Anda di halaman 1dari 4

MAHASISWA : Sri bintang pamungkas harahap (20220103170)

DOSEN PENGAMPU : Dr. UNGGUL KUSTIAWAN , SE, M.S.M.

KNOWLEDGE MANAGEMENT
PT PAMUNGKAS PUTRA PRATAMA

1. Latar Belakang
PT Pamungkas Putra Pratama ialah perusahaan keluarga yang bergerak
dibidang kontruksi, tetapi disini perusahaan tersebut menaungi bidang sewa perancah
yang sudah mempunyai nama. Perusahaan tersebut berawal dari tahun 2004 yang
bermula dibidang sewa mesin mesin untuk kebutuhan proyek, akan tetapi mengalami
kebuntuan sampai saatnya mulai awal kebangkitan di tahun 2008. Owner perusahaan
tersebut mengawali sewa perancah dengan 10 pcs perancah. Di tahun 2023, perusahaan
tersebut sudah memiliki sekitar 700,000 pcs perancah yang sudah tersebar di seluruh
penjuru nusantara. Akan tetapi, perusahaan tersebut masih ada permasalahan dalam sisi
manajemen dikarenakan perusahaan tersebut fokus dengan pembelian aset karena
semangkin banyak aset berbanding lurus dengan pendapatan perusahaan tersebut. Akan
tetapi, dengan tidak adanya manajemen yang baik, beberapa masalah muncul ke
permukaan seperti munculnya masalah mengenai sertifikasi untuk karyawan yang akan
memasang peraancah, meningkatnya angka kehilangan material, dan lain lain.

2. Tantangan
Berhubungan dengan Knowledge Management, banyak karyawan senior yang
sudah lama bergabung dengan perusahaan ini memutusan untuk tidak bergabung lagi
dengan PT Pamungkas Putra Pratama. Ini dikarenakan beberapa alasan, ada yang buka
usaha sendiri, ada yang pindah tempat kerja dan juga ada yang sudah pensiun. Ini
menjadi serius ketika Tacit Knowledge harus dibawa pergi oleh para senior.
Tacit knowledge adalah pengetahuan yang sulit untuk diungkapkan secara
eksplisit atau diartikulasikan dengan jelas. Ini adalah jenis pengetahuan yang melekat
pada pengalaman, intuisi, dan pemahaman yang dimiliki oleh individu. Tacit
knowledge seringkali sulit dipahami dan ditransfer kepada orang lain melalui kata-kata
atau instruksi formal.
Kurangnya komunikasi akan menghasil kesulitan transfer tacit knowledge
menjadi explicit knowledge. Oleh karena itu, dibangunya komunikasi antar lini, atau
dengan tidak adanya batasan antara senior dengan junior, maka akan timbul rasa
kepercayaan diri dalam mengemukakan pendapat.

