”IMPERFECT”
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
AI NOVIANTI (202101500758)
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas baik
yang digunakan sebagai penilaian proses belajar, maupun untuk penilaian hasil belajar. Untuk
itu dalam kesempatan ini kami sebagai penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Diova Laviria Alfarizi M.Pd selaku dosen mata kuliah Kesehatan Mental yang telah
membimbing kami sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat
makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca..
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................ 2
Daftar isi................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam film Indonesia, karakter perempuan digambarkan dengan sosok perempuan cantik dan
ideal sehingga melalui karakter ini, perempuan tidak dapat dilepaskan dari keindahan tubuh.
Penelitian ini berfokus pada penggambaran kecantikan perempuan yang diadopsi oleh film
“Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan” (2019) yang akan dikaitkan dengan teori stereotype gender
perempuan. Dalam film tersebut terdapat empat perempuan karakter pendukung dengan
penampilan yang berbeda – beda. Peneliti tertarik untuk berfokus meneliti ke-empat karakter
tersebut. Komunikasi adalah suatu kebutuhan dasar yang tidak lepas dari kehidupan manusia.
Manusia membutuhkan komunikasi untuk berinteraksi kepada Tuhan, diri sendiri, teman, keluarga
dan juga masyarakat.
Effendy (dalam Asiz, 2018), menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaikan
pesan yang didasari dari komponen – komponen komunikasi yaitu source, message, receiver,
channel and effect. Hal tersebut agar pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator dapat
diterima maknanya dengan baik oleh komunikan. Menurut Nurudin (dalam Asiz, 2018), terdapat
beberapa tipe komunikasi; pertama komunikasi intrapersonal yaitu komunikasi yang dilakukan
untuk dan dari diri sendiri dengan tujuan berfikir, merenung, melakukan penalaran. Kedua,
komunikasi interpersonal yaitu komunikasi yang dilakukan secara tatap muka antara komunikator
dengan komunikan yang dapat langsung terlihat efek dari komunikasi tersebut. Ketiga, komunikasi
kelompok yaitu komunikasi yang melibatkan lebih dari 2 individu secara berkelompok dengan
langsung bertatap muka, dan tujuan dari adanya komunikasi ini sudah diketahui bersama. Keempat,
komunikasi massa yaitu komunikasi yang dilakukan oleh khalayak dan menggunakan saluran
media massa, efek dari komunikasi ini tidak dapat terlihat secara langsung.
Film adalah bentuk dari media massa yang dirasa mampu untuk menyebarkan informasi, serta
dapat memberi pengaruh terhadap masyarakat. Hal tersebut ditambahkan oleh McQuail (dalam
Sya’dian, 2015) bentuk media massa yang dirasa dapat memberi pengaruh besar oleh masyarkat
serta dapat mengubah sebuah pandangan akan suatu hal adalah film. Hal tersebut dikarenakan film
dikemas oleh sutradara menggunakan gambar dan suara sehingga membuat penonton dapat lebih
memahami makna dalam pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara (Mudjiono, 2011). Selama
ini realitas perempuan yang ditampilkan dalam beberapa film sering kali menjadi topik utama.
Perempuan dalam ranah perfilman Indonesia kerap sekali menjadi tema yang menarik untuk
diangkat ke layar lebar dengan tema yang biasanya diangkat tentang perjuangan perempuan,
contohnya film “Marlina Sang Pembunuh dalam Empat Babak”, “Kartini”, “Imperfect: Karier,
4
Cinta dan Timbangan”, dan lainnya. Tidak jarang perempuan harus melalui berbagai “pertempuran”
untuk mendapatkan pengakuan tubuh cantik sesuai dengan standart kecantikan yang ada (Wigg,
David dalam Setyorini, 2016).
