“Persalinan Normal”
Oleh :
Salma Rhihadatul Fitrah (018.06.0070)
Penguji :
dr. I Gusti Ngurah Nyoman Yuliastina, Sp. OG
Pendahuluan
Persalinan dan kelahirann normal Proses persalinan diawali dengan 4 tahap dalam persalinan :
adalah pengeluaran janin pada kontraksi uterus yang teratur dan - Kala I disebut kala pembukaan
kehamilan yang cukup bulan, secara memuncak pada saat pengeluaran
- Kala II disebut kala pengeluaran.
spontan, presentasi belakang kepala, bayi berlangsung sampai dengan
tanpa suatu komplikasi pada ibu adanya pengeluaran plasenta dan - Kala III disebut kala urie.
maupun pada janin selaputnya. - Kala IV dilakukannya observasi
Usia kehamilan:
• Trimester I (0 – 13 minggu)
• Trimester II (13 – 27 minggu)
• Trimester III (28 – 40 minggu)
Persalinan Normal
Proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan yang cukup bulan, lahir secara
spontan, presentasi belakang kepala,
berlangsung dalam 18 jam, tanpa adanya • Kala I (pembukaan serviks
suatu komplikasi baik pada ibu maupun membuka dari 0 sampai 10
pada janin cm)
• Kala II (kekuatan his dan
kekuatan mengedan, janin
didorong keluar sampai
lahir.)
• Kala III (plasenta terlepas
dari dinding uterus dan
dilahirkan)
• Kala IV (pemantauan 2 jam
postpartum)
Teori Penyebab persalinan
Penurunan Keregangan
Prostaglandin Oksitosin
progesteron Otot
Proses penuaan plasenta
terjadi mulai umur 28 Otot uterus mempunyai
minggu, dimana terjadi Prostaglandin sangat
kemampuan meregang
penimbunan jaringan ikat, meningkat pada cairan
dalam batas tertentu.
pembuluh darah mengalami amnion dan desidua dari terjadi peningkatan
Keadaan uterus yang terus
penyempitan dan buntu minggu ke-15 hingga aterm, reseptor oksitosin dalam
membesar dan menjadi
dan kadarnya meningkat otot rahim, sehingga
tegang mengakibatkan
Villi koriales mengalami hingga ke waktu partus mudah terangsang saat
iskemia otot-otot uterus.
perubahan - perubahan dan disuntikkan oksitosin dan
produksi progesteron menimbulkan kontraksi.
mengalami penurunan, Diduga bahwa oksitosin
sehingga otot uterus lebih dapat meningkatkan
sensitif terhadap oksitosin. Prostaglandin dapat pembentukan
Setelah melewati batas melunakkan serviks dan prostaglandin dan
waktu tersebut terjadi merangsang kontraksi, bila persalinan dapat
Akibatnya otot uterus mulai kontraksi sehingga diberikan dalam bentuk berlangsung terus
berkontraksi setelah persalinan dapat dimulai. infus, per os, atau secara
tercapai tingkat penurunan intravagina
progesteron tertentu.
Tanda – tanda persalinan
Kontraksi
Serviks (min. 3x/10 menit ~
Serviks membuka
40’)
Uterus mengeras
selama kotraksi.
Tanda – Tanda Persalinan Sudah Dekat
Lightening Polakisuria
o Penuranan fundus akibat kepala janin
o Fundus yang lebih rendah dan kepala janin
masuk ke PAP
sudah masuk ke PAP kandung kemih
o Menyebabkan rasa ringan di bagian atas
tertekan
dan sesak berkurang
o Penekanan kandung kemih lebih sering
o Menyebabkan rasa sesak di bagian bawah,
BAK (polakisuria)
sering miksi, kesulitan berjalan
9
Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
b. Letak Janin
Letak janin: hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin terhadap sumbu panjang (punggung ibu).
Ada dua macam letak yaitu:
(1) Memanjang atau vertikal dimana sumbu panjang janin paralel dengan sumbu panjang ibu
(2) Melintang atau horizontal, dimana sumbu panjang janin membentuk sudut terhadap sumbu
panjang ibu
13
c. Posisi Janin
Posisi janin: hubungan antara bagian presentasi (oksiput,
sacrum, mentum/dagu, sinsiput/puncak kepala yang
defleksi/menengadah) terhadap empat kuadran panggul ibu.
Terdiri dari:
● Oksipito Anterior Kanan (OAKa)
● Oksipito Tranversa Kanan (OTKa)
● Oksipito Posterior Kanan (OPKa)
● Oksipito Posterior Kiri (OPKi)
● Oksipito Tranversa Kiri (OTKi)
● Oksipito Anterior Kiri (OAKi)
d. Plasenta (Uri)
• Berbentuk bundar atau oval
e. Air Ketuban
• Ukuran diameter 15- 20 cm
• Volume air ketuban pada kehamilan cukup
• Tebal 2-3 cm bulan kira-kira 1000-1500 cc
• Berat plasenta 500 - 600 gram • Ciri-ciri air ketuban: berwarna putih keruh,
• Letak plasenta yang normal adalah pada berbau amis dan berasa manis, reaksinya
korpus uteri bagian depan atau bagian agak alkalis dan netral, dengan berat jenis
belakang agak ke arah fundus uteri 1,008 dengan komposisi terdiri atas 98% air,
• Bagian plasenta terdiri dari permukaan sisanya albumin, urea, asam uric, kreatinin,
maternal, permukaan fetal, selaput sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks
ketuban, tali pusat caseosa, dan garam organik dengan kadar
protein kira-kira 2,6% gram per liter,
terutama albumin
4. Psikologis
● Banyak ibu mengalami psikis (kecemasan, keadaan emosional wanita) dalam
menghadapi persalinan > mempengaruhi hormon stress dan dapat
menyebabkan komplikasi persalinan
● Seseorang penolong persalinan harus memperhatikan keadaan psikologis ibu
yang akan melahirkan untuk mendukung wanita dan keluarganya dalam
melalui proses persalinan
5. Posisi Ibu
• Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi dari persalinan
• Posisi tegak memberikan sejumlah keuntungan yaitu mengubah posisi
membuat rasa letih hilang, memberi rasa nyaman, dan memperbaiki sirkulasi.
Posisi tegak meliputi posisi berdiri, berjalan. Posisi tegak memungkinkan gaya
gravitasi membantu penurunan janin
16
Tahapan Persalinan Normal
17
KALA I
Kala pembukaan Pembukaan 0 – 10 (lengkap)
Berlangsung selama 7 – 13 jam
2 Fase : Fase Laten dan Fase Aktif
Fase Laten : bermula dari awal kontraksi menyebabkan penipisan dan
dilatasi serviks . Dari pembukaan 0 sampai 3-4 cm (8 jam)
Fase Aktif : Frekuensi dan lama kontraksi Meningkat (3x dalam 10 menit,
selama 40 detik atau lebih). Dari pembukaan 3-4 cm hingga 10 cm (6 jam)
Peregangan
Setelah bayi
Pemberian Tali Pusat Lepasnya
lahir, Uterus
oksitosin terkendali plasenta
berkontraksi
20
KALA IV
Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta hingga 2 jam pasca persalinan
21
Mekanisme Persalinan Normal
•Pergerakan janin dengan menyesuaikan
ukuran dirinya agar dapat melewati
panggul.
•Cardinal Movement of labor yang terdiri
dari
Engagement
Descent
Fleksi
Rotasi internal
Ekstensi
Rotasi eksternal
Ekspulsi
TATALAKSANA PERSALINAN NORMAL
Abdomen
Inspeksi : Perut membesar, Striae gravidarum (+), luka bekas operasi (-), distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) 9x/menit, DJJ = 150x/menit
Palpasi
Leopold I : Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah proceccus xypoideus, teraba bagian bulat dan
lunak kesan bokong
Leopold II : Teraba datar, memanjang dan terdapat tahanan di sisi kanan kesan punggung,
teraba bagian kecil di sisi kiri kesan ekstremitas
STATUS OBSTETRI
Leopold III : Teraba bulat keras melenting kesan kepala
Leopold IV : Divergen 4/5, penurunan kepala hodge II
TFU : Teraba 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (MCD = 30cm)
TBJ : 3100 gram
HIS : (-)
DJJ : 135 x/menit
Gerak anak : (+) dirasakan ibu
Anak Kesan : Tunggal
Vagina
Inspeksi : Normal, tidak terdapat kelainan, tidak ada varises, tidak ada edema, dan tidak ada
hemoroid pada anus
Vagina Toucher : V/V normal, porsio lunak, Ø 5 cm, dengan effacement 50%, ketuban (+), teraba
kepala dengan penurunan kepala H1, tidak teraba bagian kecil/tali pusat. panggul
kesan normal, blood slym (+), mekonium (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Refrensi Pemeriksaan Darah Lengkap (14 Februari 2023)
Jenis pemeriksaan Nilai Keterangan
Range
RDW – SD 41.7 fL 35 - 56 Normal
WBC 14.24 x 109/L 3.5 – 9.5 Tinggi
HGB 11.8 g/dl 11.5 – 15 Normal
NEU% 85.3 % 40 - 75 Tinggi
HCT 35.4 % 35 – 45 Normal
NEU# 12.15 x 109/L 1.8 – 6.3 Tinggi
MCV 81.9 f1 82 – 100 Normal
LYM% 10.9 % 20 – 50 Rendah MCHC 33.5 g/dl 31.6 – 35.4 Normal
LYM# 1.55 x 109/L 1.1 – 3.2 Normal PLT 415 x 109/L 150 – 350 Tinggi
MON% 3.4 % 1 - 10 Normal P – LCR 15.2 % 11 – 45 Normal
MON# 0.48 x 109/L 0.1 – 0.6 Normal P – CC 63 x 109/L 30 – 90 Normal
EOS% 0.2 % 0.4 - 8 Rendah MPV 7 f1 6.5 – 12 Normal
KALA II
Kala II dimulai ketika pembukaan serviks lengkap hingga • HIS 3-4x/10menit 25-30”> 3-4x/10menit 35-40” > 4-
lahirnya bayi. Pada kala II, his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, 5x/10menit 45-50”
kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Saat persalinan kala II Ibu harus • Porsio lunak, Ø 5 cm, dengan effacement 50%,
dipimpin untuk mengedan pada waktu ada his. ketuban (+), teraba kepala dengan penurunan kepala
H2, > portio tidak teraba, Ø 10cm effacement 100%,
Ketuban (+), teraba kepala pada Hodge IV
• Penolong segera memberikan KIE kepada keluarga
dan ibu terkait persalinan dan cara mengejan saat
dirasakan adanya his
• Bayi lahir spontan belakang kepala pukul 21.30.
KALA III
Kala III dimulai sejak lahirnya bayi dan berakhir Pada pasien setelah bayi lahir spontan belakang kepala,
saat plasenta lahir lengkap. Biasanya plasenta lepas segera dilakukan manajemen aktif kala III meliputi pemberian
dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar oksitosin dengan segera, pengendalian tarikan pada tali pusat,
spontan atau dengan tekanan pada fundus uterii. dan pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir. Plasenta
Plasenta lahir diteliti apakah kotiledon-kotiledon lahir lengkap pada pukul 21.37, 7 menit setelah lahir bayi.
komplit atau ada sebagian yang tertinggal dalam cavum Plasenta kesan lengkap, tidak ada hematoma dan kalsifikasi.
uteri karena sisa plasenta bisa menimbulkan Kontraksi uterus (+) kuat.
perdarahan postpartum.
KALA IV
Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta hingga 2 Pada pasien telah dilakukan observasi 2 jam setelah
jam pasca persalinan. Pada kala ini ibu pasca persalinan. Berdasarkan pemantauan didapatkan hemodinamik
melahirkan dipantau selama 1-2 jam untuk melihat pasien stabil (Tekanan darah, Nadi, Respirasi, suhu ibu dalam
apakah terjadi perdarahan postpartum atau tidak. batas normal), dengan TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi
Rata-rata dalam batas normal, jumlah pada umumnya uterus baik, kandung kemih tidak penuh dan pendrahan
adalah 100-300 cc. Bila perdarahan lebih dari 500 cc minimal, lochia rubra (+)
ini sudah dianggap abnormal, harus dicari
penyebabnya.
KESIMPULAN
• Pasien perempuan berusia 34 tahun G7P004 dengan usia
kehamilan 39 minggu datang dengan keluhan dengan keluhan
nyeri perut ingin melahirkan. Pasien juga mengeluhkan keluar
lendir bercampur darah dari jalan lahirnya.
• Pada pemeriksaan palpasi (Leopold) didapatkan Leopold I kesan
bokong, Leopold II kiri kesan punggung, kanan kesan ekstremitas,
Leopold III teraba bulat kesan kepala, Leopold IV divergen. Pada
pemeriksaan auskultasi didapatkan DJJ 145 kali/menit, HIS 3-4x/
10 menit durasi 25-30 detik.
• Pada pemeriksaan dalam Vaginal Toucher didapatkan
pembukaan 5 cm, effacement 50%, Ketuban (+), Penurunan
Hodge II, teraba kepala.
• Pada pasien, pasien datang saat kala I fase aktif, Kala II diakhiri
saat bayi lahir pada ukul 21.30, selanjutnya manajamen kala III
dilakukan hingga plasenta keluar pada pukul 21.37 dan dilakukan
observasi 2 jam post partum dengan kondisi pasien stabil dan
baik
TERIMAKASIH