Anda di halaman 1dari 5

INSTALASI HEMODIALISIS PROSEDUR MANUAL REUSE DENGAN RENALIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KURJ DEPOK MEDIKA
00 1 dari 5

SPO Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur

HEMODIALISA

Penggunaan dializer lebih dari satu kali untuk pasien yang sama,
Pengertian umumnya dipakai kembali bila total cell volume dializer ≥80% dari
dializer baru
Membilas, Membersihkan, testing, dan melakukan desinfectan pada
Tujuan
dializer yang akan digunakan kembali.
Dilakukan untuk tabung dializer yang digunakan kembali oleh pasien
Kebijakan yang sama, denga maksimal penggunaan 8 kali (1 kali tabung baru dan 7
kali reuse)
Petugas Perawat
1. Cairan renalin 3,5%
2. Cairan renalin 1%
3. Spuit 50cc
Peralatan 4. Glove non steril
5. Apron/baju pelindung
6. Kacamata
7. Masker
Prosedur Pelaksanaan 1. Identifikasi nama, tanggal, jenis tabung, reuse ke-..
2. Mencuci tangan
3. Memakai APD (masker,aprondan glove non steril)
4. Siapkan cairan renalin 3.5% dan renalin 1% untuk merendam atau
desinfectan port caps dan RC connectors atau untuk merendam
tutup dializer.
5. Lakukan proses reuse dengan tahap-tahap
a. Precleaning
INSTALASI HEMODIALISIS PROSEDUR MANUAL REUSE DENGAN RENALIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KURJ DEPOK MEDIKA
00 2 dari 5

Pembilasan dengan air R.O (flush)


1) Lakukan flush atau pembilasan pada kompartemen darah
dari arah arteri ke vena (atas ke bawah)
2) Kemudian lakukan pembilasan pada kompartemen dialisat
dari bawah ke atas dengan berlawanan arah dengan
kompartemen darah. Kemudian lakukan pembilasan dari
atas ke bawah
3) Lakukanlah berulang-ulang secara bergantian. Untuk
terakhir bersihkan dengan air R.O kompartemen darah dari
vena ke arteri
b. Cleaning/pembersihan
Pembilasan dilakukan dengan renalin 3.5%
1) Alirkan renalin yang sudah diencerkan dengan konsentrasi
3.5% untuk membilas kompartemen dialisate dari bawah
keatas kemudian alirkan kembali renalin untuk membilas
kompartemen dialisate dari atas ke bawah.
2) Alirkan renalin 3.5% untuk membilas kompartemen darah
dari arteri ke vena dan sebaliknya (vena ke arteri). Alirkan
terus renalin atau diamkan selama ±10 menit.
c. Testing/pengujian
1) Test visual : dilihat apakah masih ada bekuan darah
didalam ginjal buatan, bila masih ada maka dializer tersebut
sebaiknya harus dibuang.
2) Testing kebocoran membrane dializer (prerssure leak test)
a) Untuk mengetahui adanya kebocoran pada membrane
(leak) dapat dilakukan secara manual menggunakan
Pressure Gauge dan balon karet seperti pada tensi
meter manual
b) Pertama-tama hubungka pressure gauge berikut balon
karet ke kompartemen darah arteri. Biarkan kediua
INSTALASI HEMODIALISIS PROSEDUR MANUAL REUSE DENGAN RENALIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KURJ DEPOK MEDIKA
00 3 dari 5

kompartemen dialisate terbuka ke athmosphere


c) Kosongkan air yang ada di kompartemen darah dan
dialisate
d) Pada kompartemen darah vena sambungkan selang
darah yang dihubungkan ke syiring 50cc, lalu berikan
tekanan ke kompartemen darah vena melalui syringe
50cc (1-2 bar) sampai meter (pressure gauge)
menunjukkan nilai tertentu
e) Klam selang darah yang terhubung ke syringe.
Perhatikan penurunan tekanan pada pressure gauge
selama 1 menit.
3) Test FBV/TCV (total cell volume) atau priming volume
a) Menurut AAMI dializer dikatakan masih layak
digunakan kembali jika mempunyai TCV (total cell
volume) minimum 80%
b) Isi penuh kompartemen darah dengan air R.O dan tutup
4 lubang pada kompartemen darah dan dialisate dengan
menggunakan tutup dializer, siapkan gelas ukur 100cc.
c) Buka penutup kompartemen darah vena pada dializer,
letakkan dializer tepat diatas gelas ukur dan biarkan air
keluar dari dializer dan tampunglah pada gelas ukur
100cc (jangan sampai tumpah atau berceceran)
d) Ukurlah berapa cc air yang tertampung digelas ukur,
jika total volume air yang tertampung digelas ukur =
80% dari priming volume dializer adri 100% priming
volume dializer baru, maka dializer tersebut masih
layak untuk digunakan kembali.
d. Sterilisasi
Pengisian dializer dengan larutan sterilisasi/renalin
1) Setelah proses test selesai, lakukan pengisisan renalin 3,5%
INSTALASI HEMODIALISIS PROSEDUR MANUAL REUSE DENGAN RENALIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KURJ DEPOK MEDIKA
00 4 dari 5

secara merata pada kompartemen darah dan kompartemen


dialisate
2) Pengisisan dilakukan mulai dri bawah (vena ke arteri) dan
tidak boleh ada gelembung udara, sesuai dengan standar
AAMI, bahwa pengisisan sterilant atau disinfectant
(renalin) haruslah 3X volume dializer
3) Pertama isi kompartemen darah dan dialisate dengan
renaline, setelah merata buka tutup dializer dan biarkan
renaline terbuang
4) Langkah kedua, isi kembali dengan renalin dan kemudian
buang kembali renalin
5) Langkah ke tiga, isi kembali kompartemen darah dan
kompartemen dialisate kemudian tutup dengan kencang
kompartemen darah dan kompartemen dialisate dengan
konector yang sudagh direndam dengan renalin bersih 1%
6) Periksa kedua kompartemen apakah sudah terisi penuh dan
ada gelembung udara didalamnya atau tidak
7) Bilaslah seluruh permukaan dializer dengan kain kassa
yang sudah direndam dengan renalin 1% bersih

e. Dokumentasi dan penyimpanan.


Dokumentasikan dalam buku reuse dalam bentuk table,
sekurang-kurangnya berisikan : nama, hari/tanggal, reuse ke-…,
TCV 80%, jenis dializer, dan petugas reuse.
Untuk penyimpanan :
- Simpanlah dializer ditempat/lemari yang tertutup dan
terlindung dari sinar matahari
- Dializer diletakkan dengan kompartemen dialisate
menghadap keatas
- Disimpan minimum 11 jam sebelum digunakan kepasien
INSTALASI HEMODIALISIS PROSEDUR MANUAL REUSE DENGAN RENALIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


KURJ DEPOK MEDIKA
00 5 dari 5

dan maksimal 4 minggu


- Pisahkan antara dializer yang normal dan pasien yang positif
Hep-C atau HIV
- Setelah selesai melakukan reuse, petugas reuse harus
mencuci tangan dengan sabun desinfectan

Unit Terkait Ruang Hemodialisa.

Anda mungkin juga menyukai