SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
Pemasyarakatan (S.Tr.Pas)
i
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
Pemasyarakatan (S.Tr.Pas)
ii
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
STB : 3291
Menyetujui,
Pembimbing
NIP. 196710091990032001
iii
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
LEMBAR BERITA ACARA UJIAN SIDANG SKRIPSI
STB 3291
DEWAN PENGUJI :
iv
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
HALAMAN PENGESAHAN HASIL SIDANG SKRIPSI
Skripsi ini diajukan oleh:
Nama : Adhi Klistra Indra Setya
STB : 3291
Pogram Studi : Bimbingan Kemasyarakatan A
Judul Skripsi : Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Stres Narapidana di Rutan Kelas II B
Magetan
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : November 2021
Mengetahui,
Direktur Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
v
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
STB 3291
Dibuat di : Depok
Yang Menyatakan
vi
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
vii
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
ABSTRAK
viii
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
ABSTRACT
ix
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
KATA PENGANTAR
x
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
pelajaran (ilmu) yang bermanfaat sebagai bekal hidup
penulis untuk kedepannya serta seluruh pegawai
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan yang sudah membantu
selama menjalani pendidikan.
7. Pihak Rumah Tahanan Kelas II B Magetan yangbersedia
bekerjasama kepada penulis.dalam membantu
penyelesaian skripsi ini dengan memberikan data-data
pendukung serta melakukan penelitian penyebaran
kuesioner.
8. Rekan-rekan POLTEKIP angkatan LII yang bersama-
sama dan saling bahu-membahu antara satu sama lain
dalam menjalani pendidikan ini.
9. Segenap pihak yang penulis tak mampu ucapkan dan
sebutkan satu- persatu yang dimana selalu senantiasa
membantu penulis agar mampu menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis paham dan sadar ketika penulis melakukan
penyusunan skripsi masih terdapat banyak kesalahan dan masih
terbilang tidak sempurna sehingga penulis mengucapkan
permohonan maaf dan memberikan ruang saran dan masukan yang
bersifat membangun agar penulis dapat memahami apa yang salah
danmenjadi manusia yang pembelajar sehingga akan meningkatkan
kualitas skripsi yang telah dibuat. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi keilmuan dimasa depan.
xi
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DAFTAR ISI
1
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 24
A. Pengertian dan Pemahaman Metode Kuantitatif ................................................... 24
B. Desain Penelitian................................................................................................... 24
BAB IV ............................................................................................................................. 38
PEMBAHASAN DAN ANALISIS .................................................................................. 38
A. Profil UPT ............................................................................................................. 38
B. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 44
C. Pembahasan........................................................................................................... 66
BAB V .............................................................................................................................. 70
PENUTUP......................................................................................................................... 70
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 70
B. Saran ..................................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 73
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 76
FORMULIR PENGAJUAN JUDUL ............................................................................ 95
BERITA ACARA BIMBINGAN ................................................................................. 96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 98
2
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 5 Macam The Pains of Imprisonment .................................................... 7
Tabel 2. 1 Definisi Operasional............................................................................. 22
Tabel 3. 1 Alat Ukur.............................................................................................. 28
Tabel 3. 2 Pedoman Kategorisasi .......................................................................... 30
Tabel 3. 3 Jadwal Penelitian .................................................................................. 37
Tabel 4. 1 Data Pegawai Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan ............................. 39
Tabel 4. 2 Data Masa Pidana Penghuni............................................................................. 40
Tabel 4. 3 Data Tindak Kriminal Penghuni ...................................................................... 41
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden .................................................................................. 44
Tabel 4. 5 Pernyataan Item Kuesioner .............................................................................. 47
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas ............................................................................................ 49
Tabel 4. 7 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................................ 50
Tabel 4. 8 Pedoman Kategorisasi Dukungan Keluarga ..................................................... 51
Tabel 4. 9 Pedoman Kategorisasi Dimensi Dukungan Emosional .................................... 52
Tabel 4. 10 Pedoman Kategorisasi Dimensi Dukungan Penghargaan .............................. 52
Tabel 4. 11 Pedoman Kategorisasi Dimensi ..................................................................... 53
Tabel 4. 12 Pedoman Kategorisasi Tingkat Stres.............................................................. 54
Tabel 4. 13 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga ...................................................... 54
Tabel 4. 14 Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Emosional ..................................... 55
Tabel 4. 15 Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Penghargaan.................................. 55
Tabel 4. 16 Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Instrumental .................................. 56
Tabel 4. 17 Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Informatif ...................................... 57
Tabel 4. 18 Distribusi Frekuensi Tingkat stres ................................................................. 57
Tabel 4. 19 Hasil Tabulasi Silang (Crosstabulation) ......................................................... 58
Tabel 4. 20 Hasil Uji Chi Square ...................................................................................... 59
Tabel 4. 21 Hasil Korelasi Rank Spearman ...................................................................... 60
Tabel 4. 22 Uji Korelasi Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres ................................ 61
Tabel 4. 23 Uji Korelasi dimensi Dukungan Emosional dengan Tingkat Stres ................ 62
Tabel 4. 24 Uji Korelasi dimensi Dukungan Penghargaan dengan Tingkat Stres............. 63
Tabel 4. 25 Uji Korelasi dimensi Dukungan Instrumental dengan Tingkat Stres ............. 64
Tabel 4. 26 Uji Korelasi dimensi Dukungan Informatif dengan Tingkat Stres ................. 65
3
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DAFTAR GAMBAR
4
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DAFTAR LAMPIRAN
5
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
unsur kesakitan mengakibatkan terjadinya rasa sakit (pains) dan ketegangan
(tension) yang dapat menimbulkan perilaku-perilaku meyimpang baik jasmani
maupun kejiwaan di Rutan (Prawiratama, 2020). Kesakitan dibagi menjadi 5
(lima) macam sebagai berikut:
Tabel 1. 1
5 Macam The Pains of Imprisonment
Jenis Kesakitan Penjelasan
Penderitaan paling dirasakan di
penjara, dimana narapidana harus
hidup dalam dunia lebih sempit,
The deprivation of liberty
terdapat area terbatas, aturan
(Kehilangan kebebasan bergerak)
ketat, keluar-masuk dibatasi, dan
harus mendapatkan izin untuk
melakukan suatu tindakan.
Hilangnya privasi atas
The deprivation of autonomy
fasilitas-fasilitas dan kenyamanan
(Kehilangan hak otonomi atau
seperti dirasakan saat berada di
kebebasan menentukan kehendak)
luar penjara.
Menurunnya hasrat seksual dan
The deprivation of heterosexual frustasi seksual dibanding
relationship sebelum masuk penjara, ketiadaan
(Kehilangan kesempatan untuk hubungan heteroseksual sebelum
melakukan hubungan seksual) menumbuhkan perilaku
homoseksual dalam penjara.
Hilangnya kepemilikan atas
The deprivation of goods and services barang dan jasa untuk dapat
(Kehilangan hak pemenuhan kebutuhan memenuhi kebutuhan
dan pelayanan) sebagaimana layaknya kehidupan
dalam masyarakat bebas.
Merasa dirinya tidak aman ketika
The deprivation of security
berada di dalam penjara akibat
(Kehilangan akan rasa aman)
merasa di dunia yang asing.
Sumber Data : Prawiratama (2020) diakses pada 01 April 2021
7
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
menunjukan data kematian di institusi pemasyarakatan tahun 2016 sampai
tahun 2019 di Indonesia:
Gambar 1. 1
Data Kematian di Institusi Pemasyarakatan
Sumber Data : Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (2020) diakses pada 08 Juli 2021
Hal tersebut menjadi dasar bahwa pelaksanaan operasional Rutan harus juga
memperhatikan kesehatan batin.
8
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
merupakan sesuatu yang dibutuhkan setiap orang untuk bahagia dan sehat,
mampu mengatasi rintangan hidup, mempunyai sikap yang baik terhadap
pribadi sendiri ataupun terhadap yang lain, dan menerima kehadiran orang lain
sebagaimana mestinya.
Gambar 1. 2
Kapasitas Penghuni Rutan Negara Kelas IIB Magetan
9
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan pada 14 Juli 2021
10
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Dari uraian sebelumnya, Penulis ingin melakukan penelitian yang
bermanfaat untuk menyadari bagaimana keterkaitan antara tingkat stres
tahanan dan dukungan keluarga di Rutan Kelas IIB Magetan. Kemudian, Dari
segi judul penelitian, penulis akan menjelaskan yaitu “Hubungan Antara
Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Narapidana Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Magetan”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
11
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
mental narapidana, serta cara memberikan fasilitas kepada keluarga untuk
memberikan dukungan pada narapidana.
3. Untuk Penulis
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan berkaitan dengan pentingnya dukungan keluarga dan hal-hal
mengenai kesehatan mental narapidana sebagai bagian dalam bidang
pemasyarakatan.
E. Hipotesis
12
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Literature Review berisi terkait temuan atau hasil dan bahan penelitian
lain yang diperoleh, kemudian dijadikan sebagai dasar atau landasan
penelitian. Literature Review dari penelitian terdahulu digunakan untuk
menyusun kerangka pemikiran yang jelas dalam rangka memecahkan masalah.
Berdasarkan penelitian terdahulu diperoleh temuan untuk mempermudah
menentukan landasan penelitian:
13
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang
diberikan kepada sampel penelitian diambil berdasarkan Rumus Slovin
sebanyak 199 responden. Dalam menentukan indikator variabel, penelitian
ini berdasarkan teori Nursalam (2014) untuk variabel Dukungan Keluarga
dan DASS 42 untuk variabel Tingkat Stres. Adapun hasil penelitian ini
menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat
stres. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subjek penelitian dan
indikator variabel Dukungan Keluarga.
14
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
penelitian ini berdasarkan teori Friedman (2010) untuk variabel Dukungan
Keluarga dan DASS 42 untuk variabel Tingkat Stres. Adapun hasil
penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat stres. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subjek
penelitian.
15
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Keluarga dan DASS 42 untuk variabel Tingkat Stres. Adapun hasil
penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat stres. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subjek
penelitian.
B. Landasan Teori
1. Dukungan Keluarga
a. Pengertian Dukungan Keluarga
Keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang berinteraksi
satu sama lain serta memainkan peran yang berbeda di dalamnya, baik
melalui perkawinan, darah, atau adopsi. Tujuan keluarga adalah untuk
membangun dan mempertahankan budaya bersama yang mendukung
pertumbuhan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap anggota
keluarga (Setiadi, 2008). Dukungan keluarga mengacu pada sikap,
perbuatan, dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Keluarga
yang dianggap suportif oleh kerabatnya selalu ada dan siap membantu
saat dibutuhkan (Friedman et al., 2010).
1) Pengaruh langsung
Pembentukan hubungan interpersonal yang bermanfaat dan
berguna di mana hubungan yang terbangun bisa mengembangkan
perilaku ke afrah yang lebih positif baik atau lebih sehat.
2) Pengaruh secara tidak langsung
Membantu orang dalam menghadapi atau mengatasi stres,
serta belajar menangani kesulitan dan mengelola permasalah kecil
yang muncul sebelum berubah menjadi permasalahan yang lebih.
16
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
3) Pengaruh interaktif
Dampak dipahami untuk mengurangi konsekuensi yang
tidak diinginkan dengan mengubah kualitas dan jumlah stresor.
c. Faktor Dukungan Keluarga
Berikut ini adalah unsur-unsur yang mempengaruhi dukungan
keluarga menurut Cohen dan Syme (1985) dalam Permadiun (2018):
1) Pemberi dukungan
Karena keluarga memahami masalah individu, dukungan
yang diberikan oleh pihak keluarga dinilai lebih memberikan
dampak positif daripada dukungan-dukungan yang datang dari
orang lain.
2) Jenis dukungan
Jenis dukungan dapat bermanfaat apabila disesuaikan
dengan kondisi atau permasalahan yang terjadi, serta hal-hal yang
di butuhkan oleh seseorang.
3) Penerima dukungan
Karakteristik individu sebagai penerima dukungan, seperti
kepribadian, peran sosial, budaya, dan lain-lain, dapat
mempengaruhi efektif atau tidaknya suatu bantuan tertentu.
4) Permasalahan yang dihadapi
ketepatan jenis dan bentuk dukungan yang diberikan
dengan permasalahan yang sedang di jalani individu menjadi
penting agar dukungan dapat diterima dan dirasa berarti.
5) Waktu pemberian dukungan
Dukungan dapat berhasil secara efektif dan optimal pada suatu
kondisi ketika individu tersebut merasa membutuhkan dukungan.
d. Bentuk Dukungan Keluarga
Friedman dkk. (2010), dalam bukunya “Bahan Ajar
Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktek” menjelaskan bahwa
ada empat (empat) jenis dukungan yang diberikan oleh keluarga:
1) Dukungan emosional
17
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Keluarga dipandang sebagai lingkungan yang aman serta
tenang guna menyembuhkan, dan membantu dalam pengelolaan
emosional. Dukungan yang ditampilkan dalam bentuk menawarkan
cinta, kepercayaan, perhatian, dan keinginan untuk mendengarkan
dan didengar adalah contoh dukungan emosional. Dukungan
keluarga semacam ini dapat mendorong anggota keluarga untuk
mengungkapkan setiap tantangan pribadi sehingga mereka tidak
merasa sendirian dalam menghadapi masalah mereka.
2) Dukungan penghargaan
Keluarga dipandang sebagai sumber identitas dan validasi,
serta sumber umpan balik dan mediasi pemecahan masalah.
Memberikan dukungan, penghargaan, serta perhatian yang
membuat seseorang merasa berharga, kompeten, dan dihormati
adalah semua aspek dari dukungan penghargaan. Jenis dukungan
keluarga ini berasal dari kemampuan, keterampilan, dan
pencapaian seseorang yang diakui dan dihargai.
3) Dukungan instrumental
Keluarga dipandang sebagai sumber bantuan yang praktis
dan nyata. Bantuan langsung dalam memenuhi kebutuhan seperti
uang, makanan dan minuman, pakaian, dan lain-lain adalah contoh
dukungan instrumental.
4) Dukungan informatif
Keluarga dianggap sebagai pengumpul dan penyebar
informasi. Pemberian nasehat, sugesti, petunjuk, saran, dan
informasi yang bisa digunakan dalam mengungkapkan dan
memecahkan suatu problematika merupakan contoh dukungan
yang bersifat informatif. Karena informasi yang diberikan mampu
memberikan sugesti tertentu bagi seseorang, dukungan keluarga
jenis ini dapat menekan munculnya sumber stres.
