Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS REPRESENTASI KECANTIKAN PEREMPUAN DALAM FILM

IMPERFECT
Latar Belakang
Membahas mengenai kecantikan pada perempuan setiap orang pasti memiliki definisi cantik
yang berbeda-beda, namun pada umumnya dalam budaya kita mempersepsikan cantik dengan
gambaran tubuh yang langsing, berkulit putih, berambut lurus, tinggi badan yang porposional
dan masih banyak lagi. Media juga salah satu alat membentuk persepsi kita mengenai konsep
cantik yang dapat kita temui dalam film, iklan, serial drama, sinetron dll. Film sendiri
merupakan salah satu alat media komunikasi bagaimana cantik dipandang, seperti film
Imperfect yang baru saja tayang dibioskop pada tanggal 19 desember 2019. Dalam film
imperfect menceritakan bagaimana sebuah keluarga yang mempunyai dua orang putri yang
berbeda bentuk secara fisik karena perbedaan gen. Anak pertama yang bernama rara (Jessica
Mila) memiliki bentuk tubuk yang berisi, rambut ikal dan kulit sawo matang sedangkan
adiknya yang bernama lulu (Yamin Napper) mempunyai bentuk tubuh yang berbanding balik
mengikuti gen ibu nya dengan bentuk tubuh langsing dan tinggi yang porposional serta kulit
putih dan berambut lurus. Film yang mengangkat isu tentang body shaming dan insecure
dimana rara yang diperankan oleh jessica mila mendapat tekanan dari lingkungannya karena
mempunyai bentuk tubuh jauh dari representasi cantik di masyarakat. Rara yang mendapat
tekanan dari ibunya sejak kecil, selain itu juga banyak tekanan yang datang dari dunia kerja
nya yang mengharuskan rara mengubah bentuk tubuhnya jika ingin naik jabatan.
Film ini mampu menggambarkan bagaimana kegelisahan yang dirasakan oleh kaum
perempuan dalam kehidupan mereka yang selalu mendapat tekanan dari berbagai lingkungan
sosial. Hal tersebut mengakibatkan banyak dari kaum perempuan merasa kurang dan gagal
memenuhi standrat kecantikan yang mengakibatkan banyak perempuan menjadi kurang
bersyukur dengan apa yang dimiliki dan berujung menyalahkan diri sendiri. Padahal
kecantikan bukanlah tolak ukur menjamin kebahagian seseorang .mengenai hal yang sudap
dipaparkan diatas peneliti akan mengalisis bagaimana representasi kecantikan yang
ditampilkan dalam film imperfect
Rumusan Masalah
Dalam pembahasan yang sudah dijelaskan diatas penelitian ini akan membahasa
bagaimana analisis representasi kecantikan dalam film imperfect
Kajian teori
1. film
film merupakan salah satu media massa sebagai alat informasi dan membentuk opini
pada manusia. Film berisi audio dan visual yang biasanya mengangkat berbagai
realitas yang berkembang dalam masyrakat dan memproyeksikan di layar lebar.
Kemampua film dapat membentuk persepsi masyarakat yang menontonnya. Sehingga
film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan
dibaliknya (Sobur, 2009:127).
2. Representasi
Representasi dalam bahasa inggris yang berarti perwakilan, gambaran atau
penggambaran. Representasi merupakan cara bagaimana otak kita bekerja memaknai
suatu tanda yang ada di sekitar kita. Menurut chris barker representasi merupakan
konstruksi sosial yang mengharuskan kita mengeksplorasi pembentukan makna
tekstual dan menghendaki penyelidikan tentang cara dihasilkannya makna pada
beragam konteks.
3. Gender
Dalam manusia jenis kelamin terbagi menjadi dua yaitu perempuan dan laki-laki,
dalam konsep gender juga terdapat mfeminim dan maskulin. Gender yaitu sifat yang
melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial
maupun kultural (Fakih, 2012:8).
4. Definisi cantik
Cantik merupakan unsur yang melekat pada perempuan mengenai keindahan.
Menurut (Darsono 2007: 1-7) keindahan digolongkan menjadi dua yaitu subyektif
yang ada pada mata yang memandang dan keindahan objektif menempatkan
keindahan pada benda yang dilihat. Kecantikan merupakan salah satu hal yang
didambakan oleh perempuan, terkadang untuk memperoleh kecantikan yang di
impikan perempuan rela mengeluarkan banyak uang untuk melakukan operasi dan
menahan sakit untuk hasil yang maksimal. Padahal sejatinya cantik tidak hanya dari
apa yang dilihat dari fisik saja tetpai juga dalam diri seseorang.
5. Semiotika
Dalam bahasa yunani semion atau semitika adalah suatu tanda. Menurut Barthes,
semiologi pada dasarnya mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai
hal-hal (things) memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dicampur adukan dengan
mengkomunikasikan. Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama
merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam sebuah tanda terhadap
realitas eksternal atau sebagai denotasi. Sedangkan konotasi adalah signifikasi pada
tahap kedua (Sobur, 2009:15).
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori analisis semiotika Roland Barthes.
Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara
signifier dan signified di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal atau sebagai
denotasi. Sedangkan konotasi adalah signifikasi pada tahap kedua (Sobur, 2009:15).
METODELOGI
dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memahami
dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu
menurut perspektif peneliti sendiri. Selain itu peneliti juga akan menggunakan data primer
yang diperoleh dari film imperfect dan data sekunder yang dikumpulkan dari kepustakaan
yang berupa reverensi untuk mendukung data primer tersebut. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisi semiotika dari Rolland Barthes. Barthes mengkaji makna
dari suatau tanda atau simbol-simbol dengan pemaknaan dua tahap yaitu denotatif dan
konotatif.

Anda mungkin juga menyukai