Anda di halaman 1dari 109

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA


DENGAN TINGKAT STRES NARAPIDANA
DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB MAGETAN

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
Pemasyarakatan (S.Tr.Pas)

NAMA : ADHI KLISTRA INDRA SETYA


STB 3291

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KEMASYARAKATAN


POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM REPUBLIK
INDONESIA
DEPOK
NOVEMBER 2021

i
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA


TERHADAP TINGKAT STRES NARAPIDANA
DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB MAGETAN

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
Pemasyarakatan (S.Tr.Pas)

NAMA : ADHI KLISTRA INDRA SETYA


STB 3291

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KEMASYARAKATAN


POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM REPUBLIK
INDONESIA
DEPOK
NOVEMBER 2021

ii
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Adhi Klistra Indra Setya

STB : 3291

“Hubungan Antara Dukungan Keluarga


Judul Skripsi : Terhadap Tingkat Stres Narapidana
Di Rumah Tahanan Negara Kelas IIb Magetan”

Depok, 09 Oktober 2021

Menyetujui,

Pembimbing

Sri Sulistijaningsih, Bc.IP., S.H., M.Si.

NIP. 196710091990032001

iii
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
LEMBAR BERITA ACARA UJIAN SIDANG SKRIPSI

Nama : Adhi Klistra Indra Setya

STB 3291

Judul Skripsi : “Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres


Narapidana di Rutan Kelas II B Magetan”

Telah dipertahankan di hadapan sidang dewan penguji pada :

KEGIATAN HARI/TANGGAL WAKTU

Ujian Sidang Senin , 08 November 2021 10.00 WIB – 10.40 WIB

Depok, 26 November 2021

DEWAN PENGUJI :

1. Ketua : Qisthina Aulia, S.Sos., M.Si ( )

2. Penguji : Muhammad Ali Equatora, A.Ks.,M.Si (


)

3. Pembimbing : Sri Sulistijaningsih, Bc.IP.,S.H.,M.Si ( )

iv
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
HALAMAN PENGESAHAN HASIL SIDANG SKRIPSI
Skripsi ini diajukan oleh:
Nama : Adhi Klistra Indra Setya
STB : 3291
Pogram Studi : Bimbingan Kemasyarakatan A
Judul Skripsi : Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Stres Narapidana di Rutan Kelas II B
Magetan

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Terapan Pemasyarakatan pada Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan ,
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan.

DEWAN PENGUJI

1. Ketua : Qisthina Aulia, S.Sos., M.Si ( )

2. Penguji : Muhammad Ali Equatora, A.Ks.,M.Si ( )


3. Pembimbing : Sri Sulistijaningsih, Bc.IP.,S.H.,M.Si ( )

Ditetapkan di : Depok
Tanggal : November 2021
Mengetahui,
Direktur Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Dr. Rachmayanthy, Bc.IP., S.H.,M.Si


NIP. 196904261992032001

v
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai sivitas akademik Politeknik Ilmu Pemasyarakatan


(Poltekip), saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Adhi Klistra Indra Setya

STB 3291

Program Studi : Bimbingan Kemasyarakatan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk


memberikan kepada Poltekip Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Non-exclusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul :

“Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Narapidana


di Rutan Kelas II B Magetan”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas


Royalti Noneksklusif ini Poltekip berhak menyimpan, mengalih
media atau format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada Tanggal : 07 Oktober 2021

Yang Menyatakan

Adhi Klistra Indra Setya

vi
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
vii
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
ABSTRAK

Nama : Adhi Klistra Indra Setya


Program Studi : Bimbingan Kemasyarakatan
Judul : “Hubungan Antara Dukungan Keluarga
Terhadap Tingkat Stres Narapidana di Rutan Kelas
II B Magetan”

Pembimbing : Sri Sulistijaningsih, Bc.IP., S.H., M.Si.

Dalam kehidupan di dalam Rutan, narapidana tentu memiliki berbagai


macam permasalahan dan penderitaan-penderitaan yang harus dihadapi, tetapi
tidak semua narapidana mampu melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang
ada, sehingga dapat menyebabkan stres. Sumber potensial narapidana mengalami
stres semakin parah dikarenakan narapidana harus berpisah dengan orang-orang
yang mereka cintai, seperti keluarga. Salah satu sumber untuk mengatasi stres
dapat berasal dari dukungan sosial dari keluarga. Rutan harus memperhatikan
terjaminnya hak untuk tetap terhubung dan menerima kunjungan dengan keluarga
dan orang-orang tertentu agar dapat berintegrasi untuk menjadikan narapidana
dapat berguna sebagai individu, anggota masyarakat, anggota bangsa dan negara,
serta makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Penelitian ini bertujuan mengetahui
hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres narapidana Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Magetan. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang menggunakan
teori Friedman (2010) untuk dukungan keluarga dan DASS 42 untuk tingkat stres
dengan instrumen penelitian SPSS versi 20.0 berdasarkan data kuesioner oleh 113
responden. Teknik analisis data terdiri dari Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Analisis
Univariat dan Analisis Bivariat yaitu, Tabulasi Silang (Crosstabulation), Uji
Normalitas, dan Uji Korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian ini adalah
mayoritas narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan mendapatkan
dukungan keluarga tinggi sebesar 69,9% dan mengalami tingkat stres rendah
sebesar 72,6%. Ada hubungan yang signifikan dan kuat antara dukungan keluarga
dengan tingkat stres narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan.
Semakin tinggi dukungan keluarga yang didapatkan, maka semakin rendah tingkat
stres narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan, dan sebaliknya.

Kata kunci: Narapidana, Dukungan Keluarga, Tingkat Stres

viii
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
ABSTRACT

Name : Adhi Klistra Indra Setya


Study Program : Bimbingan Kemasyarakatan
Title : The relation between family support and the
stress level of prisoners in Rutan Kelas IIB
Magetan
Counsellor : Sri Sulistijaningsih, Bc.IP., S.H., M.Si.

In the Rutan’s life, prisoners certainly have so many problems and


suffering that must be faced, but not all of them are able to adapt to the existing
environment, so this causes stress. A potential source of increased stress levels
experienced by prisoners is that they are separated from people they loved, such
as family. One solution to overcome stress is social support from family. Rutan
need to pay attention to guarantees of prisoners' rights to keep in touch and
receive visits. Rutan need to pay attention to guaranteeing the rights of prisoners
to stay in touch and receive visits from their families or certain people so that they
can continue to interact and become prisoners who can be useful as individuals,
members of society, members of the nation and state, and also servants of God
Almighty. The purpose of this research was to determine family support and stress
levels experienced by prisoners, as well as the relationship between family
support and stress levels in the Rutan Kelas IIB Magetan. This research uses
quantitative methods with data collection techniques by questionnaires using
Friedman theory for family support and DASS 42 to determine stress levels with
SPSS version 20.0 research instruments, based on questionnaires from 113
respondents. The data analysis technique used univariate analysis and bivariate
analysis consisting of cross tabulation, Chi-square test, and Spearman
correlation. The results of this study are that most of the prisoners in the Rutan
Kelas IIB Magetan get high family support of 69.9% and have a low stress level of
72.6%. There is a relationship between family support and stress levels of
prisoners in Rutan Kelas IIB Magetan. The correlation is very strong, not
unidirectional, and significant.

Keyword: Prisoners, Family Support, Stress Level

ix
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
KATA PENGANTAR

Rasa syukur disertai ucapan Alhamdulillah yang penulis


hadiratkan kepada Allah SWT atas berkat nikmat, rahmat dan
kehendak-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan
baik, lancar, serta tepat pada waktunya. Tujuan dari pembuatan
skripsi ini adalah agar memenuhi salah satu syarat kelulusan serta
penganugerahan gelar Sarjana Terapan Pemasyarakatan (S.Tr.Pas)
pada kampus Politeknik Ilmu Pemasyarakatan program studi
Bimbingan Kemasyarakatan.

Penulis sangat bersyukur ketika pembuatan skripsi ini


banyak yang mengerahkan segala bantuan baik berupa memberikan
dukungan baik berupa pemberian semangat dan doa, sehingga
penulis ingin memberikan ucapan terimakasih dan penghormatan
kepada:

1. Ibu Dr. Rachmayanthy, Bc.IP., S.H., M.Si., selaku


Direktur Politeknik Ilmu Pemasyarakatan.
2. Bapak Ali Muhammad, A.Ks., S.Sos., M.Si., selaku
Ketua Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan.
3. Ibu Sri Sulistijaningsih, Bc.IP., S.H., M.Si., selaku
dosen pembimbing, yang selalu membimbing penulis
dengan baik dari awal penulisan skripsi hingga
penyelesaian skripsi.
4. Bapak dan Ibu penguji skripsi yang telah memberikan
komentar dan masukan kepada penulis untuk dapat
menyempurnakan penyusunan skripsi ini.
5. Kedua orang tua, adik dan seluruh keluarga besar yang
sudah senantiasa mendoakan, mendukung dan
memberikan perhatian maupun pengertian dalam proses
pengerjaan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen yang sudah memberikan berbagai

x
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
pelajaran (ilmu) yang bermanfaat sebagai bekal hidup
penulis untuk kedepannya serta seluruh pegawai
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan yang sudah membantu
selama menjalani pendidikan.
7. Pihak Rumah Tahanan Kelas II B Magetan yangbersedia
bekerjasama kepada penulis.dalam membantu
penyelesaian skripsi ini dengan memberikan data-data
pendukung serta melakukan penelitian penyebaran
kuesioner.
8. Rekan-rekan POLTEKIP angkatan LII yang bersama-
sama dan saling bahu-membahu antara satu sama lain
dalam menjalani pendidikan ini.
9. Segenap pihak yang penulis tak mampu ucapkan dan
sebutkan satu- persatu yang dimana selalu senantiasa
membantu penulis agar mampu menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis paham dan sadar ketika penulis melakukan
penyusunan skripsi masih terdapat banyak kesalahan dan masih
terbilang tidak sempurna sehingga penulis mengucapkan
permohonan maaf dan memberikan ruang saran dan masukan yang
bersifat membangun agar penulis dapat memahami apa yang salah
danmenjadi manusia yang pembelajar sehingga akan meningkatkan
kualitas skripsi yang telah dibuat. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi keilmuan dimasa depan.

Depok, 03 November 2021


Penulis

Adhi Klistra Indra Setya

xi
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DAFTAR ISI

LEMBAR BERITA ACARA UJIAN SIDANG SKRIPSI.................................................. iv


A.DEWAN PENGUJI......................................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN HASIL SIDANG SKRIPSI ................................................ v
B.DEWAN PENGUJI ......................................................................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI ..................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL............................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... 4
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... 5
BAB I .................................................................................................................................. 6
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 6
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 6
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 11
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 11
E. Hipotesis ............................................................................................................... 12
BAB II ............................................................................................................................... 13
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 13
A. Literature Review (Penelitian Terdahulu) ............................................................. 13
1. Pardede, J. A. et al. (2021) Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Narapidana
Di Lembaga Pemasyarakatan ........................................................................................ 13
B. Landasan Teori...................................................................................................... 16
C. Definisi Operasional ............................................................................................. 21
1. Variabel Bebas atau Variabel Independen ............................................................ 22
D. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 23
BAB III ............................................................................................................................. 24

1
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 24
A. Pengertian dan Pemahaman Metode Kuantitatif ................................................... 24
B. Desain Penelitian................................................................................................... 24
BAB IV ............................................................................................................................. 38
PEMBAHASAN DAN ANALISIS .................................................................................. 38
A. Profil UPT ............................................................................................................. 38
B. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 44
C. Pembahasan........................................................................................................... 66
BAB V .............................................................................................................................. 70
PENUTUP......................................................................................................................... 70
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 70
B. Saran ..................................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 73
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 76
FORMULIR PENGAJUAN JUDUL ............................................................................ 95
BERITA ACARA BIMBINGAN ................................................................................. 96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 98

2
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 5 Macam The Pains of Imprisonment .................................................... 7
Tabel 2. 1 Definisi Operasional............................................................................. 22
Tabel 3. 1 Alat Ukur.............................................................................................. 28
Tabel 3. 2 Pedoman Kategorisasi .......................................................................... 30
Tabel 3. 3 Jadwal Penelitian .................................................................................. 37
Tabel 4. 1 Data Pegawai Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan ............................. 39
Tabel 4. 2 Data Masa Pidana Penghuni............................................................................. 40
Tabel 4. 3 Data Tindak Kriminal Penghuni ...................................................................... 41
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden .................................................................................. 44
Tabel 4. 5 Pernyataan Item Kuesioner .............................................................................. 47
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas ............................................................................................ 49
Tabel 4. 7 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................................ 50
Tabel 4. 8 Pedoman Kategorisasi Dukungan Keluarga ..................................................... 51
Tabel 4. 9 Pedoman Kategorisasi Dimensi Dukungan Emosional .................................... 52
Tabel 4. 10 Pedoman Kategorisasi Dimensi Dukungan Penghargaan .............................. 52
Tabel 4. 11 Pedoman Kategorisasi Dimensi ..................................................................... 53
Tabel 4. 12 Pedoman Kategorisasi Tingkat Stres.............................................................. 54
Tabel 4. 13 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga ...................................................... 54
Tabel 4. 14 Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Emosional ..................................... 55
Tabel 4. 15 Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Penghargaan.................................. 55
Tabel 4. 16 Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Instrumental .................................. 56
Tabel 4. 17 Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Informatif ...................................... 57
Tabel 4. 18 Distribusi Frekuensi Tingkat stres ................................................................. 57
Tabel 4. 19 Hasil Tabulasi Silang (Crosstabulation) ......................................................... 58
Tabel 4. 20 Hasil Uji Chi Square ...................................................................................... 59
Tabel 4. 21 Hasil Korelasi Rank Spearman ...................................................................... 60
Tabel 4. 22 Uji Korelasi Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres ................................ 61
Tabel 4. 23 Uji Korelasi dimensi Dukungan Emosional dengan Tingkat Stres ................ 62
Tabel 4. 24 Uji Korelasi dimensi Dukungan Penghargaan dengan Tingkat Stres............. 63
Tabel 4. 25 Uji Korelasi dimensi Dukungan Instrumental dengan Tingkat Stres ............. 64
Tabel 4. 26 Uji Korelasi dimensi Dukungan Informatif dengan Tingkat Stres ................. 65

3
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Data Kematian di Institusi Pemasyarakatan ........................................ 3


Gambar 1. 2. Kapasitas Penghuni Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan ...... 4
Gambar 2. 1. Kerangka Berpikir ............................................................................... 16
Gambar 4. 1. Struktur Organisasi Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan ...... 31
Gambar 4. 2. Alur Layanan Kunjungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Magetan ..................................................................................................................... 33
Gambar 4. 3. Renovasi Ruang Tunggu Kunjungan Rumah Tahanan Negara Kelas
IIB Magetan .............................................................................................................. 33

4
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ................................................................................... 62


Lampiran 2. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 65
Lampiran 3. Output SPSS ............................................................................................... 68
Lampiran 4. Table Distribusi r Table .............................................................................. 74
Lampiran 5 Tabel Distribusi chi square tabel ................................................................. 75
Lampiran 6. Form Pengajuan Judul ................................................................................ 76
Lampiran 8. Berita Acara Bimbingan Skripsi ................................................................. 77
Lampiran 9. Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 78

5
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan merupakan sebuah lembaga


eselon satu Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Banyak Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan yang menjalankan fungsi sebagai pelaksana tugas pokok
kementerian di bidangnya masing-masing, sesuai dengan Peraturan Menteri
Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor M-01 .PR.07.10 Tahun 2005
mengenai Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM Republik Indonesia. Salah satu UPT Pemasyarakatan tersebut
adalah Rumah Tahanan Negara (Rutan). Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana Pasal 1 angka 2 menjelaskan bahwa
Rutan merupakan tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama
dilaksanakannya suatu penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang
pengadilan.

