Kelompok 4 Sediaan Cair
Kelompok 4 Sediaan Cair
MAKALAH
TFS OBAT TRADISIONAL
OLEH :
Samsibar : F201902016
Hajah Ningsih Inta : F201902008
Dessy Ul Hijrah : F201902022
Sinaritta : F201902014
Afni : F201902019
KELOMPOK 4
C5NR
KENDARI
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................5
D. Manfaat.................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Teori tentang Sediaan Cair...................................................................................................6
B. Sediaan-Sediaan Obat Tradisional Dalam Bentuk Sediaan Cair........................................15
C. Produk Sediaan Cair Dari Tanaman Tradisional................................................................21
BAB III..........................................................................................................................................23
KESIMPULAN..............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................24
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Makalah ini disusun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan.Baik itu yang datang dari diri peyusun maupun yang datang
dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan Allah SWT akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca.Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia kaya akan kekayaan tradisi baik yang tradisi yang tertulis maupun tradisi
turun-temurun yang disampaikan secara lisan. Hal ini menandakan bahwa masyarakat
Indonesia sejak zaman dahulu telah mengenal ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman
sehari-hari mereka. Pengetahuan tersebut antara lain perbintangan, arsitektur, pengobatan
tradisional, kesusasteraan, dan lain sebagainya Indonesia kaya akan pengetahuan
mengenai pengobatan tradisional.
Hampir setiap suku bangsa di Indonesia memiliki khasanah pengetahuan dan cara
tersendiri mengenai pengobatan tradisional. Sebelum dituliskan ke dalam naskah kuno,
pengetahuan tersebut diturunkan secara turun-temurun melalui tradisi lisan. Menurut
Djojosugito (1985), dalam masyarakat tradisional obat tradisional dibagi menjadi 2 yaitu
obat atau ramuan tradisional dan cara pengobatan tradisional. Obat tradisional adalah
obat yang turun-temurun digunakan oleh masyarakat untuk mengobati beberapa penyakit
tertentu dan dapat diperoleh secara bebas di alam.
Perkembangan obat tradisional dan pengobatan tradisional saat ini berkembang
pesat sekali khususnya obat tradisional yang berasal dari tumbuhtumbuhan.Hal ini bisa
kita lihat semakin banyaknya bentuk-bentuk sediaan obat tradisional dalam bentuk
kemasan yang sangat menarik konsumen.Salah satunya adalah sediaan cair yang berasal
dari alam.
Sediaan cair juga mempunyai keunggulan terhadap bentuk sediaan soliddalam hal
kemudahan pemberian obat terkait sifat kemudahan mengalir darisediaan
liquidini.Selain itu, dosis yang diberikan relatif lebih akurat danpengaturan dosis lebih
mudah divariasi dengan penggunaan sendok takar. Sediaanliquidlebih banyak
digunakan pada bayi, anak-anak dan lanjut usia yang sukarminum obat, seperti tablet
dan pil yang memiliki rasa pahit atau tidak enak. Selainitu, sediaan liquidjuga lebih
mudah diabsorpsi oleh tubuh.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
PEMBAHASAN
Sirup kering adalah sediaan padat yang berupa serbuk atau granula yang
terdiri dari bahan obat, pemanis, perasa, stabilisator dan bahan lainnya,
kecuali pelarut. Apabila akan diberikan kepada pasien maka ditambahkan
pelarut (sir) menjadi bentuk sediaan suspensi.
Sifat sirup kering:
Umumnya bahan obat berupa antimokroba atau bahan kimia lain
yang tidak larut dan tidak stabil dalam bentuk cairan dalam
penyimpanan lama.
Memberikan rasa enak, sehingga cocok unutk anak dan bayi.
Kecepatan absorpsi obat tergantung pada besar kecilnya ukuran
partikel
Apabila telah ditambahkan akuades, hanya bertahan + pada suhu
kamar, dan +14 hari dalam suhu lemari pendingin.
Contoh: Amoxsan DS.
3. Suspensi
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahan padat dalam bentuk
halus yang tidak larut tetapi terdispersi dalam cairan pembawa/vehiculum,
umumnya mengandung stabilisator untuk menjamin stabilitasnya.Sediaan ini
harus dikocok sebelum digunakan.
Sifat suspensi:
Cocok untuk penderita yang sukar menelan, anak anak dan lansia.
Bisa ditambah pemanis dan perasa sehingga dapat menutupi rasa yang
pahit dari bahan aktif.
Kecepatan absorpsi obat tergantung pada besar kecilnya ukuran partikel
yang terdispersi.
Contoh: Mylanta Suspensi
4. Elixir
Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven. Untuk
mengurangi jumlah etanol, dapat ditambahkan kosolven lain seperti gliserin
dan propilengklikol, tetapi untuk dinyatakan sebagai eliksir, maka etanol
harus ada. Kadar etanol antara 3 – 75%, biasanya sekitar 3 – 15%.Selain
sebagai pelarut, etanol dalam eliksir juga berfungsi sebagai pengawet atau
korigensia saporis.
Sifat eliksir :
Cocok untuk penderita yang sukar menelan
Karena mengandung alkohol, hati hati untuk penderita yang sensitif
terhadap alkohol atau penyakit tertentu
Eliksir kurang manis dan kurang kental dibandingkan bentuk sediaan
sirup
Contoh: Mucopect eliksir dan Bisolvon
5. Tingtura
Tingtura adalah larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol yang
dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia.Secara tradisional tingtura
berkhasiat obat mengandung 10% bahan tumbuhan.
Sifat Tingtura:
Homogen dan bahan obat lebih stabil
Kadar alkohol yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
Contoh: Halog
7. Guttae (obat tetes) Guttae adalah sediaan cair yang pemakaiannya dengan cara
meneteskan. Beberapa jenis obat tetes (guttae) adalah obat tetes oral, tetes
mata, dan tetes telinga.
1) Tetes oral
Sifat umum obat tetes oral :
Volume pemberian kecil sehingga cocok untuk bayi dan anak
anak
Pada umumnya ditambahkan pemanis, perasa, dan bahan lain
yang sesuai
Biasanya untuk obat yang berkhasiat sebagai antimikroba,
analgetik antipiretik, vitamin, antitusif dan dekongestan.
Contoh: Triaminic drop
2) Tetes mata
Sifat umum sediaa tetes mata :
Harus steril dan jernih
Isotonis dan isoidris sehingga mempunyai aktivitas optimal
Untuk pemakaian dosis ganda, perlu penambahan pengawet
Contoh: Insto, Cendo Xytrol
3) Tetes telinga
Sifat tetes telinga:
Bahan pembawa harus memiliki kekentalan yang cocok seperti
minyak atau sejenisnya (gliserol, minyak nabati, propilenglikol)
sehingga dapat kontak pada liang telinga.
pH sediaan sebaiknya asam lemah (5-6)
contoh: Otolin tetes telinga, Otopain tetes telinga
4) Tetes hidung
Sifat tetes Hidung :
pH sekitar 5,5 sampai 7,5
pada umumnya ditambahkan pengawet dan stabilisator
contoh: Iliadin tetes hidung, Otrivin tetes hidung.
B. Sediaan-Sediaan Obat Tradisional Dalam Bentuk Sediaan Cair.
1. Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia Polyantha Wight) Sebagai Formulasi Obat
Kumur (2017)
Klorheksidin merupakan salah satu obat kumur yang paling banyak digunakan
dan efektif untuk mencegah pembentukan plak.Mekanisme kerja antibakteri klorheksidin
adalah mengikat bakteri, meningkatkan permeabilitas dinding sel bakteri, sehingga dapat
penetrasi ke dalam sitoplasma bakteri, diserap oleh hidroxyapatite permukaan gigi, dan
mucin dari saliva.Dilepas perlahanlahan dalam bentuk yang aktif, menghambat
pertumbuhan plak (Prijantojo, 1992).Tidak semua masyarakat dapat dengan mudah
memperoleh klorheksidin, terutama masyarakat yang jauh dari toko obat maupun apotek.
Upaya yang dapat dilakukan oleh golongan masyarakat ini adalah memanfaatkan
tanaman yang mempunyai khasiat obat, salah satunya daun salam (Eugenia polyantha
Wight).
Daun salam (Eugenia polyantha Wight) adalah salah satu jenis rempahrempah
yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat, khususnya bagi kalangan
ibu rumah tangga. Daun salam sendiri saat ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan
pelengkap dan penyedap alami pada masakan karena aromanya yang khas.
Namun, selain manfaatnya sebagai penyedap makanan, daun salam ternyata
juga menyimpan banyak manfaat lain bagi kesehatan. Daun salam (Eugenia polyantha
Wight) mempunyai kandungan kimia yaitu tanin, flavonoid, dan minyak asiri 0,05%
yang terdiri dari eugenol dan sitral. Dimana secara farmakologis tanin dan flavonoid
mempunyai efek anti-inflamasi dan antimikroba, sedangkan minyak atsiri mempunyai
efek analgesik (Agoes, 2010).
2. Karakteristik Fisika Sediaan Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gaharu (Aquilaria
microcarpa Baill.) dengan Variasi Carboxymethyl Cellulose Sodium (CMC-Na)
(2020).
Daun Aquilaria microcarpa baill.diketahui mengandung beberapa senyawa
metabolit sekunder seperti golongan senyawa flavonoid, tanin, dan fenol
(Andrunganyan, 2015; Nabil, 2015).
Salah satu kandungan fitokimia dari gaharu adalah flavonoid yang dalam
beberapa tanaman telah banyak dilaporkan aktifitas farmakologinya antara lain berefek
sebagai antioksidan, antigastritis, antiiinflamasi, antireumatik, antitrombosis, antikanker,
antialergi, antialergi, antimikroba, treatment dalam penyakit kardiovaskular,
antidiabetes, antihepatotoksik, dan antiaterosklerosis (Anjani et al.,2015; Deadman,
2009; Redha, 2010). Ekstrak etanol daun Aquilaria microcarpa baill.perlu dibuat dalam
bentuk sediian farmasi untuk memudahkan penggunaan. Salah satu sediaan yang dapat
diaplikasikan adalah suspensi.Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel
padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair (Kementerian Kesehatan RI, 1995).
Suspensi memiliki beberapa keuntungan yakni homogenitas tinggi untuk bahan
aktif yang memiliki dosis lebih besar, lebih mudah diabsorpsi daripada tablet atau kapsul
dan dapat menutupi rasa tidak enak dari ekstrak.
b. Sirup
c. Elixir
BAB III
KESIMPULAN
Dina Febrina, Desy Nawangsari.2018.Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Sirup Daun Sereh
(Cymbopogon citratus). Stik Harapan Bangsa. Purwokerto.
Fitriana, M. dkk. 2020. Karakteristik Fisika Sediaan Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gaharu
(Aquilaria microcarpa Baill.) dengan Variasi Carboxymethyl Cellulose Sodium (CMC-
Na). Jurnal Pharmascience,Vol. 07 , No.01, hal: 125 – 131.
Haeria. 2017. Pengantar Ilmu Farmasi. Uin Alauddin. Makassar.
Januar, R. dkk. 2020. Uji Kelarutan Kristal Kalsium Oksalat Urin Tikus Sprague Dawley setelah
Pemberian Eliksir Ekstrak Etanol Daun Pelawan. Vol. 21 No. 1 : 106-114
Jumain, Syamsuddin Abubakar.2020. Efektivitas Antimikroba Sediaan Gargarisma Yang
Mengandung Kombinasi Daun Sirih Merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav. ) Dan Daun
Mint (Menthae Piperita) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Penyebab Karies
Gigi. Media Farmasi. Vol. XVI No.1.
Martini, Gloria.2016.Farmestika Dasar.Pusdik SDM Kesehatan Badan Pengembangan Dan
Pemberdayaan Sumber Manusia.Jakarta Selatan
Murini, Tri. 2013. Bentuk Sediaan Obat (BSO) Dalam Preskripsi.UGM-Press.Yogyakarta.
Ningrum, W.A. Wasnah, Urmatul.2018.Formulasi Mouthwash Ekstrak Etanol Daun Kemangi
(Ocimumbasilicum L.). Cendekia Journal Of Pharmacy. STIKES Cendekia Utama
Kudus .Vol. 2, No. 2. Http://Cjp.Jurnal.Stikescendekiautamakudus.ac.id.
Selpia, D,S. Novero, A. 2017. Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia Polyantha Wight) Sebagai
Formulasi Obat Kumur. Jurnal Ilmiah Farmacy, Vol. 4 No.2.
Sugarda, W. O. Dewi, K.W.A.dkk.2019.Formulasi Sediaan Sirup Peningkat Imunitas Dari Herba
Meniran (Phyllanthus niruri L.). JURNAL Kimia (Journal Of Chemistry) 13 (2), 139-
144.
Sunandar Ihsan.dkk.2018.Efek Antihiperlidemia Obat Tradisonal Khas Suku Muna “Lansau”
Berdasarkan Parameter Kadar LDL. UHO. Kendari. Sainstech Farma Vol 11 No 1.