Anda di halaman 1dari 53

PEMERIKSAAN RUTIN

JEMBATAN

Pelatihan
Pemeriksaan Jembatan

PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI JALAN, PERUMAHAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami tujuan, tahapan, penyiapan
sumber daya, dan pelaksanaan pemeriksaan rutin yang menjamin tetap terpantaunya kondisi jembatan berada
dalam kondisi yang aman, berkeselamatan, dan nyaman bagi pengguna jalan. Hasil Pemeriksaan Rutin
digunakan untuk menyatakan kondisi jembatan stabil dan aman, melaporkan kondisi jembatan yang tidak sesuai
dengan pemeriksaan detail sebelumnya dan kondisi lain yang membahayakan jembatan, serta menentukan jenis
penanganan dan menetapkan tindakan darurat.

Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu:
1. Memahami ketentuan pelaksanaan Pemeriksaan Rutin jembatan; dan
2. Memahami penanganan jembatan yang dipantau dan direkomendasikan.
LAYOUT - MODUL 6 PEMERIKSAAN RUTIN JEMBATAN

1. PROSEDUR PEMERIKSAAN RUTIN JEMBATAN


2. PENANGANAN JEMBATAN YANG DIPANTAU DAN DIREKOMENDASIKAN
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
RUTIN JEMBATAN
Pendahuluan

Gambar Sistem Pemeriksaan Jembatan

Pemeriksaan Rutin dilakukan setiap tahun untuk dapat memeriksa apakah elemen utama struktur jembatan berfungsi
dengan baik dan jembatan dapat tetap dapat menjamin keamanan jembatan, keselamatan dan kenyamanan
pengguna jalan, dan mendokumentasikan penanganan jembatan sedang dijalankan termasuk yang paling penting
apakah pemeliharaan rutin telah dilaksanakan dengan baik, serta mengidentifikasi diperlukannya tindakan darurat
atau perbaikan yang dibutuhkan untuk mendukung tercapainya tingkat layanan jembatan.
Pendahuluan
Pemantauan kondisi jembatan yang kontinu dilakukan dalam
Pemeriksaan Rutin juga bertujuan untuk mengidentifikasi
model penurunan kondisi jembatan (deterioration model) dan
perubahannya bila terdapat penanganan Jembatan.

Menurut Radomski, 2002, beberapa faktor yang


menyebabkan deteriorasi jembatan secara umum Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin
diklasifikasikan menjadi:
a) Faktor internal struktur; 0

b) Faktor beban lalu lintas; 1

Nilai Kondisi
c) Faktor cuaca dan lingkungan; 2

d) Faktor pemeliharaan; 3

e) Faktor eksternal lainnya yang sesuai dengan kondisi 4


lokasi jembatan berada.
5
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Tahun Ekuivalen Elemen Jembatan (Tahun)

Model tipikal penurunan kondisi jembatan


Pendahuluan
Pola penerapan beban pada jembatan di Indonesia yang diperhitungkan dalam mengidentifikasi deteriorasi
jembatan ditentukan berdasarkan tahun selesai pembangunan jembatan berupa:
a. Pada tahun 1970 -1987, jembatan di Indonesia didesain dengan BM-70% untuk jembatan yang mempunyai
lebar jembatan sebesar 6 (enam) meter atau kurang;
b. Peraturan beban untuk tahun 1970 – 1987 jembatan didesain berdasarkan lebarnya, sedangkan untuk 1987
– 2016 semua jembatan permanen dirancang dengan beban BM-100, dan kemudian pada tahun 2016
terdapat penyesuaian beban truk dan beban merata;
c. Beban muatan kendaraan truk bertambah dari tahun ke tahun;
d. Terdapatnya variasi dimensi kendaraan yang tidak standar;
e. Adanya perubahan status jalan, seperti jalan Provinsi/Kabupaten menjadi jalan Nasional yang meningkatkan
beban kendaraan;
f. Rendahnya pengawasan terhadap tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna jalan.

Dalam hasil Pemeriksaan Rutin terdapat kondisi jembatan yang berbeda jauh dengan hasil Pemeriksaan Detail
terakhir dan cenderung akan membahayakan jembatan maka Pemeriksaan Detail atau Pemeriksaan Khusus
yang dibutuhkan untuk menetapkan kondisi darurat sebelum terjadi keruntuhan jembatan yang tidak terduga
harus dilakukan.
Tujuan Pemeriksaan Rutin Jembatan
Pemeriksaaan rutin dilaksanakan untuk memastikan:
1. Jembatan berada dalam kondisi yang aman atau
2. Memerlukan tindakan darurat atau perawatan rutin.

Hasil pemeriksaan rutin digunakan untuk:


1. Menyatakan kondisi jembatan stabil dan aman,
2. Melaporkan kondisi jembatan yang tidak sesuai dengan
pemeriksaan detail sebelumnya

Penyiapan Sumber Daya


Inspektur dapat didampingi oleh satu atau beberapa
asisten yang akan membantu pencatatan data atau
informasi. Proses pemeriksaan jembatan
Tahapan Pemeriksaan Rutin Jembatan
1. Mempersiapkan bahan/buku panduan, memastikan program aplikasi
pemeriksaan telah siap, data-data sekunder dari jembatan (sebagai opsi);

2. Mematuhi dan melaksanakan SMKK sesuai dengan ISO;

3. Manajemen pengendalian/pengaturan lalu lintas saat pemeriksaan

Kriteria Jembatan
Semua jembatan wajib menjalani Pemeriksaan Rutin dalam tahun berjalan.
Pemeriksaan Rutin harus ditentukan sesudah diselesaikannya Pemeriksaan Detail dan
berdasarkan progres penanganan jembatan yang sedang berjalan.
Prosedur Umum Pemeriksaan Rutin
Mencatat semua hasil Pemeriksaan Sistem Manajemen Data
1 Jembatan

Menafsirkan dan mencatat kondisi jembatan terkait aspek


2 keamanan, keselamatan, kenyamanan, penanganan
jembatan yang sedang berjalan, dan kondisi lingkungan

3 Menafsirkan keakuratan nilai-nilai kondisi hasil


Pemeriksaan Detail

4 Menafsirkan penanganan darurat yang harus dilakukan


Peralatan dan Bahan
a) Alat pembersih cacat elemen dan komponen

Sapu wisk Sekop


Scraper

Sikat kawat Obeng pipih


Pompa penyemprot
Peralatan dan Bahan
b) Alat untuk Inspeksi

Pisau saku Bor tangan Palu chipping Sabuk peralatan

Ice pick Bor kayu Unting-unting Range pole


Peralatan dan Bahan
c) Alat bantu pengelihatan

Teropong Kaca Pembesar Dye penetrant Cermin Senter


Inspeksi
Peralatan dan Bahan
d) Alat untuk mengukur

Alat leveling
Meteran tangan Kaliper GPS

DFT / Coating
Thickness Gauge (ketebalan cat)

Meteran pita Pengukur retak optik Tiltmeter Electronic


Distance Meter
Peralatan dan Bahan
e) Alat untuk pendokumentasian kerusakan jembatan

Center punch

Kapur
Strait Edge
Clipboard

Paku "PK"

Formulir Pemeriksaan
Rutin Drone
Buku catatan Kamera digital Papan tulis putih kecil

Laptop
Peralatan dan Bahan

Tangga Mobil pemeriksaan jembatan Platform pemeriksaan


permanen

Sepatu bot Seperangkat peralatan


Perahu Perancah
panjat tebing
(scaffolding)
Alat Pelindung Diri (APD)

Helm
Rompi pengaman Sarung tangan Tanda/rambu Tali pengaman
Kerucut lalu
(safety harness)
lintas

Kacamata pengaman Golok


Rompi pelampung Masker
Referensi Pemeriksaan Rutin

a) Dokumentasi Laporan Pemeriksaan Inventarisasi,


Detail, dan Rutin terdahulu;

b) Peta Fungsi dan Status Jalan (Nasional/Daerah);

c) Laporan data lalu-lintas dan ruas Jalan;

d) Laporan pelaksanaan pemeriksaan atau pengujian


jembatan yang pernah dilakukan sebelumnya;

Peta Fungsi dan Status Jalan


Urutan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin
a) Mengitari jembatan untuk mengetahui tata letak umum struktur
jembatan dan keadaan di sekitarnya dengan berjalan, menggunakan
kendaraan, atau menggunakan bantuan pesawat
nirawak/UAV/drone;
b) Memeriksa dan mencatat data administrasi;
c) Menafsirkan dan mencatat kondisi jembatan terkait aspek keamanan,
keselamatan, kenyamanan, penanganan jembatan yang sedang
berjalan, dan kondisi sosial kemasyarakatan di sekitar jembatan;
d) Mengidentifikasi keakuratan nilai-nilai kondisi hasil Pemeriksaan
Detail Jembatan;
e) Mencatat kejadian bencana yang terjadi;
f) Menafsirkan jenis penanganan dan elemen yang membutuhkan
penanganan darurat;
g) Membuat catatan dan sketsa tambahan yang dibutuhkan dalam
Laporan Pemeriksaan Rutin Jembatan;
Pengambilan Foto Dokumentasi
a) Tampak masuk dan tampak keluar jembatan dari kota asal;

b) Tampak samping jembatan (ketinggian sisi jembatan) minimal 45o dari


titik pusat jalan

c) Tampak bawah jembatan yang memperlihatkan jenis tipe bangunan atas

d) Papan nama atau prasasti; Tampak samping jembatan

e) Bagian Bangunan atas (perletakan dan siar-muai), Bangunan Bawah,


dan perlengkapan jembatan (termasuk sistem monitoring kesehatan
struktur jembatan, penerangan, dan lain sebagainya), komponen,
elemen utama, dan elemen jembatan lainnya;

f) Jenis kendaraan ringan dan berat yang lewat di atas jembatan dan
kepadatan lalu-lintas yang terjadi di atas jembatan;
Papan nama atau prasasti
Pengambilan Foto Dokumentasi
Foto Udara
g) Tampak situasi sekitar jembatan atau foto udara yang
memperlihat salah-satu terkait:

i) kondisi sungai,

ii) kondisi perlintasan dan aktivitas perlintasan,

iii) aktivitas konstruksi dan operasionalisasi bangunan di


sekitar jembatan,

iv) aktivitas pertambangan di sekitar jembatan, dan


sebagainya;

g) Tampak atas lantai jembatan dari as jalan;

h) Foto drone jembatan terutama jembatan yang masuk dalam


kategori yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat No 41/PRT/M/2015;
Pengisian Laporan
Isian Laporan Pemeriksaan Rutin dibagi menjadi dua
bagian lembar isian yang bentuk utuhnya dapat dilihat pada
Gambar Formulir Pemeriksaan Rutin, yang dimana
dalam setiap isian pemeriksa wajib melengkapinya dengan
foto atau skesta kondisi yang terkait, dengan substansi
pokoknya meliputi:
a) Isian Data Administrasi, Tindakan Darurat, dan Catatan
b) Kondisi Jembatan
Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 1
ISIAN DATA ADMINISTRASI, TINDAKAN DARURAT, DAN CATATAN
Bagian ke-1, yang dijelaskan pada Gambar
merupakan bagian dari Laporan Pemeriksaan Rutin,
yang memperlihatkan informasi administrasi, data
kapasitas muatan dan lalu-lintas, dan indikasi
kebutuhan tindakan darutat dibagi dalam beberapa
klaster isian yaitu:
a) Klaster isian data administrasi yang berisi
berupa:
i) Nomor jembatan;
ii) Nama jembatan;
iii) Lokasi jembatan dalam wilayah
pemerintahan daerah
provinsi/kabupaten/kota;
iv) Koordinat geografis lokasi jembatan dalam
bentuk desimal;
v) Tanggal dilakukannya pemeriksaan
inventarisasi jembatan;
vi) Nama Pemeriksa Rutin Jembatan;
vii) Tanggal memasukan data Pemeriksaan
Rutin.
Isian Data Administrasi, Tindakan Darurat, dan Catatan
b) Klaster indikasi kebutuhan tindakan darurat yang
berisi berupa:
i. Isian tindakan darurat yang harus dilakukan di
atas jembatan seperti:
a) Pembatasan beban;
b) Penyokongan/Sangga;
c) Penutupan parsial/Sebagian;
d) Penutupan penuh;
e) Jalan Memutar;
f) Jembatan Sementara.
ii. Isian elemen yang memerlukan tindakan darurat;
iii. Tindakan darurat adalah suatu tindakan yang
harus dilakukan secara mendesak untuk
memperbaiki suatu masalah. Pekerjaan tindakan
Tindakan darurat adalah suatu tindakan yang harus dilakukan darurat ini adalah tindakan yang tidak dapat
secara mendesak untuk memperbaiki suatu masalah. Pekerjaan ditunda lagi untuk dimasukkan ke dalam proyek
tindakan darurat ini adalah tindakan yang tidak dapat ditunda lagi rehabilitasi jembatan tahunan. Artinya, jembatan
untuk dimasukkan ke dalam proyek rehabilitasi jembatan tahunan berada dalam keadaan kritis atau lalu lintas tidak
karena jembatan berada dalam keadaan kritis atau lalu lintas tidak
dapat melalui jembatan dengan aman.
dapat melalui jembatan dengan aman.
Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 2
Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 2
Potongan ke-1 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
Keamanan Jembatan

