Anda di halaman 1dari 2

https://www.hidupkatolik.com/2023/02/28/67627/dupa-dan-ukupan-dalam-tradisi-gereja.

php

Tidak ada suatu ketentuan baku tentang penggunaan dupa. Hanya memang diingatkan agar
pemakaiannya digunakan secara tepat dan layak. Namun kita pahami penggunaan dupa
dimaksudkan sebagai suatu tanda atau ungkapan penghormatan. Selain itu dupa dalam tradisi
Gereja juga merupakan suatu simbol penyucian dan pemurnian, yang menandakan doa-doa umat
beriman di hadapan Allah yang kudus. Inilah kiranya yang menjadi prinsip atau kriteria dasar
untuk menempatkan penggunaan dupa.

https://www.hidupkatolik.com/2022/10/22/64451/haram-dan-halal-dalam-katolik.php
Meskipun dalam Gereja Katolik kata haram dan halal jarang terdengar, masyarakat secara umum
peduli akan istilah tersebut, belum lagi semakin hari di masyarakat, seperti di restoran- restoran
ada logo “halal” yang terpasang. Lalu, “mengapa Gereja Katolik tidak terlalu memperhatikan hal
tersebut?
https://www.hidupkatolik.com/2021/10/10/56058/apakah-yang-dimaksud-infalibilitas-
kepausan.php

Gereja Katolik lahir dari Rahim Allah sendiri. Tuhan Yesuslah menjadi pendiri dari Gereja,
bukan para rasul. Bukti pendirian itu dapat dilihat dalam Injil Matius yaitu ketika Tuhan Yesus
berbincang dengan Petrus. Ia menanyakan sejauh mana Petrus mengenal diri-Nya. Saat itulah, Ia
menyampaikan pesan bahwa Dia akan mendirikan jemaat-Nya di atas batu karang (Bdk. Mat.
16:18). Ini menegaskan bahwa Petrus diberi kuasa menjadi pemimpin bagi seluruh Gereja-Nya.
Di sinilah kuasa pertama Petrus diberikan oleh Tuhan. Saat inilah Petrus menjadi pemegang
kebenaran iman akan Tuhan Yesus.

https://www.katolisitas.org/tentang-malaikat-pelindung-dan-eksorsisme/
Di dalam Alkitab PL kita mengetahui bahwa para malaikat diutus Allah untuk menjaga umat-
Nya, seperti contohnya dalam kisah Lot (lih. Kej 28-29); bangsa Israel (lih. Kel 12-13); Nabi
Musa (Kel 32:34). Dalam kitab Mazmur 91:11, “sebab malaikat-malaikat-Nya akan
diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.”
https://web.facebook.com/groups/rumahapologetika1/permalink/1907225002992062/?
mibextid=Nif5oz&paipv=0&eav=Afb6bacnrOmLG9qxbBRIais9mznnAmkh8VE-
4DVqAVTOhQvubLUGx-8j_S41FWQa320&_rdc=1&_rdr
Ada sejumlah orang mempertanyakan mengapa Gereja Katolik tidak membedakan antara Baptisan
air dan Baptisan Roh Kudus. Umumnya mereka berpegang bahwa sepertinya dalam Injil, Yohanes
Pembaptis membedakan antara keduanya, atas dasar Yoh 1:32-33. Bagaimana tanggapan Gereja
Katolik tentang hal ini?

https://www.facebook.com/groups/2247312825310804/permalink/9053313851377300/?
mibextid=Nif5oz&paipv=0&eav=Afa-
FhgCLE9xJs25vbvuquH7d32_GFxPHOckYCxyYxhdZBwU97H686ivHUE3xZLU6YU&_rdr

Apakah yang diajarkan Gereja mengenai hati nurani? Hati nurani adalah inti diri manusia yang
paling rahasia, dan sanggar sucinya. Di dalamnya, "manusia menemukan hukum yang tidak
diterimanya dari dirinya sendiri, tetapi yang harus ia patuhi" (GS 16). Dalam hati nuraninya,
manusia tidak hanya menemukan hukum kodrat (bdk. Rm 2:15) tetapi ia menjumpai Allah
sendiri, pencipta dari hukum itu.

Anda mungkin juga menyukai