Menurut Melliana (dalam Maya dan Anathasia, 2018), kecantikan tidak dapat dijauhkan dengan
keindahan bentuk tubuh perempuan. Bentuk tubuh yang ideal adalah langsing tanpa adanya lemak
pada bagian – bagian tubuh, memiliki perut yang ramping, payudara kencang, pinggang berlekuk –
lekuk dan pantat yang kencang, itulah yang dikatakan cantik. Perempuan pada akhirnya menjadi
korban penindasan budaya cantik dan konstruksi kecantikan itu sendiri. Kemudian Naomi Wolf
mengatakan dalam tulisannya, bahwa perempuan cantik akan mudah mendapatkan apa yang ia
inginkan, baik dalam bersosialisasi, hubungan percintaan, hingga pekerjaan. (Elita, 2013:22).
Kecantikan memang begitu lekat dengan penampilan fisik, namun bila melihat makna kecantikan
dengan spectrum (lingkup) lebih luas, maka kecantikan dapat diartikan dengan sesuatu yang
memikat, menginspirasi sehingga dapat menimbulkan perasaan senang. Menurut Munaroh dan
Aning (2004), cantik dan langsing adalah dua hal yang sering diucapkan orang untuk
menggambarkan sosok perempuan ideal atau perempuan yang dianggap menarik. Namun tidak
dapat dipungkiri bahwa inner beauty (kecantikn jiwa) cukup menjadi penentu kecantikan
perempuan dalam kehidupan masyarakat (Wiasti, 2010).
Film Imperfect: Karier, Cinta dan Timbangan 2019, sempat menjadi perbincangan bagi
penikmat film setelah mendapat penghargaan pemeran wanita terpuji yang dilansir oleh Festival
Film Bandung 2020 lalu. Hal tersebut karena Jesica Mila rela menaikkan berat badannya 10 Kg
demi mendalami 4 perannya. Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan adalah Film Indonesia yang di
sutradarai oleh Ernest Perkasa merupakan film drama komedi percintaan Indonesia tahun 2019.
Film ini ditayangkan di biskop pada 19 Desember 2019 dan ditayangkan perdana di Netflix pada 9
Juli 2020. Ernest ingin menunjukkan beberapa pesan moral yang edukatif dan inspiratif didalam
film yang ia sutradarai ini. Film ini diperankan oleh Jessica Mila sebagai Rara, Reza Rahardian
sebagai Dika dan Yasmin Safira sebagai adek Rara yang bernama Lulu. Dalam Film Imperfect:
Karier, Cinta & Timbangan, Ernest ingin menunjukkan mengenai standart kecantikan perempuan
yang ada di Indonesia. Dijelaskan didalam film ini adanya beberapa scene yang menunjukkan
perbedaan cara pandang dan perlakuan yang diberikan oleh masyarakat terhadap perempuan yang
dianggap menarik berkulit putih serta langsing dan berwibawa, dengan perempuan yang dianggap
kurang menarik berkulit hitam, gemuk, dan tidak berwibawa.
Stereotype gender perempuan yang sampai saat ini masih melekat pada pandangan masyarakat
Indonesia adalah perempuan yang memiliki memiliki tubuh kurus, tinggi, kulit putih dan berambut
panjang dengan wajah mulus simetris tanpa noda dan cacat sedikitpun.
Menurut Amanda (dalam Saguni, 2014:199), strereotype adalah pemberian sifat tertentu
terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan kategori yang bersifat subjektif, sifat yang
diberikan dapat berupa positif maupun negatif. Konsep stereotype gender secara sosial telah
5
memeberikan beberapa 5 perbedaan terhadap peranan, tanggung jawab, ruang dan tempat saat
manusia beraktifitas. Pada akhirnya strereotype memberikan arah pada perilaku seseorang karena
sering kali menentukan cara seseorang memandang suatu kelompok atau cara seseorang
berinteraksi dengan orang lain (Hernia, Suhardi & Pujiastuti, 2020).
