Anda di halaman 1dari 48

CASED BASED DISCUSSION

“Persalinan Normal”
Oleh :
Salma Rhihadatul Fitrah (018.06.0070)

Penguji :
dr. I Gusti Ngurah Nyoman Yuliastina, Sp. OG
Pendahuluan

Persalinan dan kelahirann normal Proses persalinan diawali dengan 4 tahap dalam persalinan :
adalah pengeluaran janin pada kontraksi uterus yang teratur dan - Kala I disebut kala pembukaan
kehamilan yang cukup bulan, secara memuncak pada saat pengeluaran
- Kala II disebut kala pengeluaran.
spontan, presentasi belakang kepala, bayi berlangsung sampai dengan
tanpa suatu komplikasi pada ibu adanya pengeluaran plasenta dan - Kala III disebut kala urie.
maupun pada janin selaputnya. - Kala IV dilakukannya observasi

Di Indonesia proporsi penolong


Kejadian komplikasi persalinan di
persalinan : bidan 62,7% dan dokter
Indonesia sebesar 46 %. Jenis
kandungan sebesar 28,9%.
kejadian komplikasi persalinan ini
Berdasarkan demografi semakin
adalah persalinan lama (35%),
tinggi pendidikan ibu semakin tinggi
perdarahan (8%), demam (8%),
persentase penrtolongan persaliann
kejang (2%), lainnya (5%).
ke tenaga kesehatan.
TINJAUAN
PUSTAKA
Kehamilan

Dimulainya konsepsi baik terletak di uterus


maupun tempat lain sampai lahirnya janin baik
secara kelahiran spontan maupun elektif.

Usia kehamilan:
• Trimester I (0 – 13 minggu)
• Trimester II (13 – 27 minggu)
• Trimester III (28 – 40 minggu)
Persalinan Normal
Proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan yang cukup bulan, lahir secara
spontan, presentasi belakang kepala,
berlangsung dalam 18 jam, tanpa adanya • Kala I (pembukaan serviks
suatu komplikasi baik pada ibu maupun membuka dari 0 sampai 10
pada janin cm)
• Kala II (kekuatan his dan
kekuatan mengedan, janin
didorong keluar sampai
lahir.)
• Kala III (plasenta terlepas
dari dinding uterus dan
dilahirkan)
• Kala IV (pemantauan 2 jam
postpartum)
Teori Penyebab persalinan
Penurunan Keregangan
Prostaglandin Oksitosin
progesteron Otot
Proses penuaan plasenta
terjadi mulai umur 28 Otot uterus mempunyai
minggu, dimana terjadi Prostaglandin sangat
kemampuan meregang
penimbunan jaringan ikat, meningkat pada cairan
dalam batas tertentu.
pembuluh darah mengalami amnion dan desidua dari terjadi peningkatan
Keadaan uterus yang terus
penyempitan dan buntu minggu ke-15 hingga aterm, reseptor oksitosin dalam
membesar dan menjadi
dan kadarnya meningkat otot rahim, sehingga
tegang mengakibatkan
Villi koriales mengalami hingga ke waktu partus mudah terangsang saat
iskemia otot-otot uterus.
perubahan - perubahan dan disuntikkan oksitosin dan
produksi progesteron menimbulkan kontraksi.
mengalami penurunan, Diduga bahwa oksitosin
sehingga otot uterus lebih dapat meningkatkan
sensitif terhadap oksitosin. Prostaglandin dapat pembentukan
Setelah melewati batas melunakkan serviks dan prostaglandin dan
waktu tersebut terjadi merangsang kontraksi, bila persalinan dapat
Akibatnya otot uterus mulai kontraksi sehingga diberikan dalam bentuk berlangsung terus
berkontraksi setelah persalinan dapat dimulai. infus, per os, atau secara
tercapai tingkat penurunan intravagina
progesteron tertentu.
Tanda – tanda persalinan