18
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
2. Tingkat Stres
a. Pengertian Stres
Reaksi atau respon tubuh terhadap apapun yang menghasilkan
ketegangan mental dan beban hidup disebut sebagai stres (Hawari,
2001). Perubahan dan tekanan dalam hidup yang mendorong atau
mengharuskan orang untuk bereaksi atau berperilaku dengan cara yang
dapat menyebabkan masalah fisik atau psikologis. Stres dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah,
serta pandangannya secara keseluruhan tentang kehidupan, pemikiran,
dan kesehatan (Potter & Perry, 2005).
b. Pengukuran Tingkat Stres
Psychometric Properties of The Depression, Anxiety, Stress
Scale 42 (DASS 42) adalah kumpulan skala subjektif yang dihasilkan
oleh keadaan emosi negatif dari depresi, kecemasan, dan penyakit
kejiwaan stres. DASS 42 didirikan tidak hanya untuk menilai keadaan
emosional, tetapi juga memberikan pengetahuan, pemahaman, dan
pengukuran yang berlaku di mana-mana dari status emosional yang
cukup ditandai sebagai stres (Wijaya, 2015). DASS 42 mencakup 42
item atau gejala penyakit psikologis dimana setiap penyakit psikologis
memiliki item yang mempengaruhi 14 hal. Dalam kuesioner DASS 42,
item atau gejala yang merepresentasikan tingkat stres sebagai berikut:
1) Marah karena masalah kecil atau tidak penting (Nomor 1)
2) Memiliki kecenderungan untuk bereaksi berlebihan terhadap
keadaan (Nomor 6)
3) Kesulitan untuk relaksasi atau bersantai (Nomor 8)
4) Mudah tersinggung (Nomor 11)
5) Merasa energinya terkuras akibat kecemasan (Nomor 12)
6) Tidak sabaran (Nomor 14)
7) Mudah merasa kesal (Nomor 18)
8) Sulit untuk beristirahat (Nomor 22)
9) Mudah marah (Nomor 27)
19
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
10) Kesulitan untuk menenagkan diri setelah sesuatu yang
menyusahkan (Nomor 29)
11) Kesulitan untuk menerima interupsi terhadap apa yang sedang
dilakukan (Nomor 32)
12) Berada dalam kondisi tegang (Nomor 33)
13) Tidak dapat mentolerir apapun yang menghalangi penyelesaian
yang sedang dilakukan (Nomor 35)
14) Mudah gelisah (Nomor 39)
c. Sumber Mengatasi Stres
Menurut Stuart dan Laraia (2005) dalam Wijaya (2015)
menjelaskan bahwa terdapat beberapa sumber-sumber untuk mengatasi
stres sebagai berikut:
1) Kemampuan dan bakat
Kemampuan personal dalam mencapai identitas diri yang
positif. Dalam mengatasi stres dapat mencari informasi yang
membantu individu lebih memahami dirinya.
2) Motivasi
Pemberian motivasi yang dapat menumbuhkan keyakinan
diri untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, serta
mencapai perkembangan identitas diri.
3) Dukungan sosial dari keluarga
Dukungan dari keluarga yang memahami individu akan
lebih efektif dalam mengetahui cara mengatasi stres dapat berupa
memberikan nasihat, memberikan pujian yang menumbuhkan
kepercayaan diri, dan lain-lain.
4) Aset materi
Sumber yang digunakan untuk mendukung individu
menyelesaikan masalah yang dihadapi dapat berupa pelayanan,
fasilitas, dan lain-lain.
20
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
d. Mekanisme Mengatasi Stres
Menurut Bell (1996) dalam Rusman (2004) dalam bukunya
yang berjudul “Stres, Koping, dan Adaptasi” menjelaskan bahwa
mekanisme dalam mengatasi stres sebagai berikut:
1) Mekanisme destruktif (Mal adaptif)
Kondisi dimana individu memiliki pengalaman atau
mengalami kondisi yang berisiko tinggi ketidakmampuan untuk
mengatasi stres. Mekanisme ini menghambat integrasi, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi. Individu mengalami kesulitan
dalam beradaptasi pada permasalahan yang menekan, cenderung
menguasai lingkungan, bahkan berperilaku menyimpang. Kategori
mekanisme ini meliputi perilaku cenderung merusak, melakukan
aktivitas kurang sehat, disorientasi, menghindar dan aktivitas
destruktif.
2) Mekanisme konstruktif (Adaptif)
Kondisi dimana individu masih dapat mengatur dan
mempertahankan konsep diri, hubungan dengan orang lain, dan
mengatur emosi. Integrasi, pengembangan, pembelajaran, dan
pencapaian tujuan semuanya didukung oleh proses ini. Berbicara
dengan orang lain, berhasil mengatasi kesulitan, santai, persepsi
yang luas, mampu menerima bantuan dari orang lain, dan kegiatan
konstruktif adalah contoh proses dalam kategori ini.
C. Definisi Operasional
21
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
dikenal sebagai variabel dependen, digunakan dalam penelitian ini. Variabel
penelitian adalah konsep yang dilihat dan diukur dengan menggunakan skala
ukur untuk tujuan penelitian. Berikut adalah variabel penelitian ini:
Tabel 2. 1
Definisi Operasional
Variabel Dimensi Indikator Skala
Perhatian Likert
Dukungan
Dukungan
semangat
Emosional
Mendengarkan
keluhan
Ungkapan
penghargaan
Dukungan Dukungan atau pujian
Keluarga Penghargaan positif
Tidak
meremehkan
Dukungan Bantuan
Instrumental langsung
Nasihat,
Dukungan
usulan, saran,
Informatif
petunjuk,
22
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
sugesti,
informasi
Item nomor 1, Likert
6, 8, 11, 12,
Tingkat Stres DASS 42 14, 18, 22, 27,
29, 32, 33, 35,
39
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 10 Juli 2021
D. Kerangka Berpikir
Gambar 2. 1
Kerangka Berpikir
23
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Desain Penelitian
24
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
C. Sumber Data
Sumber data yang di pakai pada penelitian ini merupakan sumber data
premier dan sekunder.
25
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Sampling digunakan dalam penelitian ini, yang merupakan metode
pengambilan sampel acak yang menggabungkan sampling probabilitas dan
memastikan bahwa setiap orang dalam populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dijadikan sampel. Metode Slovin digunakan untuk
menghitung ukuran sampel dalam penelitian ini, karena jumlah populasi
diketahui. Hasil perhitungan ukuran sampel sebagai berikut:
Keterangan:
= Sampel
= Populasi
= Nilai presisi 95% atau tingkat ketidaktelitian 5%
26
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
diperoleh (SPSS Indonesia, 2021). Dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut:
Jika nilai r hitung lebih dari r tabel, maka item kuesioner dinyatakan valid
Jika nilai r hitung tidak lebih dari r tabel, maka item kuesioner dinyatakan
tidak valid
Apabila nilai Sig. (2-tailed) tidak lebih dari dari 0,05 dan Pearson
Correlation menunjukkan tanda positif, maka item kuesioner dinyatakan
valid
Jika nilai Sig. (2-tailed) tidak lebih dari dari 0,05 dan Pearson Correlation
menunjukkan tanda negatif, maka item kuesioner dinyatakan tidak valid
Apabila nilai Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka item kuesioner
dinyatakan tidak valid
F. Uji Reliabilitas
jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60, maka kuesioner dikatakan
reliabel atau konsisten
jika nilai Cronbach’s Alpha tidak lebih dari dari 0,60, maka kuesioner
dikatakan tidak reliabel atau tidak konsisten
G. Alat Ukur
27
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
penilaian, atau persepsi seseorang. Dalam skala Likert terdapat 4 (empat)
kategori jawaban sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Alat Ukur
Skor Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Tidak Setuju (TS) 2 3
Setuju (S) 3 2
Sangat Setuju (SS) 4 1
Sumber Data : Skala Likert pada 10 Juli 2021
Tabel 3. 2
Blue Print Dukungan Keluarga
Indikator Pernyataan Positif Jumlah
Dukungan Emosional 1, 2, 3, 4, 5, 6 6
Dukungan Penghargaan 7, 8, 9, 10 4
Dukungan Instrumental 11, 12, 13 3
Dukungan Informatif 14, 15, 16 3
Total 16
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 10 Juli 2021
28
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Tabel 3. 3
Blue Print Tingkat Stres
Pernyataan
Indikator Jumlah
Negatif
Menjadi marah karena hal-hal 1 1
kecil/sepele (item nomor 1)
Cenderung bereaksi berlebihan pada 2 1
situasi (item nomor 6)
Kesulitan untuk relaksasi/bersantai 3 1
(item nomor 8)
Mudah merasa kesal (item nomor 11) 4 1
Merasa menghabiskan energi karena 5 1
cemas (item nomor 12)
Tidak sabaran (item nomor 14) 6 1
Mudah tersinggung (item nomor 18) 7 1
Sulit untuk beristirahat (item nomor 22) 8 1
Mudah marah (item nomor 27) 9 1
Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu 10 1
yang mengganggu (item nomor 29)
Sulit mentoleransi gangguan-gangguan 11 1
terhadap hal yang sedang dilakukan
(item nomor 32)
Berada pada keadaan tegang (item 12 1
nomor 33)
Tidak dapat memaklumi hal apapun 13 1
yang menghalangi anda untuk
menyelesaikan hal yang sedang anda
lakukan (item nomor 35)
Mudah gelisah (item nomor 39) 14 1
Total 14
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 10 Juli 2021
29
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Tabel 3. 4
Pedoman Kategorisasi
Pedoman Kategori
X ≥ (Mean + 1 SD) Tinggi
(Mean – 1 SD) ≤ X < (Mean + 1 SD) Sedang
X < (Mean – 1 SD) Rendah
Sumber Data : Azwar (2012) diakses pada 10 Juli 2021
Keterangan:
Nilai paling rendah ( ) diperoleh dari skor terendah dikali dengan jumlah
pernyataan.
Nilai paling tinggi ( diperoleh dari skor tertinggi dikali dengan jumlah
pernyataan.
Nilai SD (σ) =
30
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Kuesioner karakteristik responden untuk mengkaji data masing-
masing responden meliputi jenis kelamin, usia, kasus atau tindak kriminal
yang dilakukan, dan pekerjaan.
31
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
I. Pilot Test
Pilot Test digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas pada
penelitian sebelum kuesioner dibagikan kepada seluruh responden. Oleh
karena itu, kuesioner diuji coba terlebih dahulu kepada 56 responden
narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan. Hasil Pilot Test pada
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Uji Validitas
Tabel 3. 5
Pilot Test Uji Validitas
Item Pearson
Sig. (2-tailed) Keterangan
Kuesioner Correlation
DK1 0,000 0,745 Valid
DK2 0,000 0,613 Valid
DK3 0,000 0,860 Valid
DK4 0,000 0,862 Valid
DK5 0,000 0,759 Valid
DK6 0,000 0,803 Valid
DK7 0,000 0,796 Valid
DK8 0,000 0,742 Valid
DK9 0,000 0,819 Valid
DK10 0,000 0,689 Valid
DK11 0,000 0,736 Valid
DK12 0,000 0,702 Valid
DK13 0,000 0,638 Valid
DK14 0,000 0,797 Valid
DK15 0,000 0,793 Valid
DK16 0,000 0,863 Valid
TS1 0,000 0,838 Valid
TS2 0,000 0,827 Valid
TS3 0,000 0,863 Valid
TS4 0,000 0,776 Valid
TS5 0,000 0,814 Valid
TS6 0,000 0,837 Valid
TS7 0,000 0,814 Valid
TS8 0,000 0,809 Valid
32
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
TS9 0,000 0,837 Valid
TS10 0,000 0,772 Valid
TS11 0,000 0,804 Valid
TS12 0,000 0,890 Valid
TS13 0,000 0,756 Valid
TS14 0,000 0,846 Valid
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 25 Agustus 2021
Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai Sig. (2-tailed) untuk seluruh
item kuesioner kurang dari 0,05, dan Pearson Correlation menunjukkan
tanda positif, serta nilai r hitung pada Pearson Correlation untuk seluruh
item kuesioner lebih dari r tabel 0,2632, sehingga seluruh item kuesioner
dinyatakan valid. Dengan demikian, tidak ada item kuesioner yang perlu
dihapus untuk melanjutkan Uji Reliabilitas.
2. Uji Reliabilitas
a. Dukungan Keluarga
Tabel 3. 6
Pilot Test Uji Reliabilitas
Cronbach’s
N of items
Alpha
.953 16
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 25 Agustus 2021
b. Tingkat Stres
Tabel 3. 7
Pilot Test Uji Reliabilitas
Cronbach’s
N of items
Alpha
.962 14
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 25 Agustus 2021
33
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Stres sebesar 0,962 lebih dari 0,60, sehingga kuesioner reliabel atau
konsisten. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kuesioner
penelitian ini reliabel atau konsisten untuk mengukur variabel penelitian.
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui
apakah sebaran data pada masing-masing variabel dapat dikatakan
berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas pada penelitian ini
menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov. Dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut:
34
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Jika nilai Sig. lebih dari 0,05, maka data penelitian berdistribusi
normal
Jika nilai Sig. tidak lebih dari 0,05, maka data penelitian tidak
berdistribusi normal
b. Uji Korelasi
Jika nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka ada korelasi antara
variabel dan signifikan
Jika nilai Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka tidak ada korelasi
antara variabel dan tidak signifikan
Jika nilai r hitung atau Pearson Correlations lebih dari r tabel,
maka ada korelasi antara variabel
Jika nilai r hitung atau Pearson Correlations kurang dari r tabel,
maka tidak ada korelasi antara variabel
Jika terdapat tanda (*) atau (**) pada nilai Pearson Correlations,
maka antara variabel yang diujikan terjadi korelasi
Keeratan dan arah hubungan antara dua variabel dilihat dari nilai
koefisien korelasi atau Pearson Correlations antara -1 hingga 1.
35
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Jika nilai Pearson Correlations bernilai positif, maka korelasi
antara variabel searah
Jika nilai Pearson Correlations bernilai negatif, maka korelasi
antara variabel tidak searah
36
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
J. Jadwal Penelitian
Berikut jadwal penelitian yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 8
Jadwal Penelitian
Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
No. Kegiatan 2021 2021
2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Pengumpulan
1.
data
Penyusunan
2.
proposal
Sidang
3.
proposal
4. Analisis data
Penyusunan
5.
skripsi
Sidang
6.
skripsi
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 10 Juli 2021
37
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Profil UPT
38
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Menjadi penyelenggara pemasyarakatan yang profesional yang
bekerja di bidang penegakan hukum dan perlindungan Hak Asasi
Manusia.
Tabel 4. 1
Data Pegawai Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
39
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Pengamanan
II/a 11 2
II/b 1 0
II/c 1 0
II/d 3 0
III/a 2 1
Golongan
III/b 12 3
III/c 0 1
III/d 9 1
IV/a 0 0
IV/b 0 0
Jabatan
4
Struktural
Perawat Muda 1
Jabatan
Jabatan
Fungsional 42
Umum
Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan pada 14 Juli 2021
b. Data penghuni
Dalam rumah tahanan negara kelas IIB Magetan terdapat
sebanyak 159 penghuni. Berikut adalah data nama penghuni di rumah
tahanan kelas IIB Magetan:
1) Masa pidana
Tabel 4. 2
Data Masa Pidana Penghuni
Status Pria Wanita Total
A.II 3 0 3
A.III 20 1 21
A.IV 1 0 1
A.V 2 1 3
B.I 102 9 111
B.IIa 17 2 19
B.IIb 0 0 0
B.III 1 0 1
Total 146 13 159
Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan pada 14 Juli 2021
40
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
2) Tindak kriminal yang dilakukan
Tabel 4. 3
Data Tindak Kriminal Penghuni
Tindak Kriminal Jumlah
Korupsi 5
Narkoba 29
Mata Uang 2
Kesusilaan 2
Perjudian 15
Pembunuhan 4
Penganiayaan 2
Pencurian 51
Perampokan 2
Penggelapan 7
Penipuan 11
Penadahan 2
Senjata 1
Perlindungan Anak 11
KDRT 2
Pelanggaran Lalu Lintas 1
Lain-lain 12
Total 159
Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan pada 14 Juli 2021
4. Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Magetan
Gambar 4. 1
Struktur Organisasi Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
41
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
42
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
5. Pelayanan Kunjungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
Gambar 4. 2
Alur Layanan Kunjungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
43
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Gambar 4. 3
Renovasi Ruang Tunggu Kunjungan
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Partisipan yang ada di dalam penelitian ini adalah para tahanan di
Rutan Negara Magetan yang tergolong fasilitas Kelas IIB. Temuan
penyebaran kuesioner kepada 113 responden mengungkapkan jenis
kelamin, usia, kasus, dan karakteristik profesi responden. Berikut uraian
penjelasan mengenai karakteristik responden:
Tabel 4. 4
Karakteristik Responden
Karakteristik
No. Kategori Jumlah Persentase
Responden
Pria 100 88,50%
1. Jenis Kelamin
Wanita 13 11,50%
18-25 Tahun 27 23,89%
26-35 Tahun 41 36,28%
2. Usia 36-45 Tahun 24 21,24%
46-55 Tahun 12 10,62%
> 55 Tahun 9 7,96%
Korupsi 4 3,54%
3. Kasus Narkoba 19 16,81%
Mata Uang 1 0,88%
44
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Kesusilaan 2 1,77%
Perjudian 3 2,65%
Pembunuhan 4 3,54%
Penganiayaan 1 0,88%
Pencurian 33 29,20%
Perampokan 2 1,77%
Penggelapan 7 6,19%
Penipuan 12 10,62%
Penadahan 2 1,77%
Senjata 1 0,88%
Perlindungan
10 8,85%
Anak
KDRT 2 1,77%
Pelanggaran Lalu
1 0,88%
Lintas
Lain-lain 9 7,96%
Wiraswasta 32 28,32%
Pegawai Swasta 44 38,94%
4. Pekerjaan
Guru 1 0,88%
Pengangguran 36 31,86%
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
a. Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel di atas mempresentasikan banyaknya
responden dilihat dari jenis kelamin narapidana Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Magetan. Responden berjenis kelamin laki-laki
terdapat 100 orang yang sebesar 88,50%, dan responden berjenis
kelamin perempuan terdiri dari 13 orang yaitu sebesar 11,50%. Dari
data tersebut dapat dilihat bahwa respondek didominasi oleh laki-laki.
b. Usia
Berdasarkan tabel di atas mempresentasikan banyaknya
responden narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
dilihat dari usianya. Responden yang berusia 18 sampai 25 tahun
terdapat 27 orang atau sekitar 23,89%, usia 26 sampai 35 tahun
terdapat 41 orang atau sekitar 36,28%, usia 36 sampai 45 tahun
terdapat 24 orang atau sekitar 21,24%, usia 46 sampai 55 tahun
terdapat 12 orang atau sekitar 10,52%, dan usia lebih dari 55 tahun
45
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
terdapat 9 orang atau sekitar 7,96%. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa responden didominasi usia antara 25 dan 35 tahun.
c. Kasus
Berdasarkan tabel di atas mempresentasikan banyaknya
responden narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
dilihat dari kasus. Responden dengan kasus korupsi terdiri dari 4 orang
atau sebesar 3,54%, narkoba terdiri dari 19 orang atau sebesar 16,81%,
mata uang terdiri dari 1 orang atau sebesar 0,88%, kesusilaan terdiri
dari 2 orang atau sebesar 1,77%, perjudian terdiri dari 3 orang atau
sebesar 2,65%, pembunuhan terdiri dari 4 orang atau sebesar 3,54%,
penganiayaan terdiri dari 1 orang atau sebesar 0,88%, pencurian terdiri
dari 33 orang atau sebesar 29,20%, perampokan terdiri dari 2 orang
atau sebesar 1,77%, penggelapan terdiri dari 7 orang atau sebesar
6,19%, penipuan terdiri dari 12 orang atau sebesar 10,62%, penadahan
terdiri dari 2 orang atau sebesar 1,77%, senjata terdiri dari 1 orang atau
sebesar 0,88%, perlindungan anak terdiri dari 10 orang atau sebesar
8,85%, KDRT terdiri dari 2 orang atau sebesar 1,77%, pelanggaran
lalu lintas terdiri dari 1 orang atau sebesar 0,88%, dan pekerjaan lain
terdiri dari 9 orang atau sebesar 7,96%. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas yang menjadi responden adalah kasus pencurian.
d. Pekerjaan
Berdasarkan tabel di atas mempresentasikan banyaknya
responden narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
dilihat dari pekerjaan. Responden dengan pekerjaan wiraswasta terdiri
dari 32 orang atau sebesar 28,32%, pegawai swasta terdiri dari 44
orang atau sebesar 38,94%, guru terdiri dari 1 orang atau sebesar
0,88%, dan pengangguran terdiri dari 36 orang atau sebesar 31,86%.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi responden adalah
pegawai swasta.
46
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
2. Uji Validitas
Tabel 4. 5
Pernyataan Item Kuesioner
Dukungan Keluarga
No. Dimensi Pernyataan Label
Keluarga memberikan perhatian
1. DK1
dengan menanyakan kondisi saya
Keluarga memaklumi bahwa yang
2. DK2
saya alami adalah musibah
Keluarga meluangkan waktu untuk
3. DK3
Dukungan mendengarkan keluhan saya
Emosional Keluarga mengingatkan saya untuk
4. DK4
menjaga kesehatan dan berdoa
Semangat dari keluarga membuat saya
5. DK5
tenang menjalani hukuman
Saat dijenguk keluarga membuat saya
6. DK6
merasa damai
Keluarga menghargai setiap
7. perubahan positif yang terjadi pada DK7
saya
Keluarga tidak meremehkan saya
8. DK8
Dukungan karena masalah yang saya alami
Penghargaan Keluarga bangga melihat saya
9. menjadi lebih taat terhadap peraturan DK9
dan agama
Saat dijenguk keluarga membuat saya
10. DK10
merasa dihargai
Keluarga meluangkan waktu dan rutin
11. DK11
menjenguk saya
Dukungan Keluarga memberikan uang untuk
12. DK12
Instrumental kebutuhan pribadi saya
Keluarga membawakan makanan,
13. DK13
buku, atau baju untuk saya
Keluarga dapat menenangkan saya
14. DK14
dengan nasihat-nasihatnya
Dukungan Kritik atau saran dari keluarga saya
15. Informatif jadikan masukan untuk memperbaiki DK15
diri
16. Saya tidak kehilangan tempat untuk DK16
47
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
meminta nasihat dalam keluarga
Tingkat Stres
No. Dimensi Pernyataan Label
Menjadi marah karena hal-hal
1. TS1
kecil/sepele
Cenderung bereaksi berlebihan pada
2. TS2
situasi
3. Kesulitan untuk relaksasi/bersantai TS3
4. Mudah merasa kesal TS4
Merasa menghabiskan energi karena
5. TS5
cemas
6. Tidak sabaran TS6
7. Mudah tersinggung TS7
8. Sulit untuk beristirahat TS8
9. DASS 42 Mudah marah TS9
Kesulitan untuk tenang setelah
10. TS10
sesuatu yang mengganggu
Sulit mentoleransi gangguan-
11. gangguan terhadap hal yang sedang TS11
dilakukan
12. Berada pada keadaan tegang TS12
Tidak dapat memaklumi hal apapun
yang menghalangi anda untuk
13. TS13
menyelesaikan hal yang sedang anda
lakukan
14. Mudah gelisah TS14
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021
Jika nilai r hitung lebih dari r tabel, maka item kuesioner dinyatakan
valid
Jika nilai r hitung kurang dari r tabel, maka item kuesioner dinyatakan
tidak valid
Apabila nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 dan Pearson Correlation
menunjukkan tanda positif, maka item kuesioner dinyatakan valid
Apabila nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 dan Pearson Correlation
menunjukkan tanda negatif, maka item kuesioner dinyatakan tidak
valid
48
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Apabila nilai Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka kuesioner dinyatakan
tidak valid
Tabel 4. 6
Hasil Uji Validitas
Item Pearson
Sig. (2-tailed) Keterangan
Kuesioner Correlation
DK1 0,000 0,848 Valid
DK2 0,000 0,693 Valid
DK3 0,000 0,865 Valid
DK4 0,000 0,875 Valid
DK5 0,000 0,847 Valid
DK6 0,000 0,820 Valid
DK7 0,000 0,791 Valid
DK8 0,000 0,813 Valid
DK9 0,000 0,867 Valid
DK10 0,000 0,817 Valid
DK11 0,000 0,820 Valid
DK12 0,000 0,727 Valid
DK13 0,000 0,749 Valid
DK14 0,000 0,866 Valid
DK15 0,000 0,818 Valid
DK16 0,000 0,850 Valid
TS1 0,000 0,759 Valid
TS2 0,000 0,848 Valid
TS3 0,000 0,888 Valid
TS4 0,000 0,819 Valid
TS5 0,000 0,847 Valid
TS6 0,000 0,854 Valid
TS7 0,000 0,838 Valid
TS8 0,000 0,844 Valid
TS9 0,000 0,857 Valid
TS10 0,000 0,807 Valid
TS11 0,000 0,791 Valid
TS12 0,000 0,927 Valid
TS13 0,000 0,802 Valid
49
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
TS14 0,000 0,849 Valid
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai Sig. (2-tailed) untuk seluruh
item kuesioner kurang dari 0,05, dan Pearson Correlation menunjukkan
tanda positif, serta nilai r hitung pada Pearson Correlation untuk seluruh
item kuesioner lebih dari r tabel 0,1848, sehingga seluruh item kuesioner
dinyatakan valid. Dengan demikian, tidak ada item kuesioner yang perlu
dihapus untuk melanjutkan Uji Reliabilitas.
3. Uji Reliabilitas
Tabel 4. 7
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
N of items
Alpha
.967 16
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
b. Tingkat Stres
Hasil Uji Reliabilitas variabel Tingkat Stres pada penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
50
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Tabel 4. 8
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
N of items
Alpha
.967 14
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
4. Kategorisasi
a. Dukungan Keluarga
Nilai
Nilai
= 40
Nilai SD (σ) =
51
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
=
=8
Tabel 4. 9
Pedoman Kategorisasi Dukungan Keluarga
Pedoman Kategori Skor Skala
X ≥ (Mean + 1 SD) Tinggi X ≥ 48
(Mean – 1 SD) ≤ X < (Mean + 1
Sedang 32 ≤ X < 48
SD)
X < (Mean – 1 SD) Rendah X < 32
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021
1) Dukungan Emosional
Nilai
Nilai
= 15
Nilai SD (σ) =
=3
Tabel 4. 10
Pedoman Kategorisasi Dimensi Dukungan Emosional
Pedoman Kategori Skor Skala
X ≥ (Mean + 1 SD) Tinggi X ≥ 18
(Mean – 1 SD) ≤ X <
Sedang 12 ≤ X < 18
(Mean + 1 SD)
X < (Mean – 1 SD) Rendah X < 12
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021
2) Dukungan Penghargaan
52
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Nilai
Nilai
= 10
Nilai SD (σ) =
=2
Tabel 4. 11
Pedoman Kategorisasi Dimensi Dukungan Penghargaan
Pedoman Kategori Skor Skala
X ≥ (Mean + 1 SD) Tinggi X ≥ 12
(Mean – 1 SD) ≤ X < (Mean + 1
Sedang 8 ≤ X < 12
SD)
X < (Mean – 1 SD) Rendah X<8
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021
= 7,5
Nilai SD (σ) =
= 1,5
53
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Tabel 4. 12
Pedoman Kategorisasi Dimensi
Pedoman Kategori Skor Skala
X ≥ (Mean + 1 SD) Tinggi X≥9
(Mean – 1 SD) ≤ X < (Mean + 1
Sedang 6≤X<9
SD)
X < (Mean – 1 SD) Rendah X<6
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021
b. Tingkat Stres
Nilai
Nilai
= 35
Nilai SD (σ) =
=7
Tabel 4. 13
Pedoman Kategorisasi Tingkat Stres
Pedoman Kategori Skor Skala
X < (Mean – 1 SD) Tinggi X < 28
(Mean – 1 SD) ≤ X < (Mean + 1
Sedang 28 ≤ X < 42
SD)
X ≥ (Mean + 1 SD) Rendah X ≥ 42
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021
5. Analisis Univariat
54
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
a. Dukungan Keluarga
Tabel 4. 14
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 26 23.0
Sedang 8 7.1
Tinggi 79 69.9
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
1) Dukungan Emosional
Hasil distribusi frekuensi dimensi Dukungan Emosional dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 15
Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Emosional
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 20 17.7
Sedang 11 9.7
Tinggi 82 72.6
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
55
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Dukungan emosional dikelompokkan menjadi tiga kategori,
yaitu dukungan emosional rendah, dukungan emosional sedang,
dan dukungan emosional tinggi. Berdasarkan tabel di atas, dapat
dilihat jumlah responden yang mendapatkan dukungan emosional
rendah terdiri dari 20 orang atau sebesar 17,7%, dukungan
emosional sedang terdiri dari 11 orang atau sebesar 9,7%, dan
dukungan emosional tinggi terdiri dari 82 orang atau sebesar
72,6%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas
narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
mendapatkan dukungan emosional tinggi.
2) Dukungan Penghargaan
Hasil distribusi frekuensi dimensi Dukungan Penghargaan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 16
Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Penghargaan
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 21 18.6
Sedang 15 12.3
68.1
Tinggi 77
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
56
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
3) Dukungan Instrumental
Hasil distribusi frekuensi dimensi Dukungan Instrumental dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 17
Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Instrumental
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 20 17.7
Sedang 27 23.9
Tinggi 66 58.4
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
Tabel 4. 18
Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Informatif
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 18 15.9
Sedang 15 13.3
Tinggi 80 70.8
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
57
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Dukungan informatif dikelompokkan menjadi tiga kategori,
yaitu dukungan informatif rendah, dukungan informatif sedang,
dan dukungan informatif tinggi. Berdasarkan tabel di atas, dapat
dilihat jumlah responden yang mendapatkan dukungan informatif
rendah terdiri dari 18 orang atau sebesar 15,9%, dukungan
informatif sedang terdiri dari 15 orang atau sebesar 13,3%, dan
dukungan informatif tinggi terdiri dari 80 orang atau sebesar
70,8%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas
narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
mendapatkan dukungan informatif tinggi.
b. Tingkat Stres
Tabel 4. 19
Distribusi Frekuensi Tingkat Stres
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 82 72.6
Sedang 7 6.2
Tinggi 24 21.2
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
58
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
c. Tabulasi Silang (Crosstabulation)
Tabulasi Silang (Crosstabulation) untuk menyajikan data
dalam bentuk tabulasi guna meringkas informasi dari variabel
Dukungan Keluarga dan variabel Tingkat Stres. Pada tabel berikut
hasil Tabulasi Silang (Crosstabulation) pada penelitian ini dapat
dilihat:
Tabel 4. 20
Hasil Tabulasi Silang (Crosstabulation)
Tingkat Stres
Kategori
Rendah Sedang Tinggi Total
Rendah 0 3 23 26
Dukungan
Sedang 4 3 1 8
Keluarga
Tinggi 78 1 0 79
Total 82 7 24
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021
59
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
6. Analisis Bivariat
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas untuk mengetahui apakah sebaran data pada
masing-masing variabel dapat dikatakan berdistribusi normal atau
tidak. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika nilai Sig. lebih dari 0,05, maka data penelitian berdistribusi
normal
Jika nilai Sig. tidak lebih dari 0,05, maka data penelitian tidak
berdistribusi normal
Hasil Uji Normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4. 21
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 113
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.01505980
Absolute .095
Most Extreme Differences Positive .095
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z 1.012
Asymp. Sig. (2-tailed) .257
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021
60
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) sebesar 0,257 lebih dari 0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 4. 22
Uji Korelasi Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres
Dukungan Tingkat
Keluarga Stres
Pearson
1 -.944**
Dukungan Correlation
Keluarga Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
Pearson
-.944** 1
Correlation
Tingkat Stres
Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021
61
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka ada hubungan antara variabel
Dukungan Keluarga dengan variabel Tingkat Stres, serta hubungan
tersebut signifikan atau berarti. Nilai r hitung atau Pearson
Correlations sebesar 0,944 lebih besar dari r tabel, maka ada hubungan
antara variabel Dukungan Keluarga dengan variabel Tingkat Stres,
serta hubungan tersebut kuat. Nilai Pearson Correlations bernilai
negatif, maka hubungan variabel Dukungan Keluarga dengan variabel
Tingkat Stres tidak searah. Dengan kata lain, semakin tinggi derajat
dukungan keluarga yang diterima, maka semakin rendah tingkat stres
yang dialami narapidana di Rutan Kelas IIB Magetan.
