SKRIPSI
Oleh:
SITI NUR WAHYUNI
NIM 101190099
Pembimbing:
NISWATUL HIDAYATI, M.H.I
NIP 198110172015032002
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
atau embrio bangunan masyarakat yang sempurna. Pernikahan itu bukan saja
merupakan suatu jalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan rumah
tangga dan keturunan, tetapi juga dapat dipandang sebagai pintu perkenalan
antara suatu kaum dengan kaum yang lain, dan perkenalan itu akan menjadi
interelasi antara satu kaum dengan kaum yang lain.1 Untuk melaksanakan itu
semua tentunya ada banyak hukum yang mengatur hal tersebut. Salah satunya
hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun.”2
Namun apabila ditinjau dari segi medis dan psikologis batasan usia yang ideal
rumah tangga. Perkawinan yang terjadi antara mereka yang sudah siap dan
belum siap secara usia bisa menghasilkan situasi dan kondisi kehidupan rumah
1
Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat 1, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2018), 11.
2
Undang-Undang No 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan.
3
Yanti,Hamidah,Wiwita, “Analisis Faktor Penyebab dan Dampak Pernikahan Dini di
Kecamatan Kandis Kabupaten Siak”, Jurnal Ibu dan Anak. 6, no. 2 (November 2018), 97.
1
2
tangga yang berbeda.4 Karena hal demikianlah adanya hukum yang mengatur
Saat ini angka perkawinan anak mencapai 1,2 juta kejadian. Indonesia
menduduki peringkat ke-2 di ASEAN dan peringkat ke-8 di dunia untuk kasus
diseluruh wilayah Indonesia, baik itu pada daerah pedesaan maupun daerah
pedesaan.7
jika fenomena pernikahan dini seakan telah dianggap biasa dan suatu
4
Ibid.
5
Naeni Ristika, “Angka Pernikahan Dini Meningkat! Mahasiswa Universitas Dipenegoro
berikan Penyuluhan” dalam http://kkn.undip.ac.id/?p=308400, (diakses pada Sabtu 26 November
2022, jam 10.25 WIB).
6
Kementerian PPN/Bappenas, Badan Pusat Statistik, Pencegahan Perkawinan Anak
Percepatan Yang Tidak Bisa Ditunda, 8.
7
Ibid.
3
perkotaan dan pedesaan. Pada tahun 2020 hingga 2022 terdapat variasi
2020 241
2021 266
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2020 terdapat 241
kasus permohonan dispensasi nikah, dan pada tahun 2021 sebanyak 266
kasus.8 Sedangkan untuk tahun 2022 tercatat hingga awal bulan November
8
Charolin Pebrianti, “266 Remaja di Ponorogo Ajukan Pernikahan Dini Karena Hamil”
dalam https://news.detik.com (diakses pada Selasa 8 November 2022, jsm 13.50 WIB)
9
Pengadilan Agama Ponorogo, Mahkamah Agung Republik Indonesia Pengadilan
Agama Ponorogo Kelas 1A dalam https://www.pa-ponorogo.go.id (diakses pada Selasa 8
November 2022, jam 10.10 WIB)
4
2020 33 11
2021 44 15
nikah terjadi pada tahun 2020 dan sebanyak 44 kasus pada tahun 2021.
Kabupaten Ponorogo dengan hanya 11 kasus pada tahun 2020 dan sebanyak
15 kasus pada tahun 2021. Jika dibandingkan, maka jumlah kasus pernikahan
dini di Kecamatan Ngrayun dua kali lipat lebih banyak daripada Kecamatan
wilayah kelurahan atau yang sering dikenal dengan wilayah kota. Data
sebuah aturan yang sudah ditetapkan dan berlaku dalam suatu kelompok
masyarakat terhadap aturan itu sendiri, dimana dalam bidang keilmuan disebut
10
Data Statistik Dispensasi Nikah Pengadilan Agama Ponorogo Tahun 2020-2021.
5
hidup bermasyarakat diatur dan dikendalikan oleh berbagai kaidah yang pada
hakikatnya bertujuan untuk mencapai suatu tata tertib dalam masyarakat yang
pengendalian sosial agar segala sesuatunya berjalan dengan tertib dan sejalan
pernikahan dini di dua wilayah obyek penelitian yang terjadi serta berbagai
menggunakan salah satu cabang keilmuan sosiologi hukum yakni teori budaya
hukum sebagai pisau analisa, sehingga dengan ini penulis mengangkat sebuah
11
Rianto Adi, Sosiologi Hukum: Kajian Hukum Secara Sosiologis (Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia, 2012), 2.