Selama dalam rutan, narapidana tentu memiliki berbagai macam


permasalahan yang harus dihadapi, karena perlunya adaptasi terhadap
lingkungan yang ada. Kehidupan manusia biasa yang bebas, berbanding
terbalik dengan kehidupan narapidana yang ada di dalam Rutan. Tidak semua
narapidana mampu melakukan adaptasi, sehingga dapat menyebabkan stres.
Mereka yang memasuki Rutan akan mengalami penderitaan-penderitan
sebagai akibat dari kebebasan bergerak. Batasan mengenai penderitaan-
penderitaan selama menjalani masa pidananya dikemukakan oleh Gresham
Sykes (1956) dalam bukunya “The Society Of Captives” tentang The Pains of
Imprisonment atau dampak pemenjaraan menjelaskan bahwa Penderitaan dan
rasa sakit narapidana tidak terbatas pada hilangnya kebebasan mereka. Kelima

6
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
unsur kesakitan mengakibatkan terjadinya rasa sakit (pains) dan ketegangan
(tension) yang dapat menimbulkan perilaku-perilaku meyimpang baik jasmani
maupun kejiwaan di Rutan (Prawiratama, 2020). Kesakitan dibagi menjadi 5
(lima) macam sebagai berikut:

Tabel 1. 1
5 Macam The Pains of Imprisonment
Jenis Kesakitan Penjelasan
Penderitaan paling dirasakan di
penjara, dimana narapidana harus
hidup dalam dunia lebih sempit,
The deprivation of liberty
terdapat area terbatas, aturan
(Kehilangan kebebasan bergerak)
ketat, keluar-masuk dibatasi, dan
harus mendapatkan izin untuk
melakukan suatu tindakan.
Hilangnya privasi atas
The deprivation of autonomy
fasilitas-fasilitas dan kenyamanan
(Kehilangan hak otonomi atau
seperti dirasakan saat berada di
kebebasan menentukan kehendak)
luar penjara.
Menurunnya hasrat seksual dan
The deprivation of heterosexual frustasi seksual dibanding
relationship sebelum masuk penjara, ketiadaan
(Kehilangan kesempatan untuk hubungan heteroseksual sebelum
melakukan hubungan seksual) menumbuhkan perilaku
homoseksual dalam penjara.
Hilangnya kepemilikan atas
The deprivation of goods and services barang dan jasa untuk dapat
(Kehilangan hak pemenuhan kebutuhan memenuhi kebutuhan
dan pelayanan) sebagaimana layaknya kehidupan
dalam masyarakat bebas.
Merasa dirinya tidak aman ketika
The deprivation of security
berada di dalam penjara akibat
(Kehilangan akan rasa aman)
merasa di dunia yang asing.
Sumber Data : Prawiratama (2020) diakses pada 01 April 2021

Selain itu, dalam filosofi pemasyarakatan narapidana sebelum dijatuhi pidana


negara tidak berhak menjadi individu yang lebih buruk atau lebih jahat (Putri,
2019). Berdasarkan data Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (2020)
menjelaskan bahwa kasus kematian dalam institusi pemasyarakatan masih
menjadi suatu permasalahan yang bersifat repetitif yang disebabkan oleh sakit,
pembunuhan, overdosis, bunuh diri, dan lainnya. Grafik di bawah ini

7
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
menunjukan data kematian di institusi pemasyarakatan tahun 2016 sampai
tahun 2019 di Indonesia:

Gambar 1. 1
Data Kematian di Institusi Pemasyarakatan

Sumber Data : Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (2020) diakses pada 08 Juli 2021

Hal tersebut menjadi dasar bahwa pelaksanaan operasional Rutan harus juga
memperhatikan kesehatan batin.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 18 Tahun 2014


berkaitan dengan Kesehatan Mental menjelaskan bahwa kesehatan mental
adalah keadaan pikiran yang memungkinkan pertumbuhan fisik, intelektual,
dan emosional individu, memungkinkan dia untuk mengenali kekuatannya
sendiri, mengatasi tantangan yang berbeda, bekerja secara efektif, dan bahkan
memberikan pengaruh kepada komunitasnya. Selain itu, kesehatan jiwa
merupakan kondisi kesejahteraan mental individu, sehingga memungkinkan
tercipta hidup produktif, dan harmonis sebagai sebuah bagian yang utuh dan
berkualitas dengan memperhatikan semua aspek kehidupan manusia.
Kesehatan mental lebih dari sekadar bebas dari masalah mental, melainkan

8
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
merupakan sesuatu yang dibutuhkan setiap orang untuk bahagia dan sehat,
mampu mengatasi rintangan hidup, mempunyai sikap yang baik terhadap
pribadi sendiri ataupun terhadap yang lain, dan menerima kehadiran orang lain
sebagaimana mestinya.

Menurut Polaschek et al. (2019) menjelaskan bahwa narapidana yang


berkumpul dengan orang yang tidak mereka kehendaki sebelumnya dan harus
tinggal di dalam ruang yang berdesak-desakan dengan fasilitas yang serba
terbatas merupakan sumber potensial narapidana tersebut mengalami stres.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menjelaskan bahwa
dalam Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (2020), ada 265.648 jiwa di
fasilitas pemasyarakatan seperti penjara dan pusat penahanan pada Desember
2019, dari total kapasitas 131.931. Dengan kata lain, terjadi overkapasitas
sebesar 101%. Hal tersebut terjadi juga pada Rutan Kelas IIB Magetan yang
memiliki kapasitas 110 penghuni, tetapi dalam 5 (lima) tahun terakhir jumlah
penghuni melebihi kapasitas atau overkapasitas yang dapat dilihat dalam
grafik dibawah ini:

Gambar 1. 2
Kapasitas Penghuni Rutan Negara Kelas IIB Magetan

9
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan pada 14 Juli 2021

Sumber potensial narapidana mengalami stres semakin parah


dikarenakan narapidana harus berpisah dengan orang-orang yang mereka
cintai, seperti keluarga. Tidak heran apabila Rutan menjadi tempat yang
sangat berpotensi menimbulkan gangguan psikis. Menurut Stuart dan Laraia
(2005) menyatakan bahwa kemampuan dan bakat, motivasi, dukungan sosial
dari keluarga, dan harta benda semuanya dapat digunakan untuk mengatasi
stres. (Wijaya, 2015). Rutan sebagai pelaksana pembina wajib memperhatikan
kewajiban dan hak terpidana sebagaimana diatur dalam UU Nomor 12 Tahun
1995 berkaitan tentang Pemasyarakatan. Menurut Pasal 5, Perlindungan,
kesetaraan perlakuan dan pelayanan, pendidikan, pelatihan, penghormatan
terhadap martabat manusia, hilangnya kebebasan adalah satu-satunya
penderitaan, dan hak untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga dan orang-
orang tertentu mendukung sistem pemasyarakatan.Hak untuk menerima
kunjungan keluarga, nasihat hukum, atau orang tertentu lainnya diperjelas
dalam Pasal 14 ayat (1) huruf h. Karena itu, Rutan sebagai pelaksana tugas
diharapkan memiliki kamar tamu.

Menurut Goldbreg (1984), orang dibagi menjadi dua sub-sistem,


psikologis (jiwa atau pikiran) dan fisik (tubuh) (soma atau tubuh). (Latipun,
2016). Kedua sub sistem dalam manusia tidak dapat dipisahkan. Kalau tidak,
jika salah satu sub-sistem terganggu, selanjutnya akan berdampak pada yang
lain. Apabila seseorang menunjukkan adanya gangguan psikis atau mengalami
stres, dapat dapat mengalami gangguan fisik, seperti sakit. Narapidana yang
memiliki kesehatan mental sehat memungkinkan untuk mereka menyadari
potensi dalam diri, mampu mengatasi berbagai masalah dan tekanan hidup,
bekerja dengan produktif, serta berkontribusi pada komunitas. Rutan sebagai
pelaksana tugas pembinaan berintegrasi untuk menjadikan narapidana dapat
berguna sebagai pribadi, bagian dalam kehidupan masyarakat yang berbangsa
dan Negara, serta makhluk ciptaan tuhan dan menjalankan kehidupan yang
lebih baik.

10
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Dari uraian sebelumnya, Penulis ingin melakukan penelitian yang
bermanfaat untuk menyadari bagaimana keterkaitan antara tingkat stres
tahanan dan dukungan keluarga di Rutan Kelas IIB Magetan. Kemudian, Dari
segi judul penelitian, penulis akan menjelaskan yaitu “Hubungan Antara
Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Narapidana Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Magetan”.

B. Rumusan Masalah

Berlandaskan isi penjelasan latar belakang, rumusan masalah yang


digunakan dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan tingkat stres narapidana Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Magetan?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang harus dicapai mengetahui ada atau tidaknya


hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres narapidana Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Magetan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diinginkan mampu memberi manfaat untuk berbagai


pihak. Mengenai manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk Bidang Akademik


Hasil penelitian ini sebagai ilmu pengetahuan dan menambah
wawasan mengenai hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat
stres narapidana.
2. Untuk Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Hasil temuan dari penelitian dapat sebagai masukan bagi Unit
Pelaksana Teknis (UPT) sebagai organisasi yang melaksanakan pembinaan
pada narapidana untuk memahami dan lebih memperhatikan kesehatan

11
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
mental narapidana, serta cara memberikan fasilitas kepada keluarga untuk
memberikan dukungan pada narapidana.
3. Untuk Penulis
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan berkaitan dengan pentingnya dukungan keluarga dan hal-hal
mengenai kesehatan mental narapidana sebagai bagian dalam bidang
pemasyarakatan.

E. Hipotesis

Hipotesis yaitu pernyataan atau solusi sementara terkait keadaan


tertentu yang akan diuji atau dibuktikan kebenarannya. Hipotesis pada
penelitian ini adalah hipotesis hubungan dengan rincian Hipotesis nihil (H0)
dan Hipotesis kerja (H1). Penelitian ini akan menunjukkan hubungan antara
dukungan keluarga dengan tingkat stres narapidana Rumah Tahanan Kelas IIB
Magetan. Adapun hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut:

H0 = Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres


narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan.

H1 = Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres


narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan.

12
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Literature Review (Penelitian Terdahulu)

Literature Review berisi terkait temuan atau hasil dan bahan penelitian
lain yang diperoleh, kemudian dijadikan sebagai dasar atau landasan
penelitian. Literature Review dari penelitian terdahulu digunakan untuk
menyusun kerangka pemikiran yang jelas dalam rangka memecahkan masalah.
Berdasarkan penelitian terdahulu diperoleh temuan untuk mempermudah
menentukan landasan penelitian:

1. Pardede, J. A. et al. (2021) Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres


Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan

Dalam penelitian Pardede, J. A. et al. (2021) memiliki tujuan untuk


mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres
narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Sumatera Utama. Pada penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data
melalui kuesioner yang diberikan kepada sampel penelitian sebanyak 72
responden. Dalam menentukan indikator variabel, penelitian ini
berdasarkan teori Friedman (2010) untuk variabel Dukungan Keluarga dan
DASS 42 untuk variabel Tingkat Stres. Adapun hasil penelitian ini
menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat
stres. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subjek penelitian.

2. Ratnasari, F. et al. (2020) Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stress


Warga Binaan Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Tangerang

Dalam penelitian Ratnasari, F. et al. (2020) memiliki tujuan untuk


mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres
warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA
Kabupaten Tangerang. Pada penelitian ini menggunakan metode

13
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang
diberikan kepada sampel penelitian diambil berdasarkan Rumus Slovin
sebanyak 199 responden. Dalam menentukan indikator variabel, penelitian
ini berdasarkan teori Nursalam (2014) untuk variabel Dukungan Keluarga
dan DASS 42 untuk variabel Tingkat Stres. Adapun hasil penelitian ini
menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat
stres. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subjek penelitian dan
indikator variabel Dukungan Keluarga.

3. Syahradhani, M. (2020) Hubungan Antara Dukungan Keluarga


Dengan Tingkat Stres Narapidana Di LPKA Kelas I Martapura

Dalam penelitian Syahradhani, M. (2020) memiliki tujuan untuk


mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres pada
narapidana di LPKA Kelas I Martapura. Pada penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner
yang diberikan kepada sampel penelitian sebanyak 58 responden. Dalam
menentukan indikator variabel, penelitian ini berdasarkan teori Friedman
(2010) untuk variabel Dukungan Keluarga dan DASS 42 untuk variabel
Tingkat Stres. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan
antara dukungan keluarga dengan tingkat stres. Perbedaan dengan
penelitian ini terletak pada subjek penelitian.

4. Anugrah, A. K. (2018) Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan


Tingkat Stres Pada Lansia Di Balai PSTW Unit Budhi Luhur
Kasongan Bantul Yogyakarta

Dalam penelitian Anugrah, A. K. (2018) memiliki tujuan untuk


mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres pada
lansia di Balai PSTW Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta.
Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui kuesioner yang diberikan kepada sampel
penelitian sebanyak 40 responden. Dalam menentukan indikator variabel,

14
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
penelitian ini berdasarkan teori Friedman (2010) untuk variabel Dukungan
Keluarga dan DASS 42 untuk variabel Tingkat Stres. Adapun hasil
penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat stres. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subjek
penelitian.

5. Ima, L. M. (2016) Hubungan Kunjungan dan Dukungan Keluarga


dengan Tingkat Stres pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Jember

Dalam penelitian Ima, L. M. (2016) memiliki tujuan untuk


mengidentifikasi hubungan dan kunjungan dan dukungan keluarga dengan
tingkat depresi pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Jember. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang diberikan kepada sampel
penelitian sebanyak 40 responden. Dalam menentukan indikator variabel,
penelitian ini berdasarkan teori Friedman (2010) untuk variabel Dukungan
Keluarga dan DASS 42 untuk variabel Tingkat Stres. Adapun hasil
penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara kunjungan dan dukungan
keluarga dengan tingkat stres. Perbedaan dengan penelitian ini terletak
pada subjek penelitian.

6. Wijaya, K. A. (2015) Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan


Tingkat Stres Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Kabupaten Jember

Dalam penelitian Wijaya, K. A. (2015) memiliki tujuan untuk


mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi
pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember. Pada
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui kuesioner yang diberikan kepada sampel
penelitian sebanyak 81 responden. Dalam menentukan indikator variabel,
penelitian ini berdasarkan teori Friedman (2010) untuk variabel Dukungan

15
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Keluarga dan DASS 42 untuk variabel Tingkat Stres. Adapun hasil
penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat stres. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subjek
penelitian.

B. Landasan Teori

1. Dukungan Keluarga
a. Pengertian Dukungan Keluarga
Keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang berinteraksi
satu sama lain serta memainkan peran yang berbeda di dalamnya, baik
melalui perkawinan, darah, atau adopsi. Tujuan keluarga adalah untuk
membangun dan mempertahankan budaya bersama yang mendukung
pertumbuhan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap anggota
keluarga (Setiadi, 2008). Dukungan keluarga mengacu pada sikap,
perbuatan, dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Keluarga
yang dianggap suportif oleh kerabatnya selalu ada dan siap membantu
saat dibutuhkan (Friedman et al., 2010).

b. Manfaat Dukungan Keluarga


Menurut Brownell dan Shumaker (1984) dalam Permadin
(2018) menjelaskan bahwa 3 (tiga) pengaruh atau manfaat dukungan
keluarga sebagai berikut:

1) Pengaruh langsung
Pembentukan hubungan interpersonal yang bermanfaat dan
berguna di mana hubungan yang terbangun bisa mengembangkan
perilaku ke afrah yang lebih positif baik atau lebih sehat.
2) Pengaruh secara tidak langsung
Membantu orang dalam menghadapi atau mengatasi stres,
serta belajar menangani kesulitan dan mengelola permasalah kecil
yang muncul sebelum berubah menjadi permasalahan yang lebih.

16
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
3) Pengaruh interaktif
Dampak dipahami untuk mengurangi konsekuensi yang
tidak diinginkan dengan mengubah kualitas dan jumlah stresor.
c. Faktor Dukungan Keluarga
Berikut ini adalah unsur-unsur yang mempengaruhi dukungan
keluarga menurut Cohen dan Syme (1985) dalam Permadiun (2018):
1) Pemberi dukungan
Karena keluarga memahami masalah individu, dukungan
yang diberikan oleh pihak keluarga dinilai lebih memberikan
dampak positif daripada dukungan-dukungan yang datang dari
orang lain.
2) Jenis dukungan
Jenis dukungan dapat bermanfaat apabila disesuaikan
dengan kondisi atau permasalahan yang terjadi, serta hal-hal yang
di butuhkan oleh seseorang.
3) Penerima dukungan
Karakteristik individu sebagai penerima dukungan, seperti
kepribadian, peran sosial, budaya, dan lain-lain, dapat
mempengaruhi efektif atau tidaknya suatu bantuan tertentu.
4) Permasalahan yang dihadapi
ketepatan jenis dan bentuk dukungan yang diberikan
dengan permasalahan yang sedang di jalani individu menjadi
penting agar dukungan dapat diterima dan dirasa berarti.
5) Waktu pemberian dukungan
Dukungan dapat berhasil secara efektif dan optimal pada suatu
kondisi ketika individu tersebut merasa membutuhkan dukungan.
d. Bentuk Dukungan Keluarga
Friedman dkk. (2010), dalam bukunya “Bahan Ajar
Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktek” menjelaskan bahwa
ada empat (empat) jenis dukungan yang diberikan oleh keluarga:
1) Dukungan emosional

17
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Keluarga dipandang sebagai lingkungan yang aman serta
tenang guna menyembuhkan, dan membantu dalam pengelolaan
emosional. Dukungan yang ditampilkan dalam bentuk menawarkan
cinta, kepercayaan, perhatian, dan keinginan untuk mendengarkan
dan didengar adalah contoh dukungan emosional. Dukungan
keluarga semacam ini dapat mendorong anggota keluarga untuk
mengungkapkan setiap tantangan pribadi sehingga mereka tidak
merasa sendirian dalam menghadapi masalah mereka.
2) Dukungan penghargaan
Keluarga dipandang sebagai sumber identitas dan validasi,
serta sumber umpan balik dan mediasi pemecahan masalah.
Memberikan dukungan, penghargaan, serta perhatian yang
membuat seseorang merasa berharga, kompeten, dan dihormati
adalah semua aspek dari dukungan penghargaan. Jenis dukungan
keluarga ini berasal dari kemampuan, keterampilan, dan
pencapaian seseorang yang diakui dan dihargai.
3) Dukungan instrumental
Keluarga dipandang sebagai sumber bantuan yang praktis
dan nyata. Bantuan langsung dalam memenuhi kebutuhan seperti
uang, makanan dan minuman, pakaian, dan lain-lain adalah contoh
dukungan instrumental.
4) Dukungan informatif
Keluarga dianggap sebagai pengumpul dan penyebar
informasi. Pemberian nasehat, sugesti, petunjuk, saran, dan
informasi yang bisa digunakan dalam mengungkapkan dan
memecahkan suatu problematika merupakan contoh dukungan
yang bersifat informatif. Karena informasi yang diberikan mampu
memberikan sugesti tertentu bagi seseorang, dukungan keluarga
jenis ini dapat menekan munculnya sumber stres.

18
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
2. Tingkat Stres
a. Pengertian Stres
Reaksi atau respon tubuh terhadap apapun yang menghasilkan
ketegangan mental dan beban hidup disebut sebagai stres (Hawari,
2001). Perubahan dan tekanan dalam hidup yang mendorong atau
mengharuskan orang untuk bereaksi atau berperilaku dengan cara yang
dapat menyebabkan masalah fisik atau psikologis. Stres dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah,
serta pandangannya secara keseluruhan tentang kehidupan, pemikiran,
dan kesehatan (Potter & Perry, 2005).
b. Pengukuran Tingkat Stres
Psychometric Properties of The Depression, Anxiety, Stress
Scale 42 (DASS 42) adalah kumpulan skala subjektif yang dihasilkan
oleh keadaan emosi negatif dari depresi, kecemasan, dan penyakit
kejiwaan stres. DASS 42 didirikan tidak hanya untuk menilai keadaan
emosional, tetapi juga memberikan pengetahuan, pemahaman, dan
pengukuran yang berlaku di mana-mana dari status emosional yang
cukup ditandai sebagai stres (Wijaya, 2015). DASS 42 mencakup 42
item atau gejala penyakit psikologis dimana setiap penyakit psikologis
memiliki item yang mempengaruhi 14 hal. Dalam kuesioner DASS 42,
item atau gejala yang merepresentasikan tingkat stres sebagai berikut:
1) Marah karena masalah kecil atau tidak penting (Nomor 1)
2) Memiliki kecenderungan untuk bereaksi berlebihan terhadap
keadaan (Nomor 6)
3) Kesulitan untuk relaksasi atau bersantai (Nomor 8)
4) Mudah tersinggung (Nomor 11)
5) Merasa energinya terkuras akibat kecemasan (Nomor 12)
6) Tidak sabaran (Nomor 14)
7) Mudah merasa kesal (Nomor 18)
8) Sulit untuk beristirahat (Nomor 22)
9) Mudah marah (Nomor 27)

19
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
10) Kesulitan untuk menenagkan diri setelah sesuatu yang
menyusahkan (Nomor 29)
11) Kesulitan untuk menerima interupsi terhadap apa yang sedang
dilakukan (Nomor 32)
12) Berada dalam kondisi tegang (Nomor 33)
13) Tidak dapat mentolerir apapun yang menghalangi penyelesaian
yang sedang dilakukan (Nomor 35)
14) Mudah gelisah (Nomor 39)
c. Sumber Mengatasi Stres
Menurut Stuart dan Laraia (2005) dalam Wijaya (2015)
menjelaskan bahwa terdapat beberapa sumber-sumber untuk mengatasi
stres sebagai berikut:
1) Kemampuan dan bakat
Kemampuan personal dalam mencapai identitas diri yang
positif. Dalam mengatasi stres dapat mencari informasi yang
membantu individu lebih memahami dirinya.
2) Motivasi
Pemberian motivasi yang dapat menumbuhkan keyakinan
diri untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, serta
mencapai perkembangan identitas diri.
3) Dukungan sosial dari keluarga
Dukungan dari keluarga yang memahami individu akan
lebih efektif dalam mengetahui cara mengatasi stres dapat berupa
memberikan nasihat, memberikan pujian yang menumbuhkan
kepercayaan diri, dan lain-lain.
4) Aset materi
Sumber yang digunakan untuk mendukung individu
menyelesaikan masalah yang dihadapi dapat berupa pelayanan,
fasilitas, dan lain-lain.

20
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
d. Mekanisme Mengatasi Stres
Menurut Bell (1996) dalam Rusman (2004) dalam bukunya
yang berjudul “Stres, Koping, dan Adaptasi” menjelaskan bahwa
mekanisme dalam mengatasi stres sebagai berikut:
1) Mekanisme destruktif (Mal adaptif)
Kondisi dimana individu memiliki pengalaman atau
mengalami kondisi yang berisiko tinggi ketidakmampuan untuk
mengatasi stres. Mekanisme ini menghambat integrasi, memecah
pertumbuhan, menurunkan otonomi. Individu mengalami kesulitan
dalam beradaptasi pada permasalahan yang menekan, cenderung
menguasai lingkungan, bahkan berperilaku menyimpang. Kategori
mekanisme ini meliputi perilaku cenderung merusak, melakukan
aktivitas kurang sehat, disorientasi, menghindar dan aktivitas
destruktif.
2) Mekanisme konstruktif (Adaptif)
Kondisi dimana individu masih dapat mengatur dan
mempertahankan konsep diri, hubungan dengan orang lain, dan
mengatur emosi. Integrasi, pengembangan, pembelajaran, dan
pencapaian tujuan semuanya didukung oleh proses ini. Berbicara
dengan orang lain, berhasil mengatasi kesulitan, santai, persepsi
yang luas, mampu menerima bantuan dari orang lain, dan kegiatan
konstruktif adalah contoh proses dalam kategori ini.

C. Definisi Operasional

Pengertian dari operasional yaitu sifat mengidentifikasi variabel


konstruk yang akan diteliti, sehingga dapat diukur dengan presisi. Sugiyono
(2015) dalam bukunya “Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” berpendapat bahwa definisi operasional
memberikan metode bagi peneliti untuk menduplikasi pengukuran dengan
cara yang sama untuk menghasilkan ukuran variabel yang lebih baik. Variabel
bebas, juga dikenal sebagai variabel independen, dan variabel terikat, juga

21
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
dikenal sebagai variabel dependen, digunakan dalam penelitian ini. Variabel
penelitian adalah konsep yang dilihat dan diukur dengan menggunakan skala
ukur untuk tujuan penelitian. Berikut adalah variabel penelitian ini:

1. Variabel Bebas atau Variabel Independen

Variabel bebas yaitu variabel yang digunakan untuk


mengidentifikasi kaitan dengan gejala yang diteliti dari komponen yang
dipilih atau diukur. Variabel bebas atau variabel independen dalam
penelitian ini adalah variabel Dukungan Keluarga.

2. Variabel Terikat atau Variabel Dependen


Variabel terikat atau variabel dependen yaitu variabel yang
digunakan untuk mengidentifikasi pengaruh yang diciptakan oleh variabel
bebas atau variabel independen sebagai segala sesuatu yang dipengaruhi.
Dalam penelitian ini variabel terikat adalah variabel Tingkat Stres.

Dalam memudahkan variabel penelitian, maka variabel penelitian tersebut


dioperasionalisasikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. 1
Definisi Operasional
Variabel Dimensi Indikator Skala
 Perhatian Likert
 Dukungan
Dukungan
semangat
Emosional
 Mendengarkan
keluhan
 Ungkapan
penghargaan
Dukungan Dukungan atau pujian
Keluarga Penghargaan positif
 Tidak
meremehkan
Dukungan  Bantuan
Instrumental langsung
 Nasihat,
Dukungan
usulan, saran,
Informatif
petunjuk,

22
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
sugesti,
informasi
 Item nomor 1, Likert
6, 8, 11, 12,
Tingkat Stres DASS 42 14, 18, 22, 27,
29, 32, 33, 35,
39
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 10 Juli 2021

D. Kerangka Berpikir

Dalam kehidupan di dalam Rutan, narapidana tentu memiliki berbagai


macam permasalahan dan penderitaan-penderitaan yang harus dihadapi, tetapi
tidak semua narapidana mampu melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang
ada, sehingga dapat menyebabkan stres. Sumber potensial narapidana
mengalami stres semakin parah dikarenakan narapidana harus berpisah dengan
orang-orang yang mereka cintai, seperti keluarga. Dukungan sosial dari
anggota keluarga mungkin menjadi salah satu cara untuk mengatasi stres.
Lembaga Pemasyarakatan harus mengutamakan pemberian hak untuk tetap
berhubungan dan menerima kunjungan dari keluarga dan orang-orang terpilih
agar narapidana dapat berintegrasi dan berguna sebagai individu, anggota
masyarakat, warga negara dan bangsa, serta makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Gambar berikut menggambarkan kerangka berfikir dalam penelitian:

Gambar 2. 1
Kerangka Berpikir

Dukungan Tingkat Stres


Keluarga

Sumber Data : Friedman et al. (2010) dan DASS 42

23
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pengertian dan Pemahaman Metode Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam


penelitian ini. Menurut Langmann dan Pick (2018) dalam bukunya yang
berjudul “Photography as Social Research Method” menjelaskan bahwa
metode kuantitatif merupakan suatu cara metode yang menekankan menurut
pemanfaatan pengumpulan suatu informasi mengenai suatu permasalahan
yang terjadi, kemudian diolah dengan pengukuran secara statistik. Metode
kuantitatif untuk mengecek hipotesis yang telah ada sebelumnya sebagai bukti
Informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan menunjukkan
bagaimana hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres
narapidana di Rutan Kelas IIB Magetan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan atau langkah-langkah tindakan


terkait penelitian sebagai ketentuan dasar selama penelitian ini berlangsung.
Desain penelitian mencakup strategi penelitian untuk mengumpulkan data,
menganalisis hasil, menyusun pembahasan, dan membuat kesimpulan agar
dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian (Nasution, 2009).
Penelitian kuantitatif lebih spesifik menggunakan metode deskriptif untuk
memaparkan data guna mendapatkan gambaran jelas dari variabel Dukungan
Keluarga dan variabel Tingkat Stres, serta menggunakan metode korelasional
untuk menentukan apakah ada hubungan diantara variabel Dukungan
Keluarga dengan variabel Tingkat Stres narapidana Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Magetan.

24
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
C. Sumber Data
Sumber data yang di pakai pada penelitian ini merupakan sumber data
premier dan sekunder.

