Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN FONDASI TIANG RAKIT (PILED RAFT)

GEDUNG 12 LANTAI DI LAMPUNG


1Tati Noviati.
2Akmal Zahid

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
1
tatinoviati@staff.gunadarma.ac.id
2
akmalzahid17@gmail.com

ABSTRAK

Pemilihan jenis fondasi dipertimbangkan berdasarkan kondisi tanah dan beban struktur.
Fondasi yang akan dibuat merupakan fondasi kombinasi antara fondasi rakit dan fondasi
tiang yaitu fondasi tiang rakit (piled raft). Fondasi ini dipilih karena tanah berjenis
lempung kaku. Menurut Poulos (2000), kondisi tanah yang sesuai untuk pemakaian
sistem fondasi rakit tiang antara lain lapisan tanah yang terdiri dari lempung keras /
kaku. Selain itu jarak kolom bangunan yang berdekatan yaitu 4 m menjadi
pertimbangan. Perencanaan fondasi rakit tiang dilakukan terpisah berdasarkan analisis
beban yang dipikul masing-masing komponen dengan metode Poulus dan Davis. Daya
dukung fondasi rakit menggunakan metode Skempton sedangkan penurunannya
menggunakan metode Janbu. Perhitungan daya dukung aksial tiang menggunakan
metode Mayerhoff, daya dukung lateral dan defleksi tiang menggunakan metode Broms.
Penurunan tiang dihitung dengan metode semi empiris. Setelah dilakukan perhitungan
pada masing-masing komponen rakit dan tiang maka diperoleh daya dukung izin
fondasi rakit berdasarkan pembagian grid masing-masing yaitu, grid 1 sebesar 101,040
kN/m2, grid 2 sebesar 85,712 kN/m2, grid 3 sebesar 84,169 kN/m2, grid 4 sebesar
99,400 kN/m2, grid 5 sebesar 85,867 kN/m2, grid 6 sebesar 99,400 kN/m2, dan grid 6
sebesar 78,752 kN/m2. Penurunan maksimum rakit terjadi pada grid 7 sebesar 8,77 cm.
Daya dukung aksial izin fondasi tiang tunggal sebesar 51,365 Ton, dan daya dukung
lateral izin sebesar 54,532 Ton, defleksi maksimum terjadi pada arah y sebesar 6,480
cm, serta penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal sebesar 1,64 cm dengan
penurunan kelompok maksimum sebesar 4,551 cm. Ukuran fondasi rakit dipakai
panjang L = 28 m, lebar B = 24 m, dengan tebal rakit t = 2 m, sedangkan fondasi tiang
direncanakan dipasang pada kedalaman 12 m sepanjang 8 m. Tiang yang dipakai
sebanyak 186 tiang dimana kepala tiang tertanam 1 m pada rakit. Tulangan yang
digunakan pada fondasi tiang, 7D16 untuk tulangan longitudinal dan D13–400 untuk
tulangan sengkang spiral. Sedangkan untuk tulangan rakit dipasang untuk arah
memanjang bagian atas dan bawah 223D25–125, arah melebarnya dipasang 191D25–
125. Total biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan fondasi rakit tiang sebesar Rp.
4.125.588.555,00.

Kata kunci: fondasi, daya dukung, tiang rakit

1
ABSTRACT

Determination of type of foundation depends on soil conditions and structural loads.


The foundation to be made is a combination of raft foundation and pile foundation,
which is the raft foundation. This foundation was chosen because the soil type is rigid
clay, according to Poulos (2000), soil conditions suitable for the pile raft foundation
system include a layer of soil consisting of hard / rigid clay. Besides that the distance of
the building column discussed is 4 m into consideration. Pile raft foundation planning is
done separately based on the analysis of the load borne by each component by the
Poulus and Davis methods. The carrying capacity of the foundation uses the Skempton
method while the reduction uses the Janbu method. Calculation of the axial carrying
capacity of the pole using the Mayerhoff method, lateral bearing capacity and
deflection of the pole using the Broms method. Subtract poles calculated by the semi-
empirical method. After calculating each raft and pole component, the carrying
capacity of the raft foundation permit is obtained based on the division, namely, grid 1
is 101,040 kN/m2, grid 2 is 85,712 kN/m2, grid 3 is 84,169 kN/m2 , grid 4 is 99,400
kN/m2, grid 5 is 85,867 kN/m2, grid 6 is 99,400 kN/m2, and grid 6 is 78,752 kN/m2. The
maximum decrease occurred on grid 7 of 8.77 cm. The axial bearing capacity of a
single pile foundation is 51,365 Tons, and the lateral bearing capacity is 54,532 Tons,
the maximum deflection occurs in the Y Direction of 6.480 cm, and also the total
amount that occurs on a single pole of 1.64 cm with a maximum turnover of 4.551 cm.
The size of the raft foundation is used length L = 28 m, width B = 24 m, with raft
thickness t = 2 m, while the foundations of the installed pile are installed at a depth of
12 m along 8 m. There are 186 poles which are 1 m on the raft. Reinforces used on pile
foundations, 7D16 for longitudinal reinforcement and D13–400 for spiral stirrup
reinforcement. While the raft reinforcement is attached to the longitudinal direction of
the upper and lower 223D25–125, the widening direction is installed 191D25–125. The
total cost required to make the pile raft foundation is Rp. 4,125,588,555.00.

Key words: Foundation, bearing capacity, pilled raft

PENDAHULUAN yang akan datang. Salah satu struktur


bangunan yang sangat penting dalam
Indonesia merupakan negara bangunan tinggi yaitu fondasi.
kepulauan yang memiliki banyak sekali Fondasi adalah bagian terendah
tempat wisata menarik, salah satunya dari bangunan yang meneruskan beban
yaitu Lampung Selatan. Pembangunan bangunan ke tanah atau batuan yang ada
gedung, jalan, dan jembatan merupakan dibawahnya (Hary Christady, 2014).
hal penting dalam penggerak kegiatan Pemilihan jenis fondasi yang akan
pariwisata. Hal yang tidak kalah penting digunakan dalam suatu bangunan sangat
yaitu pembangunan tempat penginapan bergantung terhadap fungsi struktur
seperti hotel. Hotel dengan tinggi lebih yang akan dibangun dan kondisi tanah
dari 5 lantai biasanya dibangun dengan di bawah struktur tersebut dengan
pertimbangan lahan yang kurang mempertimbangkan dalam segi biaya.
ataupun untuk perkembangan daerah

2
Fondasi yang akan dibuat Kedalaman tiang tidak perlu sampai
direncanakan pada tanah jenis lempung pada kedalaman lapisan tanah keras,
kaku yang akan dibangun gedung 12 karena tiang hanya sebagai pereduksi
lantai tanpa basement yang difungsikan penurunan yang memanfaatkan tahan
sebagai hotel. Fondasi yang akan friksi tiang bukan tahan ujung tiang
direncanakan merupakan fondasi yang membuat desain menjadi lebih
kombinasi antara fondasi rakit dan ekonomis.
fondasi tiang yaitu fondasi tiang rakit
(piled raft). Fondasi rakit dipilih karena
daya dukung pada kedalaman sampai METODE PENELITIAN
dengan 9 meter nilai N-SPT hanya Metode penelitian merupakan cara
mencapai 29, yang mana tidak terlalu yang dimiliki dan dilakukan oleh
besar sebagai tanah pendukung. Tanah peneliti dalam rangka mengumpulkan
yang berjenis lempung dengan informasi atau data serta melakukan
kedalaman tanah keras berada pada investigasi terhadap data yang telah
kedalaman 18 meter dapat juga didapatkan.
dipertimbangkan untuk penggunaan Data yang yang digunakan dalam
floating pile. perencanaan fondasi merupakan data
Selain alasan tersebut, hotel yang primer dan data sekunder. Data primer
dibangun memiliki jarak kolom yang merupakan data yang didapat secara
cukup berdekatan yaitu 4 m, yang langsung oleh peneliti dari apa yang
apabila dibuat dengan fondasi pelat diteliti dalam hal ini yaitu data struktur
biasa luasnya lebih dari setengah luas desain bangunan. Sementara data
bangunan. Pekerjaan penggalian juga sekunder yaitu data yang tidak secara
akan menjadi lebih mudah karena langsung didapatkan melainkan
penggalian dilakukan pada seluruh mengambil dari data hasil penelitian
luasan bangunan. Pada kondisi dimana orang lain dalam hal ini merupakan data
muka air tanah yang tinggi, fondasi tanah.
rakit yang merupakan struktur monolit
dapat menjadi penghalang yang bersifat
tahan air sehingga air akan sulit
merembes ke dalam struktur. Berat
sendiri fondasi rakit juga dapat
menahan gaya tekan ke atas akibat
adanya efek hidrostatik dari air tanah.
Pemilihan fondasi tipe ini juga
dikarenakan komponen rakit dapat
menyeragamkan penurunan yang terjadi
akibat pergerakan tanah yang besar dan
distribusi beban yang tidak merata,
sehingga mengurangi resiko kerusakan
pada struktur. Penggunaan tiang pada
fondasi piled raft berfungsi untuk
mereduksi penurunan yang terjadi pada
fondasi rakit biasa. Elemen tiang
bekerja dengan meneruskan beban ke
tanah melalui tahanan geser yang timbul
akibat gesekan antara tanah dan tiang.

3
Data Tanah
Data karakteristik tanah berguna
Gambar 1 Diagram Alir Perencanaan untuk mengetahui jenis dan
Fondasi Rakit-Tiang karakteristik tanah serta untuk
menentukan kedalaman tanah keras
yang direncanakan sebagai kedalaman
DATA PERENCANAAN fondasi yang akan dibuat. Data ini juga
dapat digunakan untuk memperkirakan
Data Struktur pengaruh yang akan terjadi terhadap
Data struktur yang digunakan fondasi yang direncanakan.
dalam perencanaan fondasi didapat dari
pemodelan struktur gedung dengan
menggunakan aplikasi ETABS 2013
dan beberapa asumsi perencanaan
struktur.

Tabel 1 Data Beban Perkolom

Gambar 2 Stratifikasi Tanah

4
Tabel 2 Data Laboratorium Tanah Tabel 4 Hasil Rekapitulasi Perhitungan
Kedalman 5 m Daya Dukung Fondasi Rakit

Lanjutan
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Distribusi Beban Fondasi


Rakit Tiang
Penentuan distribusi beban yang
dipikul oleh masing-masing komponen
sangat dipengaruhi oleh kekakuan dari
tiang dan kekakuan rakit itu sendiri.
Poulus (2001) membuat persamaan
pendekatan untuk menghitung beban
yang dipikul masing-masing fondasi, Daya Dukung Ujung Tiang
baik rakit maupun tiang dengan Fondasi tiang direncanakan
memperhatikan parameter kekakuan sebagai fondasi tiang friksi, dimana
dan parameter pembebanan. tiang diletakkan tidak pada kedalaman
tanah keras. Kekuatannya
Tabel 3 Rekapitulasi Perhitungan mengandalkan tahanan gesek tiang
Distribusi Beban Fondasi Rakit-Tiang dengan tanah. Direncanakan ujung tiang
dipancang pada kedalaman 12 meter
dengan panjang tiang 8 meter.
Perhitungan daya dukung ujung tiang
menggunakan metode Mayerhoff
berdasarkan uji SPT di lapangan untuk
tanah berbutir halus atau lempung
adalah sebagai berikut.
D = 0,4 m
Daya Dukung Fondasi Rakit Nujung = 29
1
= πD
2
Ap
qu = (0,84 + 0,16  B/L)  Cu  Nc + Df  γ 4
= 252, 508 kN/m 2
= 0,126 m2

qp = 20  N
Label beban 1, Pu = 702 kN
= 580 Ton/m2
Pu rakit = Pu × Pr (Tabel 5.4)
= 467,111 kN Qp = qp  Ap
= 72,885 Ton

5
Daya Dukung Selimut Tabel 6 Hasil Perhitungan Penurunan
Fondasi Rakit
Lapisan 1, kedalaman 4 – 5 m
Tebal lapisan = 1 m
D = 0,4 m
As = π  D  tebal lapisan
= 1,257 m2
Maka,
Qs = 0,1 N  As
= 3,267 Ton

Tabel 5 Hasil Perhitungan Daya


Dukung Selimut Tiang

Lanjutan

Daya Dukung Ultimit Tiang

Qu = Qp + Qs
= 102,730 Ton

Efisisnesi Tiang

(n'−1) m+ (m− 1) n'


Eg = 1 − θ
90 mn' Penurunan Fondasi Tiang Tunggal
Penurunan fondasi tiang dihitung
= 0,712 dengan menggunakan metode semi
empiris ditinjau dari 3 macam
Daya Dukung Kelompok penurunan yaitu penurunan sepanjang
tiang, penurunan di ujung tiang,
Qg = nE g Q a
penurunan akibat beban yang diteruskan
= 6658,143 Ton sepanjang tiang.
1. Penurunan sepanjang tiang (S1)
Penurunan Fondasi Rakit (Q p + δQs )  L
S1 =
qmaks =
P
+ q rakit Ap  Ep
A
= 99,901 kN = 0,002 m
2. Penurunan akibat beban pada ujung
q B
S = μ1 μ0  tiang (S2)
E
= 1,528 cm

6
Qp  Cp
S2 = Qp My
D = 66,73
Ap Cu  D 3

= 0,009 m

3. Penurunan tiang akibat beban yang


 Qs sepanjang
diteruskan  D tiang (S23)
S=   (1 − μ )  I
3  π  D L  E s ws
  s
= 0,005 m

Stotal = S1 + S2 + S3
= 1,6 cm

Penurunan Kelompok Tiang


Perhitungan penurunan kelompok
tiang pada tiang gesek dianggap
Gambar 3 Hasil Plotting Kapasitas
kelompok tiang seperti fondasi rakit
Dukung Lateral untuk Tiang Panjang
yang luasnya sama dengan kelompok
Pada Tanah Kohesif (Broms, 1964)
tiang ditambah lebar yang diberikan
kemiringan penyebaran beban 1H: 4V Hu = 24  Cu  D 2
pada kedalaman 2/3 tinggi tiang.
=135,579 Ton
Qg 10
qmaks = Daya Dukung Lateral Izin
B1  L1
= 91,393 kN/m2 Hu
Hizin =
qmaks  B1 FK
S = μ1  μ0 
E = 54,232 Ton
= 0,036 m
Daya Dukung Lateral Kelompok
Daya Dukung Lateral Tiang
Daya dukung lateral tiang Jumlah tiang (n) = 182
dihitung menggunakan metode Broms
dimana ujung kepala tiang terjepit. Hizin = 54,232 Ton
Broms membagi perhitungan
berdasarkan perilaku tipe tiang yang
Hg = H izin  n
digunakan.
Tabel 7 Nilai N-SPT Rata-Rata = 9870,224 Ton

7
Defleksi Ujung Tiang Perhitugan Tulangan Fondasi
Perhitungan tulangan fondasi
Hx β untuk sistem rakit-tiang berdasarkan
yo = SNI 8460-2017 tentang Persyaratan
kh  D
Geoteknik, 75% beban dipikul oleh
rakit dan 25% beban dipikul oleh tiang
Tabel 8 Hasil Perhitungan Daya
atau 25% beban dipikul oleh rakit dan
Dukung Lateral dan Defleksi Tiang
75% dipikul oleh tiang. Pada
perhitungan tulangan fondasi ini,
didesain penulangan 75% beban dipikul
oleh rakit dan 25% dipikul tiang.

Perhitungan tulangan fondasi


tiang mengacu pada SNI 2847-2013
tentang Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton untuk Bangunan Gedung.
Penulangan fondasi tiang perlu
direncanakan untuk menahan beban
aksial yaitu dengan perencanaan
tulangan longitudinal dan beban
horizontal atau gaya geser yaitu dengan
perencanaan tulangan geser. Fondasi
yang direncanakan berbentuk lingkaran
Lanjutan dengan diameter 0,4 m dan panjang
tiang 8 m.

Penulangan pada fondasi rakit


kurang lebih sama dengan penulangan
pada pile cap biasa, di mana perlu
dilakukan analisis gaya geser pada
fondasi. Fondasi dianggap menerima
gaya dengan dua kondisi yaitu gaya
geser satu arah dan gaya geser dua arah.
Sementara penulangan lentur fondasi
menggunakan perhitungan yang sama
dengan perhitungan fondasi pelat
gabungan di mana momen yang bekerja
pada fondasi didapat dengan bantuan
aplikasi komputer PLAXIS 3D
Foundation.

Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Rencana anggaran biaya didapat
dari analisis harga satuan pekerjaan
(AHSP) dikalikan dengan volume
pekerjaan.

8
Tabel 9 Rencana Anggaran Biaya kelompok tiang sebesar 3,618
Fondasi Rakit-Tiang cm.
c. Ukuran fondasi rakit dipakai
panjang L = 28 m, lebar B = 26
m, dengan tebal rakit t = 2 m.
sedangkan fondasi tiang
direncanakan dipasang pada
kedalaman 12 m dengan
panjang tiang tertanam 8 m.
Tiang yang dipakai sebanyak
182 tiang dengan tertanam 1 m
pada rakit.
d. Tulangan yang digunakan pada
fondasi tiang, 10D13 untuk
tulangan longitudinal dan D13–
400 untuk tulangan sengkang
KESIMPULAN
spiral. Sedangkan untuk
Berdasarkan hasil perhitungan dan
tulangan rakit dipasang untuk
analisis yang dilakukan pada
arah memanjang bagian atas
perencanaan fondasi rakit-tiang untuk
dan bawah 223D25–125, arah
gedung 12 lantai, dapat ditarik
melebarnya dipasang 191D25–
kesimpulan sebagai berikut:
125.
1. Perencanan fondasi rakit-tiang
2. Biaya total pembuatan fondasi rakit
untuk bangunan hotel 12 lantai di
tiang untuk bangunan hotel di
daerah Lampung Selatan
Lampung Selatan yaitu sebesar Rp.
menghasilkan:
4.103.921.011,-
a. Daya dukung izin fondasi rakit
berdasarkan pembagian grid
masing-masing yaitu, grid 1
SARAN
sebesar 101,040 kN/m2, grid 2
Berdasarkan hasil analisis dan
sebesar 85,712 kN/m2, grid 3
perencanaan fondasi rakit-tiang yang
sebesar 84,169 kN/m2, grid 4
telah dilakukan, penulis memberikan
sebesar 99,400 kN/m2, grid 5
beberapa saran sebagai berikut:
sebesar 85,867 kN/m2, grid 6
1. Penggunaan data tanah atau titik uji
sebesar 99,400 kN/m2, dan grid
tanah yang digunakan sebaiknya
6 sebesar 78,752 kN/m2.
disesuaikan dengan luas bangunan
Penurunan maksimum yang
yang direncanakan, agar didapatkan
terjadi sebesar 8,77 cm pada
perhitungan yang mendekati
grid 7.
kondisi nyata di lapangan.
b. Daya dukung aksial izin fondasi
2. Analisis pembebanan dan
tiang tunggal sebesar 51, 365
penurunan fondasi rakit-tiang
Ton, dan daya dukung lateral
sebaiknya menggunakan aplikasi
izin sebesar 54,532 Ton,
komputer berbasis elemen hingga,
defleksi maksimum arah x
agar didapatkan angka yang akurat
sebesar 6,334 cm dan defleksi
dan mendekati kondisi nyata saat
arah y sebesar 6,480 cm, serta
penerapan di lapangan.
penurunan total yang terjadi
pada tiang tunggal sebesar 1,64
cm dengan penurunan

9
DAFTAR PUSTAKA Struktur Lain, Badan
Standarisasi Nasional
Ardhani, Raga Siwi. 2018. Perencanaan Indonesia, Jakarta, 2013
Fondasi Raft-Pile Pada Gedung SNI 8460-2017 Persyaratan
12 Lantai Di Bogor. Perancangan Geoteknik, Badan
Universitas Gunadarma, Standarisasi Nasional
Jakarta. Indonesia, Jakarta, 2013
Hardiyatmo, Hary Christiady. 2014. Susman, Bambang. 2019. Rencana
Analisis dan Perencanaan Anggaran Biaya (RAB).
Fondasi I. Edisi Ketiga. [Online]
Gadjah Mada Univeristy Press, https://docplayer.info/9913484
Yogyakarta. 9-Rencana-anggaran-biaya-
Hardiyatmo, Hary Christiady. 2014. rab.html >[Diunduh 5 Februari
Analisis dan Perencanaan 2020]
Fondasi II. Edisi Keempat.
Gadjah Mada Univeristy Press,
Yogyakarta.
Jurnal Harga Satuan Bahan Bangunan
Konstruksi dan Interior Edisi
39, Provinsi Lampung, Jakarta,
2019
Natasya, Bianca. 2011. Pondasi Tiang-
Rakit Pada Sebuah Proyek
Apartemen di
Jakarta dengan Menggunkan
Metode Konvensional poulos
dan Plaxis Dua Dimensi.
Universitas Indonesia, Depok.
Peraturan Menteri PUPR No.
11/PRT/M 2016, Analisis
Harga Satuan Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Umum,
Kementerian PUPR, Jakarta,
2016
Rahardjo, Paulus P. 2017. Manual
Pondasi Tiang. Edisi Kelima.
Universitas Katolik
Parahyangan, Bandung.
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton
Struktural untuk Bangunan
Gedung, Badan Standarisasi
Nasional Indonesia, Jakarta,
2013
SNI 1723-2013 Beban Minimum untuk
Perancangan Gedung dan

10

Anda mungkin juga menyukai