Anda di halaman 1dari 14

PENYUSUNAN ALAT UKUR KEPEKAAN SOSIAL (SOCIAL SENSITIVITY)

PADA MAHASISWA
Disusun dalam rangka memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Metode Penelitian Data
Kuantitatif Semester 2

Penyusun

Nama : Nirwasita Hasna Zia

NIM : 22.E1.0213

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

DEFINISI...................................................................................................................................3

ASPEK.......................................................................................................................................3

DEFINISI OPERASIONAL......................................................................................................5

TABEL BLUE PRINT ITEM....................................................................................................5

CIRI-CIRI KEPEKAAN SOSIAL, INDIKATOR, DAN ITEM-ITEMNYA............................6

ALAT UKUR DALAM BENTUK FINAL................................................................................8

HASIL ANALISIS VALIDITAS (AIKEN’S V)........................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11

LAMPIRAN.............................................................................................................................12

Tabel Hasil Analisis Validitas Isi..........................................................................................12

Hasil Responden Skala Penelitian (Sebelum item UF dibalik)............................................13

Hasil Respon Skala Penelitian (Setelah item UF dibalik)....................................................13

Informed Consent.................................................................................................................14

Lembar Skala Penelitian.......................................................................................................14

 
A. DEFINISI 
Kepekaan sosial adalah kemampuan dimana manusia, sebagai makhluk sosial,
dapat merasakan dan mengamati tanggapan melalui perasaan emosional orang lain,
yang diungkapkan baik secara verbal maupun non-verbal (Utarii, Purnawan, &
Gelgel, 2021).
Menurut Rohima (dalam Utari, Purnawan, & Gelgel, 2021) kepekaan sosial
adalah kemampuan seseorang untuk merespon secara spontan dan tepat terhadap
orang lain atau situasi di sekitarnya.
Kepekaan sosial adalah tanggap atau tidaknya peka tidaknya seseorang
terhadap harapan-harapan sosial yang berasal dari lingkungan yang sesuai dengan
norma yang berlaku dan di dalamnya mengandung konsep baik buruk, pantas tidak
pantas bahkan boleh dan tidaknya suatu sikap atau tindakan dilakukan oleh seseorang
terhadap orang lain (Nalle, Saba, & Seko, 2023).
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, kepekaan
sosial adalah kemampuan seseorang untuk bereaksi secara cepat dan tepat pada suatu
situasi sosial baik secara verbal maupun non-verbal di sekitarnya.

B. ASPEK
Davis (dalam Leleang, Dewi, Hamid, 2021) membagi kepekaan sosial
berdasarkan beberapa aspek, yaitu :
1. Perspective taking merupakan kecenderungan individu untuk mengambil alih
spontan / mengadopsi sudut pandang psikologis orang lain, Perspective taking
menekankan pentingnya kemampuan perilaku yang non-egosentrik, yaitu
perilaku yang tidak berorientasi pada kepentingan diri, tetapi pada kepentingan
orang lain. Perspective taking yang tinggi dapat dihubungkan dengan baiknya
fungsi sosial seseorang. Kemampuan ini seiring pula dengan antisipasi
seseorang terhadap perilaku dan reaksi emosi orang lain, sehingga dapat
dibangun hubungan interpersonal yang baik dan penuh penghargaan.
2.  Fantasy merupakan kemampuan seseorang untuk mengubah diri secara
imajinatif ke dalam perasaan dan tindakan dari karakter-karakter khayalan
yang terdapat pada buku-buku, layar kaca, bioskop, maupun dalam permainan-
permainan. Aspek ini berpengaruh pada reaksi emosi terhadap orang lain.
Seringkali ditemui bahwa empati terjadi ketika individu melihat kejadian yang
sesuai dengan fantasinya.
3.  Empathic concern merupakan cermin dari perasaan kehangatan dan simpati
yang erat kaitannya dengan kepekaan dan kepedulian terhadap orang lain.
Orientasi seseorang terhadap permasalahan yang dihadapi orang lain meliputi
perasaan simpati dan peduli.
4.  Personal distress  merupakan rasa cemas pribadi yang mengarah pada individu
dan rasa gelisah dalam menghadapi setting interpersonal yang dirasa kurang
menyenangkan.

Sedangkan menurut Rohima (dalam Hilmi & Apriawan, 2021) aspek-aspek


kepekaan sosial melalui tindakan-tindakan kepekaan sosial antara lain sebagai
berikut: 
1. Tolong menolong : budaya tolong menolong adalah keharusan tiap
individu, saat kita menolong orang lain suatu ketika kita memerlukan
bantuan orang lain juga akan membantu kita, karena dengan tolong
menolong akan menciptakan persaudaraan, kasih kasih dengan teman,
tetangga dan orang yang ada di sekitarnya. 
2. Kerjasama: Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak mampu
hidup sendiri, karena suatu interaksi sosial diperlukan kerjasama orang
lain. Dengan kerjasama tersebut akan mendapatkan suatu tujuan yang
dikerjakannya.
3. Kesadaran diri: bagaimana cara orang dalam memahami perilaku diri
sendiri, mana yang baik dan buruk untuk dilakukan. Dengan kesadaran
diri yang tinggi seseorang bisa intropeksi diri sendiri agar menjadi
lebih baik untuk kedepannya. 
4. Menghargai orang lain: seseorang dapat mementingkan keperluan
orang lain tidak mementingkan dirinya sendiri ataupun egois, dan
orang tersebut mudah mengucapkan terimakasih kepada orang lain.

Pada penelitian ini, konsep dari Davis yang akan digunakan sebagai landasan
teori kepekaan sosial. Aspek-aspek tersebut dipilih oleh peneliti sebagai acuan dalam
pembuatan skala pengukuran untuk kepekaan sosial dikarenakan bahwa aspek-aspek
tersebut dapat mewakili definisi kepekaan sosial dan sesuai dengan definisi teoritis
yang diacu yang telah peneliti gunakan dalam penelitian ini. Aspek dari Davis terdiri
atas: perspective taking, fantasy, empathic concern, dan personal distress.
C.  DEFINISI OPERASIONAL

Kepekaan sosial merupakan respon atau reaksi dimana seseorang


memperhatikan dan peduli terhadap keadaan sekitar tanpa paksaan. Karena
permasalahan sosial yang ditimbulkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern adalah kurangnya kepekaan sosial, maka diperlukan kepekaan rasa
sosial dari siswa sebagai makhluk sosial. Alat ukur kepekaan sosial yang disusun,
berusaha untuk mengukur kepekaan sosial yang dilakukan oleh seseorang yang dilihat
dari sifat-sifatnya atau ciri-cirinya, menggunakan aspek-aspek menurut Davis, yaitu :
(1)perspective taking, (2)fantasy, (3)empathic concern, (4)personal distress. Tinggi
rendahnya skor menunjukkan tingginya usaha kepekaan sosial yang ditunjukkan,
semakin tinggi skor berarti semakin besar sifat kepekaan sosial yang ditunjukkan oleh
individu, demikian pula sebaliknya.

D. TABEL BLUE PRINT ITEM

Berikut merupakan tabel blue print item : 

Jumlah Item
Dimensi/ Aspek/ Indikator Total
Favorable Unfavorable

Perspective taking 2 2 4

Fantasy 2 2 4

Empathic concern 2 2 4

Personal distress 2 2 4

TOTAL 8 8 16

Setiap item (butir pernyataan) diberikan empat pilihan jawaban yaitu Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
Partisipan atau responden diminta untuk menyesuaikan antara item/pernyataan dengan
dirinya sendiri apakah sesuai atau tidak.
E. CIRI-CIRI KEPEKAAN SOSIAL, INDIKATOR, DAN ITEM-ITEMNYA

a. Perspective taking : memiliki kemampuan perilaku yang non-egosentrik


(perilaku yang tidak berorientasi pada kepentingan diri, tetapi pada
kepentingan orang lain).
Indikator Perspective taking
i. Mampu mencapai kesadaran diri melalui orang lain
Item-item : 
1. Saya dapat mengambil pelajaran dari setiap kejadian. (F) 
2. Jika saya meyakini suatu hal, saya tidak akan membuang waktu
dengan mendengarkan pendapat orang lain. (UF)
ii. Dapat memposisikan diri pada keadaan orang lain
Item-item : 
1. Ketika saya sedang kesal kepada seseorang, biasanya saya
berusaha menempatkan diri sebagai orang lain untuk sesaat.
(F) 
2. Saya sulit untuk melihat hal-hal dari sudut pandang orang lain.
(UF) 

b. Fantasy : ketika melihat kejadian yang sesuai fantasinya, empati akan


muncul.
Indikator Fantasy
i. Mampu mengimajinasikan diri dalam situasi fiktif
Item-item : 
1. Ketika saya membaca suatu cerita atau novel yang menarik,
saya membayangkan jika kejadian-kejadian dalam cerita itu
terjadi pada kehidupan saya. (F) 
2. Saya jarang benar-benar terhanyut dalam cerita pada suatu
buku atau film yang bagus.  (UF) 
ii. Mampu memunculkan perilaku menolong
Item-item : 
1. Ketika ada teman yang dimanfaatkan, saya melindunginya. (F)
2. Saya akan menyakiti teman jika dia menyakiti saya. (UF)
c. Empathic concern : memiliki perasaan simpati dan peduli ketika
menyaksikan orang lain yang membutuhkan.
Indikator Empathic concern
i. Memberikan perhatian yang tinggi terhadap kondisi dan posisi
orang lain
Item-item : 
1. Saya benar-benar ikut merasa bahagia, ketika seorang teman
bercerita tentang keberuntungannya. (F) 
2. Saya enggan merasa kasihan ketika melihat orang lain
diperlakukan dengan tidak adil. (UF)
ii. Mudah bersimpati dan berbelas kasih pada orang lain
Item-item : 
1. Saya merasa sedih ketika saya melihat orang yang terasingkan
dalam suatu kelompok. (F) 
2. Saya diam saja ketika teman saya sedang bersedih. (UF)

d. Personal distress : memiliki perasaan cemas dan gelisah ketika melihat orang
lain mengalami kemalangan.
Indikator Personal distress
i. Mengalami kecemasan yang berlebihan akan penderitaan yang
dialami orang lain
Item-item : 
1. Saya gelisah jika meninggalkan teman yang mendapat masalah
sendirian. (F) 
2. Kadang saya merasa tidak nyaman ketika orang lain
menceritakan masalahnya pada saya. (UF) 
ii. Merasakan prihatin yang mendalam akan penderitaan yang
dialami orang lain
Item-item : 
1. Mengetahui teman saya di bully, hati saya terpukul. (F) 
2. Saya tidak terlalu peduli kepada teman-teman saya ketika
mereka sedang tertekan. (UF) 
F. ALAT UKUR DALAM BENTUK FINAL
No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya dapat mengambil pelajaran dari setiap kejadian.

2. Saya tidak terlalu peduli kepada teman-teman saya ketika mereka


sedang tertekan.
3. Saya gelisah jika meninggalkan teman yang mendapat masalah
sendirian.
4. Mengetahui teman saya di bully, hati saya terpukul.

5. Saya jarang benar-benar terhanyut dalam cerita pada suatu buku


atau film yang bagus.
6. Jika saya meyakini suatu hal, saya tidak akan membuang waktu
dengan mendengarkan pendapat orang lain.
7. Saya merasa sedih ketika saya melihat orang yang terasingkan
dalam suatu kelompok.
8. Ketika saya sedang kesal kepada seseorang, biasanya saya
berusaha menempatkan diri sebagai orang lain untuk sesaat.
9. Saya sulit untuk melihat hal hal dari sudut pandang orang lain.

10 Saya benar-benar ikut merasa bahagia, ketika seorang teman


. bercerita tentang keberuntungannya.

11 Kadang saya merasa tidak nyaman ketika orang lain


. menceritakan masalahnya pada saya.

12 Ketika ada teman yang dimanfaatkan, saya melindunginya.


.

13 Saya akan menyakiti teman jika dia menyakiti saya.


.

14 Saya enggan merasa kasihan, ketika melihat orang lain


. diperlakukan dengan tidak adil.

15 Ketika saya membaca suatu cerita atau novel yang menarik, saya
. membayangkan jika kejadian-kejadian dalam cerita itu terjadi
pada kehidupan saya.
16 Saya diam saja ketika teman saya sedang bersedih
.

G. HASIL ANALISIS VALIDITAS (AIKEN’S V)

Nomor Butir Subjek/Rater S1 S2 S3 ∑s n(c-1) V Keterangan

A B C

Butir 1 3 3 4 2 2 3 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 2 3 4 3 2 3 2 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 3 3 4 4 2 3 3 8 9 0,89 TIDAK VALID

Butir 4 3 4 3 2 3 2 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 5 3 3 3 2 2 2 6 9 0,67 TIDAK VALID

Butir 6 3 3 2 2 2 1 5 9 0,56 TIDAK VALID

Butir 7 3 4 3 2 3 2 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 8 4 3 2 3 2 1 6 9 0,67 TIDAK VALID

Butir 9 3 4 4 2 3 3 8 9 0,89 TIDAK VALID

Butir 10 4 3 4 3 2 3 8 9 0,89 TIDAK VALID

Butir 11 3 3 2 2 2 1 5 9 0,56 TIDAK VALID

Butir 12 3 3 4 2 2 3 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 13 3 3 2 2 2 1 5 9 0,56 TIDAK VALID

Butir 14 3 4 4 2 3 3 8 9 0,89 TIDAK VALID


Butir 15 3 3 4 2 2 3 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 16 3 3 3 2 2 2 6 9 0,67 TIDAK VALID

Diketahui bahwa indeks aiken’s v adalah indeks kesepakatan rater terhadap


kesesuaian butir (atau sesuai tidaknya butir) dengan indikator yang ingin diukur
menggunakan butir tersebut.
Berdasarkan data yang telah diperoleh, dengan jumlah responden yang
mengisi skala penelitian sebanyak 3 subjek. Untuk menguji validitas di tiap-tiap item,
peneliti melihat V-tabel dengan jumlah subjek/rater 3 dan jumlah opsi jawaban
sebanyak 4, dimana taraf signifikansinya adalah α 0,05.
Maka berdasarkan hasil tabel analisis data yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa nilai Aiken’s V = 0,78 dengan 3 subjek dan 4 opsi jawaban, maka
V = 0,78 < Vt (α 0,05) = 1.00 sehingga dapat dinyatakan bahwa item no 1, 2, 4, 7, 12,
dan 15 Tidak Valid. Pada item no 3, 9, 10, 14  nilai Aiken’s V = 0,89 dengan jumlah
subjek 3 dan 4 opsi jawaban, maka V = 0,89 < Vt (α 0,05) = 1.00 sehingga item
tersebut dinyatakan Tidak Valid. Lalu, dari tabel hasil analisis data di atas, item no 5,
8, 16 memiliki nilai Aiken’s V = 0,67 dengan jumlah subjek 3 dan 4 opsi jawaban,
maka V = 0,67 < Vt (α 0,05) = 1.00 sehingga item 5, 8, dan 16 dinyatakan Tidak
Valid. Terakhir, berdasarkan tabel analisis data, disimpulkan bahwa nilai Aiken’s V =
0,56 dengan 3 subjek dan 4 opsi jawaban, maka V = 0,56 < Vt (α 0,05) = 1.00
sehingga dapat dinyatakan bahwa item no 6, 11, dan 13 Tidak Valid. 
DAFTAR PUSTAKA

Hilmi, M. Z., & Apriawan, A. (2021). Peran Keterlibatan Orang Tua dalam
Menumbuhkan Kepekaan Sosial Anak di Desa Sepit Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok
Timur. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Https://Jurnal.Unibrah.Ac.Id/Index.Php/JIWP, 7(1).
https://doi.org/10.5281/zenodo.5715666

Leleang, A. I. T., Dewi, E. M. P., Hamid, A. N. (2021). Hubungan Empati Dengan


Kecenderungan Perilaku Perundungan Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Kota
Makassar. Pinisi Journal of Art, Humanity, and Social Studies, vol 1, no 6. 

Nalle, A. P., Saba, K. R., & Seko, I. (2023). Intensitas Penggunaan Aplikasi Facebook
Dan Kepekaan Sosial Remaja. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 5(1), 963-969.

Pertiwi, N. P., Sumarwiyah, S., & Hidayati, R. (2020). Peningkatan Kepekaan Sosial
Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Home Room Pada Siswa. Jurnal
Prakarsa Paedagogia, 2(2). https://doi.org/10.24176/jpp.v2i2.4503

Utari, N. L. P., Purnawan, N. L. R., & Gelgel, N. M. R. A. (2021). Pengaruh Terpaan


Media Sosial Twitter Terhadap Kepekaan Sosial Remaja di Kota Denpasar (Studi Pada utas
“Twitter Please do Your Magic”). Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1), 1–10.
LAMPIRAN

1. Tabel Hasil Analisis Validitas Isi

Nomor Butir Subjek/Rater S1 S2 S3 ∑s n(c-1) V Keterangan

A B C

Butir 1 3 3 4 2 2 3 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 2 3 4 3 2 3 2 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 3 3 4 4 2 3 3 8 9 0,89 TIDAK VALID

Butir 4 3 4 3 2 3 2 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 5 3 3 3 2 2 2 6 9 0,67 TIDAK VALID

Butir 6 3 3 2 2 2 1 5 9 0,56 TIDAK VALID

Butir 7 3 4 3 2 3 2 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 8 4 3 2 3 2 1 6 9 0,67 TIDAK VALID


Butir 9 3 4 4 2 3 3 8 9 0,89 TIDAK VALID

Butir 10 4 3 4 3 2 3 8 9 0,89 TIDAK VALID

Butir 11 3 3 2 2 2 1 5 9 0,56 TIDAK VALID

Butir 12 3 3 4 2 2 3 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 13 3 3 2 2 2 1 5 9 0,56 TIDAK VALID

Butir 14 3 4 4 2 3 3 8 9 0,89 TIDAK VALID

Butir 15 3 3 4 2 2 3 7 9 0,78 TIDAK VALID

Butir 16 3 3 3 2 2 2 6 9 0,67 TIDAK VALID

2. Hasil Responden Skala Penelitian (Sebelum item UF dibalik)


Nomor Butir Subjek
A B C
Butir 1 3 3 4
Butir 2 2 1 2
Butir 3 3 4 4
Butir 4 3 4 3
Butir 5 2 2 2
Butir 6 2 2 3
Butir 7 3 4 3
Butir 8 4 3 2
Butir 9 2 1 1
Butir 10 4 3 4
Butir 11 2 2 3
Butir 12 3 3 4
Butir 13 2 2 3
Butir 14 2 1 1
Butir 15 3 3 4
Butir 16 2 2 2
3. Hasil Respon Skala Penelitian (Setelah item UF dibalik)
Nomor Butir Subjek
A B C
Butir 1 3 3 4
Butir 2 3 4 3
Butir 3 3 4 4
Butir 4 3 4 3
Butir 5 3 3 3
Butir 6 3 3 2
Butir 7 3 4 3
Butir 8 4 3 2
Butir 9 3 4 4
Butir 10 4 3 4
Butir 11 3 3 2
Butir 12 3 3 4
Butir 13 3 3 2
Butir 14 3 4 4
Butir 15 3 3 4
Butir 16 3 3 3

4. Informed Consent (Terlampir)


5. Lembar Skala Penelitian (Terlampir)

Anda mungkin juga menyukai