Anda di halaman 1dari 56

PENGARUH KEKERASAN VERBAL PADA KEPERCAYAAN DIRI

PESERTA DIDIK SMAIT AL-FITYAN SCHOOL GOWA

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh:

Fayza Fitri Faatihah

181907045

SMAIT AL FITYAN SCHOOL GOWA

2020/2021
PENGARUH KEKERASAN VERBAL PADA KEPERCAYAAN DIRI

PESERTA DIDIK SMAIT AL-FITYAN SCHOOL GOWA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas akhir semester

Disusun Oleh:

Fayza Fitri Faatihah

181907045

Kepada:

SMAIT AL FITYAN SCHOOL GOWA

2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah berjudul

PENGARUH KEKERASAN VERBAL PADA ANAK

Disusun oleh

FAYZA FITRI FAATIHAH

NIS 181907045

Telah diperiksa dan dipertahankan di depan penguji pada tanggal

Menyetujui,

Pembimbing PJ Literasi

Fahima Tudzdzakiyah, S.Pd Andi Salwaniah Nohong, S.Pd

Mengetahui,
Kepala Unit SMAIT
Al-Fityan School Gowa

Hairil Takbir, S.Pd

i
ABSTRAK

Semua orang tua setidaknya pernah melakukan kekerasan verbal hal ini

dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua mengenai dampak dari kekerasan

verbal itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh kekerasan verbal

terhadap kepercayaan diri peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa. Hipotesis

yang diajukan adalah tidak terdapat pengaruh antara kekerasan verbal terhadap

kepercayaan diri peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa. Jenis penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasion. Subjek penelitian ini

peserta didik kelas SMAIT Al-Fityan School Gowa Tahun Ajaran 2019/2020 yaitu

sebanyak 54 sampel dari 116 populasi. Alat pengumpulan data yang digunakan

terdiri dari dua skala, yaitu skala kekerasan verbal dan skala kepercayaan diri. Data

penelitian ini dianalisis dengan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Ini berarti tidak terdapat pengaruh

signifikan antara kekerasan verbal terhadap kepercayaan diri peserta didik SMAIT

Al-Fityan School Gowa.

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala

nikmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis diberikan kemudahan untuk dapat

menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa adanya

berkat dan rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah

ini dengan baik dan tepat pada waktunya..

Terlebih penulis ingin mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang

mendukung dan membantu penulis untuk menyelesaikan makalah tugas akhir yang

berjudul “Pengaruh Kekerasan Verbal Pada Kepercayaan Diri Peserta Didik

SMAIT Al-Fityan School Gowa”.

Penulis menyadari bahwa penulisan KTI ini masih jauh dari kata sempurna,

maka dari itu penulis sangat mengharapkan partisipasi pembaca untuk memberikan

masukan baik berupa kritikan maupun saran untuk membuat KTI ini menjadi lebih

baik dari segi isi baik segi yang lainnya. Penulis mohon maaf bila ada hal yang

kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima

kasih dan selamat membaca. Semoga karya ilmiah ini dapat membawa pemahaman

dan pengetahuan bagi kita semua tentang “Pengaruh Kekerasan Verbal Pada

Kepercayaan Diri Peserta Didik SMAIT Al-Fityan School Gowa”.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i

ABSTRAK..............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................4

C. Tujuan Penelitian.......................................................................5

D. Manfaat Penelitian.....................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kekerasan............................................................................6

2. Kekerasan Verbal................................................................7

3. Karakteristik Kekerasan Verbal..........................................8

4. Bentuk Kekerasan Verbal....................................................9

5. Akibat Kekerasan Verbal....................................................10

6. Kepercayaan Diri................................................................11

7. Karakteristik Kepercayaan Diri..........................................13

8. Faktor Kepercayaan Diri.....................................................14

9. Akibat kurangnya Kepercayaan Diri..................................15

B. Kajian Penelitian yang Relevan................................................16

C. Kerangka Pikir..........................................................................19

iv
D. Hipotesis...................................................................................20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain dan Jenis Penelitian.......................................................21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................21

C. Populasi dan Sampel.................................................................21

D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................22

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian..................................................................................24

F. Teknik Analisis Data................................................................24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.........................................................................32

B. Pembahasan..............................................................................44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan..................................................................................45

B. Saran.........................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan anak tidak hanya dilihat dari pertumbuhan fisik semata namun

faktor psikis juga sangat berpengaruh. Komisioner Komisi Perlindungan Anak

Indonesia (KPAI) memaparkan hasil pengawasan kasus pelanggaran anak di bidang

pendidikan selama Januari hingga April 2019 mengatakan bahwa pelanggaran hak

anak mayoritas terjadi pada kasus perundungan, yaitu berupa kekerasan fisik,

kekerasan psikis dan kekerasan seksual. KPAI mencatat jumlah pengaduan selama

Tahun 2018 terdapat 4885 kasus anak dan terus meningkat.

Menurut penelitian Leony dan Dewi, 2017, berdasarkan hasil pemantauan

pusat data dan informasi Komnas Anak menunjukkan 62% kekerasaan terhadap

anak terjadi di lingkungan terdekat pada anak. Kekerasaan merupakan tindakan

disengaja yang mengakibatkan cidera fisik dan mental anak. Salah satu kekerasan

pada anak yang sangat berpengaruh pada fisik dan mental anak adalah kekekarasan

verbal.

Kekerasan verbal disebabkan beberapa faktor salah satunya kurangnya

pengetahuan orang tua terkait masalah ini. Pengaruh dari kekerasan verbal sama

parahnya dengan kekerasan berbentuk fisik, seperti memukul, menjewer, melempar

sesuatu kepada anak, dan lain-lain. Orang tua yang kurang pemahaman tidak

menyadari dampak yang ditimbulkan, karena seiring kekerasan fisik dilakukan,

kekerasan verbal selalu menyertai tindakan tersebut seperti membentak, meneriaki

serta mengabaikan anak. Orang tua menyadari atau tidak, mereka telah melakukan

1
kekerasan terhadap anak mungkin setiap hari atau setiap saat, yakni kekerasan

verbal yang paling sering terjadi seperti kata-kata yang menyakitkan, meremehkan

akan kemampuan anak, tidak mendukung sampai memberi julukan kurang baik

terhadap anak..

Ada lima jenis kekerasan anak dalam kehidupan sehari-hari menurut UNICEF,

yakni fisik, seksual, emosional, pengabaian, dan eksploitasi. Sedangkan Terry E.

Lawson, Psikiater anak membagi kekerasan anak menjadi 4 (empat) macam, yaitu;

Motional abuse, verbal abuse, physical abuse dan sexual abuse.

Verbal abuse ini sama dengan kekerasan emosional yang diungkapkan UNICEF,

kekerasan yang memberi dampak besar terhadap mental anak. Kekerasan verbal

diperoleh anak bukan hanya dari orangtua namun lingkungan terdekat juga sangat

berpengaruh seperti lingkungan sekolah atau lingkungan anak tumbuh. Anak

diciptakan seperti kertas putih orang tua dan lingkungan yang mewarnainya.

Hal ini dapat membentuk karakter pada anak yang berpengaruh besar pada

perkembangannya. Orang tua sangat berperan penting dalam hal ini, sebagaimana

firman Allah s.w.t,

ّٰ ‫ا َ ْل َما ُل َو ْال َبنُ ْونَ ِز ْينَةُ ْال َح ٰيو ِة الدُّ ْن َي ۚا َو ْال ٰب ِق ٰيتُ ال‬
‫ص ِل ٰحتُ َخي ٌْر ِع ْندَ َر ِبكَ ث َ َوابًا َّو َخي ٌْر ا َ َم ًل‬

Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-

amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta

lebih baik untuk menjadi harapan” (Al-Kahfi ayat 46)

Dalam hal ini anak diposisikan sebagai perhiasan dan kekayaan dunia bagi orang

tuanya. Layaknya perhiasan dan kekayaan, anak diperlakukan, dijaga, bahkan

disayang sebaik-baiknya oleh para orang tua. Karena sebagai perhiasan, orangtua

2
hanya boleh menyenangi dalam ukuran standar, tidak boleh berlebihan, karena bisa

melupakan Tuhan dan merusak kepribadian dan keislaman anak sendiri.

Beberapa dampak psikologis akibat kekerasan verbal pada anak: Anak menjadi

tidak peka dengan perasaan orang lain, mengganggu perkembangan, anak menjadi

agresif, gangguan emosi, hubungan sosial terganggu, dapat

menurunkan kepercayaan diri (self-confidence) pada anak kepribadian sociopath

atau antisocial personality disosder, menciptakan lingkaran setan dalam keluarga,

dan bunuh diri.

Kekerasan verbal paling banyak terjadi di rumah, kerabat terdekat dan sekolah.

Rumah yang merupakan tempat yang nyaman untuk ditinggali namun karena

harapan orang tua yang terlalu besar pada anak, sehingga memaksa anak memenuhi

segalanya perkataan orang tua tanpa mengetahui apa keinginan, minat bakat anak,

alasan ini biasa dijadikan orang tua untuk melakukan kekerasan verbal tersebut. Hal

ini dapat terjadi juga antara saudara terhadap saudara lainnya, kerabat terdekat,

terlebih lagi ditempatkan di lingkungan sekolah yang terjadi pembullyan sesama

teman atau antara kakak kelas dan adik kelas.

Kekerasan pada anak tidak dapat ditolerir, sebab secara konstitusional, dalam

Pasal 28 Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 telah

menetapkan bahwa anak adalah subyek dan warga negara yang berhak atas

perlindungan dari serangan orang lain. Selanjut- nya dalam Pasal 28B Ayat (2)

Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, dijelaskan bahwa setiap

anak berhak atas kelangsungan hidup (rights to life and survival), tumbuh, dan

berkembang (rights to development), serta berhak atas perlindungan dari kekerasan

3
dan dikriminasi. (Satria, 2017)

Negara berpandangan bahwa segala bentuk kekerasan, terutama kekerasan

dalam rumah tangga, adalah pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap

martabat kemanusiaan. Pengertian kekerasan dalam Pasal 3 Undang– Undang

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan Pasal 5 tentang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah meliputi kekerasan fisik,

psikis, seksual, dan penelantaran.

Berdasar pada permasalahan yang disebutkan dan bahaya dampak dari

kekerasan pada anak, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada Karya

Tulis Ilmiah ini dengan memfokuskan pada kekerasan verbal pada anak di

lingkungan sekolah dan pada orangtua anak di SMAIT AL Fityan School Gowa

Makassar. Karya ilmiah ini berjudul, “Pengaruh kekerasan verbal orang tua pada

kepercayaan diri peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh

kekerasan verbal orangtua pada anak terhadap kepercayaan diri peserta didik di

SMAIT Al-Fityan School Gowa ?.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah unutk

mengetahui pengaruh kekerasan verbal orangtua pada anak terhadap kepercayaan

diri peserta didik di SMAIT Al-Fityan School Gowa.

4
D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat yang membaca

dan yang meneliti itu sendiri

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para

pendidik dalam memahami kekerasan verbal orang tua dan kepercayaan

diri anak.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan sebagai kajian bagi

peneliti selanjutnya.

2. Secara praktis

a. Bagi diri pribadi, dengan penelitian ini peneliti dapat menerapkan

secara langsung teori-teori tentang kekerasan verbal pada orang tua dan

kepercayaan diri pada peserta didik.

b. Dengan penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan informasi,

pengetahuan dan menambah wawasan bagi pendidik tentang kekerasan

verbal orang tua dan kepercayaan diri pada peserta didik.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kekerasan

Kekerasan adalah sebuah tindakan yang mengacu pada sikap atau perilaku

yang tidak manusiawi. Sehingga dapat menyakiti orang lain yang menjadi

korban kekerasan tersebut dan juga tentu merugikan orang. Menurut WHO

kekerasan adalah Penggunaan fisik dan kekuasaan, ancaman atau tindakan

terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang

kemungkinan besar mengakibatkan memar/trauma, kematian, kerugian

psikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak.

Kekerasan anak di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Tahun

2007 dilaporkan 1.510 anak mengalami kekerasan, tahun 2008 ada 1826, tahun

2009 sebanyak 1998, dan di tahun 2010 semakin meningkat yaitu 2044 jumlah

kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia (http://metro.vivanews.com).

Tahun 2011 dilaporkan dari bulan Januari hingga April, jumlah korban

kekerasan anak sudah mencapai 435 jiwa. Data ini diperoleh dari Komnas

Perlindungan Anak Indonesia (http://nasional.kompas.com).

Terry E. Lawson, seorang psikiater anak membagi kekerasan anak menjadi

4 macam, yaitu emotional abuse, verbal abuse, physical abuse dan sexual

abuse. Verbal abuse, atau kekerasan verbal terjadi ketika Ibu ataupun Ayah,

mengetahui anaknya meminta perhatian, menyuruh anak itu untuk “diam” atau

6
“jangan menangis”. Anak mulai berbicara dan Ibu terus menggunakan

kekerasan verbal seperti, “kamu bodoh”, “kamu cerewet”, “kamu kurang ajar”,

dan seterusnya.

2. Kekerasan verbal

Kekerasan verbal adalah kekerasan terhadap perasaan dengan

menggunakan kata-kata yang kasar tanpa menyentuh fisiknya. Kekerasan

verbal menimbulkan dampak yang tidak kalah buruknya dengan kekerasan

fisik. Orang tua menyebutkan bahwa kekerasan pada anak hanya kekerasan

berbentuk fisik saja seperti memukul, menjewer dan melempar dengan benda.

Kenyataannya, kekerasan fisik hampir selalu disertai dengan kekerasan verbal

seperti membentak, meneriaki dan mengabaikan anak. Kekerasan verbal

merupakan tindak kekerasan yang tidak mudah dikenali.

Banyak orang yang melakukan tindak kekerasan ini dan tidak menyadari

apa yang telah mereka lakukan. Seringkali orangtua menganggap bahwa yang

mereka lakukan adalah salah satu cara agar anak menjadi disiplin. Contoh yang

paling umum ialah remaja yang seringkali menganggap dirinya paling benar

dan mengabaikan perkataan orangtua. Ketika mulai melakukan

pemberontakan, orangtua akan memarahi dan mencemooh dan memberikan

kata kasar kepada anaknya sebagai bentuk hukuman atas kesalahan yang telah

diperbuat anaknya. Mereka seringkali menganggap hal itu biasa apalagi jika

dilakukan pada anak remaja yang mereka pikir sudah cukup besar dan wajar

unuk diberikan kata-kata seperti itu.

7
3. Karakteristik kekerasan verbal

Menurut Hampston karakteritik kekerasan verbal ialah

1. Kekerasan verbal merupakan suatu hal yang menyakitkan bagi korban

dan dapat membuat korban merasa ada yang salah dalam dirinya

sehingga merasa tidak berharga.

2. Kekerasan verbal dapat terjadi dalam tindakan yang tidak tampak

secara langsung.

3. Kekerasan verbal pada akhirnya membuat korban bingung dan dapat

dengan mudah dikontrol.

4. Kekerasan verbal dapat membuat self esteem atau harga diri korban

menurun korban akan menarik diri dari lingkungan , mengubah

perilaku dan pasrah pada apa yang terjadi.

5. Tindakan kekerasan verbal tidak dapat diprediksi biasanya berupa

makian, hinaan atau komentar pedas.

6. Kekerasan verbal dapat meningkat intensitasnya dan biasanya

berlanjut pada kekerasan fisik.

Beberapa karakteristik kekerasan verbal seperti di atas sangatlah jelas

bahwa tindakan-tindakan diatas dapat melukai dan mencederai baik secara fisik

dan psikisnya. Selayaknya orang-orang dapat menyadari hal tersebut dan

menghindarinya.

4. Bentuk kekerasan verbal

Verbal abuse atau biasa disebut emotional child abuse adalah: tindakan

lisan atau perilaku yang menimbulkan konsekuensi emosional yang

8
merugikan. Verbal abuse adalah terjadi ketika orang tua menyuruh anak untuk

diam atau jangan menangis. Jika anak mulai bicara, orang tua terus menerus

menggunakan kekerasan verbal seperti “kamu bodoh”, “kamu cerewet”, “kamu

kurang ajar”. Anak akan mengingat itu semua kekerasan verbal jika semua

kekerasan verbal itu berlangsung dalam satu periode.

Bentuk dari verbal abuse adalah sebagai berikut:

1. Tidak sayang dan dingin. Tindakan tidak sayang dan dingin ini berupa

misalnya: menunjukan sedikit atau tidak sama sekali rasa sayang

kepada anak (seperti pelukan), kata-kata sayang.

2. Intimidasi. Tindakan intimidasi bisa berupa: berteriak, menjerit,

mengancam anak, dan menggertak anak.

3. Mengecilkan atau mempermalukan anak. Tindakan mengecilkan atau

mempermalukan anak dapat berupa seperti: merendahkan anak,

mencela nama, membuat perbedaan negatif antar anak, menyatakan

bahwa anak tidak baik, tidak berharga, jelek atau sesuatu yang didapat

dari kesalahan.

4. Kebiasaan mencela anak. Tindakan mencela anak bisa dicontohkan

seperti: mengatakan bahwa semua yang terjadi adalah kesalahan anak.

5. Mengindahkan atau menolak anak. Tindakan tidak mengindahkan

atau menolak anak bisa berupa: tidak memperhatikan anak, memberi

respon dingin, tidak peduli dengan anak.

9
6. Hukuman ekstrim. Tindakan hukuman ekstrim bisa berupa:

mengurung anak dalam kamar gelap. Mengikat anak di kursi untuk

waktu lama dan meneror.

Bentuk-bentuk kekerasan verbal yang sering terjadi pada anak adalah

sebagai berikut;

1. Memanggil nama anak yang tidak sepantasnya, meremehkan,

menyumpahi, menghina. (Contoh: “Hei anak nakal”)

2. Menolak atau mengancam dalam bentuk pengabaian

(Contoh: “Saya menyesal telah melahirkanmu”)

3. Mengancam dengan membahayakan tubuh

4. Mengkambing hitamkan atau menyalahkan

(Contoh: “Gara-gara kamu semua jadi berantakan”)

5. Menyindir

(Contoh: Seorang anak telah menjatuhkan piring lalu orangtuanya

mengatakan “Nah itu baru anak pintar”)

5. Akibat Kekerasan Verbal

Kekerasan verbal adalah peristiwa dimana pelaku menggunakan kata-kata

ditunjukkan untuk mendefinisikan seseorang secara negatif, dan hal ini

menimbulkan tekanan mental dan penderitaan emosional bagi korbannya.

Akibat Kekerasan Verbal biasanya tidak berdampak secara fisik kepada anak,

tetapi dapat merusak anak beberapa tahun kedepan. Kekerasan verbal yang

dilakukan orang tua dapat menimbulkan luka lebih dalam pada kehidupan dan

perasaan anak.

10
Dampak psikologi kekerasan verbal pada anak adalah:

a. Anak menjadi tidak peka dengan perasaan orang lain, akibat verbal abuse

anak akan tumbuh menjadi anak yang tidak peka terhadap perasaan orang

lain sehingga kata-katanya cenderung kasar.

b. Mengganggu perkembangan

c. Anak menjadi agresif

d. Gangguan emosi, verbal abuse mengakibatkan gangguan emosi pada

perkembangan konsep diri yang positif.

e. Hubungan sosial terganggu

f. Kepribadian sociopath atau antisocial personalty disorder

g. Menciptakan lingkaran setan dalam keluarga

h. Rendahnya motivasi belajar, akibat verbal abuse yang berkepanjangan

minat belajar anak akan berkurang dan prestasi belajarnya menurun.

i. Bunuh diri, anak yang mendapatkan perkataan yang bernada negatif

secara terus-menerus maka mengakibatkan anak menjadi lemah

mentalnya.

6. Kepercayaan diri

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang

memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap

diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal

ini bukan berarti induvidu tersebut mampu dan kompetenmelakukan segala

sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk

pada adanya beberapa aspek dari kehidupan induvidu terseburt dimana ia

11
merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa

karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang

realistik terhadap diri sendiri.

Menurut Lauster (2002:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau

keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya

tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai

keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi

dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal

kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang

yang mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri

sendiri (toleransi), tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan

gembira.

Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek

kelebihan yang dimiliki seseorang dan keyakinan tersebut membuatnya

merasa mampu untuk bisa mencapai tujuan dalam hidupnya. (Hakim,

2004:6).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa percaya

diri merupakan adanya sikap individu yakin akan kemampuannya sendiri

untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkannya sebagai suatu

perasaan yang yakin pada tindakannya, bertanggung jawab terhadap

tindakannya dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Orang yang memiliki

kepercayaan diri mempunyai ciri-ciri: toleransi, tidak memerlukan dukungan

orang lain dalam setiap mengambil keputusan atau mengerjakan tugas, selalu

12
bersikap optimis dan dinamis, serta memiliki dorongan prestasi yang kuat.

Al-Qur'an, sebagai kalamullah atau mukjizat Islam yang diturunkan

Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk seluruh manusia. Ajaran Islam,

merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta, rahmatan lilalamin. Pada

hakikatnya, Al- Qur'an telah berbicara tentang seluruh persoalan manusia

yang berupa prinsip- prinsip dasar.

Al-Qur'an sebagai rujukan pertama juga menegaskan tentang percaya diri

dengan jelas dalam beberapa ayat-ayat yang mengindikasikan percaya diri

seperti:

َ ْ ‫َو َْل ت َ ِهنُ ْوا َو َْل ت َحْزَ نُ ْوا َوا َ ْنت ُ ُم‬
َ‫اْل ْعلَ ْونَ ا ِْن كُ ْنت ُ ْم ُّمؤْ ِمنِيْن‬

Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu

bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),

jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali Imran: 139)

Dari ayat tersebut nampak bahwa orang yang percaya diri dalam Al-

Qur'an di sebut sebagai orang yang tidak takut dan sedih serta mengalami

kegelisahan adalah orang-orang yang beriman dan orang-orang yang

istiqomah. Mengenal diri sendiri dengan sangat baik bisa digambarkan

melalui ungkapan sebagai berikut “Barang siapa yang mengenal dirinya,

maka ia mengenal Tuhannya.” Bisa disandingkan dengan suatu konsep diri

yang menjelaskan bagaimana seseorang harus memandang dirinya sendiri.

13
7. Karakteristik Kepercayaan diri

Thursan Hakim menyatakan bahwa orang-orang yang mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu.

b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.

c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai

situasi.

d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.

e. Memilki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang

penampilannya.

f. Memiliki kecerdasan yang cukup.

g. Memiliki keahlian atau keterampilan lain yang menunjang

kehidupannya.

h. Memiliki kemampuan bersosialisasi.

i. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.

j. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi

kuat dan tahan dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

k. Selalu bereaksi positif dalam menghadapi berbagai masalah.

Sedangkan menurut Lauster orang yang memiliki kepercayaan diri yang

positif adalah:

a. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang

tentang dirinya bahwa mengerti sungguh-sungguh akan apa yang

dilakukannya.

14
b. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan

baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan

kemampuan.

c. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang

permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebvenaran

semestinya, bukan menurut kebenaran pribadai atau menurut

dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab, yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung

segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

e. Rasional dan reaslitis, yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu

hal atau suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang

diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan

8. Faktor Percaya Diri

Seorang anak akan memiliki kepercayaan diri ketika dia:

a. Yakin pada diri sendiri

Dengan kata lain, dia percaya dengan kemampuan yang dia miliki.

Pengalaman baru tidak akan membuatnya takut, khawatir, ataupun

malu, karena dia merasa telah memiliki kemampuan yang dia

butuhkan untuk menjalani pengalaman baru tersebut. Kepercayaan

diri ini akan membuatnya tetap semangat, dan setiap keberhasilan

akan membuat rasa percaya dirinya semakin meningkat.

15
b. Harga diri yang tinggi

Dia menghargai dirinya sendiri secara positif. Dia merasa yakin

bahwa dirinya adalah orang yang baik. Bukan karena dia merasa

sombong, justru karena dia menyukai dirinya sendiri dan bangga

terhadap perilakunya baik pada lingkungan sosial, pendidikan, atau

jasmaninya.

c. Memiliki konsep diri yang baik

Anak yang percaya diri bahagia terhadap dirinya karena orang

lain bersikap positif terhadapnya. Dorongan orang tua ketika dia

berhasil menyelesaikan tugas atau menyelesaikan tantangan akan

meningkatkan konsep dirinya (cara dia memandang diri sendiri).

Karena dengan begitu, dia merasa bahwa orangtuanya mendukung dan

mendorongnya

9. Akibat kurangnya rasa percaya diri

Percaya diri ini sesungguhnya menjadi pijakan bagi tumbuhnya

keinginan untuk berubah dan maju. Tanpa percaya diri tak akan terjadi

perubahan. Dan tanpa perubahan peradaban tidak akan terwujud. Berbagai

macam akibat tidak percaya diri yang sering terjadi pada anak adalah:

a. Anak terlalu mudah menangis

b. Anak mudah takut

c. Anak cenderung enggan menghadapi kesulitan

d. Anak tidak bisa membuat pekerjaan rumah tanpa dibantu

16
e. Anak selalu minta dilayani

f. Anak merasakan pelajaran sekolahnya sebagai beban

g. Anak takut menghadapi temannya yang nakal

h. Anak tidak berani tampil di depan kelas

i. Anak tidak berani bertanya dan menyampaikan pendapat

j. Anak mudah takut menghadapi orang yang lebih tua

k. Anak mudah panik dalam menghadapi masalah

l. Anak menjadi gagap ketika berbicara

m. Anak sering mengisolasi diri

n. Anak cenderung tidak memiliki inisiatif

o. Anak cenderung mundur dalam menghadapi tantangan

B. Kajian Penelitian yang relevan

Adapun kajian penelitian yang relevan dapat diliat pada tabel 1.1

17
Tabel 1.1 Penelitian yang relevan

No. Nama Peneliti Judul Hasil


1 Sry Ayu Rejeki, Hubungan Antara Komunikasi Rata-rata subjek dalam penelitian ini
2008 Interpersonal dalam Keluarga dengan memiliki tingkat pemahaman moral yang
Pemahaman Moral pada Remaja di tergolong rendah
SMA Citra Nusa Cibinong.

2 Sambodo Sriadi Hubungan Komunikasi Antara Orang Komunikasi antara orang tua dan anak
Pinilih, Sri Tua Dan Anak Dengan Agresivitas Pada mayoritas mempunyai pola disfungsional
Margowat Anak Usia Remaja Di Smk X Magelang (56%). Secara keseluruhan disimpulkan
2016 bahwa ada hubungan yang bermakna
antara komunikasi orang tua dan anak
dengan agresivitas pada remaja.
3 Muhammad Satria Pengaruh Kekerasan Verbal Orang Tua Kekerasan verbal orang tua yang tinggi
2017 Terhadap Kepercayaan diri Anak di walapun jumlahnya tidak terlalu besar.
SMA Muhammadiyah 1 Palembang.

4 Iin Armiyanti, dkk Pengalaman Verbal Abuse Oleh Adanya pengalaman hidup yang dialami
2017 Keluarga Pada Anak Usia Sekolah Di anak usia sekolah yaitu kekerasan verbal
Kota Semarang yang berupa dibentak, dimarahi, dan
mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas
yang seharusnya tidak diucapkan oleh
orang tua

18
No. Nama Peneliti Judul Hasil
5 Livana PH, Rina Pendidikan kesehatan tentang Menunjukkan ada pengaruh pendidikan
Anggraeni perkembangan Psikososial sebagai kesehatan tentang perkembangan
2018 upaya pencegahan kekerasan psikososial anak usia sekolah dengan
Fisik dan verbal pada anak usia sekolah kekerasan verbal dan fisik.
di kota Kendal.

6 Nirwana Dewi Hubungan kekerasan verbal orang tua Terdapat hubungan antara kekerasan
Agustin dengan perkembangan kognitif anak verbal orang tua dengan perkembangan
2018 kognitif anak di SDN Candimulyo 1
Jombang
7 Irena, Florencia Hubungan Antara Kekerasan Verbal Semakin tinggi kekerasan verbal yang
Fani Yang Dialami Anak Dengan diterima remaja dari orang tuanya, maka
2019 Kepercayaan Diri Remaja. tidak mempengaruhi tingkat kepercayaan
diri pada remaja

19
Kerangka Pikir

Identifikasi masalah

Penyusunan proposal

Desain penelitian

Populasi
Seluruh Peserta didik Al Fityan School Gowa

Peserta didik SMAIT Al Fityan School Gowa sebanyak 54 siswa

Teknik
Stratified porporsi random sampling

Pengumpulan data

Kuesioner

Variabel kekerasan Variable


verbal orang tua kepercayaan diri anak

Teknik Analisis Data


pearson product moment correlation

Hasil & Kesimpulan

Gambar 1. Kerangka Pikir Karya Tulis Ilmiah

20
C. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara dari dua kemungkinan jawaban, yang

disimbolkan dengan H. Kemungkinan jawaban tersebut dipilih berdasarkan teori

dan penelitian terdahulu (Sujarweni, 2014). Dikatakan sementara karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga

dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

belum jawaban yang empirik dengan data. Berdasarkan pendapat di atas, hipotesis

yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebgai berikut:

Adapun hipotesis dari penelitian ini yaitu:

H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara kekerasan verbal orang tua

terhadap kepercayaan diri anak di SMAIT AL Fityan School Gowa.

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kekerasan verbal orang

tua terhadap kepercayaan diri anak di SMAIT AL Fityan School Gowa.

21
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian

analisis deskriptif kuantitatif yakni penelitian menganalisa pengaruh kekerasan

verbal orang tua terhadap kepercayaan diri anak di SMAIT Al-Fityan School Gowa,

karena peneliti ingin menggambarkan sekaligus menghubungkan antara dua

variabel, yaitu variabel kekerasan verbal orang tua dengan variabel kepercayaan

diri anak. Dalam penelitian ini juga menggunkan skala pengukuran dengan tipe

skala Likert. Pada tipe ini akan didapat jawaban seperti, “selalu”; “kadang-kadang”;

“tidak pernah”

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SMAIT AL Fityan School Gowa. Adapun waktu

penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2020.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang berada dalam wilayah

penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Peserta didik

SMAIT Al- Fityan School Gowa yang berjumlah 116 Peserta didik.

22
2. Sampel

Sampel merupakan contoh atau representasi dari suatu populasi yang cukup

besar jumlahnya atau satu bagian dari keseluruhan yang dipilih dan

representatif sifatnya, dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus

Slovin dari (Notoatmodjo dalam Agung, 2004) sebagai berikut:

𝑵
n = 𝑵 (𝒅𝟐 ) + 𝟏
Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Penduduk

d = Derajat bebas/ tingkat kepercayaan atau ketepatan yang

diinginkan (0,1%)

Penentuan jumlah Peserta didik SMAIT Al Fityan School berdasarkan data

Peserta didik sampai dengan Tahun ajaran 2019 adalah 116 Jiwa, kemudian

dirumuskan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

𝟏𝟏𝟔 𝟏𝟏𝟔
n = 𝟏𝟏𝟔(𝟎,𝟏𝟐 ) + 𝟏 n = 𝟐,𝟏𝟔 = 53,70
Jadi adapun sampel yang diambil dari keseluruhan Peserta didik SMAIT Al-

Fityan School Gowa mencapai 54 responden.

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik penyebaran angket

yang merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner (angket) adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan

memberi beberapa pertanyaan kepada responden/sampel penelitian untuk

23
menjawabnya. Kuesioner dapat efisien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang

akan diukur dan hasil yang diharapkan dari responden. Pada karya tulis ini peneliti

menyebarkan kuisioner kepada 54 Peserta didik SMAIT Al Fityan School Gowa.

1. Jenis data

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data

Kuantitatif, yaitu data yang terbentuk angka atau data numerik. Data yang

dikumpulkan berupa: data Peserta didik SMAIT AL Fityan School Gowa.

2. Sumber data

Adapun sumber data dalam karya tulis ilmiah ini terdiri atas dua jenis,

yaitu:

a. Data primer diperoleh melalui observasi lokasi penelitian beserta objek

penelitian. Jenis data yang dimaksud meliputi kuesioner langsung dengan

Peserta didik SMAIT AL Fityan School Gowa yang bertujuan untuk

memperoleh informasi tentang kekerasan verbal orang tua.

b. Data sekunder dengan observasi pada sekolah AL Fityan School Gowa

guna mengetahui data Peserta didik SMAIT AL Fityan School Gowa.

Sumber data berupa dokumentasi sekolah, administrasi dan bahan-bahan

perpustakaan yang berkenaan dengan kekerasan verbal orang tua dan

kepercayaan diri anak yang layak dijadikan sumber data.

24
E. Definisi Operasional

Definisi operasional penelitian ini untuk menggambarkan variabel penelitian.

Defini operasional pada karya tulis ilmiah ini adalah:

1. Kekerasan Verbal adalah suatu perkataan yang bernada menyakiti.

2. Orang Tua adalah ayah dan ibu dari seorang anak melalui hubungan

biologis.

3. Kepercayaan diri adalah kemampuan sesorang dalam menyampaikan

sesuatu terhadap lawan bicara.

4. Anak adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinan antara seorang

perempuan dan seorang laki-laki

F. Teknik Analisis Data

a. Membuat Tabel Distribusi

i. Menentukan nilai rentang (range)

Rumus: r = Xmax – Xmin

Ket:

Xmax = nilai data tertinggi

Xmin = nilai data terendah

ii. Tentukan jumlah kelas interval

Rumus: bk = 1 + 3,3logn

Ket:

bk= jumlah kelas

n= jumlah responden

25
iii. Mencari Nilai Rata-Rata
Rumus:

Ket:

∑ = Jumlah data /sampel

fi.xi = produk perkalian antara fi pada tiap interval data

dengan tanda kelas (xi). Tanda kelas (xi) adalah rata-rata dari

nilai terendah dan tertinggi setiap interval data.

iv. Mencari Standar Deviasi

Rumus:

v. Mencari Tinggi, Sedang, Rendah (TSR)

Tinggi : M + 1. SD keatas

Sedang : M – 1. SD sampai M + 1. SD

Rendah : M – 1. SD ke bawah

Ket:

M = mean (rata-rata)

SD = Standar Deviasi

1 = Ukuran Standar Deviasi

vi. Mencari Pengaruh Kekerasan Verbal Orang tua terhadap

kepercayaan diri peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa

Ket:

N= Jumlah responden penelitian

26
∑xy = jumlah variabel x dikali variabel y / total keseluruhan

∑x = jumlah variabel x

∑y = jumlah variabel y

KISI-KISI ANGKET KEKERASAN VERBAL

No Variabel Indikator Deskriptor Pertanyaan


1. 1.Menunjukkan sedikit atau
tidak sama sekali rasa sayang 1,2
kepada anak (seperti
a. Tidak sayang pelukan)
dan dingin
2.Tidak pernah memanggil
3,4
anak dengan kata-kata
sayang
1.Perbuatan berteriak,
Kekerasan
menjerit, mengancam anak, 5,6
Verbal b.Intimidasi
dan menggertak anak.
pada anak
1. Perbuatan merendahkan 7,8
anak dan mencela nama.
2. Membuat perbedaan negatif
9
c.Mengecilkan/ antar anak.
mempermalukan anak 3. Menyatakan bahwa anak
tidak baik, tidak berharga, 10, 11
jelek atau sesuatu yang
didapat dari kesalahan.

27
ANGKET KEKERASAN VERBAL

A. Petunjuk Pengisian Angket

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur, sesuai dengan yang anda

alami dan rasakan

2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda sesuai dengan yang anda

alami dan rasakan

3. Ingat isi a dengan sebenar-benarnya!

B. Pertanyaan

1. Orang tua anda menasehati ketika anda berangkat kesekolah :

a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

2. Orang tua anda menanyakan hasil belajar ketika anda pulang sekolah :

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

3. Orang tua anda memanggil anda dengan sapaan yang tidak anda senangi

atau menggunakan panggilan atau julukan yang tidak baik kepada anda :

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

4. Jika sedang marah orang tua anda cenderung berkata kasar :

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

5. Ketika sedang marah orang tua anda mengungkit-ungkit kesalahan yang

pernah anda lakukan :

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

6. Orang tua anda menganggap bahwa anda tidak bisa berpretasi di sekolah :

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

28
7. Orang tua anda memarahi di depan umum ketika anda mendapatkan nilai

yang kurang baik disekolah:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

8. Orang tua anda membanding-bandingkan anda dengan orang lain:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

9. Orang tua anda mengeluarkan kata-kata yang tidak baik ketika anda tidak

mengerti tentang suatu hal:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

10. Orang tua anda memberi ancaman agar anda menurut:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

11. Orang tua menyalahkan anda dalam berbagai hal tanpa menanyakan

terlebih dahulu permasalahan yang sebenarnya:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

12. Orang tua anda mengatakan sibuk saat meminta diajarkan sesuatu:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

13. Orang tua anda mengatakan nanti dulu ketika anda ingin bercerita:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

14. Jika anda melakukan kesalahan, orang tua anda akan memarahi dengan

kata-kata yang tidak baik atau memaki anda:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

15. Orang tua anda berteriak apabila perkataannya tidak dilaksanakan:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

29
KISI-KISI ANGKET KEPERCAYAAN DIRI

No. Variabel Indikator Deskriptor Pertanyaan


1. Kepercayaan a. Optimis Memiliki pandangan atau 1, 3, 7, 8
diri cara berpikir positif,
percaya bahwa selalu ada
harapan di dalam hidup,
dan merasa yakin bahwa
suatu saat akan meraih
tujuan yang diinginkan.

b. Kemauan dan Keinginan terhadap 2, 5, 9, 11


Usaha sesuatu, diikuti dengan
usaha untuk mencapainya,
mencurahkan segala
kemampuan untuk
merealisasikannya.

c. Pantang Sikap yang tidak mudah 4, 10, 12


menyerah putus asa dalam melakukan
segala hal, perasaan yang
optimis dan mudah untuk
bangkit dari keterpurukan.

d. Mampu Suatu kemampuan untuk 13, 14


menyesuaikan membuat hubungan yang
diri serasi dan memuaskan
antara individu dan
lingkungannya.

e. Mandiri Mampu menyelesaikan 6, 15


tugas atau suatu
permasalahan tanpa
bergantung kepada orang
lain

30
ANGKET KEPERCAYAAN DIRI

A. Petunjuk Pengisian Angket

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur, sesuai dengan yang anda

alami dan rasakan!

2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda sesuai dengan yang anda

alami dan rasakan!

3. Ingat isi a dengan sebenar-benarnya!

B. Pertanyaan

1. Anda merasa mampu mengerjakan suatu hal dengan baik:

a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

2. Anda merasa memiliki kelebihan yang bisa dikembangkan:

a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

3. Anda bersikap dewasa dengan cara berusaha tegar dan tabah dalam

menghadapi cobaan hidup:

a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

4. Anda mudah cemas dalam menghadapi persoalan hidup:

a. Selalu b. Kadang-kadang c.Tidak pernah

5. Anda berani ketika disuruh maju ke depan kelas baik untuk mengerjakan

soal atau presentasi:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

6. Anda berusaha menyelesaikan tugas tanpa bantuan orang lain:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

31
7. Anda yakin kalau belajar dengan giat aka anda akan mendapat nilai yang

bagus:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

8. Anda merasa orang lain lebih mampu dari anda:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

9. Anda mempunyai pendirian yang kuat dan tidak mudah berubah:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

10. Anda menganggap bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

11. Anda berusaha belajar dengan rajin supaya prestasi anda bisa meningkat:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

12. Anda suka mempelajari hal-hal baru untuk menambah wawasan:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

13. Anda mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

14. Aktif dalam kegiatan sekolah maupun luar sekolah (ekstrakurikuler,

organisasi, dsb):

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

15. Anda merasa bergantung pada orang lain:

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

32
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMAIT Al-Fityan School Gowa

tahun ajaran 2020/2021 yang berasal dari kelas XI dan XII. Adapun jumlah

responden sebanyak 54 siswa.

1. Kekerasan Verbal

Pada bagian ini penulis akan menyajikan hasil penelitian yang berkaitan

dengan kekerasan verbal orang tua peserta didik SMAIT Al-Fityan School

Gowa Data ini Didapatkan dari hasil jawaban angket 54 orang responden

dengan 15 item pertanyaan.

Tabel 4.1

Tabulasi Hasil Angket Kepada Peserta Didik SMAIT Al-Fityan School

Gowa Tentang Kekerasan Verbal Orang tua (Variabel X)

Item Jawaban
No. Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 2 3 1 3 3 1 2 1 2 1 1 1 1 2 26
2 3 1 1 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 35
3 1 1 2 1 3 3 1 3 1 3 3 2 2 1 3 30
4 2 1 3 1 2 3 1 2 1 1 2 1 1 1 2 24
5 2 3 3 2 3 3 1 2 2 2 2 1 1 1 2 30
6 2 2 3 1 3 3 1 2 1 1 2 1 1 2 1 26
7 2 1 3 1 1 3 1 2 1 2 2 1 1 1 1 23
8 2 2 2 1 1 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2 23
9 2 3 3 1 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 26
10 2 3 3 1 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 26

33
11 2 1 3 1 3 3 1 2 1 1 1 1 2 1 2 25
12 2 2 3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 31
13 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 1 2 2 35
14 2 2 3 1 2 3 1 2 2 1 2 2 1 1 2 27
15 2 2 3 2 3 3 1 2 1 2 2 1 1 2 2 29
16 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 32
17 2 2 3 2 2 3 1 2 2 1 2 1 2 3 3 31
18 2 2 3 1 3 3 1 1 1 3 2 1 1 1 2 27
19 2 1 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 1 2 3 31
20 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 34
21 2 2 3 2 1 3 2 1 1 1 2 2 2 1 1 26
22 2 2 3 3 3 2 1 2 2 1 3 1 1 1 2 29
23 1 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 1 3 2 3 30
24 3 1 3 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 24
25 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 35
26 2 1 2 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 3 26
27 1 2 2 1 2 3 1 1 1 1 1 2 3 3 3 27
28 2 2 3 3 3 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 31
29 2 1 3 1 2 3 1 1 1 1 3 2 2 1 1 25
30 3 2 2 2 3 1 1 3 2 3 1 1 1 2 2 29
31 2 2 3 2 3 3 1 2 1 1 2 3 3 1 2 31
32 2 3 3 2 2 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 26
33 2 1 3 2 2 3 1 3 2 1 2 2 2 2 3 31
34 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 3 30
35 3 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 3 2 3 29
36 2 3 2 1 2 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1 24
37 1 1 3 1 1 3 1 3 1 1 2 1 1 1 1 22
38 1 1 2 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 2 32
39 2 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 3 23
40 2 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 3 24
41 2 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 3 2 3 27
42 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 3 2 3 26
43 1 1 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 35
44 2 1 2 1 1 2 2 3 1 1 3 3 3 1 1 27
45 1 2 2 2 3 3 1 1 1 2 2 3 3 1 2 29
46 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 28
47 3 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 26
48 1 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 25
49 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 35

34
50 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 1 2 2 3 35
51 2 2 3 1 2 3 1 2 1 1 2 1 3 1 1 26
52 3 2 3 1 2 3 1 2 1 1 2 1 1 1 2 26
53 2 3 3 1 1 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 24
54 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 30

a) r = Xmax-Xmin

=35-22 = 13

b) bk = 1 + (3,3 log n)

= 1 + (3,3 log 54)

= 1 + (3,3 x 1,7)

= 1 + 5,61

= 6,61 = 7
𝑟 13
c) p = 𝑏𝑘 = = 1,85 = 2
7

Tabel 4.2

Frekuensi angket kekerasan verbal orang tua peserta didik SMAIT Al-

Fityan School Gowa


Nilai Fi Xi Ʃ fi . xi
22-23 4 22,5 90
24-25 8 24,5 196
26-27 16 26,5 424
28-29 6 28,5 171
30-31 11 30,5 335,5
32-33 2 32,5 65
34-35 7 34,5 241,5
Jumlah 54 1523

35
Setelah tabulasi data skor angket kekerasan verbal, maka dilakukan

dengan prosedur sebagai berikut:

1) Mencari mean dengan rumus:

1523
= 54 = 28,20

Tabel 4.3

Tabel bantu mencari standar deviasi angket Kekerasan Verbal orang tua

peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa

Nilai Xi Xi-x xi-x2 Fi (xi-x)2


22-23 22,5 -5 25 100
24-25 24,5 3,13 9,79 78,32
26-27 26,5 0,19 0,0361 0,5776
28-29 28,5 -0,03 0,1089 0,6534
30-31 30,5 -0,04 0,0016 0,0176
32-33 32,5 0,5 0,25 0,5
34-35 34,5 -0,375 0,127449 0,892143
Jumlah 180,9607

2) Mencari standar deviasi dengan rumus sebagai berikut:

=1,84

3) Penentuan kriteria TSR sebagai berikut:

Setelah diketahui mean dan standar deviasi kekerasan verbal orang tua

peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa maka langkah selanjutnya

menetapkan TSR sebagai berikut:

Tinggi : M + 1. SD ke atas

: 28,20 + 1 . 1,84

: 30,04 ke atas

36
Sedang : M – 1. SD sampai M + 1. SD

: 28,20 – 1. 1,84 sampai 28,20 + 1. 1,84

: 26,36 sampai 30,04

Rendah : M – 1. SD kebawah

: 28,20 – 1. 1,84

:26,36 ke bawah

Berdasarkan data di atas, maka skor kekerasan verbal orang tua peserta

didik SMAIT Al-Fityan School Gowa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Kategori TSR dalam persentase Variabel Kekerasan Verbal orang tua

peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa

Kategori Frekuensi Persentase


Tinggi 15 27,78
Sedang 16 29,63
Rendah 23 42,59
Jumlah 54 100

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kekerasan verbal orang tua

peserta didik di SMAIT Al-Fityan School Gowa termasuk dalam kategori rendah.

Hal ini didapatkan dari hasil jawaban angket 54 orang responden dengan 15 item

pertanyaan.

2. Kepercayaan diri

Pada bagian ini penulis akan menyajikan hasil penelitian yang berkaitan

dengan kepercayaan diri peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa. Data ini

37
didapatkan dari hasil jawaban angket 54 orang responden dengan 15 item

pertanyaan.

Tabel 4.5

Tabulasi Hasil Angket Tentang Kepercayaan Diri Peserta Didik SMAIT

Al-Fityan School Gowa

Item Jawaban
Skor
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 3 29
2 1 3 2 1 3 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 33
3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 33
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 31
5 2 3 1 1 3 3 2 2 1 1 2 1 3 2 2 29
6 2 3 1 1 3 3 2 1 2 3 1 2 2 3 3 32
7 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 3 25
8 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 1 2 1 3 2 32
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30
10 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29
11 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 29
12 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 29
13 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 2 1 1 3 3 33
14 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 30
15 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 3 30
16 1 2 1 1 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 30
17 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 1 3 2 1 3 30
18 3 1 1 1 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 30
19 3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 3 1 2 3 32
20 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 3 29
21 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 31
22 2 2 2 1 3 3 2 1 2 3 1 3 1 3 3 32
23 3 3 1 1 3 1 3 1 2 3 1 3 3 1 3 32
24 2 3 2 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 35
25 1 2 2 1 2 2 2 3 1 1 1 3 3 1 2 27
26 2 1 1 1 3 3 2 2 3 1 1 3 1 1 3 28
27 1 2 1 2 2 1 1 3 1 2 1 3 3 1 2 26
28 2 1 1 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 1 3 29

38
29 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 1 3 31
30 3 1 2 1 3 2 2 3 1 1 1 2 2 2 3 29
31 2 3 2 1 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 30
32 2 3 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 3 1 3 31
33 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 3 26
34 1 3 1 1 3 2 2 2 3 1 2 2 3 1 3 30
35 2 1 2 1 3 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 30
36 2 1 2 1 2 2 1 3 1 1 2 2 3 1 3 27
37 3 2 2 1 3 2 3 3 1 2 1 3 1 3 3 33
38 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 28
39 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 30
40 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 30
41 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 30
42 2 1 2 1 2 2 3 3 1 1 2 1 3 2 1 27
43 1 1 2 1 2 2 3 3 1 1 2 3 2 1 3 28
44 2 3 2 1 3 3 2 1 2 1 2 2 2 1 3 30
45 1 2 2 1 2 2 3 2 3 3 1 2 1 3 3 31
46 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 32
47 3 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 3 1 3 2 27
48 1 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 1 2 28
49 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 1 2 30
50 1 1 2 1 2 2 1 3 2 1 2 2 3 2 2 27
51 2 3 2 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 1 30
52 3 3 1 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 3 3 30
53 3 3 2 1 2 3 3 2 1 2 3 1 2 3 3 34
54 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 3 24

a) r = Xmax-Xmin

=35-24

= 11

b) bk = 1 + (3,3 log n)

= 1 + (3,3 log 54)

= 1 + (3,3 x 1,7)

= 1 + 5,61

39
= 6,61 = 7
𝑟 11
c) = 𝑏𝑘 = 7 = 1,57 = 2

Tabel 4.6

Frekuensi Angket Kepercayaan Diri Anak Peserta Didik

SMAIT Al-Fityan School Gowa

Nilai Fi Xi Ʃ fi xi
24-25 2 24,5 49
26-27 7 26,5 185,5
28-29 12 28,5 342
30-31 21 30,5 640,5
32-33 10 32,5 325
34-35 2 34,5 69
Jumlah 54 1061

Setelah tabulasi data skor angket kepercayaan diri, maka dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut:

1) Mencari mean dengan rumus:


1061
= 54 = 19,64

Tabel 4.7

Untuk mencari standar deviasi Angket Kepercayaan Diri

Peserta Didik SMAIT Al-Fityan School Gowa

Nilai Xi Xi-x- xi-x2 Fi (xi-x-)2


24-25 24,5 0 0 0
26-27 26,5 -0,214 0,045796 0,320572
28-29 28,5 2,25 5,0625 60,75
30-31 30,5 0,31 0,0961 2,0181
32-33 32,5 0,1 0,01 0,1
34-35 34,5 0 0 0
Jumlah 63,18867

40
2) Mencari standar deviasi dengan rumus sebagai berikut:

=1,09

3) Penentuan kriteria TSR sebagai berikut:

Setelah diketahui mean dan standar deviasi kekerasan verbal orang tua

peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa maka langkah selanjutnya

menetapkan TSR sebagai berikut:

Tinggi : M + 1. SD ke atas

: 19,64 + 1 . 1,09

: 21,025 ke atas

Sedang : M – 1. SD sampai M + 1. SD

: 19,64 – 1. 1,09 sampai 19,64+ 1. 1,09

: 18,44 sampai 21,025

Rendah : M – 1. SD kebawah

: 19,64 – 1. 1,92

:18,44 kebawah

Berdasarkan data di atas, maka dapat diperoleh skor kepercayaan diri

peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa sebagai berikut:

Tabel 4.8

Kategori TSR dalam persentase Variabel Kepercayaan Diri peserta didik


SMAIT Al-Fityan School Gowa

Kategori Frekuensi Persentase


Tinggi 54 100
Sedang 0 0
Rendah 0 0
Jumlah 100

41
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kekerasan verbal orang tua

peserta didik di SMAIT Al-Fityan School Gowa termasuk dalam kategori tinggi.

Hal ini didapatkan dari hasil jawaban angket 54 orang responden dengan 15 item

pertanyaan.

3. Pengaruh kekerasan verbal terhadap kepecayaan diri peserta didik

SMAIT Al-Fityan School Gowa

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kekerasan verbal terhadap

kepercayaan diri peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa, maka penulis akan

menggunakan rumus product moment dengan memasukkan skor hasil angket

kekerasan verbal (variabel X) dan kepercayaan diri (variabel Y) ke dalam tabulasi

sebagai berikut:

Tabel 4.9

Pengujian Validitas Angket Kekerasan Verbal Orang Tua Peserta Didik

SMAIT Al-Fityan School Gowa

No X Y X2 Y2 XY
1 26 29 676 841 754
2 35 33 1225 1089 1155
3 30 33 900 1089 990
4 24 31 576 961 744
5 30 29 900 841 870
6 26 32 676 1024 832
7 23 25 529 625 575
8 23 32 529 1024 736
9 26 30 676 900 780
10 26 29 676 841 754
11 25 29 625 841 725
12 31 29 961 841 899
13 35 33 1225 1089 1155
14 27 30 729 900 810

42
15 29 30 841 900 870
16 32 30 1024 900 960
17 31 30 961 900 930
18 27 30 729 900 810
19 31 32 961 1024 992
20 34 29 1156 841 986
21 26 31 676 961 806
22 29 32 841 1024 928
23 30 32 900 1024 960
24 24 35 576 1225 840
25 35 27 1225 729 945
26 26 28 676 784 728
27 27 26 729 676 702
28 31 29 961 841 899
29 25 31 625 961 775
30 29 29 841 841 841
31 31 30 961 900 930
32 26 31 676 961 806
33 31 26 961 676 806
34 30 30 900 900 900
35 29 30 841 900 870
36 24 27 576 729 648
37 22 33 484 1089 726
38 32 28 896 784 896
39 23 30 529 900 690
40 24 30 576 900 720
41 27 30 729 900 810
42 26 27 676 729 702
43 35 28 1225 784 980
44 27 30 729 900 810
45 29 31 841 961 899
46 28 32 784 1024 896
47 26 27 676 729 702
48 25 28 625 784 700
49 35 30 1225 900 1050
50 35 27 1225 729 945
51 26 30 676 900 780
52 26 30 676 900 780
53 24 34 576 1156 816

43
54 30 24 900 576 720
1524 1608 43588 48148 45333

𝑁.Ʃ𝑥𝑦−Ʃ𝑥 .Ʃ𝑦 2610


rxy = =
√N.Ʃx− (Ʃx) 𝑁.Ʃ𝑦−(Ʃ𝑦) √446.689.728

= 0,123

Melalui perhitungan di atas, diketahui 𝑟ℎi𝑡𝑢𝑛g sebesar 0,123 Untuk

mengetahui tingkat pengaruhnya, maka dilanjutkan dengan melihat tabel nilai

koefesien ”r” product moment dengan terlebih dahulu mencari Df nya,


menggunakan rumus sebagai berikut:

Df = 54-2

= 52

Dengan memeriksa “r” product moment ternyata 𝑟ℎi𝑡𝑢𝑛g = 0, 123 lebih

kecil dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan Df sebesar 52 pada taraf signifikan 5% sebesar 0,279.

Karena 𝑟ℎi𝑡𝑢𝑛g lebih kecil dari nilai koefesien korelasi product moment pada taraf

signifikan 5%, maka tidak terdapat pengaruh signifikan antara kekerasan verbal

dan kepercayaan diri peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa. Dengan

demikian hipotesis (H1) ditolak sedangkan hipotesis (Ho) diterima.

B. Pembahasan

Dari hasil analisa data di atas, dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai

berikut:

1. Kekerasan verbal orang tua yang diterima peserta didik SMAIT Al-Fityan

44
School Gowa dikategorikan rendah. Hal ini dapat dibuktikan dari jawaban

angket sebanyak 54 responden dengan 15 item pertanyaan terdapat

42,59% berada pada kategori rendah.

2. Kepercayaan diri peserta didik SMAIT Al-Fityan School Gowa

dikategorikan tinggi hal ini dapat dibuktikan dari jawaban angket

sebanyak 54 responden dengan 15 item pertanyaan terdapat 100% berada

pada kategori tinggi.

3. Pengaruh kekerasan verbal orang tua terhadap kepercayaan diri peserta

didik SMAIT Al-Fityan School Gowa:

Diperoleh “r” hitung 0,123 dengan N= 54 pada taraf df 52 dengan taraf

signifikasi 5% sebesar 0,279 dengan demikian “r” hitung lebih besar dari

“r” tabel sehingga H1 ditolak dan Ho diterima. Tidak terdapat pengaruh

signifikan antara kekerasan verbal dan kepercayaan diri peserta didik

SMAIT Al-Fityan School Gowa

45
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat pengaruh


signifikan antara kekerasan verbal terhadap kepercayaan diri peserta didik
SMAIT Al-Fityan School Gowa. Hasil analisis data menunjukkan 27,78%
peserta didik yang mengalami kekerasan verbal tingkat tinggi, namun hasil
kepercayaan diri peserta didik tersebut 100%. Hal ini disebabkan tingkat
kedewasaan responden dalam memahami kekerasan verbal yang diterima.

B. Saran

Setelah dilaksanakan penelitian yang disajikan dengan pembahasan hasil

penelitian dan penarikan kesimpulan, maka penulis beberapa hal sebagai saran

dalam KTI ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi orang tua

Penulis menyarankan kepada orang tua untuk tidak melakukan

kekerasan verbal kepada anak sebagai sarana mendisiplinkan anak.

Kekerasan verbal memang tidak memberikan dampak yang signifikan

terhadap kepercayaan diri anak. Namun tetap saja dapat memberikan

dampak yang buruk pada hal lain seperti membuat anak mempunyai konsep

diri yang buruk, merasa tidak dihargai dan memiliki pola pikir yang negatif

dalam memandang diri sendiri dan dunia luar. Didiklah anak dengan cerdas

bukan dengan keras.

46
2. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian kekerasan verbal

dan kepercayaan diri pada peserta didik jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah

Menengah Pertama dengan menambahkan variabel lain, seperti prestasi

peserta didik. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan lebih

memperhatikan waktu penelitian saat pengambilan data agar subjek lebih

dapat menjawab secara maksimal.

47
DAFTAR PUSTAKA

Annora Mentari Putri dan Agus Santoso, Persepsi Orang Tua Tentang Kekerasan

Verbal Pada Anak, Jurnal Nursing Studies, Volume 1, Nomor 1 Tahun

2012, Hal 23 (online)

Edi Harapan, 2014. Komunikasi Antar Pribadi: Perilaku Insani Dalam Organisasi

Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada) hlm. 26

Hilmi Mufidah, Komunikasi Antara Orang Tua Dengan Anak dan Pengaruhnya

Terhadap Perilaku Anak di SMP Islam Al-Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan,

(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2008), hlm. 88 (Online)

Huraerah, Kekerasan Terhadap Anak, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), Hal. 45

Lauster, Peter. 1997. Tes Kepribadian (Terjemahan D. H. Gulo). Jakarta: Gaya

Media Pratama.

Sry Ayu Rejeki, Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga

dengan Pemahaman Moral pada Remaja di SMA Citra Nusa Cibinong

Tahun 2008, (Yogyakarta: UIN Sunan)

Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabetha

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung

Alfabetha

Syaiful Bahri Djamarah, 2014. Pola Asuh Orang Tua Dan Komunikasi Dalam

Keluarga (Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak), (Jakarta :

Rineka Cipta) hlm. 115

Thursan Hakim, 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

48
Titik Lestari. 2016. Verbal Abuse: Dampak Buruk dan solusi penanganan pada anak

. Yogyakarta: Psikosain

Ulfa Kusumawardani, Hubungan Komunikasi Ibu dan Anak dengan Perilaku

Delinkuen Remaja di Desa Karangjati Kabupaten Semarang, (Yogyakarta:

UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 82

Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 13 dan 69.

Yuni Fitriana, dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Orang Tua

Dalam Melakukan Kekerasan Verbal Terhadap Anak Usia Pra-Sekolah,

Jurnal Psikologi UNDIP, vol.14, no.1 April 2015, hal. 82

49

Anda mungkin juga menyukai