Anda di halaman 1dari 27

Karya Ku Bukan Karya Mu

Karya : Dwi Alya Winata

Setiap orang pasti memiliki mimpi yang tinggi,dimana saat kita melangkah untuk
maju pasti akan ada waktunya merasa lelah dan ingin berhenti dari kerasnya dunia. Tapi itu
semua tidak pernah terlintas dalam pikiran seorang Vina Naldeva. Sosok perempuan dewasa
yang berkarir di dunia musik selama 7 tahun terakhir ini merupakan artis ternama di
Indonesia. Ia berada di naungan agensi CJ Entertainment yang sudah hampir 10 tahun sejak
tanggal berdirinya.Tapi entah musibah apa yang sedang terjadi pada Vina sekarang, Satu
album yang sudah ia ciptakan tiba-tiba di ambil oleh agensi sehingga tak tau kemana
perginya.

Pagi hari,tepat pukul 6 pagi,Saat Vina masih berusaha menyesuaikan cahaya matahari
di mata nya,handphone nya berdering menandakan ada seseorang yang memanggilnya. Vina
pun meraba sekeliling tempat tidurnya untuk menemukan keberadaan benda pipih tersebut.
Saat handphone sudah ada di tangannnya dia pun mulai mengangkat panggilan tersebut.
“Hallo? ada apa pak? Apa ada masalah? Apa ada sesuatu yang terjadi?”
“Selamat pagi Vina, bisa ke kantor pusat sekarang? Karena CEO ingin berbicara denganmu
dan manajer. Mungkin akan lama bisa-bisa sampai siang nanti”
“Serius?di pagi hari seperti ini? Aku saja baru bangun dan belum membersihkan diri. Jika
aku segera kesana mungkin masih memerlukan beberapa waktu.”
“Iya sekarang, maaf telah menggangu waktu istirahatmu. Tapi nanti tolong segera datang.
Karena ini menyangkut karir dan masa depanmu Vin.” Sambungan telepon pun
terputus,meninggalkan Vina yang terbingug akan keaadan yang sedang terjadi. Setelah itu,dia
segera pergi ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri.
Sesampainya Vina di kantor pusat, ia langsung naik ke lantai 12 dimana di situ lah
ruangan rapat sudah terisi banyak orang-orang penting CJ Entertaiment yang sedang
membicarakan suatu hal yang Vina tidak ketahui. Setelah Vina masuk ke ruangan tersebut, ia
pun duduk dan mulai mendengarkan apa yang sedang terjadi akhir akhir ini.Hotman prince
selaku CEO CJ Entertaiment mulai membuka rapat. Saat rapat dimulai Vina terkaget,karena
topik rapat hari ini tentang dirinya dan Album yang akan dirilis pada bulan depan.

“Vina Naldeva, apakah kamu bersedia jika album yang sudah kau ciptakan diambil alih
agensi dan dirilis untuk artis lain?.” Pastinya Vina tidak menerima hal itu, karena album
tersebut berisi lagu yang sudah ia ciptakan dengan semaksimal mungkin dan lirik yang sudah
ia buat untuk salah satu lagu di album nya bukanlah hanya sekedar lirik belaka. Tapi lirik
yang ada di dalam lagu tersebut menceritakan perjuangan seorang Vina Naldeva menghadapi
dunia selebritas,bermakna dalam kehidupannya. Vina Naldeva yang merintis karirnya dari 0
hingga sampai di posisi sekarang adalah perjuangan yang sangat besar,tentunya Vina tidak
mensetujui nya dengan mudah. Meski agensi nya lah yang membuat dia sampai pada posisi
saat ini.

“Kenapa harus album saya? Padahal anda semua tahu untuk apa saya membuat album
tersebut”

“Kami semua memahami dengan jelas bagaimana perjuanganmu untuk membuat lirik dan
semua yang ada di album itu, akan tetapi jadwalmu sudah terlalu padat Vin,jika kau
memaksakan untuk merilis album ini dalam waktu dekat, Itu sangatlah tidak mungkin.” Ucap
sang manajer dengan menatap Vina yang sedang sedikit terbawa emosi karena perkataan
manajer. Tanpa mengatakan sepatah kata pun,Vina keluar dari ruang rapat tadi dengan berlari
kecil dia menuju ke lift dan langsung menekan tombol lantai bawah tepatnya ke tempat
parkir. Vina langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang bisa dibilang
lumayan tinggi dengan pikiran-pikiran yang berkecamuk di kepalanya.

Dia tidak tahu kemana arah yang akan ia tuju,tapi mobil yang Vina kendarai terus
melaju.Sampai dia berhenti pada sebuah rumah megah yang berada tak jauh dari kota, dia
pun masuk tanpa mendapat persetujuan dari satpam dan langsung memarkirkannya di
halaman depan rumah megah tersebut. Saat Vina keluar dari mobil,Bapak satpam yang
awalnya akan mengusir Vina karena dia tadi langsung masuk tanpa izin pemilik rumah kini
pun terdiam kemudian ia memberi salam dan ucapan maaf kepada Vina dan langsung
membungkuk.

“Selamat siang nona,maaf karena saya tadi tetiba berlari kearah mobil anda dengan tidak
sopan,karena saya pikir, nona adalah orang asing atau tamu dari nyonya besar” ucap bapak
satpam yang menjaga gerbang rumah tersebut. Vina tersenyum lalu membungkuk mengucap
salam.”Selamat siang juga pak,tidak apa-apa saya juga meminta maaf karena tidak permisi
dulu tadi” Lalu Vina Langsung masuk ke rumah tersebut tanpa permisi. Apa kalian berpikiran
bahwa Vina Naldeva ini sangatlah sopan sehingga dia akan menetuk pintu terlebih dahulu
untuk masuk ke dalam rumah ini?wah kalian salah besar. Karena sebenarnya seorang Vina
adalah sosok selebriti yang terkenal di kalangan media dan seluruh penggemarnya, semua
orang hanya mengetahui sosok Vina Naldeva bukanlah seorang Navina Syafitri.
Navina Syafitri adalah nama asli dari seorang artis papan atas yang sering di kenal
dengan sebutan Vina Naldeva.Beruntungnya, media hanya mengetahui beberapa latar
belakang Vina dan bukan keseluruhannya. Pada faktanya,Vina ialah anak dari konglomerat di
Indonesia akan tetapi dia sudah melepas diri dari keluarga konglomerat tersebut saat usianya
menginjak 16 tahun. Apakah alasan Vina meninggalkan keluarganya?soal itu hanyalah salah
ayahnya.

Ya,karena ayahnya sangatlah egois dan tidak pernah mengerti perasaan Vina sebagai
seorang anak yang sudah ia besarkan bersama sang pujaan hati. Tapi mungkin, rasa yang
sudah ayah Vina miliki terhadap bundanya hilang ketika tragedi 12 tahun lalu yang
kejam.Mungkin tentang cerita 12 tahun yang lalu kita akan Flashback tragedi yang terjadi,

Dengan dingin nya malam yang sudah larut,ibunda Vina tengah berada di sebuah
taman yang tak jauh dari perusahaan sang ayah. Saat itu, tepat pada tanggal 29 oktober
ibundanya tengah bertambah umur. Rencana dari sang ayah akan memberi bunda sebuah
kejutan di taman tersebut. Akan tetapi, satu jam sudah berlalu Ibunda nya sudah menunggu
begitu lama untuk menantikan kejutan yang di berikan oleh pendamping hidupnya itu. Malam
semakin larut, Ibunda Vina masih setia menunggu sang suami di taman, berharap akan
kedatangan sang suami dengan cepat agar dia segera masuk kerumah untuk menghangatkan
diri.

Saat ada sebuah mobil yang mengklakson sang ibunda, sang bunda merasa senang
dan bahagia. Ia pikir yang datang ialah sang suami yang sudah ia tunggu dari tadi,tapi apa
yang ada dipikirannya salah. Seorang pria turun dari mobil nya dan berjalan menghampiri
sang ibunda.

“Oh,Helena? Bagaimana kau bisa ada di sini tengah malam seperti ini?” Helena, ya Wanita
cantik yang menjadi bunda Vina itu pun menoleh ke arah pria tersebut. “Hai selamat malam
tuan Jefri,saya sedang menunggu suami dan anak saya yang masih ada di kantor” dan sayang
nya saat Ibunda Vina tengah berbincang sebentar dengan pria Bernama Jefri yang menjadi
musuh untuk suatu project di kantor ayah Vina itu menimbulkan ke salahpahaman yang
besar.

Terlihat dari arah belakang, ada ayah dari Vina yang menahan amarahnya.
Kesalahpahaman yang terjadi membuat sang ibunda harus merasakan amarah dari sang
suami. Sebenarnya sang ibunda sudah mengidap penyakit kanker yang sudah cukup parah.
dan hanya sang bunda lah yang mengetahui penyakitnya tidak seorang pun tahu. Dan setelah
tragedi tersebut terjadi, 2 hari kemudian sang ibu sudah menghembuskan nafas terakhirnya
dengan sang ayah yang masih membenci sang ibunda karena berpikir ibundanya lah yang
telah berselingkuh di belakangnya, padahal itu hanyalah kesalahpahaman dan takdir yang
sudah terjadi pada keluarga Navina Syafitri 12 tahun yang lalu.

Flashback pada masa lalu keluarga Vina sudah selesai,mari kita lanjut pada siang hari di
rumah megah milik sang ayah yang sudah mempunyai keluarga baru sejak sepeninggal sang
ibunda.

Saat Vina membuka pintu besar itu, ia melihat sang ayah yang sedang tersenyum
lepas melihat putri tirinya yang sedang menyanyikan sebuah lagu di depan ayahnya dan
ibunya di ruang tamu. Awalnya fokus mereka hanya pada putri tirinya yang sedang
bernyanyi,tetapi mereka terkejut saat melihat Vina yang membuka pintu dengan kasar.Vina
hampir saja menteskan air mata nya jika ia tidak mengingat masa lalu yang indah sebelum
kepergian sang ibunda.Ayah nya pun menyapa Vina dengan posisi yang masih terduduk di
kursi ruang tamu,mungkin kalian akan terkejut tentang hal apa yang terjadi berikutnya.

“Celine branandya,perempuan remaja yang sedang menjadi trainee di CJ Entertaiment ini


akan memulai debut nya tahun depan dengan debut solo nya” Vina bertepuk tangan setelah
mengatakan pernyataan tersebut lalu tersenyum miring gunu memanipulasi keaadan sekitar.

“Ada apa gerangan kamu ada disini Navina? Apakah kamu sudah jatuh miskin sehingga
kamu membutuhkan saya untuk menjadi ayahmu lagi? Dasar anak tidak tahu di untung!”
ucap sang ayah kepada Navina Syafitri aka Vina Naldeva. Mungkin sang ayah masih mengira
sifat Vina yang masih lemah lembut seperti di umur 15 tahun itu masih ada,nyatanya itusudah
sangat lama. Tentunya sudah hilang dan beralih ke Vina perempuan karir dewasa.

“Oh hai ayah, mohon maaf karena sudah lancang membuka pintu rumah megah mu ini,lain
kali ajarkan kepada anak tersayangmu untuk menggunakan otaknya dalam pembuatan lagu.
Agar tidak menghabiskan uang mu dengan sia-sia hanya untuk menghancurkan karir ku di
dalam dunia musik atau pun dunia aktor yang sudah saya jalani selama bertahun-tahun ini”
Vina berhenti berbicara sejenak dan berjalan mendekat kepada Celine dan melanjutkan
ucapan nya tadi “Apakah kau merasa senang dengan album yang akan dirilis untuk debut mu
nanti? Bagus iya kan? Lirik dan nada yang sangat pas bukan hahaha, tapi sayang loh hahha
itu semua Karya Ku Bukan Karya Mu, sangat sia-sia kau mengikuti trainee jika kau masih
berusaha untuk menghancurkan karir ku” Vina tersenyum tapi bukan lah senyuman
kebahagiaan yang ia berikan, melainkan senyuman yang sedang menginjak seseorang yang
sangat rendah di matanya. Tapi Itulah yang dapat Vina berikan kepada seseorang yang amat
sangat ia benci.

Setelah mengucapkan kata-kata yang Panjang untuk Celine, Vina pun berjalan ke
ayahnya dan meminta uluran tangan untuk mendapat restu masa depanya kelak, tapi ayahnya
tidak memberikan uluran tangan nya, menatap Vina pun enggan. Vian masih tersenyum dan
langsung meninggalkan rumah megah milik konglomerat yaitu rumah masa kecilnya dulu.

Album yang akan di alihkan ke artis lain pun tidak akan terjadi, karena Vina
mengetahui dengan cepat apa yang sedang terjadi di sekitarnya dan segera menyelesaikan apa
yang menjadi penghambatnya, Satu tahun kemudian Album Vina mendapatkan Award
sebagai Album Of The Years di tahun 2022 dengan penggemar yang selalu ada di sisinya.

Kenangan dan Senja


Karya : Apriliya Wulandari

Suasana saat ini telah membuat suasana yang tidak nyaman, dengan pembagian rapot
entah mengapa hari itu seakan menjadi hari penentuan dalam hidupku , disaat penerimaan
rapot ini hati berkecambuk seaakan senada dengan irama jantungku , dag dig dug der .

Usai pembagian rapot di sekolah, akhirnya aku bisa menikmati liburan panjang.
Meskipun aku tidak mendapat rangking atas, tapi aku tetap mendapat nilai yang lumayan
baik. Aku tetap bahagia karena membayangkan keluargaku mengajak aku untuk pergi
liburan.

Ayah dan ibuku mengajakku pergi liburan ke suatu tempat wisata yang menyenangkan
sekali. Aku sangat tidak sabar untuk pergi menikmati liburan. Bahkan aku bingung untuk
memilih pakaian mana yang cocok saat kupakai nanti. “Pakai baju yang mana ya?” Tanyaku
dalam hati. “Mungkin coklat sangat bagus, tapi yang hitam juga sangat cocok!"

Saat aku keluar kamar aku melihat ayah dan ibu yang sedang asik menonton TV, aku
pun pergi menghampirinya. Lalu aku berbincang dengan mereka, “Ayah, Ibu, bagaimana
kalau kita pergi liburan ke Zoo atau Pantai? Aku sangat ingin pergi ke sana.” Ayah dan ibu
tiba-tiba hanya bertukar pandang, lalu ayah berkata “Nak, liburan kali ini kamu di rumah saja
ya sama Ibu, karna ayah ada pekerjaan yang sangat penting dan tidak ada waktu untuk
liburan. "Aku sangat kecewa dengan pernyataan ayah tapi aku harus menerima keputusannya.
Hari-hari telah berlalu dan aku hanya menikmati libur sekolahku di rumah saja.
Meskipun aku sebenarnya sangat ingin pergi ke luar rumah bersama teman-teman. Tapi ibu
melarangku pergi ke luar, dan hanya menyuruhku membantu melakukan pekerjaan rumah
seperti bersih-bersih rumah. Kalaupun aku keluar hanya saat ke pasar dan itu pun juga
ditemani oleh ibu. Namun aku tetap melakukan pekerjaan yang produktif seperti belajar
materi materi untuk menyambut PTM yang akan berlangsung beberapa hari lagi.

Sebenarnya aku juga merasa suntuk berada di rumah terus. Terkadang aku ingin
menolak permintaan ibu saat menyuruhku, tapi aku cuma bisa terima dan melakukannya.
Pada suatu hari ibu mengetuk pintu kamarku dan bilang kepadaku “kamu segera mandi ya,
Ibu tunggu di luar.” Aku menjawabnya “loh kita mau kemana bu?" Lalu ibu menjawab “Ibu
mau mengajak kamu jalan-jalan sore ke taman, ya masa kamu terus-terusan di rumah."
Sontak aku merasa senang “yang benar bu, oke kalau begitu aku mandi dulu."Setelah itu aku
pergi ke taman bersama ibu.

