NIM : 200402052
Mata Kuliah : Energi Baru dan Terbarukan – TE B
Dalam pembangkitan energi listrik menggunakan PLTB, alur prinsip kerjanya adalah
adanya aliran/hembusan angin pada bilah kincir angin sehingga kincir dapat berputar, lalu
melewati gearbox (susunan gigi) yang mencegah perputaran kincir angin terlalu kencang,
dimana terhubung ke poros generator berjenis generator sinkron juga.
Pada bagian rotor generator, diberikan arus eksitasi berupa arus DC pada kumparannya
(kumparan medan), lalu diputar oleh turbin sehingga terjadinya perpotongan fluks magnetik
yang menghasilkan gaya gerak listrik (GGL) berupa tegangan yang diinduksikan pada bagian
kumparan stator (kumparan jangkar). Tegangan yang dihasilkan dari generator sinkron tersebut
lalu disearahkan terlebih dahulu menggunakan penyearah menjadi tegangan DC, lalu
dikembalikan menjadi tegangan bolak balik AC melalui inverter, baru disalurkan ke
transformator step-up untuk dinaikkan tegangannya menjadi sangat tinggi (rentang 70kV –
500kV), lalu melalui saluran transmisi bertegangan sangat tinggi juga, dan berakhir pada beban
dimana dilakukan step-down tegangan dengan menggunakan transformator step-down sesuai
dengan kebutuhan beban, dalam hal ini adalah beban AC.
Dalam pembangkitan energi listrik menggunakan PLTS, alur prinsip kerjanya adalah
adanya sinar matahari yang menyinari daripada panel surya (solar panel) yang dipasang,
dimana foton, partikel terkecil dari sinar matahari menyinari sel surya. Lalu foton menghantam
atom-atom pada semikonduktor silikon sehingga menimbulkan energi yang cukup besar untuk
memisahkan elektron dari struktor atomnya (dikenal sebagai proses eksitasi). Elektron bebas
yang terpisah akan bergerak ke daerah depletion, dan atom yang kehilangan elektron akan
terjadi kekosongan pada strukturnya (hole) menjadi muatan positif. Pada daerah depletion tadi,
elektron dan hole bergerak ke arah berlawanan dari arus listrik bila diberikan beban.
Kemudian, tegangan yang dihasilkan dari panel surya disalurkan melalui SCC (Solar
Charge Controller, pengendali pengisian daya dari energi sinar matahari) berjenis MPPT
(Maximum Power Point Tracking) dimana sistem komponen elektroniknya dibuat untuk
melacak keberadaan titik daya maksimum yang diproduksi oleh panel surya sehingga selain
mengatur pengisian baterai, juga dapat mengoptimalkan kinerja antara panel surya dengan
bank baterai.
Untuk beban DC, maka dari baterai langsung diberikan ke bebannya. Untuk beban AC,
digunakanlah inverter yang mengubah tegangan DC menjadi AC dan disalurkan ke bebannya.
Untuk sistem PLTS, tidak terdapat jalur transmisi maupun distribusi yang panjang karena
biasanya pemasangan sistem PLTS dekat dengan beban.