Anda di halaman 1dari 6

3/30/2014

JENIS-JENIS PERJANJIAN

Level Kompetensi III

• Jenis-jenis perjanjian ≠ jenis-jenis perikatan.

• Jenis-jenis perikatan:
– Baca sendiri di BAB II Buku Hukum Perjanjian oleh
Prof. Subekti.

• Ps. 1314 BW:


– Suatu perjanjian dibuat dengan cuma-cuma
atau dengan beban.
– Suatu perjanjian cuma-cuma adalah suatu
perjanjian, bahwa pihak yang satu akan
memberikan suatu keuntungan pd pihak
yang lain tanpa menerima imbalan.
– Suatu perjanjian dg beban adalah suatu
perjanjian yang mewajibkan masing2 pihak
utk memberikan sesuatu, melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu

1
3/30/2014

JENIS PERJANJIAN
BERDASAR PRESTASINYA
• Ps 1314 BW merupakan jenis-jenis umum dari
Perjanjian.

• Dikenal dg nama:
1. Perjanjian sepihak / perjanjian cuma-Cuma

2. Perjanjian timbal-balik / perjanjian dg beban

Contoh-contoh
1. Contoh perjanjian sepihak / cuma-cuma:
 Perjanjian hibah
 Perjanjian penitipan murni

2. Contoh perjanjian timbal-balik / dg beban:


 Perjanjian jual-beli
 Perjanjian sewa-menyewa

JENIS PERJANJIAN BERDASAR


WAKTU TERJADINYA
1. Perjanjian konsensuil
 perjanjian yang mengikat sejak adanya
kesepakatan (konsensus) dari kedua belah pihak.

2. Perjanjian riil
 Perjanjian yang tidak hanya mensyaratkan
kesepakatan, namun juga mensyaratkan
penyerahan obyek perjanjian atau bendanya.

2
3/30/2014

 Jadi, perjanjian baru mengikat para pihak,


setelah ada kesepakatan dan penyerahan obyek
perjanjiannya

3. Perjanjian formil
perjanjian yang selain dibutuhkan kata sepakat,
juga dibutuhkan formalitas tertentu, sesuai
dengan apa yang telah ditentukan oleh undang-
undang.

Contoh-contoh
1. Contoh perjanjian konsensuil
 perjanjian jual beli dan perjanjian sewa menyewa
 Ps. 1457 BW:
• Jual beli adalah suatu perjanjian dengan mana pihak
yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan
suatu barang, dan pihak yang lain untuk membayar
harga yang dijanjikan.

• Utk mencegah terikatnya para pihak tanpa kejelasan


kapan barang harus dibayar dan kapan barang hrs
diserahkan, maka kedua hal tsb harus juga disepakati
secara eksplisit oleh para pihak. Tdk cukup hanya
mengandalkan ps. 1457 BW

 Ps. 1548 BW:


• Sewa menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana
pihak yang satu mengikatkan diri untuk memberikan
kenikmatan suatu barang kepada pihak yang lain
selama waktu tertentu, dengan pembayaran suatu
harga yang disanggupi oleh pihak tersebut terakhir itu.
Orang dapat menyewakan pelbagai jenis barang, baik
yang tetap maupun yang bergerak.

3
3/30/2014

2. Contoh perjanjian riil


 perjanjian penitipan barang dan perjanjian
pinjam pakai

 Pasal 1694 BW:


• Penitipan barang TERJADI (catatan: Mengikat) bila
orang menerima barang orang lain dengan janji untuk
menyimpannya dan kemudian mengembalikannya
dalam keadaan yang sama.

• Jadi, perj Penitipan Barang mengikat para pihak, hanya


apabila barang yg diperjanjikan telah diserahkan.

3. Contoh perjanjian formil


 Pembebanan jaminan fidusia
 Pasal 5 (1) UU Jaminan Fidusia No. 42/1999:
• Pembebanan Benda dengan Jaminan Fidusia dibuat
dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia dan
merupakan akta Jaminan Fidusia.
• Ps. 6-nya mengatur apa saja isi Akta Jaminan Fidusia
tsb.

– Tanpa dipenuhinya syarat formil tsb (akta notaris


yg berisi hal2 tertentu), perjanjian jaminan fidusia
tidak mengikat para pihak, dg kata lain perjanjian
tsb tidak dapat dipaksakan berlakunya.

JENIS PERJANJIAN
BERDASAR PENGATURANNYA
1. Perjanjian bernama
 Perjanjian yang secara khusus diatur di dalam
undang-undang.

2. Perjanjian tidak bernama


 Perjanjian yang tidak diatur secara khusus di
dalam undang-undang

4
3/30/2014

3. Perjanjian campuran
 Perjanjian yang merupakan kombinasi dari dua
atau lebih perjanjian bernama.

Contoh-contoh
1. Contoh perjanjian bernama
 Seluruh perjanjian khusus yg diatur dalam Buku
III Perikatan KUHPerdata

2. Contoh perjanjian tidak bernama


 Perjanjian leasing
 Perjanjian franchising

3. Contoh perjanjian campuran


 Perjanjian sewa beli

TAMBAHAN JENIS PERJANJIAN


1. Perjanjian pokok

2. Perjanjian assessoir
 Perjanjian yg ada krn adanya perjanjian pokok,
tidak dapat berdiri sendiri, tetapi mengikuti/
membuntuti perjanjian lainnya yang merupakan
perjanjian pokok.

5
3/30/2014

 Konsekuensi dari perjanjian assessoir ini adalah


bahwa jika perjanjian pokok tidak sah, atau
karena sebab apa pun hilang berlakunya atau
dinyatakan tidak berlaku, maka secara hukum
perjanjian assessoir juga ikut menjadi batal.

• Contoh:
– Perjanjian hutang-piutang/kredit adlh perjanjian
pokok
– Perjanjian jaminan fidusia adlh perjanjian
assessoir dari perjanjian hutang-piutang.
– Perj kredit-nya batal/tidak sah, maka perj
jaminan fidusia otomatis batal

Anda mungkin juga menyukai