1. Sumber Data Primer


Sumber data primer yaitu fakta yang dikumpulkan secara langsung
oleh peneliti mengenai variabel tujuan penelitian. (Sekaran, 2006). Pada
penelitian ini data primer di ambil dari Rutan Negara Kelas IIB Magetan
dan hasil pembagian kuesioner kepada responden narapidana di Rutan
Negara Kelas IIB Magetan.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang ditemukan dari catatan
maupun dokumentasi terkait informasi yang tersedia di berbagai sumber
(Sekaran, 2006). Data sekunder pada penelitian ini adalah data profil UPT
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan, serta data pendukung berupa
informasi melalui artikel, buku, jurnal, dan media terkait.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi secara keutuhan menjadi topik penelitian. Populasi terdiri
dari elemen-elemen atau orang-orang yang memiliki jumlah dan ciri-ciri
generalisasi wilayah yang diteliti dan kesimpulan yang dicapai peneliti
(Martono, 2010). Partisipan dalam penelitian ini adalah 159 napi Kelas IIB
Rutan Negara Magetan.
2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dipilih untuk


mencerminkan seluruh populasi dengan menggunakan metode
pengambilan sampel tertentu.. Sampling adalah proses memilih suatu
populasi untuk mencerminkan populasi yang ada sebagai sampel.
(Martono, 2010). Karena populasinya homogen, maka Simple Random

25
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Sampling digunakan dalam penelitian ini, yang merupakan metode
pengambilan sampel acak yang menggabungkan sampling probabilitas dan
memastikan bahwa setiap orang dalam populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dijadikan sampel. Metode Slovin digunakan untuk
menghitung ukuran sampel dalam penelitian ini, karena jumlah populasi
diketahui. Hasil perhitungan ukuran sampel sebagai berikut:

Keterangan:
= Sampel
= Populasi
= Nilai presisi 95% atau tingkat ketidaktelitian 5%

Didukung dengan teori ukuran sampel distribusi Rumus Krejcie


dan Morgan (1970) untuk populasi sebanyak 160, jumlah sampel sebanyak
113. Oleh karena itu, keputusan jumlah sampel yang dilibatkan pada
penelitian ini adalah 113 orang narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas
IIB Magetan. Dari sampel yang tertera merupakan pribumi ataupun warga
sekitar Magetan. Selain itu, dalam penentuan ukuran sampel 113 orang
juga didasarkan beberapa alasan peneliti, seperti waktu dan tenaga yang
tersedia.
E. Uji Validitas

Pada penelitian dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner


diperlukan Uji Validitas. Uji Validitas yaitu uji yang digunakan untuk
mengetahui kesesuaian kuesioner. Uji Validitas pada penelitian ini dengan Uji
Validitas Product Moment Pearson Correlation dimana item kuesioner
dikorelasikan atau dihubungkan dengan skor total jawaban respon yang telah

26
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
diperoleh (SPSS Indonesia, 2021). Dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut:

 Jika nilai r hitung lebih dari r tabel, maka item kuesioner dinyatakan valid
 Jika nilai r hitung tidak lebih dari r tabel, maka item kuesioner dinyatakan
tidak valid
 Apabila nilai Sig. (2-tailed) tidak lebih dari dari 0,05 dan Pearson
Correlation menunjukkan tanda positif, maka item kuesioner dinyatakan
valid
 Jika nilai Sig. (2-tailed) tidak lebih dari dari 0,05 dan Pearson Correlation
menunjukkan tanda negatif, maka item kuesioner dinyatakan tidak valid
 Apabila nilai Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka item kuesioner
dinyatakan tidak valid
F. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui tingkat


konsistensi sebuah kuesioner. Apabila suatu kuesioner lolos Uji Reliabilitas,
maka kuesioner tersebut dalam mengukur variabel penelitian dapat
pertanggungjawabkan. Uji Reliabilitas secara simultan atau bersama-sama
dapat dilakukan terhadap keseluruhan item kuesioner (Sujarweni, 2014).
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

 jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60, maka kuesioner dikatakan
reliabel atau konsisten
 jika nilai Cronbach’s Alpha tidak lebih dari dari 0,60, maka kuesioner
dikatakan tidak reliabel atau tidak konsisten
G. Alat Ukur

Setiap penelitian membutuhkan instrumen alat ukur sebuah penelitian.


Skala pengukuran yang dikenakan pada penelitian ini adalah moder skala
likert. Skala ini biasa dipakai untuk mengukur anggapan, perkiraan, perilaku,

27
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
penilaian, atau persepsi seseorang. Dalam skala Likert terdapat 4 (empat)
kategori jawaban sebagai berikut:

Tabel 3. 1
Alat Ukur
Skor Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Tidak Setuju (TS) 2 3
Setuju (S) 3 2
Sangat Setuju (SS) 4 1
Sumber Data : Skala Likert pada 10 Juli 2021

1. Alat Ukur Dukungan Keluarga


Alat ukur yang digunakan untuk variabel Dukungan Keluarga
diadaptasi dari Friedman dkk. (2010), dalam bukunya “Bahan Ajar
Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktek”. Dimensi yang diteliti
terdiri dari dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan
instrumental, dan dukungan informatif.

Tabel 3. 2
Blue Print Dukungan Keluarga
Indikator Pernyataan Positif Jumlah
Dukungan Emosional 1, 2, 3, 4, 5, 6 6
Dukungan Penghargaan 7, 8, 9, 10 4
Dukungan Instrumental 11, 12, 13 3
Dukungan Informatif 14, 15, 16 3
Total 16
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 10 Juli 2021

2. Alat Ukur Tingkat Stres

Alat ukur yang digunakan untuk variabel Tingkat Stres


diadopsi dari Psychometric Properties of The Depression, Anxiety,
Stress Scale 42 (DASS 42). Dimensi yang diteliti terdiri dari 14 item
pernyataan yang mempresentasikan tingkat stres.

28
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Tabel 3. 3
Blue Print Tingkat Stres
Pernyataan
Indikator Jumlah
Negatif
Menjadi marah karena hal-hal 1 1
kecil/sepele (item nomor 1)
Cenderung bereaksi berlebihan pada 2 1
situasi (item nomor 6)
Kesulitan untuk relaksasi/bersantai 3 1
(item nomor 8)
Mudah merasa kesal (item nomor 11) 4 1
Merasa menghabiskan energi karena 5 1
cemas (item nomor 12)
Tidak sabaran (item nomor 14) 6 1
Mudah tersinggung (item nomor 18) 7 1
Sulit untuk beristirahat (item nomor 22) 8 1
Mudah marah (item nomor 27) 9 1
Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu 10 1
yang mengganggu (item nomor 29)
Sulit mentoleransi gangguan-gangguan 11 1
terhadap hal yang sedang dilakukan
(item nomor 32)
Berada pada keadaan tegang (item 12 1
nomor 33)
Tidak dapat memaklumi hal apapun 13 1
yang menghalangi anda untuk
menyelesaikan hal yang sedang anda
lakukan (item nomor 35)
Mudah gelisah (item nomor 39) 14 1
Total 14
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 10 Juli 2021

Pada penelitian ini untuk mendapatkan gambaran jelas kategori


tingkatan variabel Dukungan Keluarga dan variabel Tingkat Stres narapidana
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan menggunakan teori kategorisasi
statistik hipotetik dalam Azwar (2012) yang menggunakan nilai paling rendah
( ), nilai paling tinggi ( ), nilai hipotetik dari Mean (μ) dan standar
deviasi atau SD (σ). Pada penelitian ini masing-masing variabel akan
dikelompokan ke dalam 3 (tiga) kategori, yang pertama adalah kategori tinggi,
kemudian kategori sedang, dan kategori rendah. Pedoman kategorisasi hasil
pengukuran sebagai berikut:

29
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Tabel 3. 4
Pedoman Kategorisasi
Pedoman Kategori
X ≥ (Mean + 1 SD) Tinggi
(Mean – 1 SD) ≤ X < (Mean + 1 SD) Sedang
X < (Mean – 1 SD) Rendah
Sumber Data : Azwar (2012) diakses pada 10 Juli 2021

Keterangan:

Nilai paling rendah ( ) diperoleh dari skor terendah dikali dengan jumlah
pernyataan.

Nilai paling tinggi ( diperoleh dari skor tertinggi dikali dengan jumlah
pernyataan.

Nilai Mean (μ) =

Nilai SD (σ) =

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diartikan sebagai langkah paling


fundamental pada penelitian karena sebagai tujuan utama. Teknik
pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu kuesioner.
Kuesioner dipakai untuk memperoleh informasi sebagai data kuantitatif
dengan memberikan pernyataan-pernyataan terkait studi atau penelitian yang
dilakukan kepada responden. Responden akan memberikan jawaban sesuai
dengan panduan skala pengukuran. Dalam penelitian ini, kuesioner tersusun
dari 3 (tiga) elemen, yaitu karakteristik responden, kuesioner dukungan
keluarga, dan kuesioner tingkat stres.

1. Kuesioner Karakteristik Responden

30
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Kuesioner karakteristik responden untuk mengkaji data masing-
masing responden meliputi jenis kelamin, usia, kasus atau tindak kriminal
yang dilakukan, dan pekerjaan.

4. Kuesioner Dukungan Keluarga

Ada 16 item pernyataan pada kuesioner dukungan keluarga


mencerminkan dukungan emosional, dukungan penghargaan, bantuan
instrumental, dan dukungan informasi. Semua pernyataan adalah
pernyataan positif., sehingga penentuan skor sebagai berikut:
Skor 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor 2 = Tidak Setuju (TS)
Skor 3 = Setuju (S)
Skor 4 = Sangat Setuju (SS)

3. Kuesioner Tingkat Stres

Kuesioner tingkat stres berdasarkan Psychometric Properties of


The Depression, Anxiety, Stress Scale 42 (DASS 42) yang terdiri dari 14
item pernyataan yang merepresentasikan tingkat stres. DASS 42
merupakan skala subjektif yang dibentuk status emosional negatif dari
gangguan psikis dan seluruh item pernyataan merupakan pernyataan
negatif, sehingga penentuan skor sebagai berikut:
Skor 1 = Sangat Setuju (SS)
Skor 2 = Setuju (SS)
Skor 3 = Tidak Setuju (S)
Skor 4 = Sangat Tidak Setuju (SS)

Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan pembagian


kuesioner kepada narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
untuk dijawab, serta peneliti mendampingi responden dengan agar dapat
menjelaskan apabila responden kurang paham atas pernyataan-pernyataan
yang diberikan.

31
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
I. Pilot Test
Pilot Test digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas pada
penelitian sebelum kuesioner dibagikan kepada seluruh responden. Oleh
karena itu, kuesioner diuji coba terlebih dahulu kepada 56 responden
narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan. Hasil Pilot Test pada
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Uji Validitas

Berdasarkan distribusi r tabel dengan signifikansi 5% untuk n


sebanyak 56 adalah nilai r tabel 54 sebesar 0,2632. Hasil Uji Validitas
pada penelitian dapat dilihat nilai Sig. (2-tailed) dan r hitung pada Pearson
Correlation untuk masing-masing item kuesioner pada tabel berikut:

Tabel 3. 5
Pilot Test Uji Validitas
Item Pearson
Sig. (2-tailed) Keterangan
Kuesioner Correlation
DK1 0,000 0,745 Valid
DK2 0,000 0,613 Valid
DK3 0,000 0,860 Valid
DK4 0,000 0,862 Valid
DK5 0,000 0,759 Valid
DK6 0,000 0,803 Valid
DK7 0,000 0,796 Valid
DK8 0,000 0,742 Valid
DK9 0,000 0,819 Valid
DK10 0,000 0,689 Valid
DK11 0,000 0,736 Valid
DK12 0,000 0,702 Valid
DK13 0,000 0,638 Valid
DK14 0,000 0,797 Valid
DK15 0,000 0,793 Valid
DK16 0,000 0,863 Valid
TS1 0,000 0,838 Valid
TS2 0,000 0,827 Valid
TS3 0,000 0,863 Valid
TS4 0,000 0,776 Valid
TS5 0,000 0,814 Valid
TS6 0,000 0,837 Valid
TS7 0,000 0,814 Valid
TS8 0,000 0,809 Valid

32
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
TS9 0,000 0,837 Valid
TS10 0,000 0,772 Valid
TS11 0,000 0,804 Valid
TS12 0,000 0,890 Valid
TS13 0,000 0,756 Valid
TS14 0,000 0,846 Valid
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 25 Agustus 2021

Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai Sig. (2-tailed) untuk seluruh
item kuesioner kurang dari 0,05, dan Pearson Correlation menunjukkan
tanda positif, serta nilai r hitung pada Pearson Correlation untuk seluruh
item kuesioner lebih dari r tabel 0,2632, sehingga seluruh item kuesioner
dinyatakan valid. Dengan demikian, tidak ada item kuesioner yang perlu
dihapus untuk melanjutkan Uji Reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas
a. Dukungan Keluarga

Tabel 3. 6
Pilot Test Uji Reliabilitas
Cronbach’s
N of items
Alpha

.953 16
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 25 Agustus 2021

b. Tingkat Stres

Tabel 3. 7
Pilot Test Uji Reliabilitas
Cronbach’s
N of items
Alpha

.962 14
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 25 Agustus 2021

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha


untuk variabel Dukungan Keluarga sebesar 0,953 dan variabel Tingkat

33
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Stres sebesar 0,962 lebih dari 0,60, sehingga kuesioner reliabel atau
konsisten. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kuesioner
penelitian ini reliabel atau konsisten untuk mengukur variabel penelitian.

J. Teknik Analisis Data

Instrumen penelitian atau aplikasi pada penelitian ini menggunakan


program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20.0.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah strategi untuk mendapatkan pemahaman


yang lebih baik tentang karakter masing-masing variabel studi..
(Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini, variabel Dukungan Keluarga
dan variabel Tingkat Stres merupakan data kategorik, sehingga Analisis
Univariat sebagai analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui distribusi
frekuensi. Untuk pemahaman yang lebih sederhana, distribusi frekuensi
digunakan untuk memberikan penjelasan yang lebih jelas dan ringkas
tentang kumpulan fakta. (SPSS Indonesia, 2021). Tabel frekuensi yang
berisi frekuensi dan persentase merupakan salah satu pengamatan dalam
analisis deskriptif.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah suatu metode guna membuktikan


hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui
apakah sebaran data pada masing-masing variabel dapat dikatakan
berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas pada penelitian ini
menggunakan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov. Dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut:

34
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
 Jika nilai Sig. lebih dari 0,05, maka data penelitian berdistribusi
normal
 Jika nilai Sig. tidak lebih dari 0,05, maka data penelitian tidak
berdistribusi normal

b. Uji Korelasi

Uji Korelasi atau uji hubungan sebagai uji hipotesis untuk


mengetahui sekaligus menjelaskan terkait keeratan hubungan antara
dua variabel yang dinyatakan dengan nilai koefisien korelasi. Pada
penelitian ini menggunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment.
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

 Jika nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka ada korelasi antara
variabel dan signifikan
 Jika nilai Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka tidak ada korelasi
antara variabel dan tidak signifikan
 Jika nilai r hitung atau Pearson Correlations lebih dari r tabel,
maka ada korelasi antara variabel
 Jika nilai r hitung atau Pearson Correlations kurang dari r tabel,
maka tidak ada korelasi antara variabel
 Jika terdapat tanda (*) atau (**) pada nilai Pearson Correlations,
maka antara variabel yang diujikan terjadi korelasi

Keeratan dan arah hubungan antara dua variabel dilihat dari nilai
koefisien korelasi atau Pearson Correlations antara -1 hingga 1.

