Anda di halaman 1dari 4

SOAL UAS

FIQH KONTEMPORER PENDIDIKAN

KI SEMESTER III

STAI PUBLISISTIK THAWALIB JAKARTA TAHUN AJARAN 2021/2022

Nama : Arvian Dwi


Prodi : Kependidikan Islam
Semester : 3 (tiga)
NIM : 2214.20.0078

1. Selama ini kita mengenal konsep boarding school dan home schooling. Jelaskan apa
yang anda pahami tentang kedua pola pendidikan tersebut, dan menurut anda apa yang
melatarbelakangi lahirnya kedua pola tersebut.

Jawaban

- Boarding School : adalah proses pendidikan (transfer ilmu pengetahuan) yang


mengambil konsep satu lingkungan hidup. Dimana antara guru dengan murid hidup pada satu
lingkungan kehidupan. Jadi dapat dibahasakan, “murid mendatangi ilmu”.

Konsep pendidikan ini, saya katakan efektif dilihat dari sisi berkahnya. Karena prinsip
dari ilmu yakni dimuliakan, didatangi, dilayani. Jikalau begitu, maka ilmu akan menerima kita.
Karena didalam boarding school, siswa diberikan kesempatan untuk memuliakan guru, dan
dapat belajar dengan fokus.

- Latar belakang boarding school : prinsip belajar agar menghasilkan hasil yang
maksimal adalah “Ilmu didatangi bukan mendatangi” dan pula “Belajar akan lebih efektif
dengan hidup bersama”.
Dengan latar belakang diatas, maka dibutuhkan lingkungan belajar yang satu area kehidupan,
yakni dengan boarding school.

- Home Schooling : adalah proses pendidikan (transfer ilmu pengetahuan) yang


mengambil konsep sekolah di rumah. Dimana guru mendatangi rumah murid. Jadi dapat
dibahasakan “Ilmu mendatangi penuntutnya”.

Konsep pendidikan ini, saya katakan tidap efektif dilihat dari berkahnya. Karena murid
akan dibuat nyaman,sehingga dapat dengan mudah merendahkan ilmu yang mendatanginya.
Dan ilmu akan ternilai hina karena mendatangi penuntutnya, dan terkesan tidak dimuliakan
(didatangi).

- Latar belakang Home Schooling : belajar dengan kawan-kawan yang banyak, akan
terasa sulit, karena guru harus fokus kepada banyak murid. Sedangkan belajar sendiri dan satu
guru, maka akan membuat lebih fokus, karena hanya 1 murid.

2. Isu radikalisme juga ikut menyasar ke dunia pendidikan Islam di tanah air. Ada
anggapan seolah-olah benih radikalisme tumbuh dari pola pendidikan Islam yang
kuat.
a. Apa yang anda pahami tentang konsep radikal dan radikalisme.
- Konsep Radikalisme adalaha suatu sikapyang mendambakan perubahan total bersifat
revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai nilai secara drastis melalui kekerasan.

b. Bagaimana pendapat anda terhadap anggapan atau tuduhan di atas.

- Sangat mengecam keras anggapan itu. Karena sejatinya ajaran islam yang murni
tidaklah mengajarkan kekerasan (kedzaliman), bakan islam mengecam kedzaliman
walaupun bentuknya ringan, seperti mencubit teman.

Saya sangat yakin, mereka yang berpendapat seperti itu, tidaklah lain orang bodoh yang
sama sekali tidak mengenali ajaran islam. Dan mereka tidak berhak memvonis tanpa ada
ilmu.
3. Permendikbud Nomor 30 tahun 2021 tentang kekerasan seksual di lingkungan
perguruan tinggi, ternyata menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Apa pendapat
anda terhadap terbitnya peraturan menteri tersebut.

- Yang menjadi kontra yakni, penggunaan frasa “tanpa persetujuan korban”. Masyarakat
menilai bahwa ini termasuk usaha pemerintah dalam menghalalkan perzinaan.

Karena seakan-akan mengatakan “kalau dengan persetujuan korban, maka bukan kekerasan
seksual”.

- Tanggapan saya :

Hukum manusia yang tidak merujuk pada hukum Allah (Alqur’an dan Hadits), maka
akan ada kecacatan didalamnya. Karena hanya hukum Allah yang sempurna “Pada hari ini,
telah aku sempurnakan agamamu (islam) untuk mu (orang mukmin)…”

Maka saya menilai, bahwa penggunaan “tanpa persetujuan korban” disisilain


mempersilahkan jika keduanya ridha. Dan pemerintah tidak mengusahakan pencegahan
perzinaan yang sama-sama ridha. Karena pemerintah enggan mengambil pusing mengurusi
perzinaan.

Dan sikap ini sangat mengiris hati masyarakat yang baik-baik, karena akan banyak
terjadi perzinaan dengan mudah.

Maka soslusi dari hal ini, yakni menasehati pemerintah sesuai dengan kedudukan kita.
Dan mencegah dalam lingkup kecil yakni menjaga diri kita dan keluarga kita terjatuh dalam
perzinaan, dan menyibukkan diri terhadap ketaqwaan, karena Allah menjaga orang yang
bertaqwa.

4. Bagaimana mengelola media sosial dalam konteks pengembangan pendidkan


Islam. Uraikan secara praktis dan sistematis.

- Yakni memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan medsos untuk


pengembangan pendidikan.
1. Yakni mulai dengan kita belajar prihal ilmu yang kita bagikan
2. Mengenali cara menggunakan medsos
- Fitur-fitur yang ada
- Cara membuat konten
3. Mengenali kesempatan-kesempatan yang tersedia dan situs-situs berkumpulnya target
pendidikan kita
Misal : massa medsos memerlukan ilmu tentang luar angkasa
4. Lalu berkreasi dengan mengkorelasikan keahlian bermedsos dengan ilmu
pengetahuan

5. Tuliskan tiga ayat al-Qur’an berikut artinya yang berbiara tentang konsepsi
pendidikan.

QS Al Baqarah ayat 31

QS Al Isra ayat 24

QS An Naml ayat 91

Anda mungkin juga menyukai