Beberapa waktu kemudian, saat menjelang magrib muncul senja yang sangat cantik,
disitulah aku dan ibu duduk ditaman sambil memandang sang surya yang perlahan-lahan
menghilang, walau hanya dengan jalan-jalan sore di sekitar taman. Pemandangan hari ini
sangat menakjubkan mata. Sungguh seperti mimpiku, aku merasa sangat senang sekali.
Mungkin ini karena aku terlalu lama berdiam diri di rumah dan baru kali ini menikmati jalan-
jalan sore. Hari ini menjadi kenangan terindah di hidupku yang tak pernah kulupakan, saat
ibu mengajakku jalan-jalan sore.
Indahnya Persahabatan
Karya : Amanda Maharani
Aku putri sangat beruntung mempunyai sahabat yang sangat baik namanya lia,ia
selalu ada untuk ku,anaknya rajin pintar dan juga rendah hati, kami melewati suka duka
bersama, kami sudah berteman baik mulai kelas 1 SMP sampai kini kita sudah kelas 2
SMA,ibuku sudah menganggap lia sebagai anaknya,bahkan ayah ibu kami pun sudah
mengenal dekat seperti saudara. Suatu ketika aku baru saja dibelikan sebuah novel oleh
ibuku,setelah semalaman aku membacanya keesokan harinya aku memberitahu sahabatku
tentang novel yang baru dibelikan ibuku.
"Hai lia, kamu tahu gak aku barusaja dibelikan novel baru loh oleh ibuku. "
"Oh iya?mana aku mau lihat dong " jawabnya.
"ini, aku baru saja selesai membacanya semalam " jawabku sambil mengeluarkan novel dari
dalam tasku.
"wah boleh gak aku pinjam?, aku mau membacanya juga. " ucapnya
"iya boleh li, kamu kan sahabatku masa gak boleh. " jawabku sambil tersenyum . Setelah itu
bel masuk pun berbunyi dan kita pun belajar seperti biasanya, sampai akhirnya waktu pulang
sekolah pun tiba aku dan lia jalan bersama menuju parkiran untuk menunggu jemputan
datang ,setelah itu tak lama ayahku datang untuk menjemputku, kemudian ayah lia pun
datang menjemput lia.
Keesokan harinya aku datang kesekolah lebih awal setelah itu tak lama lia datang
menghampiriku dan menyapaku.
" Hai putri, tumben kamu datang lebih awal? "
" Iya nih aku datang lebih awal karena hari ini jadwalku piket kelas. " jawabku
" Oh begitu" ucap lia. Setelah itu aku tanya pada lia
" Oh iya li bagaimana kamu sudah selesai membaca novelku? "
" Udah put ini aku mau mengembalikan, " jawabnya sambil membuka tasnya untuk
mengambil novelku.
" Astaga kok gak ada ya novelnya ditasku " ucapnya dengan panik.
" Apa? Gak ada? Kok bisa gak ada sih li kamu taruh dimana semalam? " jawabku dengan
kesal.
" Kemarin aku udah selesai membacanya ditaman. " ucapnya dengan nada bersalah.
" Hah, Apa? Ketinggalan ditaman? aduh gimana sih li kamu ceroboh banget sih itukan novel
baruku " ucapku dengan kesal.
" Yah maap ya put nanti aku cari siapa tahu masih ada ditaman "
" Pokoknya aku gak mau tau novelku harus ketemu."ucapku sambil berjalan keluar kelas.
Siang harinya aku berpikir untuk mencari novelku bersama-sama dengan
lia.Sesampainya di taman aku dan lia langsung mencari tempat terakhir Lia membaca
novelku yaitu di bangku taman,setelah ku cari-cari tetapi novel ku sudah tidak ada, tak lama
kemudian ada seorang bapak-bapak pembersih Taman menghampiri kita dan bertanya "Dek
sepertinya sedang mencari sesuatu bisa bapak bantu?" lalu aku menjawab,"Oh iya pak kita
sedang mencari novel saya yang hilang mungkin bapak melihatnya?", lalu bapak itu
mengeluarkan sebuah novel dari dalam kantong tasnya dan berkata, "novel ini yang sedang
kalian cari?" dengan memperlihatkan novelnya kepada kami, lalu aku menjawab " Iya pak
benar itu novel saya", kemudian bapak itu memberikan novel itu kepadaku dan berkata "
kemarin sore bapak menemukannya di atas bangku taman tapi tidak ada orang di sekitarnya
makanya bapak ambil dan bapak simpan sampai pemiliknya mencari." lalu aku berkata, "iya
pak terimakasih."
Setelah novel itu ditemukan perasaan kami sangat tenang dan senang, kemudian lia
meminta maaf lagi atas kecerobohannya dan, berjanji tidak akan mengulangi lagi, saya pun
memaafkannya,akhirnya kita berdua pulang membawa novel tersebut.
Persahabatan
Karya: Rayna Anggisya

"Persahabatan bukan hanyalah kata yang ditulis pada sehelai kertas yang tak
bermakna. Persahabatan merupakan ikatan suci titik yang ditore di atas buah hati titik tapi
bagaimana kalau persahabatan menjadi cinta".
****
Hai namaku Ninda aku seorang pelajar menengah ke atas tugasku sehari-hari
hanyalah membantu ibu beberes di rumah les serta belajar. Aku mendapat jadwal di tempat
lesku pada hari Selasa, Kamis karena lokasi tempat les ke rumah lumayan jauh jadi aku selalu
dijemput oleh sahabatku untuk berangkat bersama.
Dia sahabatku yang bernama Adrian dia sangat baik perhatian namun selalu jahil
kepadaku. Pada Selasa sore aku berangkat bersama Adrian ke tempat les, ya memang kita
mengambil jadwal yang sama, mapel pelajaran sama juga .
"Duh kok gak ketemu" Ninda panik seketika tangannya mengadu isi tas secara brutal ponsel
pasalnya ponselnya tidak ada di dalam tas bagaimana ini?.
Seingatnya dia sudah memasukkan ponsel berwarna hitam itu ke dalam tas setelah mengecek
pesan dari ibu walaupun sedikit ragu aku ingat betul.
Apa mungkin ketinggalan di atas meja ya pikirku bagaimana ini?
Pasti ruangan sudah dikunci.
Selang lama tiba-tiba seorang menyodorkan benda berbentuk pipih tepat di depan
wajahku titik benda itu adalah sebuah ponsel dengan casing berwarna hijau karena tak asli
dengan ponsel tersebut aku mengangkat wajahku wajah tadinya tak karuan dan hampir
menangis sekarang aku merasa.
" Alhamdulillah "aku mengambil ponselku dari genggamannya bersorak gembira aku
mengucap syukur berkali-kali.
"Makanya jangan ceroboh" katanya menasehatiku
Aku memang ceroboh jika meletakkan barang memang diriku pelupa untung aku
memiliki sahabat sepertinya satu-satu laki-laki sahabat denganku siapa lagi menemukan
mengamankan ponselku jika bukan dia.Ya di Adrian sahabatku yang paling baik pengertian
selalu ada besamaku. Mengisi melengkapi kekuranganku walau kami saling bertengkar
namun dialah selalu mengalah minta maaf terlebih dahulu tak pernah memandang siapa
bersalah tipe laki-laki mudah memaafkan . Aku sangat senang bersahabat dengannya.
Dia tak pernah bosan denganku menjadi pendengar setiap segala luapan curhat dan isi
hatiku ia tak pernah lelah dengan keluh kesahku ini ketika aku menghadapi deadline atau saat
aku tak menemukan ide untuk menulis dia juga memotivasiku untuk tetap berjuang
menggapai cita-citaku dia energi positif dalam.Sampai pada akhirnya aku tidak tahu apakah
ini masih dikatakan persahabatan atau tidak titik ketika dia secara gamblang mengatakan
sesuatu tak pernah aku sangka sebelumnya dia mampu membuatku mematung dan membeku
di tempat. Reaksi tubuhku langsung berubah aku merasa panas dingin jantungku seperti
bermain drum menggebu-gebu.
"Jadilah sahabat dalam hidupku mendampingiku sampai maut".
Aku tak tahu harus apa bodohnya aku hanya diam dan kaku tak bergerak perasaanku sungguh
tak karun ini semua terlalu mengejutkan
Bangun Kesiangan
Karya; Putri Jihan Cahyani
Hari senin yang cerah sekolah mengadakan upacara bendera seperti hari-hari senin
biasanya, semandarusolah ya itu namanya sekolah menengah saya berada di daerah
singojuruh, Banyuwangi.sekolah ini dikenal dengan pondok pesantren yang ada di sebelah
sekolah menengah itu, maka dari itu sekolah ini berbasis pondok. aku bersekolah di sini
selain jarak yang dekat dari rumah ada hal lain mengharuskan aku bersekolah di sana, benar
tentunya karena teman-temanku semua bersekolah di sana. memang terdengar sangat aneh
pasti orang-orang berpikir "mengapa sekolah ikut-ikut teman", eh jangan salah teman itu
dapat mempengaruhi sikap kita, semua temanku yang di rumah bersekolah di sana. kita
temenan mulai dari SD jadi tidak salah kalau kita memutuskan untuk bersekolah di sana.
namaku dini Rosalia, biasa dipanggil Rosa. anak pertama 2 bersaudara, yang berasal
dari keluarga sederhana. suatu pagi di hari Senin sekolahku mengadakan upacara
bendera,dipagi itu aku bangun kesiangan sekitar jam 06.00. tidak lama-lama langsung aku
bergegas mandi dan bersiap-siap, sekitar jam 06.40 aku selesai mempersiapkan semua alat
tulis, buku maupun bolpoin. dari rumah sekolah hanya 15 menit lumayan lama kadang juga
20 menit kalau ada kereta api lewat. Sedangkan upacara dilaksanakan sekitar jam 06.55,
seperti dugaanku aku terlambat sekolah. semua siswa sudah berbaris rapi di tengah lapangan,
tentunya aku berbaris di barisan bagian anak-anak yang terlambat.
setelah 1 jam upacara itu dimulai selesailah di jam 08.00. di sini anak-anak yang
terlambat tidak langsung dibiarkan masuk ke kelas, kita semua dihukum membersihkan toilet
atau kamar mandi. di sini aku tidak sendiri, aku bersama temanku bernama Dinda. Dinda satu
kelas bersama saya rumah kita juga tidak terlalu jauh, jadi mana-mana selalu bersama di
hukum juga bersama saat kita dihukum rasanya kesal sekali.
Rosa : "malu banget, kayaknya kita bakalan ketinggalan pelajaran, sekarang kita
waktunya apa?". Rossa berkata sambil mengepel lantai kamar mandi dan menahan malu.
dinda :"iya pastinya kita ketinggalan sekarang kalau tidak salah waktunya kimia. tidak
-apa-apa nanti teman-teman aja suruh jelasin lagi". jawab Dinda sambil melanjutkan
mengelap cermin.
30 menit lamanya mereka kembali ke kelas masing-masing, sesampainya mereka di
kelas mereka disambut dengan pelajaran kimia yang hampir selesai jamnya. bel pulang pun
berbunyi mereka segera bergegas merapikan kursinya, akhirnya mereka pulang ke rumah
masing masing
Perjalanan Sang Waktu
Karya : Tiara Zahra Adelia

Malam ini seakan larut, entah mengapa malam ini seakan telah membawa dalam
kebahagiaan, teriringi hembusan angin malam itu telah menjadikan suasana yang sangat
gembira, karena kepergianku ke surabaya telah bisa di hitung dari menit ke menit. Tak terasa
malam pun telah berlalu, pagi hari nya aku bergegas untuk menyiapkan hari liburan ku ke
surabaya bersama ibuku .Hari ini aku sangat bahagia karena liburanku ke Surabaya. Aku
sangat senang karena akan bertemu Ayah yang sudah lama tidak aku jumpai selama 2 tahun
terakhir karena adanya pandemi covid 19. Aku dan Ibuku naik kereta untuk bisa sampai di
Surabaya, kita tiba di Stasiun Gubeng Surabaya pada pukul 12.00 siang. Setelah turun dari
kereta kita keluar stasiun untuk mencari Ayah yang menjemput kami berdua “Dimana Ayah
mu itu lama sekali menjemput kita!” gerutu ibu “Kata Ayah ada di depan dengan mobil
warna merah Bu, kita cari dulu” jawab ku, tidak berapa lama aku menemukan ayah, “Ahh!!
Itu Ayah Bu!!” Lalu kita bergegas menuju mobil ayah, dan memasuk kan barang yang kami
bawa dan kami bergegas menuju rumah untuk beristirahat dan akan jalan jalan besok
paginya.
Pagi harinya aku,ayah,dan ibu pergi jalan jalan ke care Friday,waktu itu jalanan
sangat ramai orang “Wah ramai juga ya orang yang datang” kagum ku “Iya soalnya baru kali
ini diadakan Care Friday setelah 2 tahun, mangkanya banyak orang yang datang” jawab Ayah
ku. Karena kami lapar kami berjalan sambil melihat sarapan apa yang cocok untuk di makan,
di sini banyak sekali pedagang kaki lima yang berjualan berbagai macam makanan. Setelah
melihat lihat kami memutuskan untuk makan bubur ayam, dan setelah selesai makan kami
melanjutkan jalan-jalan paginya.
Setelah di rasa puas berjalan jalan dan juga lelah. Kami memutuskan pulang, dan pada
siang harinya kami berencana pergi ke kebun binatang bersama saudara saudaraku yang ada
di sini. Siang pun tiba kami berangkat ke kebun binatang pada pukul 10.30, kami antri beli
tiket terlebih dahulu, setelah membeli tiket kami langsung masuk ke kebun binatang nya. Ada
banyak hewan di dalam kebun binatang ada burung, harimau, berbagai macam ikan, dan
berbagai hewan lainnya. Kami berkeliling melihat-lihat hewan yang ada di sini. Pada saat
melewati kandang kelinci dan monyet kita membeli beberapa pisang dan wortel yang telah
disediakan oleh staff Kebun Binatang, kami membeli beberapa makanan kelinci dan monyet.
“wih kelincinya pada gemuk gemuk ya di sini pasti mereka banyak makan ini” kata
Saudaraku “iya pasti mereka makan nya teratur makanya badan nya jadi gembul” jawab ku.
Setelah kami puas memberi makan kelinci dan monyet kita satu keluarga mencari
tempat untuk berteduh karena cuaca hari ini sangat panas. Kita istirahat di Gazebo sambil
menikmati camilan yang telah dibuat oleh ibu. Setelah dirasa cukup beristirahat kami
melanjutkan berkeliling mengeksplor kebun binatang. Dirasa sudah cukup berkeliling dan
hari juga sudah mulai sore kita memutuskan untuk berpulang ke rumah, ditambah sang Surya
telah menghilang di ufuk barat.
Keesokan harinya Kami pergi ke Atlantis Land salah satu tempat wisata yang ada di
Surabaya. Kami pergi cukup pagi yaitu berkisaran jam 09.00 pagi. Sebelum memasuki
Atlantis Land kami membeli tiket terlebih dahulu Setelah membeli tiket kita langsung masuk
ke dalam Atlantis Land. “Wah banyak sekali ya permainan yang ada di sini, bisa seharian
penuh aku kalo banyak permainan begini.” seru ku “Hahah aku pun juga begitu”saut Saudara
ku. Kami sekeluarga berpencar untuk menikmati permainan yang ada. Aku dan para
Saudaraku mencoba wahana yang bernama kora-kora “Wahhh pasti kamu kalau naik ini akan
langsung mual mual hahahaha” ejek saudaraku. “Tidak akan aku suka permainan ini ga
mungkin aku akan mual pasti kamu yang akan mual” sanggah ku. Kami pun menaiki wahana
tersebut, wahana ini sangat seru aku suka, setelah permainan berakhir malah saudara ku yang
malah mual mual hahahahaha.
Hari mulai sore kami sekeluarga menikmati permainan yang ada di sini seharian
penuh sampai tidak terasa hari mulai sore. Kami pun memutuskan untuk pulang karena besok
aku dan Ibu akan kembali ke Banyuwangi. Sesampainya di rumah kami membersihkan diri
dan mengemasi barang-barang beserta oleh-oleh yang kami beli di sini. Aku sangat senang
berlibur di sini karena bertemu Ayah dan Saudara-saudaraku yang sudah lama tidak aku
jumpai dan juga aku mengunjungi banyak tempat yang belum pernah aku kunjungi intinya
aku sangat bahagia dan menikmati waktu liburan.

Aku Panik Lagi


Karya: Alya Ayu Azema
Suasana malam ini nampak begitu bersahabat. Hembusan angin seakan membawa
suasana semakin dalam kehangatan. Entah mengapa malam ini membawaku dalam
kesendirian tanpa siapapun. Ketika kutatap langit dari jendela kamar, ada beribu bintang
memancar, bulan yang menghiasi kala malam itu. Kupejamkan mata sejenak, ingin rasanya
aku mengungkapkan imajinasi dalam diri ini. Ditemani segelas susu hangat, aku mulai
menggoreskan kuas di atas kanvas. Hembusan angin malam itu membawaku masuk ke dalam
arti lukisan itu. Beberapa menit setelah menikmati hobiku satu ini, aku teringat sesuatu.
‘Sesuatu apa?’
“Hah! Oiya.. besok kan ada tugas presentasi biologi!”, aku berteriak kaget sembari
membersihkan alat lukis.
“Duh materinya apa ya? Sistem pencernaan bukan ya? Humm.. Besok Bu Rani pasti
nyuruh presentasi materinya sampai detail, mana kemarin materinya baru dijelasin bentar
doang, ehh udah suruh presentasi aja”, gumamku sambil mencari vidio materi di youtube.
Sebenarnya aku menyukai suatu hal yang berkaitan dengan ‘public speaking’, seperti
presentasi ini. Akan tetapi sama saja kalau persiapan materinya memakai sistem kebut
semalam. Pasti ada rasa takut, grogi, ingin bolos sekolah, campur aduk pokoknya.
Bu Rani membiasakan siswa-siswinya tidak membawa buku sewaktu presentasi. Bu
Rani pernah bilang di kelas bahwa ketika kita presentasi tidak harus menggunakan kata-kata
yang sama persis dengan di buku, kita bisa saja menjelaskan materi presentasi menggunakan
kata-kata kita sendiri. Akan tetapi tidak membawa buku bukan berarti kita tangan kosong
sewaktu presentasi, kita diperbolehkan untuk menggambar bagan, ilustrasi, atau poin-poin
yang memang perlu ditulis di papan.
“Ahh materinya gini doang ternyata, nanti aku gambar peta konsepnya aja deh
sekalian juga gambar-gambarnya, pasti besok aku bisa presentasinya. Em scroll tik tok dulu
deh sebentar.”
Hari sudah larut, jam dinding akan menunjuk pukul 11 malam. Aku melanjutkan
scrool tik tok sambil rebahan di tempat tidur. Aku mendengan ada yang mengetok pintu
kamarku, ternyata itu Papa.
“Kreek…”, Papa membuka pintu dan berkata “Kalo udah selesai belajarnya, cepet
tidur, jangan rebahan sambil main hp. Nanti malah ketiduran, hpnya ga dimatikan. Udah sana
tidur, matikan lampunya”
“Klek”, Papa matikan lampu lalu meninggalkan kamarku
“Duh, aku masih mau main hp, pusing rasanya kalo belajar terus, yaudahlah tak lanjut
scroll tik tok aja”
Benar saja apa yang dikatakan Papa, aku ketiduran padahal aku belum membuat peta
konsep untuk presentasi besok. Tidak tahu nasibku besok, entah lancar atau tidak
presentasinya. Semoga aku bisa bangun pagi, supaya aku masih bisa gambar peta konsepnya
agar saat presentasi aku tidak kebingungan, minimal bisa liat peta konsep yang sudah
kugambar sebelumnya.
“Hh.. jam berapa ini? Peta konsepku mana? Bukuku mana? Iiih dimana ya?” kataku
panik saat aku masing setengah tidur. Jam menunjukkan pukul 5 pagi. Aku mengambil air
wudhu lalu salat subuh terlebih dahulu. Kemudian Aku bergegas mengambil buku, kemudian
mulai menggambar peta konsep.
“Oke oke.. aku harus tenangin diri dulu, plis jangan panik, pasti sempat kok buat
gambar peta konsepnya” aku berkata dalam hati.
Beberapa menit berlalu. Syukurlah peta konsepnya selesai, walaupun hanya
diselembar kertas lecek yang penting ada cacatan presentasi nanti. Aku sedikit lega, tapi aku
belum menata buku untuk kelas hari ini, aku juga belum mandi, belum sarapan.
“Aduh, semoga saja ngga telat”. Aku segera mengambil handuk lalu bersiap untuk
mandi.
“Kak, sarapannya udah mama siapin di meja makan”
“Oke makasih ya ma”
Aku membuka tudung saji, ternyata mama sudah masak banyak lauk, ada sayur sup,
ayam goreng, bakwan. Duh pokoknya bikin laper deh. Selesai mandi aku ingin mengambil
piring dan secentong nasi, tapi kurang 15 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Lagi lagi
aku kembali panik.
“Mamaaa Mamaa”, aku berteriak
“Ma, hari ini Ema skip ya sarapannya, nanti aja pulang sekolah Ema makan, sisain
buat Ema ya Ma”, kataku sambil memakai sepatu lalu bergegas mengeluarkan sepeda.
“Apa mama masukin kotak bekal aja makanannya? Biar bisa dimakan pas istirahat
nanti”
“Endak dulu deh ma, udah mepet banget ini, nanti Ema telat sekolahnya. Yaudah ma,
Ema berangkat dulu ya”
“Emm yaudah deh, ati-ati di jalan, jangan ngebut”
“Iya ma”
Tepat 1 menit sebelum gerbang sekolah ditutup, aku tiba di sekolah. Pak satpam
sudah bersiap untuk menutup gerbang.
“Huft, akhirnya sampe juga di sekolah, untung ga telat”
Aku memarkirkan sepeda dan menuju ke ruang kelas. Begitu sampai di kelas, aku
melihat teman-temanku sibuk menghafal untuk presentasi. Hahaha, ternyata mereka juga baru
menyiapkannya semalam. Bel masuk berbunyi, kita semua grogi. Sebenarnya Bu Rani tidak
begitu galak, tapi ya agak menyeramkan kalau ngasih pertanyaan.
Setelah menunggu Bu Rani beberapa menit yang tak kunjung datang, teman-teman
saling bertanya-tanya satu sama lain.
“Bu Rani mana ya? Kok belum masuk kelas”
“Iya lho, biasanya kan Bu Rani ga pernah telat, selalu tepat waktu”, sahut teman yang
lain.
“Apa kita susul aja ke ruang guru, kalau saja beliau ga hadir mungkin nitip tugas ke
guru piket”, celetukku dengan rasa percaya diri karena sudah menyiapkan peta konsep dan
menyiapkan materi, ya walaupun baru tadi malam, itupun diikuti rasa panik.
“Ehh jangan dong, aku ga siap presentasi nih”, sahut teman-teman serempak.
Setelah banyak perdebatan dengan teman-teman, suasana kelas menjadi ramai,
datanglah guru piket masuk ke kelas.
“Waktunya mapel apa ini, kok rame!”, kata guru piket dengan lantang.
“Waktunya Bu Rani, Pak”, jawab teman sekelas serentak.
“Bu Rani hari ini berhalangan hadir, kalian cukup mempelajari materi di pertemuan
sebelumnya”, jawab Guru piket.
“Baik pak”
“Yes.. JAMKOSS!”, sorak teman-teman kegirangan.
“Yah, kok jamkos sih, aku udah belajar lho semalem, pake panik lagi, nyesek banget
jadinya, huhuhu”, aku menggerutu dalam hati.
Aku sudah menyiapkan materi presentasi semalam, diiringi rasa panik hingga
membuatku tidak sempat sarapan tadi pagi. Aku tidak begitu siap sebenarnya, tapi paling
tidak aku sudah paham inti materinya. Tau gitu, semalam aku tidak perlu tergesa-gesa
belajarnya, aku juga masih sempat makan masakan mama tadi. Agak nyesel sih, hhh…

Pertemuan Kembali
Karya ; Charisa Dwi Nurmala

Persahabatan tak akan membuat adanya suatu perselisihan, karena itu akan membuat
dalam kehidupan yang sangat indah. Terlihat dari desa telah menceritakan, empat remaja
tersebut memiliki karakter yang berbeda dengan perbedaan itulah membuat kehidupan
mereka sangat berwarna. Di desa terdapat empat remaja yang bersahabat sejak kecil. Rumah
mereka saling berdekatan sehingga sering keluar bersama. Saat di TK dan SD mereka
berangkat ke sekolah bersama-sama. Bila salah satu belum siap, yang lain akan sabar
menunggu. Setelah mereka siap, baru berangkat bersama-sama.
Keempat remaja itu bernama Bella, Zhiva, Devi, dan Syifa. Sering sekali setelah
pulang sekolah pun mereka tetap bermain bersama teman-teman yang lain. Kadang mereka
bermain hingga menjelang magrib. Mereka pulang ke rumah masing-masing untuk mandi dan
mempersiapkan diri untuk mengaji di musholla. Saat adzan sudah berbunyi, mereka
berangkat bersama-sama untuk pergi mengaji, hingga pulangnya pun mereka juga bersama-
sama. Seringkali sebelum pulang mereka menyempatkan untuk bercanda dan mengobrol
walaupun sebentar. Meskipun mereka masih belum mengerjakan PR masing-masing.
Hampir setiap hari mereka berkumpul bersama, apalagi saat hari libur. Mereka bisa
bermain sampai lupa waktu. Hari demi hari mereka lalui bersama dengan penuh canda dan
tawa. Ketika mereka naik ke SMP dan tidak satu sekolah lagi. Mulai saat itu mereka
berempat jarang main dan keluar bersama karena mereka pulangnya sore hari. Mereka saat
ini lebih menekuni pelajaran sekolahnya masing masing. Dengan rajin belajar mereka
berharap mendapatkan nilai terbaik. Jadi mereka tidak memiliki waktu luang sedikitpun
untuk bermain bersama lagi, mereka lebih memilih bermain dengan teman sekolahnya.
Sekarang mereka menjadi remaja yang lebih dewasa, dan tidak memikirkan main bersama
lagi.
Di desa mereka mengadakan acara kerja bakti membersihkan desa, dan sehingga
mereka bertemu kembali tapi tidak untuk bermain tetapi untuk membantu acara kerja bakti
membersihkan desa. Ada rasa canggung dan malu diantara mereka untuk mengobrol tetapi
mereka saling menurunkan ego dan mereka lebih memilih untuk saling menyapa dan mereka
senang bisa bertemu kembali dan bercanda tawa bersama lagi.

Meraih Cita-Cita
Karya: Safira Maylani
Hiduplah seorang anak yang tinsgal di desa, anak itu bernama Julaiha . Julaiha
tersebut anak dari keluarga yang tidak mampu, pekerjaan bapaknya seorang buruh tani dan
ibunya seorang buruh cuci baju. Julaiha sokarang Duduk di kelas 3 SMA Julaiha tersebut
anak yang berprestasi disekolah dia sering kali dia mendapatkan juara olimpiade di
sekolahnya dan dia siswa yang paling teladan di kelasnya , sepulang sekolah ia membantu
pekerjaan bapakaya sebagai buruh tani disawah .
Pekerjaan bapaknya sebagai buruh tani disawah orang dan dia juga membantu ibunya
mencuci baju orang, pedapatan kedua orang tuanya tidak begitu banyak , penghasilannya
hanya bisa dibuat makan schari-hari sekolah pun Julaiha Tidak pernah membawa wang saku
karena faktor ekonomi , tidak lama Julaiha akan melaksanakan ujian lulusan. Pada hati
kecilnya Julaiha berangan-angan "setelah
Lulus sekolah ini aku mau kemana ya, bekerja apa melanjutkan Melanjutkan kuliah,
aku tidak ada biaya apa aku coba daftar Polwan kata orang-orang Daftar Polwan itukan
gratis, kenapa tidak aku coba dulu"
suatu malam Julaiha bersama bapak dan ibunya sedang berduduk bersama
“buk habis ini kan aku mau kelulusan aku sebenarnya ingin kuliah tetapi aku
Sadar bahwa ekonomi keluaraga kita juga kurang mampu dan aku memutuskan
untuk mencoba mendaftar Polwan , kata orang-orang daftar Polwan itu gratis"
“Kamu sudah yakin mendaftar seorang Polwan?"
“Menjadi seorang Polwan itu adalah tanggung jawab yang besar nak, kamu juga harus
mengorbankan jiwa raga untuk negara"
“Pak, buk aku sudah yakin mendaftarkan diriku menjadi sorang Polwan "
"Ya sudah nak. kalau
sudah menjadi keputusanmu, kami hanya bisa
mendoakanmu"
Seiring berjalannya waktu Julaiha lulus dari bangku SMA setelah itu
mempersiapkan segala sesuatu dan pergi ke kota untuk mendaftar menjadi Polwan .
Segala les dilalui tinggal Julaiha menunggu kelulusan tes dan nama Julaiha ada di urutan
calon polwan , dan setelah lama menanti julaiha lulus dan dilantik menjadi polwan dan
berhasil mewujudkan cita” nya dan mengangkat derajat orang tuanya
Dan saya berpesan jika kamu berusaha tidak ada yang tidak mungkin asal kamu
berusaha dan berdoa kepada tuhan yang maha esa , mungkin sekarang kamu di bawah entah
esok lusa atau satu tahun kedepan tidak ada yang tau jika kamu berusaha
Mencintai Dalam Diam
Karya : Diken Tiara Cantika
Salah satu hal yang bisa membuat seseorang lupa akan segalanya yaitu Cinta. Cinta
membuat kita rela berkorban apapun yang kita miliki. Untuk wanita, menurutku lebih baik
mencintai daripada dicintai. Jangan berharap seseorang yang belum tentu mencintai kita,
tetapi terima orang yang mencintai kita apa adanya. Karena mencintai tanpa dicintai seperti
olahraga dengan jangka waktu lama tetapi tidak membuat kurus. Karena itu belajarlah
mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Itu sedikit basa-basi dariku.
Aku kliwon , siswa kelas IX. Dulu aku selalu menolak dan mengabaikan orang-orang
yang menyatakan cintanya kepadaku. Aku suka sama temen sekelasku namanya painem , dari
dulu aku memendam rasa pada painem pada suatu saat aku mulai memberanikan diri
mendekatinya , dari memperhatikan dia , membantu dia dalam hal hal kecil dan dia pun
merespon akhirnya
Pada suatu malam painem pun sms lewat whatshap
“Won aku painem , kamu lagi ngapain”
“ ini lagi ngerjain pr sejarah tadii lo “
“ ohh iyaa aku juga lupaa , ehh aku mau nanya nihh “
“Mau tanya apa ? “
“ kenapa sihh kamu perhatian banget sama aku ? “
“ ya gpp sih kan sebagai teman harus pedulii satu sama lain “
“Ohh ya udah dehh , aku mau ngerjain pr duluu bye byee “
Pada malam itu rasa senang campur bingung pun menjadi resah , bilang nya temen
padahal memendam rasa sejak pertama ketemu , sampai kebawa mimpi
Dan pagi pun tibaa kring kring bell masuk berbunyi kliwon melihat painem berduaan sama
seorang laki” yang bernama junaidi
Kliwon pun kaget dan sakit hati tapi sadar dia bukan siapa” jadi hanya bisa diam dan
merelakan dia yang sudah pergi , jikalau sunyi malam tiba kejadian tersebut teringat sampai
sekarang
Kesimpulanya jika kamu mencintai seseorang katakanlah cintaa , jangan memendam rasa
terus menerus dan cinta tersebut tidak tersampaikan , karena seseorang tidak akan tau isi hati
kita kalau kita sendiri tidak menjabarkanya

Berpisah dengan Sahabat


Karya : Wiga Azelia
Sahabat sejati adalah seseorang yang mengetahui segala sesuatu tentang dirimu , bahkan
yang terburuk sekalipun tetapi ia tetap menyayangimu , sahabat sejati tidak akan pernah
terpisah mungkin berpisan dengan jarak dan waktu tetapi tidak untuk hatinya .
Aku chiki aku mempunyai sahabat yang baik banget yang bernama cimo, aku tinggal di
banyuwangi , sejak kecil kita sudah berteman walaupun sering bertengkar tetapi tidak ada
dendam antara kita , dari main bareng , tidur bareng susah” bareng senang” bareng sudah kita
lalui bersama
Pada waktu itu kita berjanji di atas batu dekat sungai sambil ber angan”
“Cimo… sini deh nai ke batu “
“Iya chiki tunggu susah ini mau naik “
“Sini aku bantuin tarik “ huhhh beratt “
“Cimo.. janji yaa kita tidak akan berpisah”
“Iyaa chikii aku janjii kita bakalan sahabatan teruss sampai tua nanti “
Dan pada akhirnya hari pun menjelang malam
Pada hari itu chiki dan cimo pun berjanji bahwa tidak akan berpisah sampai tua nanti
20 tahun kemudian Chiki dan Cimo pun udah lulus sekolah , mereka pun merayakan
kelulusan tersebut dan pada hari itu Cimo pun bicara pada chiki
“Chikii….. kata cimo “
“Apa mo..? “
“ ini aku mau ngabarin kamuu , Aku sehabis lulus ini mau pindahan , sejak lama sebenarnya
cuman aku butuh waktu tepat untuk ceritakan hal ini”
“Haa yang bener cimoo.. , Chiki pun kaget”
“ Iyaa cimoo aku mau pindah dikarenakan Bapaku pindah tugas ke surabaya “
“Ohh begitu yaa… Yaudah dehh cimo nggak apa apa , semogaa kamu baik” di sana
“ Iya trimaksih chiki kamu juga baik” disini yaa
Pada hari itu Chiki pun merasa sedih harus berpisah dengan sahabat kecilnya , yang
dulunya kemana” selalu bersama susah dan senang di lalui bersama hari itu juga dia berpisah
dengan Cimo , dan setelah kejadian hari itu sampai sekarang Chiki tidak pernah mendengar
kabar Cimo lagi tetapi ikatan sahabat mereka masih tertanam di hati
Disini saya sebagai penulis berpesan , jagalah persahabatanmu sampai kapan pun ,
karena dialah yang sudah tau isi luar dalam kamu , dan sudah menjadi bagian dari hidupmu
maka jagalah hubungan kamu dengan sahabatmu jangan sampai putus.
Setiap Manusia Pasti Memiliki Masalahnya Sendiri Dalam Hidup

Karya : Widia Syifa Dera Maressa

Bilqis adalah seorang mahasiswa jurusan Manajemen di salah satu perguruan tinggi
favorit Surabaya. Setiap hari ia bertemu dengan aku di kampus. Suatu hari, dia bercerita
kepadaku tentang masalah hidupnya. Dia berpikir kalau orang lain selalu terlihat senang
bahkan terlihat bahagia terlepas dari masalah yang dialami dalam hidupnya. Mereka terlihat
seperti orang-orang tak memiliki beban dipundaknya. Namun anehnya merasa tidak terlalu
suka saat melihat temannya tersenyum bahagia.
“Widia kok aku aneh ya selalu merasa bahwa kehidupan orang lain selalu baik-baik saja
bahkan kelihatan seperti tidak punya masalah, beda banget sama kehidupan aku yang rasanya
kaya punya banyak beban terus aku juga merasa tidak bisa bahagia” kata Bilqis waktu itu.
Pada waktu itu juga aku mengatakan pada Bilqis bahwa setiap orang memiliki
permasalahan beserta beban hidup yang ditanggung dipundaknya. Tentunya masing-masing
beban hidup dialami setiap orang psti berbeda-beda. Jika beban hidupmu selalu dibandingkan
dengan orang lain maka percayalah bahwa semua itu akan semakin berat.
Yang selama ini dipikirkan Bilqis tentang orang lain tidak semua benar. Padahal dia
sendiri tidak tahu betul bagaimana kondisi orang lain yang menurutnya selalu baik-baik saja
bisa jadi kebalikannya,serta perjuangan orang-orang untuk menenangkan dirinya sendiri. Bisa
saja mereka telah berhasil melalui masa-masa terberat dalam hidupnya.
Setelah itu,dia hanya terdiam dan merenungi perkataanku. Dia memikirkan apa yang aku
katakan saat itu,meskipun terkadang menasehati orang lain tidak semudah menasehati diri
sendiri. Terkadang aku sendiri suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Waktu dulu aku juga pernah merasakan seperti di posisi Bilqis saat itu. Saat itu juga ada
menasehati aku bahwa tuhan selalu memberikan beban masalah sesuai dengan kemampuan
masing-masing orang. Oleh karena itu respon dari orang-orang pun juga berbeda-beda.
Terkadang ada yang merasa terbebani ada juga tidak.
“Tuhan tahu seberapa kuat kita untuk bisa menghadapi masalah yang diberikan oleh-
nya,maka dari itu kalau soal persi jangan ditanyakan karena kita tahu kalau tuhan itu memang
maha adil” ujar seseorang kepadaku
Mulai saat itu aku mulai intropeksi perihal diriku sendiri. Aku berusaha untuk
menyelesaikan segala permasalahan yang menimpaku dengan hati yang lapang. Karena
dengan begitu aku bisa menjadi bahagia. Aku juga tidak perlu membandingkan diriku dengan
orang lain. Aku hanya perlu membandingkan diriku dengan aku yang kemarin. Maka dari itu
aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi hingga saat ini.
Aku juga percaya jika setiap masalah menimpaku nantinya bisa menjadi pelajaran dalam
hidupku. Karena selalu ada hikma bisa diambil dari setiap suka dan dukaku. Yang membuat
aku selalu yakin adalah setiap permasalahan ini datang dan dirancang oleh-nya
Sekolah Bersih Belajar pun Nyaman
Karya : Febriyan Putra Hariadi
Pada suatu hari, kepala sekolah SMP ANGKASA SURABAYA sangat marah kepada
siswa-siswi SMP ANGKASA karena lingkungan sekolah yang sangat kotor dan tidak
terawat.Kepala sekolah pun mengadakan rapat dengan para walikelas dan memberikan
intruksi agar siwa-siswi membersihkan kelasnya masing-masing. Namun, hal ini tak berhasil
memberikan kesadaran masing-masing siswa. Bapak ibu guru pun menerapkan untuk tidak
memakai kantong plastik dari kantin dan mengharuskan membawa tepak makan dan botol
minum sendiri agar sampah di SMP ANGKASA berkurang. Hal itu dilakukan hanya sampai
beberapa bulan saja, memang pada awalnya siswa sangat patuh terhdap aturan itu hingga
sampah jarang berserakan dimana-mana. Namun, hal ini tidak bertahan lama. Siswa kembali
tidak mematuhi aturan dan sering melanggar,begitu pula dengan penjual di kantin sekolah,
mereka juga sama bandelnya dengan siswa-siswi SMP ANGKASA.
Pada saat upacara hari senin, ibu kepala sekolah memberikan informasi bahwa kelas IX
akan mengikuti seminar tentang lingkungan hidup di Aula SMP ANGKASA. Setelah upacara
selesai siwa-siswi kalas IX bergegas menuju Aula untuk mengikuti seminar tersebut. seminar
tersebut banyak sekali memberikan motivasi buat para siswa-siwsi SMP ANGKASA.
“ Pak apakah lingkungan bersih berpengaruh terhadap belajar” Tanya salah satu murid kelas
IX
“ tentu saja berpengaruh sangat besar terutama pada kalian kelas IX yang sebentar lg akan
menghadapi Ujian-ujian.Sekarang gini apakah kalian selama ini belajar dengan lingkungan
yg kotor membuat kalian nyaman?” tanyak Bapak itu kepada siswa-siswi SMP ANGKASA
“ tidak pak” jawab serentak
“ nah maka dari itu lingkungan yang kotor itu sangat berpengaruh kepada kalian. Sebenarnya
bukan tentang tugas yang banyak hingga kalian malas untuk mengerjakannya, tapi
lingkungan yang kotor itu yang membuat kalian malas. Coba dengan lingkungan yg bersih,
pasti belajar kalian juga akan menjadi nyaman. Yaitu karena bau yang semula tidak enak
menjadi bau yang menyejukkan, udara yg semula panas menjadi sejuk dan dingin. Maka dari
itu kalian sebagai kelas IX harus member contoh yg baik kepada adik-adik kelas kalian.”
Jelas Bapak tersebut
“ lalu bagaimana caranya pak kalau masih banyak siswa-siswi yg kesadarannya kurang akan
kebersihan” Tanya salah satu murid kelas IX
“ ya kalian mulai dari diri kalian masing-masing. Nanti juga akan banyak teman-teman kalian
yg sadar akan kebersihan” terang Bapak tersebut. Setelah seminar selesai kelas IX pun
kembali ke kelasnya masing-masing. Selang beberapa hari banyak perubahan pada siswa-
siswi kelas IX. Yaitu mulai dari tertibnya membuang sampah, lingkungan koridor kelas IX yg
akhir-akhir ini menjadi bersih, kelas mereka masing-masing bersih. Ternyata seminar yg
diadakan 5 hari yang lalu sangat memotivasi siswa-siswi kelas IX. Tetapi siswa kelas VII dan
VIII masih sulit untuk melakukan hal tersebut meskipun kelas IX sudah memberikan
contoh.Pada saat hari pahlawan 10 november osis mengadakan lomba kebersihan kelas. Dan
kelas IX antusias membersihkan kelas mereka masing-masihng , berbeda dengan kelas VII
dan VIII karena masih sedikit siswa yg membersihkan kelas mereka. Setelah acara selesai,
Kepala sekolah pun mengumumkan pemenang dari lomba tersebut. pemenangnya rata-rata
dari kelas IX. Memang harus diakui kelas IX akhir-akhir ini kelasnya sangat bersih terutama
kelas IX B dan IX G. kelas IX G meraih juara 1, kelas IX B juara 2 dan kelas IX D meraih
juara 3. Mereka memdapatkan piala dan bingkisan dari kepala sekolah.
“ semoga kelas kalian dapat menjadi kelas inspirasi bagi kelas-kelas lain. Karena
kenyamanan belajar tergantung dari bersihnya lingkungan sekitar kalian “ ucap kepala
sekolah. Beberapa hari kemudian setelah diadakan lomba Kepala sekolah mengelilingi
sekolah, beliau terkejut karena beliau tidak lagi melihat sampah yg berserakan di lorong-
lorong sekolah maupun di kantin. Lalu beliau melihat kelas-kelas yg dilaluinya dan ternyata
kelas itu sangat bersih dan beda dari sebelumnya. Kelas yang dilalui kepala sekolah itu
adalah kelas XII dan XIII kelas yg selama ini sering melanggar peraturan membuang sampah
menjadi kelas yang bersih dan didalam kelas tersebut banyak sekali kerajinan-kerajinan yang
dipajang di depan kelas dan grafity di papan madding belakang kelas menjadikan kelas
tampak berwarna. Bukan hanya hal itu saja, tetapi kelas mereka tertata dengan rapi dan
terdapat gantungan map punya siswa masing-masing. Kantin sekolah juga sangat bersih,
sampah-sampah yang awalnya berserakan kini tidak ada sampah sama sekali dan meja makan
tertata rapi, lantai yang berubah menjadi warna putih bersih. Ini semua merupakan dampak
postifi dari kelas IX yang sangat patuh terhadap kebersihan sehingga adik-adik kelasnya
mencontoh hal tersebut. kepala sekolah pun juga bangga terhadap osis yg telah mengadakan
lomba kebersihan antarkelas.
Pada hari kamis kepala sekolah mengumumkan bahwa pada hari jumat akan diadakan
kegiatan jumat bersih, yaitu dimana semua siswa bergotong royong membersihkan sekolah.
Keesokan harinya banyak siswa yang membawa sapu, kain pel, ember dan keperluan lainnya.
Siswa yang absen 1 sampai 5 membersihkan lapangan sekolah dan siswa yang absen 6
sampai 40 membersihkan kelasnya masing-masing.Di lapangan banyak sekali siswa yang
antusias membersihkan selokan, membersihkan sisa ranting ataupun dedaunan yang gugur ke
lapangan. Begitupula yang di dalam kelas, ada yang membersihkan jendela, membersihkan
wastafel bagi kelas yang memiliki wastafel, membersihkan lemari yang berdebu dan lain
sebagainya. Setelah semuanya selesai dan kegiatan jumat bersih sudah selesai siswa-siswi
pun kembali beraktivitas mengikuti pelajaran.Disamping itu kepala sekolah berjalan
menyusuri seluruh kelas yang ada di SMP ANGKASA dan ternyata kelas kelas yang
dilewatinya sangat bersih dan sangat rapi. Pada hari senin pada saat upacara, kepala sekolah
mengucapkan terimakasih kepada siswa yang terlah bersedia menjaga kebersihan sekolah dan
menjaga nama baik almamater sekolah.Kepala sekolah pun memberikan hadiah kepada kelas-
kelas yang bersih dan beliau juga memberikan motivasi tentang manfaat lingkungan yang
bersih dan higenis. Siswa yang berada ditengah lapangan menyimak ibu kepala sekolah yang
sedang berada di depan lapngan sekolah. Mereka sangat antusias mendengarkan apa yang
dikatakan oleh kepala sekolah walaupun matahari sudah terlihat di ufuk timur.“ saya bangga
terhadap kalian yang sudah menjaga kebersihan sekolah, saya awalnya tidak percaya dengan
hal ini namun kenyataannya yang membuat saya kagum dengan kalian. Karena dengan
lingkungan sekolah dan kelas yang bersih akan membuat belajar kalian menjadi nyaman dan
bahkan lebih konsentrasi dalam mengerjakan tugas dan pastinya membuat kalian betah
berada di sekolah”terang ibu kepala sekolah. Murid-murid pun serentak bertepuk tangan dan
upacara pun selesai. Siswa-siswi meninggalkan lapangan dan menuju kelas mereka masing-
masing dan mulai beraktivitas kembali seperti biasanya

Anda mungkin juga menyukai