3. Tacit Knowledge Pada Perusahaan


Dari pengamatan dan hasil cek dalam operasional perusahaan Pamungkas, dapat
ditemukan beberapa Tacit Knowledge yang membuat brand PT Pamungkas berbeda
dengan yang lain, diataranya adalah :
A. Keahlian dalam memasang perancah: Tacit knowledge dalam menghasilkan
keahlian dalam memasang dengan waktu yang lebih cepat dibanding kompetitor.
Perusahaan yang mempunyai keterampilan sama itu sudah banyak, akan tetapi yang
lebih cepat memasang perancah kemungkinan perusahaan Pamungkas. Oleh karena
itu, dengan tenaga kerja yang digunakan sama dan waktu pengerjaan itu lebih cepat.
Perusahaan dapat membuat harga lebih ekonomis sehingga dapat bersaing dengan
yang lain.
B. Keterampilan dalam penempatan material: Tacit knowledge dalam menempatkan
keahlihan dalam membuat peletakan material pada warehouse. apabila tidak adanya
tacit knowledge, perusahaan akan memakan banyak waktu untuk proses loading
material ke angkutan dikarenakan karyawan perusahaan tersebut harus melakukan
pencocokan material satu per satu.
C. Pengetahuan tentang keamanan perancah: Tacit knowledge juga meliputi
pemahaman tentang keamanan material. karyawan akan selalu akan berinovasi
untuk memperkecil angka kehilangan.
Tacit knowledge ini berkembang melalui pengalaman langsung dan praktek
berkelanjutan. Dan perlu dilakukan transfer tacit knowledge dengan cara mentoring,
pelatihan langsung, dan kolaborasi di dalam PT Pamungkas. Oleh karena itu, segala
sesuatu yang akan dibentuk oleh komunikasi akan berdampak terhadap keberanian
mengeluarkan pendapat. Setiap karyawan mungkin mempunyai ide yang disebut
dengan tacit knowledge, mereka hanya takut untuk mengeluarkan pendapat
dikarenakan ide mereka kemungkinan tidak sejalan dengan perusahaan.
4. Infrastruktur diperlukan
Untuk mengubah tacit knowledge diatas menjadi explicit knowledge, yang
akhirnya dapat ditransfer ke tim lainnya maka diperlukan infrastruktur yang harus
dibuat dan diwujudkan, diantaranya adalah sebagai berikut:
• Kolaborasi Tim: Mendorong kolaborasi tim di antara karyawan untuk berbagi
pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik. Pertemuan rutin, sesi brainstorming,
atau diskusi kelompok dapat membantu memperjelas dan mendokumentasikan tacit
knowledge menjadi explicit knowledge.
• Pembuatan brainstorm ; penggunaan tools untuk merubah tacit menjadi explicit.
Dengan adanya infrastruktur ini, tacit knowledge dapat diubah menjadi explicit
knowledge yang dapat diakses, dibagikan, dan dimanfaatkan secara lebih efektif oleh
individu atau tim di PT Pamungkas

5. Manfaat Atas Explicit Knowledge yang Dihasilkan


Dengan terwujudnya infrastruktur yang disebutkan sebelumnya, beberapa hasil
yang dapat dicapai dalam bentuk explicit knowledge adalah sebagai berikut:
• Dokumentasi Proses: segala proses diawali dengan keluar nya permintaan dari
konsumen hingga material tersebut kembali lagi ke warehouse. semua alur proses
di dokementasi berbetuk surat jalan, purchase order, kontrak, tanda terima material
hingga invoice.
• Panduan Teknik Pemetaan: Tacit knowledge mengenai teknik pemetaan seperti
penempatan material yang tepat, metode pemuatan material ke angkutan yang
dilakukan optimal, atau teknik pengangkutan khusus lainnya dapat dibuatkan SOP
yang berlaku di perusahaan hingga seluruh karyawan memahami prosedur
pemuatan hingga peletakan ketika material kembali.
• Database stock atau ketersediaan material ; jika perusahaan dapat mengoptimalkan
tacit menjadi explicit knowledge. Perusahaan tanpa harus menghitung kembali
ketersediaan material di warehouse, mereka dapat menjawab pertanyaan konsumen
dengan melihat database yang disediakan.
Dengan adanya infrastruktur tersebut, tacit knowledge di perusahaan
Pamungkas dapat diubah menjadi explicit knowledge yang terdokumentasi,
terorganisir, dan dapat dengan mudah diakses oleh anggota tim atau karyawan. Hal ini
akan membantu mempermudah perusahaan menekan angka kehilangan dan
meningkatkan keuntungan dikarenakan loss factor sudah di tekan dengan adanya tacit
menjadi explicit knowledge.

6. Kesimpulan
Dari paparan di atas, maka PT Pamunngkas harus berani dan bisa melakukan
transfer tacit knowledge dengan mengubah menjadi explicit knowledge dengan
membangun dan membuat infrastruktur diatas agar dapat bertahan dan terus bersaing
dengan industry industri yang sama.

Berdasarkan segitiga diatas, faktor yang paling terpenting ialah tacit knowledge
hingga menjadi explicit knowledge.

Anda mungkin juga menyukai