Disusun Oleh
TEKNIK INFORMATIKA
TEKNOLGI INFORMASI DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna karena
keterbatasan kemampuan penyusun. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di
waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Wasalamualaikum wr.wb.
Anjas Arfansyah
NIM. 1757301027
i
DAFTAR ISI
ii
2.5.4. Format Segmen TCP ....................................................................... 21
2.5.5. Interface Pemrograman Pada Aplikasi TCP ................................... 24
2.5.6. Aplikasi Yang Menggunakan TCP ................................................. 25
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 27
3.1. Pertanyaan Audience .............................................................................. 27
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 29
4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 29
REFERENSI ......................................................................................................... 30
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
1 BAB I PENDAHULUAN
1
User Datagram Protocol (UDP). TCP dan UDP pada transport layer tentu terdapat
fungsi yang berbeda dan cara kerja yang berbeda pula [2].
Berdasarkan penjelasan dan fakta diatas, maka sebagai mahasiswa bidang
teknologi informasi dan komputer perlu untuk memahami bagaimana fungsi dan
cara kerja TCP maupun UDP. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan
fungsi dan cara kerja TCP maupun, serta socket dan port yang digunakannya.
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah menjawab rumusan
masalah yang ada, antara lain :
1. Mahasiswa/i mampu mengetahui dan memahami tentang port dan
socket.
2. Mahasiswa/i mampu mengetahui dan memahami tentang TCP dan
UDP.
3. Mahasiswa/i mampu mengetahui dan memahami cara kerja TCP dan
UDP.
2
4. Mahasiswa/i mampu mengetahui dan memahami fungsi dari TCP dan
UDP.
5. Mahasiswa/i mampu mengetahui dan memahami perbedaan antara TCP
dan UDP.
3
2 BAB II LANDASAN TEORI
4
akan dikirimkan kembali. Sedangkan jenis komunikasi Connectionless, tidak ada
mekanisme untuk memastikan apabila data yang dikirim telah diterima dengan
baik oleh penerima. Biasanya lapisan ini mengubah layanan yang sangat
sederhana dari lapisan Network menjadi sebuah layanan yang lebih lengkap bagi
lapisan diatasnya. Misalnya, pada layer ini disediakan fungsi control transmisi
yang tidak dimiliki oleh lapisan di bawahnya. Menjamin penerima mendapatkan
data seperti yang dikirimkan dan mengacu pada service number serta datanya
adalah segment.Lapisan transport bertanggung jawab untuk pengiriman source-to-
destination (end-to-end) daripada jenis message tertentu [3].
Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah:
Sevice-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai
macam program atau aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan.
Untuk itu dengan lapisan transport ini tidak hanya menangani
pengiriman/delivery source-to-destination dari computer yang satu ke
komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada delivery jenis
message untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap message yang
berlainan aplikasi harus memiliki alamat/address tersendiri lagi yang
disebut service point address atau port address.
Segmentation dan reassembly. Sebuah message dibagi dalam segmen-
segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki sequence number.
Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transport untuk
merakit/reassembly segmen-segman yang terpecah atau terbagi tadi
menjadi message yang utuh.
Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku sebagai
connectionless atau connection-oriented.
Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport
bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan
flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-to-end.
Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data
link, juga berorientasi end-to-end.
5
Dua Protocol Transport Layer yang dipakai :
1. Transmission Control Protocol (TCP)
2. User Datagram Protocol (UDP).
2.2. Port
Dalam sistem TCP/IP, aplikasi-aplikasi bisa mengalamatkan data kepada
salah satu modul protokol TCP atau UDP menggunakan nomor port. Port adalah
internal address yang berfungsi sebagai jalur kecil dari aplikasi menuju transport
layer dan sebaliknya [4].
Total jumlah port yang ada adalah sebanyak 65536 port, dibagi menjadi 3
kelompok :
1. Well-known Port
Port antara 0 - 1023 yang telah ditetapkan oleh Internet Assigned
Number Authority (IANA), yang digunakan untuk aplikasi- aplikasi yang
telah ditentukan. Well-known port bersifat tetap untuk aplikasi- aplikasi
tersebut. Tujuannya adalah untuk standarisasi penggunaan port untuk
aplikasi-aplikasi yang umum.
Contoh:
21 : FTP
22 : SSH
23 : Telnet
6
53 : Domain Name System (DNS)
80 : World Wide Web (HTTP)
443 : HTTP over Transport Layer Security/Secure Sockets Layer
(HTTPS)
2. Registered Port
Registered port adalah port antara 1024 - 49151. Port-port ini yang
digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk
mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port
juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara
permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang
sama.
