Rangkuman Penyakit Mata
Rangkuman Penyakit Mata
II. Bedah
Bila terjadi komplikasi perforasi kornea flap
konjungtiva
1
III. Suportif
Bersihkan sekret dengan larutan Satine.
Hipersensitivitas:
Ab spectrum luas + Steroid ed
Ulkus Kornea - Mata Merah - Visus - Mikrobiologi : I.Medika mentosa : Kontrol u/ melihat perbaikan /
- Penglihatan kabur - Injeksi Silier Scrapping ulcus biakan - Ab Spek luas perkembangan penyakit
Def : - Rasa sakit - Kornea : ulserasi , Test sensitifitas • Topical : tiap jam
Defek pada kornea akibat suatu - Fluoresin test fistel • Injeksi subkonjungtiva 20mg/hr 5 hari
- Silau fluoresin
proses radang test.
- Riwayat sakit mata - Hipopion
- Sulfas atropine tetes mata 0,5 % - 1 %
sblmnya
- TIO / descementocele, acetazolamide tab /
- Riwayat Trauma
timolol maleat ed.
- Curiga rx hipersentifitas kombinasi Ab spectrum
luas + Kortiko Steroid Topikal
- Curiga Virus tambah Antivirus topical ( acyclovir
, Iodoksuridin, Vidorobin ).
- Curiga Jamur Ab spek luas + anti Jamur topikal
( amfoterisin B, Mikonasol, Ketokonasol ).
II. Bedah :
Flap konjungtiva, Graft membrane amnion bila terjadi
descemetocel / perforasi kornea.
2
Hipermetrop - melihat jauh kabur - mata tenang - autorefractomete I.Medika mentosa : - Kontrol ulang bila ada keluhan
- melihat dekat - kartu snellen : r II. Bedah :- tajam penglihatan.
Def : kabur tajam - Streak III. Suportif :
sinar sejajar yang masuk ke mata penglihatan tidak retionoskopi - kacamata S
dalam keadaan istirahat ( tidak mencapai - Funduskopi - Lensa contact , untuk :
berakomodasi ) akan dibiaskan normal. Jika Anisometrop 3.00 D, Hipermetrop tinggi
membentuk bayangan dibelakang dikoreksi lensa S
retina ( kelainan (cembung),
refraksi). dapat mencapai
visus 5/5 atau 6/6
Miopia - Melihat jauh kabur, - Mata tenang - Auto I. Medikamentosa : - Kontrol ulang bila ada keluhan
membaca tenang - Snellen : tajam refractometer II. Bedah : u/ keperluan tajam penglihatan.
Def: - Melihat jauh kabur, penglihatan tidak - Streak - kosmetik
Kelainan refraksi dimana sinar membaca kabur mencapai N , 5/5 retionoskopi - Miop tinggi
sejajar yang masuk ke mata dalam (presbiop). atau 6/6 atau - Funduskopi III. Suportif :
keadaan istirahat ( tanpa - Kadang gejala 20/20, dikoreksi - kacamata lensa Sferis – terkuat u/ ketajaman terbaik
akomodasi ) , akan dibiaskan kelelahan mata. dengan lensa - lensa contact u/: Anisometrop 3.00 D,
membentuk bayangan didepan Sferis - N Miop Tinggi
retina
Astigmat Miop Mixtus - Melihat jauh kabur - Mata tenang - Auto Kacamata Sferis dan silinder cekung untuk jalan dan Kontrol ulang bila ada keluhan
- Membaca kurang terang - K.Snellen : < N , 20/20 refractometer baca tajam penglihatan.
Def : - Melihat jauh kabur, atau 5/5 , 6/6 - Streak
kelainan refraksi pd mata yang membaca kabur - Koreksi dengan Sferis retionoskopi
tidak berakomodasi, sinar sejajar ( presbiop ) dan silinder cekung (-) - Funduskopi
akan dipusatkan satu meridian - Kadang dikuti N - Keratometri
didepan retina, meridian lain di kelelahan mata.
belakang retina
Presbiop - Mata tenang - Mata tenang - - Kacamata Sferis - Kontrol tiap 5 tahun dari usia
- Kesulitan membaca - Snelen : 40 th.
Def: dekat • Penglihatan jauh
Keadaan pada mata dimana terjadi ( cenderung menegakkan visus 6 /6 - Kontrol bila terjadi kesulitan
penurunan daya akmomodasi lensa punggung / menjauhkan • binokuler : lensa sferis membaca dekat.
oleh karena faktor usia. objek yang dibaca agar ( kartu Jaeger , jarak
terbaca jelas 0.33 meter).
3
Hordeolum - Perasaan mengganjal - pembengkakan - I. Medikamentosa : -
pada kelopak mata kelopak mata - kompres hangat 10 -15 mt, 3 -4 x/hari
Def : - Pembengkakan - Hiperemi - Ab topical ( tetes mata, Zalf mata ) 7 – 10 hari.
Infeksi stafilokokus supuratif - Rasa sakit bertambah - Nyeri bila
kelenjar bila menunduk ditekan II. Bedah :
- Nyeri bila ditekan Bila tidak terjadi resorbsi dengan pengobatan
- moll dan zeis (Hordeolum konservatif, dianjurkan incisi
externum),
III. Suportif
- kelenjar Meibom Perbaiki hygiene dapat mencegah terjadi infeksi ulang
( Hordeolum Internum)
Kalazion - Kelopak mata teraba - Pembengkakan - I. Medikamentosa -
benjolan tidak sakit, palpebra Ab Zalf mata.
Def : tidak merah - Teraba benjolan pd
Peradangan limfo granuloma konjungtiva palpebra II. Bedah :
menahun dari kelenjar Meibom - Hiperemi Incisi + Kuretase
dengan konsistensi keras. - Penonjolan
Pterigium - Mata merah + selaput • Primer / residif : - I. Medikamentosa : -
- Riwayat trauma 1. Gradasi I : • Grad I :
Def : - Infeksi mata puncak di limbus • Tidak meradang : observasi 3 bulan
Jaringan vibrovaskular berbentuk - Riwayat pekerjaan 2. Gradasi II :
segitiga dengan dasar konjungtiva puncak di kornea • Meradang :
nasal atau temporal dan tumbuh antara tepi - Steroid / NSAID topical.
memasuki permukaan kornea limbus dan tepi - Hindari paparan sinar Ultra Violet.
pupil
3. Gradasi III :
puncak di kornea
( dipertengahan • Grad II :
antara limbus dan • Tidak meradang :
tepi pupil ). - observasi 3 bulan.
4. Gradasi IV : - Jika progresif operasi hindari paparan sinar
puncak jaringan Ultra Violet
telah melewati
pupil • Meradang :
- Steroid / NSAID topical.
Klinis : - Hindari paparan sinar Ultra Violet (operasi).
1. Inflamed
- vaskularisasi > 2 • Grad III & IV :
pada yang Operatif :
melebar - eksisi Pterigium
- Stroma - Limbal Graft jika usia < 40 th.
4
conjungtivitis
menebal
- Deposit besi di
permukaan
pterigium.
2. Non Inflamed
Jika terdapat 1 tanda
diatas.
Katarak Senilis - - Proyeksi sinar Bedah : Komplikasi :
- Penglihatan Persiapan Pra Bedah : - Endoftalmitis
Def : cahaya dengan - Keratometri - Edema kornea
Kekeruhan pada lensa mata yang Filter Merah - Digital Biometri Rule - Distorsi / terbukanya
dihubungkan dengan faktor Hijau. - Laboratorium darah luka operasi
penuaan. - Px lampu celah - Midriatikum tetes mata - Bilik mata depan
- Oftalmoskopi - Antiseptik daerah operasi dangkal
Indikasi operasi : menganggu direk/Indirek - Cukur bulu mata. - Glaukoma
aktivitas sehari2 - Retinometri Anestesi : - Uveitis
- Ultrasonografi - Topikal : Tetracaine 0.5 % ed. - Dislokasi lensa intra
- Tonometri. - Subkonjungtiva : Lidocaine injeksi okuler
- Peribulber : Lidocaine injeksi : Marcaine injeksi = - Perdarahan segmen
1 : 1 ; umum. anterior / posterior
- Ablasio Retina
- Sisa massa lensa
- Robek kapsul posterior
- Prolaps Vitreous.
5
3. Mata yang sehat diberi Pilokarpin 2 % 3 dd gtt I
2.Bedah : Trabekulektomi
1. Bila TIO > 21 mmHg dengan obat dan terdapat
kemunduran fungsi mata.
2. Apabila dengan terapi medikamentosa fungsi mata
mundur.
NPDR ( Non Proliferatif - Mata tenang. - Mikroaneurisma - Foto fundus Medikamentosa : - kontrol 1 mg u/ tindakan laser
Diabetik Retinopati ) - Penurunan ketajaman - Eksudat - FFA Sama dengan peny. Dalam pada mata kedua
penglihatan perlahan2. - Perdarahan “ Dot dan - Konsul Peny.dalam. - kontrol 2 mg stl tindakan laser
Blot ” Suportif : pada mata kedua
Def: - Tajam penglihatan •Foto koagulasi laser - kontrol 2 bulan stl tindakan
Kelainan retina akibat gangguan - Px segmen anterior •Indikasi foto koagulasi laser : laser selesai ( laser dapt
mikrovaskular yang disebabkan - Px segmen posterior : - NPDR dengan edema makula (CSME) dan tajam ditambah )
oleh hiperglikemia dalam jangka a. Oftalmos penglihatan menurun - kontrol 4 – 6 bulan untuk
waktu lama. kopi - Pre PDR pemeriksaan evaluasi lanjut
direk - PDR dengan atau tanpa komplikasi
b. Oftalmos - NPDR dengan katarak
kopi - Penderita dengan kontrol Diabetes yang tidak baik
indirek - NPDR pada mata yang satunya mengalami
progresifitas
- Adanya komplikasi yang lain
6
- Penderita berkediaman jauh / penderita tidak
disiplin.
Uveitis Anterior - Mata merah - tajam penglihatan - Serologi darah Medikamentosa :
- Penglihatan buram - Injeksi silier - Px paru2 , gigi, THT - Ab ed + Steroid ed
Def : - Sakit sekitar mata - Keratik presipitat - Sikloplegi :
Radang yang mengenai iris dan - silau - Sea dan flast dibilik Tropikamial 1 %
korpus siliaris. mata depan Sulfas Atropin 1 %
- Pupil miosis - Bila disertai penyakit lain dikonsul
- Sinekia posterior - Komplikasi Glaukoma Timolol 0.5 %
- TIO bias N / - Glycerin 50 % 3x 150 cc oral
Bedah :
- Trabekulektomi bila tdp Goniosireksia luas
- Iridektomi bila tdp iris bombe
- Bila ada katarak dapat dioperasi 2 – 6 bulan
kemudian , dan diterapi kortikosteroid sistemik 2 mg
sebelum dan 2 mg pasca operasi.
Ablatio Retina - Mata tenang Pf/gambaran klinik : - Tonometri Medikamentosa : Paca Operasi :
- Tajam penglihatan - Schafer Sign “ - Kampimetri static TM Sulfas Atropin 1 % u/ persiapan operasi. - bulan 1 : tiap minggu
Def : mendadak. Tobacco Dust Goldman/ kinetic - bulan 2 : tiap 2 minggu
Lepasnya retina sensoris dari epitel - Floaters Appearance pd - Ultrasonografi Bedah : - bulan 3 : tiap bulan
pigmen retina. - Fotopsia Vitreous” Ablatio retina Rhegmatogen Simple dengan JPur s/d - bulan 6 – 1 thn : tiap 2
- Robekan retina Grade C1 operasi simple Scleral Buckling (SBB) : bulan.
- Retina terangkat , 1.Ablatio retina dengan “Macula On” . Bedrest
undulasi / lipatan / fold persiapan operasi dalam narkose dalam 2x24 jam
- Garis demarkasi 2.Ablatio Retina dengan “Macula off” . Bedrest
- Sub Retinal Fluid persiapan operasi dalam narkose dalam 1x24 jam
- TIO 3.Ablatio Retina lama ( 1 minggu ).
Px Rutin :
- Pemeriksaan tajam
penglihatan.
- Pemeriksaan segmen
anterior.
- Pemeriksaan segmen
posterior.
- Non contact lens
dengan lensa aspheric
78/80/90 D atau
Hrubby lens
7
- Contact lens dengan
Goldman Three mirror
Pd Retrobulber :
Tanda diatas tidak
dijumpai sampai 4 –
6 minggu, baru
kemudian tampak
pucat/atrofi papil
nervus opticus.
Pseudo Tumor Orbita - Visus ( retro bulber, - visus - Test fluoresin, bila Medikamentosa : - Monitoring 3 -4 minggu,
krn sara optic tertekan). - palpasi : pseudo terjadi keratitis • Prednison oral : - tapering.
Def : Tjd cepat pada jenis tumor anterior eksposur akibat - anak 2 mg/kg/bb/hari - Hasil terlihat 2 hari ,
Peradangan yang irdopatik, bukan pseudo tumor ( inflamasi teraba kenyal, proptosis - dewasa 60 mg /hari. - bila 7 hari belum ada
merupakan neoplasma yang perineuritis) batas tidak jelas, - USG (u/ retro bulber ) •Radiasi perbaikan , turunkan
sebenarnya dan dapat mengenai -Nyeri melekat pada - CT Scan. tumor yang tidak memberikan respon pada dosisnya
berbagai macam jaringan orbita -Diplopia ( double vision ) dasar. - Histopatologi biopsy kortikosteroid / kontraindikasi kortikos
patofisiologi. Secara klinis sel2 -Proptosis/penonjolan bola - Proptosis jaringan pseudo
inflamasi membentuk suatu massa mata. Tidak dapat diraba diperiksa dengan tumor dosis rad : 2000 rad.
di orbita. ( post ), dpt diraba ( ant). eksoftalmometer
Jenis proptosis hertel ( derajat
Patofisiologi : proptosis eksentrik proptosis ),
Secara klinis sel2 inflamasi, -Gangguan gerak bola tentukan arah
limfosit , plasma, membentuk mata. Lebih dari 1 struk, terdorong bola
suatu massa di orbita serinng terkena ot mata.
okstraokuler shng - Gangguan gerak
Gambaran histo : menghambat gerakan bola mata
Bervariasi tgt pd jaringan yang bola mata. - Diplopia
terkena. -Palpebra edema - Edema palpebra
Otot ekstra okuler miositis -Konjungtiva kemosis. - Kemosis
Lemak lipogranuloma. konjungtiva
8
Peradangan lebih dari satu struktur
jaringan bhkan dpt seluruh jaringan
orbita.