PENGERTIAN
1. Penatalaksaan Reuse Dialiser di unit Hemodialisa
2. Pemakaian dialiser lebih dari satu kali oleh pasien yang sama
pada dialysis berikutnya setelah melalui desinfektan dengan
mengunakan mesin untuk membersihkan dan mensterilkan
dialyzer
1. Sebagai acuan dalam mereuse dialiser
2. Mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi yang
TUJUAN
ditimbulkan oleh adanya kontak antara darah dan membrane
pada pengunaan pertama.
3. Memiliki sifat biokompatibilitas yang lebih baik.
Cara Kerja
1. Perawat mengunakan APD
2. Perawat membawa Dialiser yang telah digunakan dan
sudah di beri label identitas pasien: catat nama, tgl lahir,
awal tanggal pengunaan dialiser, dengan mengunakan
box intrumen un steril tertutup ke ruangan reuse
3. Perawat membuka tutup dialiser direndam dalam
Larutan clorin 1%.
4. Proses Pembilasan (Rinsing)
Perawat membilas dialiser dengan menggunakan air
RO bertekanan 2 bar dan kecepatan aliran yang sesuai.
Pada kompartemen darah dan kompartemen dialisat, di
bilas sampai bersih ( tidak ada sisa darah/bekuan darah).
5. Proses Pencucian (Cleaning) menggunakan mesin reuse
a. Perawat melakukan pencucian dialiser
dengan cairan pembersih (H2O2 3%) yang
dialirkan kedalam kompartemen darah dan
dialisat dari mesin reuse.
b. Setelah itu perawat melakukan pembilasan
dialiser dengan air RO bertekanan 2 bar
yang dialirkan melalui kompartemen darah
dan dialisat dari mesin reuse
c. Perawat memastikan kedua kompartemen
dialiser ( kompartemen darah dan dialisat)
bebas dari bekuan darah, apabila masih
tampak bekuan darah ulangi maksimal 2x
6. Proses Test Volume
Perawat melakukan test volume dengan mengukur
volume kompartemen darah menggunakan mesin
reuse (layak dipakai ulang bila hasil test volume
80%).
7. Proses Desinfeksi (sterilisasi).
Perawat melakukan desinfektan dialiser
menggunakan cairan desinfeksi melalui mesin reuse
dan perawat memastikan seluruh kompatemen
dialiser terisi dengan cairan desinfeksi.
8. Setelah selesai perawat memberikan penuliskan:
frekuensi reuse, tanggal dilakukan reuse.
9. Perawat Menyimpan dialiser pada tempatnya
sesuai dengan nama dan jadwal HD pasien
tersebut.
10. Sebelum memasang dialiser ke mesin HD, Perawat
melakukan identifikasi dengan mencocokkan
identitas pada dialiser dengan identitas pasien.
11. Perawat melakukan priming/pembilasan dialiser
menggunakan NaCL 0.9 %, sebanyak 1000 cc.