Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH TRANSPORT LAYER

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

Dosen Pengajar : Musta'inul Abdi, SST., M.Kom

Disusun Oleh

Amaldi Sunan Darga : 1757301069


Anjas Arfansyah : 1757301027
Muhammad Fazhil : 1757301004
TM Fajar Hawari : 1757301061

TEKNIK INFORMATIKA
TEKNOLGI INFORMASI DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya.

Makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna karena
keterbatasan kemampuan penyusun. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di
waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.

Harapan penyusun semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya


dan pada siapa saja yang membacanya pada umumnya.

Wasalamualaikum wr.wb.

Buketrata, 11 November 2019


Ketua Penyusun,

Anjas Arfansyah
NIM. 1757301027

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah ....................................................................................... 2
1.4. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 4
2.1. Transport Layer ........................................................................................ 4
2.2. Port ........................................................................................................... 6
2.3. Socket ....................................................................................................... 8
2.4. User Datagram Protocol (UDP).............................................................. 10
2.4.1. Manfaat Kegunaan User Data Protocol........................................... 10
2.4.2. Karakteristik User Datagram Protocol ............................................ 10
2.4.3. Penggunaan UDP ............................................................................ 11
2.4.4. Pesan Pada UDP.............................................................................. 12
2.4.5. Port User Datagram Protocol .......................................................... 13
2.4.6. Perbedaan Antara UDP dengan TCP .............................................. 14
2.4.7. Kelebihan User Datagram Protocol ................................................ 15
2.4.8. Kekurangan User Datagram Protocol ............................................. 15
2.4.9. Format Datagram UDP ................................................................... 15
2.4.10. Aplikasi Yang Menggunakan UDP................................................. 16
2.5. Transmission Control Protocol (TCP) .................................................... 17
2.5.1. Fungsi TCP ..................................................................................... 18
2.5.2. Layer TCP/IP .................................................................................. 18
2.5.3. Cara Kerja TCP/IP .......................................................................... 21

ii
2.5.4. Format Segmen TCP ....................................................................... 21
2.5.5. Interface Pemrograman Pada Aplikasi TCP ................................... 24
2.5.6. Aplikasi Yang Menggunakan TCP ................................................. 25
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 27
3.1. Pertanyaan Audience .............................................................................. 27
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 29
4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 29
REFERENSI ......................................................................................................... 30

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 Mekanisme Transfer Data Dari Port ................................................... 6


Gambar 2-2 Alur Pesan Pada UDP ....................................................................... 12
Gambar 2-3 Format Datagram UDP ..................................................................... 16
Gambar 2-4 Layer TCP/IP .................................................................................... 18
Gambar 2-5 Cara Kerja TCP/IP ............................................................................ 21
Gambar 2-6 Format Segmen TCP ......................................................................... 21
Gambar 2-7 Mekanisme Interface Pemrograman Pada Aplikasi TCP.................. 24
Gambar 3-1 Pembuatan Koneksi TCP .................................................................. 28

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2-1 UDP Port............................................................................................... 13

v
1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada era globalisasi, penggunaan teknologi informasi sangat dibutuhkan
oleh setiap orang. Dalam perkembangan teknologi informasi, kini berbagai
macam perangkat dapat dihubungkan dengan perangkat lain dengan begitu
mudah. Begitu halnya dengan komputer, kini komputer dengan mudah
dihubungkan dengan komputer lain menggunakan jaringan lokal hingga jaringan
internet. Hal tersebut bertujuan agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar
data.
Dalam sebuah komunikasi dikenal adanya kualitas komunikasi yang
mempengaruhi sampai atau tidaknya sebuah data atau informasi ke tujuan, tidak
lepas dari kebutuhan akan perangkat keras maupun perangkat lunak. Dalam
merencanakan perangkat lunak khususnya, diperlukan sebuah standar agar sistem
yang di hasilkan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan mengingat jenis
perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan sangat beragam. Selain
itu, dalam membuat perangkat lunak perlu pendefinisian fungsi yang jelas agar
perangkat lunak yang dibuat memiliki fleksibilitas khususnya dalam hal
pengembangan. Untuk itulah model standar OSI disusun dalam bentuk lapisan-
lapisan agar lebih mudah dalam merealisasikannya. Model OSI di buat untuk
mengatasi berbagai kendala Internetworking akibat perbedaan arsitektur dan
protokol jaringan [1].
Pada OSI layer terdapat lapisan Transport Layer. Transport layer merupakan
lapisan keempat pada lapisan OSI layer. Lapisan ini bertanggung jawab
menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan
cara membuat logical connection antara keduannya. Layer ini bertugas untuk
memecah data dan membangun kembali data yang di terima dari application layer
ke dalam aliran data yang sama antara sumber dan pengirim data. Pada transport
layer juga terdapat port sebagai jalur komunikasi atau pengiriman data dan juga
terdapat socket sebagai penghubung media yang digunakan. Ada 2 protocol yang
biasa digunakan pada transport layer, Transmission Control Protocol (TCP) dan

1
User Datagram Protocol (UDP). TCP dan UDP pada transport layer tentu terdapat
fungsi yang berbeda dan cara kerja yang berbeda pula [2].
Berdasarkan penjelasan dan fakta diatas, maka sebagai mahasiswa bidang
teknologi informasi dan komputer perlu untuk memahami bagaimana fungsi dan
cara kerja TCP maupun UDP. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan
fungsi dan cara kerja TCP maupun, serta socket dan port yang digunakannya.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang ada, terdapat beberapa rumusan masalah yang
dapat terjawab setelah membaca makalah ini, antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan port dan socket ?
2. Apa yang dimaksud dengan TCP dan UDP ?
3. Bagaimana cara kerja TCP dan UDP ?
4. Apa fungsi dari TCP dan UDP ?
5. Apa perbedaan antara TCP dan UDP ?

1.3. Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dari pembahasan makalah ini adalah :
1. Port dan Socket yang dibahas hanyalah port dan socket pada computer.
2. Protocol yang dibahas hanyalah protocol pada transport layer yaitu,
TCP dan UDP.

1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah menjawab rumusan
masalah yang ada, antara lain :
1. Mahasiswa/i mampu mengetahui dan memahami tentang port dan
socket.
2. Mahasiswa/i mampu mengetahui dan memahami tentang TCP dan
UDP.
3. Mahasiswa/i mampu mengetahui dan memahami cara kerja TCP dan
UDP.

2
4. Mahasiswa/i mampu mengetahui dan memahami fungsi dari TCP dan
UDP.
5. Mahasiswa/i mampu mengetahui dan memahami perbedaan antara TCP
dan UDP.

3
2 BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Transport Layer


Lapisan transpor atau transpor layer adalah lapisan keempat dari model
referensi jaringan OSI .Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari
session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu,
meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data
tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus
dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian
atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.Dalam keadaan
normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap
koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport
memerlukan throughput yang tinggi, maka transpor layer dapat membuat koneksi
jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah
jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau
pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat
menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal
tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session
layer.
Transpor layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada
gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang
paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan
atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis
layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang
tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah
tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.Lapisan ini
bertanggung jawab untuk menyediakan koneksi yang bebas dari gangguan. Ada
dua jenis komunikasi data jaringan komputer, yaitu Connection Oriented dan
Connectionless. Pada jenis komunikasi Connection Oriented data dipastikan
sampai tanpa ada gangguan sedikit pun juga. Apabila ada gangguan, maka data

4
akan dikirimkan kembali. Sedangkan jenis komunikasi Connectionless, tidak ada
mekanisme untuk memastikan apabila data yang dikirim telah diterima dengan
baik oleh penerima. Biasanya lapisan ini mengubah layanan yang sangat
sederhana dari lapisan Network menjadi sebuah layanan yang lebih lengkap bagi
lapisan diatasnya. Misalnya, pada layer ini disediakan fungsi control transmisi
yang tidak dimiliki oleh lapisan di bawahnya. Menjamin penerima mendapatkan
data seperti yang dikirimkan dan mengacu pada service number serta datanya
adalah segment.Lapisan transport bertanggung jawab untuk pengiriman source-to-
destination (end-to-end) daripada jenis message tertentu [3].
Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah:
 Sevice-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai
macam program atau aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan.
Untuk itu dengan lapisan transport ini tidak hanya menangani
pengiriman/delivery source-to-destination dari computer yang satu ke
komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada delivery jenis
message untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap message yang
berlainan aplikasi harus memiliki alamat/address tersendiri lagi yang
disebut service point address atau port address.
 Segmentation dan reassembly. Sebuah message dibagi dalam segmen-
segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki sequence number.
Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transport untuk
merakit/reassembly segmen-segman yang terpecah atau terbagi tadi
menjadi message yang utuh.
 Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku sebagai
connectionless atau connection-oriented.
 Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport
bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan
flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-to-end.
 Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data
link, juga berorientasi end-to-end.

5
Dua Protocol Transport Layer yang dipakai :
1. Transmission Control Protocol (TCP)
2. User Datagram Protocol (UDP).

2.2. Port
Dalam sistem TCP/IP, aplikasi-aplikasi bisa mengalamatkan data kepada
salah satu modul protokol TCP atau UDP menggunakan nomor port. Port adalah
internal address yang berfungsi sebagai jalur kecil dari aplikasi menuju transport
layer dan sebaliknya [4].

Gambar 2-1 Mekanisme Transfer Data Dari Port

Total jumlah port yang ada adalah sebanyak 65536 port, dibagi menjadi 3
kelompok :
1. Well-known Port
Port antara 0 - 1023 yang telah ditetapkan oleh Internet Assigned
Number Authority (IANA), yang digunakan untuk aplikasi- aplikasi yang
telah ditentukan. Well-known port bersifat tetap untuk aplikasi- aplikasi
tersebut. Tujuannya adalah untuk standarisasi penggunaan port untuk
aplikasi-aplikasi yang umum.
Contoh:
 21 : FTP
 22 : SSH
 23 : Telnet

6
 53 : Domain Name System (DNS)
 80 : World Wide Web (HTTP)
 443 : HTTP over Transport Layer Security/Secure Sockets Layer
(HTTPS)

2. Registered Port
Registered port adalah port antara 1024 - 49151. Port-port ini yang
digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk
mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port
juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara
permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang
sama.
Contoh :
 29900-29901 : Nintendo Wi-Fi Connection
 10050 : Zabbix Agent
 10051 : Zabbix Trapper

3. Dynamic, Private, dan Ephemeral Port


Berada pada alamat port 49152 - 65536. Port ini tidak ditentukan oleh
IANA, digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh vendor (private),
alokasi otomatis oleh suatu program (dynamic) , dan untuk port-port yang
digunakan sementara waktu oleh suatu program (ephemeral)
Contoh :
 49152 – 65535 : Certificate Management Over CMS

Dalam suatu sistem jaringan, secara umum akan dipasang mekanisme


firewall untuk membuka/menutup port tertentu, karena port-port ini dapat
digunakan sebagai jalan masuk bagi hacker/cracker kedalam sistem jaringan atau
server.

7
Dalam kaitannya dengan ini dikenal beberapa teknik dalam operasi port :
1. Port Scanning : teknik mengecek suatu port range dalam jaringan,
tujuannya untuk mengetahui adanya port-port tertentu yang masih
terbuka.
2. Port redirect : pengalihan port, utamanya port well-known ke
port tertentu. Misal, port 80 ingin dialihkan ke port 8000.
http://www.myport.com:8000
3. Port Forwarding : meneruskan port tertentu di dalam device/
komputer satu ke port yang sama/berbeda di device/komputer yang lain.
Teknik ini digunakan umumnya untuk keperluan remote.

2.3. Socket
Socket adalah interface pada jaringan yang menjadi titik komunikasi
antarmesin pada Internet Protocol, dan tentunya tanpa komunikasi ini, tidak akan
ada pertukaran data dan informasi jaringan [5].
Socket sediri terdiri dari elemen-elemen utama sebagai berikut:
 Protokol
 Local IP
 Local Port
 Remote IP
 Remote Port
Socket pertama kali diperkenalkan di sistem Unix BSD versi 4.2 tahun 1983
sebagai kelanjutan dari implementasi protokol TCP/IP yang muncul pertama kali
pada sistem Unix BSD 4.1 pada akhir 1981. Hampir setiap variant Unix dan
Linux mengadopsi BSD Socket.
Pada lingkungan Unix, socket memberikan keleluasaan pemrograman gaya
Unix yang terkenal dengan ideologinya, Semua di Unix/Linux adalah file.
Komunikasi antar program dapat berlangsung lewat penggunaan deskriptor file
standar Unix dengan bantuan socket.
Keunggulan dari penggunaan socket adalah anda dapat melakukan
komunikasi antar proses/program melalui jaringan berbasis yang TCP/IP

8
tentunya, bahkan dengan program lain yang berjalan pada platform non-unix
seperti Microsoft Windows, sepanjang program tersebut berbicara dalam protokol
transfer yang sama. Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh mesin unix seperti
rlogin, ssh, ftp, dan lain-lain menggunakan socket sebagai sarana komunikasi
mereka.
Socket dibentuk dan digunakan dengan cara yang berbeda. Komunikasi
socket terutama diciptakan untuk tujuan menjembatani komunikasi antara dua
buah program yang dijalankan pada mesin yang berbeda. Jangan khawatir, ini
tentu saja berarti dua program pada mesin yang sama dapat juga saling
berkomunikasi. Kelebihan lain dari komunikasi socket adalah mampu menangani
banyak klien sekaligus (multiple clients) [6].
Socket Networking memiliki beberapa jenis, yang paling umum digunakan
yaitu:
a. Socket Stream atau SOCK_STREAM
Socket Stream adalah socket komunikasi full-duplex berbasis aliran
(stream) data. Pada model komunikasi Socket Stream, koneksi dua aplikasi
harus dalam kondisi tersambung dengan benar untuk dapat bertukar data. Ini
dapat dianalogikan seperti komunikasi telepon. Jika sambungan telepon di
salah satu titik putus, maka komunikasi tidak dapat terjadi. Koneksi model
seperti ini akan menjamin data dapat dipertukarkan dengan baik, namun
memiliki kelemahan dalam hal penggunaan jalur data yang relatif besar dan
tidak boleh terputus.
b. Socket Datagram atau SOCK_DGRAM
Socket Datagram berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Socket ini
tidak membutuhkan koneksi yang tersambung dengan benar untuk
mengirimkan dan menerima data. Model koneksi semacam ini tidak dapat
menjamin data dapat dipertukarkan dengan baik, namun memiliki
keunggulan dalam hal penggunaan jalur data yang minimal. Socket
Datagram dapat dianalogikan dengan komunikasi yang terjadi pada kelas,
misalnya pada saat guru melakukan broadcasting materi pelajaran untuk
diterima oleh setiap murid. Tidak ada yang dapat menjamin materi pelajaran

9
dapat diterima oleh semua murid dengan baik, kecuali diterapkan metoda
rechecking. Rechecking ini dapat dilakukan baik oleh guru maupun murid.
Guru bertanya untuk memastikan jawaban dari murid benar, atau murid
bertanya untuk memastikan kebenaran materi yang diterimanya. Socket
Datagram pun menggunakan metoda ini untuk menjamin pengiriman data
dapat dilakukan dengan baik [7].

2.4. User Datagram Protocol (UDP)


UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol
lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal
(unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.

2.4.1. Manfaat Kegunaan User Data Protocol


Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dengan
memanfaatkan protocol UDP:
 Lebih efektif untuk mengirimkan data yang mana lebih mengutamakan
kecepatan.
 Bisa dikatakan sebagai sebuah protocol yang ringan dimana ia tidak
memakan resources yang terlalu besar.
 Sangat handal untuk kegiatan bertukar data.
 Saat menggunakan protocol UDP kita tidak memerlukan keandalan.
 Bisa digunakan untuk mengirim transmisi data secara broadcast.

2.4.2. Karakteristik User Datagram Protocol


UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
 Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan
tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang
hendak bertukar informasi.
 Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai
datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment.
Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan

10
pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi.
Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
 mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau
mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang
telah didefinisikan.
 UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah
protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host
dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field
Source Process Identification dan Destination Process Identification.
 UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap
keseluruhan pesan UDP.

2.4.3. Penggunaan UDP


UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
 Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya
memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan
penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi
spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan
adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain
Name System.
 Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan
keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer
data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan
oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah
Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
 Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini
adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
 Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu
membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka
transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan
aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan

11
menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan
protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
2.4.4. Pesan Pada UDP
UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang
disebut dengan segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam
pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan UDP berisi header UDP
dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan internetwork)
setelah mengepaknya menjadi datagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-
pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan header IP
dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat memiliki besar
maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8
(ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses
enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan
header dan trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh
host tersebut.
Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address
akan diset ke antarmuka host yang mengirimkan pesan UDP yang
bersangkutan; sementara field Destination IP Address akan diset ke alamat
IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP
multicast.

Gambar 2-2 Alur Pesan Pada UDP

12
2.4.5. Port User Datagram Protocol
UDP memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host,
yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah
aplikasi harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang
dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message
queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa
pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik,
seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP
Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah ini
mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.
Tabel 2-1 UDP Port

Nomor Port UDP Digunakan oleh

53 Domain Name System (DNS) Name Query

67 BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol [DHCP])

68 BOOTP server (DHCP)

69 Trivial File Transfer Protocol (TFTP)

137 NetBIOS Name Service

138 NetBIOS Datagram Service

161 Simple Network Management Protocol (SNMP)

445 Server Message Block (SMB)

13
520 Routing Information Protocol (RIP)

1812/1813 Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)

2.4.6. Perbedaan Antara UDP dengan TCP


TCP sendiri juga merupakan salah satu jenis protocol jaringan sama
seperti UDP. Namun antara keduanya ada cukup banyak perbedaan, berikut
penjelasannya :
1. Karakteristik
Untuk TCP adalah jenis protocol yang mana berbasis koneksi
sedangkan untuk UDP sifatnya adalah connectionless alias tidak
berbasis koneksi.
2. Transmisi Data
Untuk jenis protocol TCP dalam proses pertukaran data ada 2 buah jalur
yang mana digunakan untuk data yang masuk dan keluar. Dalam hal ini
proses transmisi data akan menjadi lebih efektif karena dilakukan
secara simultan. Sedangkan untuk UDP pengiriman data dilakukan
dalam bentuk datagram, disini akan ada kemungkinan data yang
diterima tidak urut dan mengalami kerusakan.
3. Jenis Port
Protocol TCP biasanya menggunakan port 16 bit enteger yang mana
diantara port satu sama lain harus berbeda. Dan untuk UDP juga
menggunakan port 16 bit enteger namun disini dibagi menjadi 3 bagian
yaitu port 1024-49151 untuk registered port, port 1-1023 untuk well-
known port dan 49152-65535 untuk ephemeral port.
4. Kemampuan Koneksi
Dengan menggunakan TCP memungkinkan kita untuk menghubungkan
beberapa komputer untuk saling bertukar data. Dan apabila kita
menggunakan UDP maka kita bisa melakukan komunikasi antar

14
komputer tanpa koneksi antara komputer yang menjadi host seperti
dalam TCP.
5. Contoh Aplikasi
Beberapa contoh aplikasi yang mana menggunakan protocol UDP
adalah DNS, SNMP, TFTP dan juga SunRPC. Sedangkan untuk
protocol TCP misalnya saja TELNET, FTP dan SMTP.

2.4.7. Kelebihan User Datagram Protocol


Adapun kelebihan dari User Datagram Protocol (UDP) antara lain
sebagai berikut :
1. Bisa mengirimkan pesan secara broadcast
2. Dalam pembuatan koneksi lebih cepat karena tidak membutuhkan
negosiasi di awal.
3. Tidak membutuhkan resources yang besar.

2.4.8. Kekurangan User Datagram Protocol


Selain kelebihan, tentu User Datagram Protocol (UDP) juga
memiliki kekurangan antara lain sebagai berikut :
1. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki
oleh TCP.
2. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke
dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi pada protokol TCP.
3. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data
yang masuk ataupun data yang keluar.
4. Ketika memakai protocol UDP kita tidak bisa mengirim data yang
ukurannya terlalu besar [8].

2.4.9. Format Datagram UDP


Bidang nomor port UDP masing-masing panjangnya 16 bit, oleh
karena itu rentang untuk nomor port ditentukan dari 0 hingga 65535; nomor
port 0 dicadangkan. Nomor port membantu membedakan berbagai
permintaan atau proses pengguna.

15
Gambar 2-3 Format Datagram UDP

Dimana :
1 Source Port: Source Port adalah bidang panjang 2 Byte yang
digunakan untuk mengidentifikasi nomor port dari sumber dan
digunakan juga untuk mengirimkan data.
2 Destination Port: Ini adalah bidang panjang 2 Byte, digunakan
untuk mengidentifikasi port dari paket yang ditentukan.
3 Panjang (Length) : Panjang adalah panjang UDP termasuk
header dan data atau panjang data paket keseluruhan. Ini adalah
bidang 16-bit.
4 Checksum: Checksum adalah bidang panjang 2 Bytes. Ini adalah
pelengkap 16-bit dari jumlah komplemen salah satu tajuk UDP,
tajuk semu informasi dari tajuk IP dan data, diisi dengan nol
oktet di bagian akhir (jika perlu) untuk membuat kelipatan dua
oktet.

Catatan : Tidak seperti TCP, perhitungan Checksum tidak wajib


dalam UDP. Tidak ada kontrol Kesalahan atau kontrol
aliran disediakan oleh UDP. Karenanya UDP tergantung
pada IP dan ICMP untuk pelaporan kesalahan [9].

2.4.10. Aplikasi Yang Menggunakan UDP


UDP (User Datagram Protocol) adalah salah satu protokol lapisan
transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak handal
(unreliable), tanpa koneksi antar host-host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP

16
Contoh aplikasi yang menggunakan protocol UDP
1. DNS (Domain Name System)
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada
saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke
server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang
dikirimkan ke server DNS.
2. SNMP, (Simple Network Management Protocol) 161, 162
SNMP yaitu protocol pada layer yang bekerja pada layer aplikasi
dalam OSI layer, yang menyediakan format komunikasi antara yang
disebut agent dan manager, yang nantinya untuk memonitoring atau
memanage perangkat network seperti, switch, router, pc , printer dan
perangkat network lainnya.
3. TFTP (Trivial File Transfer Protocol) 69
TFTP merupakan sebuah protokol sederhana untuk transfer file antar
komputer yang sama maupun berbeda jaringan. TFTP dirancang
khusus dengan ukuran kecil dan didimplementasikan. Oleh sebab itu
TFTP mempunyai lebih banyak kekurangan dibandingkan dengan
protokol FTP biasa.

2.5. Transmission Control Protocol (TCP)


TCP/IP merupakan standar komunikasi data yang digunakan untuk dalam
proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain pada jaringan
Internet. Karena berupa kumpulan protokol (protocol suite) maka Protokol ini
tidaklah mampu berdiri sendiri. TCP/IP merupakan yang paling banyak dipakai
pada saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk software atau
perangkat lunak pada sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat
lunak tersebut yaitu TCP/ IP stack.
Berikut ini adalah beberapa pengertian TCP/IP menurut para ahli:
 Pengertian TCP/IP menurut Forouzan dan Chung Fegan (2007, pp 43-
46), menyatakan TCP/IP adalah suatu hierarki protokol yang terdiri atas

17
modul-modul yang interaktif, yang mana-tiap-tiap modul tersebut
memiliki fungsionalitas yang spesifik.
 Pengertian TCP/IP menurut Kozierok (2005), bahwa TCP/IP yaitu satu
set standar aturan komunikasi data yang dipakai dalam proses transfer
data dari satu komputer ke komputer yang lainnya dalam jaringan
komputer tanpa memandang perbedaan jenis hardware yang digunakan.

2.5.1. Fungsi TCP


Terdapat beberapa fungsi TCP/IP pada jaringan internet, fungsi TCP
IP yaitu:
 Fungsi TCP/IP pada komunikasi internet adalah untuk sarana
pengiriman file dalam satu jaringan.
 TCP/IP juga sering digunakan untuk kepentingan “Remote login”.
 Untuk Telnet
 Untuk Computer mail, dan lain-lain.

2.5.2. Layer TCP/IP


Berikut ini adalah 5 layer TCP IP dan fungsinya:

Gambar 2-4 Layer TCP/IP

1. Aplication Layer
Fungsi application layer yaitu bertugas untuk melayani
permintaan data atau servis, aplikasi pada layer ini menunggu di
portnya masing-masing pada suatu antrian untuk diproses. Yang
bekerja pada layer ini yaitu aplikasi:

18
 Network Terminal Protocol (TELNET), yang menyediakan
remote login dalam jaringan.
 File Transfer Protocol (FTP), digunakan untuk file transfer.
 Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), dugunakan untuk
mengirimkan e-mail (electronic mail).
 Domain Name Service (DNS), untuk memetakan IP Address
ke dalam nama tertentu.
 Routing Information Protocol (RIP), protokol routing.
 Open Shortest Path First (OSPF), protokol routing.
 Network File System (NFS) untuk berbagi/ sharing file dalam
suatu jaringan terhadap berbagai host.
 Hyper Text Transfer Protokol (HTTP), protokol yang
digunakan untuk web browsing.
2. Transportation Layer
Fungsi dari transportation layer adalah untuk membentuk sebuah
sambungan antara host penerima dan pengirim sebelum kedua
host tersebut berkomunikasi dan seberapa sering kedua host ini
akan mengirim acknowledgment dalam sambungan tersebut satu
sama lainnya.
Transport layer hanya terdiri dari dua macam protocol
diantaranya yaitu:
 Transmission Control Protocol (TCP)
 User Datagram Protocol (UDP)
3. Internet Layer
Fungsi internet layer pada TCP/IP yaitu berisi protokol yang
mempunyai tanggung jawab dalam pengalamatan dan enkapsulasi
paket data jaringan.
Pada Internet layer terdiri dari beberapa protokol yaitu :
 IP
 ARP

19
 ICMP
 IGMP
4. Network Access Layer
Network Access Layer adalah gabungan dari Network, Data Link
dan Physical Layer. Fungsi network acces layer yaitu
menyediakan media bagi sistem untuk mengirimkan data ke
device lain yang terkoneksi secara langsung. Dengan kata lain
mendefinisikan protokol-protokol dan hardware-hardware yang
digunakan dalam pengiriman data. Dalam layer ini terdapat
protokol-protokol seperti Frame Relay, PPP pada WAN, ethernet
pada LAN.
5. Physical Layer
Fungsi physical layer pada TCP/IP yaitu mendefinisikan
karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal
data transmisi. Pada layer ini mendefinisikan hal-hal seperti
nomor dan lokasi pin interface serta level tegangan.

Contoh penerapan TCP IP adalah sebagai berikut ini:


 Sebuah network mempunyai IP addres 026.104.0.19. Itu dapat juga
ditulis dengan 26.104.0.19. menerangkan adanya host dengan IP
address nomor 104.0.19 dalam network yang termasuk kelas A.
 IP address 128.66.12.1 menunjukan alamat IP host 12.1 di dalam
network nomor 128.66 yang termasuk dalam kelas B.

20
2.5.3. Cara Kerja TCP/IP
Cara kerja protocol TCP/IP secara singkat digambarkan sebagai
berikut ini

Gambar 2-5 Cara Kerja TCP/IP

2.5.4. Format Segmen TCP

Gambar 2-6 Format Segmen TCP

Pada Gambar dapat dilihat struktur dari segmen TCP. Adapun fungsi
dari tiap-tiap bagiannya adalah sebagai berikut :
 Source Port (16bit) : Port yang mengirimkan paket data. Source port
bernilai 16bit sehingga bisa dikatakan jumlah port yang tersedia adalah
216 = 65536. Source diberikan secara acak oleh sistem diatas port 1023.
 Destination port (16bit) : Port tujuan atau port penerima paket data.
destination port terkait dengan servis apa yang tersedia di host tujuan.

21
Port-port layanan standar yang dalam protokol TCP/IP di dalam TCP
header yang didefinisikan sebagai destination port, diantaranya FTP
pada port 21, SSH pada port 22, telnet pada port 23, HTTP pada port 80
(RFC 1700). Jika sebuah host terdapat FTP server misalnya, maka
berarti port 21 (sebagai destination port) pada host tersebut terbuka dan
siap melakukan koneksi.
 Sequence Number (32bit) : Nomor urut segmen TCP. Field Seq
tergantung pada nilai field dari field SYN. Jika field SYN bernilai 0
(tidak di-flag), maka field Seq akan menunjukan nomor urut dari byte
data pertama yang terdapat di segmen tersebut. Mengapa ?? karena
setiap byte data mempunyai nomor yang berturutan. Data pertama atau
nomor data pertama yang dikirimkan akan menunjukan nilai Seq pada
segmen tersebut. Lalu jika field SYN bernilai 1 (di-flag) maka paket
tersebut adalah paket SYN yang akan mengawali proses three-way
handshake. Maka, field Seq akan berisi nomor ISN (Initial Sequence
Number) yang berarti nomor urut pertama dari segmen TCP dalam
sebuah koneksi.
 Acknowledgement Number (32bit) : Tanda pengiriman bahwa data
yang dikirim oleh client sudah diterima dengan baik dan lengkap oleh
server. Jika server belum menerima data dari client, maka server tidak
akan mengirimkan paket Acknowledgement Number.
 Header length atau Data Offset (4 bit) : Menunjukan panjang header
TCP dalam satuan word (1word = 32bit=4byte).
 Resv (6 bit) : Resv atau Reserved adalah Header cadangan. Header ini
diset 0 pada host pengirim dan diabaikan oleh penerima.
 Control Flags : Ini adalah 6 bit kontrol 1-bit yang mengontrol
pembentukan koneksi, penghentian koneksi, aborsi koneksi, kontrol
aliran, mode transfer dll. Fungsinya adalah:
a. URG (1 bit) : Jika field URG bernilai 1 itu berarti ia sebagai data
urgent yakni data yang didahulukan dari data yang lain, contoh
ketika kita sedang proses download dengan FTP tetapi kita ingin

22
membatalkannya dengan ctrl+c, maka yang didahulukan adalah
proses pembatalan download
b. ACK (1 bit) : Menunjukan bahwa paket data yang boleh dikirimkan,
nomor paket yang boleh dikirimkan ini didefinisikan dalam header
Acknowlegment Number. Semua paket yang dikirimkan setelah
paket SYN harus mengaktifkan field ACK.
c. PSH (1 bit) : Jika field ini bernilai 1 maka akan mengubah mode
tranmisi dengan mode push yaitu memflush data pada layer TCP,
contoh mode push yaitu pada aplikasi telnet dimana telnet
merupakan aplikasi interaktif.
d. RST (1 bit) : Field RST atau reset digunakan ketika koneksi akan
diakhiri, atau ketika ada kesalahan dalam koneksi sehingga koneksi
harus dihentikan secara tiba-tiba.
e. SYN (1 bit) : Menunjukan bahwa paket yang dikirim adalah paket
SYN (Synchronize) yaitu paket yang berisi ISN untuk memulai
koneksi.
f. FIN (1 bit) : Hampir sama dengan field RST, akan tetapi FIN akan
melakukan penutupan koneksi secara sopan, ketika data terakhir
sudah benar-benar dikirim dan diterima dan tidak ada data baru lagi
setelah segmen ini, maka koneksi akan ditutup.
 Window Size (16 bit) : Menunjukan Jumlah byte yang bisa diterima
oleh pengirim. Panjang window size sekaligus membatasi jumlah byte
yang bisa dikirimkan didalam paket TCP yaitu 216 = 65,536 byte = 64
Kilobyte.
 TCP Checksum (16 bit) : Nilai checksum untuk segmen TCP yang
dihitung oleh komputer pengirim. Setelah paket diterima, penerima
akan menggunakan nilai checksum apakah paket yang diterima dalam
keadaan utuh seperti ketika dikirim.
 Urgent Pointer (16 bit) : Header ini akan aktif jika URG pada Control
Bit bernilai 1. Urgent Pointer menunjukkan lokasi data yang akan
ditransmisikan dengan mode urgent.

23
 Options : digunakan untuk pilihan lain pada datagram
 Padding : digunakan untuk membulatkan data pada bagian options [10].

2.5.5. Interface Pemrograman Pada Aplikasi TCP


Fungsi yang digunakan pada komunikasi TCP antara lain:
 Open : membuka koneksi dengan memasukkan beberapa parameter
antara lain: Actif / Pasif, Informasi soket tujuan, Nomer port lokal, Nilai
timeout.
 Send : mengirimkan buffer data ke tujuan
 Receive : Menerima dan mengcopy data kepada buffer milik pengguna
 Close : menutup koneksi
 Status : melihat informasi
 Abort : membatalkan semua kegiatan send atau receive.

Gambar 2-7 Mekanisme Interface Pemrograman Pada Aplikasi TCP

24
Detail dari proses tersebut adalah :
1 Untuk bisa melakukan koneksi client server, program server harus
berjalan terlebih dahulu.
2 Di sisi server disediakan sebuah socket, yang disebut welcoming
socket yang fungsinya untuk mendeteksi adanya permintaan koneksi
dari sisi client.
3 Di sisi client terdapat client socket. Jika ingin menghubungi server,
maka melalui client socket-nya, client membuat inisialisai koneksi
ke welcoming socket milik server, dengan mode three-way
handshake.
4 Setelah welcoming socket menerima inisialisasi koneksi dari client
socket, aplikasi server akan membuat connection socket di sisi
server. Dengan connection socket ini, client socket dan connection
socket berinteraksi satu sama lain untuk mengirim dan menerima
data.
5 Client membaca data yang dikirim oleh server dari client socket-nya.
Kemudian menampilkan data tersebut di monitor [11].

2.5.6. Aplikasi Yang Menggunakan TCP


Ada beberapa aplikasi yang menggunakan TCP, antara lain :

1. Terminal Emulation (TELNET)


Protokol TELNET dipakai untuk menyamai seperti terminal yang
terkoneksi untuk host secara remote (berjauhan). Prinsip kerjanya
menggunakan TCP sebagai protokol transport untuk mengirimkan
informasi dari keyboard pada user menuju remote-host serta
menampilkan informasi dari remote-host ke workstation pada user.
Untuk menjalankan proses TELNET maka digunakan komponen
TELNET untuk client yang dijalankan pada workstation (user) dan
server TELNET yang dijalankan pada host.
2. FTP (File Transfer Protocol)

25
File Transfer Protokol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi
untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang mensupport
TCP/IP protokol. Dua hal penting yang ada dalam FTP adalah FTP
server dan FTP Client.
3. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang
umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik atau email di
Internet. Protokol ini gunakan untuk mengirimkan data dari
komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik
penerima.
4. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah salah satu protokol
bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar server komputer
dalam internet [12].