 Jika nilai Pearson Correlations 0, maka tidak ada korelasi sama


sekali
 Jika nilai Pearson Correlations 1, maka ada korelasi sempurna
 Jika nilai Pearson Correlations mendekati 1 atau -1, maka korelasi
semakin kuat

35
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
 Jika nilai Pearson Correlations bernilai positif, maka korelasi
antara variabel searah
 Jika nilai Pearson Correlations bernilai negatif, maka korelasi
antara variabel tidak searah

36
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
J. Jadwal Penelitian

Berikut jadwal penelitian yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 8
Jadwal Penelitian

Bulan
Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
No. Kegiatan 2021 2021
2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Pengumpulan
1.
data
Penyusunan
2.
proposal
Sidang
3.
proposal
4. Analisis data
Penyusunan
5.
skripsi
Sidang
6.
skripsi
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 10 Juli 2021

37
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Profil UPT

1. Sejarah Singkat Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

Salah satu Unit Pelaksana Teknis atau UPT di bawah Kantor


Kementerian Hukum dan HAM di Jawa Timur adalah Rutan Kelas IIB
Magetan yang terletak di Jalan Merapi Nomor 168 Magetan. Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Magetan didirikan pada tahun 1952 di atas
tanah seluas 4680 meter persegi pada ketinggian 1500 meter di atas
permukaan laut.

Rutan Magetan Kelas IIB mempunyai tugas, tanggung jawab, dan


wewenang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, pembinaan,
dan pembinaan narapidana (WBP), baik sebagai individu, anggota
masyarakat, bangsa, dan negara, serta makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Salah satunya dalam
konteks memulihkan, memajukan, menegakkan, dan melindungi hak asasi
manusia dan mengejar kebahagiaan..

Rumah Tahanan Negara Magetan, fasilitas Kelas IIB, bertanggung


jawab menerima Narapidana Pemasyarakatan (WBP) dari Kabupaten
Magetan. Kriminalitas, korupsi, dan penggunaan narkoba semuanya
tumbuh sebagai akibat dari kesulitan ekonomi selama era pandemi. Rutan
Kelas IIB Magetan memiliki daya tampung 110 narapidana, namun kini
sudah penuh sesak dengan 159 jiwa.

2. Visi dan Misi Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan


a. Visi Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

38
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Menjadi penyelenggara pemasyarakatan yang profesional yang
bekerja di bidang penegakan hukum dan perlindungan Hak Asasi
Manusia.

b. Misi Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan


1) Membantu narapidana, tahanan, remaja, dan klien pemasyarakatan
dengan peraturan perundang-undangan dan Hak Asasi Manusia
2) Membuat dan melaksanakan standar administrasi pemasyarakatan
dan pemasyarakatan berbasis teknologi informasi
3) Meningkatkan pelibatan masyarakat (keterlibatan, dukungan, dan
pengawasan) dalam pengelolaan lembaga pemasyarakatan
4) Menumbuhkan budaya kerja yang profesional dan saling
menghormati di antara petugas pemasyarakatan
5) Melakukan penilaian dan pengembangan administrasi
pemasyarakatan.
3. Data Substantif
a. Data pegawai

Pegawai memegang peran sangat penting dalam pelaksanaan


tugas pembinaan. Berikut dalah data pegawai Rutan negara kelas IIB
Magetan:

Tabel 4. 1
Data Pegawai Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

Pria Wanita Total


Jenis Kelamin 39 8
Kepala Rutan 1 0
Subbag
5 2
Pengelolaan
47
Seksi/Bagan Subbag
Pelayanan 6 3
Tahanan
Kesatuan 27 3

39
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Pengamanan
II/a 11 2
II/b 1 0
II/c 1 0
II/d 3 0
III/a 2 1
Golongan
III/b 12 3
III/c 0 1
III/d 9 1
IV/a 0 0
IV/b 0 0
Jabatan
4
Struktural
Perawat Muda 1
Jabatan
Jabatan
Fungsional 42
Umum
Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan pada 14 Juli 2021

b. Data penghuni
Dalam rumah tahanan negara kelas IIB Magetan terdapat
sebanyak 159 penghuni. Berikut adalah data nama penghuni di rumah
tahanan kelas IIB Magetan:
1) Masa pidana
Tabel 4. 2
Data Masa Pidana Penghuni
Status Pria Wanita Total
A.II 3 0 3
A.III 20 1 21
A.IV 1 0 1
A.V 2 1 3
B.I 102 9 111
B.IIa 17 2 19
B.IIb 0 0 0
B.III 1 0 1
Total 146 13 159
Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan pada 14 Juli 2021

40
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
2) Tindak kriminal yang dilakukan

Tabel 4. 3
Data Tindak Kriminal Penghuni
Tindak Kriminal Jumlah
Korupsi 5
Narkoba 29
Mata Uang 2
Kesusilaan 2
Perjudian 15
Pembunuhan 4
Penganiayaan 2
Pencurian 51
Perampokan 2
Penggelapan 7
Penipuan 11
Penadahan 2
Senjata 1
Perlindungan Anak 11
KDRT 2
Pelanggaran Lalu Lintas 1
Lain-lain 12
Total 159
Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan pada 14 Juli 2021
4. Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Magetan

Berikut adalah struktur organisasi rutan kelas IIB Magetan:

Gambar 4. 1
Struktur Organisasi Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

41
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

Sejalan dengan Keputusan Menteri Kehakiman M.04-PR.07.03


Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara
dan Rumah Penyimpanan Bendahara Negara, Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Tahanan Negara dan Rumah Negara Kelas IIB Magetan
memiliki 4 (empat) bagian, yaitu Bagian Tata Usaha, SubBag Tata
Laksana, Sub Bagian Pelayanan Rutan, dan Satuan Pengamanan Rutan.
Sub Seksi Pelayanan Tahanan mempunyai tugas sebagai berikut di Rutan
Kelas IIB Magetan:
a. Membuat rencana kerja
b. Melakukan pencatatan identitas jati diri dan barang atau uang bawaan
narapidana
c. Melakukan perhitungan tanggal habis masa penahanan
d. Melakukan administrasi dan perawatan narapidana
e. Menyiapkan penyuluhan dan bantuan hukum
f. Memberikan pengarahan bimbingan kerj
g. Melakukan administrasi layanan kunjungan
h. Melakukan koordinasi pelaksanaan daerah dan instansi terkait serta
organisasi pemasyarakatan
i. Melakukan koordinasi ketatausahaan dalam lingkungan Sub Seksi
Pelayanan Tahanan

Berdasarkan uraian tanggung jawab Sub Seksi Pelayanan Tahanan di atas,


segala permasalahan pada penelitian ini terkait pelayanan kunjungan
narapidana menjadi tanggung jawab Sub Seksi Pelayanan Tahanan,
khususnya Pengadministrasi Layanan Kunjungan, seperti penetapan SOP
pelayanan kunjungan narapidana, pemanfaatan aplikasi sistem database
pemasyarakatan, mekanisme pelayanan kunjungan narapidana yang dapat
mempermudah pemenuhan hak esensial narapidana menerima kunjungan
keluarga.

42
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
5. Pelayanan Kunjungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

Rutan Magetan Kelas IIB mengikuti Aksi Pembangunan Zona


Integritas untuk Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan WBBM Tahun 2020
(Wilayah Birokrasi Pelayanan yang Bersih).Terdapat area perubahan yang
dilakukan, termasuk bidang penataan tata laksana dan bidang peningkatan
kualitas layanan publik. Pada bidang penataan dan tata laksana Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Magetan melakukan inovasi mengenai
beberapa SOP, termasuk SOP pelayanan kunjungan yang berbasis IT
dengan memanfaatkan aplikasi sistem database pemasyarakatan dan SOP
pelayanan kunjungan online melalui panggilan video. Berikut adalah alur
layanan kunjungan rutan Kelas IIB Magetan.

Gambar 4. 2
Alur Layanan Kunjungan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

Pada bidang peningkatan kualitas layanan publik Rutan Negara


Kelas IIB Magetan melakukan renovasi fasilitas ruang tunggu untuk
layanan kunjungan agar meningkatkan kenyamanan dan kepuasan
pengunjung. Proses pengerjaan renovasi ruang tunggu untuk layanan
kunjungan dikerjakan oleh narapidana sebagai bentuk pembinaan di
bidang pertukangan.

43
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Gambar 4. 3
Renovasi Ruang Tunggu Kunjungan
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

Sumber Data : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden
Partisipan yang ada di dalam penelitian ini adalah para tahanan di
Rutan Negara Magetan yang tergolong fasilitas Kelas IIB. Temuan
penyebaran kuesioner kepada 113 responden mengungkapkan jenis
kelamin, usia, kasus, dan karakteristik profesi responden. Berikut uraian
penjelasan mengenai karakteristik responden:

Tabel 4. 4
Karakteristik Responden
Karakteristik
No. Kategori Jumlah Persentase
Responden
Pria 100 88,50%
1. Jenis Kelamin
Wanita 13 11,50%
18-25 Tahun 27 23,89%
26-35 Tahun 41 36,28%
2. Usia 36-45 Tahun 24 21,24%
46-55 Tahun 12 10,62%
> 55 Tahun 9 7,96%
Korupsi 4 3,54%
3. Kasus Narkoba 19 16,81%
Mata Uang 1 0,88%

44
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Kesusilaan 2 1,77%
Perjudian 3 2,65%
Pembunuhan 4 3,54%
Penganiayaan 1 0,88%
Pencurian 33 29,20%
Perampokan 2 1,77%
Penggelapan 7 6,19%
Penipuan 12 10,62%
Penadahan 2 1,77%
Senjata 1 0,88%
Perlindungan
10 8,85%
Anak
KDRT 2 1,77%
Pelanggaran Lalu
1 0,88%
Lintas
Lain-lain 9 7,96%
Wiraswasta 32 28,32%
Pegawai Swasta 44 38,94%
4. Pekerjaan
Guru 1 0,88%
Pengangguran 36 31,86%
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

a. Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel di atas mempresentasikan banyaknya
responden dilihat dari jenis kelamin narapidana Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Magetan. Responden berjenis kelamin laki-laki
terdapat 100 orang yang sebesar 88,50%, dan responden berjenis
kelamin perempuan terdiri dari 13 orang yaitu sebesar 11,50%. Dari
data tersebut dapat dilihat bahwa respondek didominasi oleh laki-laki.
b. Usia
Berdasarkan tabel di atas mempresentasikan banyaknya
responden narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
dilihat dari usianya. Responden yang berusia 18 sampai 25 tahun
terdapat 27 orang atau sekitar 23,89%, usia 26 sampai 35 tahun
terdapat 41 orang atau sekitar 36,28%, usia 36 sampai 45 tahun
terdapat 24 orang atau sekitar 21,24%, usia 46 sampai 55 tahun
terdapat 12 orang atau sekitar 10,52%, dan usia lebih dari 55 tahun

45
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
terdapat 9 orang atau sekitar 7,96%. Dari data tersebut dapat diketahui
bahwa responden didominasi usia antara 25 dan 35 tahun.

c. Kasus
Berdasarkan tabel di atas mempresentasikan banyaknya
responden narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
dilihat dari kasus. Responden dengan kasus korupsi terdiri dari 4 orang
atau sebesar 3,54%, narkoba terdiri dari 19 orang atau sebesar 16,81%,
mata uang terdiri dari 1 orang atau sebesar 0,88%, kesusilaan terdiri
dari 2 orang atau sebesar 1,77%, perjudian terdiri dari 3 orang atau
sebesar 2,65%, pembunuhan terdiri dari 4 orang atau sebesar 3,54%,
penganiayaan terdiri dari 1 orang atau sebesar 0,88%, pencurian terdiri
dari 33 orang atau sebesar 29,20%, perampokan terdiri dari 2 orang
atau sebesar 1,77%, penggelapan terdiri dari 7 orang atau sebesar
6,19%, penipuan terdiri dari 12 orang atau sebesar 10,62%, penadahan
terdiri dari 2 orang atau sebesar 1,77%, senjata terdiri dari 1 orang atau
sebesar 0,88%, perlindungan anak terdiri dari 10 orang atau sebesar
8,85%, KDRT terdiri dari 2 orang atau sebesar 1,77%, pelanggaran
lalu lintas terdiri dari 1 orang atau sebesar 0,88%, dan pekerjaan lain
terdiri dari 9 orang atau sebesar 7,96%. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas yang menjadi responden adalah kasus pencurian.
d. Pekerjaan
Berdasarkan tabel di atas mempresentasikan banyaknya
responden narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
dilihat dari pekerjaan. Responden dengan pekerjaan wiraswasta terdiri
dari 32 orang atau sebesar 28,32%, pegawai swasta terdiri dari 44
orang atau sebesar 38,94%, guru terdiri dari 1 orang atau sebesar
0,88%, dan pengangguran terdiri dari 36 orang atau sebesar 31,86%.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi responden adalah
pegawai swasta.

46
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
2. Uji Validitas

Pada penelitian ini pernyataan item kuesioner diganti


menggunakan label tertentu yang menggambarkan item tersebut sebagai
berikut:

Tabel 4. 5
Pernyataan Item Kuesioner
Dukungan Keluarga
No. Dimensi Pernyataan Label
Keluarga memberikan perhatian
1. DK1
dengan menanyakan kondisi saya
Keluarga memaklumi bahwa yang
2. DK2
saya alami adalah musibah
Keluarga meluangkan waktu untuk
3. DK3
Dukungan mendengarkan keluhan saya
Emosional Keluarga mengingatkan saya untuk
4. DK4
menjaga kesehatan dan berdoa
Semangat dari keluarga membuat saya
5. DK5
tenang menjalani hukuman
Saat dijenguk keluarga membuat saya
6. DK6
merasa damai
Keluarga menghargai setiap
7. perubahan positif yang terjadi pada DK7
saya
Keluarga tidak meremehkan saya
8. DK8
Dukungan karena masalah yang saya alami
Penghargaan Keluarga bangga melihat saya
9. menjadi lebih taat terhadap peraturan DK9
dan agama
Saat dijenguk keluarga membuat saya
10. DK10
merasa dihargai
Keluarga meluangkan waktu dan rutin
11. DK11
menjenguk saya
Dukungan Keluarga memberikan uang untuk
12. DK12
Instrumental kebutuhan pribadi saya
Keluarga membawakan makanan,
13. DK13
buku, atau baju untuk saya
Keluarga dapat menenangkan saya
14. DK14
dengan nasihat-nasihatnya
Dukungan Kritik atau saran dari keluarga saya
15. Informatif jadikan masukan untuk memperbaiki DK15
diri
16. Saya tidak kehilangan tempat untuk DK16

47
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
meminta nasihat dalam keluarga
Tingkat Stres
No. Dimensi Pernyataan Label
Menjadi marah karena hal-hal
1. TS1
kecil/sepele
Cenderung bereaksi berlebihan pada
2. TS2
situasi
3. Kesulitan untuk relaksasi/bersantai TS3
4. Mudah merasa kesal TS4
Merasa menghabiskan energi karena
5. TS5
cemas
6. Tidak sabaran TS6
7. Mudah tersinggung TS7
8. Sulit untuk beristirahat TS8
9. DASS 42 Mudah marah TS9
Kesulitan untuk tenang setelah
10. TS10
sesuatu yang mengganggu
Sulit mentoleransi gangguan-
11. gangguan terhadap hal yang sedang TS11
dilakukan
12. Berada pada keadaan tegang TS12
Tidak dapat memaklumi hal apapun
yang menghalangi anda untuk
13. TS13
menyelesaikan hal yang sedang anda
lakukan
14. Mudah gelisah TS14
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021

Pada penelitian dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner


diperlukan Uji Validitas. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

 Jika nilai r hitung lebih dari r tabel, maka item kuesioner dinyatakan
valid
 Jika nilai r hitung kurang dari r tabel, maka item kuesioner dinyatakan
tidak valid
 Apabila nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 dan Pearson Correlation
menunjukkan tanda positif, maka item kuesioner dinyatakan valid
 Apabila nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 dan Pearson Correlation
menunjukkan tanda negatif, maka item kuesioner dinyatakan tidak
valid

48
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
 Apabila nilai Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka kuesioner dinyatakan
tidak valid

Berdasarkan distribusi r tabel dengan signifikansi 5% untuk n


sebanyak 113 adalah nilai r tabel 111 sebesar 0,1848. Hasil Uji Validitas
pada penelitian dapat dilihat nilai Sig. (2-tailed) dan r hitung pada
Pearson Correlation untuk masing-masing item kuesioner pada tabel
berikut:

Tabel 4. 6
Hasil Uji Validitas
Item Pearson
Sig. (2-tailed) Keterangan
Kuesioner Correlation
DK1 0,000 0,848 Valid
DK2 0,000 0,693 Valid
DK3 0,000 0,865 Valid
DK4 0,000 0,875 Valid
DK5 0,000 0,847 Valid
DK6 0,000 0,820 Valid
DK7 0,000 0,791 Valid
DK8 0,000 0,813 Valid
DK9 0,000 0,867 Valid
DK10 0,000 0,817 Valid
DK11 0,000 0,820 Valid
DK12 0,000 0,727 Valid
DK13 0,000 0,749 Valid
DK14 0,000 0,866 Valid
DK15 0,000 0,818 Valid
DK16 0,000 0,850 Valid
TS1 0,000 0,759 Valid
TS2 0,000 0,848 Valid
TS3 0,000 0,888 Valid
TS4 0,000 0,819 Valid
TS5 0,000 0,847 Valid
TS6 0,000 0,854 Valid
TS7 0,000 0,838 Valid
TS8 0,000 0,844 Valid
TS9 0,000 0,857 Valid
TS10 0,000 0,807 Valid
TS11 0,000 0,791 Valid
TS12 0,000 0,927 Valid
TS13 0,000 0,802 Valid

49
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
TS14 0,000 0,849 Valid
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai Sig. (2-tailed) untuk seluruh
item kuesioner kurang dari 0,05, dan Pearson Correlation menunjukkan
tanda positif, serta nilai r hitung pada Pearson Correlation untuk seluruh
item kuesioner lebih dari r tabel 0,1848, sehingga seluruh item kuesioner
dinyatakan valid. Dengan demikian, tidak ada item kuesioner yang perlu
dihapus untuk melanjutkan Uji Reliabilitas.

3. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini diperlukan uji reliabilitas untuk mengetahui


tingkat konsistensi suatu kuesioner. Berikut ini adalah dasar pengambilan
keputusan:

 Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60, maka kuesioner


dinyatakan reliabel atau konsisten
 Apabila nilai Cronbach’s Alpha kurang dari 0,60, maka kuesioner
dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten
a. Dukungan Keluarga
Hasil Uji Reliabilitas variabel Dukungan Keluarga pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 7
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
N of items
Alpha

.967 16
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

b. Tingkat Stres
Hasil Uji Reliabilitas variabel Tingkat Stres pada penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut:

50
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Tabel 4. 8
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
N of items
Alpha

.967 14
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha


untuk masing-masing variabel sebesar 0,967 lebih dari 0,60, sehingga
kuesioner reliabel atau konsisten. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kuesioner penelitian ini reliabel atau konsisten untuk mengukur
variabel penelitian.

4. Kategorisasi

Pada penelitian ini untuk menentukan kategori tingkatan masing-


masing variabel, maka dasar perhitungannya menggunakan nilai hipotetik
dari Mean (μ) dan standar deviasi atau SD (σ). Dari skor hipotetik tersebut
dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan
rendah.

Hasil perhitungan kategori tingkatan untuk masing-masing variabel


tersusun dalam bentuk padu berikut:

a. Dukungan Keluarga

Nilai

Nilai

Nilai Mean (μ) =

= 40
Nilai SD (σ) =

51
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
=

=8
Tabel 4. 9
Pedoman Kategorisasi Dukungan Keluarga
Pedoman Kategori Skor Skala
X ≥ (Mean + 1 SD) Tinggi X ≥ 48
(Mean – 1 SD) ≤ X < (Mean + 1
Sedang 32 ≤ X < 48
SD)
X < (Mean – 1 SD) Rendah X < 32
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021

Rincian untuk masing-masing dimensi sebagai berikut:

1) Dukungan Emosional

Nilai

Nilai

Nilai Mean (μ)=

= 15

Nilai SD (σ) =

=3

Tabel 4. 10
Pedoman Kategorisasi Dimensi Dukungan Emosional
Pedoman Kategori Skor Skala
X ≥ (Mean + 1 SD) Tinggi X ≥ 18
(Mean – 1 SD) ≤ X <
Sedang 12 ≤ X < 18
(Mean + 1 SD)
X < (Mean – 1 SD) Rendah X < 12
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021

2) Dukungan Penghargaan

52
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Nilai

Nilai

Nilai Mean (μ)=

= 10
Nilai SD (σ) =

=2
Tabel 4. 11
Pedoman Kategorisasi Dimensi Dukungan Penghargaan
Pedoman Kategori Skor Skala
X ≥ (Mean + 1 SD) Tinggi X ≥ 12
(Mean – 1 SD) ≤ X < (Mean + 1
Sedang 8 ≤ X < 12
SD)
X < (Mean – 1 SD) Rendah X<8
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021

3) Dukungan Instrumental dan Dukungan Informatif


Nilai
Nilai

Nilai Mean (μ)=

= 7,5

Nilai SD (σ) =

= 1,5

53
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Tabel 4. 12
Pedoman Kategorisasi Dimensi
Pedoman Kategori Skor Skala
X ≥ (Mean + 1 SD) Tinggi X≥9
(Mean – 1 SD) ≤ X < (Mean + 1
Sedang 6≤X<9
SD)
X < (Mean – 1 SD) Rendah X<6
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021
b. Tingkat Stres

Nilai

Nilai

Nilai Mean (μ) =

= 35
Nilai SD (σ) =

=7
Tabel 4. 13
Pedoman Kategorisasi Tingkat Stres
Pedoman Kategori Skor Skala
X < (Mean – 1 SD) Tinggi X < 28
(Mean – 1 SD) ≤ X < (Mean + 1
Sedang 28 ≤ X < 42
SD)
X ≥ (Mean + 1 SD) Rendah X ≥ 42
Sumber Data : Hasil Olahan Penulis pada 29 September 2021

5. Analisis Univariat

Teknik Analisis Univariat merupakan teknik yang dipakai dalam


penelitian ini, yang menggunakan sebuah software SPSS . (Statistical
Product and Service Solution) untuk menggambarkan fitur dari setiap
variabel penelitian.

54
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
a. Dukungan Keluarga

Dukungan dari keluarga Dalam penelitian ini variabel bebas


atau independen meliputi komponen Dukungan Emosional, Dukungan
Apresiasi, Dukungan Instrumental, dan Dukungan Informatif. Tabel
berikut menunjukkan hasil distribusi frekuensi Dukungan Keluarga.:

Tabel 4. 14
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 26 23.0
Sedang 8 7.1
Tinggi 79 69.9
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

Dukungan keluarga rendah, sedang, dan kuat merupakan tiga


jenis dukungan keluarga. Berdasarkan tabel di atas, dukungan keluarga
rendah diperoleh 26 orang (23,0%), dukungan keluarga sedang
diperoleh 8 orang (7,1%), dan dukungan keluarga kuat diperoleh 79
orang (69,9%). Akibatnya, dapat dikatakan bahwa mayoritas narapidana
di Rutan Negara Magetan Kelas IIB memiliki ikatan kekeluargaan yang
kuat. Adapun Rincian untuk masing-masing dimensi sebagai berikut:

1) Dukungan Emosional
Hasil distribusi frekuensi dimensi Dukungan Emosional dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 15
Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Emosional
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 20 17.7
Sedang 11 9.7
Tinggi 82 72.6
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

55
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Dukungan emosional dikelompokkan menjadi tiga kategori,
yaitu dukungan emosional rendah, dukungan emosional sedang,
dan dukungan emosional tinggi. Berdasarkan tabel di atas, dapat
dilihat jumlah responden yang mendapatkan dukungan emosional
rendah terdiri dari 20 orang atau sebesar 17,7%, dukungan
emosional sedang terdiri dari 11 orang atau sebesar 9,7%, dan
dukungan emosional tinggi terdiri dari 82 orang atau sebesar
72,6%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas
narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
mendapatkan dukungan emosional tinggi.
2) Dukungan Penghargaan
Hasil distribusi frekuensi dimensi Dukungan Penghargaan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 16
Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Penghargaan
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 21 18.6
Sedang 15 12.3
68.1
Tinggi 77
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

Dukungan penghargaan dikelompokkan menjadi tiga


kategori, yaitu dukungan penghargaan rendah, dukungan
penghargaan sedang, dan dukungan penghargaan tinggi.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat jumlah responden yang
mendapatkan dukungan penghargaan rendah terdiri dari 21 orang
atau sebesar 18,6%, dukungan penghargaan sedang terdiri dari 15
orang atau sebesar 12,3%, dan dukungan penghargaan tinggi terdiri
dari 77 orang atau sebesar 68,1%. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa mayoritas narapidana Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Magetan mendapatkan dukungan penghargaan tinggi.

56
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
3) Dukungan Instrumental
Hasil distribusi frekuensi dimensi Dukungan Instrumental dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 17
Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Instrumental
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 20 17.7
Sedang 27 23.9
Tinggi 66 58.4
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

Dukungan instrumental dikelompokkan menjadi tiga


kategori, yaitu dukungan instrumental rendah, dukungan
instrumental sedang, dan dukungan instrumental tinggi.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat jumlah responden yang
mendapatkan dukungan instrumental rendah terdiri dari 20 orang
atau sebesar 17,7%, dukungan instrumental sedang terdiri dari 27
orang atau sebesar 23,9%, dan dukungan instrumental tinggi terdiri
dari 66 orang atau sebesar 58,4%. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa mayoritas narapidana Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Magetan mendapatkan dukungan instrumental tinggi.
4) Dukungan Informatif
Hasil distribusi frekuensi dimensi Dukungan Informatif dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 18
Distribusi Frekuensi Dimensi Dukungan Informatif
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 18 15.9
Sedang 15 13.3
Tinggi 80 70.8
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

57
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Dukungan informatif dikelompokkan menjadi tiga kategori,
yaitu dukungan informatif rendah, dukungan informatif sedang,
dan dukungan informatif tinggi. Berdasarkan tabel di atas, dapat
dilihat jumlah responden yang mendapatkan dukungan informatif
rendah terdiri dari 18 orang atau sebesar 15,9%, dukungan
informatif sedang terdiri dari 15 orang atau sebesar 13,3%, dan
dukungan informatif tinggi terdiri dari 80 orang atau sebesar
70,8%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas
narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
mendapatkan dukungan informatif tinggi.
b. Tingkat Stres

Variabel Tingkat Stres merupakan variabel dependen atau


variabel terikat penelitian ini. Temuan distribusi frekuensi tingkat stres
ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 19
Distribusi Frekuensi Tingkat Stres
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 82 72.6
Sedang 7 6.2
Tinggi 24 21.2
Total 113 100.0
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

Tingkat stres dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu tingkat stres


rendah, sedang, dan tinggi. Jumlah responden yang merasakan tingkat
stres rendah dapat dilihat pada tabel di atas terdiri dari 82 orang atau
sebesar 72,6%, tingkat stres sedang terdiri dari 7 orang atau sebesar
6,2%, dan tingkat stres tinggi terdiri dari 24 orang atau sebesar 21,2%.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas narapidana
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan mengalami tingkat stres
rendah.

58
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
c. Tabulasi Silang (Crosstabulation)
Tabulasi Silang (Crosstabulation) untuk menyajikan data
dalam bentuk tabulasi guna meringkas informasi dari variabel
Dukungan Keluarga dan variabel Tingkat Stres. Pada tabel berikut
hasil Tabulasi Silang (Crosstabulation) pada penelitian ini dapat
dilihat:

Tabel 4. 20
Hasil Tabulasi Silang (Crosstabulation)
Tingkat Stres
Kategori
Rendah Sedang Tinggi Total
Rendah 0 3 23 26
Dukungan
Sedang 4 3 1 8
Keluarga
Tinggi 78 1 0 79
Total 82 7 24
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 29 September 2021

Berdasarkan tabel di atas, 3 orang yang mendapat dukungan


keluarga rendah mengalami stres sedang, 23 orang yang mendapat
dukungan keluarga rendah mengalami stres tinggi, 4 orang yang
mendapat dukungan keluarga sedang mengalami stres rendah, 3 orang
yang mendapat dukungan keluarga sedang mengalami stres sedang, 1
orang yang mendapat dukungan keluarga sedang mengalami stres
tinggi, dan 78 orang yang mendapat dukungan keluarga tinggi
mengalami stres rendah, dan 7 orang yang mendapat dukungan tinggi
mengalamai stres sedang, serta responden tidak ada yang memperoleh
dukungan keluarga rendah dan mengalami stres rendah, dan dukungan
keluarga tinggi mengalami tingkat stres tinggi. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa mayoritas narapidana Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Magetan mendapatkan dukungan keluarga tinggi
mengalami tingkat stres rendah.

