Anda di halaman 1dari 7

TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR KARANG TARUNA

(MUBESKAR)

TO TOWAWA’A

DESA ALALE

KECAMATAN SUWAWA TENGAH

TAHUN 2021
TATA TERTIB
MUSYAWARAH BESAR
KARANG TARUNA TO TOWAWA’A

TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR


KARANG TARUNA
TO TOWAWA’A
DESA ALALE

Nomor 01 Tahun 2021


Tentang
Tata tertib musyawarah besar karang taruna To towawa’a tahun 2021

Menimbang :

1. Bahwa tata tertib musyawarah besar karang taruna To towawa’a perlu diselenggarakan secara
lebih baik berdasarkan asas luber dan jurdil.
2. Demi tertibnya pelaksanaan musyawarah besar karang taruna To towawa’a tahun 2021

Mengingat :

1. Undang – undang Nomor 6 Tahun 1947 53


2. Undang – undang Nomor 14 Tahun 1950
3. Undang – undang Nomor 10 Tahun 2004
4. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 Nomor 125.
5. Peraturan Menteri sosial Republik Indonesia Nomor 83/HUK/2005
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tentang Desa tertanggal 30 desember 2005
7. Permendagri Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2007 Tentang pedoman penataan Lembaga
tertanggal 5 februari 2007
8. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 77/HUK/2010
9. Surat Keputusan Kepala Desa Alale Nomor :...

Dengan persetujuan bersama antara :

1. Ketua BPD
2. Kepala Desa Alale
3. Kepala Dusun
4. Ketua LPM
5. Ketua Karang Taruna

Memutuskan :

Menetapkan :
TATA TERTIB
MUSYAWARAH BESAR KARANG TARUNA TO TOWAWA’A
MARET 2021

BAB I
KETENTUAN UMUM

PASAL 1
NAMA

Persidangan ini diberi nama Musyawarah Besar atau disingkat MUBES Karang taruna To
towawa’a

PASAL 2
KEDUDUKAN

MUBES berkedudukan ditingkat Desa yang merupakan kekuasaan tertinggi Organisasi


kepemudaan

PASAL 3
TUGAS WEWENANG

Tugas wewenang MUBES adalah sebagai berikut :

1. Memusyawarahkan dan mengevaluasi laporan pertanggung jawaban pengurus karang


taruna To towawa’a
2. Menetapkan Keputusan – keputusan AD dan ART

PASAL 4
TEMA

BAB II
PESERTA DAN PENINJAU

PASAL 5
PESERTA

1. Peserta MUBES Terdiri dari anggota dan pengurus karang taruna To towawa’a
2. Undangan termasuk kedalam pemuda/pemudi Desa alale yang belum menikah dan
minimal sudah SMA

PASAL 6
PENINJAU

Peserta peninjau terdiri dari unsur pemerintah Desa serta mereka yang di undang

PASAL 7
KEWAJIBAN

1. Peserta harus hadir di tempat pelaksanaan MUBES tepat pada waktunya


2. Peserta diwajibkan hadir tepat waktu dan sekurang – kurangnya 10 menit setelah acara
dimulai
3. Peserta yang akan izin keluar harus meminta izin kepada pimpinan sidang atau penitia
yang bersangkutan
4. Peserta yang tidak tertib hak-haknya dapat dicabut oleh pimpinan sidang
5. peserta dan peninjau diwajibkan menghormati sidang yang berlangsung

BAB III
WAKTU DAN TEMPAT
PASAL 8
WAKTU

Hari : Sabtu
Tanggal :6 Maret 2021
Waktu : Pukul 10:00 WITA s/d Selesai

PASAL 9
TEMPAT

Bertempat di Aula Sekolah MTS Negeri Suwawa desa Alale Kecamatan Suwawa Tengah
Kabupaten Bone bolango

BAB IV
HAK PESERTA DAN PENINJAU

PASAL 10
HAK PESERTA

1. Peserta memiliki hak suara, baik lisan maupun tulisan, hak memilih maupun dipilih.
2. Peserta memiliki hak bicara, yaitu mengajukan usul, saran, pendapat serta pandangan
lisan maupun tulisan

PASAL 11
HAK PENINJAU

Peninjau memiliki hak bicara, mengajukan usul, saran dan pendapat serta pendangan baik secara
lisan maupun tulisan tetapi tidak memiliki hak suara/hak pilih

BAB V
KELENGKAPAN

PASAL 12

Kelengkapan Musyawarah Besar disusun menurut pengelompokkan kegiatan dalam rangka


pelaksanaan sidang pleno pemilihan Ketua Majelis Akbar Karang Taruna dan ketua umum
Karang Taruna.

PASAL 13
JENIS PERSIDANGAN

Persidangan dalam Musyawarah Besar terdiri dari sidang pleno, komisi dan paripurna.

PASAL 14
BENTUK PERSIDANGAN

1. Sidang Pleno diikuti olrh seluruh peserta MUBES untuk memusyawarahkan secara
keseluruhan
2. Sidang Komisi diikuti bagian – bagian Komisi A membahas (AD), Komisi B membahas
(ART)
3. Sidang paripurna mengesahkan segala Ketetapan dan keputusan yang dibahas didalam
sidang komisi

PASAL 15
TEKNIS PERSIDANGAN

Persidangan dilaksanakan sesuai dengan agenda acara dan tata tertib MUBESKAR sesuai
kesepakatan.
PASAL 16
PIMPINAN PERSIDANGAN

1. MUBESKAR dipimpin oleh panitia yang melaksanakan MUBESKAR, yaitu ketua


(Sebagai pimpinan sidang 1), Sekretaris (sebagai pimpinan sidang 2) dan anggota
(sebagai pimpinan sidang 3) ataupun bisa dari unsur Majelis akbar Karang Taruna yang
bisa memimpin jalanya persidangan.
2. Sidang Pleno dipimpin oleh panitia yang melaksanakan MUBESKAR, yaitu ketua
(Sebagai pimpinan sidang 1), Sekretaris (sebagai pimpinan sidang 2) dan anggota
(sebagai pimpinan sidang 3) ataupun bisa dari unsur Majelis akbar Karang Taruna yang
bisa memimpin jalanya persidangan.
3. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dan dapat dibantu seorang sekretaris
sidang komisi yang dipilih berdasarkan kesepakatan komisi.
4. Sidang paripurna dipimpin oleh presidium/pimpinan sidang, sekretaris dan anggota dari
unsur Majelis Akbar Karang Taruna dan diikuti oleh seluruh peserta, undangan dan
peninjau

PASAL 17
HAK DAN KEWAJIBAN PIMPINAN PERSIDANGAN

1. Pimpinan sidang mengatur jalannya persidangan.


2. Mengumpilkan dan menyimpilkan pendapat serta mengambil keputusan bersama
3. Pimpinan persidangan memiliki hak menghentikan persidangan bila menyimpang dari
pembahasan persidangan yang sedang berlangsung
4. Mencabut hak suara atau mengeluarkan peserta sidang apabila dianggap tidak
menghormati persidangan.
5. memeriksa administrasi.

PASAL 18
PENGESAHAN

Rancangan keputusan MUBESKAR tentang agenda acara dan tata tertib pleno pemilihan ketua
Majelis Akbar Karang taruna dan Ketua Umum Karang Taruna disampaikan oleh pimpinan
sidang, pada peserta sidang untuk membahas dan disahkan.

PASAL 19
INTERUPSI

1. Pimpinan Sidang memperkenalkan peserta sidang dan peninjau menyampaikan interupsi


dengan interupsi sebagai berikut :
a. Interupsi (Biasa) Dipakai untuk memotong pembicaraan baik iyu pembicaraan
pimpinan sidang maupun peserta sidang.
b. Point Of Information (PI) diucapkan apabila yang akan diajukan adalah untuk
menginformasikan sesuatu yang kurang jelas).
c. Point of Order (PO) Diucapkan apabila Pembicaraan yang akan diajukan
berkaitan langsung dengan pokok pembicaraan).
d. Point Of Clarification (PC) Diucapkan untuk mremperjelas kembali mengenai
pernyataan yang sudah dikatakan sebelumnya.
e. Point Of Personal Privilage (PP) Diucapkan untuk membela diri karena
pembicaraan yang berlangsung menyinggung kepentingan pribadi atau orang
tertentu.
f. Point Of Clearens Diucapkan jika yang akan diajukan untuk meluruskan masalah
ketika persoalan mengenai persoalan point personal privilage/menyangkut
pribadi.
g. Point Of Solution Diucapkan apabila ingin menawarkan suatu solusi.
h. Point of Justification Diucapkan apabila terjadi pengajuan untuk menguatkan
pendapat sebelumnya.
2. Jenis diatas harus dipergunakan ketika akan berbicara.
3. Pimpinan sidang dapat menolak interupsi jika menyimpang dari peraturan.

BAB VI
QUORUM DAN CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PASAL 20

1. MUBESKAR dapat dilakukan apabila setengah plus satu dari peserta yang hadir, apabila
kurang maka MUBESKAR dapat dilaksanakan dengan status darurat
2. Sidang Pleno dapat dikatakan sah apabila dihadiri minimal setengah plus satu dari peserta
yang seharusnya hadir.
3. Sidang Paripurna dapat dikatakan sah apabila dihadiri minimal setengah plus satu dari
peserta yang seharusnya hadir
4. Apabila belum tercapai maka sidang di tunda selama lima menit, seandainya tidak
tercapai maka sidang dapat dilanjutkan dengan status pleno darurat.

PASAL 21
CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Keputusan dengan cara Musyawarah Mufakat.


2. Bila tidak mecapai mufakat, maka dapat dilakukan dengan pemungutan suara atau
Voting, baik terbuka maupun tertutup
3. Keputusan yang diambil adalah suara terbanyak.

BAB VII
KETENTUAN DAN PENUTUP
PASAL 22

Hal – hal yang belum ditentukan dalam tata tertib persidangan ini diputuskan oleh kesepakatan
bersama peserta sidang.

PASAL 23

Rancangan ini bila disetujui oleh quorum maka sekaligus dianggap sebagai keputusan resmi.

PASAL 24

Peraturan dan tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR KARANG TARUNA (MUBESKAR) TO TOWAWA’A
DESA ALALE
MARET 2021

NOMOR : 01/KTT-ALL/03/2021

Tentang :
Tata tertib Musyawarah besar
Karang Taruna To Towawa’a Desa Alale

Bismillahirrahmanirrahim,
Pimpinan sidang Musyawarah Besar Karang Taruna To Towawa’a Desa Alale dengan ini :

Menimbang :

1. Bahwa demi mewujudkan sistem gerak organisasi maka dipandang perlu adanya Kaidah AD dan
ART, sebagai acuan utama gerak organisasi
2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu menetapkan keputusan
MUBESKAR Tentang pembahasan AD/ART

Mengingat :

1. Undang – undang Nomor 6 Tahun 1947 53


2. Undang – undang Nomor 14 Tahun 1950
3. Undang – undang Nomor 10 Tahun 2004
4. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 Nomor 125.
5. Peraturan Menteri sosial Republik Indonesia Nomor 83/HUK/2005
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tentang Desa tertanggal 30 desember 2005
7. Permendagri Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2007 Tentang pedoman penataan Lembaga
tertanggal 5 februari 2007
8. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 77/HUK/2010
9. Surat Keputusan Kepala Desa Alale Nomor : 01 tahun 2021
10. AD/ART Karang Taruna To Towawa’a tahun 2021

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

1. Tata tertib Musyawarah Besar Karang Taruna.


2. Keputusan ini akan ditinjau kembali jika kemudian hari terdapat kekeliruan.
3. Keputusan ini Berlaku sejak tanggal ditetapkan

Jazakumullah Khairon Katsiro

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

Tertanda

Pimpinan sidang 1 Pimpinan Sidang 2 Pimpinan sidang 3

(.............................................) (.............................................) (..............................................)

Anda mungkin juga menyukai