26
3 BAB III PEMBAHASAN

3.1. Pertanyaan Audience


1. Khairunnisa Atami
Penjelasan apa itu socket dan Port ?
Penyelesaian :
Port adalah internal address yang berfungsi sebagai jalur kecil dari
aplikasi menuju transport layer dan sebaliknya. Contohnya jika kita
ingin menggunakan fungsi telnet, berarti kita akan menggunakan port
23 sebagai jalur utama dari fungsi telnet itu sendiri.
Socket adalah interface pada jaringan yang menjadi titik komunikasi
antarmesin pada Internet Protocol, dan tentunya tanpa komunikasi ini,
tidak akan ada pertukaran data dan informasi jaringan

2. Cut Adnin Nalisa


Jelaskan pengiriman pesan pada UDP ?
Penyelesaian :
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan
yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka
masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan
menggunakan waktu yang telah didefinisikan.

27
3. Trya Zuliana Fitri
Bagaimana proses pembuatan koneksi tcp ?
Penyelesaian :

Gambar 3-1 Pembuatan Koneksi TCP


Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan "Three-way
Handshake". Tujuan metode ini adalah agar dapat melakukan
sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor acknowledgement yang
dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP Window.
Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan
sebuah segmen TCP dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua
(yang hendak diajak untuk berkomunikasi).
2) Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen
dengan acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama.
3) Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan
host kedua.
TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri
koneksi yang dibuat. Hal ini menjamin dua host yang sedang terkoneksi
tersebut telah menyelesaikan proses transmisi data dan semua data yang
ditransmisikan telah diterima dengan baik. Itulah sebabnya, mengapa
TCP disebut dengan koneksi yang reliable.

28
4 BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Lapisan transpor atau transpor layer adalah lapisan keempat dari model
referensi jaringan OSI .Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari
session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu,
meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data
tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus
dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian
atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Port adalah internal address yang berfungsi sebagai jalur kecil dari aplikasi
menuju transport layer dan sebaliknya. Total jumlah port yang ada adalah
sebanyak 65536 port, dibagi menjadi 3 kelompok Well-known Port, Registered
Port dan Dynamic, Private, dan Ephemeral Port.
Socket adalah interface pada jaringan yang menjadi titik komunikasi
antarmesin pada Internet Protocol, dan tentunya tanpa komunikasi ini, tidak akan
ada pertukaran data dan informasi jaringan.
Ada 2 protocol yang digunakan pada transport layer yaitu, User Datagram
Protocol (UDP) dan Transmission Control Protocol (TCP). UDP adalah salah satu
protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal
(unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Sedangkan TCP/IP merupakan standar komunikasi data
yang digunakan untuk dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain pada jaringan Internet. Karena berupa kumpulan protokol (protocol
suite) maka Protokol ini tidaklah mampu berdiri sendiri. TCP/IP merupakan yang
paling banyak dipakai pada saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam
bentuk software atau perangkat lunak pada sistem operasi.

29
REFERENSI

[1] D. A. Laksminingrum, Internet Layer dan Transport Layer. 2015.


[2] E. Riyati, “Transport Layer Transport Layer Value,” pp. 1–7.
[3] A. Prasetya, Makalah Jaringan Komputer Transport Layer. Jakarta, 2013.
[4] D. F. Admojo, “Pengertian Transport Layer,” 2014. [Online]. Available:
http://dwifebriantoadmojo.blogspot.com/2014/03/pengertian-transport-
layer.html.
[5] A. Koesriputranto, “Apa itu Socket dan apa Fungsinya dalam Jaringan,”
2013. [Online]. Available: http://akfive.blogspot.com/2013/04/apa-itu-
socket-dan-apa-fungsinya-dalam.html.
[6] “Pengertian Socket Programing,” 2015. [Online]. Available:
http://a6statik.blogspot.com/2015/02/pengertian-socket-programing.html.
[7] Edwin, “PEMROGRAMAN SOCKET,” 2012. [Online]. Available:
http://edwincool07.blogspot.com/2012/03/pemrograman-socket.html.
[8] D. Febriyandra, “Pengertian UDP: Fungsi, Cara Kerja, Kelebihan dan
Kekurangan UDP,” 2019. [Online]. Available:
https://www.mastekno.com/id/pengertian-fungsi-udp/.
[9] “User Datagram Protocol (UDP).”
[10] “Bentuk dan Struktur TCP Header,” 2014. [Online]. Available:
http://tekajeserver.blogspot.com/2014/12/bentuk-dan-struktur-tcp-
header.html.
[11] D. M. Sari, “Pemrograman Socket TCP dan Socket UDP,” no. 8010039,
2013.
[12] F. Nabilah, “APLIKASI YANG MENGGUNAKAN TCP DAN UDP,”
2015. [Online]. Available:
https://farahnabilahm.blogspot.com/2015/02/aplikasi-yang-menggunakan-
tcp-dan-udp.html.

30

Anda mungkin juga menyukai