Serviks menipis Kontraksi teratur

Kontraksi
Serviks (min. 3x/10 menit ~
Serviks membuka
40’)
Uterus mengeras
selama kotraksi.
Tanda – Tanda Persalinan Sudah Dekat
Lightening Polakisuria
o Penuranan fundus akibat kepala janin
o Fundus yang lebih rendah dan kepala janin
masuk ke PAP
sudah masuk ke PAP  kandung kemih
o Menyebabkan rasa ringan di bagian atas
tertekan
dan sesak berkurang
o Penekanan kandung kemih  lebih sering
o Menyebabkan rasa sesak di bagian bawah,
BAK (polakisuria)
sering miksi, kesulitan berjalan

False Labor Perubahan Serviks


o Nyeri perut bawah o Serviks menjadi lebih lembut
o Tidak teratur o Terjadi penipisan serviks
o Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan o Adanya pembukaan serviks
majunya waktu dan bila dibawa jalan malah sering
berkurang
o Tidak ada pengaruh terhadap pendataran atau
perubahan serviks
Gastrointestinal Upsets
o Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda seperti
Energy Sport diare, obstipasi, mual, muntah
o Terjadinya peningkatan energi o Dihubungkan dengan efek penurunan hormon yang
o Terjadi pada 24 – 28 jam sebelum persalinan berkaitan dengan sistem pencernaan
dimulai 8
Tanda – Tanda Pasti Persalinan
Timbulnya Kontraksi Uterus (HIS) Penipisan dan Pembukaan Serviks
• Nyeri melingkar dari punggung • Ditandai dengan adanya
memancar ke perut bagian depan pengeluaran lendir dan darah
• Pinggang terasa sakit dan menjalar sebagai tanda pemula
kedepan
• Sifatnya teratur, interval makin
lama makin pendek dan Bloody Show
kekuatannya makin besar • Bloody show: lendir yang disertai
• Mempunyai pengaruh pada darah dari jalan lahir
pendataran dan atau pembukaan • Perdarahan yang sedikit ini
cervix. disebabkan karena lepasnya
• Makin beraktifitas ibu akan selaput janin pada bagian bawah
menambah kekuatan kontraksi segmen bawah rahim hingga
beberapa kapiler darah terputus

9
Faktor yang Mempengaruhi Persalinan

1. Passage (Jalan Lahir)


a. Jalan lahir  panggul ibu, yakni bagian
tulang padat, dasar panggul, vagina, introitus
(lubang luar vagina)
Jenis Panggul Dasar:
● Ginekoid (tipe klasik pada wanita)
● Android (mirip panggul pria)
● Anthropoid (mirip panggul kera anthropoid)
● Platipeloid (panggul pipih)
b. Bidang Hodge  bidang semu sebagai pedoman untuk
menentukan kemajuan persalinan yaitu seberapa jauh penurunan kepala
melalui pemeriksaan dalam (VT)

 Hodge I: Bidang yang setinggi Pintu Atas


Panggul (PAP) yang dibentuk oleh
promontorium, tepi atas symfisis pubis.

 Hodge II: Bidang setinggi pinggir bawah


symfisis pubis berhimpit dengan PAP
(Hodge I)

 Hodge III: Bidang setinggi spina ischiadika


berhimpit dengan PAP (Hodge I)