Pada penelitian ini juga dilakukan Uji Korelasi Pearson Product
Moment antara dimensi variabel Dukungan Keluarga dengan variabel
Tingkat Stres. Adapun rincian untuk masing-masing dimensi sebagai
berikut:
1) Uji Korelasi Dimensi Dukungan Emosional dengan Tingkat
Stres
Tabel 4. 23
Uji Korelasi dimensi Dukungan Emosional dengan Tingkat Stres
Dukungan Tingkat
Emosional Stres
Pearson
1 -.933**
Dukungan Correlation
Emosional Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
Pearson
-.933** 1
Correlation
Tingkat Stres
Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka ada hubungan antara dimensi
62
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Dukungan Emosional dengan variabel Tingkat Stres, serta
hubungan tersebut signifikan atau berarti. Nilai r hitung atau
Pearson Correlations sebesar 0,933 lebih besar dari r tabel, maka
ada hubungan antara dimensi Dukungan Emosional dengan
variabel Tingkat Stres, serta hubungan tersebut kuat. Nilai Pearson
Correlations bernilai negatif, maka hubungan dimensi Dukungan
Emosional dengan variabel Tingkat Stres tidak searah. Dengan kata
lain, semakin tinggi derajat dukungan emosional yang diterima,
maka semakin rendah tingkat stres yang dialami narapidana di
Rutan Kelas IIB Magetan.
2) Uji Korelasi Dimensi Dukungan Penghargaan dengan Tingkat
Stres
Tabel 4. 24
Uji Korelasi dimensi Dukungan Penghargaan dengan Tingkat Stres
Dukungan Tingkat
Penghargaan Stres
Pearson
1 -.905**
Dukungan Correlation
Penghargaan Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
Pearson
-.905** 1
Correlation
Tingkat Stres
Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka ada hubungan antara dimensi
Dukungan Penghargaan dengan variabel Tingkat Stres, serta
hubungan tersebut signifikan atau berarti. Nilai r hitung atau
Pearson Correlations sebesar 0,905 lebih besar dari r tabel, maka
ada hubungan antara dimensi Dukungan Penghargaan dengan
variabel Tingkat Stres, serta hubungan tersebut kuat. Nilai Pearson
63
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Correlations bernilai negatif, maka hubungan dimensi Dukungan
Penghargaan dengan variabel Tingkat Stres tidak searah. Dengan
kata lain, semakin tinggi derajat dukungan penghargaan yang
diterima, maka semakin rendah tingkat stres yang dialami
narapidana di Rutan Kelas IIB Magetan.
Tabel 4. 25
Uji Korelasi dimensi Dukungan Instrumental dengan Tingkat Stres
Dukungan Tingkat
Instrumental Stres
Pearson
1 -.843**
Dukungan Correlation
Instrumental Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
Pearson
-.843** 1
Correlation
Tingkat Stres
Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka ada hubungan antara dimensi
Dukungan Instrumental dengan variabel Tingkat Stres, serta
hubungan tersebut signifikan atau berarti. Nilai r hitung atau
Pearson Correlations sebesar 0,843 lebih besar dari r tabel, maka
ada hubungan antara dimensi Dukungan Instrumental dengan
variabel Tingkat Stres, serta hubungan tersebut cukup kuat. Nilai
Pearson Correlations bernilai negatif, maka hubungan dimensi
Dukungan Instrumental dengan variabel Tingkat Stres tidak searah.
Dengan kata lain, semakin tinggi derajat dukungan instrumental
64
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
yang diterima, maka semakin rendah tingkat stres yang dialami
narapidana di Rutan Kelas IIB Magetan.
4) Uji Korelasi Dimensi Dukungan Informatif dengan Tingkat
Stres
Tabel 4. 26
Uji Korelasi dimensi Dukungan Informatif dengan Tingkat Stres
Dukungan Tingkat
Informatif Stres
Pearson
1 -.919**
Dukungan Correlation
Informatif Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
Pearson
-.919** 1
Correlation
Tingkat Stres
Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka ada hubungan antara dimensi
Dukungan Informatif dengan variabel Tingkat Stres, serta
hubungan tersebut signifikan atau berarti. Nilai r hitung atau
Pearson Correlations sebesar 0,919 lebih besar dari r tabel, maka
ada hubungan antara dimensi Dukungan Informatif dengan variabel
Tingkat Stres, serta hubungan tersebut kuat. Nilai Pearson
Correlations bernilai negatif, maka hubungan dimensi Dukungan
Informatif dengan variabel Tingkat Stres tidak searah. Dengan kata
lain, semakin tinggi derajat dukungan informatif yang diterima,
maka semakin rendah tingkat stres yang dialami narapidana di
Rutan Kelas IIB Magetan.
65
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
C. Pembahasan
66
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
masalah secara efektif bersama-sama, serta mendapatkan dukungan dari
keluarga. Berdasarkan hasil Tabulasi Silang (Crosstabulation) semakin
menjelaskan bahwa mayoritas narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Magetan ada 78 orang mendapatkan dukungan keluarga tinggi mengalami
tingkat stres rendah.
Berdasarkan hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment nilai Sig. (2-
tailed) sebesar 0,000 kurang dari 0,05, nilai r hitung atau Pearson
Correlations sebesar 0,944 lebih dari r tabel 0,2393, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang digunakan dan terbukti kebenarannya pada penelitian ini yaitu:
67
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Menurut Cohen dan Syme (1985) dalam Permadin (2018) menjelaskan
bahwa diantara faktor-faktor yang memengaruhi dukungan keluarga adalah
jenis dukungan. Berdasarkan hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment nilai
r hitung atau Pearson Correlations menunjukkan urutan dimensi yang
memiliki hubungan paling signifikan dan kuat, yaitu dimensi dukungan
emosional memiliki nilai r hitung atau Pearson Correlations sebesar 0,933,
dimensi dukungan informatif memiliki nilai r hitung atau Pearson
Correlations sebesar 0,919, dimensi dukungan penghargaan memiliki nilai r
hitung atau Pearson Correlations sebesar 0,905, dan yang terakhir dimensi
dukungan instrumental memiliki nilai r hitung atau Pearson Correlations
sebesar 0,843. Dimensi dukungan yang kurang didapatkan oleh mayoritas
narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan adalah dukungan
penghargaan terdiri dari 77 orang atau sebesar 68,1%, kemudian dukungan
instrumental terdiri dari 66 orang atau sebesar 58,4%. Adanya The deprivation
of liberty (Kehilangan kebebasan bergerak) dan The deprivation of goods and
service (Kehilangan hak pemenuhan kebutuhan dan pelayanan) bagi
narapidana menjadi hal yang penting bagi keluarga untuk memperhatikan
kondisi yang terjadi dan kemungkinan kebutuhan yang diharapkan. Misalnya,
memberikan dukungan penghargaan ketika narapidana melakukan aktivitas
atau perubahan positif sebagai bagian dari pelaksanaan pembinaan,
memberikan bantuan langsung, seperti makanan, buku, pakaian, dan lain-lain
dapat membuat seseorang menjadi kompeten dan merasa berharga karena
dihargai.
68
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
melakukan renovasi ruang tunggu untuk layanan kunjungan. Hal tersebut
menunjukkan kemudahan bagi keluarga untuk memberikan dukungan dan
kenyamanan melakukan kunjungan pada narapidana, serta secara implisit
sebagai upaya Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan dalam
memperhatikan tingkat stres atau kesehatan mental narapidana.
69
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
70
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
3. Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres narapidana
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan signifikan, kuat, dan tidak
searah. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis Uji Korelasi Pearson
Product Moment yang memiliki Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 kurang dari
0,05, serta nilai nilai r hitung atau Pearson Correlations sebesar 0,944
lebih dari r tabel 0,2393 dan bersifat negatif. Pada penelitian ini hubungan
antara dukungan keluarga dan tingkat stres merupakan hubungan
signifikan dan kuat, yang berarti bahwa hubungan tersebut penting atau
tidak dapat diabaikan. Dukungan keluarga menjadi faktor utama dalam
menentukan tingkat stres yang dialami oleh narapidana. Narapidana di
Rutan Negara Magetan Kelas IIB memiliki tingkat stres yang lebih rendah
ketika mereka memiliki lebih banyak dukungan keluarga, dan sebaliknya.
B. Saran
71
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
3. Keluarga narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan perlu
untuk meluangkan waktu dan menjadwalkan secara rutin melakukan
kunjungan untuk memberikan dukungan kepada narapidana dan
memperhatikan permasalahan dan kebutuhan narapidana. Khususnya
memberikan dukungan instrumental sebagai dimensi dukungan yang
paling kurang didapatkan oleh narapidana berupa bantuan langsung,
seperti makanan, buku, pakaian, dan lain-lain agar tingkat stres yang
dialami rendah, sehingga dapat beradaptasi pada lingkungan yang ada,
menyadari potensi dalam diri, mampu mengatasi berbagai masalah dan
tekanan, bekerja dengan produktif, serta berkontribusi pada komunitas.
72
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (2nd ed.). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Cohen, S. E., & Syme, S. I. (1985). Social Support and Health. Academic Press.
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga: Riset, Teori dan Praktek. Jakarta: EGC.
Hawari, D. (2001). Manajemen Stres. Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Langmann, S., & Pick, D. (2018). Photography as a Social Research Method.
Latipun, D. (2016). Kesehatan Mental: Konsep dan Penerapan. Yogyakarta:
Umm Press.
Martono, N. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: Rajagrafindo.
73
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Karya Ilmiah:
Anugrah, A. K. (2018). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Tingkat Stres
Pada Lansia Di Balai PSTW Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul
Yogyakarta.
Ima, L. M. (2016). Hubungan Kunjungan dan Dukungan Keluarga dengan
Tingkat Stres pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Jember. Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Jember.
Pardede, J. A., Sinaga, T. R., & Sinuhaji, N. (2021). Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Stres Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan. Window of
Health: Jurnal Kesehatan, 98-108.
Permadin, M. L. P. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Penerimaan
Diri Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA
Tangerang. Bachelor's thesis, Jakarta: Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah).
Permana, C. A. (2013). Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat stres
pada lansia andropause di Gebang wilayah kerja Puskesmas Patrang
Kabupaten Jember.
Prawiratama, A. (2020). Masa Pengenalan Lingkungan dan Penyesuaian Diri
Tahanan Baru Dalam Rumah Tahanan Negara. Justitia: Jurnal Ilmu
Hukum dan Humaniora, 7(2), 267-268.
Putri, A. A. (2019). Hubungan Aktivitas Keagamaan dan Forgiveness dengan
Kesehatan Mental pada Warga Binaan Wanita di Lembaga
Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Medan.
Ratnasari, F., Gandaria, Y. F., Wibisono, H. Y. G., & Sari, R. P. (2020).
Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stress Warga Binaan Di Lembaga
Pemasyarakatan Perempuan Tangerang. Edu Dharma Journal: Jurnal
penelitian dan pengabdian masyarakat, 4(2), 110-121.
Shumaker, S. A., & Brownell, A. (1984). Toward A Theory Of Social Support:
Closing Conceptual Gaps. Journal of Social Issues, 40(4), 11–36.
Syahradhani, M. (2020). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Stres Narapidana Di LPKA Kelas I Martapura. Doctoral Dissertation,
Universitas Islam Kalimantan MAB.
74
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Peraturan:
Republik Indonesia. (2005). Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor M-01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia. Jakarta.
Republik Indonesia. (1983). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana, LN. 36, TLN 3258. Jakarta.
Republik Indonesia. (1995). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan, LN. 77, TLN. 3614. Jakarta.
Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, LN. 185, TLN. 5571. Jakarta.
75
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Hasil Turnitin
76
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 2: Kuesioner
77
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
78
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
79
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 3: Penelitian Terdahulu
80
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
memiliki dukungan keluarga
kategori mendukung sebesar
65,5%
Ada hubungan antara
dukungan keluarga dan tingkat
stres
Anugrah, A. K. (2018)
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Tingkat Stres Pada Lansia Di Balai PSTW Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul
Yogyakarta
Tujuan Metode Penelitian Teori Hasil dan Kesimpulan
Mengetahui hubungan antara Metode kuantitatif dengan Teori Friedman (2010) Sebagian besar responden
dukungan keluarga dan tingkat teknik pengumpulan data untuk dukungan keluarga mengalami dukungan keluarga
stres pada lansia di Balai PSTW kuesioner DASS untuk tingkat stres sedang sebesar 57,5%
Unit Budhi Luhur Kasongan Sebagian besar responden
Bantul Yogyakarta memiliki tingkat stres sedang
sebesar 35%
Ada hubungan signifikan
antara dukungan keluarga dan
tingkat stres
Ima, L. M. (2016)
Hubungan Kunjungan dan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Jember
Tujuan Metode Penelitian Teori Hasil dan Kesimpulan
Mengidentifikasi hubungan dan Metode kuantitatif dengan Teori Friedman (2010) Sebagian besar mempunyai
kunjungan dan dukungan teknik pengumpulan data untuk dukungan keluarga kunjungan dan dukungan
keluarga dengan tingkat depresi kuesioner DASS untuk tingkat stres keluarga baik sebesar 40,0%
pada narapidana di Lembaga Sebagian besar tingkat stres
Pemasyarakatan Kelas IIA ringan sebesar 42,5%
81
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Jember Ada hubungan antara
kunjungan dan dukungan
keluarga dengan tingkat stres
Wijaya, K. A. (2015)
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Kabupaten Jember
Tujuan Metode Penelitian Teori Hasil dan Kesimpulan
Mengidentifikasi hubungan Metode kuantitatif dengan Teori Friedman (2010) Ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan teknik pengumpulan data untuk dukungan keluarga dukungan keluarga dengan
tingkat depresi pada narapidana kuesioner DASS untuk tingkat stres tingkat stres
di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Jember
82
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 4: Output SPSS
Pilot Test
83
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
84
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
85
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Uji Validitas
86
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Uji Reliabilitas
87
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
88
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
89
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Distribusi Frekuensi Dukungan Instrumental
90
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Tabulasi Silang (Crosstabulation)
Uji Normalitas
Uji Korelasi Pearson Product Moment Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres
91
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Uji Korelasi Pearson Product Moment Masing-Masing Dimensi Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres
92
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
93
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 5: Tabel Distribusi r tabel
94
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 6
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN
Jalan Raya Gandul No.4 Cinere, Depok
Telepon : 021-7545096
Website: www.poltekip.ac.id
95
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 7
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN
Jalan Raya Gandul No.4 Cinere, Depok
Telepon : 021-7545096
Website: www.poltekip.ac.id
Paraf
No Tanggal Konsultasi Keterangan
Pembimbing
Penentuan judul dan pembahasan
1 26 Februari 2021
latarbelakang
96
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
7 14 Oktober 2021 Pembahasan BAB IV
97
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 8
Email : indraklistra1@gmail.com
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia