Revisi Ke : 00
Ditetapkan
PUSKESMAS JETIS
Jln. Jendral Sudirman No. 51 Telp. (0352) 312100
A. LATAR BELAKANG
Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh dokter
dan tenaga kesehatan lainya kepada pasien, hal ini merupakan cerminan kerja sama lebih dari
satu orang tenaga kesehatan untuk menyembuhkan pasien, bukti pelayanan tertulis dilakukan
setelah pemeriksaan tindakan pengobatan, sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Rekam medis sangat dibutuhkan sekali dalam pelayanan di Puskesmas karena dalam rekam
medis merupakan rekaman atau catatan dari pasien tentang segala identitas pasien sampai
dengan diagnose yang diberikan oleh dokter atau paramedic lainya.
Pelayanan Rekam medis merupakan catatan mutlak yang harus disimpan dengan sebaik
mungkin sehingga setiap kali pasien akan berobat atau konsultasi catatanya masih tersimpan
dengan baik dan segera bisa ditemukan
Berdasarkan hal tersebut diatas , maka perlu dibuat pedoman yang akan dipakai oleh semua
petugas di Puskesmas
B. Ruang Lingkup :
Ruang lingkup Rekam Medis meliputi :
a. Rekam medis bagi Pasien umum rawat jalan
Yaitu rekam medis yang diperuntukkan bagi pasien umum baik itu rawat jalan ataupun
rujukan dimana proses pencatatan dilakukan terlebih dahulu sebelum pasien dialakukan
tindakan
C. Batasan Operasional
1. Unit Rekam Medis
Adalah suatu tempat atau ruangan khusus untuk melakukan aktifitas wawancara,
pencatatan tentang identitas pasien yang melakukan pemeriksaan atau konsultasi
2. Rekam medis
Pengertian
Arti singkat rekam medis adalah catatan dan dokumen keadaan pasien, sedangkan arti luas
rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas,
anamese, penentuan fisik laboratorium , diagnose segala pelayanan, dan tindakan medis
yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap , rawat jalan maupun
yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
3. Tujuan
Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Tertib adminstrasi merupakan salah satu
factor yang menentukn didalam upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas
4. Kegunaan
●
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya
menyangkut data/ informasi tertang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medis yang diberikan kpd pasien.Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai.
● Aspek dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan diapakai sebagai
bahan pertanggungjawaban dalam laporan di Puskesmas
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
● Menjaga rahasia
pelayanan
● Mampu
mengoperasionalkan
komputer
B. Distribusi Ketenagaan
1. Untuk distribusi ketenagaan menggunakan jadwal tetap, piket harian biasanya berlaku dalam
satu bulan kemudian setelah itu dilakukan evaluasi terhadap kelancarannya.
2. Petugas piket setiap hari minimal terdiri dari koordinator rekam medis, dan 1 orang
administrator rekam medis.
3. Pembagian tugas dalam setiap tim diatur sendiri oleh tim tersebut minimal ada yang
mewawancara dan menerima kartu berobat atau jaminan, menyerahkan nomor urut unit
pelayanan, mengambil status rekam medis, menulis status, dan mengantarkan rekam medis
ke unit layanan
4. Untuk mengantisipasi dalam keadaan darurat jika tenaganya trobel maka koordinator rekam
medis wajib mengatur tenaganya dengan koordinasi pada unit lainnya supaya tenaganya
dapat tercukupi.
A. Denah Ruangan
R. RM
TUN
RSI
GG
KU
U
R. PENDAFTARAN
KURSI TUNGGU
a. Ruangan yang dibutuhkan untuk unit rekam medis harus ada ruangan sendiri sebagai front
office pelayanan, artinya ruangannya tidak bercampur dengan unit lain.
b. Minimal ada 2 ruangan yakni satu ruangan untuk menyimpan rekam medis dan satu ruangan
sebagai tempat pelayanan.
c. Denah ruangan rekam medis menyesuaikan dengan besarnya ruangan Puskesmas, jika
puskesmas masih mempunyai ruangan yang luas dan pasiennya banyak, maka rekam medis
harus menyediakan ruangan yang luas dan representative, demikian juga sebaliknya.
d. Ukuran ruangan untuk menyimpan rekam medis 3,5M X 3M, sedangkam untuk pelayanan
rekam medis 3,5M X 3 M
e. Penempatan ruangan penyimpanan rekam medis dan unit layanan agar tidak berjauhan
sehingga memperlancar roses pengambilan rekam medis setiap saat
B. Standar Fasilitas
I. Fasilitas & Sarana
1. Fasilitas
1. Mudah diakses
2. Cukup cahaya
3. Tidak terkena sinar matahari secara langsung
4. Ada fentilasi yang cukup dan tidak kedap udara.
5. Pintu masuk pelayanan
6. Aman (tidak ada sumber air dan api)
7. Sirkulasi udara cukup
8. Ada kunci pengaman dalam penyimpanan rekam medis
II. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan :
2. Di ruang rekam medis
1. Rak rekam medis dan filling kabinet kuat dan kokoh
2. Pengambilan rekam medis dalam rak dan filling kabinet mudah dijangkau
3. Ruang pelayanan pendaftaran
1. Meja administrasi bersih dan rapi
2. Nomor urut antrian di mesin antrian
3. Komputer pendukung
4. Disediakan tempat yang aman untuk penyimpanan alat-alat pendukung seperti
komputer, laptop, kunci, dsb.
A. SISTEM PENAMAAN
Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas pencatat adalah nama pasien harus lengkap,
minimal penamaan, tanggal lahir dan alamat. Penamaan minimal dua suku kata dengan
demikian nama pasien yang yang akan tercantum dalam rekam medis akan menjadi satu
diantara kemungkinan ini :
1. Nama pasien sendiri, apabila nama sudah terdiri dari satu atau lebih
2. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama kepala keluarga(biasanya nama ayah/suami)
3. Bagi pasien yang mempunyai nama keluarga/marga, maka nama keluarga marga atau
surname didahulukan dan kemudian dikuti nama sendiri.
Dalam sistem penamaan rekam medis diharapkan
1. Nama ditulis dengan huruf cetak, dan mengikuti Ejaan yang disempurnakan
2. Sebagai pelengkap bagi pasien perempuan diakhiri dengan nama ditambah Ny. Atau Nn
sesuai dengan status
Cara penulisan nama pasien menjadi sangat penting artinya karena sering dijumpai pasien
dengan nama yang sama dan seringnya seorang pasien berobat dipuskesmas.dengan
menggunakan cara penulisan akan memudahkan seorang penulis untuk mengambil berkas
rekam medis ditempat penyimpanan apabila sewaktu-waktu berkas rekmed diperlukan.Untuk
keseragaman penulisan nama seorang pasien memakai ejaan baru baru yang disempurnakan.
Adapun cara penulisan adalah sebagai berikut:
Nama
1. Nama Orang Indonesia
Nama orang Indonesia yang mempunyai nama keluarga,diindeks menurut kata akhir (nama
keluarga) sebagai kata pengenal diikuti tanda koma,baru kemudian namanya sendiri
Contoh : Suwito Mangunkusastro
Suwito Dipokusumo
Diindeks : Mangunkusastro,Suwito
Dipokusumo,Suwito
a. Nama orang Indonesia yang majemuk.
Contoh : Sutopo yuwono (yuwono bukan nama keluarga
Diindeks : Sutopo yuwono
b. Nama Orang Indonesia yang mempunyai suku,marga,diindeks menurut nama suku dan
marga tersebut
Contoh : Handam Harahap
B. SISTEM PENOMORAN
Pemberian nomor cara unit ( Unit numbering system)
Sitem ini memberikan satu unit rekam medis baik kepada pasien berobat jalan maupun dirawat.
Pada saat seorang penderita berkunjung pertama kali ke Puskesmas sebagai rawat jalan hanya
diberikan satu nomor yang akan diapakai selamanya untuk kunjungan seterusnya.
C. CARA PENYIMPANAN
Menggunakan Buku Kartu indeks Rekam Medis
Indeks penderita adalah sebuah Katalog yang berisi nama semua penderita yang pernah berobat
ke Puskesmas. Informasi yang ada dalam kartu indeks penderita
Halaman depan : nama Kepala Keluarga
Dan Nomor Rekam Medik
Tahun kunjungan
Halaman belakang : hanya Nomor rekmed saja
1) Ukuran :
Ukuran indeks penderita tergantung dari banyak sedikitnya penderita yang berobat ke
Puskesmas
Ukuran yang dianjurkan adalah 12,5 X 7,5 cm
Untuk puskesmas yang sangat banyak penderita rawat jalanya dianjurkan
menggunakan kartu dengan ukuran 4,25 X 7,5 cm
Dan untuk Negara – Negara yang sudah maju dapat menggunkan komputer
2) Cara penyimpanan
a. Kartu indeks disusun sesuai no urut angka
b. Jika seorang penderita datang kembali dengan mengatakan bahwa dia telah
bersuami, kartunya yang sekarang harus dibuat catatan petunjuk dengan kartunya
yang dulu dan sebaliknya
c. Untuk mempercepat dan mempermudah mengambil kartu ideks jika sewaktu-
waktu dibutuhkan penyimpanan kartu indeks harus diberi petunjuk dan
dibelakang setiap petunjuk maksimum hanya diletakan 20 kartu saja
d. Pengecekan terhadap kartu harus dilakukan secara periodic untuk memperbaiki
kekeliruan yang terjadi
e. Untuk Negara – Negara yang maju dapat menggunkan computer rekam medik
3) Lama penyimpanan :
Lama penyimpanan kartu indeks sama dengan lamanya penyimpanan kartu Alat
penyimpanan
Menggunakan Bok File disimpan di tempat pendaftaran yang terjaga keamanan dan
kerahasiaanya.
1 2 3 4 5
Petunjuk pengisian :
No. : nomor urut
No. rekam medis : nomor arsip rekam medis yang akan dikirim
Tahun jangka : tahun terakhir kunjungan
Waktu penyimpangan :menunjukkan waktu yang ditentukan penyimpanan oleh
komite rekam medis untuk menyimpan rekam medis yang
mempunyai nilai guna tertentu
Keterangan : isi menurut kebutuhan informasi
Puskesmas bertanggungjawab untuk melindungi informasi yang ada dalam rekam medis
terhadap kemungkinan hilangnya keterangan atau memalsukan data yang ada dalam rekam medis atau
dipergunakan oleh orang yang bertanggungjawab.
Rekam medis harus diberi data yang cukup terperinci sehingga dokter lain dapat mengetahui
bagaimanapengobatandan perawatan kepada pasiendan konsulen dapat memberikan pendapat yang
tepat setelah dia memeriksanya.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
1. Identitas pasien
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan
evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperleh melalui metode
berdasarkan waktu, cara dan teknik pengambilan data.
Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas:
a. Retrospektif
Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan
dilaksanakan. Contoh : survey kepuasan
pelanggan, laporan mutasi barang.
b. Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan
pelaksanaan pelayanan. Contoh : waktu pelayanan
kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas:
a. Langsung (data primer);
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data.