Contoh :
29900-29901 : Nintendo Wi-Fi Connection
10050 : Zabbix Agent
10051 : Zabbix Trapper
7
Dalam kaitannya dengan ini dikenal beberapa teknik dalam operasi port :
1. Port Scanning : teknik mengecek suatu port range dalam jaringan,
tujuannya untuk mengetahui adanya port-port tertentu yang masih
terbuka.
2. Port redirect : pengalihan port, utamanya port well-known ke
port tertentu. Misal, port 80 ingin dialihkan ke port 8000.
http://www.myport.com:8000
3. Port Forwarding : meneruskan port tertentu di dalam device/
komputer satu ke port yang sama/berbeda di device/komputer yang lain.
Teknik ini digunakan umumnya untuk keperluan remote.
2.3. Socket
Socket adalah interface pada jaringan yang menjadi titik komunikasi
antarmesin pada Internet Protocol, dan tentunya tanpa komunikasi ini, tidak akan
ada pertukaran data dan informasi jaringan [5].
Socket sediri terdiri dari elemen-elemen utama sebagai berikut:
Protokol
Local IP
Local Port
Remote IP
Remote Port
Socket pertama kali diperkenalkan di sistem Unix BSD versi 4.2 tahun 1983
sebagai kelanjutan dari implementasi protokol TCP/IP yang muncul pertama kali
pada sistem Unix BSD 4.1 pada akhir 1981. Hampir setiap variant Unix dan
Linux mengadopsi BSD Socket.
Pada lingkungan Unix, socket memberikan keleluasaan pemrograman gaya
Unix yang terkenal dengan ideologinya, Semua di Unix/Linux adalah file.
Komunikasi antar program dapat berlangsung lewat penggunaan deskriptor file
standar Unix dengan bantuan socket.
Keunggulan dari penggunaan socket adalah anda dapat melakukan
komunikasi antar proses/program melalui jaringan berbasis yang TCP/IP
8
tentunya, bahkan dengan program lain yang berjalan pada platform non-unix
seperti Microsoft Windows, sepanjang program tersebut berbicara dalam protokol
transfer yang sama. Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh mesin unix seperti
rlogin, ssh, ftp, dan lain-lain menggunakan socket sebagai sarana komunikasi
mereka.
Socket dibentuk dan digunakan dengan cara yang berbeda. Komunikasi
socket terutama diciptakan untuk tujuan menjembatani komunikasi antara dua
buah program yang dijalankan pada mesin yang berbeda. Jangan khawatir, ini
tentu saja berarti dua program pada mesin yang sama dapat juga saling
berkomunikasi. Kelebihan lain dari komunikasi socket adalah mampu menangani
banyak klien sekaligus (multiple clients) [6].
Socket Networking memiliki beberapa jenis, yang paling umum digunakan
yaitu:
a. Socket Stream atau SOCK_STREAM
Socket Stream adalah socket komunikasi full-duplex berbasis aliran
(stream) data. Pada model komunikasi Socket Stream, koneksi dua aplikasi
harus dalam kondisi tersambung dengan benar untuk dapat bertukar data. Ini
dapat dianalogikan seperti komunikasi telepon. Jika sambungan telepon di
salah satu titik putus, maka komunikasi tidak dapat terjadi. Koneksi model
seperti ini akan menjamin data dapat dipertukarkan dengan baik, namun
memiliki kelemahan dalam hal penggunaan jalur data yang relatif besar dan
tidak boleh terputus.
b. Socket Datagram atau SOCK_DGRAM
Socket Datagram berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Socket ini
tidak membutuhkan koneksi yang tersambung dengan benar untuk
mengirimkan dan menerima data. Model koneksi semacam ini tidak dapat
menjamin data dapat dipertukarkan dengan baik, namun memiliki
keunggulan dalam hal penggunaan jalur data yang minimal. Socket
Datagram dapat dianalogikan dengan komunikasi yang terjadi pada kelas,
misalnya pada saat guru melakukan broadcasting materi pelajaran untuk
diterima oleh setiap murid. Tidak ada yang dapat menjamin materi pelajaran
9
dapat diterima oleh semua murid dengan baik, kecuali diterapkan metoda
rechecking. Rechecking ini dapat dilakukan baik oleh guru maupun murid.
Guru bertanya untuk memastikan jawaban dari murid benar, atau murid
bertanya untuk memastikan kebenaran materi yang diterimanya. Socket
Datagram pun menggunakan metoda ini untuk menjamin pengiriman data
dapat dilakukan dengan baik [7].
10
pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi.
Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau
mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang
telah didefinisikan.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah
protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host
dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field
Source Process Identification dan Destination Process Identification.
UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap
keseluruhan pesan UDP.
11
menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan
protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
2.4.4. Pesan Pada UDP
UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang
disebut dengan segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam
pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan UDP berisi header UDP
dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan internetwork)
setelah mengepaknya menjadi datagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-
pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan header IP
dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat memiliki besar
maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8
(ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses
enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan
header dan trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh
host tersebut.
Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address
akan diset ke antarmuka host yang mengirimkan pesan UDP yang
bersangkutan; sementara field Destination IP Address akan diset ke alamat
IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP
multicast.
12
2.4.5. Port User Datagram Protocol
UDP memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host,
yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah
aplikasi harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang
dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message
queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa
pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik,
seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP
Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah ini
mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.
Tabel 2-1 UDP Port
13
520 Routing Information Protocol (RIP)
14
komputer tanpa koneksi antara komputer yang menjadi host seperti
dalam TCP.
5. Contoh Aplikasi
Beberapa contoh aplikasi yang mana menggunakan protocol UDP
adalah DNS, SNMP, TFTP dan juga SunRPC. Sedangkan untuk
protocol TCP misalnya saja TELNET, FTP dan SMTP.
15
Gambar 2-3 Format Datagram UDP
Dimana :
1 Source Port: Source Port adalah bidang panjang 2 Byte yang
digunakan untuk mengidentifikasi nomor port dari sumber dan
digunakan juga untuk mengirimkan data.
2 Destination Port: Ini adalah bidang panjang 2 Byte, digunakan
untuk mengidentifikasi port dari paket yang ditentukan.
3 Panjang (Length) : Panjang adalah panjang UDP termasuk
header dan data atau panjang data paket keseluruhan. Ini adalah
bidang 16-bit.
4 Checksum: Checksum adalah bidang panjang 2 Bytes. Ini adalah
pelengkap 16-bit dari jumlah komplemen salah satu tajuk UDP,
tajuk semu informasi dari tajuk IP dan data, diisi dengan nol
oktet di bagian akhir (jika perlu) untuk membuat kelipatan dua
oktet.
16
Contoh aplikasi yang menggunakan protocol UDP
1. DNS (Domain Name System)
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada
saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke
server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang
dikirimkan ke server DNS.
2. SNMP, (Simple Network Management Protocol) 161, 162
SNMP yaitu protocol pada layer yang bekerja pada layer aplikasi
dalam OSI layer, yang menyediakan format komunikasi antara yang
disebut agent dan manager, yang nantinya untuk memonitoring atau
memanage perangkat network seperti, switch, router, pc , printer dan
perangkat network lainnya.
3. TFTP (Trivial File Transfer Protocol) 69
TFTP merupakan sebuah protokol sederhana untuk transfer file antar
komputer yang sama maupun berbeda jaringan. TFTP dirancang
khusus dengan ukuran kecil dan didimplementasikan. Oleh sebab itu
TFTP mempunyai lebih banyak kekurangan dibandingkan dengan
protokol FTP biasa.
17
modul-modul yang interaktif, yang mana-tiap-tiap modul tersebut
memiliki fungsionalitas yang spesifik.
Pengertian TCP/IP menurut Kozierok (2005), bahwa TCP/IP yaitu satu
set standar aturan komunikasi data yang dipakai dalam proses transfer
data dari satu komputer ke komputer yang lainnya dalam jaringan
komputer tanpa memandang perbedaan jenis hardware yang digunakan.
1. Aplication Layer
Fungsi application layer yaitu bertugas untuk melayani
permintaan data atau servis, aplikasi pada layer ini menunggu di
portnya masing-masing pada suatu antrian untuk diproses. Yang
bekerja pada layer ini yaitu aplikasi:
18
Network Terminal Protocol (TELNET), yang menyediakan
remote login dalam jaringan.
File Transfer Protocol (FTP), digunakan untuk file transfer.
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), dugunakan untuk
mengirimkan e-mail (electronic mail).
Domain Name Service (DNS), untuk memetakan IP Address
ke dalam nama tertentu.
Routing Information Protocol (RIP), protokol routing.
Open Shortest Path First (OSPF), protokol routing.
Network File System (NFS) untuk berbagi/ sharing file dalam
suatu jaringan terhadap berbagai host.
Hyper Text Transfer Protokol (HTTP), protokol yang
digunakan untuk web browsing.
2. Transportation Layer
Fungsi dari transportation layer adalah untuk membentuk sebuah
sambungan antara host penerima dan pengirim sebelum kedua
host tersebut berkomunikasi dan seberapa sering kedua host ini
akan mengirim acknowledgment dalam sambungan tersebut satu
sama lainnya.
Transport layer hanya terdiri dari dua macam protocol
diantaranya yaitu:
Transmission Control Protocol (TCP)
User Datagram Protocol (UDP)
3. Internet Layer
Fungsi internet layer pada TCP/IP yaitu berisi protokol yang
mempunyai tanggung jawab dalam pengalamatan dan enkapsulasi
paket data jaringan.
Pada Internet layer terdiri dari beberapa protokol yaitu :
IP
ARP
19
ICMP
IGMP
4. Network Access Layer
Network Access Layer adalah gabungan dari Network, Data Link
dan Physical Layer. Fungsi network acces layer yaitu
menyediakan media bagi sistem untuk mengirimkan data ke
device lain yang terkoneksi secara langsung. Dengan kata lain
mendefinisikan protokol-protokol dan hardware-hardware yang
digunakan dalam pengiriman data. Dalam layer ini terdapat
protokol-protokol seperti Frame Relay, PPP pada WAN, ethernet
pada LAN.
5. Physical Layer
Fungsi physical layer pada TCP/IP yaitu mendefinisikan
karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal
data transmisi. Pada layer ini mendefinisikan hal-hal seperti
nomor dan lokasi pin interface serta level tegangan.
20
2.5.3. Cara Kerja TCP/IP
Cara kerja protocol TCP/IP secara singkat digambarkan sebagai
berikut ini
Pada Gambar dapat dilihat struktur dari segmen TCP. Adapun fungsi
dari tiap-tiap bagiannya adalah sebagai berikut :
Source Port (16bit) : Port yang mengirimkan paket data. Source port
bernilai 16bit sehingga bisa dikatakan jumlah port yang tersedia adalah
216 = 65536. Source diberikan secara acak oleh sistem diatas port 1023.
Destination port (16bit) : Port tujuan atau port penerima paket data.
destination port terkait dengan servis apa yang tersedia di host tujuan.
21
Port-port layanan standar yang dalam protokol TCP/IP di dalam TCP
header yang didefinisikan sebagai destination port, diantaranya FTP
pada port 21, SSH pada port 22, telnet pada port 23, HTTP pada port 80
(RFC 1700). Jika sebuah host terdapat FTP server misalnya, maka
berarti port 21 (sebagai destination port) pada host tersebut terbuka dan
siap melakukan koneksi.
Sequence Number (32bit) : Nomor urut segmen TCP. Field Seq
tergantung pada nilai field dari field SYN. Jika field SYN bernilai 0
(tidak di-flag), maka field Seq akan menunjukan nomor urut dari byte
data pertama yang terdapat di segmen tersebut. Mengapa ?? karena
setiap byte data mempunyai nomor yang berturutan. Data pertama atau
nomor data pertama yang dikirimkan akan menunjukan nilai Seq pada
segmen tersebut. Lalu jika field SYN bernilai 1 (di-flag) maka paket
tersebut adalah paket SYN yang akan mengawali proses three-way
handshake. Maka, field Seq akan berisi nomor ISN (Initial Sequence
Number) yang berarti nomor urut pertama dari segmen TCP dalam
sebuah koneksi.
Acknowledgement Number (32bit) : Tanda pengiriman bahwa data
yang dikirim oleh client sudah diterima dengan baik dan lengkap oleh
server. Jika server belum menerima data dari client, maka server tidak
akan mengirimkan paket Acknowledgement Number.
Header length atau Data Offset (4 bit) : Menunjukan panjang header
TCP dalam satuan word (1word = 32bit=4byte).
Resv (6 bit) : Resv atau Reserved adalah Header cadangan. Header ini
diset 0 pada host pengirim dan diabaikan oleh penerima.
Control Flags : Ini adalah 6 bit kontrol 1-bit yang mengontrol
pembentukan koneksi, penghentian koneksi, aborsi koneksi, kontrol
aliran, mode transfer dll. Fungsinya adalah:
a. URG (1 bit) : Jika field URG bernilai 1 itu berarti ia sebagai data
urgent yakni data yang didahulukan dari data yang lain, contoh
ketika kita sedang proses download dengan FTP tetapi kita ingin
22
membatalkannya dengan ctrl+c, maka yang didahulukan adalah
proses pembatalan download
b. ACK (1 bit) : Menunjukan bahwa paket data yang boleh dikirimkan,
nomor paket yang boleh dikirimkan ini didefinisikan dalam header
Acknowlegment Number. Semua paket yang dikirimkan setelah
paket SYN harus mengaktifkan field ACK.
c. PSH (1 bit) : Jika field ini bernilai 1 maka akan mengubah mode
tranmisi dengan mode push yaitu memflush data pada layer TCP,
contoh mode push yaitu pada aplikasi telnet dimana telnet
merupakan aplikasi interaktif.
d. RST (1 bit) : Field RST atau reset digunakan ketika koneksi akan
diakhiri, atau ketika ada kesalahan dalam koneksi sehingga koneksi
harus dihentikan secara tiba-tiba.
e. SYN (1 bit) : Menunjukan bahwa paket yang dikirim adalah paket
SYN (Synchronize) yaitu paket yang berisi ISN untuk memulai
koneksi.
f. FIN (1 bit) : Hampir sama dengan field RST, akan tetapi FIN akan
melakukan penutupan koneksi secara sopan, ketika data terakhir
sudah benar-benar dikirim dan diterima dan tidak ada data baru lagi
setelah segmen ini, maka koneksi akan ditutup.
Window Size (16 bit) : Menunjukan Jumlah byte yang bisa diterima
oleh pengirim. Panjang window size sekaligus membatasi jumlah byte
yang bisa dikirimkan didalam paket TCP yaitu 216 = 65,536 byte = 64
Kilobyte.
TCP Checksum (16 bit) : Nilai checksum untuk segmen TCP yang
dihitung oleh komputer pengirim. Setelah paket diterima, penerima
akan menggunakan nilai checksum apakah paket yang diterima dalam
keadaan utuh seperti ketika dikirim.
Urgent Pointer (16 bit) : Header ini akan aktif jika URG pada Control
Bit bernilai 1. Urgent Pointer menunjukkan lokasi data yang akan
ditransmisikan dengan mode urgent.
23
Options : digunakan untuk pilihan lain pada datagram
Padding : digunakan untuk membulatkan data pada bagian options [10].
24
Detail dari proses tersebut adalah :
1 Untuk bisa melakukan koneksi client server, program server harus
berjalan terlebih dahulu.
2 Di sisi server disediakan sebuah socket, yang disebut welcoming
socket yang fungsinya untuk mendeteksi adanya permintaan koneksi
dari sisi client.
3 Di sisi client terdapat client socket. Jika ingin menghubungi server,
maka melalui client socket-nya, client membuat inisialisai koneksi
ke welcoming socket milik server, dengan mode three-way
handshake.
4 Setelah welcoming socket menerima inisialisasi koneksi dari client
socket, aplikasi server akan membuat connection socket di sisi
server. Dengan connection socket ini, client socket dan connection
socket berinteraksi satu sama lain untuk mengirim dan menerima
data.
5 Client membaca data yang dikirim oleh server dari client socket-nya.
Kemudian menampilkan data tersebut di monitor [11].
25
File Transfer Protokol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi
untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang mensupport
TCP/IP protokol. Dua hal penting yang ada dalam FTP adalah FTP
server dan FTP Client.
3. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang
umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik atau email di
Internet. Protokol ini gunakan untuk mengirimkan data dari
komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik
penerima.
4. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah salah satu protokol
bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar server komputer
dalam internet [12].
26
3 BAB III PEMBAHASAN
27
3. Trya Zuliana Fitri
Bagaimana proses pembuatan koneksi tcp ?
Penyelesaian :
28
4 BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Lapisan transpor atau transpor layer adalah lapisan keempat dari model
referensi jaringan OSI .Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari
session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu,
meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data
tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus
dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian
atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Port adalah internal address yang berfungsi sebagai jalur kecil dari aplikasi
menuju transport layer dan sebaliknya. Total jumlah port yang ada adalah
sebanyak 65536 port, dibagi menjadi 3 kelompok Well-known Port, Registered
Port dan Dynamic, Private, dan Ephemeral Port.
Socket adalah interface pada jaringan yang menjadi titik komunikasi
antarmesin pada Internet Protocol, dan tentunya tanpa komunikasi ini, tidak akan
ada pertukaran data dan informasi jaringan.
Ada 2 protocol yang digunakan pada transport layer yaitu, User Datagram
Protocol (UDP) dan Transmission Control Protocol (TCP). UDP adalah salah satu
protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal
(unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Sedangkan TCP/IP merupakan standar komunikasi data
yang digunakan untuk dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain pada jaringan Internet. Karena berupa kumpulan protokol (protocol
suite) maka Protokol ini tidaklah mampu berdiri sendiri. TCP/IP merupakan yang
paling banyak dipakai pada saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam
bentuk software atau perangkat lunak pada sistem operasi.
29
REFERENSI
30