Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ABSES PELVIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Askeb Nifas dan Menyusui

Dosen Pengampu : Beby Yohana, S.S.T., M.Keb

Disusun Oleh :
1. Reona Regina Firdaus (21031361)
2. Alfina Setiyaningsih (21031370)
3. Agesta Praseti (21031371)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


STIKES BINA CIPTA HUSADA
PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad S
AW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat.

Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpaha
n nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga pen
ulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah
Askeb Nifas dan menyusui.

Kami mengucapkan terima kasih.

Purwokerto, September 2022

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi genital
yang telah menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat
reproduksiwanita seperti Rahim, tuba falopi dan/atau ovarium.
Kurang lebih 150 wanita meninggal per tahun sehingga cukup
beralasan untuk memperhatikan gangguan medis ini secara lebih serius.
Namun, ada pula kekhawatiran lainnya : Serangan infeksi ini diketahui
sangat meningkatkan resiko seorang wanita untuk menjadi mandul. Ketika
bakteri-bakteri menyerang/menembus tuba falopi, mereka dapat
menimbulkan luka di sepanjang lapisan dalam yang lunak, menyebabkan
sukarnya (atau tidak memungkinkannya) sebuah telur masuk ke dalam
rahim, demikian Dr. Benrubi menerangkan pembuluh yang tertutup juga
menyebabkan sukarnya sperma yang sedang bergerak melakukan kontak
dengan sel telur yang turun. Akibatnya adalah perkiraan yang
mengkhawatirkan nerikut ini : Setelah satu episode infeksi ini, resiko
seorang Wanita untuk menjadi mandul adalah 10%.
Kekhawatiran mengenai infeksi ini adalah bahwa gangguan medis ini
dapat meningkatkan resiko seorang Wanita mengalami kehamilan di luar
kandungan sebesar enam kali lipat. Alasannya karena tuba falopi sering
mendapatkan parut (bekas luka) yang timbul karena infeksi ini, telur yang
turun mungkin akan macet dan hanya tertanam di dinding tuba.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi abses pelvik?
2. Bagaimana etiologi abses pelvik?
3. Apa saja factor predisposisi?
4. Apa saja tanda dan gejala
5. Komplikasi?
6. Apa saja penanganan/penatalaksanaan ?
7. Penelitian yang mendukung

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas maternitas yang telah diberikan
2. Untuk mengetahui definisi dari penyakit infeksi pelvis
3. Untuk mengetahui proses perjalanan penyakit infeksi pelvis
4. Untuk mempelajari asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi
pelvis
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Sebagai sumber tambahan acuan atau pedoman dalam belajar
2. Bagi penyusun
Melatih penulis agar mampu menyusun tulisan ilmiah yang benar
3. Bagi dosen
Sebagai bahan masukkan kritik dan saran agar penyusun lebih teliti dala
m membuat makalah ini
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Abses Pelvik


Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas
.
Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim,
saluran tuba, indung telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan
rongga panggul. Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum
dari Penyakit Menular Seksual (PMS). Saat ini hamper 1 juta Wanita
mengalami penyakit radang panggul yang merupakan infeksi serius pada
Wanita berusia 16-25 tahun. Lebih buruk lagi, dari 4 wanita yang
menderita penyakit ini, 1 wanita akan mengalami komplikasi seperti nyeri
perut kronik, infertilitas (gangguan kesuburan), atau kehamilan abnormal.
Peradangan tuba falopi terutama terjadi pada wanita yang secara
seksual aktif. Resiko terutama ditemukan pada wanita yang memakai IUD.
Biasanya peradangan menyerang kedua tuba. Infeksi bisa menyebar ke 
rongga perut dan menyebabkan peritonitis.
Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi genital
yang telah menyebar ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat
reproduksi Wanita seperti Rahim, tuba falopi dan/atau ovarium. Ini satu hal
yang amat mengkhawatirkan. Suatu infeksi dan sangat membahayakan
jiwa.

B. Bagaimana etiologi abses pelvik


Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran
genital bagian bawah, yang menyebar ke atas melalui leher Rahim. Butuh
waktu dalam hitungan hari atau minggu untuk seorang Wanita menderita
penyakit radang panggul. Bakteri penyebab tersering adalah Neiserreia
Gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan
dan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai bakteri ini leher
Rahim maupun vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri ini
adalah kuman penyebab PMS. Proses menstruasi dapat memudahkan
terjadinya infeksi karena hilangnya lapisan endometrium yang
menyebabkan berkurangnya pertahanan dari Rahim, serta menyediakan
medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri (darah menstruasi).
Penyebab lainnya yang lebih jarang terjadi adalah :
1. Aktinomikosis (infeksi bakteri)
2. Skistosmiasis (infeksi parasit)
3. Tuberkulosis
4. Penyuntikan zat warna pada pemeriksaan rontgen khusus
Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran
genital bagian bawah, yang menyebar ke atas melalui leher Rahim. Butuh
waktu dalam hitungan hari atau minggu untuk seorang Wanita menderita
penyakit radang panggul. Bakteri penyebab tersering adalah N.
Gonorrhoeae dan Chlaymydia trachomatis yang menyebabkan peradangan
dan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai bakteri dari leher
Rahim maupun vagina menginfeksi darah tersebut.

C. Apa saja factor predisposisi


Wanita yang aktif seksual di bawah usia 25 tahun beresiko tinggi
untuk mendapat penyakit radang panggul. Hal ini disebabkan Wanita muda
berkecenderungan untuk berganti-ganti pasangan seksual dan melakukan
hubungan seksual tidak aman dibandingkan Wanita berumur. Factor
lainnya yang tebal dapat melindungi masuknya bakteri melalui serviks
(seperti gonorea), namun Wanita muda dan remaja cenderung memiliki
lender yang tipis sehingga tidak dapat memproteksi masuknya bakteri.
Faktor resiko terjadinya PID :
1. Aktivitas seksual pada masa remaja
2. Berganti-ganti pasangan seksual
3. Pernah menderita PID
4. Pernah menderita penyakit menular seksual
5. Pemakaian alat kontrasepsi yang bukan penghalang

D. Apa saja tanda dan gejala


Gejala biasanya muncul segera setelah siklus menstruasi. Penderita
merasakan nyeri pada bagian perut bagian bawah yang semakin memburuk
dan disertai oleh mual atau muntah. Biasanya infeksi akan menyumbat tuba
falopi. Tuba yang tersumbat bisa membengkak dan terisi cairan. Sebagai
akibatnya bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi yang tidak
teratur dan kemandulan.
Infeksi bisa menyebar ke struktur di sekitarnya, menyebabkan
terbentuknya jaringan parut dan perlengketan fibrosa yang abnormal
diantara organ-organ perut serta menyebabkan nyeri menahun.
Di dalam tuba, ovarium maupun panggul bisa terbentuk abses
(penimbunan nanah). Jika abses pecah dan nanah masuk ke rongga
panggul, gejalanya segera memburuk dan penderita bisa mengalami syok.
Lebih jauh lagi bisa terjadi penyebaran infeksi ke dalam darah sehingga
terjadi sepsis.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada PID :
1. Keluar cairan dari vagina dengan warna, konsistensi dan bau yang
abnormal
2. Demam
3. Perdarahan menstruasi yang tidak teratur atau spotting (bercak-
bercak kemerahan di celana dalam)
4. Kram karena menstruasi
5. Nyeri Ketika melakukan hubungan seksual
6. Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
7. Nyeri punggung bagian bawah
8. Kelelahan
9. Nafsu makan berkurang
10.Sering berkemih
11.Nyeri Ketika berkemih
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai