Anda di halaman 1dari 8

1.

Pengertian Reuse dializer adalah :


Suatu tindakan proses penggunaan dializer ulang, yang dilakukan secara manual
atau otomatis ( dengan mesin ).
2. Tujuan :
Dapat dipakai ulang pada pasien yang sama.
Meringankan biaya dialysis.
Mencegah terjadinya first use syndrome ( gejala timbul karena pemakaian alat baru atau
alat pertama kali ).
3. Kebijakan :
Adanya persetujuan penggunaan reuse dializer dan kesepakatan harga reuse dializer antara
pasien dengan petugas dialysis atau Administrasi.
Dializer dapat di reuse maksimum 8 kali.
Pasien menanda tangani persetujuan reuse dalizer.

4. Persiapan : Reuse secara Otomatis Reuse secara Manual

4.1 Fasilitas pembersih dializer , antara lain:


4.1.1 Mesin pembersih dializer secara otomatis atau manual .
4.1.2 Tempat pembersih dializer atau kran RO dializer hepatitis positif dan
HIV harus dipisahkan dengan umum .
4.1.3 Disediakan exhaust fan dan ruangan pembersih dializer berAC.
4.1.4 Lampu penerangan harus terang.
4.1.5 Disediakan wastafel ( tempat cuci tangan ) kran yang tidak diputar
dengan tangan dan ditempat cuci tangan dilengkapi dengan :
( cairan desinfectan, sarung tangan tidak steril, kertas handuk, masker,
apron dan kaca mata ).
4.1.6 Tempat sampah tertutup untuk blood lines dan dializer kotor.
4.1.7 Tersedia saluran pembuangan air di ruang pembersih dializer agar
tetap bersih, kering dan tidak berbau amis.

4.2 Air Reveres Osmosis ( RO ) :


4.2.1 Hasil kualitas air RO memenuhi syarat AAMI , antara lain :
Parameter Elektrolit , Logam, Bakteri dan Endotoxin sesuai standard.
4.2.2 Tekanan air RO di ruang pembersih dializer mencapai 2 bar, dengan
menggunakan pressure gause.
4.2.3 Perawatan dan pergantian system RO, tetap dimonitor oleh petugas
Rumah Sakit.
4.2.4 Pengetesan clorin, cloramines, Calsium dan Magnesium tetap
dilakukan 2x / hari oleh perawat dialysis dan dicatat dalam buku
pendokumentasian sebagai perawatan ( maintenance ) RO .
2

4.3 Penyimpanan dializer yang telah dibersihkan :


4.3.1 Menggunakan lemari tertutup dan gelap ( tidak tembus cahaya).
4.3.2 Penyimpanan dializer dipisahkan dengan yang terinfeksi.
4.3.3 Dializer dapat digunakan setelah proses reuse 24 jam ( formalin ).
4.3.4 Dializer dapat digunakan setelah proses reuse 6 - 8 jam ( renalin ).
4.3.5 Dializer tidak digunakan, jika masa penyimpanan telah melewati 10
hari – 14 hari . ( karena konsentrasi larutan sterilisasi sudah berkurang /
hilang ) jika dializer tsb diperlukan ,maka dapat direuse kembali .
4.4 Petugas pembersih dializer :
4.4.1 Menggunakan apron, kacamata, masker dan sarung tangan tidak steril.
4.4.2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan membersihkan dializer.
4.4.3 Melakukan pendokumentasian secara lengkap dan jelas, baik dengan
komputer maupun secara manual.
4.4.4 Memperhatikan ketentuan yang berlaku, seperti;
 Menghitung total volume dializer yang telah dibersihkan > 80 %
dari volume dializer baru.
 Keadaan dializer bersih dan bebas dari bekuan darah.
 Dializer harus terisi penuh dengan larutan sterilisasi .
( terisi dalam kompartemen darah dan kompartemen dialisat ).
 Menggunakan test strip untuk memastikan larutan sterilisasi masih
berada didalam dializer atau tidak .

( test strip potency peracetic acid = konsentrasi renalin masih


memadai di dalam dializer ).
 Menggunakan test strip untuk memastikan dializer telah bebas
dari larutan sterilisasi, setelah dibilas dengan normal saline 0,9%
sebanyak 2000 ml.
( test strip residual peroxide = konsentrasi renalin sudah tidak
ada di dalam dializer ).
4.4.5 Secara rutin 1 x dalam setahun dilakukan pemeriksaan darah terhadap
hepatitis dan H I V .
4.4.6 Diberikan vaksinasi sesuai hasil titer darah dan diperiksa kembali
darah jika vaksinasi berakhir.
4.4.7 Foto Thorax ( X – Ray ) .

5. Prosedur :
5.1 Peralatan :
5.1.1 White board , spidol 500.
5.1.2 Mangkok untuk merendam tutup dializer .
5.1.3 Dializer .
5.1.4 Spuit 50 cc, klem pe- an dan Stecky label .
5.1.5 Pendokumentasian manual .
 Buku reuse.
 Pulpen, spidol 70.
5.1.6 Pendokumentasian otomatis dengan komputer dan printer.

5.1.7 Larutan untuk pembersih dializer manual, antara lain :


 Peroksida ( H2O2 ) 3% .
 Formalin 4 % ( bersifat disinfektan ) hanya membunuh bakteri tidak
virus atau spora.
 Larutan sterilisasi untuk merendam tutup dializer.
 Larutan disinfektan untuk mencuci tangan.
5.1.8 Larutan untuk pembersih dializer otomatis dapat membunuh bakteri,
spora, jamur, virus hepatitis, virus TBC adalah :
 Renalin 21 %, terdiri dari ;
 Hydrogen peroxide.
 Peracetic acid.
 Acetic acid.
 Puri steril 3 %, terdiri dari ;
 Peracetic acid .
5.2 Cara kerja :
5.2.1 Bilas air RO pada :
Ruang darah dan ruang dialisat lakukan dengan berlawanan arah dan
secara bergantian , hilangkan bekuan darah dari dializer .
Air RO

Air RO

5.2.2 Berikan H2O2 pada :


Ruang darah dan ruang dialisat, alirkan atau diamkan selama 10 menit.

H2O2

H2O2

5.2.3 Bilas air RO pada :


Ruang darah dan ruang dialisat lakukan secara berlawanan arah dan
bergantian sampai dializer bebas dari peroksida ( H2O2 ) .

Air
RO

Air
ROtekanan Air RO pada dializer dengan menggunakan
5.2.4 Pengecekan
pressure gause , caranya :
 Alirkan salah satu ruang dialisat dengan air RO .
6

 Tutuplah ruang dialisat yang satu dengan kopler yang mempunyai


pressure gause.
 Air RO akan mengalir dari ruang dialisat ke ruang darah ( Back
Filtrasi ).
 Lakukan secara bergantian, selama 10 menit .

Air
RO

Tekanan
dalam
pressure
gause
menunjukan

5.2.5 Pengukuran total volume :

 Ukurlah isi dializer pada kompartemen darah dengan gelas ukur 100 cc
& spuit 50 cc .
 Perhatikan saat mengukur total volume :
º Letakan dializer tepat diatas gelas ukur.
7

º Bebaskan Air RO dalam dializer.


º Pastikan Air RO sudah tidak ada dalam dializer.
º Lihat dalam gelas ukur , berapa total Volume dalam dializer.
º Total Volume diatas 80 % dari volume dializer baru, layak dipakai .

5.2.6 Pengisian dializer dengan larutan sterilisasi :


 Isilah dializer dengan renalin atau puristeril ( yang dianjurkan )
secara merata .
 Pengisian mulai dari bawah ke arah atas .
 Tidak boleh ada udara didalam kedua kompartemen dializer .

5.2.7 Pendokumentasian dializer :


 Tutup dializer dengan kencang.
 Cantumkan etiket (Stickey label) pada dializer.
 Catat dalam buku reuse.
 Simpan dializer pada tempatnya.

5.2.8 Penyimpanan dializer :


 Lemari tertutup.
 Tidak boleh terkena sinar matahari .
 Tempat dializer dapat digantung / dibuat rak.
 Dializer dapat dipisah antara hepatitis dan non hepatitis .
5.2.9 Selesai tindakan reuse, perawat mencuci tangan.
5.2.10 Ruangan dialysis harus tetap kering dan bersih.
5.2.11 Test strip untuk mengetest formalin, renalin dan puristeril .

Puri steril 5 Renalin 5


liter liter
9

Anda mungkin juga menyukai