6
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut.
dan Kecamatan Ponorogo pada tahun 2020 - 2022 dalam kajian sosiologi
hukum?
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
yang berbeda.
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis
b. Bagi akademik
c. Bagi masyarakat
tertentu.
d. Bagi pemerintah
Ponorogo.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah elemen kunci dalam setiap disiplin ilmu karena
pada pemikiran tersebut maka sebuah tinjauan pustaka harus diterapkan pada
penelitian terdahulu, dan mungkin saja menemukan inovasi yang sudah ada,
9
Pernikahan dini bukan hal yang baru dalam dunia penelitian, ada beberapa
karena banyak pelaku nikah muda yang ternyata dalam pemenuhannya masih
penelitian ini memiliki perbedaan yang sangat jelas dengan penelitian yang
hendak penulis teliti pada bagian fokus masalah, dimana pada penelitian yang
12
Muhammad Syukri Nur, Aep Saepul Uyun, Tinjauan Pustaka Sistematis: Pengantar
Metode Penelitian Sekunder Untuk Energi Terbarukan – Bionergi, (Klaten: Penerbit
Lakeisha,2020), 50.
13
Fatma Nur Kholifah, “Pernikahan Di Bawah Umur Dalam Perspektif Sosiologi Hukum
(Studi di Desa Tajug Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo)”, Skripsi (Ponorogo: IAIN
Ponorogo, 2021), 6.
10
yaitu tentang bagaimana pandangan masyarakat serta apa saja faktor yang
adalah karena faktor orang tua, kecelakaan, media massa, tradisi orang tua
alamiah.14
penulis teliti yang terletak pada metode dan salah satu rumusan masalahnya,
pustaka ini hanya memiliki satu obyek wilayah penelitian saja berbeda
dua wilayah yang berbeda, kemudian pada penelitian ini fokus masalahnya
hendak diteliti oleh penulis mempunyai fokus masalah pada faktor serta
14
Syahreni, “Tinjauan Sosiologis Terhadap Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Jumlah
Pernikahan Dini Di Desa Gatareng, Kecamatan Mariowawo, Kabupaten Soppeng”, Skripsi
(Makassar: UIN Alauddin, 2019), 7.
11
perbedaan batas usia perkawinan menurut UU No. 1 Th. 1974 dengan Hukum
perempuan. Persamaan dari kedua negara tersebut adalah bahwa kedua negara
memberikan batasan usia yang sama terhadap perempuan, yakni 16 tahun, dan
sumber yang digunakan yakni sama-sama Alquran dan Hadist. Untuk faktor
berbeda dengan penilitian yang hendak penulis teliti, dimana sudah jelas
bahwa penelitian diatas membahas tentang batasan usia perkawinan pada dua
ditentukan.
15
Aulia Nur Agustina, Studi Komparasi Tentang Batas Usia Perkawinan Antara Sistem
Hukum Perkawinan di Indonesia Dan Malaysia, Skripsi (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta,2018), 6.
12
dampak negatif bagi pelaku dan keluarga pernikahan dini. Serta upaya yang
bisa dilakukan agar rumah tangga pelaku pernikahan dini tetap langgeng
pernikahan dini mengenai apa yang menjadi tujuan dari sebuah pernikahan.16
pada obyek wilayah dan salah satu batasan masalahnya mengenai tinjauan
sosio yurudisnya namun juga terletak pada metode yang digunakan, penulis
16
Okfita Sari, “Analisis Sosiologi Hukum Terhadap Ragam Pernikahan Di Bawah Umur
Dalam Keluarga (Studi kasus masyarakat Desa Purworejo Kecamatan Geger, Kabupaten
Madiun)”, Skripsi (Ponorogo:IAIN Ponorog,2019), 6.
13
delapan pasang pelaku nikah dini hanya satu pasang yang terdaftar di KUA,
didaerah tersebut diantaranya adalah karena faktor ekonomi, adat, hamil diluar
nikah.17
selain terletak pada obyek wilayah penelitian, juga terletak pada teori yang
F. Kajian Teori
a. Pengertian Pernikahan
dan membatasi hak dan kewajiban seorang laki-laki dan seorang perempuan
dipakai dalam pengertian yang sama dengan nikah atau zawaj dalam istilah
fikih. Para ahli fikih dan madzhab empat sepakat bahwa makna nikah atau
zawaj adalah suatu akad atau suatu perjanjian yang mengandung arti tentang
17
Gita Arista, “Tinjauan Sosio Yuridis Terhadap Perkawinan Dibawah Umur (Studi
Kasus di Desa Tolangi Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara)”, Skripsi
(Makassar:Universitas Muhammadiyyah, 2019), 7.
18
Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat 1, 9.
14
bahwa nikah menurut hukum syara’ ialah akad yang mengandung ketentuan
hukum kebolehan hubungan seksual dengan lafaz nikah atau dengan kata-kata
sebagai berikut.
dan secara majaz maknanya adalah akad, karena akad adalah media untuk
kemaslahatan keluarga.21
hubungan seksual dengan lafaz nikah atau atau kata yang semakna dengan
19
Ibid., 9-10.
20
Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta:Prenadagramedia Group,2019),
249.
21
Holilur Rohman, Hukum Perkawinan Islam Menurut Empat Mazhab Disertai Aturan
Yang Berlaku di Indonesia, (Jakarta: Penerbit Kencana, 2021), 1.
22
Gus Arifin, Sundus Wahidah, Ensiklopedia Fikih Wanita: Pembahasan Lengkap A-Z
Fikih Wanita Dalam Pandangan Empat Mazhab (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,2018) 554.
23
Slamet Abidin, Aminuddin, Fiqh Munakahat , (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), 10.
24
Boedi Abdullah, Ilmu Fiqh, (Bandung: CV Pustaka Setia,2015), 144.
15
karena itu, suami istri dapat saling mengambil manfaat untuk mencapai
“Perkawinan ialah ikatan lahir bathin amtara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
pernikahan adalah suatu bentuk kesukarelaan antara suami dan istri untuk
tidak semata-mata dilakukan tanpa adanya suatu tujuan dan bagaimana hukum
yang disertai dengan ragam tujuan yang ingin diraih bersama. Adanya tujuan
25
Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat 1,17.
26
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Th. 1974 Tentang Perkawinan Pasal 1.
16
manusia dengan jalan yang dibenarkan oleh Allah dan hawa nafsu
ekonomi.28
27
Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat 1, 23.
28
Ibid., 32.
29
Ibid., 37.
17
yang baik.30
wajib. Para ulama golongan akhir berpendapat bahwa menikah itu wajib
untuk sebagian orang dan sunah untuk sebagian lainnya dan mubah bagi
sebagai berikut:
1) Wajib, nikah hukumnya wajib bagi orang yang mampu dan nafsunya
Menjauhkan diri dari perbuatan haram adalah wajib, maka jalan yang
2) Sunnah, bagi orang yang mau menikah dan nafsunya kuat, tetapi
30
Kurnia Azizah, “8 Tujuan Menikah Dalam Islam Menurut Alquran dan Hadist” dalam
https://m.merdeka.com/trending/8-tujuan-menikah-dalam-islam-menurut-al-quran-dan-hadis-
wajib-diketahui-kln.html?page=2 (diakses pada Rabu 23 November 2022)
31
Slamet Abidin, Aminuddin, Fiqh Munakahat 1, (Bandung:Pustaka Setia, 1999), 31.
32
Ibid., 33.
33
Ibid., 34.
18
memberi nafkah, baik nafkah lahir maupun bathin kepada istrinya serta
haram.34
syarat sah nikah agar perkawinannya sah dimata hukum serta agama. Para
34
Ibid., 35.
35
Ibid., 36.
36
Ibid.
19
5) Keridhoan mempelai.
calon mempelai. Syarat ini terdiri dari persyaratan materil dan absolut.
dalam situasi tidak kawin, hal ini dapat ditemui dalam pasal BW
yaitu pasal 27. Usia harus sesuai dengan ketentuan yang ada.
pihak ketiga.38
atau keluarga yang sangat dekat antara kedua calon, hal ini terdapat
juga dalam pasal 30 dan 31 BW. Tidak ada juga yang pernah
37
Tinuk Dwi Cahyani, Hukum Perkawinan, (Malang:Penerbit Universitas Negeri
Malang,2020), 8.
38
Ibid., 8-9.
39
Ibid., 9
20
mnedapatkan toleransi.
Undang
40
Ibid.
21
menentukan sebuah aturan, negara tentunya melewati sebuah proses yang panjang
dan detail dalam menyusunnya, serta menimbang berbagai macam aspek untuk
perkawinan yang salah satu atau kedua pasangannya berusia dibawah 19 tahun
pernikahan yang terjadi ketika para pelaku berusia masih sangat muda yang dapat
merugikan, dimana target persiapan pada salah satu atau kedua calon mempelai
belum siap. Baik fisik, psikis, spiritual, ekonomi dan lain sebagainya. Dimana
apabila pernikahan dini tersebut dilakukan akan memiliki banyak dampak negatif
seperti:
meningkat.
