Pada suatu hari, ada temanku yang bernama Beni ingin pergi ke kota. Adik Beni yaitu Yani, ia tidak mengijinkan Beni pergi ke kota. Karena, Beni dan Yeni sudah tidak memiliki ayah dan ibu. Sedangkan Yani hanya memiliki kakak yaitu Beni. Waktu itu, Beni merasa ragu-ragu untuk meninggalkan Yani adiknya itu. Tapi karena aku merasa kasihan kepada Yani, aku pun berkata kepada Beni kakaknya Yani. “Beni kamu pergi saja ke kota, nanti adikmu Yani aku yang jaga.” Jawab Beni. “Ya baiklah, tapi aku minta kamu menjaga Yani dengan baik.” Akupun bersedia. Keesokan harinya, Beni pun berangkat ke kota. Hari itu, Yani adiknya Beni sangat sedih, karena Yani mengingat ulang tahunnya beberapa hari lagi, sedangkan Beni kakaknya Yani sudah pergi ke kota. Waktu itu, Yani ingin sekali saat ulang tahunnya, kakak Yani yaitu Beni merayakan ulang tahunnya bersama Beni. Aku mengatakan sesuatu kepada Yani. “Yani, kamu tidak usah sedih, mudah-mudahan saat ulang tahunmu, Beni dapat pulang”. Saat aku mengatakan itu, Yani sangat senang. Beberapa hari kemudian, ulang tahun Beni sudah tiba. Sedangkan Beni kakaknya Yani tidak ada kabar. Saat itu Yani sangat sedih, Yani ingin sekali kakaknya membelikan kue dan es krim tetapi kakaknya tidak menelepon atau memberi kabar kepada Yani. Aku sangat kasihan keada Yani, lalu aku pun berinisiatif untuk menelepon kakaknya Yani yaitu Beni. Saat itu juga aku langsung menelepon Beni, Beni langsung mengangkat teleponku. “Beni, kenapa kamu tidak pulang saat ulang tahun adikmu?” kataku kepada Beni. “Aku ingin pulang, tetapi aku tidak diijinkan bosku”. Jawab Beni padaku. “Setidaknya walaupun kamu tidak dapat pulang, kamu menelpon dan mengucapkan selamat kepada adikmu.” Beni sangat menyesal, saat ulang tahun adiknya ia tidak dapat pulang dan tidak sempat memberi selamat ataupun hadiah kepada adiknya yaitu Yani. Selesai aku menelpon Beni aku pergi untuk melihat Yani. Saat itu Yani sangat sedih dan benci kepada kakaknya itu. Beberapa bulan setelah ulang tahun Yani, saat itu Yani keluar dan bermain dengan teman- temannya, Yani tidak tahu kalau kakaknya yaitu Beni sudah di perjalanan pulang. Saat Yani sibuk bermain, tibalah kakaknya Yani yaitu Beni. Waktu Yani bertemu Beni, ia langsung masuk ke dalam rumah dan menangis. Beni pun mendekati Yani, lalu berkata kepada Yani. “Aku benci kakak.” Terjadilah perkelahian antara Beni dan Yani. Saat itu Beni mengatakan sesuatu, sampai-sampai Yani memukul Beni karena saat ulang tahunnya Beni tidak pulang ataupun mengucapkan selamat kepada Yani. Lalu Beni mencoba menenangkan Yani yang sedang marah. Beni berkata kepada Yani “Maafkan kakak kalau saat ulang tahunmu kakak tidak dapat pulang ataupun memberi ucapan selamat kepadamu. Kata Beni pada adiknya. “Ya, baiklah aku maafkan kakak.” Keesokan harinya Beni dan Yani sudah baikkan. Saat itu Beni pergi keluar tidak bilang apa-apa kepada Yani. Yani pun merasa khawatir, karena saat ia bangun Beni sudah tidak ada. Beberapa jam kemudian, ada seseorang mengetuk pintu rumah, aku pun membukakannya. Dan ternyata itu adalah kakak Yani, Beni. Beni membawakan sesuatu kepada Yani. Yang dibawakan Beni kepada Yani adalah kue dan es krim yang waktu ulang tahunnya ia tidak dapat membelinya. Saat Beni memberikan kue dan es krim itu ,Yani sangat senang dan berterima kasih kepada kakaknya.