Anda di halaman 1dari 3

PELAKSANAAN RE-USE

(MANUAL DAN RENATRON)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSW-Kep/SOP/07 /2012 00 1/3
RSU KALIWATES
Ditetapkan Oleh :
Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
1 September 2012
Dr. Dwianto Budi Prabawa
Pengertian Pemakaian kembali dialiser pada pasien yang menjalani hemodialisis
setelah mealui proses baik secara manual atau dengan mesin otomatis,
yang hanya digunakan oleh satu orang pasien
Tujuan 1. Mengurangi konsentrasi ethylen oxyde (bahan sterilisasi dialiser)
sehingga mengurangi reaksi yang merugikan pasien (penerapan
kaidah patient safety)
2. Menekan/mengurangi biaya
Kebijakan
Prosedur A. Persiapan penderita meliputi :
1. Memastikan rak tempat dializer sudah tersedia
2. Memastikan air yang sudah dimurnikan sudah tersedia
3. Memastikan cairan renalin 3,5% sudah tersedia
4. Memastikan cairan H2O23% sudah tersedia
5. Memastikan blood set sudah tersedia
6. Memastiakn spuit 20 cc sudah tersedia
7. Memastikan plabot/tempat renalin sudha tersedia
8. Memastikan plester untuk memberi label nama pasien dan
tanggal berlaku dializer sudha tersedia
9. Memastikan spidol/ballpoint sudha tersedia
10. Memastikan heparin 2000 UI sudah tersedia
11. Memastikan tutup dializer 2 buah sudha tersedia
12. Memastikan cairan NaC1 0,9% 1 kolf sudah tersedia
13. Buku Pencatatan sudha tersedia
Prosedur B. Pelaksanaan
1. Tahap pembilasan
a. Melakukan pembilasan kempartemen darah dengan NaCl
0,9 % setelah proses dialisis berakhir
b. Memberikan heparin 2000 UI pada AVBL
c. Melakukan sirkulasi di mesin selama 5 – 10 menit
d. Memotong blood lines 25-35 cm dari dializer
2. Tahap pembersihan
a. Membersihkan kompartemen dialisat dengan air RO
b. Membersihkan kompatemen darah dengan air RO
c. Memberika cairan H2O2 3 % pada kompartemen darah
d. Bilas dengan air RO pada kompartemen darah dan dialisat
e. Bila ada darah yang sukar diberishkan ulangi tahap
pembersihan dari tahap awal
3. Tahap Sterilisasi
a. Melihat secara visual apakah dializer bersih, sudah tidak
ada darah/lemak
b. Melakukan pengukuran isi kompartemen darah apabila
dibawah 80% dializer tidak dipakai lagi
c. Mengisi penuh / rata kompatemen darah dengan Renalin
3,5%
d. Mengisi penuh kompartemen dialisat dengan renalin 3,5%
e. Menutup outlet dan inlet dializer dengan blood lines yang
sudah dipotong/port cap
f. Menutup kompartemen dialisat dengan tutup dializer/port
cap
g. Meletakkan dializer ke dalam rak penyimpanan selama 1 x
12 jam (baru bisa dipakai)
C. Khusus Renatron
1. Tahap Callbration renatron (pagi sebelum di gunakan)
a. Sambung calibration cell
b. Tekan mute alarm & reset bersama-sama pilih mode 00
c. Tekan dan tahan hold to set putar tombol sampai
menunjukkan 255 ml
d. Tekan start processin
d. Mesin akan alarm pada step 35 tekan mute alarm
e. Lihat angka pada volume monitor (63 – 73 ml)
f. Tekan reset
g. Renatron siap digunakan
2. Tahap reprocessing :
a. Pasang dializer dari bawah keatas
b. Tekan Hold to set dan putar tombol ke kanan set 80%
TVC/priming volume (tota cell volume)
c. Tekan mute alarm & reset bersama-sama
Pilih mode CH / HF
 CH : low fluk dializer KUF < 15
 HF : high fluk dialiser KUF > 15
 OO : calibration / sanitize
d. Tekan start processing
e. Setelah proses complete tekan mute
f. Keluarkan dialiser dari renatron dari bawah ke atas
g. Tutup kompartement dialisat dan kompartemen darah
dengan posrt cap
h. Simpan pada rak penyimpanan selama 1x12 jam (baru bisa
digunakan)
3. Tahap sanitasi renatron :
a. Sambung calibration cell
b. Tekan mute alarm & reset bersama-sama
c. Pilih mode 00
d. Tekan tombol start sanitize
e. Mesin berhenti pada step 83
f. Sanitize complete
g. Tekan reset & off
a. Biarkan mesin ± 6 jam sebelum di gunakan lagi
Unit Terkait 1. SMF Ilmu Penyakit Dalam RSU Kaliwates
2. Unit Keperawatan Instalasi Hemodialisa RSU Kaliwates

Anda mungkin juga menyukai