Klaster isian data kondisi kondisi elemen-elemen jembatan yang menunjang keamanan jembatan, yang dijelaskan pada
tabel berisi berupa:
1. Untuk Elemen Utama Tanah timbunan:
a) Pemeriksaan kondisi tanah timbunan yang berpotensi mengalami keruntuhan, longsor atau amblasnya;
2. Untuk Elemen Utama Aliran Sungai:
a) Pemeriksaan kondisi sungai yang berpotensi mengalami gerusan terkait perubahan pola aliran dan transpor
sedimen;
b) Pemeriksaan tertumpuknya bahan hanyutan di sekitar pilar jembatan;
Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 2
3. Untuk Elemen Utama Fondasi;
1) Pemeriksaan potensi terjadinya deformasi atau
Potongan ke-1 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan penurunan pada fondasi;
Keamanan Jembatan 2) Pemeriksaan potensi terjadinya retak dan pelepasan
elemen beton, baja, dan kayu dari fondasi berupa
berupa gompal, delaminasi, karat, busuk, dan lain
sebagainya;
3) Pemeriksaan kemungkinan lepas/rusaknya sistem
perlindungan fondasi;
4. Untuk Komponen Bangunan Bawah:
a) Pemeriksaan pergerakan atau amblasnya kepala
jembatan;
b) Pemeriksaan keretakan beton dan pasangan batu pada
tembok sayap, kepala/jembatan dan pilar;
c) Pemeriksaan potensi terjadinya retak struktural dan
pelepasan elemen beton, baja, dan kayu dari bagian
kepala jembatan dan pilar berupa karat, busuk, dan lain
sebagainya;
d) Pemeriksaan rembesan pada bangunan bawah;
e) Pemeriksaan kemungkinan lepas/rusaknya sistem
perlindungan bangunan bawah;
f) Pemeriksaan kemungkinan lepas/tidak berfungsinya
sistem perkuatan bangunan bawah;
Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 2
Potongan ke-1 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
Keamanan Jembatan

5. Untuk Komponen Bangunan Atas termasuk Elemen Utama Sistem lantai:


a) Identifikasi terjadinya lendutan yang berlebihan sewaktu lalu lintas lewat di atas jembatan;
b) Pemeriksaan potensi terjadinya retak struktural dan pelepasan elemen beton, baja, kayu, pasangan
batu/bata dari bagian Bangunan Atas berupa gompal, delaminasi, karat, busuk, dan lain sebagainya;
c) Pemeriksaan kemungkinan lepas/longgar/tidak berfungsinya sistem sambungan di bagian Bangunan Atas;
d) Pemeriksaan kemungkinan rusaknya elemen penahan struktur kabel
Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 2
Potongan ke-1 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
Keamanan Jembatan

6. Untuk Elemen Utama Sambungan/siar-muai;


a) Pemeriksaan beda tinggi antara elevasi jalan pendekat dengan elevasi lantai jembatan yang
menimbulkan beban kejut yang berlebihan atau menimbulkan hambatan akibat tonjolan pada elemen
sambungan/siar-muai baja (tipe gergaji);
b) Pemeriksaan hilang/rusak/tidak berfungsinya sambungan siar-muai dalam menutup celah yang ada
antara jalan pendekat dan lantai jembatan;
7. Untuk Elemen Utama Perletakan;
a) Pemeriksaan kelengkapan subbagian Perletakan;
b) Pemeriksaan pergerakan/pergeseran landasan yang ekstrim dari tempat sistem pendukungnya;
c) Pemeriksaan keutuhan sistem pendukung landasan termasuk bantalan mortar, batang pengikat, dan lain
sebagainya;
Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 2
Potongan ke-2 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
Keselamatan Jembatan
Untuk Elemen Utama Pengaman Pengguna Jalan;
a. Pemeriksaan kelengkapan Elemen Utama
Pengaman Pengguna Jalan,
b. Pemeriksaan kemungkinan longgar atau hilang
sambungan subbagian Sandaran;
c. Pemeriksaan potensi terjadinya retak dan
pelepasan elemen beton, baja, dan kayu dari
sandaran berupa gompal, delaminasi, karat,
busuk, dan lain sebagainya;
Untuk Elemen Rambu-rambu dan tanda-tanda:
i) Untuk Elemen Penangkal pentir;
ii) Untuk Elemen Utama SMKS (Sistem Monitoring
Kesehatan Jembatan):
a. Pemeriksaan kelengkapan subbagian SMKS;
b. Pemeriksaan berfungsinya subbagian SMKS;
iv. Untuk Elemen Utama Penerangan;
Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 2
Potongan ke-2 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
Kenyamanan Jembatan

c. isian data kondisi kondisi elemen-elemen jembatan yang menunjang kenyamanan jembatan yang
dijelaskan pada Gambar berisi berupa:
1. Untuk Elemen Utama Sistem Lantai:
1. Pemeriksaan kerataan permukaan elemen lapis permukaan dengan timbulnya gaya kejut
yang berlebihan atau terhambatnya arus lalu-lintas;
2. Untuk Komponen Bangunan Atas:
1. Identifikasi adanya getaran yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan baik ketika ada
atau tidak ada lalu-lintas kendaraan yang lewat di atas jembatan;
3. Untuk Elemen Utama Sistem Lantai dan Komponen Jalan Pendekat:
1. Pemeriksaan berfungsinya drainase jalan pada Elemen Utama Sistem Lantai dan Komponen
Jalan Pendekat;
PENANGANAN JEMBATAN
YANG DIPANTAU DAN
DIREKOMENDASIKAN
Penanganan Jembatan
Ruang lingkup penanganan jembatan yang dimaksud tidak terbatas berupa:
a. Pemeliharaan rutin jembatan termasuk pemeliharaan rutin jembatan di
jalan baru;
b. Pemeliharaan berkala jembatan termasuk penanganan fasilitas
keselamatan;
c. Rehabilitasi jembatan termasuk penanganan oprit jembatan;
d. Penggantian jembatan atau pembangunan untuk jembatan yang telah
berada dalam kondisi kritis atau sudah mengalami keruntuhan; dan
e. Pelebaran dan duplikasi jembatan yang dibutuhkan ketika lebar jembatan
sudah tidak mampu melayani pergerakan lalu lintas yang selamat dan
lancar di atas jembatan;
f. Tindakan darurat;
g. Gabungan antara butir a), butir b), dan butir c) dikenal dengan nama
preservasi jembatan.

Pemeliharaan rutin jembatan


Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 2
Potongan ke-3 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
Penanganan Jembatan
Pada Bagian ke-2 Laporan Pemeriksaan Rutin, Klaster
isian data kondisi penanganan jembatan yang
sedang/telah berlangsung dijelaskan pada Tabel ini
meliputi Pemeriksaan realisasi pelaksanaan pekerjaan
yang diperkirakan masuk dalam ruang lingkup
1. Pemeliharaan rutin jembatan;
2. Pemeliharaan berkala jembatan;
3. Rehabilitasi jembatan;
4. Pekerjaan penggantian bagian-bagian jembatan atau
seluruh bentang jembatan termasuk pembongkaran
bagian jembatan dalam skala yang lebih luas di atas
jembatan;
5. Pemeriksaan realisasi pelaksanaan pekerjaan
duplikasi jembatan;
6. Pemeriksaan realisasi pelaksanaan pekerjaan
pelebaran baik dengan atau tidak disertai pekerjaan
rehabilitasi jembatan
Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 2

1. Pemeriksaan realisasi pelaksanaan pekerjaan Potongan ke-3 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
yang diperkirakan masuk dalam ruang lingkup
pemeliharaan rutin jembatan seperti:
Penanganan Jembatan
a) Pembuatan jalan akses untuk pemeliharaan; Pemeliharaan Rutin
b) Pembersihan secara umum meliputi:
a) pembersihan tanah, kerikil, pasir pada
semua lubang pembuangan air, pipa
buangan air, saluran drainase dan
lubang keluaran, semua dudukan
jembatan dan kepala pilar, semua
permukaan baja, semua lubang sulingan
yang disediakan pada kepala jembatan d) Penanganan kerusakan ringan berupa pemeliharaan:
dan tembok sayap, pembersihan a) permukaan lapis permukaan;
sampah di bagian aliran sungai; b) tanah timbunan yang retak atau menggembung;
b) pembersihan tumbuhan liar; c) permukaan trotoar/kerb yang licin;
c) pembersihan/pencucian tanda-tanda, d) kerusakan ringan siar muai; dan
papan nama jembatan dan sandaran e) penggantian kerusakan rambu-rambu lalu lintas
yang dicat; dan marka jalan;
d) pembersihan Gorong-gorong;
c) Pengecatan sederhana atau sedikit pada
sandaran dan parapet;
Kegiatan Terkait Pembersihan (Clean/Clear)

Pembersihan dengan air Pembersihan dengan Pembersihan debu kering Pembersihan dengan air
pencucian per zona dengan sapu tekanan tinggi (Flush)

Pembersihan graffiti di Pembersihan tanaman sekitar Pembersihan puing-puing


Pembukaan sumbatan sekitar elemen jembatan elemen-elemen jembatan dan hanyutan
dan pembersihan pada
saluran drainase
Kegiatan Terkait Dengan Setting Ulang Terkait dengan
Penanganan Kerusakan Ringan

Penggantian Bahan Pengencangan Penyambungan ulang Pelumasan perletakan


Habis

Perbaikan peralatan mekanik


Reposisi Gerbang dan Sinyal (Mechanical Equipment) untuk Open
Peralatan Listrik (Electrical
Equipment) untuk Drive Motor
Gearing Operating Machinery pada Contactor pada jembatan
jembatan bergerak (movable bridge) bergerak (movable bridge)
Form Laporan Pemeriksaan Rutin Bagian Ke 2
Potongan ke-3 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
Penanganan Jembatan (Pemeliharaan Berkala)
b. Perbaikan sederhana, mencakup hal-hal sebagai
berikut:
i. Perbaikan keretakan pada pasangan batu/bata
ii. Penggatian bagian-bagian kecil dan elemen yang
kecil seperti : i) Penggantian bagian-bagian kecil
subbagian Sistem Lantai, Sambungan / Siar
muai, Perletakan, Perlengkapan; ii) hilangnya
material, pipa cucuran dan drainase lantai;
iii. Perbaikan tiang dan sandaran;
2. Pemeriksaan realisasi pelaksanaan pekerjaan yang iv. Perawatan bagian-bagian yang bergerak di
diperkirakan masuk dalam ruang lingkup pemeliharaan berkala subbagian Perletakan dan subbagian
jembatan seperti: Perlengkapan Jembatan Gerak (moveable
a. Kegiatan pemeliharaan berkala yang diduga, mencakup bridge);
hal-hal sebagai berikut : v. Perkuatan bagian yang struktural dalam skala
i. Pengecatan ulang; elemen jembatan;
ii. Penggantian lapisan permukaan; vi. Perbaikan tebing yang longsor dan terkena erosi;
iii. Penggantian lantai kayu; vii.Perbaikan bangunan pengaman yang sederhana;
iv. Penggantian kayu jalur roda kendaraan;
v. Pembersihan jembatan secara keseluruhan;
vi. Pemeliharaan peletakan/landasan;
vii.Penggantian sambungan siar-muai;
Kegiatan Terkait dengan Pelapisan

Pengecatan setempat Pelapisan bahan kedap


Pengecatan
air lantai jembatan
dengan bahan silane

Perawatan Kimia dengan menggunakan bahan Persiapan Permukaan untuk pekerjaan


Perbaikan retak pada kimia pengawet yang diresapi dengan tekanan pengecatan dengan sand blasting untuk
lantai jembatan pada kepala pilar jembatan sistem lantai jembatan dengan panel
segmental orthotropic
Kegiatan Terkait dengan Perbaikan

Penambalan permukaan Melengkapi dan Pelurusan dengan cara


aspal pengangkuran kembali pemanasan

Pendongkrakan dan perbaikan Kegiatan pengerukan atau


Perkuatan Struktur Jembatan
elevasi dengan menginjeksi bahan perataan tanah
pengisi untuk jalan pendekat yang
mengalami penurunan
Form Laporan Pemeriksaan Rutin Bagian Ke 2
Potongan ke-3 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
Penanganan Jembatan
Rehabilitasi, Penggantian, dan Pelebaran/Duplikasi Jembatan

3. Pemeriksaan realisasi pelaksanaan pekerjaan yang diperkirakan masuk dalam ruang lingkup rehabilitasi jembatan seperti :
i. Penggantian dalam ruang lingkup subbagian jembatan atau yang lebih luas
ii. Modifikasi untuk perbaikan geometri, penambahan perlindungan, perbaikan kerentanan terhadap bencana alam,
peningkatan kapasitas, peningkatan fungsi;
iii. Penambahan elemen-elemen jembatan yang diperuntukan bagi perbaikan respon struktur seperti sambungan siar-
muai dan perletakan jembatan.
4. Pemeriksaan realisasi pelaksanaan pekerjaan penggantian bagian-bagian jembatan atau seluruh bentang jembatan
termasuk pembongkaran bagian jembatan dalam skala yang lebih luas di atas jembatan;
5. Pemeriksaan realisasi pelaksanaan pekerjaan duplikasi jembatan;
6. Pemeriksaan realisasi pelaksanaan pekerjaan pelebaran baik dengan atau tidak disertai pekerjaan rehabilitasi jembatan;
Kegiatan Terkait dengan Penggantian

Penggantian elemen/sub Penggantian seksi elemen


elemen

Penggantian elemen Lengkap Penggantian Bentang


Jembatan
Kegiatan terkait dengan modifikasi

Modifikasi sistem perlindungan


(Protection) dengan cathodic protection

Ilustrasi ini menggambarkan modifikasi yang diperlukan


untuk menaikkan penyangga goyangan di atas bentang
rangka utama sampai dengan jarak bebas vertikal 18 kaki Modifikasi tingkat kerentanan dengan
(5,5 meter) di semua jalur perjalanan. pemasangan earthquake restainer untuk
mencegah dislokasi gelagar jembatan
Kegiatan Terkait dengan Modifikasi

Modifikasi kekuatan/kapasitas Modifikasi fungsi yang mengubah bentuk penyaluran beban


struktur dengan menambah
struktur tambahan dalam skala
yang lebih luas

Modifikasi pemasangan rangkaian


Form Laporan Pemeriksaan Rutin bagian ke 2
Potongan ke-3 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
Kondisi Sosial Kemasyarakatan

d. Klaster isian data kondisi sosial kemasyarakatan di sekitar jembatan dijelaskan pada tabel berupa:
i) Pemeriksaan kebersihan disekitar jembatan termasuk sampah-sampah yang dibuang sembarangan ke
bagian-bagian jembatan;
ii) Identifikasi ketidaksesuaian peruntukan jembatan yang berlangsung di bawah jembatan seperti
misalnya penggunaan jembatan sebagai:
i) lokasi penampungan barang-barang pemulung;
ii) lokasi tempat tinggal,
iii) lokasi perniagaan yang tidak terjamin keamanan bangunannya
iii) Identifikasi kemungkinan masalah non-teknis yang berlangsung seperti misalnya kemungkinan sering
terjadinya:
i) masalah perselisihan adat;
ii) gangguan keamanan;
iii) perlintasan binatang liar di sekitar hutan lindung, dan lain sebagainya.
Kondisi Sosial Kemasyarakatan

Tumpukan sampah pada Ketidaksesuaian peruntukan jembatan Perlintasan binatang liar


rangka batang jembatan yang berlangsung di bawah jembatan
Tindakan Darurat
❑Ketika anggaran tidak dapat memenuhi kebutuhan maka diterapkan strategi penanganan
sementara berupa perbaikan dan penanggulangan darurat.
❑Perbaikan darurat merupakan kejadian yang tak terduga, sehingga sangat penting setiap
provinsi tersedia sumber-sumber yang diperlukan untuk bertindak secara cepat dan pasti.
❑Perbaikan darurat dapat berbentuk perbaikan sandaran jembatan yang rusak atau
pemasangan jembatan sementara di atas jembatan yang runtuh akibat banjir atau beban
yang berlebihan.
❑Penanganan sementara tersebut dapat berupa berupa pembuatan pengaku sementara
balok, menopang balok pada saat pengerjaan struktur sementara, baik pada lokasi yang
sama atau berdekatan dengan struktur yang sudah ada.
Tindakan Darurat
Tindakan darurat diperlukan apabila terdapat keadaan sebagai berikut :
1. Gerusan di sekitar tanah timbunan, kepala jembatan atau pilar;
2. Puing atau rintangan (misalnya pohon besar) yang memberikan beban horizontal yang
berlebihan pada pilar atau pengendapan dan tumbuhan yang mengancam saluran air;
3. Kolom atau balok jembatan yang rusak, hilang, berubah bentuk, berkarat atau
membusuk sedemikian rupa sehingga ada kemungkinan runtuh;
4. Lubang pada permukaan lantai jembatan yang mungkin membuat jembatan tidak aman
bagi pejalan kaki, pengguna jalan;
5. Penurunan atau gerakan pada kepala jembatan atau pilar yang mungkin merupakan
indikasi bahwa jembatan mempunyai potensi runtuh;
6. Longsor pada daerah jalan pendekat dekat kepala jembatan.
Tindakan Darurat
Penanggulangan darurat dapat mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a) Perbaikan pada bagian awal pagar pengaman (guardrail)
b) Pembuatan struktur dinding penahan tanah untuk menahan timbunan dan sebagainya;
c) Perbaikan bangunan pengamanan aliran sungai;
d) Pembuatan pembatasan sementara lainnya atau mengalihkan lalu lintas ke jalan
alternatif;
e) Pemasangan jembatan sementara;
f) Penggantian elemen utama/elemen

Penanganan sementara dapat mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :


a) Membuat penyangga sementara dari bagian bawah gelagar
b) Penambahan tiang pancang pada tiang pancang yang sudah ada.
c) Mermasang bangunan sementara di atas bangunan yang sudah ada guna
memindahkan beban bangunan atas yang ada.
Kegiatan Terkait dengan Penanganan Darurat
(Emergency)

Penyokongan/penunjangan
Pembatasan beban
untuk mendistribusikan beban
Penutupan parsial/sebagian

Penutupan penuh Jalan memutar Jembatan sementara


Tindakan Darurat
Tabel 1 Lokasi elemen dan elemen yang memerlukan tindakan darurat Contoh Alasan untuk melakukan
tindakan darurat
1. Kerusakan yang berpotensi pada
Elemen Lokasi Alasan Untuk melakukan keruntuhan jembatan;
Kode Uraian A/P/B X Y Z Tindakan darurat 2. Pembatasan beban akibat beban
berlebih;
3. Bencana Alam;
4. Bencana Non- alam (kebakaran,
tumpahan bahan berbahaya di
atas jembatan);

Isian tindakan darurat yang harus


dilakukan di atas jembatan seperti:
1. Pembatasan beban;
Keterangan tabel : 2. Penyokongan/Sangga (shoring);
3. Penutupan parsial/Sebagian
- A adalah kepala jembatan - x adalah lokasi elemen yang rusak arah memanjang
(partial closure);
- P adalah pilar - y adalah lokasi elemen yang rusak arah melintang
4. Penutupan penuh (full closure);
- B adalah bentang - z adalah lokasi elemen yang rusak arah vertikal
5. Jalan Memutar (detour);
6. Jembatan Sementara (temporary
bridge)
Lokasi Elemen

Penomoran lokasi elemen arah memanjang

Penomoran lokasi elemen utama dan elemen


pada jembatan

Penomoran komponen atau elemen arah vertikal


Penomoran lokasi elemen arah melintang
TERIMAKASIH
PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI JALAN, PERUMAHAN, DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

@pusat3bpsdmpupr bpsdm.pu.go.id/pusat3
CONTACT US
Jl. Abdul Hamid, Cicaheum – Bandung 40195
tlp. & fax 022 – 7208024
PUSAT 3 BPSDM PUPR @pusat3bpsdmpupr Email. Pusat3_bpsdm@pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai