JUNI 2014
OLEH:
Putri Putra R.
(C111 07 088)
PEMBIMBING :
Dr.dr. Sri Ramadhany, M.Kes
PENGUJI :
Dr. dr. A. Armyn Nurdin, M. Sc
Dr. Muh. Rum Rahim, M. Kes
Judul Skripsi:
“ TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMP ISLAM
ATHIRAH TENTANG BAHAYA MEROKOK”
Telah disetujui untuk dibacakan pada Seminar Hasil di Bagian Ilmu Kesehatan
Hari/Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang
merupakan salah satu tugas kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.
Atas berkat dan karunia-Nya pulalah disertai usaha yang sungguh-
sungguh, doa, dan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dan
pengalaman selama masa Kepaniteraan Klinik serta dengan arahan dan
bimbingan dokter pebimbing, maka skripsi yang berjudul “TINGKAT
PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMP ISLAM ATHIRAH
baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, hal ini disebabkan karena
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, namun penulis tetap
berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan yang terbaik dan
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak
mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
perkenankan penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mengarahkan saya
dalam penyusunan skripsi ini;
2. Pihak SMP Islam Athirah Makassar yang telah membantu dalam usaha
memperoleh data yang saya perlukan;
3. Orang tua saya Putra Rimba dan Kalsum Patonangi, serta kedua kakak
saya Anandha Mardhia Prefitri, Ramadhani, dan adik saya Abdul Malik
4. Sahabat saya Ivonne, Tiqa, Yasni, Dyan, Icah, dan Aisyah, Terima kasih
atas semua dukungan dan gagasan-gagasan yang telah kalian berikan yang
sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Ketua Bagian serta seluruh staf Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
6. Bapak Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
7. Yayasan Perguruan Islam Athirah yang telah membantu dalam
pengambilan data.
8. Rekan-rekan sesama dokter muda di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan Ilmu Kedokteran Komunitas, yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak dapat saya sebutkan satu - persatu.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan
skripsi ini sehingga saya mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi
penyempurnaan skripsi ini.
Harapan saya semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang besar
untuk penelitian - penelitian selanjutnya dan semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua. Amin.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN 1 ii
HALAMAN PERSETUJUAN 2 iii
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR SKEMA xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 3
1.5 Kerangka Pemikiran 4
a. Defenisi 5
b. Pengetahuan 5
3. Rokok 12
Tabel Halaman
3.1 Variabel, Definisi Operasional, Skala Pengukuran dan Alat 27
Ukur
3.2 Kriteria untuk penilaian variabel pengetahuan masyarakat 29
4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Siswa-Siswi Kelas VII 32
dan VII SMP Islam Athirah Tentang Bahaya Merokok
4.5 Distirbusi Frekuensi Sikap Siswa-Siswi SMP Islam Athirah 33
Terhadap Bahaya Merokok
DAFTAR SKEMA
Skema Halaman
4.1 Kerangka Konsep 24
BAB I
PENDAHULUAN
Kebiasaan remaja yang paling sulit dihindari adalah merokok, yang dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Remaja merupakan masa yang paling rawan akan
pengaruh dari lingkungan. Pergaulan amat mempengaruhi seseorang begitupula
halnya dengan kebiasaan merokok. Pengaruh teman dan kelompok akan sangat
kuat bagi seorang remaja untuk memutuskan merokok atau tidak. Untuk dapat
diterima oleh kelompok atau teman seseorang akan berusaha mengikuti kebiasaan
dari kelompok atau teman tersebut. Remaja akan berusaha untuk diterima
dilingkungannya. Hal ini juga dapat disebabkan rasa percaya diri yang rendah
sehingga cenderung mengadopsi kebiasaan yang berlaku seperti kebiasaan
merokok. Tanpa mereka sadari bahwa sebetulnya menular untuk merokok
merupakan pintu masuk dari jenis adiksi. (infopom.com) Oleh karena itu,keluarga
dan teman sebaya adalah orang-orang yang sangat mempenggaruhi kebiasaan
remaja. jika orang tua dan teman sebaya merokok, maka sangat memungkinkan
untuk diikuti oleh remaja, selain itu tayangan yang menayangkan tokoh idola
1
remaja yang menghisap rokok akan mendorong remaja untuk mengikutinya.
Kebiasaan merokok antara lain berhubungan dengan media. (Peterson, 2003).
Sebanyak 89% perokok remaja terdorong oleh iklan rokok untuk merokok,
ungkap Sekjen Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait kepada
wartawan usai menjadi pembicara dalam acara “Deklarasi Perlindungan Anak
Terhadap Bahaya Rokok” beberapa waktu lalu. Arist menyebutkan, dari survey
Sosial Ekonomi Nasional tahun 2004, usia mulai merokok di Tanah air yang
tertinggi ada di kelompok usia remaja yaitu : 10 - 18 tahun. Jumlahnya mencapai
63,7% (tahun 2004). Ironisnya, bahkan ada anak yang mulai merokok di
kelompok usia 5-9 tahun yang jumlahnya mencapai 1,8% (Jaya , 2009).
2
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
melaksanakan penelitian tentang “Gambaran pengetahuan dan sikap siswa SMP
Islam Athirah tentang bahaya merokok”
1.3.1 Umum
Memperoleh gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku
siswa-siswi SMP Islam Athirah tentang penyakit kusta.
1.3.2 Khusus
Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap Siswa-siswi
SMP Islam Athirah terhadap penyakit kusta.
3
1.5. Kerangka Pemikiran
Lokasi penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di SMP
Islam Athirah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 31 Desember 2012 - 12
Januari 2013.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetahuan
1.1 Defenisi
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2007).
1.2 Pengetahuan
b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap
subjek sudah mulai timbul.
d. Trial, di mana subjek sudah mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
apa yang dikehendaki oleh stimulus.
5
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Namun demikian, dari penelitian
selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu
melewati tahap-tahap tersebut.
1. Tahu (Know)
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Application)
6
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan
rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat
menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle)
dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
4. Analsis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
7
1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
a) Pendidikan
b) Usia
c) Pengalaman
d) Sumber informasi
Sumber informasi adalah data yang diperoses kedalam suatu bentuk dan
mempunyai nilai nyata.
e) Lingkungan
8
f) Kriteria tingkat pengetahuan
Dari hasil analisis pre test dan post test oleh Ekawati (2009), diperoleh
data bahwa dari 74 responden sebanyak 6,7% responden memperoleh peningkatan
pengetahuan tentang bahaya rokok setelah dilakukan penyuluhan. Kegiatan
penyuluhan ini dilakukan untuk mencegah bertambahnya jumlah perokok
dikalangan remaja, karena diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini responden
sudah mempunyai bekal pengetahuan tentang bahaya merokok sejak usia dini.
9
2. Konsep Dasar Sikap
a. Pengertian
Menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan reaksi atau respon
yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap
secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap
stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari - hari merupakan reaksi yang
bersifat emosional terhadap stimulasi sosial. Sikap belum merupakan suatu
tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu
perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi
terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk
bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan
terhadap objek.
10
2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap
4. Media massa, dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media
komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara
obyektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya
berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama, konsep moral dan ajaran dari
lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat dipengaruhi oleh sistem
kepercayaan, tidak mengherankan jika pada gilirannya konsep tersebut
mempengaruhi sikap.
11
2.3 Sikap Remaja Terhadap Rokok
Sikap remaja terhadap rokok tidak begitu saja muncul pada para remaja,
mungkin sikap yang dimiliki oleh para remaja itu disebabkan oleh hasil
evaluasinya terhadap orang yang merokok yang akhirnya membentuk sebuah
pengalaman baru yang mewarnai perasaanya yang akhirnya ikut menentukan
kecenderungan berprilaku bahwa remaja itu ikut merokok atau menghindari dari
aktivitas merokok (Soamole, 2004).
3. Rokok
Conrad and Miller dalam Sitepoe (2000 : 17) menyatakan bahwa seorang
akan menjadi perokok melalui dorongan psikologis dan dorongan fisiologis.
Dorongan psikologis biasanya pada anak remaja adalah untuk kejantanan (bangga
diri), mengalihkan kecemasan dan menunjukkan kedewasaan. Dorongan fisiologis
adalah nikotin yang dapat menyebabkan ketagihan sehingga seseorang ingin terus
merokok (Soamole, 2004).
12
3.1 Jenis Rokok
Terdiri dari klobot yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun
jagung, kawung yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren,
sigaret yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas, cerutu yaitu rokok
yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Terdiri dari rokok putih yaitu rokok yang bahan baku atau isinya hanya
tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa atau aroma tertentu,
rokok kretek yaitu bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu, rokok klembak
yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan
kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Terdiri dari sigaret kretek tangan (SKT) yaitu rokok yang proses
pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan
atau alat bantu sederhana, sigaret kretek mesin (SKM) yaitu rokok yang proses
pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan
kedalam mesin rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa
rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan
keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin
pembuat rokok, biasanya dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga
keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam
bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan
13
keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum
ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan
diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok
dan lingkar ujung rokok sama besar.
Terdiri dari rokok filter (RF) yaitu rokok yang pada bagian pangkalnya
terdapat gabus, rokok non filter (RNF) yaitu rokok yang pada bagian panggalnya
tidak terdapat gabus.
2. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah.
Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang
mematikan
14
6. Metanol yaitu cairan yang mudah menguap, di gunakan sebagai pelarut
dan pembunuh hama
8. Fenol Butance yaitu bahan bakar korek api, zat ini beracun dan
membahayakan karena fenol ini terikat ke protein sehingga menghalangi
aktivitas enzim.
10. H2S (Asam Sulfida) yaitu sejenis gas beracun yang mudah terbakar
dengan bau yang keras, zat ini menghalangi oksidasi enzim.
11. HCN (Asam Sianida) yaitu sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau,
tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat paling ringan, mudah terbakar
dan sangat efisien untuk menghalangi pernafasan dan merusak saluran
pernafasan.
13. Cadmium yaitu asap dari knalpot kendaraan yang dapat meracuni jaringan
tubuh terutama ginjal.
14. Nitrous Oxide yaitu sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila di hisap
dapat menghilangkan rasa sakit. Nitrous Oxide ini pada mulanya
digunakan dokter sebagai pembius saat melakukan operasi.
15. Volatik nitrosamine yaitu jenis asap tembakau yang diklasifiksikan
sebagai karsinogen yang potensial (Christinawaty, 2009. Jaya, 2009).
15
dari merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok
bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Adapun
dampak rokok terhadap kesehatan sebagai berikut :
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5
dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan yang erat antara kebiasaan merokok
dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan
bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Menurut
Yusuf (2004), asap rokok merupakan penyebab utama timbulnya kanker paru-
paru. Berhenti merokok dan tidak mulai merokok merupakan cara utama untuk
pencegahan penyakit ini.
16
2. Dampak terhadap jantung
17
pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.
Di dalam perut usus dua belas jari terjadi keseimbangan antar pengeluaran
asam yang dapat menganggu lambung dengan daya perlindungan. Tembakau
meningkatkan asam lambung dan usua dua belas jari. Perokok menderita dua kali
lebih tinggi dari bukan perokok.
5. Impotensi
18
6. Penyakit pada perokok pasif
19
2. Bagi perokok pasif
a. Bahaya kerusakan paru-paru. Kadar nikotin, karbon monoksida,
serta zat- zat lain yang lebih tinggi dalam darah mereka akan
memperparah penyakit yang sedang diderita, dan kemungkinan
mendapat serangan jantung yang lebih tinggi bagi mereka yang
berpenyakit jantung. Anak-anak yang orang tuanya merokok akan
mengalami batuk, pilek, dan radang tenggorokan serta penyakit
paru-paru lebih tinggi. Wanita hamil yang merokok beresiko
mendapatkan bayi mereka lahir, kurus, cacat, dan kematian.
b. Jika suami perokok, maka asap rokok yang dihirup oleh istrinya
akan mempengaruhi bayi dalam kandungan.
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda
yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, di mana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dalam memberikan hukuman fisik yang keras, lebih
mudah untuk menjadi perokok di banding anak-anak muda yang berasal dari
lingkungan rumah tangga yang bahagia. Remaja yang berasal dari keluarga
konservatif yang menekankan nilai-nilai sosial dan agama dengan baik dengan
20
tujuan jangka panjang lebih sulit untuk terlibat dengan rokok/tembakau/obat-
obatan, dibandingkan dengan keluarga yang permisif dengan penekanan yang
falsafah “kerjakan urusanmu sendiri-sendiri”. Yang paling kuat pengaruhnya
adalah bila orang tua sendiri menjadi figur contoh, yaitu sebagai perokok berat,
maka anak-anaknya sangat mungkin sekali untuk mencontohnya. Prilaku merokok
lebih banyak ditemui pada mereka yagn tinggal dengan satu orang tua (single
parent). Daripada ayah yang perokok, remaja akan lebih cepat berprilaku sebagai
perokok justru bila ibu mereka yang merokok. Hal ini terlihat pada remaja putri.
2. Pengaruh teman
3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, dan membebaskan diri dari
kebosanan.
4. Pengaruh Iklan
21
3.6. Tipe Merokok
22
efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi
keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena
khawatir rokok tidak tersedia saat ia menginginkannya.
1. Tumbuhkan kemauan yang tinggi untuk berhenti merokok, dalam hal ini
kita harus mengingat penyakit yang dapat diakibatkan oleh rokok dan
merupakan penderitaan.
3. Tanamkan pada diri sendiri bahwa pasti mampu untuk berhenti sama
sekali dari kebiasana merokok, hal ini dapat dilakukan dengan memulai
menurunkan jumlah batang rokok yang diisap perhari, sehingga semakin
lama semakin sedikit sampai tidak sama sekali.
23
Cara ini dilakukan dengan menghindari berkumpul dengan teman-teman
atau orang lain yang merokok sehingga anda tidak ingin kembali merokok.
Kategori
Pengetahuan
Pengetahuan Bahaya :
Merokok Baik
Siswa-Siswi Cukup
SMP Islam Kurang
Athirah
Kategori
Sikap Bahaya Sikap :
Merokok Positif
Negatif
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian
deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menerangkan atau
menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik
tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial, ekonomi, pekerjaan, cara hidup
(pola hidup), dan lain - lain (Hidayat, 2008: 47). Dilakukan untuk melihat
gambaran tingkat pengetahuan dan sikap siswa-siswi SMP Islam Athirah
terhadap penyakit kusta.
1. Populasi
Pada penelitian ini populasinya adalah siswa-siswi SMP Islam
Athirah di Makassar.
2. Sampel
25
d : Tingkat ketepatan yang diinginkan (90% = 0,1)
maka :
n = 120
1 + 120 (0,1²)
n = 120
1 + 120 (0,01)
n = 120
1 + 1,2
n = 120
2,2
26
2. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1
Variabel, Definisi Operasional, Skala Pengukuran dan Alat Ukur
No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Skor
Operasional
1. Pengetahuan Segala sesuatu Aspek - aspek Kuesioner Ordinal Baik :
yang diketahui yang terdapat tertutup 76%-100%
masyarakat dalam Cukup :
tentang bahaya pengetahuan 56%-75%
merokok meliputi : Kurang :
Pengertian, < 55%
kandungan
rokok, efek
yang
ditimbulkan
oleh rokok
2. Sikap Respon/ Respon/ Kuesioner Ordinal Positif :
tanggapan tanggapan Skor T > 50
masyarakat masyarakat Negatif :
terhadap terhadap rokok Skor T < 50
bahaya
merokok
27
D. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
1. Instrumen
Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini menggali variabel
independen dengan kuesioner
2. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data di lakukan di SMP disalah satu wilayah di
Makassar, Sulawesi Selatan dengan memberikan penjelasan tujuan
penelitian dan di mohon bantuannya menjadi responden. Selanjutnya
membagi kuesioner dengan di dampingi peneliti untuk memberikan
penjelasan, responden diingatkan untuk mengisi secara keseluruhan
kuesioner yang di bagikan.
28
Tabel 3.2
Kriteria untuk penilaian variabel pengetahuan masyarakat
No Klasifikasi Nilai Kategori Penilaian
1. 76 % - 100 % Baik
2. 56 % - 75 % Cukup
3. < 55 % Kurang
Sikap bersifat positif apabila hasil Skor T > 50, dan apabila hasil
Skor T < 50 maka sikap dikatakan bersifat negatif.
29
Tabel 3.3
No Klasifikasi Nilai Kategori Penilaian
1. Skor T > 50 Positif
2. Skor T < 50 Negatif
30
G. Tempat Penelitian dan Jadwal Penelitian
1. Tempat Penelitian
SMP Islam Athirah Makassar, Jln. Kajaolaliddo no. 22 Makassar,
Sulawesi Selatan.
2. Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 31 Desember 2012 - 12 Januari
2013.
31
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tabel 4.4
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa dan siswi
sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang bahaya merokok sebanyak 46
orang (83.63%) dan siswa-siswi yang pengetahuannya cukup sebanyak 9
(16,36%) orang.
32
Tabel. 4.5
Distribusi Frekuensi Sikap Siswa-Siswi SMP Islam Athirah Terhadap
Bahaya Merokok
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa SMP Islam
Athirah memiliki respon positif tentang bahaya merokok, yaitu sebanyak
36 orang (65,45%), bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki respon
negatif terhadap bahaya merokok sebanyak 19 orang 35,54%).
B. Pembahasan
1. Pembahasan Penelitian
a. Tingkat Pengetahuan Siswa-Siswi SMP Islam Athirah Tentang Bahaya
Penyakit
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa/i SMP
Islam Athirah Makassar. Siswa/i sudah memiliki pengetahuan yang cukup
baik sebanyak 46 orang (83,63%) dari 55 responden yang diambil menjadi
33
sampel sedangkan siswa-siswi yang memiliki pengetahuan yang cukup
baik yaitu sebanyak 9 orang dari 55 responden. Menurut Notoatmodjo
(2007) Pengetahuan adalah merupakan hasil “ tahu “ dan ini terjadi setelah
orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
34
b. Sikap siswa-siswi SMP. Islam Athirah tentang bahaya merokok.
2. Keterbatasan Penelitian
35
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
menjadi sampel, hal ini lebih besar bila dibandingkan dengan siswa
sampel.
36
B. Saran
sekitarnya.
37
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1/09E02607.pdf
Riz’ma. Kemala, Indri. (2007). Prilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi
http://dokternasir.web.id/2010/03/dampak-kesehatan-perokok-pasif.html
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan , Edisi Revisi,
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/index/assoc/HASHO1F5.dir/doc.pdf.
Soetjiningsih, Prof. Dr. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya,
http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/program/pengendalian-rokok/25-
masalah-merokok-di-indonesia
http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/program/pengendalian-rokok/28-15-
masalah-kesehatan-karena-rokok-yang-jarang-dipublikasikan
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2012/08/28/553
3/4/Rokok-dalam-Kehidupan-Remaja
http://permathic.blogspot.com/2012/06/bahaya-rokok-bagi-kesehatan-dan-
cara.html
38
Kuesioner Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Siswa SMP Islam Athirah
Terhadap Bahaya Merokok
1. Karakteristik Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
Alamat :
Hp:
2. Pengetahuan
Petunjuk pengisian: Pilih dan berikan tanda untuk menjawab benar atau salah
pada kolom yang tersedia
No. Pertanyaan Benar Salah
1. Didalam rokok terkandung kurang lebih 4000 bahan
kimia
2. Nikotin merupakan zat yang dapat menyebabkan
penyakit tetapi tidak terkandung didalam rokok
3 Rokok bisa menyebabkan kecanduan
4 Merokok tidak menyebabkan gangguan pada wanita
hamil
5 Merokok bisa menyebabkan penyakit yang berakhir
dengan kematian
6 Kanker mulut bukan merupakan penyakit yang
disebabkan oleh rokok
7 Merokok tidak menyebabkan kerugian ekonomi
(kerugian finansial/ keuangan)
8 Perokok pasif adalah orang-orang yang menghirup asap
39
rokok karena berada di sekitar orang yang sedang
merokok
9 Asap rokok dapat menyebabkan orang lain yang
menghirupnya terkena penyakit
10 Rokok tidak menyebabkan polusi udara
3. Sikap
Petunjuk pengisian: Pilih dan berikan tanda pada kolom yang tersedia
No Pertanyaan Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
1. Kandungan zat dalam
rokok sangat berbahaya
bagi tubuh
2 Pihak sekolah sebaiknya
melarang penjualan rokok
secara bebas di lingkungan
sekolah
3 Asap rokok menghambat
aktivitas belajar mengajar
di sekolah
4 Lingkungan sekolah
dijadikan kawasan bebas
merokok
5 Saya akan memberi tahu
tentang bahaya rokok jika
teman disekitar saya
merokok
6 Merokok bukanlah hal
40
yang membuat remaja
menjadi “tambah gaul”
7 Merokok dapat membuat
remaja menjadi tambah
“percaya diri”
8 Kebiasaan merokok dapat
menurunkan prestasi
belajar
9 Saya akan menolak rokok
bila ditawarkan
10 Kebiasaan merokok tidak
bisa dihentikan
41
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1/09E02607.pdf
Depkes Poltekkes. (2010). Kesehatan Remaja Problem dan Masalahnya, Jakarta: Salemba
Medika
Ekawati. (2009). Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Prilaku Terhadap Rokok Pada Siswa
SMU di Kelurahan Penatih.
Riz’ma. Kemala, Indri. (2007). Prilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi
http://dokternasir.web.id/2010/03/dampak-kesehatan-perokok-pasif.html Notoatmodjo,
Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan , Edisi Revisi,
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/index/assoc/HASHO1F5.dir/doc.pdf. Soetjiningsih,
Prof. Dr. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya,
http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/program/pengendalian-rokok/25-masalah-
merokok-di-indonesia
http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/program/pengendalian-rokok/28-15-masalah-
kesehatan-karena-rokok-yang-jarang-dipublikasikan
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2012/08/28/5533/4/Rokok-
dalam-Kehidupan-Remaja
http://permathic.blogspot.com/2012/06/bahaya-rokok-bagi-kesehatan-dan-cara.html
Kuesioner Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Siswa SMP Islam Athirah Terhadap
Bahaya Merokok
1. Karakteristik Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
Alamat :
Hp:
2. Pengetahuan
Petunjuk pengisian: Pilih dan berikan tanda untuk menjawab benar atau salah pada kolom
yang tersedia