Namun didalam film Imperfect : Karier, Cinta & Timbangan, Ernest justru ingin mendobrak
stereotype akan kecantikan yang selama ini diagungkan oleh masyarakat Indonesia. Dalam film ini
Ernest menunjukkan kepada masyarakat terutama perempuan, arti cantik sesungguhnya. Melalui
film ini pula Ernest dapat membuka pandangan perempuan – perempuan akan rasa mencintai diri
sendiri dengan penampilan yang telah dimiliki. Melalui film ini pula, Ernest menunjukkan bahwa
kecantikan atau kesempurnaan yang ada dalam diri perempuan tidak bisa menjadi patokan untuk
untuk karier, cinta sert timbangan. Kemudian peneliti ingin mengkaitkan pandangan kecantikan
Ernest dengan stereotype gender perempuan yang selama ini dikonstruksi oleh masyaraka
Indonesia.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti memilih film Imperfect : Karier, Cinta &
Timbangan sebagai objek dalam penelitian ini. Dengan menggunakan analisis semiotika, peneliti
ingin melihat makna – makna kecantikan yang disampaikan dalam film Imperfect : Karier, Cinta &
Timbangan. Peneliti juga mengkaitkan hasil analisis tersebut dengan konsep stereotype gender
perempuan, karena peneliti melihat bahwa makna kecantikan yang disampaikan Ernest bertolak
belakang dengan stereotype gender 6 perempun yang dibangun oleh budaya masyarakat Indonesia.
Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “REPRESENTASI KECANTIKAN
DALAM FILM (Studi Semiotika Representasi Kecantikan dalam Film Imperfect : Karier, Cinta &
Timbangan dalam Perspektif Gender Stereotype).
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana representasi kecantikan perempuan
dibangun dalam film?
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui representasi perempuan cantik yang dibangun dalam film
Imperfect : Karier, Cinta & Timbangan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Judul: IMPERFECT
Pemeran : Jessica Mila, Reza Rahardian, Yasmin Nepper, Clara Bernadeth, Shareefa
Daanish, Kiky Saputri, Karina Suwandi, Boy William, Aci Resti, Neneng Wulandari,
Kiki Saputri, Zsa Zsa Utari.
Tahun : 2019
7
pemiliki perusahaan meminta Rara untuk mengisi posisi manajer yang ditinggalkan Sheila
(Cathy Sharon).
Namun ada syarat yang harus dipenuhi Rara yaitu Kelvin ingin Rara merubah
penampilannya. Sebab menurutnya,isi otak saja tidak cukup untuk menjalankan peran
sebagai manajer riset di sebuah perusahaan kecantikan seperti Malathi, melainkan Rara
juga harus meyakinkan klien maupun investor melalui penampilannya yang menarik.
Karena penampilan menjadi suatu hal yang penting dan Rara harus merepresentasikan
perusahaan dengan penampilan yang baru. Maka Rara berupaya untuk menjadi versi
'"sempurna" di mata masyarakat. Menjadi cantik dan kurus yang merupakan standar
kecantikan yang terpatri di masyarakat.
Reza Rahardian (berperan sebagai dika) : Reza berperan sebagai Dika, kekasih Rara. Dika
adalah sosok lelaki pekerja keras dan sangat menyayangi Rara dan menerima apa adanya.
Karina Suwandi (Debby) : Karina Debby dalam film Imperfect berperan sebagai Ibu Rara
yang berkarakter perfeksionis dan modelis.
Yasmin Napper (berperan sebagai Lulu) : Yasmin berperan sebagai Lulu, adik Rara (Jessica
Mila). Lulu merupakan anak kebanggaan karena memiliki tubuh langsing, kulit putih, cantik
atau disebut body goals yang mana berbanding terbalik dengan Rara, kakaknya.
Shareefa Daanish (berperan sebagai Fey) : Dalam film Imperfect, Sharreefa berperan
sebagai Fey, yaitu satu – satunya sahabat baik sekaligus rekan kerja Rara. Karakter Fey adalah
berpenampilan tomboy dengan rambut pendek, murah senyum, dan tidak peduli dengan
omongan orang lain tentang dirinya.
Neneng Wulandari (berperan sebagai Endah) : Dalam film Imperfect, Neneng berperan
sebagai Endah yang merupakan gadis sunda yang kalem dan lugu
Aci Resti (berperan sebagai Prita) : Dalam film Imperfect, Aci Resti berperan sebagai Prita,
gadis betawi yang sedikit cerewet.
8
ZsaZsa Utari (berperan sebagai Maria) : Di film Imperfect, ia berperan sebagai Maria, gadis
asal papua yang tergabung dalam „Geng Kosan‟ di indekos Bu Ratih (Ibu Dika).
Kiki Saputri (berperan sebagai Neti) : Dalam film Imperfect, Kiki berperan sebagai Neti
yang tergabung dalam „Geng Kosan‟ bersama Endah, Prita, Neti dan Maria yang mana mereka
berasal dari suku, budaya, ras dan Bahasa yang berbeda.
Clara Bernadeth : Teman sekantor dan orang yang tidak suka dengan rara
Boy William : Dalam film Imperfect, Boy william berperan sebagai george yang merupakan
pacar dari lulu adiknya rara george memiliki karakter yang baik
Dalam flim Imperfect ini tokoh utama Jesicca Mila sebagai Rara Mengalami
gangguan mental, karna tindakan body shaming, dimana body shaming itu dilakukan
tanpa kesengajaan atau bahkan memang disengaja. Body shaming yang dialami rara
disebabkan oleh komentar komentar jelek dari lingkungan keluarga maupun lingkungan
luar (pekerjaan) tentang fisik dan penampilan dirinya yang tidak sempurna. Hal ini
membuat rara tidak percaya diri, sehingga dengan komentar jelek tersebut rara bisa
merubah drastis penampilannya, tidak hanya dari komentar saja rara pun ditekankan
oleh perusahaan nya (tempat bekerja) untuk bisa merubah penamilannya. Karena
merasa sangat direndahkan akhirnya rara berusaha keras untuk menurunkan berat
badannya dengan cara mengurangi pola makan dan sering berolahraga. Tetapi ketika
rara sudah berhasil merubah penampilannya ternyata masalahnya tidak berhenti sampai
disitu, dia harus menghadapi masalah hidup yang lebih luas lagi hingga pada akhir nya
rara kembali seperti dulu lagi yang tak harus terlihat perfect dalam penampilan dan
tetap menjadi diri sendiri
9
BAB III
2.5 Kesimpulan
Film imperfect merupakan film yang mengangkat isu body shaming, insecurity
and body positivity. Film Ernest yang kelima ini di adaptasi dari buku karya istrinya
sendiri yaitu Meira Anastasia yang berjudul Imperfect: A Journey to Self-Acceptance.
Dalam penelitian yang telah dilakukan, mendapatkan kesimpulan bahwa makna pesan
moral yang terdapat di film ini berdasarkan interpretasi gramatis adalah proses
penerimaan diri serta menghargai sebuah perbedaan. Di film ini kita diajarkan agar
lebih menerima serta mencintai diri sendiri, menghargai pemberian dari tuhan dengan
tidak mengubah bentuk tubuh kita serta tidak menghakimi atau menyudutkan seseorang
karena fisiknya.
Sedangkan berdasarkan interpretasi psikologis, ada beragam ejekan atau hinaan
yang diterima Rara berupa verbal ataupun nonverbal, sampai pada akhirnya Rara mulai
berdamai dengan dirinya dan menerima ketidak sempurnaannya. Setelah melakukan
wawancara kepada penulis film imperfect maka maksud utama di balik pengarang
menulis teks yaitu berdasarkan pengalaman pribadi yang ia rasakan serta merespon
keresahan pengarang terhadap fenomena body shaming, agar orang yang merasakan hal
yang sama tidak berputus asa dan membenci dirinya sendiri, tetapi bersyukur dengan
apa yang ada dalam dirinya, terus berkarya dan lakukan yang terbaik terlepas dari
penampilan fisik.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uinbanten.ac.id/7832/5/BAB%20III.pdf
Internethttps://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/ciri-body-shaming-adalah/
(diakses pada tanggal 10 mei 2020 Pukul 20.32 WIB )
https://tirto.id/sinopsis-film-imperfect-yang-tayang-bioskop-hari-ini-19-
desemberenJP (diakses pada tanggal 11 mei 2020 pukul 20.15 WIB)
https://www.idntimes.com/life/inspiration/daysdesy/wajib-stop-5-dampak-burukini-
bisa-terjadi-pada-korban-body-shaming-c1c2/full (diakses pada tanggal 10 mei 2020
pukul 20.50 WIB)
11