 Hodge IV: Bidang setinggi ujung os coccygis


berhimpit dengan PAP (Hodge I)
11
2. Power (Kekuatan)
a. Kontraksi Uterus
Kekuatan yang mendorong janin keluar: HIS,
kontraksi otot perut, kontraksi diafragma, aksi
dari ligament.
Pengkajian HIS: b. Tenaga Mengejan
 Frekuensi  jumlah HIS dalam waktu tertentu
• Disebabkan oleh adanya kontraksi
 Durasi  lamanya kontraksi berlangsung dari otot – otot dinding perut yang
dalam satu kontraksi mengakibatkan peninggian tekanan
 Intensitas kekuatan kontraksi diukur dalam dari intra abdominal
satuan mmhg dibedakan menjadi; kuat,
sedang dan lemah • Kontraksi dari otot – otot perut ini
akan menekan diafragma ke bawah
 Interval  masa relaksasi (diantara dua
kontraksi) • Adanya tenaga mengejan juga
dibutuhkan untuk melahirkan
 Datangnya kontraksi  dibedakan menjadi
plasenta setelah lepas dari dinding
kadang-kadang, sering, teratur
uterus
3. Passenger (Janin, Plasenta, Air Ketuban)
a. Presentasi Janin
● Bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas panggul
● Bagian tubuh janin yang pertama kali teraba oleh jari pemeriksa saat melakukan pemeriksaan dalam

b. Letak Janin
Letak janin: hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin terhadap sumbu panjang (punggung ibu).
Ada dua macam letak yaitu:
(1) Memanjang atau vertikal  dimana sumbu panjang janin paralel dengan sumbu panjang ibu
(2) Melintang atau horizontal,  dimana sumbu panjang janin membentuk sudut terhadap sumbu
panjang ibu
13
c. Posisi Janin
Posisi janin: hubungan antara bagian presentasi (oksiput,
sacrum, mentum/dagu, sinsiput/puncak kepala yang
defleksi/menengadah) terhadap empat kuadran panggul ibu.
Terdiri dari:
● Oksipito Anterior Kanan (OAKa)
● Oksipito Tranversa Kanan (OTKa)
● Oksipito Posterior Kanan (OPKa)
● Oksipito Posterior Kiri (OPKi)
● Oksipito Tranversa Kiri (OTKi)
● Oksipito Anterior Kiri (OAKi)
d. Plasenta (Uri)
• Berbentuk bundar atau oval
e. Air Ketuban
• Ukuran diameter 15- 20 cm
• Volume air ketuban pada kehamilan cukup
• Tebal 2-3 cm bulan kira-kira 1000-1500 cc
• Berat plasenta 500 - 600 gram • Ciri-ciri air ketuban: berwarna putih keruh,
• Letak plasenta yang normal adalah pada berbau amis dan berasa manis, reaksinya
korpus uteri bagian depan atau bagian agak alkalis dan netral, dengan berat jenis
belakang agak ke arah fundus uteri 1,008 dengan komposisi terdiri atas 98% air,
• Bagian plasenta terdiri dari permukaan sisanya albumin, urea, asam uric, kreatinin,
maternal, permukaan fetal, selaput sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks
ketuban, tali pusat caseosa, dan garam organik dengan kadar
protein kira-kira 2,6% gram per liter,
terutama albumin
4. Psikologis
● Banyak ibu mengalami psikis (kecemasan, keadaan emosional wanita) dalam
menghadapi persalinan > mempengaruhi hormon stress dan dapat
menyebabkan komplikasi persalinan
● Seseorang penolong persalinan harus memperhatikan keadaan psikologis ibu
yang akan melahirkan untuk mendukung wanita dan keluarganya dalam
melalui proses persalinan

5. Posisi Ibu
• Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi dari persalinan
• Posisi tegak memberikan sejumlah keuntungan yaitu mengubah posisi
membuat rasa letih hilang, memberi rasa nyaman, dan memperbaiki sirkulasi.
Posisi tegak meliputi posisi berdiri, berjalan. Posisi tegak memungkinkan gaya
gravitasi membantu penurunan janin

16
Tahapan Persalinan Normal

Kala I (Kala Kala III (Kala


Pembukaan) Urie)

Kala II (Kala Kala IV


Pengeluaran (Observasi)

17
KALA I
 Kala pembukaan  Pembukaan 0 – 10 (lengkap)
 Berlangsung selama 7 – 13 jam
 2 Fase : Fase Laten dan Fase Aktif
 Fase Laten : bermula dari awal kontraksi menyebabkan penipisan dan
dilatasi serviks . Dari pembukaan 0 sampai 3-4 cm (8 jam)
 Fase Aktif : Frekuensi dan lama kontraksi Meningkat (3x dalam 10 menit,
selama 40 detik atau lebih). Dari pembukaan 3-4 cm hingga 10 cm (6 jam)

Fase Aktif terbagi menjadi 3:


1) Fase Akselerasi
2) Fase Dilatasi Maksimal
3) Fase Deselerasi
KALA II
• Kala Pengeluaran  dari pembukaan lengkap hingga bayi lahir
• Berlangsung 1,5 - 2 jam pada primigravida dan 30 menit - 1 jam pada
multigravida
• Tanda & Gejala dekatnya persalinan
1. Ibu ingin mengejan
2. Penonjolan Perineum
3. Pembukaan vulva vagina dan sphincter anus
4. Peningkatan jumlah pengeluaran air ketuban
5. His menjadi lebih kuat dan cepat
6. Pembukaan lengkap
Pemantauan
Kemajuan persalinan Kondisi Kondisi
Tenaga Pasien Janin
∙ Usaha Mengedan ∙ Periksa Nadi dan Tekanan ∙ Periksa detak jantung
∙ Kontraksi uterus (tiap darah selama 30 menit. janin setiap 15 menit dan
10 menit) nilai: ∙ Respon keseluruhan : semakin sering seiring
frekuensi, lamanya, dehidrasi, perubahan sikap/ dekatnya kelahiran
serta kekuatannya. perilaku, tingkat tenaga. ∙ Penurunan presentasi dan
perubahan posisi
∙ Warna cairan tertentu
KALA III
Kala III dimulai setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta.

Peregangan
Setelah bayi
Pemberian Tali Pusat Lepasnya
lahir, Uterus
oksitosin terkendali plasenta
berkontraksi

• Tanda lepasnya plasenta :


a. Perubahan ukuran dan bentuk uterus
b. Uterus menjadi bundar dan terdorong ke atas
c. Tali pusat memanjang
d. Semburan darah tiba - tiba

20
KALA IV
Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta hingga 2 jam pasca persalinan

• Kondisi paling kritis karena proses perdarahan


• Observasi :
1. Tingkat Kesadaran Ibu
2. Tanda – tanda vital Ibu
3. Kontraksi uterus dan perdarahan yang terjadi
(normal bila tidak lebih dari 500 cc)

21
Mekanisme Persalinan Normal
•Pergerakan janin dengan menyesuaikan
ukuran dirinya agar dapat melewati
panggul.
•Cardinal Movement of labor yang terdiri
dari
 Engagement
 Descent
 Fleksi
 Rotasi internal
 Ekstensi
 Rotasi eksternal
 Ekspulsi
TATALAKSANA PERSALINAN NORMAL

Manajemen Kala I Manajemen Kala II

• Asuhan kala I dilakukan dengan • Tahap ini disebut Asuhan


melakukan pengawasan Persalinan Normal (APN)
menggunakan partograf • Berupa : mengamati tanda dan
• Pemantauan : pembukaan 4-10 gejala kala II, menyiapkan
cm, mencatat hasil observasi pertolongan persalinan,
dan kemajuan persalinan dengan memastikan pembukaan lengkap
menilai pembukaan serviks melalui dan keadaan janin baik,
pemeriksaan dalam, dan menilai memeriksa DJJ, menyiapkan ibu
serta mencatat kondisi ibu dan dan keluarga, menyiapkan
bayi pertolongan kelahiran bayi, dan
melakukan penanganan bayi baru
lahir.
TATALAKSANA PERSALINAN NORMAL

Manajemen Kala I Manajemen Kala II

• Pada tahap ini dilakukan • Pemantauan pada kala IV dibagi


manajemen aktif kala III menjadi 2 yaitu 1 jam pertama
• Berupa : pengeluaran plasenta, setiap 15 menit dan 1 jam
menilai perdarahan, serta kedua setiap 30 menit.
melakukan prosedur pasca • Dinilai : tekanan darah, nadi,
persalinan suhu, tinggi fundus uteri,
kontraksi uterus, kandung
kemih, dan perdarahan
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS Nama : NR

PASIEN Jenis Kelamin : Perempuan


Tanggal Lahir : 01 Desember 1998
Umur : 34 Tahun
Agama : Hindu
Pendidikan : tidak sekolah
Pekerjaan : IRT
Status Menikah : Menikah
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Alamat : Br. Kayuselem
Tanggal MRS : 14 Februari 2023
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri perut
Pasien perempuan usia 34 tahun datang ke VK IGD RSU Bangli pada tanggal 14
Februari 2023 pukul 20.00 WITA diantar oleh suaminya dengan keluhan nyeri perut
seperti ingin melahirkan. Nyeri dirasakan hilang timbul sejak tadi pagi dan semakin sering
hingga 2 jam SMRS. Nyeri perut dirasakan seperti diremas dan menjalar hingga ke
pinggang. Keluhan nyeri yang dirasakan menurut pasien skala 7-8. Tidak ada faktor yang
memperingan ataupun memperberat keluhan yang dirasakan. Pasien juga mengeluhkan
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahirnya sejak pukul 18.00. Pasien saat ini sedang
mengandung anak ke tujuh. Gerak janin dirasakan aktif oleh pasien, riwayat ANC (+),
riwayat USG (+), mual muntah (-), demam (-), makan (+) 3 kali sehari, BAB (+) 1 kali
sehari, BAK (+) berwarna kuning dengan volume ± 1.500 cc sehari.
Riwayat Menstruasi Riwayat Pernikahan
Menarche : 13 tahun.
Status : Menikah, sebanyak 1 kali.
Siklus : 28 hari, teratur.
Lama : 4 hari. Umur saat pertama kawin : 14 tahun
Volume : ± 50 cc Usia pernikahan : 20 tahun
Keluhan saat haid : tidak ada
HPHT : 14 Mei 2022
TTP : 21 Februari 2023

Riwayat Obstetri Riwayat ANC


I. 2003/aterm/PsptB/nonfaskes/L/−/meninggal - Kontrol kehamilan sebanyak 3x, 2x ke
II. 2004/aterm/PstpB/nonfaskes/L−/meninggal bidan 1x dokter kandungan.
III. 2006/aterm/PstpB/nonfaskes/P/−/hidup - Awal kehamilan diketahui saat UK 4
IV.2008/aterm/PstpB/nonfaskes/L/ −/hidup bulan
V. 2015/aterm/PstpB/faskes/P/2.700/hidup - BB sebelum hamil 52 kg dan menjadi 54
VI.2017/aterm/PstpB/nfaskes/P/2.800/hidup kg setelah hamil dengan tinggi badan
VII. Kehamilan ini 154 cm
Riwayat Kontrasepsi Riwayat Penyakit Dahulu
Penggunaan KB suntik selama 4 tahun Tidak ada

Riwayat Alergi Riwayat Penggunaan Obat


Tidak ada Tidak ada

Riwayat Operasi Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada Tidak ada
Riwayat Pribadi, Sosial dan Lingkungan

- Kehamilan kali ini adalah kehamilan yang


diinginkan
- Pasien tidak bekerja, sehari-hari pasien aktif
sebagai ibu rumah tangga.
- Riwayat kebiasaan merokok, alkohol (-)
- Riwayat kekerasan fisik dalam rumah tangga (-)
- Pasien tinggal bersama suami dan keempat
anaknya
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Status General

• Keadaan umum : Baik • Kepala : Normochepali


• GCS : E4V5M6 • Mata : Anemis -/-, ikterus -/-, refleks pupil
(composmentis) (+/+), isokor dengan diameter 3 mm
• Tekanan darah : 122/79 mmHg • Telinga : Sekret -/-, hiperemis -/-
• Nadi : 80 x/menit • Hidung : Sekret -/-
• Respirasi : 20 x/menit • Tenggorok : Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
• Suhu aksila : 36,5°C • Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran
• SpO2 : 98% kelenjar tiroid (-)
• Berat Badan • Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
• Sebelum hamil : 52 kg • Paru : Vesikuler -/-, Rhonki -/-, wheezing -/-
• Saat hamil : 54 kg • Mamae : Sesuai status obstetri
• Tinggi Badan : 154 cm • Abdomen : Sesuai status obstetri
• IMT : 22.76 (normal) • Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-),
CRT < 2 detik
STATUS OBSTETRI
Mamae
Inspeksi : Tidak dilakukan.

Abdomen
Inspeksi : Perut membesar, Striae gravidarum (+), luka bekas operasi (-), distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) 9x/menit, DJJ = 150x/menit
Palpasi
Leopold I : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah proceccus xypoideus, teraba bagian bulat dan
lunak kesan bokong
Leopold II : Teraba datar, memanjang dan terdapat tahanan di sisi kanan kesan punggung,
teraba bagian kecil di sisi kiri kesan ekstremitas
STATUS OBSTETRI
Leopold III : Teraba bulat keras melenting kesan kepala
Leopold IV : Divergen 4/5, penurunan kepala hodge II
TFU : Teraba 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (MCD = 30cm)
TBJ : 3100 gram
HIS : (-)
DJJ : 135 x/menit
Gerak anak : (+) dirasakan ibu
Anak Kesan : Tunggal
Vagina
Inspeksi : Normal, tidak terdapat kelainan, tidak ada varises, tidak ada edema, dan tidak ada
hemoroid pada anus
Vagina Toucher : V/V normal, porsio lunak, Ø 5 cm, dengan effacement 50%, ketuban (+), teraba
kepala dengan penurunan kepala H1, tidak teraba bagian kecil/tali pusat. panggul
kesan normal, blood slym (+), mekonium (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Refrensi Pemeriksaan Darah Lengkap (14 Februari 2023)
Jenis pemeriksaan Nilai Keterangan
Range
RDW – SD 41.7 fL 35 - 56 Normal
WBC 14.24 x 109/L 3.5 – 9.5 Tinggi
HGB 11.8 g/dl 11.5 – 15 Normal
NEU% 85.3 % 40 - 75 Tinggi
HCT 35.4 % 35 – 45 Normal
NEU# 12.15 x 109/L 1.8 – 6.3 Tinggi
MCV 81.9 f1 82 – 100 Normal
LYM% 10.9 % 20 – 50 Rendah MCHC 33.5 g/dl 31.6 – 35.4 Normal
LYM# 1.55 x 109/L 1.1 – 3.2 Normal PLT 415 x 109/L 150 – 350 Tinggi
MON% 3.4 % 1 - 10 Normal P – LCR 15.2 % 11 – 45 Normal
MON# 0.48 x 109/L 0.1 – 0.6 Normal P – CC 63 x 109/L 30 – 90 Normal
EOS% 0.2 % 0.4 - 8 Rendah MPV 7 f1 6.5 – 12 Normal

EOS# 0.03 x 109/L 0.02 – 0.52 Normal PDW 8.2 fl 9 – 17 Rendah

BAS% 0.2 % 0–1 Normal PCT 0.291 % 0.1 – 0.28 Tinggi


Waktu
BAS# 0.03 x 109/L 0 – 0.06 Normal 2’00” 1–4 Normal
Perdarahan (BT)
RBC 4.32 x 1012/L 3.8 – 5.1 Normal
Waktu
RDW – CV 12.2 % 11 -16 Normal 8’00” 3 – 15 Normal
Pembekuan (CT)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Kimia Darah (14 Februari 2023)

Parameter H/L Hasil Unit Nilai Rujukan


HbSAg Non Reaktif Non Reaktif

Rapid Antigen (14 Februari 2023)


Parameter Hasil Nilai Rujukan

Antigen SARS CoV 2 (Covid 19) Negatif Negatif


DIAGNOSIS

G7P6004 UK 39 minggu T/H


Persentasi Kepala + Persalinan
PLANNING
Kala I Fase Aktif +
Grandemultipara
• MRS
- Observasi keluhan, tanda-tanda
vital, His, DJJ
- IVFD RL 20tpm
Catatan perkembangan pasien (follow up)
CONT’
CONT’
Pemantauan 2 jam post partum

Jam Waktu TFU T0 TD N Kontraksi Kandung Perdarahan


ke kemih
1 21.50 2 jari 36,60C 110/70 80 Baik Tidak penuh Perdarahan minimal,
bpst Lochia rubra (+)

22.05 2 jari 36,60C 110/70 82 Baik Tidak penuh Perdarahan minimal,


bpst Lochia rubra (+)

22.20 2 jari 36,50C 110/70 84 Baik Tidak penuh Perdarahan minimal,


bpst Lochia rubra (+)

22.35 2 jari 36,50C 120/80 80 Baik Tidak penuh Perdarahan minimal,


bpst Lochia rubra (+)

2 23.05 2 jari 36,60C 120/80 84 Baik Tidak penuh Perdarahan minimal,


bpst Lochia rubra (+)

23.35 2 jari 36,60C 120/80 86 Baik Tidak penuh Perdarahan minimal,


bpst Lochia rubra (+)
Follow up 15/02/23
PEMBAHASAN
Pembahasan
Teori Kasus

Persalinan dan kelahiran normal Pasien perempuan dengan G7P6004


adalah proses pengeluaran janin yang dengan usia kehamilan 39 minggu
terjadi pada kehamilan cukup bulan datang dengan keluhan nyeri perut
(37-42 minggu), lahir spontan dengan seperti ingin melahirkan. Pasien datang
presentasi belakang kepala yang ke VK IGD RSU Bangli tanggal 14
berlangsung dalam 18 jam, tanpa November 2023 pada pukul 20.00,
komplikasi baik pada ibu maupun pada persalinan normal dengan presentasi
janin. belakang kepala terjadi pada pukul 21.30
WITA.
Tanda persalinan Pasien perempuan G7P2004 UK 39 minggu, dengan keluhan
Gejala umum : kala pendahuluan yang nyeri perut seperti ingin melahirkan, nyeri dirasakan hilang timbul
ditandai dengan lightening atau dropping sejak sejak tadi pagi dan semakin sering hingga 2 jam SMRS. Nyeri
yaitu turunnya kepala memasuki pintu perut dirasakan seperti diremas dan menjalar hingga ke pinggang.
atas panggul. Pasien juga mengeluhkan keluar lendir bercampur darah dari jalan
Tanda - tanda pasti persalinan lahirnya sejak pukul 18.00. Pada pemeriksaan leopold IV didapatkan
adalah timbulnya kontraksi uterus (HIS), kepala bayi sudah masuk ke pintu atas panggul (divergen).
penipisan, pembukaan serviks, dan His pada pasien yakni : 4-5x dalam 10 menit dengan durasi
terdapat bloody show. 40-45 detik. Dengan hasil vaginal toucher : V/V normal, portio
tidak teraba, Ø 10cm effacement 100%, Ketuban (+), teraba
kepala pada Hodge IV, tidak teraba bagian kecil/tali pusat,
panggul kesan normal, blood slym (+),
KALA I
Kala I persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang Pada pasien diketahui bahwa pasien datang dengan
teratur dan diakhiri dengan dilatasi serviks lengkap. Proses Ø5cm yang berarti Kala I fase aktif sudah berlangsung.
membukanya serviks sebaga akibat his dibagi dalam 2 fase, yaitu: Durasi kala I pada pasien sejak pukul 18.00 hingga 21.30,
1. Fase laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi dimana pada pukul 21.20 sudah terjadi pembukaan
sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm lengkap (10cm).
2. Fase aktif: pembukaan pada umumnya dimulai dari 3-4 cm
hingga 10 cm dan berlangsung selama 6 jam.

