Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LIQUID

D
I
S
U
S
U
N

oleh :
Jody Ramadansyah Siregar
NIPD. 21.09.03.017
Dosen Pembimbing : Ir. Taharuddin, S.T, M.T

KELAS SISTEM KELISTRIKAN KAPAL A


POLITEKNIK PELAYARAN MALAHAYATI ACEH
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dan masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini untuk kedepannya.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi yang membacanya.

2
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II ISI
2.1. Pengertian Sediaan Cair ......................................................................... 3
2.2. Jenis Liquid ............................................................................................ 5
2.3. Penggolongan Liquid .............................................................................. 5
2.4. Kelebihan dan kekurangan Liquid........................................................... 6
2.5. Factor – factor yang terjadi pada Liquid ................................................ 9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 13
3.2. Saran ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Di dalam bidang industri kefarmasian, perkembangan teknologi farmasi
sangat berperan aktif dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. Ini dapat
ditunjukan dengan banyaknya sediaan obat-obatan. Di zaman sekarang ini sudah
banyak bentuk sediaan obat yang dapat dijumpai di pasaran antara lain dalam
bentuk sediaan padat terdiri atas pil, tablet, kapsul, dan suppositoria. Dalam bentuk
sediaan setengah padat contohnya seperti krim, salep. Sedangkan dalam bentuk
cair contohnya sirup, eliksir, suspensi, emulsi.
Obat dalam bentuk sediaan cair lebih di butuhkan bagi masyarakat terutama
bagi bayi, anak-anak dan orang tua yang sukar menelan obat dalam bentuk padat.
Sediaan solution (Liquid) meliputi Liquid oral dan topikal. Liquid oral misalnya
potionos, elixir, sirup dll.
Sediaan liquid merupakan sediaan dengan wujud cair, mengandung satu atau
lebih zat aktif yang terlarut atau terdispersi stabil dalam medium yang homogen
pada saat di aplikasikan. Sediaan cair atau liquid lebih banyak diminati oleh
kalangan anak-anak dan lanjut usia karena lebih mudah di konsumsi. Sediaan cair
memiliki keunggulan dalam hal kemudahan pemberian obat dan dosis yang
diberikan relatif lebih akurat dan pengaturan dosis lebih mudah di variasi dengan
penggunaan sendok takar.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sediaan Liquid ?
2. Apa jenis-jenis dari sediaan Liquid ?
3. Bagaimana penggolongan sediaan Liquid ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan sediaan Liquid ?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi keLiquid padat dan cairan ?
6. Apa eksipien untuk sediaan cair (keLiquid ) ?

1.1 Tujuan
4
1. Untuk menngetahui definis sediaan Liquid
2. Untuk mengetahui jenis-jenis sediaan Liquid
3. Untuk mengetahui penggolongan sediaan Liquid
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sediaan Liquid
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keLiquid padat dan
cair
6. Untuk mengetahui eksipien untuk sediaan cair (keLiquid)

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Liquid

1. Liquid adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut. Kecuali
dinyatakan lain, sebagai pelarut digunakan air suling. (FI III halaman 32).
2. Liquid adalah sediaan cair (likuida) yang mengandung satu atau lebih bahan
kimia yang melarut dalam suatu pelarut yang sesuai atau campuran dari
sistem pelarut yang tercampur. (sediaan farmasi likuida-semisolida hal 57).
3. Liquid adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut,
sedangkan pelarut digunakan air suling kecuali dinyatakan lain. (IMO hal 95).

2.2 Jenis-jenis Liquid

1. Liquid dapat dibedakan menjadi beberapa sifat, yaitu sebagai berikut


a) Liquid encer adalah Liquid yang mengandung sejumlah kecil zat A yang
terlarut.
b) Liquid jenuh adalah Liquid yang mengandung jumlah maksimum zat A
yang dapat larut dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu.
c) Liquid tidak jenuh adalah suatu Liquid jika ditambahkan zat terlarut
keLiquid zat terlarut tersebut sangat besar (yang dapat larut banyak).
d) Liquid lewat jenuh adalah Liquid yang mengandung jumlah zat A yang
terlarut melebihi batas keLiquidnya di dalam air pada temperatur tertentu.
e) Liquid pekat adalah Liquid yang mengandung sebagian besar jumlah Zat
terlarut
f) Liquid belum jenuh adalah Liquid yang masih bisa untuk melarutkan zat
terlarut atau belum terjadi atau terbentuk endapan.

2.3 penggolongan Liquid


6
1. berdasarkan cara penggunaanya

a) Liquid oral sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung
satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau
pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven air.
a. Sirup Liquid oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar
tinggi (sirup simplex adalah sirup yang hampir jenuh dengan sukrosa).
Liquid oral yang tidak mengandung gula tetapi bahan pemanis buatan
seperti sorbitol atau aspartam, dan bahan pengental, seperti gom
selulosa sering digunakan untuk penderita diabetes.
b. Eliksir Liquid oral yang mengandung etanol (95 %) sebagai kosolven
(pelarut), untuk mengurangi kadar etanol yang dibutuhkan untuk
pelarut, dapat ditambahkan kosolven lain seperti gliserin dan propilen
glikol.
a) Liquid topikal Liquid yang biasanya mengandung air, tetapi sering kali
mengandung pelarut lain seperti etanol dan poliol untuk penggunaan pada
kulit, atau dalam Liquid lidokain oral topikal.
a. Lotio (Liquid atau suspensi) yang digunakan secara topikal)
b. Liquid otik Liquid yang mengandung air atau glliserin atau pelarut lain
dan bahan pendis
c. persi. Penggunaan telinga luar, misalnya Liquid otik benzokain dan
antipirin, Liquid otik neomisin B sulfat, dan Liquid otik hidrokortison.
1. Berdasarkan sistem pelarut dan zat terlarut
a. Tingtur adalah Liquid yang mengandung etanol atau hidroalkohol yang
dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia.
b. Air aromatik Liquid jernih dan jenuh dalam air, dari minyak, mudah
menguap atau senyawa aromatik, atau bahan mudah menguap lainnya.

1.4 keuntungan dan kerugian sediaan Liquid


1. keuntungan
a. merupakan campuran homogen
7
b. dosis dapat diubah ubah dalam pembuatan
c. dapat diberikan dalam Liquid encer, sedangkan kapus dan
tablet sulit diencerkan
d. kerja awal obat lebih cepat, karena obat cepat terabsobsi
e. mudah diberi pemanis, pewarna dan pengaroma
f. untuk pemakaian luar mudah digunakan
1. kerugian
a. ada obat yang tidak stabil dalam Liquid
b. ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam
Liquid
c. volume bentuk Liquid lebih besar.

1.4 faktor-fakror yang mempengaruhi Liquid padat dan cairan


1. temperatur
pada umumnya disolusi suatu padatan dalam suatu cairan (pelarut)
melibatkan absorpsi panas, yaitu suatu proses endotermik dengan
panas peLiquid positif.
2. Ukuran partikel padat
Perubahan energi bebas antarmuka yang menyertai disolusi partikel
dari berbagai ukuran menyebabkan disolusi bahan meningkatkan
sejalan dengan penurunan ukuran partikel. Efek ini signifikan selama
penyimpanan suspensi farmasi karna partikel lebih halus yang
terdapat dalam suspensi akan lebih larut dari partikel yg lebih besar.
3. Pelarut
KeLiquid padatan bergantung pada sifat pelarut. Air merupakan pelarut
dan pembawa yang paling umum digunakan sebagai pelarut dalam
sediaan farmasi, terutama untuk sediaan yang akan digunakan secara
internal.etanol dalam bentuk campuran dengan air juga cukup luas
digunakan untuk sediaan internal. Pelarut organik sederhana, seperti
eter, kloroform, aseton dan berbagai glikol dan minyak, luas digunakan
sebagai penganti air untuk sediaan eksternal.
4. pH
kebanyakan obat merupakan asam lemah atau basah lemah, dan
karna itu keLiquidnya dipengaruhi oleh pH dari pelarut air.
8
5. Bahan tambahan
Penambahan bahan yang kurang tepat dapat menimbulkan :
a. Efek ion bersama (common ion efek)
b. Efek elektrolit berbeda
c. Efek non elektrolit pada keLiquid elektrolit
d. Efek elektrolit pada keLiquid nonelektrolit
e. Efek pembentukan kompleks
f. Efek surfaktan
g. KeLiquid basa organik

1.4 eksipien untuk sediaan cair (Liquid)


1. pemanis (sweetening agents)
pemanis merupakan komponen yang perlu ada dalam banyak
sediaan cair oral, terutama jika mengandung bahan obat berasa
pahit atau rasa lain yang tidak dapat (mudah) diterima oleh lidah.
2. Agen penambah cita rasa (flavoring agents)
Peningkatan cita rasa sediaan farmasi sangat penting artinya pada
sediaan cair untuk penggunaan oral, untuk menutupi rasa tidak
menyenangkan dari obat
3. Agen pewarna (coloring agents)
Walaupun penggunaan warna dalam produk obat tidak
menunjukkan keuntungan terapeutik, efek spikologis dari warna
sudah dikenal sejak lama. Pewarna yang diizinkan untuk digunakan
dalam obat, makanan, dan kosmetik diatur melalui peraturan
menteri kesehatan RI.

4. Pengawet (preservatives)
Untuk dapat digunakan, pengawet harus memenuhi kriteria
tertentu. Faktor utama adalah keamanan dan bersifat tidak toksik
sesudah dikomsumsi secara oral, terutama perlu diperhatikan
bahwa sediaan cair sering digunakan untuk anak-anak dan para
lanjut usia (manula).
5. Dapar (buffers)
9
Pemilihan dapar untuk sediaan farmasi. Persyaratan penting untuk
suatu dapar adalah perkiraan kesetaraan nilai pKa dapar dengan
nilai pH optimal formulasi.
Boyland membuat panduan untuk kriteria pemilihan dapar farmasi
sebagai berikut ;
a. Dapar harus mempunyai kapasitas yang cukup pada rentang
pH yang diperlukan
b. Dapar harus aman secara biologi
c. Dapar hanya menunjukan efek sedikit mengganggu atau sama
sekali tidak mangganggu stabilitas produk akhir
d. Dapat tidak mengganggu peningkatan rasa (flavor) dan warna
produk
1. Antioksidan
Banyak obat dalam Liquid menjadi subjek degradasi oksidatif.
Oksidasi didefinisikan sebagai kehilangan electron dari suatu
senyawa sehingga menghasilkan suatu perubahan keadaan
molekul teroksidasi.
2. Agen pengontrol viskositas (viscosity controlling)
Agen pengontrol viskositas kadang kadang diperlukan untuk
meningkatkan viskositas suatu cairan, meningkatkan palatabilitas
atau penuangan produk. Hal ini dapat dicapai dengan penambahan
agen pengontrol viskositas, seperti kolivinil pirolidon, carbomer, dan
berbagai senyawa turunan selulosa

10
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
1. Liquid adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut.Kecuali
dinyatakan lain, sebagai pelarut digunakan air suling.
2. Jenis-jenis Liquid dibedakan menjadi Liquid encer, jenuh, tidak jenuh, lewat
jenuh, pekat dan belum jenuh.
3. Penggolongan Liquid dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan cara
penggunaanya dan berdasarkan sistem pelarut dan zat terlarut.
4. Sediaan Liquid memiliki kelebihan yaitu dosis dapat di ubah-ubah dalam
pembuatan, dapat diberikan dalam Liquid encer, kerja obat lebih cepat, dan
mudah diberi zat tambahan. Sedangkan kekurangannya antara lain salah
satu komposisi atau zat di dalam Liquid ada yang tidak stabil, rasa dan bau
sukar ditutupi.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi padatan dalam cairan adalah temperatur,
ukuran partikel padat, pelarut, pH, dan bahan tambahan.
6. Eksipien untuk sediaan cair dibedakan menjadi pemanis, agen penambah
cita rasa, pewarna, pengawet, dapar, antioksidan, agen pengontrol
viskositas.

1.1 Saran

Untuk para pembaca agar memberikan koreksi apa bila pada makalah kami
ada yang salah atau yang tidak masuk akal

11
DAFTAR PUSTAKA

 Agoes Goeswin, 2012, Sediaan farmasi likuida-semisolida, ITB Bandung.


 Anief. M, 1987, Ilmu meracik obat teori dan praktik, Gadjah mada university
yogyakarta.
 Dirjen , pom, 1979, Farmakope indonesia edisi III, depkes RI jakarta.
 Syamsuni, 2006, Ilmu resep, Buku kedokteran jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai