Anda di halaman 1dari 3

SERTIFIKASI PRIMA

3.1. Definisi Sertifikasi Prima


Sertifikasi merupakan penilaian yang diberikan kepada petani/pemilik kebun, atas penilaian
terhadap usaha tani yang dilakukan. Sertifikat diperlukan karena adanya persyaratan standar mutu dan
keamanan pangan di pasar internasional yang semakin ketat, dan beberapa standar pangan
internasional diberlakukan wajib oleh negara maju.
Peningkatan permintaan produk buah dan sayur menyebabkan pemberlakuan perdagangan
bebas dengan negara lain, maka pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai hasil produk buah dan
sayur berkualitas yang disebut Sertifikasi Prima. Sertifikasi prima merupakan proses pemberian
sertifikat label pada sistem budidaya tanaman hortikultura khususnya buah dan sayuran setelah
melalui pemerikasaan, pengujian dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan untuk
mendapatkan label produk Prima Satu (P-1), Prima Dua (P-2), dan Prima Tiga (P-3). Tujuan dari
pelaksanaan sertifikasi prima tersebut adalah memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan,
memberikan jaminan dan perlindungan masyarakat/konsumen, mempermudah penelusuran
kembali dari kemungkin penyimpangan mutu dan keamanan produk, dan meningkatkan nilai
tambah dan daya saing produk pertanian.
Adanya sertifikasi prima diharapkan mampu meningkatkan daya saing yang tinggi di pasar
dunia. Permintaan pasar terhadap buah dan sayur cenderung meningkat baik di pasar domestik
maupun pasar Internasional. Peningkatan tersebut seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan
kesadaran masyarakat akan budaya hidup sehat, dimulai dengan mengonsumsi makanan yang sehat
dan aman serta bermutu baik.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 48 th 2009 tentang Good Agriculture
Practices (GAP) buah dan sayur segar, Sertifikasi Prima merupakan salah satu cara pelabelan produk
pertanian buah dan sayur segar secara resmi untuk memberikan jaminan keamanan pangan. Dalam
pelaksanaan kewenangan tersebut, dibentuk lembaga yang menangani keamanan pangan produk segar
pertanian di Indonesia yaitu Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKP-P) dan Otoritas
Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) yang berwewenang mengeluarkan sertifikat yang
disebut dengan Sertifikat Prima.
Sertifikasi prima merupakan salah satu syarat dalam pelaksanaan perdagangan bebas. Untuk
mendapatkan sertifikat prima 1 harus melalui proses pengajuan yang sudah ditetapkan OKKP Pusat.
Sertifikasi Prima terdiri atas
1. Sertifikasi Prima-3 (aman dikonsumsi),
2. Sertifikasi Prima-2 (aman dikonsumsi dan bermutu baik) dan
3. Sertifikasi Prima-1 (aman dikonsumsi, bermutu baik dan ramah lingkungan).
Tahap awal untuk wilayah yang belum pernah memperoleh Sertifikat Prima diarahkan untuk
Sertifikasi Prima-3 terlebih dahulu sebelum
mencapai pada Sertifikasi Prima-1. Persayaratan Sertifikasi Prima-1 dan Prima-2 lebih banyak
dibandingkan persyaratan pada Sertifikasi Prima-3.
Sertifikat prima adalah proses pemberian sertifikat sistem budidaya produk yang dihasilkan
setelah melalui pemeriksaan, pengujian, dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan untuk
mendapatkan label produk Prima Satu (P-1), Prima Dua (P-2), dan Prima Tiga (P-3). Tujuan dari
pelaksanaan sertifikasi prima tersebut adalah memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan,
memberikan jaminan dan perlindungan masyarakat/konsumen, mempermudah penelusuran kembali
dari kemungkin penyimpangan mutu dan keamanan produk, dan meningkatkan nilai tambah dan
daya saing produk (pphp.pertanian.go.id, 2015).

Gambar 1. Label Sertifikasi Prima 1

Prima Satu (P-1) merupakan penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani dimana
produk yang dihasilkan aman dikonsumsi, bermutu baik, dan cara produksinya ramah terhadap
lingkungan. Prima Dua (P-2) yaitu penilaian yang diberikan terhadap pelaksana usaha tani dimana
produk yang dihasilkan aman dikonsumsi dan bermutu baik. Sedangkan Prima Tiga (P-3) adalah
penilaian yang diberikan terhadap pelaksana usaha tani dimana produk yang dihasilkan aman di
konsumsi (tekpan.unimus.ac.id, 2015).
Pemberian sertifikasi tersebut dilakukan oleh lembaga pemerintah yaitu Otoritas Kompetensi
Keamanan Pangan Daerah (OKKPD), dan Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Pusat (OKKPP).
Pemberian sertifikat kepada pelaku usaha pertanian merupakan pengakuan bahwa pelaku usaha
tersebut telah memenuhi persyaratan dalam menerapkan sistem jaminan mutu pangan hasil pertanian.
Sertifikasi Prima Tiga atau Prima Dua dikeluarkan oleh OKKPD, sedangkan sertifikasi Prima Satu
dikeluarkan oleh OKKPP.
Terhadap pelaku usaha tani yang sudah mendapatkan sertifikat, OKKPD atau OKKPP selalu
melakukan audit untuk memastikan produk pertanian yang dihasilkan masih memenuhi standar yang
ditetapkan, Ada dua macam audit yang dilakukan yaitu audit survailen dan audit investigasi. Audit
survailen merupakan audit yang dilakukan untuk memeriksa konsistensi pelaku usaha pertanian yang
telah memenuhi syarat-syarat yang dilakukan dan dilakukan setiap enam bulan. Sedang audit
investigasi merupakan audit yang dilakukan sewaktu-waktu, untuk memeriksa pelaku usaha pertanian
memenuhi syarat yang ditentukan

Anda mungkin juga menyukai