41
Catur Yunianto, Pernikahan Dini Dalam Perspektih Hukum Perkawinan,
(Bandung:CV Media Utama, Cet.1 2018), 8.
42
Fubrianti, Pernikahan Dini dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi Kasus di
Lombok Tiur NTB) (Malang: Ahlimedia Press, 2020), 8.
22
adalah Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 pasal (7) ayat (1) yang berbunyi
“Perkawinan hanya diizinkan bila pihak pria mencapai umur 19 (sembilan belas
tahun) dan pihak wanita sudah mencapai usia 16 (enam belas tahun)”.43 Kemudian
Tahun 2019 yang berbunyi “Perkawinan hanya diizinkan apabila pihak pria dan
positif yang harus dipatuhi oleh semua warga. Selain itu, untuk merevisi dalam
membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 45 tahun. Hal ini dilakukan
Nomor 16 Tahun 2019 yaitu perkawinan pada usia anak menimbulkan banyak
efek negatif bagi tumbuh kembang anak dan akan menyebabkan tidak
terpenuhinya hak dasar anak seperti hak atas perlindungan anak dari kekerasan
dan diskriminasi, hak sipil anak, hak kesehatan, hak pendidikan dan hak sosial
anak.45
43
Pasal (7) ayat (1) Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
44
Pasal (7) ayat (1) Undang-Undang No 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan.
45
Pitrotussadah, “Batas Usia Minimal Perkawinan Menurut Perspektif Hukum Positif di
Indonesia dan Hukum Islam”, Jurnal Muttaqien 1, no. 1(Juli 2020), 80.
23
ilmu pengetahuan yang secara analitis dan empiris menganalisis dan mempelajari
faktual dari hukum. Hal ini menunjukkan bahwa sosiologi hukum tidak langsung
Obyek utama sosiologi hukum adalah masyarakat, dan pada tingkatan kedua
sisi normatif semata, tetapi merupakan sekumpulan fakta empiris, sesuatu yang
nyata dalam masyarakat, yang ditinjau dari berbagai sisi sampai terdapat
46
Soesi Idayanti, Sosiologi Hukum, (Yogyakarta:Pennerbit Tanah Air Bata,2020), 6.
47
Ibid., 1-2.
48
Ibid., 3.
49
Baso Madiong, Sosiologi Hukum (Suatu Pengantar), (Makassar: CV. Sah Media
Makassar, Cet. 1, 2014), 29.
24
hukum merupakan cabang dari pohon ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri,
masyarakat tersebut.50
hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala sosial lainnya. Hukum dan
sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmu dan bentuk praktik profesional memiliki
kesamaan ruang lingkup namun berbeda dalam tujuan dan metodenya. Hukum
sebagai sebuah disiplin ilmu memfokuskan studi ilmiah terhadap suatu fenomena
Pengertian sistem hukum adalah sebuah tatanan yang terdiri dari beberapa
bagian atau unsur yang saling terkait menjadi satu kesatuan yang tidak
50
Budi Pramono, Sosiologi Hukum, (Surabaya: Scorpindo Media Pustaka, 2020), 4.
51
Ibid., 5.
52
Handri Rahardjo, Sistem Hukum Indonesia, (Medpress Digital), 26.
25
Teori ini menyebutkan sistem hukum terdiri dari elemen struktur hukum
(legal culture), substansi hukum (legal substance), dan budaya hukum (legal
hukum.53Struktur adalah salah satu dasar dan elemen nyata dari sistem
dari sistem tersebut, tulang-tulang yang keras dan kaku yang menjaga agar
yang lebih rendah, dan orang-orang yang terkait dengan berbagai jenis
pengadilan.54
53
Farida Sekti Pahlevi, “Pemberantasan Korupsi Di Indonesia: Perspektif Legal System
Lawrence M. Friedman”, Jurnal El-Dusturie, 1. no. 1 (Juni 2022), 30.
54
Lawrence M. Friedman, Sistem Hukum: Perspektif Ilmu Sosial, (Bandung: Nusa Media,
2019), 15.
26
maupun tidak tertulis, termasuk asas dan norma hukum serta putusan
merupakan komponen riil sistem hukum, tetapi dua hal ini hanya berperan
sebagai cetak biru atau desain saja, bukan sebagai alat kerja.57
struktur dan substansi mereka bersifat statis faktor yang memberikan input
akan diterapkan dan mana yang tridak diterapkan, dan mana yang harus
55
Farida Sekti Pahlevi, “Pemberantasan Korupsi Di Indonesia, 35.
56
Ibid., 16.
57
Farida Sekti Pahlevi, “Pemberantasan Korupsi Di Indonesia: Perspektif Legal System
Lawrence M. Friedman”, Jurnal El-Dusturie, 1. no. 1 (Juni 2022), 30.
58
Ibid., 33.
27
sebagai analisisnya.
1) Pengertian
agar dapat mengenal ciri-ciri yang sesuai dalam mengkaji proses yang
59
Ibid., 33.
60
Amrizal, Budaya Hukum Pernikahan Dini di Masyarakat, (Banyumas: CV.Pena
Persada,2021), 24.
28
terbawa dalam masyarakat. Oleh karena itu dengan melakukan studi kasus
diharapkan dapat menemukan jawaban sejauh mana orang yang setuju dan
orang yang tidak setuju terhadap cara penyelesaian hukum mengenai suatu
sistem hukum.64
hukum dimasyarakat yang lain. Maka dari itu, budaya hukum bersifat bisa
63
Ibid., 29.
64
Amrizal, Budaya Hukum Pernikahan Dini di Masyarakat., 29-30.
65
Ibid., 31-32.
30
menimbulkan kewajiban disatu pihak dan pihak lain, maka aturan tersebut
ekonomi, sedangkan pada perkotaan usaha jasa dan manufaktur sebagai ciri
66
Ibid., 38.
67
Ahmed Fernanda Desky, Sosiologi Pedesaan dan Perkotaan, (Medan: UINSU Medan,
2022), 33.
31
ekonomi.68
dan wanita).
68
Adon Nasrullah Jamaludin, Sosiologi Perkotaan Memahami Masyarakat Kota Dan
Probematikabya (Bandung: CV Pustaka Setia,2017), 24-25.
69
Eko Murdiyanto, Sosiologi Pedesaan, (Yogyakarta: LP2M UPN “Veteran” Yogyakarta
Press, 2020), 29.
70
Nora Susilawati, Sosiologi Pedesaan, (Bogor:Institut Pertanian Bogor,2019), 8.
32
b. Masyarakat perkotaan
berikut:
hubungan sekunder.
71
Ibid., 11.
33
72
Adon Nasrullah Jamaludin, Sosiologi Perkotaan, 25.
34
yang berbeda, hal ini tentunya juga berpengaruh terhadap bagaimana mereka
F. Metode Penelitian
dan realistik. Penelitian ini menekankan pada kualitas data dan lebih fokus
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus
2. Kehadiran Penelitian
73
Lexy Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995)
6.
35
Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat penuh dari realitas
dipertanggungjawabkan.
3. Lokasi Penelitian
Jawa Timur yang memiliki jumlah kasus pernikahan cukup tinggi, untuk
darimana data tersebut diperoleh. Dalam penulisan skripsi ini ada dua
74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2019), 294.
36
peneliti adalah:
75
Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups (Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada, 2013), 29.
76
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2019), 304.
37
orang yang sedang diamati atau orang yang dijadikan informan tanpa
Ponorogo.
6. Analisis Data
Analisis data ialah proses mencari dan menyusun data yang didapat
77
Herdiansyah, Wawancara, Observasi dan Focus Groups, (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2013), 131-132.
78
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, 299.
79
Ibid., 314-315.
38
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan menarik
analisis data yang bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yaitu analisis data menurut model Miles and Huberman. Analisis data
ketiganya.
hal-hal yang pokok, fokus pada poin penting, dan mencari pola atau
80
Ibid., 320.
81
Ibid.
39
d. Conclusion /Verification/Kesimpulan
82
Ibid., 323-325.
83
Ibid.
84
Ariesti Hadi Sutopo dan Adrinus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO
(Jakarta Kencana Prenada Media Group, 2010), 7.
85
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, 329.
40
apabila tidak ada perbedaan antara laporan dalam penelitian dengan fakta
sebagai berikut.
a. Perpanjangan Pengamatan
b. Meningkatkan Ketekunan
c. Triangulasi 87
G. Sistematika Pembahasan
penelitian ini. Pada bab ini juga berisi mengenai manfaat penelitian guna
mengetahui manfaat apa saja yang akan diperoleh setelah diadakan penelitian
ini. Bab ini juga memaparkan kajian teori sebagai landasan pelaksanaan
86
Ibid., 365.
87
Ibid., 369.
41
BAB II, Data Terbanding dalam bab ini akan dijelaskan data terbanding
dampak terjadinya yang didapat dari hasil wawancara atau observasi yang
BAB III, Data Pembanding dalam bab ini akan dijelaskan data
faktor dan dampak terjadinya yang didapat dari hasil wawancara atau
BAB V, Penutup bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian yang telah dibahas oleh peneliti. Kesimpulan penting untuk ditulis
karena berfungsi untuk memaparkan hasil akhir atau temuan dari penelitian
selanjutnya.
BAB II
DATA TERBANDING
dengan tokoh dua orang bersaudara yakni Mbah Laung dan Mbah
Belanda. Karena pada saat itu alat perang belum secanggih sekarang,
para pejuang yang gugur dan banyak yang melarikan diri agar tudak
Laung dan Mbah Rayut yang melarikan diri kearah Timur Yogyakarta.
disana. Sang kakak yakni Mbah Laung menempati hutan bagian barat,
dan sang adik yakni Mbah Rayut menempati hutan bagian timur. Pada
suatu hari Mbah Laung mederita sakit yang cukup parah, hingga
88
Administrator, Sekilas Sejarah Kecamatan Ngrayun
(https://nrayun.ponorogo.go.id/2018/04/12/sekilas-sejarah-kecamatan-ngrayun/ (diakses pada
Rabu 15 Februari 2023)
42
sudah meninggal, dan ketika makam sang kakakakan ditimbun dengan
dinamai Ngrayun.89
17’ Sampai 111 17’ – 111 52’ BT dan 70 49’ – 80 20’ LS dengan
2. Wonodadi 8. Temon
3. Sendang 9. Selur
89
Ibid.
90
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo, Kecamatan Ngrayun Dalam Angka 2022
(Ponorogo:CV. Aska Putra Pratama) 1.
4. Mrayan 10. Cepoko
6. Baosan Lor91
bermata pencaharian sebagai petani dan pekebun maka tak heran jika
Kecamatan ini merupakan salah satu pemasok hasil bumi antara lain
memiliki hasil kebun berupa buah antara lain pisang, mangga, durian,
dan pepaya.92
Ngrayun
bagi perempuan dan 19 tahun bagi wanita. Namun pada tahun 2019
91
Ibid., 3.
92
Ibid., 3-13.
aturan tersebut berubah sejak ditetapkannya Undang-Undang No. 16
Ngrayun,
93
Misbahul Munir, Hasil Wawancara, Ponorogo, 08 Februari 2023.
94
Ibid.
2. Hubungan pacaran yang sudah terjalin lama
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari diri pelaku itu
mereka dan terlepas dari aturan orang tua mereka sendiri. Hal tersebut
“...selain itu karena faktor keinginan dari anak itu sendiri yang
merasa sudah siap untuk menikah karena mereka sudah menjalin
hubungan dengan pacarnya sejak lama.”96
3. Ekonomi
pernikahan usia dini, hal tersebut yang menjadi penyebab para orang
wawancaranya.
4. Lingkungan
dinyatakan oleh Mbak Sri Suselawati selaku teman dari pasangan Erna
97
Sri Suselawati, Hasil Wawancara, Ponorogo, 9 Februari 2023.
98
Ibid.
5. Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama saja, bahkan masih ada juga diera seperti
Sekalipun ada yang melanjutkan tingkat SLTA tak sedikit dari mereka
wawancaranya.
99
Data Statistik Dispensasi Nikah KUA Kecamatan Ngrayun Tahun 2020-2022.
100
Imam Abdul Rouf, Hasil Wawancara, Ponorogo, 14 Februari 2023.
mereka mengisi waktu mereka dengan menganggur dan terkadang
dalam pernyataannya.
“.....ada juga yang setelah lulus pada tingkat SMP langsung kerja
diluar kota jadi, kerja kurang lebih dapat setahun pulang trus
nikah Mbak. Dengan demikian mereka sudah merasa bisa
mengurus diri sendiri dan bisa bekerja punya uang sendiri jadi
sudah merasa siap menikah.”101
Dimana faktor ini timbul dari pergaulan yang tidak terkontrol dalam
101
Misbahul Munir, Hasil Wawancara, Ponorogo, 07 Februari 2023.
kehamilan. Oleh sebab itu mereka diharuskan untuk menikah padahal
Agama Ponorogo.
7. Orang tua
terjadinya pernikahan dini, orang tua biasanya tidak ingin nama baik
akan muncul rasa bangga dari diri orang tua ketika melihat anaknya
anak menjadi perawan atau jejaka tua akan hilang. Dan tak sedikit pula
102
Imam Abdul Rouf, Hasil Wawancara, Ponorogo, 14 Februari 2023.
103
Mochamad Arif Budianto, Hasil Wawancara, Ponorogo, 9 Februari 2023.
104
Misbahul Munir, Hasil Wawancara, Ponorogo, 07 Februari 2023.
orang tua yang menginginkan segera mendapatkan tambahan anggota
keluarga. Selain itu pola asuh orang tua yang cenderung pasrah dan
1. Perceraian
dini akan membantu kegiatan orang tua mereka di kebun, sawah dan
ladangnya sambil menunggu hasil panen yang relatif lama dan tidak
atau tidak. Karena alasan itu, tidak banyak para keluarga pelaku nikah
setempat untuk bisa terdaftar sebagai penerima bantuan sosial. Hal ini
salah satu alasan orang tua menikahkan anaknya bertujuan agar beban
pernikahan, mereka akan tinggal serumah dengan salah satu orang tua
107
Sri Suselawati, Hasil Wawancara, Ponorogo, 9 Februari 2023.
pihak pelaku nikah dini. Sebagaimana dalam hasil wawancara yang
penting bayi tersebut mau tidak mau juga harus disokong oleh biaya
tanggungan orang tua bagi para pihak yang melakukan nikah dini,
wawancaranya.
“.....menurut saya kejadian seperti itu malah jadi beban buat orang
tua, mereka menikah lalu punya anak. Dan suami anak tersebut
belum memiliki penghasilan yang mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan mereka, terlebih sebelum sang suami kerja merantau
dirumah ya masih serabutan. Sehingga untuk mencukupinya
mereka masih dibantu orang tuanya. Sebenarnya saya juga kasihan
sendiri dek, orang tuanya adalah keluarga yang dalam segi ekonomi
termasuk belum berkecukupan, ditambah lagi hal seperti itu. Hanya
mengandalkan hasil ladang yang setahun hanya bisa panen satu
kali, itupun nanti kalau dijual engga tau keuntungannya berapa.”108
secara tuntas. Karena mau tidak mau mereka harus menjalani segala
DATA PEMBANDING
Ponorogo, yakni :
Raden Katong, Kyai Mirah, Selo Aji, dan Joyodipo pada hari
109
Kabupaten Ponorogo, 9.
55
b. Dari cerita rakyat yang masih hidup dikalangan generasi tua, ada
2. Kondisi Geografis
kategori perkotaan, oleh sebab itu maka kecamatan ini menjadi pusat
ketinggian antara 109 meter hingga 172 meter diatas permukaan laut
110
dengan luas 2.231 km2. Adapun untuk batas-batas wilayahnya
adalah:
110
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo, Ponorogo Dalam Angka 2022, 1-3.
7. Kelurahan Tonatan 17. Kelurahan Keniten
3. Gambaran Demografis
terdapat fasilitas umum yang mudah diakses seperti rumah sakit, pusat
Ponorogo
1 Th. 1974.
Sama halnya dengan data terbanding bahwa ini juga salah satu
111
Ibid., 15.
Ponorogo. Lulus tingkat SMA pada umumnya banyak dari mereka yang
bawah umur terdapat 36 kasus baik perempuan ataupun laki-laki. Dari data
umur 18 tahun.112 Jika masih memakai UU No. 1 Th. 1974 maka jumlah
ini.
orang dewasa dan merasa sudah pantas untuk menikah padahal usia
mereka masih belia. Selain itu karena mereka rata-rata sudah menjalin
112
Data Statistik Dispensasi Nikah KUA Kecamatan Ponorogo Tahun 2020-2022.
Sebagaimana keterangan yang dipaparkan oleh Irna saudara Lili
“Iya mbak, soalnya mereka pacaran sudah lama deh ya, kurang
lebih ada kalau 5 tahunan. Ya karena hal itu sudah saking
lamanya, dan mereka sering bersama, jadi ya dinikahkan saja.
Dan si perempuan memang secara fisik sudah seperti orang
dewasa perawakannya, ya mungkin itu juga salah satu yang
membuat mereka merasa siap untuk menikah mbak.”113
113
Irna, Hasil Wawancara, Ponorogo, 7 Februari 2022
114
Ahmad Zenuri, Hasil Wawancara, Ponorogo, 7 Februari 2022
Sebagaimana dinyatakan oleh Mas Arif selaku paralegal LKBH
IAIN Ponorogo.
“........, pihak wanita hamil. Nah mau tidak mau pasti mereka harus
menikah walaupun belum cukup umur. Itu yang paling urgent,
masih sekolah trus hamil ya mau tidak mau harus nikah dan
mengajukan diskah ke Pengadilan sana.”115
keluarga, khususnya orang tua terhadap anak yang rapuh. Orang tua terlalu
sesuatu. Kurangnya kasih sayang dari orang tua akibat perceraian juga
115
Ibid.
Sebagaimana apa yang sudah dinyatakan oleh informan yakni
1. Perceraian
serta gejolak darah muda dan cara berfikir yang belum matang. Selain
notabene masih dalam proses mencari jati diri dan masih dalam fase-
orang ketiga.
116
Ibid.
“Wong saya sudah banyak melewati lika-liku rumah tangga. Dan
itu diberita-berita bahkan yo realitane mbak kayak gimana,
kebanyakan nikah baru berapa hari wes minta cerai, terus nek
punya anak pada bingung ngurus anak.”117
2. Kurangnya kemandirian
yang belum dewasa, bisa dipastikan bahwa mereka masih minim akan
mereka.
117
Sumi, Hasil Wawancara, Ponorogo, 6 Februari 2022.
118
Ahmad Zenuri, Hasil Wawancara, Ponorogo, 7 Februari 2022.
119
Mawar, Hasil Wawancara, Ponorogo, 7 Februari 2022.
3. Kehilangan Akses Pendidikan
paket.
120
Mohammad Daroji, Hasil Wawancara, Ponorogo, 7 Februari 2022.
BAB IV
timbal balik yang sama terhadap hukum tersebut? Tentunya tidak. Karena
121
Amrizal, Budaya Hukum Pernikahan Dini di Masyarakat,106.
64
tahun tersebut jumlah kasus pernikahan dini didaerah tersebut sangat
kontras sekali, dimana Kecamatan Ngrayun sesuai data yang ada pada
tahun 2020 – 2022 total jumlah kasus pernikahan dini sebanyak 12 orang
sebagai berikut.
Perkawinan
122
Data Statistik Dispensasi Nikah KUA Kecamatan Ngrayun Tahun 2020-2022
123
Data Statistik Dispensasi Nikah KUA Kecamatan Ponorogo Tahun 2020-2022
amandemen tersebut dalam Undang-Undang no. 16 Tahun
berikut.
3) Pengaruh lingkungan
Hukum sebagai kaidah atau norma sosial tidak terlepas dari nilai-
nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat, dan bahkan hukum itu
bahwa hukum yang baik adalah hukum yang hidup dalam masyarakat.124
keseimbangan alam.125
Suatu tindakan hukum pasti memiliki dampak, ketika hal itu secara
mana perilaku tertentu sesuai dengan tujuan. Pada intinya perilaku apapun
124
Munawir, Sosiologi Hukum, (Ponorogo:STAIN PO Press, 2010), 16-18.
125
Ibid.
126
Lawrence M. Friedman, Sistem Hukum: Perspektif Ilmu Sosial, 62-68.
menghasilkan sebuah sanksi atau dampak. Misalnya saja dampak pada
1) Terjadinya perceraian
perceraian.
2) Kurangnya kemandirian
mereka.
Ngrayun yaitu:
karena mereka sudah tidak tertarik lagi dengan pendidikan sebab mereka
sehari-harinya.
KUA, dan sebagainya agar semua masyarakat dapat tertib akan sebuah
PENUTUP
A. Kesimpulan
pemerintah.
75
2. Persamaan dampak yang ditimbulkan dari fenomena pernikahan
ekonomi sederhana.
B. Saran
lain:
pernikahan dini.
maka akan banyak fikiran serta jiwa positif yang tertanam pada diri
pernikahan dini.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Abdullah, Boedi. 2015. Ilmu Fiqh. Bandung: CV Pustaka Setia.
Ariesti, Hadi Sutopo dan Adrinus Arief, 2010. Terampil Mengolah Data
Kualitatif dengan NVIVO. Jakarta Kencana Prenada Media Group.
Fubrianti. 2020. Pernikahan Dini dan Kekersan Dalam Rumah Tngga (Studi
Kasus di Lombok Tiur NTB). Malang: Ahlimedia Press.
Referensi Undang-Undang:
Undang-Undang No 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan.
Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
Referensi Internet:
Naeni, Ristika, 2022. “Angka Pernikahan Dini Meningkat! Mahasiswa
Universitas Dipenegoro berikan Penyuluhan” dikutip dari
http://kkn.undip.ac.id/?p=308400, (diakses pada Sabtu 26 November
2022).
Kurnia, Azizah, 2020. “8 Tujuan Menikah Dalam Islam Menurut Alquran dan
Hadist” dalam https://m.merdeka.com/trending/8-tujuan-menikah-
dalam-islam-menurut-al-quran-dan-hadis-wajib-diketahui-
kln.html?page=2 (diakses pada Rabu 23 November 2022)