Anda di halaman 1dari 2

Flexing kok, pake harta orang tua

Flexing merupakan bahasa gaul yang memiliki makna untuk memamerkan hal yang dimiliki
atau hal yang tekah dicapai untuk sebuah kemenangan dengan etika yang dianggap kurang
baik untuk dipublikasikan.
Flexing sendiri berasal dari kata flex yang berarti melenturkan, yang mengacu pada kegiatan
pamer. Kegiatan Flexing ini juga memiliki tujuan untuk menunjukkan kepada orang lain
tentang kemampuan finansial yang tinggi dan kehidupan yang glamour.
Pada zaman digital ini hampir semua kalangan manusia menggunakan sosial media. Anak-
anak hingga orang dewasa memanfaatkannya sebagai ruang berekspresi . Namun tidak
sedikit dari kalangan manusia menjadikan media sosial sebagai tempat untuk pamer harta
atau flexing.
Belakangan ini ramai beredar di sosial media tentang influencer atau orang khususnya para
anak muda yang memiliki banyak followers kerap membagikan konten-konten yang
memamerkan kekayaan mereka. Flexing yang dilakukan bervariasi mulai dari foto di sebuah
jet pribadi, menghamburkan gepokan uang menggunakan alat tembakan , menunjukkan
saldo ATM, mengenakan outfit dengan harga yang cukup fantastis dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, kegiatan flexing sendiri juga dilakukan oleh anak pejabat, hal itu juga
mendapatkan sorotan serius dari netizen. Akibatnya banyak sekali kegiatan yang janggal
terbongkar secara nyata dan eksklusif yaitu korupsi yang dilakukan pejabat.
Kegiatan memamerkan ini sebenarnya memiliki berbagaiaa tujuan dari sang pemilik harta
atau kesejahteraan yang digunakan untuk mencari status, panjat sosial atau pansos,
menciptakan kesan untuk orang lain dan menunjukkan kemampuan yang dimilikinya.
Flexing muncul bukan dengan sendirinya ada pun penyebabnya antara lain:
1. Membutuhkan pengakuan dari teman sebaya, lingkungan atau dari media sosial
yang digunakan pelaku.
2. Insecure yang berlebih sehingga menyebabkan pelaku memiliki ambisi untuk
melebihi saingannya.
3. Mempunyai masalah pribadi, oleh karena itu pelaku menggunakan kegiatan ini
supaya tidak terlihat sedih dengan keadaan yang dialami saat ini.
4. Kebiasaan sejak kecil, hal ini sebenarnya dapat dikerucutkan pada perilaku orang tua
dalam memanjakan putra putrinya secara berlebihan.
Kegiatan Flexing sebenarnya tidak hanya menampilkan sisi buruknya saja, karena fase norak
dari seseorang tidak dapat diukur. Seseorang yang melakukan flexing juga memberikan
dampak positif diantaranya. Untuk dirinya sendiri flexing membuat pengguna lebih percaya
diri, mengurangi stress dan nyaman dengan keadaanya saat ini, sehingga kondisi mental
yang dialami orang juga lebih baik. Sedangkan dampak positif untuk orang lain dapat
dimplementasikan dengan kegiatan flexing yang terjadi dimana mana akan menambah
pengetahuan audien tentang keberadaan barang atau produk itu, dengan asumsi berikutnya
audien bisa menjadikan tolak ukur jika ingin mendapatkan benda atau tingkatan tersebut.
Namun walaupun dengan adanya dampak positif tersebut bukan berarti menjadikan
kegiatan flexing harus dibiasakan. Ada beberapa cara untuk terhindar dari kegiatan flexing
diantaranya :
1. Mengontrol kebiasaan yang dimiliki. Mulai dari pola pikir serta pola emosi yang
harus memiliki batasan yang lebih opsional. Pengontrolan ini ditunjukkan supaya
pengguna dapat memilah dan memilih kegiatan yang lebih efektif daripada
penerapan flexing.
2. Menaikkan level empati atau rasa simpati. Hal ini perlu ditingkatkan secara lanjut,
sebagai manusia yang bersifat sosial bukan berarti ketika sudah memiliki banyak
sekali kemampuan ataupun kesejahteraan menjadikan lupa diri akan jati dirinya.
3. Mengubah ranah pertemanan. Generasi muda saat ini terkenal dengan circle
(kelompok) bermainnya. Sudah saatnya memilih circle pertemanan yang baik dan
menghidari keberadaan toxic circle (kelompok pertemanan yang tidak sehat).
Setiap kegiatan pastinya memiliki 2 sisi yaitu sisi positif dan sisi negatif oleh karena itu
dengan seiringnya zaman marilah kita memilah dan memilih kegiatan yang akan kita lakukan
seperti bunya pepatah ini ;
Ada pepatah mengatakan jika kamu ingin bahagia satu jam maka tidurlah, jika kamu ingin
bahagian sehari maka pergilah memancing, jika kamu ingin bahagia sebulan menikahlah, jika
kamu ingin bahagia setahun maka warisilah harta, dan jika kamu ingin bahagia seumur
hidup maka berbuatlah baiklah.

Anda mungkin juga menyukai