59
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
6. Analisis Bivariat

Program yang digunakan dalam penelitian ini adalah software


SPSS Versi 20.0 yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan
analisis bivariat.

a. Uji Normalitas
Uji Normalitas untuk mengetahui apakah sebaran data pada
masing-masing variabel dapat dikatakan berdistribusi normal atau
tidak. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
 Jika nilai Sig. lebih dari 0,05, maka data penelitian berdistribusi
normal
 Jika nilai Sig. tidak lebih dari 0,05, maka data penelitian tidak
berdistribusi normal
Hasil Uji Normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 4. 21
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 113
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.01505980
Absolute .095
Most Extreme Differences Positive .095
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z 1.012
Asymp. Sig. (2-tailed) .257
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021

60
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) sebesar 0,257 lebih dari 0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Korelasi Pearson Product Moment


Uji Korelasi Pearson Product Moment sebagai uji hipotesis
untuk mengetahui sekaligus menjelaskan terkait keeratan hubungan
antara variabel Dukungan Keluarga dengan variabel Tingkat Stres
yang dinyatakan dengan nilai koefisien korelasi. Hipotesis penelitian
ini sebagai berikut:

H0 = Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat


stres narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

H1 = Ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat stres


narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan

Berdasarkan distribusi r tabel dengan signifikansi 1% untuk n


sebanyak 113 sebesar 0,2393. Hasil Uji Korelasi Pearson Product
Moment pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 22
Uji Korelasi Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres
Dukungan Tingkat
Keluarga Stres
Pearson
1 -.944**
Dukungan Correlation
Keluarga Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
Pearson
-.944** 1
Correlation
Tingkat Stres
Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021

61
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka ada hubungan antara variabel
Dukungan Keluarga dengan variabel Tingkat Stres, serta hubungan
tersebut signifikan atau berarti. Nilai r hitung atau Pearson
Correlations sebesar 0,944 lebih besar dari r tabel, maka ada hubungan
antara variabel Dukungan Keluarga dengan variabel Tingkat Stres,
serta hubungan tersebut kuat. Nilai Pearson Correlations bernilai
negatif, maka hubungan variabel Dukungan Keluarga dengan variabel
Tingkat Stres tidak searah. Dengan kata lain, semakin tinggi derajat
dukungan keluarga yang diterima, maka semakin rendah tingkat stres
yang dialami narapidana di Rutan Kelas IIB Magetan.
Pada penelitian ini juga dilakukan Uji Korelasi Pearson Product
Moment antara dimensi variabel Dukungan Keluarga dengan variabel
Tingkat Stres. Adapun rincian untuk masing-masing dimensi sebagai
berikut:
1) Uji Korelasi Dimensi Dukungan Emosional dengan Tingkat
Stres

Tabel 4. 23
Uji Korelasi dimensi Dukungan Emosional dengan Tingkat Stres
Dukungan Tingkat
Emosional Stres
Pearson
1 -.933**
Dukungan Correlation
Emosional Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
Pearson
-.933** 1
Correlation
Tingkat Stres
Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka ada hubungan antara dimensi

62
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Dukungan Emosional dengan variabel Tingkat Stres, serta
hubungan tersebut signifikan atau berarti. Nilai r hitung atau
Pearson Correlations sebesar 0,933 lebih besar dari r tabel, maka
ada hubungan antara dimensi Dukungan Emosional dengan
variabel Tingkat Stres, serta hubungan tersebut kuat. Nilai Pearson
Correlations bernilai negatif, maka hubungan dimensi Dukungan
Emosional dengan variabel Tingkat Stres tidak searah. Dengan kata
lain, semakin tinggi derajat dukungan emosional yang diterima,
maka semakin rendah tingkat stres yang dialami narapidana di
Rutan Kelas IIB Magetan.
2) Uji Korelasi Dimensi Dukungan Penghargaan dengan Tingkat
Stres

Tabel 4. 24
Uji Korelasi dimensi Dukungan Penghargaan dengan Tingkat Stres
Dukungan Tingkat
Penghargaan Stres
Pearson
1 -.905**
Dukungan Correlation
Penghargaan Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
Pearson
-.905** 1
Correlation
Tingkat Stres
Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka ada hubungan antara dimensi
Dukungan Penghargaan dengan variabel Tingkat Stres, serta
hubungan tersebut signifikan atau berarti. Nilai r hitung atau
Pearson Correlations sebesar 0,905 lebih besar dari r tabel, maka
ada hubungan antara dimensi Dukungan Penghargaan dengan
variabel Tingkat Stres, serta hubungan tersebut kuat. Nilai Pearson

63
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Correlations bernilai negatif, maka hubungan dimensi Dukungan
Penghargaan dengan variabel Tingkat Stres tidak searah. Dengan
kata lain, semakin tinggi derajat dukungan penghargaan yang
diterima, maka semakin rendah tingkat stres yang dialami
narapidana di Rutan Kelas IIB Magetan.

3) Uji Korelasi Dimensi Dukungan Instrumental dengan Tingkat


Stres

Tabel 4. 25
Uji Korelasi dimensi Dukungan Instrumental dengan Tingkat Stres
Dukungan Tingkat
Instrumental Stres
Pearson
1 -.843**
Dukungan Correlation
Instrumental Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
Pearson
-.843** 1
Correlation
Tingkat Stres
Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka ada hubungan antara dimensi
Dukungan Instrumental dengan variabel Tingkat Stres, serta
hubungan tersebut signifikan atau berarti. Nilai r hitung atau
Pearson Correlations sebesar 0,843 lebih besar dari r tabel, maka
ada hubungan antara dimensi Dukungan Instrumental dengan
variabel Tingkat Stres, serta hubungan tersebut cukup kuat. Nilai
Pearson Correlations bernilai negatif, maka hubungan dimensi
Dukungan Instrumental dengan variabel Tingkat Stres tidak searah.
Dengan kata lain, semakin tinggi derajat dukungan instrumental

64
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
yang diterima, maka semakin rendah tingkat stres yang dialami
narapidana di Rutan Kelas IIB Magetan.
4) Uji Korelasi Dimensi Dukungan Informatif dengan Tingkat
Stres

Tabel 4. 26
Uji Korelasi dimensi Dukungan Informatif dengan Tingkat Stres
Dukungan Tingkat
Informatif Stres
Pearson
1 -.919**
Dukungan Correlation
Informatif Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
Pearson
-.919** 1
Correlation
Tingkat Stres
Sig. (2-tailed) .000
N 113 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber Data : Output SPSS 20.0 pada 09 November 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 kurang dari 0,05, maka ada hubungan antara dimensi
Dukungan Informatif dengan variabel Tingkat Stres, serta
hubungan tersebut signifikan atau berarti. Nilai r hitung atau
Pearson Correlations sebesar 0,919 lebih besar dari r tabel, maka
ada hubungan antara dimensi Dukungan Informatif dengan variabel
Tingkat Stres, serta hubungan tersebut kuat. Nilai Pearson
Correlations bernilai negatif, maka hubungan dimensi Dukungan
Informatif dengan variabel Tingkat Stres tidak searah. Dengan kata
lain, semakin tinggi derajat dukungan informatif yang diterima,
maka semakin rendah tingkat stres yang dialami narapidana di
Rutan Kelas IIB Magetan.

65
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
C. Pembahasan

Berdasarkan hasil Analisis Univariat, mayoritas narapidana Rumah


Tahanan Negara Kelas IIB Magetan mendapatkan dukungan keluarga tinggi
terdiri dari 79 orang atau sebesar 69,9%, serta mayoritas narapidana Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Magetan mengalami tingkat stres rendah terdiri
dari 82 orang atau sebesar 72,6%. Dimensi dukungan keluarga yang paling
banyak didapatkan oleh mayoritas narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas
IIB Magetan adalah dukungan emosional terdiri dari 82 orang atau sebesar
72,6%, kemudian dukungan informatif terdiri dari 80 orang atau sebesar
70,8%. Dukungan emosional dari keluarga yang memberikan perhatian,
dorongan semangat, kesediaan mendengarkan keluhan mampu mendorong
narapidana sebagai anggota keluarga dapat mengkomunikasikan segala
kesulitan mereka, sehingga tidak merasa sendirian dalam menghadapinya.
Dukungan informatif dari keluarga dalam memberikan nasihat, saran,
petunjuk, informasi, dan lain-lain dijadikan masukan narapidana untuk dapat
memperbaiki diri, serta tidak merasa kehilangan tempat meminta pertolongan
dan bantuan. Dukungan keluarga, terutama dukungan emosional dan
dukungan informatif yang didapatkan narapidana Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Magetan menjelaskan sebagaimana mestinya keluarga berperan
untuk tetap saling berinteraksi dalam mendorong pertumbuhan fisik, mental,
emosional, dan sosial.

Keluarga sebagai orang-orang yang dicintai dan memahami seseorang


tentu lebih efektif daripada orang lain dalam mengetahui cara mengatasi
permasalahan, dan berkontribusi besar dalam terciptanya tingkat stres rendah
yang dialami narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan. Hal
tersebut mendukung Stuart dan Laraia (2005) dalam Wijaya (2015) yang
menjelaskan bahwa salah satu sumber mengatasi stres adalah dukungan sosial
dari keluarga. Narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan juga
dapat adaptif terhadap permasalahan dan lingkungan yang dihadapi sebagai
mekanisme mengatasi stres melalui berbicara dengan keluarga, memecahkan

66
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
masalah secara efektif bersama-sama, serta mendapatkan dukungan dari
keluarga. Berdasarkan hasil Tabulasi Silang (Crosstabulation) semakin
menjelaskan bahwa mayoritas narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Magetan ada 78 orang mendapatkan dukungan keluarga tinggi mengalami
tingkat stres rendah.

Berdasarkan hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment nilai Sig. (2-
tailed) sebesar 0,000 kurang dari 0,05, nilai r hitung atau Pearson
Correlations sebesar 0,944 lebih dari r tabel 0,2393, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang digunakan dan terbukti kebenarannya pada penelitian ini yaitu:

H1 = Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres


narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan.

Hubungan antara dukungan keluarga dan tingkat stres memiliki karakteristik


hubungan yang signifikan atau berarti, serta hubungan tersebut kuat. Hasil Uji
Korelasi Pearson nilai Pearson Correlations bernilai negatif yang
menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak searah. Semakin tinggi
dukungan keluarga yang didapatkan, maka semakin rendah tingkat stres yang
dialami narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan, dan
sebaliknya.

Orang yang memiliki dukungan sosial yang memadai, terutama


anggota keluarga, lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami stres atau
penyakit, menurut Cohen et al. (1997) dalam Permana (2013). Adapun hasil
penelitian ini mendukung penelitian terdahulu Pardede, J. A. et al. (2021),
Ratnasari, F. et al. (2020), Syahradhani, M. (2020), Anugrah, A. K. (2018),
Ima, L. M. (2016), dan Wijaya, K. A. (2015) menunjukkan persamaan hasil
penelitian yaitu ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres.
Hasil penelitian ini lebih spesifik memiliki hubungan tidak searah mendukung
penelitian terdahulu Wijaya, K. A. (2015), dan hubungan signifikan
mendukung penelitian terdahulu Pardede, J. A. et al. (2021), dan Anugrah, A.
K. (2018) yang dijelaskan secara eksplisit.

67
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Menurut Cohen dan Syme (1985) dalam Permadin (2018) menjelaskan
bahwa diantara faktor-faktor yang memengaruhi dukungan keluarga adalah
jenis dukungan. Berdasarkan hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment nilai
r hitung atau Pearson Correlations menunjukkan urutan dimensi yang
memiliki hubungan paling signifikan dan kuat, yaitu dimensi dukungan
emosional memiliki nilai r hitung atau Pearson Correlations sebesar 0,933,
dimensi dukungan informatif memiliki nilai r hitung atau Pearson
Correlations sebesar 0,919, dimensi dukungan penghargaan memiliki nilai r
hitung atau Pearson Correlations sebesar 0,905, dan yang terakhir dimensi
dukungan instrumental memiliki nilai r hitung atau Pearson Correlations
sebesar 0,843. Dimensi dukungan yang kurang didapatkan oleh mayoritas
narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan adalah dukungan
penghargaan terdiri dari 77 orang atau sebesar 68,1%, kemudian dukungan
instrumental terdiri dari 66 orang atau sebesar 58,4%. Adanya The deprivation
of liberty (Kehilangan kebebasan bergerak) dan The deprivation of goods and
service (Kehilangan hak pemenuhan kebutuhan dan pelayanan) bagi
narapidana menjadi hal yang penting bagi keluarga untuk memperhatikan
kondisi yang terjadi dan kemungkinan kebutuhan yang diharapkan. Misalnya,
memberikan dukungan penghargaan ketika narapidana melakukan aktivitas
atau perubahan positif sebagai bagian dari pelaksanaan pembinaan,
memberikan bantuan langsung, seperti makanan, buku, pakaian, dan lain-lain
dapat membuat seseorang menjadi kompeten dan merasa berharga karena
dihargai.

Peran Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan sebagai pelaksana


tugas pembinaan turut memperhatikan komitmen dan hak narapidana
mengenai jaminan hak untuk tetap berhubungan dengan kerabat serta individu
tertentu, serta menerima kunjungan dari keluarga, penasihat hukum, atau
individu lain dengan melakukan inovasi SOP pelayanan kunjungan yang
berbasis IT dengan memanfaatkan aplikasi sistem database pemasyarakatan
dan SOP pelayanan kunjungan online melalui panggilan video, serta

68
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
melakukan renovasi ruang tunggu untuk layanan kunjungan. Hal tersebut
menunjukkan kemudahan bagi keluarga untuk memberikan dukungan dan
kenyamanan melakukan kunjungan pada narapidana, serta secara implisit
sebagai upaya Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan dalam
memperhatikan tingkat stres atau kesehatan mental narapidana.

69
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berikut ini adalah beberapa kesimpulan yang dapat dibentuk


berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan:

1. Dukungan keluarga yang didapatkan mayoritas narapidana Rumah


Tahanan Negara Kelas IIB Magetan mendapatkan dukungan keluarga
tinggi terdiri dari 79 orang atau sebesar 69,9%. Dimensi dukungan
keluarga yang paling banyak didapatkan oleh mayoritas narapidana
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan adalah dukungan emosional
terdiri dari 82 orang atau sebesar 72,6%, kemudian dukungan informatif
terdiri dari 80 orang atau sebesar 70,8%, kemudian dukungan penghargaan
terdiri dari 77 orang atau sebesar 68,1%, dan dukungan instrumental terdiri
dari 66 orang atau sebesar 58,4%. Tingkat stres yang dialami mayoritas
narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan mengalami tingkat
stres rendah terdiri dari 82 orang atau sebesar 72,6%. Mayoritas
narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan mendapatkan
dukungan keluarga tinggi, sehingga mengalami tingkat stres rendah.
2. Hipotesis kerja (H1) Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
tingkat stres narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan
terbukti kebenarannya. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis Uji Korelasi
Pearson Product Moment yang memiliki nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000
kurang dari 0,05, dan nilai r hitung atau Pearson Correlations sebesar
0,944 lebih dari r tabel 0,2393. Pada penelitian ini terbukti kebenarannya
bahwa dengan adanya dukungan keluarga menjadikan narapidana
memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami stres atau dukungan
keluarga menjadi salah satu sumber narapidana dalam mengatasi stres.

70
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
3. Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres narapidana
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan signifikan, kuat, dan tidak
searah. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis Uji Korelasi Pearson
Product Moment yang memiliki Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 kurang dari
0,05, serta nilai nilai r hitung atau Pearson Correlations sebesar 0,944
lebih dari r tabel 0,2393 dan bersifat negatif. Pada penelitian ini hubungan
antara dukungan keluarga dan tingkat stres merupakan hubungan
signifikan dan kuat, yang berarti bahwa hubungan tersebut penting atau
tidak dapat diabaikan. Dukungan keluarga menjadi faktor utama dalam
menentukan tingkat stres yang dialami oleh narapidana. Narapidana di
Rutan Negara Magetan Kelas IIB memiliki tingkat stres yang lebih rendah
ketika mereka memiliki lebih banyak dukungan keluarga, dan sebaliknya.

B. Saran

1. Melihat bahwa dukungan keluarga merupakan hal yang penting dalam


menentukan tingkat stres yang dialami oleh narapidana, Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Magetan perlu untuk terus memperhatikan terlaksananya
upaya pemenuhan hak esensial narapidana untuk dapat menerima
kunjungan atau dukungan keluarga agar narapidana memiliki kesehatan
mental yang sehat. Selain melalui SOP pelayanan kunjungan dan
perbaikan fasilitas kunjungan, sebagai langkah proaktif Rutan juga dapat
melakukan pengecekan atau pengontrolan rutin terkait penerimaan
kunjungan narapidana.
2. Rutan Kelas IIB Magetan melakukan tindakan preventif tambahan, seperti
meningkatkan pelayanan kesehatan di Rutan, tak hanya berfokus pada
kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental, sehingga dapat mendeteksi
gangguan psikologis secara dini dan memberikan pengobatan yang tepat;
meningkatkan program pengembangan kemandirian yang bermanfaat bagi
narapidana, seperti kegiatan olahraga, penyaluran hobi, kegiatan
keterampilan, dan kegiatan motivasi, sehingga tingkat stres yang dialami
narapidana berkurang.

71
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
3. Keluarga narapidana Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Magetan perlu
untuk meluangkan waktu dan menjadwalkan secara rutin melakukan
kunjungan untuk memberikan dukungan kepada narapidana dan
memperhatikan permasalahan dan kebutuhan narapidana. Khususnya
memberikan dukungan instrumental sebagai dimensi dukungan yang
paling kurang didapatkan oleh narapidana berupa bantuan langsung,
seperti makanan, buku, pakaian, dan lain-lain agar tingkat stres yang
dialami rendah, sehingga dapat beradaptasi pada lingkungan yang ada,
menyadari potensi dalam diri, mampu mengatasi berbagai masalah dan
tekanan, bekerja dengan produktif, serta berkontribusi pada komunitas.

72
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (2nd ed.). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Cohen, S. E., & Syme, S. I. (1985). Social Support and Health. Academic Press.
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga: Riset, Teori dan Praktek. Jakarta: EGC.
Hawari, D. (2001). Manajemen Stres. Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Langmann, S., & Pick, D. (2018). Photography as a Social Research Method.
Latipun, D. (2016). Kesehatan Mental: Konsep dan Penerapan. Yogyakarta:
Umm Press.
Martono, N. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: Rajagrafindo.

Nasution, S. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah).


Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Polaschek, D. L., Day, A., & Hollin, C. R. (2019). The Wiley International
Handbook of Correctional Psychology.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Textbook Fundamentals of Nursing:
Concepts, Process, and Practice. Jakarta: EGC.
Rusman. (2004). Stes, Koping, dan Adaptasi. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Stuart, G., and Laraia, M. 2005. The Principle and Practise of Psychiatric
Nursing. Elsevier Mosby: St Louis Missouri.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah
Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sykes, G. M. (1956). The Society Of Captives. New Jersey: Random House.Inc

73
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Karya Ilmiah:
Anugrah, A. K. (2018). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Tingkat Stres
Pada Lansia Di Balai PSTW Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul
Yogyakarta.
Ima, L. M. (2016). Hubungan Kunjungan dan Dukungan Keluarga dengan
Tingkat Stres pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Jember. Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Jember.
Pardede, J. A., Sinaga, T. R., & Sinuhaji, N. (2021). Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Stres Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan. Window of
Health: Jurnal Kesehatan, 98-108.
Permadin, M. L. P. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Penerimaan
Diri Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA
Tangerang. Bachelor's thesis, Jakarta: Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah).
Permana, C. A. (2013). Hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat stres
pada lansia andropause di Gebang wilayah kerja Puskesmas Patrang
Kabupaten Jember.
Prawiratama, A. (2020). Masa Pengenalan Lingkungan dan Penyesuaian Diri
Tahanan Baru Dalam Rumah Tahanan Negara. Justitia: Jurnal Ilmu
Hukum dan Humaniora, 7(2), 267-268.
Putri, A. A. (2019). Hubungan Aktivitas Keagamaan dan Forgiveness dengan
Kesehatan Mental pada Warga Binaan Wanita di Lembaga
Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Medan.
Ratnasari, F., Gandaria, Y. F., Wibisono, H. Y. G., & Sari, R. P. (2020).
Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stress Warga Binaan Di Lembaga
Pemasyarakatan Perempuan Tangerang. Edu Dharma Journal: Jurnal
penelitian dan pengabdian masyarakat, 4(2), 110-121.
Shumaker, S. A., & Brownell, A. (1984). Toward A Theory Of Social Support:
Closing Conceptual Gaps. Journal of Social Issues, 40(4), 11–36.
Syahradhani, M. (2020). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Stres Narapidana Di LPKA Kelas I Martapura. Doctoral Dissertation,
Universitas Islam Kalimantan MAB.

Wijaya, K. A. (2015). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat


Stres Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten
Jember.

74
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Peraturan:
Republik Indonesia. (2005). Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor M-01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia. Jakarta.
Republik Indonesia. (1983). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana, LN. 36, TLN 3258. Jakarta.
Republik Indonesia. (1995). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan, LN. 77, TLN. 3614. Jakarta.
Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, LN. 185, TLN. 5571. Jakarta.

Internet dan sumber lainnya:


Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat. (2020). Penjara Rentan Kematian: Carut
Marut Klasifikasi dan Manajemen Pemasyarakatan.
<https://lbhmasyarakat.org/wp-content/uploads/2020/05/Penjara-Rentan-
Kematian-Laporan-Monitoring-dan-Dokumentasi-LBHM-2019.pdf>
Rutan Kelas IIB Magetan. (2020, Mei 4). Rutan Kelas IIB Magetan Siap Menuju
WBK [Video]. Youtube. <https://youtu.be/ LVHCjnlp8>
Rutan Magetan. (2020). LKIP Tahun 2020 Rutan Kelas IIB Magetan.
<https://drive.google.com/file/d/178LfGvTeoynSJGr7UmZUTafsk9Sv_pI
Y/view>
Rutan Magetan. (2020). Pelayanan.
<https://www.rutanmagetan.com/p/pelayanan.html>
SPSS Indonesia. (2021). Analisis Korelasi Bivariat Pearson. <
<https://www.spssindonesia.com/2014/02/analisis-korelasi-dengan-
spss.html>
SPSS Indonesia. (2021). Distribusi Frekuensi.
<https://www.spssindonesia.com/2015/01/cara-membuat-tabel-distribusi-
frekuensi.html>
SPSS Indonesia. (2021). Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov. <
<https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-normalitas-kolmogorov-
smirnov-spss.htmll>
SPSS Indonesia. (2021). Uji Validitas.
<https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-validitas-product-momen-
spss.html>

75
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Hasil Turnitin

76
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 2: Kuesioner

77
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
78
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
79
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 3: Penelitian Terdahulu

Pardede, J. A., Sinaga, T. R., & Sinuhaji, N. (2021)


Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan
Tujuan Metode Penelitian Teori Hasil dan Kesimpulan
Mengetahui hubungan antara Metode kuantitatif dengan  Teori Friedman (2010) Dukungan keluarga mayoritas
dukungan keluarga dan tingkat teknik pengumpulan data untuk dukungan keluarga tinggi sebesar 93,9%
stres narapidana di Lembaga kuesioner  DASS untuk tingkat stres Tingkat stres mayoritas rendah
Pemasyarakatan Sumatera sebesar 48,6%
Utara Ada hubungan signifikan
antara dukungan keluarga dan
tingkat stres
Ratnasari, F., Gandaria, Y. F., Wibisono, H. Y. G., & Sari, R. P. (2020)
Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stress Warga Binaan Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Tangerang
Tujuan Metode Penelitian Teori Hasil dan Kesimpulan
Mengetahui hubungan antara Metode kuantitatif dengan  Teori Nursalam (2014) Ada hubungan antara
dukungan keluarga dan tingkat teknik pengumpulan data untuk dukungan keluarga dukungan keluarga dan tingkat
stres warga binaan di LP kuesioner stres
Perempuan Kelas IIA  DASS untuk tingkat stres
Kabupaten Tangerang
Syahradhani, M. (2020)
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Narapidana Di LPKA Kelas I Martapura
Tujuan Metode Penelitian Teori Hasil dan Kesimpulan
Mengetahui hubungan antara Metode kuantitatif dengan  Teori Friedman (2010) Sebagian besar responden
dukungan keluarga dan tingkat teknik pengumpulan data untuk dukungan keluarga memiliki tingkat stres sedang
stres pada narapidana di LPKA kuesioner  DASS untuk tingkat stres sebesar 36,2%
Kelas I Martapura Sebagian besar responden

80
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
memiliki dukungan keluarga
kategori mendukung sebesar
65,5%
Ada hubungan antara
dukungan keluarga dan tingkat
stres
Anugrah, A. K. (2018)
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Tingkat Stres Pada Lansia Di Balai PSTW Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul
Yogyakarta
Tujuan Metode Penelitian Teori Hasil dan Kesimpulan
Mengetahui hubungan antara Metode kuantitatif dengan  Teori Friedman (2010) Sebagian besar responden
dukungan keluarga dan tingkat teknik pengumpulan data untuk dukungan keluarga mengalami dukungan keluarga
stres pada lansia di Balai PSTW kuesioner  DASS untuk tingkat stres sedang sebesar 57,5%
Unit Budhi Luhur Kasongan Sebagian besar responden
Bantul Yogyakarta memiliki tingkat stres sedang
sebesar 35%
Ada hubungan signifikan
antara dukungan keluarga dan
tingkat stres
Ima, L. M. (2016)
Hubungan Kunjungan dan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Jember
Tujuan Metode Penelitian Teori Hasil dan Kesimpulan
Mengidentifikasi hubungan dan Metode kuantitatif dengan  Teori Friedman (2010) Sebagian besar mempunyai
kunjungan dan dukungan teknik pengumpulan data untuk dukungan keluarga kunjungan dan dukungan
keluarga dengan tingkat depresi kuesioner  DASS untuk tingkat stres keluarga baik sebesar 40,0%
pada narapidana di Lembaga Sebagian besar tingkat stres
Pemasyarakatan Kelas IIA ringan sebesar 42,5%

81
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Jember Ada hubungan antara
kunjungan dan dukungan
keluarga dengan tingkat stres
Wijaya, K. A. (2015)
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Kabupaten Jember
Tujuan Metode Penelitian Teori Hasil dan Kesimpulan
Mengidentifikasi hubungan Metode kuantitatif dengan  Teori Friedman (2010) Ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan teknik pengumpulan data untuk dukungan keluarga dukungan keluarga dengan
tingkat depresi pada narapidana kuesioner  DASS untuk tingkat stres tingkat stres
di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Jember

82
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 4: Output SPSS

Pilot Test

83
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
84
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
85
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Uji Validitas

86
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Uji Reliabilitas

87
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
88
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga

Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional

Distribusi Frekuensi Dukungan Penghargaan

89
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Distribusi Frekuensi Dukungan Instrumental

Distribusi Frekuensi Dukungan Informatif

Distribusi Frekuensi Tingkat Stres

90
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Tabulasi Silang (Crosstabulation)

Uji Normalitas

Uji Korelasi Pearson Product Moment Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres

91
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Uji Korelasi Pearson Product Moment Masing-Masing Dimensi Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres

92
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
93
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 5: Tabel Distribusi r tabel

0,1 0,05 0,02 0,01 0,001


DF = n-2
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
1 0,9877 0,9969 0,9995 0,9999 1,0000
10 0,4973 0,5760 0,6581 0,7079 0,8233
110 0,1562 0,1857 0,2196 0,2425 0,3068
111 0,1555 0,1848 0,2186 0,2414 0,3055
112 0,1548 0,1840 0,2177 0,2403 0,3042
113 0,1541 0,1832 0,2167 0,2393 0,3029
114 0,1535 0,1824 0,2158 0,2383 0,3016
115 0,1528 0,1816 0,2149 0,2373 0,3004
116 0,1522 0,1809 0,2139 0,2363 0,2991
117 0,1515 0,1801 0,2131 0,2353 0,2979
118 0,1509 0,1793 0,2122 0,2343 0,2967
119 0,1502 0,1786 0,2113 0,2333 0,2955
120 0,1496 0,1779 0,2104 0,2324 0,2943
121 0,1490 0,1771 0,2096 0,2315 0,2931
122 0,1484 0,1764 0,2087 0,2305 0,2920
123 0,1478 0,1757 0,2079 0,2296 0,2908
124 0,1472 0,1750 0,2071 0,2287 0,2897
125 0,1466 0,1743 0,2062 0,2278 0,2886
126 0,1460 0,1736 0,2054 0,2269 0,2875
127 0,1455 0,1729 0,2046 0,2260 0,2864
128 0,1449 0,1723 0,2039 0,2252 0,2853
129 0,1443 0,1716 0,2031 0,2243 0,2843
130 0,1438 0,1710 0,2023 0,2235 0,2832
150 0,1339 0,1593 0,1886 0,2083 0,2643

94
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 6
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN
Jalan Raya Gandul No.4 Cinere, Depok
Telepon : 021-7545096
Website: www.poltekip.ac.id

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL

NAMA TARUNA : ADHI KLISTRA INDRA SETYA


STB : 3291
PROGRAM STUDI : BIMBINGAN KEMASYARAKATAN
JUDUL SKRIPSI : “HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN
KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES
NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN KELAS
IIB MAGETAN”

NO JUDUL METODE LOKASI TINJAUAN TEORI

1 Hubungan antara Kuantitatif Rumah Tahanan  Dukungan


dukungan keluarga Negara Kelas IIB Keluarga
dengan tingkat stres Magetan  Tingkat stres
narapidana di rumah
tahanan kelas IIB
Magetan
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi, Pembimbing

Ali Muhammad, A.KS., M.Si Sri Sulistijaningsih, Bc.IP., S.H., M.Si.


NIP. 197402131994031001 NIP. 19671009199003200

95
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 7
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN
Jalan Raya Gandul No.4 Cinere, Depok
Telepon : 021-7545096
Website: www.poltekip.ac.id

BERITA ACARA BIMBINGAN

NAMA TARUNA : ADHI KLISTRA INDRA SETYA


STB : 3291

PROGRAM STUDI : BIMBINGAN KEMASYARAKATAN


JUDUL SKRIPSI : “HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA
DENGAN TINGKAT STRES NARAPIDANA DI RUMAH
TAHANAN KELAS IIB MAGETAN”

Paraf
No Tanggal Konsultasi Keterangan
Pembimbing
Penentuan judul dan pembahasan
1 26 Februari 2021
latarbelakang

2 10 Maret 2021 Pembahasan dan koreksi BAB I

Pembahasan dan koreksi revisi BAB


3 12 Maret 2021
Idan lanjut ke BAB II

Pembahasan dan koreksi BAB


4 06 April 2021
IIkemudian lanjut BAB III

5 19 April 2021 Pembahasan dan koreksi BAB III

Pembahasan BAB IV bagian


6 13 Oktober 2021
profilUPT

96
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
7 14 Oktober 2021 Pembahasan BAB IV

8 24 Oktober 2021 Pembahasan BAB V

9 26 Oktober 2021 Perbaikan BAB IV dan V keseluruhan

10 27 Oktober 2021 Perbaikan secara keseluruhan

11 01 November 2021 Penandatanganan dan pembuatan PPT

Depok, 09 November 2021


Pembimbing

Sri Sulistijaningsih, Bc.IP., S.H., M.Si.


NIP. 196710091990032001

97
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Lampiran 8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Adhi Klistra Indra Setya

Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 16 Juli 1999

Alamat : Jl Wiratama III No.323 Rt.08 Rw 05 Kpr Asabri


1 Tawanganom, Magetan
Jawa Timur

Email : indraklistra1@gmail.com

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Pendidikan : 1. SD Negeri 2 Magetan

2. SMP Negeri 1 Magetan

3. SMA Negeri 2 Magetan

4. Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 52

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan


98

Anda mungkin juga menyukai