Anda di halaman 1dari 2

1. Sebutkan perangkat lunak antiplagiasi?

a. Unicheck
b. Duplichecker
c. Writecheck
d. Viper anti-plagiarism Scanner

2. Bagaimana cara kerja perangkat lunak antiplagiasi?

Perangkat lunak antiplagiasi bekerja dengan memindai teks atau dokumen yang diunggah di
laman situs perangkat lunak. Lalu perangkat akan memindai tulisan yang dimuat, kemudian akan
ada laporan plagiarisme yang disertai link menuju sumber plagiasi, jika tulisan yang kita
masukkan terdeteksi plagiat.

3. Berlatih parafrasa untuk mengindari plagiasi. Silakan saudara akses artikel pada
laman https://ejournal.upi.edu/index.php/BS_JPBSP/article/view/6963/pdf selanjutnya
ambillah /gunakanlah 5 kutipan yang sudah dipakai oleh peneliti, lalu
tulis/parafrasakan dengan menggunakan kalimat sendiri.

1. Kalimat asli: Kesalahan berbahasa menurut Setyawati (2010, p. 15) adalah penggunaan
bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor penentu
berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah
tata bahasa Indonesia.
Parafrasa: Menurut Setyawati ketidaksesuaian dengan faktor penentu, norma, serta kaidah
tata bahasa Indonesia menyebabkan kesalahan dalam berbahasa baik itu secara lisan maupun
tulisan.
2. Kalimat asli: Pendapat Warsiman (2010: 66) bahwa lambang bilangan yang menyatakan
ukuran panjang, berat, isi, satuan waktu, dan nilai uang, dapat ditulis dengan angka.
Parafrasa: Ukuran panjang, berat, isi, satuan waktu, dan nilai uang dapat ditulis lambang
bilangannya dengan angka, menurut pendapat Warsiman.
3. Kalimat asli: Waridah (2008: 120) memberikan contoh untuk penulisan sampai dengan, yaitu
dengan bentuk s.d. hal ini dapat dijelaskan bahwa penulisan “S/D” tidak perlu kapital dan

This study source was downloaded by 100000857751978 from CourseHero.com on 12-04-2022 05:35:23 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/171181400/diskusi-8-bahasa-indonesiadocx/
menggunakan tanda garis miring (/) di antara huruf “s” dan “d”, karena jika “S/D” dibaca
bukan sampai dengan maksudnya, akan tetapi menjadi S per D atau sampai per dengan.
Parafrasa: Contoh yang diberikan Waridah (2008: 120) tentang penulisan sampai dengan,
cukup menuliskan s.d. tidak memerlukan huruf kapital dan garis miring, karena jika ditulis
dengan garis miring, akan ada kemungkinan salah penafsiran.
4. Muslimin (2011, p. 1-8) menjelaskan bahwa agar kegiatan pembelajaran lebih menarik
perhatian siswa dapat dilakukan dengan membawa siswa pada suasana belajar di luar kelas
atau di alam terbuka dengan mengambil objek alam (laut, pantai, sungai, gunung,
perkebunan, pesawahan, dan pedesaan), lingkungan di sekitar sekolah, budaya (peninggalan
sejarah, museum, kesenian, kerajinan), industri, teknologi, dan sebagainya.
Parafrasa: Suasana baru seperti di alam terbuka dan tempat yang belum pernah dikunjungi
dapat menarik perhatian siswa agar lebih tertarik dengan pembelajaran.
5. Media luar ruang merupakan media yang berukuran besar di pasang di tempat-tempat terbuka
seperti di pinggiran jalan, di pusat keramaian atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di
dalam bus kota, gedung, pagar tembok dan sebagainya (Tjiptono, 2008, p. 243).
Parafrasa: Adanya media besar yang dipasang di tempat terbuka dan dipusat keramaian
adalah media luar ruang yang dikemukakan oleh Tjiptono (2008, p. 243).

Sumber:

Santoso, Anang, Martutik, Andoyo, Asep Supriatna, Lis Setiawati. 2021. Bahasa Indonesia,
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Intan, Novia. 2018. 7 Aplikasi Anti Plagiarisme Agar Tulisan Anda Terhindar dari Plagiat.
https://penerbitdeepublish.com/terhindar-dari-plagiarisme/. Diakses pada tanggal 08
Desember 2021 pukul 21.45

https://ejournal.upi.edu/index.php/BS_JPBSP/article/view/6963/pdf

This study source was downloaded by 100000857751978 from CourseHero.com on 12-04-2022 05:35:23 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/171181400/diskusi-8-bahasa-indonesiadocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai