Anda di halaman 1dari 9

Laporan Hasil Analisis Kebutuhan Telekomunikasi dan

Kebutuhan Bandwith Dalam Jaringan Di Jurusan


TPM

GURU PEMBIMBING
Supriyono, S. kom

Oleh :
1. Akhmad Noer Faizulkhaq (7)
2. M. Arinal Baihaqi (34)

SMK NEGERI 1 NGANJUK


2022/2023
KATA PENGANTAR

As-salamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Segala puji hanyalah kepunyaan Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Serta tak lupa salawat
serta salam kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW, atas semua teladannya. Laporan
ini berjudul “Laporan Hasil Analisis Kebutuhan Telekomunikasi dan Kebutuhan Bandwith
Dalam Jaringan Di Jurusan TPM” yang disusun berdasarkan hasil penelitian.
Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak.

Dengan menyadari bahwa keterbatasan kemampuan yang ada pada penulis sehingga
bentuk dan isi dari penulisan masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak yang bertujuan menyempurnakan laporan ini.

Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak ditunjang dengan bantuan tenaga,
pemikiran baik moral maupun material dari berbagai banyak pihak. Oleh karena itu,
sepantasnya bila pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
banyak-banyak terima kasih yang setulus-tulusnya.

Dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak
sempat penulis sebut satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya
atas segala kebaikan dan jasa-jasa kepada penulis. Semoga Allah SWT, membalas budi baik
semuanya. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
penulis, dan umumnya bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.

Wa’alaikumus-salam wa rahmatullahi wa barakatuh.

Nganjuk, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................................
Kata Pengantar.....................................................................................................................
Daftar Isi .............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................
1.2 Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisis peninjauan lapangan....................................................................................
2.2 Analisis sumber daya.................................................................................................
2.3 Median transmisi guided...........................................................................................
2.4 Proses Kerja...............................................................................................................
2.5 Bentuk Batik Celup Ikat............................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ....................................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 bab VII pasal 42 ayat 2
mengemukakan bahwa: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana pendidikan yang
meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja tempat berolaraga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkereasi dan ruang/tempat lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Sebagai salah satu sarana pendidikan laboratorium komputer mempunyai peran
penting dalam meningkatkan mutu pendidikan sebab keberadaannya menjadi sarana vital
bagi siswa untuk mengaplikasi teori yang mereka terima sehingga siswa akan lebih terampil
dalam menguasai teknologi yang akan mereka perlukan dalam menghadapi perubahan zaman
yang semakin dinamis dan kompetitits. (Firliya Arnani, Intan Trisnaningtias 2010).
Menurut Tedyyana, Profesio (2016) pengembangan teknologi informasi sangat
berpengaruh terhadap kehidupan manusia sekarang. Banyak kegiatan yang dilakukan
mengikutsertakan kemajuan teknologi itu sendiri. Sama halnya pada teknologi jaringan
komputer yang terus bergerak maju seiring dengan perkembangan teknologi. Jaringan
komputer saat ini merupakan suatu hal yang penting dalam sebuah perusahaan atau lembaga
pendidikan, dengan adanya jaringan komputer kegiatan komunikasi yang dilakukan menjadi
lebih mudah, efektif, hemat waktu dan masi banyak lagi keuntungan lain yang didapat
dengan adanya jaringan komputer, agar semua kegiatan yang dilakukan melalui jaringan
komputer selalu berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan, jaringan tersebut senantiasa
dipantau atau dimonitor. Pemanfaatan pemantauan jaringan ini dikenal juga sebagai network
monitoring. Di dalam network monitoring ini kegiatan yang biasa dilakukan adalah
memantau komponen-komponen jaringan seperti server dan client. Monitoring ini dilakukan
untuk mengukur, mencatat dan melihat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh komputer
client. Evaluasi praktikum bisa terpantau tanpa langsung menemui secara langsung ke tempat
komputer client.
Jaringan komputer di laboratorium sistem informasi jaringan di Smk negeri 1
Nganjuk menggunakan jaringan Wireless. Menurut Pratama (2011), Wireless LAN adalah
teknologi LAN dengan udara sebagai media transmisinya sehingga memberikan layanan
fleksibellitas dan relibilitas untuk para pengguna computer dalam bisnis maupun non bisnis.
LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
worksstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource
(misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis
jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat diambil dalam
penelitian ini yaitu adalah “Bagaimana menganalisis Kinerja Jaringan internet pada Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 4 Luwu ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis Kinerja Jaringan Internet
pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Luwu.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Penulis

Menambah pengalaman dan wawasan dalam menerapkan ilmu yang didapat selama
ini dibangku sekolah menengah.

2. Manfaat Bagi Sekolah

Sebagai bahan referensi yang berguna dalam perkembangan akademik khususnya


pada penelitian-penelitian yang akan datang.

3. Manfaat Bagi Progli

Hanya memberikan informasi dari hasil penelitian untuk memudahkan guru


mengetahui kinerja jaringan internet di LAB.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis peninjauan lapangan

1. Lokasi
Lokasi Gedung Jurusan TPM saling berdekatan , jurusan TPM memiliki 4 Kelas
sedangkan jurusan, serta 1 LAB bubut CNC dan LAB bengkel bubut . Jarak antar
kelas ini cukup dekat yang memungkinkan untuk menarik kabel saja , tidak perlu
melakukan penembakan sinyal / menggunakan repeater.
Lebih jelasnya lihat gambar berikut ini : X-TPM-2

X-TPM-1

XI-TPM-2

UTARA
XI-TPM-1
MASJID

AULA
XII-TPM

KOMLI TPM

RUANG BUBUT CNC


CNC RUANG BK

BENGKEL TKRO

BENGKEL BUBUT
2. Jarak antar client
Jarak antar client disini dihitung dari berapa jauh jarak dari sumber internet yaitu aula.
Disini Aula sebagai Sumber internet karena jarak atar LAB dan Kelas – kelas jurusan TPM
sangat jauh dengan sumber internet, Kelas dan progli sebagai clientnya.
Berikut ini rinciannya :

 Aula  LAB CNC = 50 M

 Aula  KOMLI TPM = 115,7 M

 Komli  XII TPM (H6) = 5,5 M

 Komli  XI TPM 2 (H5) = 12,5 M

 Komli  XI TPM 1 (H4) = 25 M

 Komli  X TPM 1 (D3) = 35 M

 Komli  X TPM 2 (G3) = 85 M

2.2 Analisis sumber daya

1. Kabel Jaringan
Fiber optik terbuat dari serat kaca dengan teknologi canggih dan mempunyai kecepatan
transfer data yang lebih cepat.
2. konektor
Sebagai saran penghubung antar kabel dengan colokan NIC.
3. Hub/Switch
hub adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer danperlatan lain
dalam jaringan. 'ungsi hub yaitu untuk mengarahkan in)ormasi dalam jaringan sehingga
sampai ke tujuan. Namun untuk mendapatkan kualitastrans)ormasi data yang baik dapat
digunakan switch untuk menggantikan hub. -ubdan switch memiliki persamaan )ungsi untuk
mengarahkan in)ormasi dalam jaringan. Namun switch memiliki nilai lebih dibandingkan
hub.
4. Router
Memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan yang berbedake jaringan lain
yang bukan susunan atau jaringan yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya.m
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data
dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
5. Bridge
Bridge adalah peralatan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan. Bridge
berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan media jaringan yang tidak sama.

2.3 Media Transmisi Guided


Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi
twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik).
Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media.
Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan
mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan
mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya.
a. Twisted-Pair Cable
Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa
disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP.
Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih
tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau
kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara
keseluruhan: apabila sebagian kabel twistedpair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti,
sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial.

Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan


kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas
interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik
kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama
dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari
interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit
data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground
STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena
bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-
sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP
tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel
coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater)
NO NAMA BARANG MEREK BARANG HARGA

1 KABEL LAN 300M BALDEN Rp.500.000,00

2 PORT RJ45 BALDEN Rp.100.000,00


3 SWITCH 24 PORT TP-LINK Rp.1.200.000,00
4 SWITCH 8 PORT TP-LINK Rp.1.000.000,00
5 WIFI ROUTER 6 TP-LINK Rp.3.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai