Anda di halaman 1dari 7

Nama : Pujawara Maylan

NIM : 2301660037
Kelas : Matematika C

ISLAM DAN PENDIDIKAN TOPIK 2

1. KONSEPSI ISLAM TENTANG PENDIDIKAN


Konsepsi = pendapat/paham/rancangan mengenai suatu ide.
UU No 20 Tahun 2003 mengenai sistem Pendidikan nasional. Dengan proses
Pendidikan akan menimbulkan usaha sadar agar seseorang belajar sehingga memiliki
kemampuan dan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Pendidikan merupakan
proses transfer ilmu dari guru ke siswa.
Pendidikan dalam konteks islam ada 4, yaitu :
a. At-tarbiyah = Pendidikan/proses menumbuhkan dan mengambangkan seseorang
atau pembinaan siswa secara jasmani dan Rohani. (Kognitif)
b. At-Ta’līm (pembinaan untuk meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan). Contoh :
konsisten dalam menerapkan ke anak. (Psikomotorik)
c. At-Ta’dīb (pembinaan untuk memperbaiki adab, akhlak dan sopan santun) atau
mendidik disiplin. (Afektif)
d. Ar-Riyāḍah (latihan untuk meningkatkan taqwa). (Jiwa)
Secara terminologis : Muhammad SA Ibrohimy dan Omar Muhammad Al-Taumi Al-
Syaibani.
Kesimpulan : Pendidikan dalam konsepsi islam merupakan proses transformasi dan
internalisasi ilmu dan keterampilan dan nilai pada peserta didik melalui pertumbuhan
dan pengembangan potensi fitrahnya guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan
hidup dalam segala aspeknya (jasmani, rohani, dll)
Penyelenggaraan pendidikan di dalam Islam didasarkan pada paradigma
a. Pendidikan berlaku untuk semua orang
b. Pendidikan berlangsung seumur hidup
c. Pendidikan dapat diperoleh dimana saja, baik di dalam negeri maupun di
mancanegara
d. Pendidikan dalam konteks islam diarahkan agar peserta didik memiliki tauhid yang
kokoh
Pendidikan dalam konteks islam juga diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi
yang dimiliki oleh peserta didik .
2. SUMBER PENDIDIKAN DALAM ISLAM
a. Wahyu Allah (Al-quran)
b. Sunnah rosul (Hadis)
c. Intelek manusia
d. Sejarah Islam
Sumber lain : Ayat Qauliyah (contoh al-hadid ayat 4, al kahfi ayat 25 (tentang
matematika)) dan Ayat Qauniyah (contoh teori big bang)
3. DASAR PENDIDIKAN DALAM KONSEP ISLAM
Tiga amanah manusia hidup di muka bumi :
a. Amanah fitriyah
b. Amanah khalifah = manusia mengelola bumi
c. Amanah ibadah = manusia melakukan segala hal hanya untuk beribadah kepada
Allah
4. SASARAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM KONSEP ISLAM
Untuk pengembangan dan pembinaan manusia supaya hidup seimbang sebagai
manusia dan hamba Allah. Tujuan pendidikan islam :
Tujuan pendidikan dalam konsepsi Islam dapat dipilah menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Secara umum tujuan pendidikan menurut Islam identik
dengan tujuan hidup manusia (dua amanah dalam pembahasan sebelumnya, yakni
sebagai khalifah dan untuk beribadah kepada Allah SWT). Tujuan hidup manusia
tersebut akan bermuara pada “mendidik anak atau peserta didik menjadi orang-orang
yang bertaqwa (muttaqin) kepada Allah”. Adapun secara khusus, tujuan pendidikan
menurut Islam merupakan penjabaran dari tujuan umum, yakni membina dan
membimbing peserta didik untuk dapat menunaikan, tidak hanya kewajiban sebagai
muslim yang terdapat pada rukun Islam (mendirikan shalat, mengeluarkan zakat,
melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan ibadah haji ke Makkah),
tetapi juga segala amal kebajikan atau amal saleh dalam rangka mendekatkan diri
kepada Allah SWT (hablum minallah) dan amal saleh yang bersifat sosial (hablum
minannas).
Aspek yang perlu dikembangkan : menyempurnakan hambluminallah, habluminannas,
dan mewujudkan harmoni atau keselarasan di antara kedua hubungan tersebut.
3 paradigma dalam islam : paradigma pendidikan berwawasan tauhid(healing),
paradigma pendidikan kemanusiaan(keluarga), paradigma pendidikan pemberdayaan
(guru sebagai fasilitator).
5. MEDIA PENDIDIKAN DLM KONSEPSI ISLAM
Berkaitan dengan 3 paradigma di atas.
- Tauhid = healing untuk mengagumi ciptaan Allah
- Kemanusiaan = keluarga dan lingkungan sekitar
- Pemberdayaan = guru dan semua media yang terdapat di sekolah yang dapat
mengoptimalisasi tida dimensi pendidikan dari peserta didik
6. METODE PENDIDIKAN DALAM KONSEPSI ISLAM
Metode situasional, conditioning, kebermaknaan, dialogis, enquiry, uswah al-hasanah,
pembimbingan dengan kasih sayang, bercerita.
SESI DISKUSI :

1. Pertanyaan : Ibu dikatakan sebagai madrasah pertama bagi anaknya, namun ibu
menitipkan anaknya ke pondok/madrasah, terkait hal tersebut bagaimana tugas
ibu sebagai madrasah bagi anaknya. (Nanik)
Jawaban :
Tugas ibu sebagai madrasah bagi anaknya tetap ada karena ketika anak itu terlahir
pendidikan pertama yang ia dapatkan dari keluarga terutama seorang ibu. Ketika
seorang ibu menitipkan anaknya ke pondok/madrasah justru sebagai bentuk perhatian
seorang ibu untuk memberikan pendidikan lebih pada anaknya karena merasa waktu
untuk bersama anaknya mulai terbatas.
2. Pertanyaan : Kondisi Pendidikan saat ini terbagi menjadi kelas mulai dari atas
menengah bawah, tidak seperti diluar negri yang sudah mulai merata, padahal
education for all, tanggapan dari fenomena tersebut bagaimana dan kenapa
terjadi hal tersebut? (M.Zahwan)
Jawaban :
Tanggapan terhadap fenomena tersebut pastinya tidak setuju dengan adanya sistem
kelas dalam Pendidikan. Namun adanya sistem kelas dalam Pendidikan ada karena
beberapa factor, dalam hal ini factor pemerintahan memiliki pengaruh, pemerintah
sudah mengupayakan sebaik mungkin untuk proses penyerataaan sehingga Pendidikan
dapat dijangkau segala lapis Masyarakat, hingga program wajib belajar 12 tahun,
namun hal tersebut hingga saat ini masih menjadi masalah dipemerintahan sendiri
dikarenakan masih belum optimalnya jangkauan pemerintah dan alasan lainnya.
Pemerintah juga dibantu dengan Lembaga Pendidikan non pemerintahan untuk
membantu Pendidikan di Indonesia salah satunya Muhammadiyah yang menyediakan
Lembaga Pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut. Selain itu tingkatan sosial
Masyarakat, ada Masyarakat dengan ekonomi atas, menengah hingga bawah, dengan
tingkatan ekonomi Masyarakat akan memilih Pendidikan yang lebih (mengeluarkan
dana yang lebih). Beberapa alasan tersebut menjadi penyebab adanya kelas Pendidikan.
Tambahan : Pendidikan di Indonesia pada saat ini fokus dalam pemerataan, terlihat dari
sistem zonasi yang digunakan disekolah. Beberapa factor yang membuat adanya sistem
kelas karena keterbatasan sumber daya yang ada, adanya kesenjangan sosial, masalah
geografis yang masih terpusat dijawa, banyak tempat mengalami keterbelakangan
Pendidikan, Pendidikan tidak bisa diakses oleh semua orang. Kurangnya kualitas
Pendidikan di Indonesia. (Mugi)
3. Menambahkan : Hadist Rasulullah berkaitan dengan “Tuntutlah ilmu hingga ke
negeri China” merupakan hadist dhoif namun dapat digunakan sebagai motivasi
dari mempelajari ilmu. Cina dalam artian pernyataan tersebut bukan sebagai
suatu negara, namun jarak arab dan cina sungguh jauh, cina sebagai jauhnya
jarak dalam menempuh Pendidikan sehingga dapat menjadi penyemangat.
(Meike)
Tanggapan :
Hadist yang dicantumkan setelah dikaji kembali merupakan hadist dhoif, namun
pernyataan yang ada dapat dinyatakan sebagai pernyataan yang benar. Kedepannya
dapat menjadi pembelajaran agar dapat mengecek dengan teliti keshahihan hadist.
TANTANGAN UTAMA PENDIDIKAN DALAM MUSLIM
KONTEMPORER

Tantangan Utama Pendidikan di Masyarakat Muslim Kontemporer.

1. Kemiskinan dan ketimpangan sosial


2. Radikalisme dan terorisme
3. Perang dan konflik
4. Diskriminasi gender
5. Kecanggihan teknologi

Dampak Negatif yang signifikan terhadap pendidikan di masyarakat Muslim kontemporer

• Kemiskinan dan ketimpangan sosial menyebabkan banyak anak-anak Muslim tidak dapat
bersekolah.

• Perang dan konflik menyebabkan banyak sekolah yang rusak atau hancur, dan banyak guru yang
tewas atau terluka.

• Diskriminasi gender menyebabkan perempuan dan anak perempuan Muslim sering kali tidak
mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar.

• Radikalisme dan terorisme dapat menghambat kebebasan berekspresi dan berdiskusi di sekolah

Contoh konkret bagaimana nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dalam pendidikan dapat
membantu mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

1. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan untuk semua orang, tanpa memandang latar
belakang sosial, ekonomi, atau gender
2. Menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif untuk semua siswa, terlepas dari
agama, ras, atau etnis mereka
3. Mendorong dialog dan toleransi antar siswa dari berbagai latar belakang
4. Mengembangkan kurikulum yang mengajarkan nilai-nilai Islam, seperti keadilan, persamaan,
dan toleransi.
5. mualimin membangun santri yang kompeten dan unggul dibidang ilmu dasar keislaman,
teknologi seni, dan budaya. mualimin membangun santri yang berkepribadian dan akhlak
seorang peminpin yang berkemajuan. bermental mandiri solutif dan produktif
6. Pondok Modern Darussalam Gontor adalah membentuk pribadi beriman, bertakwa dan
berakhlaq karimah yang dapat mengabdi pada umat dengan penuh keikhlasan dan berperan
aktif dalam memberdayakan masyarakat.

Berikut adalah beberapa contoh lembaga yang mengimplementasikan nilai dan prinsip islam
dalam pendidikan.

1. Di Indonesia, Yayasan Pendidikan Islam Al-Fath menerapkan prinsip-prinsip keadilan dan


persamaan dalam pendidikannya.
2. Di Malaysia, Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM) meluncurkan program Peace
Education yang bertujuan untuk mempromosikan toleransi dan perdamaian di kalangan siswa
Muslim
3. Di Timur Tengah, Madrasah Al-Azhar menerapkan prinsip-prinsip keadilan, persamaan, dan
keterbukaan dalam pendidikan

Nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dalam pendidikan dapat membantu mengatasi tantangan-
tantangan pendidikan di Masyarakat Muslim kontemporer.

1. Keadilan
2. Persamaan (Q.S Al Hujurat ayat 13)
3. Keterbukaan
4. Toleransi (Q.S Al Baqarah ayat 256)
5. Kesatuan (Q.S Al Anfal ayat 63)

Anda mungkin juga menyukai