Anda di halaman 1dari 15

MOOC PPPK

Massive Open Online Course


PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
(PPPK)

Oleh :

Nama : Ahmad Zaki Maulana, S.P


Tempat Tanggal Lahir : Bakam / 09-02-1979
NI PPPK : 197902092022211001
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama - Penyuluh Pertanian
Instansi : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA (LAN)


TAHUN 2023
RESUME

Nama : Ahmad Zaki Maulana, S.P


Tempat Tanggal Lahir : Bakam / 09-02-1979
NI PPPK : 197902092022211001
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama Penyuluh Pertanian
Instansi : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
TAHUN : 2023

MATERI KEBIJAKAN
1. Sambutan Kepala LAN RI
Dengan adanya metode pembelajaran MOOC ini, di harapkan para ASN Indonesia
dapat mewujudkan ASN yang berkelas dunia. Dalam mewujudkan ASN yang
SMART yang bersih, kompeten, dan Profesional agar dapat bersaing dalam
meghadapi tantangan dunia yang kompleks. dengan cara belajar MOOC secara
online di harapkan dapat meningkatkan kwalitas ASN .
2. Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN.
Oleh DR.Muhamamd Taufik DEA (Deputi Pengembangan Kompetensi ASN LAN
RI). Pada kurikulum baru pelatihan dasar ada Beberapa halyang harus dikuasai oleh
ASN yaitu Penguasaan smart ASN
3. Manajemen Penyelenggara PPPK.
Oleh Erna Irawati,S.Sos, M.Pol, Adm (Kepala Pusat Pembinaan Program dan
Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI). Aparatur Sipil Negara dituntut
untuk belajar mandiri, dengan mempelajari semua materi didalam MOOC dan akan
di evaluasi untuk di pahami pembelajaran di MOOC. Dan menjaga perilaku ,
Kedudukan dalam penyelenggaran Negara.

Tujuan Pembelajaran
1. Konsepsi dasar yaitu mampu memahami wawasan kebangsaan, kesadaran Bela
Negara, serta Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Indikator Keberhasilan. Dimana PPPK Mampu sebagai berikut :
a. Memantapkan wawasan kebangsaan.
b. Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara.
c. Mengimplementaskani Sistem Administrasi NKRI.

1
AGENDA. 1 WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI – NILAI-NILAI BELA
NEGARA
Wawasan Kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang
dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prof. Muladi, Gubernur
Lemhannas RI, meyampaikan bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kepentingan bangsa dan Negara harus ditempatkan di atas kepentingan lainnya.
4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Agar kepentingan bangsa dan Negara dapat selalu ditempatkan di atas kepentingan
lainnya dibutuhkan langkah-langkah konkrit, melalui :
1. Memantapkan wawasan kebangsaan.
2. Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara.
3. Mengimplementaskani Sistem Administrasi NKRI.
“BELA NEGARA adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara,
baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman” (Pasal 1 Ayat (11) Undang-
Undang Republik Indonesia. HARI BELA NEGARA ditetapkan dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006 tentang Hari Bela Negara tanggal 18
Desember 2006 dengan pertimbangan bahwa tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari
bersejarah bagi bangsa Indonesia. Sejarah Pergerakan Kebangsaan Indonesia
17 Agustus : Hari Proklamasi Kemerdekaan, 20 Mei : Hari kebangkitan bangsa, 8 Mei :
Hari pendidikan Nasional, 28 Oktober : Hari Sumpah Pemuda, 10 Nopember : Hari
Pahlawan, 22 Desember : Hari ibu, 28 Oktober : Hari sumpah Pemuda, 1 Maret 1945 :
Pembentukan BPUPKI, 30 April 1945 : Kongres pertama Pemuda.
Pendidikan kewarganegaraan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara dengan
menanamkan nilai dasar Bela Negara, yang meliputi :
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara

2
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu, kebangsaan Indonesia merupakan
sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan
dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

AGENDA 1 ANALISIS ISU KOTEMPORER


LATAR BELAKANG
Tujuan Reformasi Birokrasi pada tahun 2025 untuk mewujudkan birokrasi kelas
dunia, merupakan respon atas masalah rendahnya kapasitas dan kemampuan Pegawai
Negeri Sipil dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis yang menyebabkan
posisi Indonesia dalam percaturan global belum memuaskan.

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, secara


signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai
ASN dengan berlandaskan pada :
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; dan
e. profesionalitas jabatan.Kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor yang
2. mempengaruhi perubahan lingkungan strategis dan analisis isu-isu kontemporer pada
agenda pembelajaran Bela Negara perlu didasari oleh materi wawasan kebangsaan dan
aktualisasi nilainilai bela negara yang dikontektualisasikan dalam pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari.
Undang-undang ASN setiap PNS perlu memahami dengan baik fungsi dan
tugasnya :
Melaksanakan, Memberikan, Kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Memberikan : Kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan peraturan perundang- undangan. Pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas.
Memperat : Persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
ISU-ISU STRATEGIS KONTEMPORER :
1. KORUPSI
2. NARKOBA
Tumbuh-tumbuhan yang mempunyai bunga yang membuat orang tidak sadarkan diri.
3. TERORISME DAN RADIKALISM
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat
menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau
kehancuran terhadap objek vital yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik, atau
fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.
3
Radikal Terorisme adalah suatu gerakan atau aksi brutal mengatasnamakan ajaran
agama/golongan, dilakukan oleh sekelompok orang tertentu, dan agama dijadikan
senjata politik untuk menyerang kelompok lain yang berbeda pandangan.
1. Sejarah Pencucian Uang
2. PROXY WAR
3. PROXY WAR Modern
Teknik-Teknik Analisis Isu
Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan.
Teknik Analisis Isu
Alat bantu menganalisis isu :
a. Mind Mapping
b. Fishbone Diagram
c. Analisis SWOT
4. Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis
Gap Analysis adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau yang
diharapkan.

AGENDA 1 KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang
beragam yang dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun
1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara”.
Rumusan 5 Nilai Bela Negara :
1. Rasa Cinta Tanah Air;
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara;
3. Setia kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara;
4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara;
5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara.
Kemampuan Awal Bela Negara
A. Pengertian Kesehatan dan Jasmani
Adalah kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk melaksanakan tugas atau kegiatan
fisik secara lebih baik dan efisien.
MANFAAT :
 Memiliki postur yang baik.
 Memiliki ketahanan melakukan pekerjaan berat.
 Memiliki ketangkasan yang tingg.
 Memiliki ketahanan melakukan pekerjaan berat.
 Memiliki ketangkasan yang tinggi.

4
B. SIFAT KESIAPSIAGAAN JASMANI :
 Dapat dilatih untuk ditingkatkan.
 Dapat meningkat dan/atau menurun dalam periode waktu tertentu.
 Kualitas kesiapsiagaan sifatnya tidak menetap sepanjang masa.
 Cara terbaik untuk mengembangkannya, yaitu melakukannya.
C. SASARAN PENGEMBANGAN KESIAPJAS :
 Tenaga (power).
 Daya tahan (endurance).
 Kekuatan (muscle strength).
 Kecepatan (speed).
 Ketepatan (accuracy).
 Kelincahan (agility).
 Koordinasi (coordination).
 Keseimbangan (balance).
 Fleksibilitas (flexibility).
PENGERTIAN KESEHATAN JASMANI : Kemampuan tubuh untuk menyesuaikan
fungsi alat2 tubuhnya dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan & kerja
fisik yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan.
CIRI JASMANI SEHAT :
1) Normalnya fungsi alat-alat tubuh,
terutama organ vital. Misal :
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Frekuensi nafas : 12-18 kali/menit
 Denyut nadi : 60 - 90 kali/menit
 Suhu tubuh antara 360 - 370 C
2) Memiliki energi yang cukup untuk melakukan tugas harian (tidak mudah merasa
lelah).
3) Kondisi kulit, rambut, kuku sehat (gambaran tingkat nutrisi tubuh).
4) Memiliki pemikiran yang tajam (otak bekerja baik).
D. GANGGUAN KESEHATAN JASMANI :
1. Psikosomatis: Faktor Psikologis
2. Penyakit “Orang Kantoran”
E. POLA HIDUP SEHAT :
1. Pengertian
Segala upaya guna menerapkan kebiasaan baik dalam menciptakan hidup yang
sehat dan menghindarkan diri dari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan.
Cara :
1. Makan Sehat
2. Aktifitas Sehat
3. Berpikir Sehat

5
4. Lingkungan Sehat
5. Istirahat Sehat
OLAHRAGA TERATUR & TERUKUR
 Minimal 150 menit/minggu
 Menghitung Denyut Nadi bkn keringat
 Normal : 60-90 kali/menit
 Maksimal : (220 - Umur) kali/menit
 Olahraga : 60% - 85% dr Maksimal

1. Tahapan : Pemanasan, Gerakan Inti dan Pendinginan.


2. Lakukan secara konsisten.
CIRI JASMANI SEHAT :
Normalnya fungsi alat-alat tubuh, terutama organ vital. Misal :
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Frekuensi nafas : 12-18 kali/menit
 Denyut nadi : 60 - 90 kali/menit
 Suhu tubuh antara 360 - 370 C
3. Memiliki energi yang cukup untuk melakukan tugas harian (tidak mudah merasa
lelah).
4. Kondisi kulit, rambut, kuku sehat (gambaran tingkat nutrisi tubuh).
5. Memiliki pemikiran yang tajam (otak bekerja baik).
POLA HIDUP SEHAT :
Cara :
1) Makan Sehat
2) Aktifitas Sehat
3) Berpikir Sehat
4) Lingkungan Sehat
5) Istirahat Sehat

AGENDA.2 BERORINETASI PELAYANAN


Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU
Pelayanan Publik, yaitu :
a. Kepentingan umum;
b. Kepastian hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Keseimbangan hak dan kewajiban;
e. Keprofesionalan;
f. Partisipatif;
g. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. Keterbukaan;
i. Akuntabilitas;

6
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. Ketepatan waktu; dan
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan publik


yang baik adalah:
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak diskriminatif.
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan

AGENDA. 2 AKUNTABEL
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik
(Matsiliza dan Zonke, 2017)
Aspek-Aspek Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) Hubungan yang
dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara
dan masyarakat.
 Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented) Hasil yang
diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung
jawab, adil dan inovatif.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
 Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Tingkatan Akuntabilitas :
1. Akuntabilitas Personal
2. Akuntabilitas Individu
3. Akuntabilitas Kelompok
4. Akuntabilitas Organisasi

7
5. Akuntabilitas Stakeholder
Mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi:
 Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality)
 Akuntabilitas proses (process accountability)
 Akuntabilitas program (program accountability)
 Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).
Menciptakan Lingkungan Akuntabel
1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
4. Tanggung Jawa
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Kejelasan
8. Konsistensi
2 Tipe Konflik Kepentingan
1. Keuangan
2. Non-Keuangan
Pengelolaan Gratifikasi yang Akuntabel
Gratifikasi merupakan salah satu bentuk tindak pidana korupsi. Membangun Pola Pikir
Antikorupsi.

AGENDA. 2 KOMPETEN
Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar kompetensi
dari International Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek penting berkaitan
dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
Pengembangan kompetensi bagi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2018 dalam pasal 39 diatur sebagai
berikut:
1. Dalam rangka pengembangan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan tugas,
PPPK diberikan kesempatan untuk pengayaan pengetahuan.
2. Setiap PPPK memiliki kesempatan yang sama untuk di ikutsertakan dalam
pengembangan kompetensi
3. Pengembangan kompetensi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan pengembangan
kompetensi pada Instansi Pemerintah.

8
4. Dalam hal terdapat keterbatasan kesempatan pengembangan kompetensi, prioritas
diberikan dengan memper-hatikan hasil penilaian kinerja pppK yang bersangkutan.
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
ASN, kompetensi meliputi:
1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis
jabatan
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi;
3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan
peran, fungsi dan Jabatan
4) Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan klasikal dan non-klasikal, baik
untuk kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural. 4. Salah satu kebijakan
penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam
Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
5) Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta
nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan
hasil pemetaan pegawai dalam nine box tersebut.

AGENDA.2 HARMONIS
Harmonis Saling menghargai dan mengutamakan etika dalam bekerja,
masyarakat. Dengan mengedepankan kejujuran , bertangungjawab dan berintegritas.

AGENDA.2 LOYAL
Makna Loyal dan Loyalitas
Loyal didefinisikan sebagai “giving or showing firm and constant support or
allegiance to a person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)”.

9
ahli mendefinisikan makna “loyalitas” sebagai berikut :
a) Kepatuhan atau kesetiaan.
Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada organisasi
tempatnya bekerja.
b) Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu (misalnya
organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang tersebut.
c) Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan dengan
memberikan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau
sesuatu.
d) Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan emosional manusia, sehingga untuk
mendapatkan kesetiaan seseorang maka kita harus dapat mempengaruhi sisi emosional
orang tersebut.
e) Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki, mendukung,
merasa aman, membangun keterikatan, dan menciptakan keterikatan emosional
f) Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk mengikuti
pihak yang mempekerjakannya.
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap
loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat beberapa
ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas
pegawainya, antara lain
a. Taat pada Peraturan
b. Bekerja dengan Integritas
c. Tanggung Jawab pada Organisasi
d. Kemauan untuk Bekerja Sama
e. Rasa Memiliki yang Tinggi
f. Hubungan Antar Pribadi
g. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
h. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
i. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
3. Loyal dalam Core Values ASN
4. Membangun Perilaku Loyal
1) Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
2) Meningkatkan Kesejahteraan
3) Memenuhi Kebutuhan Rohani
4) Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5) Melakukan Evaluasi secara Berkala

10
AGENDA.2 ADAFTIF
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan.
Ciri-ciri Individu Adaptif •
Eksperimen orang yang beradaptasi
 Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan
 Memiliki sumberdaya
 Selalu berpikir ke depan
 Tidak mudah mengeluh
 Tidak menyalahkan • Tidak mencari popularitas
 Memiliki rasa ingin tahu
 Memperhatikan system
 Membuka pikiran
 Memamhami apa yang sedang diperjuangkan.

AGENDA.2 KOLABORATIf
Kolaborasi Pemerintahan (Collaborative governance) dalam artian sempit
merupakan kelompok aktor dan fungsi. Ansell dan Gash A (2007:559), menyatakan
Collaborative governance mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan
publik. Ansel dan Gash (2007:544) membangun enam kriteria penting untuk kolaborasi
yaitu:
1. Forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga;
2. Peserta dalam forum termasuk aktor nonstate;
3. Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya
'‘dikonsultasikan’ oleh agensi publik;
4. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif;
5. Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus (bahkan jika
konsensus tidak tercapai dalam praktik), dan
6. Fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.
Ratner (2012) mengungkapkan terdapat mengungkapkan tiga tahapan yang dapat
dilakukan dalam melakukan assessment terhadap tata kelola kolaborasi yaitu :
1. mengidentifikasi permasalahan dan peluang;

11
2. merencanakan aksi kolaborasi; dan
3. mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Beberapa Aspek Normatif Kolaborasi Pemerintahan Berdasarkan ketentuan Pasal
34 ayat (4) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
diatur bahwa “Penyelenggaraan pemerintahan yang melibatkan Kewenangan lintas Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan dilaksanakan melalui kerja sama antar-Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan yang terlibat, kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan
perundangundangan”. Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan diatur juga mengenai Bantuan Kedinasan yaitu kerja sama
antara Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan guna kelancaran pelayanan Administrasi
Pemerintahan di suatu instansi pemerintahan yang membutuhkan.
Berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008
tentang Kementerian Negara Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian yang
melaksanakan urusan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program
pemerintah, menyelenggarakan fungsi: Kolaboratif
a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya;
b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; dan
d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DALAM KOLABORASI


ANTAR LEMBAGA PEMERINTAH
1. Kepercayaan,
2. Pembagian kekuasaan,
3. Gaya kepemimpinan,
4. Strategi manajemen dan
5. Formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien efektif antara entitas publik

Faktor yang dapat menghambat kolaborasi antar organisasi pemerintah


 Ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam kesepakatan
kolaborasi.
 Dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas.

AGENDA.3 SMART ASN


Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dengan Pesat maka bidang
komonikasiyang bersifat digital dan literasi digital sebagai salah salah satu sarana
pendukung di era digital. 5 visi Presiden untuk Indonesia :
1. Pembangunan infrastruktur
2. Pembangunan SDM
3. Keterbukaan Investasi
4. Reformasi Birokrasi
5. Penggunaan APBN fokus dan tepas sasaran

12
AGENDA.3 MANAJEMEN ASN
1. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan public;
2. Pelayan public; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut PNS
berhak memperoleh:
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. Cuti;
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. Perlindungan; dan
5. Pengembangan kompetensi

Sedangkan PPPK berhak memperoleh:


1. Gaji dan tunjangan;
2. Cuti;
3. Perlindungan; dan
4. Pengembangan kompetensi.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.

13
Manajemen PPPK meliputi: penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin,
pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan.
Sistem Informasi ASN memuat seluruh informasi dan data Pegawai ASN. Data Pegawai
ASN paling kurang memuat :
1. Data riwayat hidup;
2. Riwayat pendidikan formal dan non formal;
3. Riwayat jabatan dan kepangkatan;
4. Riwayat penghargaan, tanda jasa, atau tanda kehormatan;
5. Riwayat pengalaman berorganisasi;
6. Riwayat gaji;
7. Riwayat pendidikan dan latihan;
8. Daftar penilaian prestasi kerja;
9. Surat keputusan; dan kompetensi.

Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;

14

Anda mungkin juga menyukai