KALA II
Kala II dimulai ketika pembukaan serviks lengkap hingga • HIS 3-4x/10menit 25-30”> 3-4x/10menit 35-40” > 4-
lahirnya bayi. Pada kala II, his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, 5x/10menit 45-50”
kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Saat persalinan kala II Ibu harus • Porsio lunak, Ø 5 cm, dengan effacement 50%,
dipimpin untuk mengedan pada waktu ada his. ketuban (+), teraba kepala dengan penurunan kepala
H2, > portio tidak teraba, Ø 10cm effacement 100%,
Ketuban (+), teraba kepala pada Hodge IV
• Penolong segera memberikan KIE kepada keluarga
dan ibu terkait persalinan dan cara mengejan saat
dirasakan adanya his
• Bayi lahir spontan belakang kepala pukul 21.30.
KALA III
Kala III dimulai sejak lahirnya bayi dan berakhir Pada pasien setelah bayi lahir spontan belakang kepala,
saat plasenta lahir lengkap. Biasanya plasenta lepas segera dilakukan manajemen aktif kala III meliputi pemberian
dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar oksitosin dengan segera, pengendalian tarikan pada tali pusat,
spontan atau dengan tekanan pada fundus uterii. dan pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir. Plasenta
Plasenta lahir diteliti apakah kotiledon-kotiledon lahir lengkap pada pukul 21.37, 7 menit setelah lahir bayi.
komplit atau ada sebagian yang tertinggal dalam cavum Plasenta kesan lengkap, tidak ada hematoma dan kalsifikasi.
uteri karena sisa plasenta bisa menimbulkan Kontraksi uterus (+) kuat.
perdarahan postpartum.

KALA IV
Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta hingga 2 Pada pasien telah dilakukan observasi 2 jam setelah
jam pasca persalinan. Pada kala ini ibu pasca persalinan. Berdasarkan pemantauan didapatkan hemodinamik
melahirkan dipantau selama 1-2 jam untuk melihat pasien stabil (Tekanan darah, Nadi, Respirasi, suhu ibu dalam
apakah terjadi perdarahan postpartum atau tidak. batas normal), dengan TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi
Rata-rata dalam batas normal, jumlah pada umumnya uterus baik, kandung kemih tidak penuh dan pendrahan
adalah 100-300 cc. Bila perdarahan lebih dari 500 cc minimal, lochia rubra (+)
ini sudah dianggap abnormal, harus dicari
penyebabnya.
KESIMPULAN
• Pasien perempuan berusia 34 tahun G7P004 dengan usia
kehamilan 39 minggu datang dengan keluhan dengan keluhan
nyeri perut ingin melahirkan. Pasien juga mengeluhkan keluar
lendir bercampur darah dari jalan lahirnya.
• Pada pemeriksaan palpasi (Leopold) didapatkan Leopold I kesan
bokong, Leopold II kiri kesan punggung, kanan kesan ekstremitas,
Leopold III teraba bulat kesan kepala, Leopold IV divergen. Pada
pemeriksaan auskultasi didapatkan DJJ 145 kali/menit, HIS 3-4x/
10 menit durasi 25-30 detik.
• Pada pemeriksaan dalam Vaginal Toucher didapatkan
pembukaan 5 cm, effacement 50%, Ketuban (+), Penurunan
Hodge II, teraba kepala.
• Pada pasien, pasien datang saat kala I fase aktif, Kala II diakhiri
saat bayi lahir pada ukul 21.30, selanjutnya manajamen kala III
dilakukan hingga plasenta keluar pada pukul 21.37 dan dilakukan
observasi 2 jam post partum dengan kondisi pasien stabil dan
baik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai