Anda di halaman 1dari 10

Interaksi Sosial

Manusia tidak luput dengan perannya sebagai makhluk sosial yang tak pernah lepas
berinteraksi, tidak hanya pembicaraan hal yang penting namun pembicaraan ringan terkadang
menjadi hal yang sangat penting untuk menambah informasi.

Contohnya jika ketika seseorang menghadapi masalah, pasti akan bercerita entah itu teman,
orang tua, saudara atau siapapun itu untuk mencurahkan isi hati dan perasaan semakin lega
untuk mendapatkan saran yang terbaik. Jadi apa itu Interaksi sosial?

A. Pengertian Interaksi Sosial


Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau
lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya
manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan
orang lain.

Secara sederhana, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu


maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
Adapun pengertian Interaksi sosial menurut 5 para ahli:

1. Gilin
Interaksi sosial dijelaskan oleh gillin sebagai hubungan sosial yang dinamis antara individu
dengan individu lain atau dengan kelompok atau hubungan antar kelompok. Hubungan ini
tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.

2. Bonner
Interaksi sosial menurut Bonner adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksinya
dari individu dapat mempengaruhi / mengubah kehidupan individu lain.

3. Walgito
Walgito berpendapat bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial dapat
memberikan pengaruh terhadap individu atau kelompok lain. Interaksi sosial juga
berpengaruh terhadap kelompok dengan kelompok lain yang saling berhubungan.

4. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto berpendapat  bahwa interaksi sosial adalah proses sosial yang berkaitan
dengan cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membangun sistem dalam
hubungan sosial.
5. Murdiyatmo dan Handayani
Murdiyatmo dan Handayani menjelaskan pengertian interaksi sosial sebagai hubungan yang
dibangun seseorang dengan orang lain yang dalam proses kehidupan tersebut terbangun
struktur sosial. Pada struktur sosial tersebut juga terbangun hubungan yang saling
mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

C. Ciri-ciri Interaksi Sosial


Menurut Sosiologi Charles P. Loomis ciri-ciri interaksi sosial , yaitu:

1. Jumlah pelaku lebih dari seorang bahkan lebih


2. Adanya komunikasi diantara para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
3. Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang
diperkirakan oleh para pengamat.
D. Syarat Interaksi Sosial

Sebagai manusia tidak lepas dengan interaksi dalam kegiatan sehari-hari, karena sudah pasti
manusia akan membutuhkan seseorang untuk saling bertahan hidup.

Namun agar lebih jelas dalam interaksi sosial ada 2 syarat yang akan terjadinya interaksi
sosial, yaitu:

1. Kontak Sosial
Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak hanya interaksi melalui tatap muka saja
namun adapun melakukan kontak tanpa bertemu langsung seperti informasi melalui, radio,
telepon bahkan surat elektronik ini termasuk interaksi sosial yang sudah berkembang di
kemajuan zaman.

Kontak sosial dibagi menjadi dua:

 Kontak Sosial bersifat Primer: Kontak terjadi secara langsung seperti bertatap
muka.
 Kontak Sosial bersifat Sekunder: Kontak terjadi secara tidak langsung atau
menggunakan media penghubung seperti telepon, surat elektronik bahkan
melalui pesan media sosial.
2. Komunikasi
Dalam interaksi sosial, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dengan maksud
adanya saling mengungkapkan perilaku entah itu dalam berbicara, sikap
bahkan gesture untuk menyampaikan pesan. Namun, ada beberapa unsur pokok dalam
komunikasi yaitu:

 Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan


untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau keterkaitan.
 Komunikan adalah seorang atau kelompok yang menerima pesan dari
komunikator.
 Pesan adalah sesuatu hal yang disampaikan oleh komunikator. Pesan biasanya
berisikan informasi, pertanyaan, bahkan pengungkapan emosi dan perasaan.
 Media adalah perantara untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat
berupa lisan, tulisan, gambar bahkan film biasanya memberikan pesan tersurat.
 Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah
mendapatkan pesan dari komunikator.
Komunikasi yang terjadi antara satu individu dengan individu lainnya dapat disebut sebagai
komunikasi interpersonal yang memiliki banyak teori di dalamnya. Jika kamu ingin
memahaminya lebih dalam, buku berjudul Teori Komunikasi Interpersonal Disertai Contoh
Fenomena Praktis oleh Dr. Ali Nurdin, S.Ag., M.Si. akan sesuai untuk kamu.

E. Jenis dan Contoh Interaksi Sosial


Interaksi mempunyai beberapa jenis, untuk mudah dipahami mari simak berikut ini:

1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu


Interaksi sosial individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu lain yang
bertujuan untuk memberikan aksi atau respon untuk menjadi teman dan mengarah ke arah
bekerja sama jika reaksinya positif, namun jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul
konflik atau pertentangan.

Contoh:

 Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasikan tentang apa


yang dibutuhkan.
 Mengajak bermain main sepeda bersama adik
 Guru mengajari les bahasa pada seorang murid.
2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok
Interaksi sosial individu dengan kelompok pada salah satu bahkan kelompok yang lebih besar
biasanya terdiri lebih dari 3 orang yang dimana akan memberikan informasi entah itu
promosi,  bahkan seminar. Selain itu, biasanya interaksi sosial ini disampaikan oleh beberapa
orang saja yang kemudian informasi yang disampaikan akan didengarkan oleh banyak orang
atau kelompok.

Contoh:
 Menjadi seorang narasumber dalam kegiatan seminar
 Menyampaikan informasi promosi kepada komunitas
 Kepala sekolah sedang berbicara pada murid-murid sewaktu upacara
3. Interaksi Kelompok dengan kelompok
Interaksi Kelompok dengan kelompok merupakan pertemuan antara dua kelompok atau lebih
dengan kelompok  yang berbeda, untuk mengkomunikasikan hal yang berkaitan namun
sifatnya bukan hal pribadi namun untuk kepentingan kelompok itu sendiri.

Namun untuk berkomunikasi antar kelompok terkadang menghadapi pro dan kontra harus
lebih berhati-hati, karena setiap pendapat seseorang bisa saja menyerang kelompok lainnya.

Contoh:
 Para pemuda karang taruna memberi informasi kepada masyarakat untuk saling
bekerjasama membersihkan halam rumah agar menjadi juara perlombaan
kebersihan di acara HUT-RI 17 Agustus.
 Kelompok TNI dan kelompok Polisi melakukan kerjasama interaksi sosial untuk
memberantas kejahatan di daerahnya.
Menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan, namun ada
baiknya untuk saling berinteraksi secara baik, sopan dan jelas to the point apa tujuannya.
Karena komunikasi yang baik akan memberikan ketenangan dan kesepakatan yang mungkin
dapat menjadi suatu hal yang berjangka panjang. Misalnya, keterkaitan tentang usaha bisnis
menjadi pelanggan, menjadi seseorang yang dipercaya, dan hal lainnya.

Saat ini, kita juga dapat melakukan interaksi melalui internet atau tepatnya media sosial yang
memudahkan kita untuk bertukar informasi. Jika Grameds tertarik untuk memahami topik ini
lebih dalam, buku Media Sosial, Interaksi, Identitas dan Modal Sosial oleh Shiefti Dyah
Alyusi sangat tepat untuk mempelajari topik ini.
F. Pola Interaksi Sosial
Pola Interaksi Sosial Interaksi sosial yang terjadi antara individu maupun kelompok yang
bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu, sebagaimana kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan secara pengulangan hingga berjangka panjang maka akan bertahan terwujudnya
hubungan sosial yang baik .

Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Berdasarkan kedudukan sosial (status) dan peranannya. Contohnya, seorang guru


yang mengajar bersama muridnya harus mencerminkan perilaku seorang guru.
Sebaliknya, siswa harus menaati gurunya.
 Kegiatan yang terus berlanjut hingga menemukan titik tujuan untuk
menghasilkan suatu hal yang terbaik dan terus mengembangkan pemikiran atau
ide.Contohnya, dari adanya interaksi, seseorang melakukan terjalin kerjasama
bisnis, muncul suatu pertentangan, adanya persaingan, dan lain sebagainya.
 Interaksi sosial dapat terjadi pada siapapun tidak mengenal waktu, tempat dan
keadaan biasanya akan terlibat sebagaimana pola pikir masyarakat akan
terbentuk.Contohnya:Salah satu sekolah mempunyai penilaian yang baik dalam
hal disiplin, kebersihan dan prestasi siswa yang begitu berpengaruh di salah satu
daerah. Namun kepercayaan masyarakat pada sekolah tersebut selalu baik, hanya
saja di suatu waktu sekolah tersebut tercemar tidak baik karena kelakuan siswa
yang melakukan tindakan tidak terpuji.
G. Faktor-Faktor Terbentuknya Interaksi Sosial
1. Imitasi
Imitasi adalah seseorang atau lebih melakukan untuk meniru seseorang dalam hal gaya, sikap,
perilaku hingga penampilan terlihat menyerupai fisik seseorang. Biasanya faktor interaksi
sosial ini dapat terjadi pada indvidu yang ngefans dengan salah satu idolanya.
Seseorang yang ngefans  dengan idolanya biasanya akan berusaha untuk memakai pakaian
dengan model yang sama. Tidak hanya itu, seorang fans terkadang mengikuti model rambut
yang sama dengan idolanya.
2. Sugesti
Sugesti merupakan seseorang yang terpengaruh karena adanya suatu dorongan diberikan
orang lain dengan beberapa cara tertentu yang dimana seseorang tersebut akan melaksanakan
dengan apa yang di sugestikan terkadang tanpa berfikir rasional. Faktor ini dapat kita lihat
ketika ada seorang anak yang diberikan nasihat oleh orang tuanya.

Selain itu, faktor sugesti yang bisa memunculkan interaksi sosial bukan hanya bisa terjadi
karena diberi nasihat oleh orang tua saja, tetapi bisa terjadi karena diberikan nasihat oleh
seorang guru. Dengan nasihat-nasihat yang diharapkan penerima nasihat bisa menerima
dengan baik dan bisa dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani masa depan nanti.

3. Simpati
Simpati adalah bagaimana kita memperlihatkan sikap akan rasa tertarik pada seseorang akan
sesuatu hal atau sikap yang menarik pada dirinya seperti penampilan, pola pikirnya bahkan
kebijaksanaannya dengan menerapkan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh
simpati.

Dengan adanya faktor ini, maka seseorang akan tergerak hatinya untuk membantu orang lain.
Apabila semakin banyak orang yang dapat dibantu, maka kehidupan bermasyarakat akan
menjadi lebih harmonis dan interaksi sosial pun tetap bisa terus terjaga dengan baik.

4. Identifikasi
Identifikasi merupakan suatu pemberian tanda ciri khas sehingga sebenarnya ini berkaitan
dengan imitasi seseorang dengan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang
lain yang ditiru (idolanya), hingga menghilangkan jati dirinya sendiri. Hal seperti ini,
sebaiknya segera dihindari karena kehilangan jati diri bisa membuat seseorang lupa kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki oleh dirinya.

5. Empati
Empati merupakan merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain, baik itu kebahagiaan
maupun kesedihan. Contohnya, ketika seorang siswa masuk ke PTN yang diharapkan, orang
tua bahkan temannya akan ikut merasakan kebahagiaan.

Interaksi dalam masyarakat akan menumbuhkan bentuk hubungan saling mempererat dan
mengubah suatu kondisi masyarakat di suatu daerah, misalnya dalam interaksi sosial positif
melakukan gotong royong ini merupakan suatu bentuk Interaksi sosial. Bentuk interaksi
sosial terbagi menjadi dua yaitu Asosiatif dan Disosiatif. Apa perbedaanya, mari kita pelajari
lebih mendalam.
H. Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi Sosial Asosiatif (Positif)
Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang positif, untuk mengarah kebaikan
akan kerjasama dan menciptakan sesuatu antara seseorang dengan yang lain untuk mencapai
tujuan yang positif. Namun, interaksi sosial asosiatif ini terbagi lagi menjadi empat, yaitu:

1. Kerjasama
Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh sekelompok individu atau saling membantu yang
bertujuan mewujudkan kegiatan yang positif. Dalam kehidupan selalu memerlukan bantuan
orang lain namun tetap dalam batas yang wajar. Contohnya, seperti gotong royong antar
tetangga.

2. Akomodasi
Akomodasi merupakan penyesuaian diri seseorang bahkan kelompok manusia yang
sebelumnya saling bertentangan, supaya mengatasi ketegangan dengan antara pihak yang
bertentangan dibutuhkanlah akomodasi.

Tujuannya untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial yang akan berkaitan dengan
norma dan nilai-nilai dalam lingkup masyarakat. Namun akomodasi ini terbagi lagi menjadi
beberapa bagian, diantaranya:

a. Ajudikasi
Ajudikasi merupakan proses cara penyelesain konflik sosial yang juga dikenal dengan
akomodasi. Perselisihan ini terjadi karena interaksi sosial antar individu atau suatu kelompok
dengan kelompok lainnya dengan berbagai macam cara. Contoh: Dalam kasus perceraian,
kasus korupsi, kasus penipuan, kasus pencemaran nama baik, kasus pembunuhan bahkan
kasus pelanggaran hak cipta.

b. Arbitrase
Upaya untuk menyelesaikan konflik dengan pihak ketiga sebagai keputusan yang mengikat
tidak bisa diganggu gugat oleh kedua pihak yang berselisih. Contoh: Seorang guru BK
memberi hukuman kepada kedua murid yang bertengkar karena kalah pertandingan sepak
bola.

c. Kompromi
Kompromi merupakan suatu upaya untuk mendapatkan kesepakatan di antara dua pihak yang
berbeda pendapat atau berselisih paham, tujuannya untuk menyelesaikan perselisihan .

d. Konsiliasi
Suatu upaya dalam menyelesaikan sengketa atau perselisihan dari pihak-pihak dengan
melibatkan pihak netral yang dinamakan konsiliator yang mencari titik tengah (penyelesaian
atau persetujuan) yang mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang berselisih.
e. Mediasi
Mediasi merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang
netral, hampir serupa seperti arbitrase namun hanya sebagai penengah (mediator). Contoh:
Pertikaian GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di mediator oleh Swedia pada tanggal 15 Agustus
2005.

f. Stalemate
Stalemate merupakan ketika dua pihak saling memiliki konflik yang bertentangan namun
konflik tersebut berhenti karena menghadapi suatu peristiwa sehingga keduanya saling
berhenti untuk menyerang. Contoh: Berakhirnya perang dingin antara Blok Barat yang
dipimpin Amerika dan Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet pada saat di era !990-an.

3. Toleransi
Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati dalam bermasyarakat baik
individu maupun berkelompok.  Dalam hal ini seperti saling tolong menolong antar sesama
tanpa memandang suku, agama, ras maupun antar golongan.

Hal ini sendiri dapat kita lihat pada masyarakat Indonesia yang telah menjadi warisan budaya
bangsa termanifestasi ke dalam unsur budaya yang ada sedperti simbol, praktik sosial, adat
istiadat, dan masih banyak lagi yang dijelaskan pada buku Harmoni Dalam KERAGAMAN :
Jejak Budaya Toleransi oleh Muhammad Nur Prabowo Setyabudi, Dkk.

4. Akulturasi
Akulturasi adalah penerimaan segala unsur–unsur baru dimasa kini menjadi suatu
kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas / hal yang berkaitan dengan unsur lama.

Contohnya:

– Pertunjukan wayang-wayang yang mengisahkan cerita dari India tentang Mahabarata


(sejarah),

– Bagunan masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi budaya Jawa, Islam dan
Hindu

– Lifestyle gaya hidup seseorang yang mengikuti tren entah dari berpakaian, model rambut
dan lain-lain.

5. Asimilasi
Asimilasi merupakan percampuran suatu budaya dengan menghilangkan ciri khas
kebudayaan aslinya lalu membentuk kebudayaan baru dan menerapkan dalam keseharian.

Contohnya:
 Asimilasi Ras Mongoloid dan Ras Negroid di Benua Asia membentuk ras baru.
 Pernikahan beda ras dan etnis
 Corak rumah di sebagian kota mengkombinasikan dengan corak khas modern
seperti arsitektur Eropa
Interaksi Sosial Disosiatif(Negatif)
Disosiatif merupakan Interaksi sosial yang mengarah kepada konflik serta perpecahan dalam
individu maupun kelompok, biasanya Disosiatif akan mengarah ke hal negatif. Seperti:

1. Persaingan (Kompetisi)
Pasti sudah tak asing dengan kata ‘Kompetisi’. Kompetisi merupakan interaksi sosial untuk
saling bersaing secara individu maupun kelompok biasanya akan  mencari keuntungan di
bidang-bidang tertentu tanpa menggunakan ancaman kekerasan.

Contohnya: Pertandingan Bulu tangkis Olympic 2020 Anthony Ginting melawan antonsen
anders.

2. Kontravensi
Kontravensi adalah upaya seseorang untuk menentang suatu perkara secara tersembunyi
supaya tidak terjadi perselisihan. Adapun biasanya seseorang akan bersikap ragu, tidak pasti,
penyangkalan bahkan penolakan dengan tidak mengungkap secara terbuka. Ini disebabkan
karena perbedaan pendirian di kalangan-kalangan tertentu. Contohnya: Membocorkan rahasia
teman pada orang lain.

Adapun perbuatan dalam bentuk kontravensi taktis, contohnya: Membuat tuduhan tiba-tiba
tanpa alasan, menipu seseorang dengan berbagai alasan dan lain sebagainya.

3. Pertentangan
Konflik adalah sebuah pertentangan atau bisa lanjutan dari kontravensi yang sifatnya terbuka
yang biasanya akan menyebabkan pertikaian. Penyebabnya adanya perbedaan argumentasi
yang membuat rasa marah hingga benci dan dapat menimbulkan untuk saling menyerang
bahkan melukai seseorang bahkan kelompok

Kesimpulan
Interaksi sosial ini sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dimanapun berada,
tujuannya untuk menjalin hubungan baik pertemanan bahkan bisnis untuk mencari
keuntungan. Interaksi sosial merupakan suatu kemampuan yang bisa diasah. Dengan kata
lain, setiap orang bisa memiliki kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan baik selama ia
selalu terus mengasah kemampuan interaksi sosialnya.

Selain itu, kerja sama atau kolaborasi dengan individu bahkan kelompok akan
mengembagkan pemikiran atau ide-ide yang sebelumnya tidak ada dalam pikiran kita.
Dengan kerja sama atau kolaborasi, suatu pekerjaan akan lebih mudah untuk diselesaikan
dengan optimal. Maka dari itu, menjaga interaksi sosial yang baik adalah kunci saling
membantu dan menghargai.
LATIHAN SOAL
Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Interaksi sosial dikatakan bentuk umum proses sosial, yaitu ketika ….
(A) individu tidak secara langsung menanggapi rangsangan yang datang, tetapi
menafsirkan terlebih dahulu
(B) individu dan kelompok mengembangkan cara-cara berhubungan dengan individu dan
kelompok lain
(C) individu dan kelompok melakukan tindakan-tindakan masing-masing dalam
masyarakat
(D) individu mempelajari dan memahami komunikasi antara individu dan kelompok
sosial
(E) adanya tanggapan atau respons terhadap rangsangan dari luar

2. Interaksi sosial yang baik akan menghasilkan komunikasi yang baik sehingga dapat
mengembangkan sikap bersahabat. Contohnya yaitu ….
(A) dapat hidup bersama sesuai yang diharapkan
(B) ada persamaan saling membutuhkan antar anggota masyarakat
(C) menumbuhkan sikap saling kerjasama, bersaing bahkan berkonflik
(D) dapat menunjukkan sikap cinta damai dalam kehidupan bermasyarakat
(E) mengembangkan sikap egoisme dalam menjalin hubungan di masyarakat

3. Berikut ini merupakan salah satu contoh yang tidak menggambarkan interaksi sosial
adalah ….
(A) Sepulang sekolah Tyas bertemu dengan teman saat SMP dan merekapun bertegur
sapa
(B) Beberapa anak saling berdebat saat sedang mendiskusikan suatu materi di kelas
(C) Yoga berpapasan dengan temannya Yogi namun mereka tidak bertegur sapa karena
sedang terlibat pertengkaran
(D) Ketika Guru sedang menerangkan materi di depan kelas, seorang siswa mengajukan
pertanyaan pada gurunya tersebut
(E) Seorang ibu menasehati anaknya karena telah bertengkar dengan temannya dan
anaknya pun berjanji tidak akan melakukan perbuatan tersebut lagi

4. Ibu Farida adalah Guru sosiologi. Ibu Farida sedang mengajar di kelas 10. Kegiatan
yang dilakukan Ibu Farida tersebut merupakan bentuk interaksi sosial ….
(A) guru dengan peserta didik
(B) individu dengan individu
(C) individu dengan kelompok
(D) kelompok dengan kelompok
(E) masyarakat dengan kelompok

5. Perhatikan pernyataan berikut:


1) mempunyai maksud dan tujuan
2) adanya kontak sosial di antara pelaku
3) jumlah pelaku lebih dari satu orang
4) adanya komunikasi antara pelaku
Yang merupakan syarat terjadinya interaksi sosial di masyarakat adalah ….
(A) (1) dan (2)
(B) (1) dan (3)
(C) (1) dan (4)
(D) (2) dan (3)
(E) (2) dan (4)

6. Perhatikan ciri-ciri berikut ini!


1) Ada kecenderungan interaksi berlangsung positif
2) Ada komunikasi dan kontak sosial
3) Menghasilkan penyesuaian diri bagi pelakunya
4) Mengabaikan norma-norma yang berlaku di masyarakat
5) Berpedoman kepada kaidah yang berlaku
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, yang termasuk ciri interaksi sosial adalah ….
(A) (1), (2), dan (3)
(B) (1), (3), dan (4)
(C) (1), (3) dan (5)
(D) (2), (3), dan (5)
(E) (3), (4), dan (5)

Anda mungkin juga menyukai