BAB II
TEORI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB
MENGGUNAKAN eXe DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
A. Deskripsi Teoritik
1. Sumber Belajar dan Bahan Ajar
a. Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki peran yang sangat penting dalam
hubungannya dengan penyusunan bahan ajar. Dari sumber belajarlah, bahan
ajar dapat diperoleh. Beberapa pandangan para ahli berikut ini tentang definisi
sumber belajar (Andi Prastowo, 2012: 20-21 ).
Menurut website BCED, sumber belajar didefinisikan sebaagi
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang
dapat membantu peserta didik dalam belajar sebagai perwujudan dari
kurikulum.
Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai (1989: 77), sumber belajar
adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan
kepada seseorang dalam belajarnya. Kemudian menurut Anitah dalam
bukunya Andi Prastowo (2012: 21) mengutarakan pengertian yang hampir
sama bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
memfasilitasi kegiatan belajar. Adapun pandangan lainnya, yaitu menurut
Yusuf dalam Andi Prastowo (2012: 21), bahwa segala jenis media, benda,
fakta, ide, orang dan lain-lain yang dapat mempermudah terjadinya proses
belajar itulah yang disebut sumber belajar.
Berdasarkan beberapa pandangan mengenai makna sumber belajar
tersebut, dapat kita ramu sebuah pemahaman baru bahwa sumber belajar pada
dasarnya adalah sesuatu (bisa berupa benda, data, fakta, ide, orang, dan lain
sebagainya) yang bisa menimbulkan proses belajar. Adapun contoh sumber
belajar ini antara lain, buku paket, modul, LKS, internet, realia (benda nyata
7
8
yang digunakan sebagai sumber belajar), model, maket, bank, museum, kebun
binatang, pasar dan sebagainya.
Sumber belajar dibagi kedalam dua katagori, pertama yaitu menurut
tujuan pembuatan dan bentuk isinya, kedua menurut jenisnya (Andi
Prastowo, 2012: 34-36).
Berdasarkan tujuan pembuatannya, AECT (Association of Educational
Communication and Technology) membagi sumber belajar menjadi dua
kelompok, yaitu resources by design (sumber belajar yang dirancang) dan
resources by utilization (sumber belajar yang dimanfaatkan). Resources by
design merupakan sumber belajar yang secara sengaja dirancang untuk
keperluan pembelajaran. Contohnya, buku paket, LKS, modul, petunjuk
pratikum, dan lain sebagainya. Sedangkan resources by utilization
merupakan segala sesuatu yang ada disekitar kita yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan belajar. Contohnya, pasar, museum, kebun binatang, mesjid,
lapangan, dan lain sebagainya.
Sementara itu, menurut bentuk/isinya, sumber belajar dibedakan
menjadi lima macam, yaitu tempat atau alam sekitar, benda, orang, buku,
peristiwa dan fakta yang terjadi.
Pengelompokan sumber belajar berdasarkan jenisnya yaitu dibedakan
menjadi enam jenis sumber belajar (Sudjana dan Rivai, 1989: 79-80), yaitu :
a) Pesan, yakni semua informasi yang diteruskan oleh sumber lain dalam
bentuk ide, data, fakta, arti, kata, dan lain-lain. Contohnya, bidang studi
kurikulum, isi program slide, serta informasi dalam media elektronik
(CD ROM, DVD, flash disk, computer, dan internet).
b) Manusia, yakni orang yang bertindak sebagai penyimpanan, pengolah,
dan penyaji atau penyalur informasi. Contohnya, dosen, guru,
pustakawan, dan lain sebagainya.
9
internet. Adapun dalam kamus istilah internet, web adalah sistem layanan
informasi di internet yang berbasis grafis dan memungkinkan siapapun
untuk berada 24 jam/hari di internet. Sedangkan website adalah sebuah
halaman berisi informasi yang dapat dilihat jika komputer terkoneksi
dengan internet (Wahana Komputer, 2010: 1).
Website pertama kali ditemukan oleh Sir Timothy John “Tim” Berners
Lee dan untuk pertama kalinya website tersambung dengan jaringan pada
tahun 1991. Pada awalnya Tim menciptakan Website dengan tujuan untuk
mempermudah arus pertukaran dan perbaharuan informasi kepada sesama
peneliti di CERN, dan pada tanggal 30 april 1993 CERN
menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua
orang.
Berdasarkan jenis pengoperasiannya website secara mendasar terbagi
atas dua jenis yaitu website static dan website dynamic. Sebagaimana yang
dikutip dari Wahana Komputer (2010: 2) website static dan website
dynamic adalah sebagai berikut :
Website static adalah website yang memiliki halaman front end,
yaitu halaman yang dapat dilihat oleh pengujung website. Karena
fasilitas yang sangat terbatas, isi dari halaman website static bersifat
tetap atau tidak berubah. Untuk mengganti halaman website static
harus dilakukan secara manual dan harus mengganti semua kode-kode
HTML yang merupan unsur utama dari website tersebut. Sedangkan
website dynamic adalah website yang dapat diubah atau di up date.
Dalam website dynamic biasanya terdapat dua halaman yaitu halaman
front end dan back end. Halaman frond end merupakan halaman yang
dapat diakses oleh semua user, sedangkan halaman back end
merupakan halaman yang hanya bisa diakses oleh admin yang
bersangkutan.
Dalam sisi pengembangannya, website static hanya bisa di-update
oleh pemiliknya saja. Sedangkan website dinamic bisa di-update oleh
pengguna maupun pemilik. Adapun contoh website static adalah berisi
profil perusahaan, sedangkan website dinamic adalah seperti Friendster,
12
dengan text atau gambar, dan secara otomatis dibuatkan daftar isi berupa
link ke semua halaman . Dasar Elearning XHTML editor adalah program
elearning yang paling sederhana dan mudah dalam menggunakannya.
Dengan program ini anda dapat membuat modul, bahan ajar secara
lengkap, bahkan program ini dapat di link pada internet. Contoh tampilan
Moxila Firefox browser dengan antar muka eXe sebagai berikut :
2. Apa yang akan persiapan peserta didik perlu lakukan sebelum bekerja di
studi kasus
3. Dimana studi kasus cocok
4. ke seluruh kursus
5. Bagaimana peserta didik akan berinteraksi dengan bahan dan masing-
masing misalnya lain jika berjalan dalam situasi kelas dapat tim akan siap
untuk bekerja pada aspek yang berbeda dari kasus ini dan jika demikian
bagaimana ide-ide umpan balik ke kelas
disajikan dalam teks dengan mengisi frase hilang atau kata-kata Perangkat.
Perangkat yang berguna untuk menguji pemahaman membaca dan
kemampuan bahasa.
menggunakan bahan ajar yang berbasis web menggunakan moodle lebih tinggi
dari pada kelas yang tidak menggunakan bahan ajar berbasis web
menggunakan moodle. 3) respon mahasiswa terhadap penggunaan bahan ajar
yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik dengan presentasi 72,67 %.
2. Fariz Marzuki, 2012, mahasiswa Tadris Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
dengan judul “ Pengembangan Metode Pembelajaran Web Blog menggunakan
Model Addie pada Materi Ekosistem di kelas X MAN 2 Kota Cirebon”
Penelitian ini dilakukan untuk kepentingan skripsi. Efektivitas metode web
blog dilihat dari perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol yaitu 61,53 % berbanding 47,35 %. Hal ini menunjukan bahwa hasil
belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar
siswa kelas kontrol. Adanya perbedaan tersebut dipengaruhi oleh penggunaan
metode pembelajaran web blog pada materi ekosistem. Dan respon siswa
terhadap metode pembelajaran web blog diperoleh sebesar 70 %. Dan
termasuk dalam kategori kuat. Artinya bahwa pengembangan metode
pembelajaran web blog pada pembelajaran ekosistem sangat berpengaruh
dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Mukhamad Nasorudin, 2013, mahasiswa Tadris Matematika IAIN Syekh
Nurjati Cirebon, dengan judul “Pengembangan Metode Pembelajaran
Matematika E-Learning menggunakan Joomla 2.5” Penelitian ini dilakukan
untuk kepentingan skripsi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dari hasil uji
coba produk yang dilakukan menunjukan adanya kenaikan skor baik dari hasil
tes maupun dari respon siswa. Kenaikan nilai minimal uji coba 1 : ujicoba 2
yakni 40 : 45 (12,5 %). Kenaikan nilai maksimal uji coba 1 : uji coba 2 yakni
75 : 90 (20 %). Sedangkan kenaikan nilai rata-rata uji coba 1 : uji coba 2 yakni
54 : 66 (22%). Pada uji coba ketiga yang menggunakan pretest-postest
kenaikan nilai terendah 10:40 (300 %), kenaikan nilai tertinggi 80 : 95 (18,75
%), dan kenaikan nilai rata-rata 40 : 67 (67,5 %). Dari hasil respon siswa
33
dengan kriteria BAIK hingga SANGAT BAIK pada uji coba 1: uji coba 2 : uji
coba 3, yaitu 65,06 : 75,42 : 85,00.
Dari hasil penelitian di atas terdapat kaitan dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh penulis. Desi Elizanti (2012) melakukan penelitian tentang ”
Penerapan bahan ajar matematika berbasis web menggunakan moodle di
jurusan tadris matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon” terdapat kesamaan
pada metode pengajaran berbasis web namun penelitian kali ini menggunakan
e-learning XHTML editor. Fariz Marzuki (2012) melakukan penelitian tentang
“Pengembangan metode pembelajaran web blog menggunakan model addie
pada materi ekosistem di kelas X MAN 2 Kota Cirebon” terdapat kesamaan
variabel X (variabel bebas) dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu
dalam metode pembelajaran berbasis web. Mukhamad Nasorudin (2013)
melakukan penelitian tentang “Pengembangan Metode Pembelajaran
Matematika E-Learning menggunakan Joomla 2.5” terdapat kesamaan variabel
X (variabel bebas) dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu dalam
metodenya yang menggunakan metode e-learning.
Akan tetapi secara khusus tidak satupun dari hasil penelitian tersebut yang
sama persis dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Sehingga
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dengan judul “Pengembangan
Bahan Ajar Non Cetak Berbasis Web menggunakan e-learning XHTML editor
pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar di Kelas VIII MTs An-nur Kota
Cirebon” layak untuk dilakukan, karena bukan merupakan duplikat dari
penelitian sebelumnya.
34
C. Kerangka Pemikiran
Dalam internet atau web ada sebuah aplikasi yang dinamakan e-learning
XHTML editor yang dapat membuat bahan ajar lebih menarik.
Oleh karena itu, untuk mengatasi siswa yang berkesulitan dalam belajar
matematika diharapkan bahan ajar berbasis web menggunakan e-learning XHTML
editor ini dapat efektif mempermudah siswa dalam memahami materi pengajaran
yang diajarkan oleh guru sehingga prestasi belajar siswa lebih meningkat dan
memuaskan.