Progresivisme menganggap proses pendidikan memiliki dua segi, yaitu psikologis dan
sosiologis. Dari segi psikologis, pendidik harus dapat mengembangkan tenaga dan
daya yang ada pada peserta didik. Dalam psikologi, progresivisme berpengaruh pada
aliran Behaviorisme dan Pragmatisme. Dari segi sosiologis, pendidik harus
mengetahui ke mana tenaga-tenaga itu harus dibimbingnya. John Dewey menjelaskan
bahwa tenaga-tenaga itu harus diabdikan pada kehidupan sosial, sehingga pendidikan
merupakan proses sosial dan sekolah adalah suatu lembaga sosial. Pendidikan adalah
alat kebudayaan yang paling baik. Dengan pendidikan sebagai alat, manusia dapat
menjadi "The Master, not the slaves of social as well as other kinds of natural
change".