Anda di halaman 1dari 4

Hoaks dalam Islam

Oleh: Rendiansyah / Teknik Kimia

A. Latar Belakang
Perubahan zaman telah membawa manusia kepada kemudahan dalam mengakses
informasi. Perkembangan teknologi yang mumpuni sangat memungkinkan manusia
untuk mengakses dan memberikan informasi cukup dari genggaman saja, namun satu
hal yang lebih penting dari sekedar kemudahan dalam mendapatkan dan memberikan
informasi, yaitu kebenaran dan keakuratan dari informasi tersebut. Banyak orang yang
ketika menerima informasi dari group WhatsApp ataupun Facebook, tanpa mengecek
dan mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu, mereka langsung sharing informasi
tersebut, sehingga informasi yang belum tentu kebenarannya tersebut sudah dibagikan
kebanyak orang, dan pada akhirnya jika informasi itu tidak benar para pembaca telah
termakan isu yang tidak valid. Bukti kebanyakan masyarakat termakan isu yang tidak
relevan terbukti dari survey MASTEL ditahun 2017 yang dilakukan oleh kominfo,
bahwa sumber hoaks yang paling banyak beredar adalah melalui media sosial.
Secara bahasa informasi yang tidak benar, tidak relevan dengan keadaan sebenarnya
disebut hoaks. Hoaks memang terlihat baru diera digital ini, namun dalam perspektif
islam yang pada hakikatnya hoaks telah terjadi pada zaman Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wassalam yang mana ketika istri beliau difitnah berzina oleh kaum
munafikin. Sebab kejadian ini maka turunlah ayat al-quran untuk membantah hal
tersebut yaitu surat [al-Hujurât/49:6] :

َ‫على َما فَعَ ْلت ُ ْم ندِمِ يْن‬ ِ ُ ‫يٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ا َمنُ ْٰٓوا ا ِْن َج ۤا َءكُ ْم فَاسِق بِنَبَا فَتَبَيَّنُ ْٰٓوا ا َ ْن ت‬
ْ ُ ‫ص ْيب ُْوا قَ ْو ًما بِ َج َهالَة فَت‬
َ ‫صبِ ُح ْوا‬
“Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian
dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan
sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan,
kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian.”

Kebiasaan masyarakat dalam membicarakan suatu topik/orang lain (ghibah) juga


menjadi penyebab terbesar hoaks itu beredar. Allah subhanahu wata’ala telah melarang
orang-orang yang beriman untuk tidak saling menggunjing(ghibah) dalam surat [al-
Hujurât/49:12] :

‫ضكُ ْم بَ ْعضًا اَيُحِ بُّ ا َ َحدُكُ ْم‬


ُ ‫سسُ ْوا َو َل يَ ْغت َبْ بَّ ْع‬ َّ ‫لظ ِن اِثْم َّو َل ت َ َج‬ َّ ‫ض ا‬ َّ َ‫يٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ا َمنُوا اجْ تَنِب ُْوا َكثِي ًْرا ِمن‬
َ ‫الظ ِن اِ َّن بَ ْع‬
‫ّللا ت ََّواب َّرحِ يْم‬ َ ٰ ‫ا َ ْن يَّأْكُ َل لَح َْم اَخِ ْي ِه َم ْيتًا فَك َِر ْهت ُ ُم ْوهُ َواتَّقُوا‬
َ ٰ ‫ّللا اِ َّن‬
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan
orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang".
Maraknya isu hoaks ini juga tidak terlepas dari rendahnya literasi dan budaya baca
dikalangan masyarakat kita. Agama islam menganjurkan ummatnya untuk berhati-hati
dan selalu mengecek informasi dan berita yang diterima terlebih dahulu. Secara bahasa
keagamaan hal ini disebut tabayyun. Ayat al-quran yang berbicara tentang berita
bohong adalah surat ” (QS. An-Nuur: 11) :

‫الثْ ِم‬
ِ ْ َ‫ب ِمن‬
َ ‫س‬َ َ ‫سب ُْوهُ ش ًَّرا لَّكُ ْم بَ ْل ه َُو َخيْر لَّكُ ْم ِلكُ ِل ا ْم ِرئ ِم ْن ُه ْم َّما ا ْكت‬ ِ ْ ِ‫ا َِّن الَّ ِذيْنَ َج ۤا ُء ْو ب‬
ْ ُ‫ال ْفكِ ع‬
َ ‫صبَة ِم ْنكُ ْم َل ت َ ْح‬
‫عظِ يْم‬ َ ‫عذَاب‬َ ‫ي ت ََولٰى ِكب َْره ِم ْن ُه ْم لَه‬ْ ‫َوالَّ ِذ‬
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan
kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia
adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa
yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang
terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar”.

B. Hoaks Menurut Ulama dan Para Ahli


1. HR Al-Bukhari Nomor 1477
‫سمِ َع‬ َ ‫سلَّ َم َكفَى بِا ْل َم ْرءِ َك ِذبًا أ َ ْن يُ َح ِد‬
َ ‫ث بِكُ ِل َما‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫ّللا‬ ِ َّ ‫اصم قَا َل قَا َل َرسُو ُل‬
َ ‫ّللا‬ ِ ‫ع‬ ِ ‫ع ْن َح ْف‬
َ ‫ص ب ِْن‬ َ

Sesungguhnya Allah membenci tiga hal pada kalian: menyebarkan kabar burung
(katanya-katanya), pemborosan harta, dan banyak bertanya.
2. HR Muslim hadits nomor 6
‫سمِ َع‬ َ ‫سلَّ َم َكفَى بِا ْل َم ْرءِ َك ِذبًا أ َ ْن يُ َح ِد‬
َ ‫ث بِكُ ِل َما‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫ّللا‬ ِ َّ ‫اصم قَا َل قَا َل َرسُو ُل‬
َ ‫ّللا‬ ِ ‫ع‬ ِ ‫ع ْن َح ْف‬
َ ‫ص ب ِْن‬ َ
Dari Hafsh bin Ashim dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda: “Cukuplah seseorang
dianggap pembohong apabila dia menceritakan semua yang dia dengarkan.”

3. Profesor Muhammad Alwi Dahlan


Hoaks adalah manipulasi berita yang sengaja dilakukan dan bertujuan untuk
memberikan pengakuan atau pemahaman yang salah. Di dalam berita hoaks terdapat
penyelewengan fakta yang membuatnya menjadi menarik perhatian. Sesuai dengan
tujuannya, untuk mendapat perhatian.

4. Menurut Penulis
Hoax adalah suatu tindak kejahatan yang bisa memiliki dampak yang besar apabila
tidak ditanggulangi. Maka dari itu sebaiknya kita lebih cermat dalam mencerna suatu
informasi.

C. Buruknya Hoaks
Hoax bisa menjadi pemicu munculnya keributan, keresahan, perselisihan bahkan ujaran
kebencian. Akhir-akhir ini, bertebarnya hoax di tengah masyarakat kian populer
dengan memanfaatkan kondisi pandemi global Covid-19 (corona virus disease
2019- red). Misalnya, hoax yang santer beredar adalah minum alkohol bisa
menyembuhkan orang yang terkena Covid-19.
Mengingat akan dampak buruknya, setiap orang harus paham untuk menghindarinya.
Selain itu, hoax juga bisa menganggu kesehatan mental. Berikut dampak hoax jika
terus dibiarkan, diantaranya: (1) hoax dapat menimbulkan kecemasan dan memicu
kepanikan publik. Pikiran menjadi imajiner membayangkan keadaan secara
berlebihan. Selain itu, hoax juga mengganggu situasi emosional dan suasana hati yang
berkepanjangan sampai menghantui pikiran dalam waktu yang lama; (2) manipulasi
dan kecurangan dapat menjatuhkan manusia. Jika terus dibiarkan, penyebaran
informasi palsu dapat membentuk mental masyarakat ke arah pemahaman hoax.
Mudah percaya dengan informasi palsu tanpa melakukan perbandingan atau
klarifikasi terhadap sumbernya.

D. Cara Menghindari dan Mengatasi Hoaks


- Hati-hati dengan judul provokatif dan baca keseluruhan isi
informasi atau berita
Hoax seringkali memakai judul sensasional dan provokatif, misalnya dengan
langsung mengarah ke pihak tertentu. Judul yang provokatif sering kali sengaja
dibuat untuk menarik minat dan rasa penasaran dari pembaca. Isinya pun bisa
diambil dari informasi atau berita media resmi, hanya saja direkayasa agar
menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki oleh pembuat hoax. Oleh
karenanya, apabila menjumpai informasi atau berita dengan judul provokatif,
sebaiknya Anda mencari referensi serupa dari situs online resmi, kemudian
bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda sehingga setidaknya Anda sebagai
pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.
- Jangan mudah percaya dengan foto atau video yang beredar
Di era teknologi digital sekarang ini, manipulasi terjadi tidak hanya pada narasi
teks. Konten lain seperti foto dan video juga sangat mudah dimanipulasi. Pembuat
hoax bisa saja mengedit foto dan video untuk memprovokasi pembaca. Orang yang
ahli dalam melakukan editing akan mampu membuat hasil editan yang sulit lagi
dibedakan keasliannya oleh orang awam. Itulah sebabnya kita harus berhati-hati
dengan foto atau video yang beredar, terlebih di dunia maya. Cara untuk mengecek
keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yaitu melakukan
drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan
menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa
dibandingkan.
- Hati-hati membagikan informasi atau berita yang Anda baca
Di zaman sekarang ini, diperlukan kecerdasan dan kedewasaan berpikir dalam
membagikan suatu informasi atau berita. Jangan mudah terprovokasi dengan info-
info yang tidak jelas asal usulnya yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggung
jawab. Jangan asal share, terlebih bila ditambah-tambahkan dengan hate speech
atau ujaran kebencian hingga menimbulkan kembali informasi yang tidak benar.
Kita harus cerdas dalam menyaring informasi mana yang berguna dan mana
informasi yang tidak membawa manfaat. Saring sebelum sharing.
- Apabila menjumpai informasi hoax, bagaimana cara untuk
mencegah agar tidak tersebar?
Pengguna internet bisa melaporkan hoax tersebut melalui sarana yang tersedia di
masing-masing media. Pada media sosial Facebook, gunakan fitur Report Status
dan kategorikan informasi hoax sebagai hate speech/harrasment/rude/threatening,
atau kategori lain yang sesuai. Jika ada banyak aduan dari pengguna, biasanya
Facebook akan menghapus status tersebut. Sedangkan untuk Google, bisa
menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil pencarian apabila
mengandung informasi palsu. Twitter memiliki fitur Report Tweet untuk
melaporkan twit yang negatif, sama halnya dengan Instagram. Bagi pengguna
internet, Anda juga dapat mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi
dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat
aduankonten@mail.kominfo.go.id.

E. Kesimpulan
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwasannya agama islam sangat memperhatikan
dan peduli tentang hoaks ini sehingga dianjurkan bagi ummatnya untuk selalu
mengecek informasi atau berita yang diterima terlebih dahulu serta mencari tahu
sumber dari mana asal informasi atau berita tersebut berasal. “Think smartly and don’t
directly believe about information before you check the authenticity”.

Anda mungkin juga menyukai