Anda di halaman 1dari 58

Teknologi Material

Pertemuan - 9

MATERIAL DINDING
Oleh:
Bowo Prihatno, ST.,MT.

Dipresentasikan dalam kuliah Teknologi Material


Program Studi Arsitektur, Universitas Teknologi Yogyakarta
2023
1
BAGIAN 1

Pengertian Umum

2
PENGERTIAN

DINDING
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang membatasi satu ruang
dengan ruang lainnya, dapat bersifat struktural maupun non-struktural.

Fungsi dinding secara umum:


a. Pembatas ruang luar dengan ruang dalam.
b. Penahan cahaya, angin, hujan, debu, suara, dan lain-lain yang bersumber
dari alam (dari luar bangunan).
c. Pembatas antar ruang di dalam rumah.
d. Pemisah ruang yang bersifat pribadi dan ruang yang bersifat umum.
e. Sebagai fungsi artistik tertentu.
f. Khusus dinding struktural berfungsi menahan beban.
3
JENIS DINDING

Dinding Struktural

Dinding Non-Struktural

Dinding Partisi atau penyekat

4
JENIS DINDING … (1)

Dinding Struktural
Dinding struktural (bearing wall),
memiliki fungsi memikul beban pada
bangunan.
Pada bangunan tidak bertingkat, dinding
struktur dapat dibuat menggunakan
material batu atau bata dengan ketebalan
20-30 cm.
Pada bangunan bertingkat, dinding
struktural dibuat dengan beton bertulang,
dan umumnya difungsikan untuk
menahan beban vertikal maupun lateral
seperti angin dan gempa bumi.
5
JENIS DINDING … (2)

Dinding Non-Struktural

Dinding ini adalah dinding yang tidak


menopang beban, hanya sebagai
pembatas, apabila dinding dirobohkan
maka bangunan tetap berdiri, karena
memiliki struktur tersendiri misalnya
rangka beton bertulang.
Beberapa material dinding non-struktural
di antaranya seperti batu bata, batako,
bata ringan, kayu, kaca, dll.

6
JENIS DINDING … (3)

Dinding Partisi atau penyekat

Dinding merupakan pembatas yang ada di


dalam ruangan (interior), dapat bersifat
sebagai permanen dinding maupun
dinding non-permanen yang dapat
dibuka-tutup pada kondisi tertentu.
Bahan-bahan yang digunakan untuk
dinding partisi ini diantaranya seperti
gypsum, papan kalsium, triplek, kaca, dll.

7
BAGIAN 2

Jenis Material
DINDING

Beton Bertulang
Batu
Bata Merah
Batako
Bata Ringan
Roster
Partisi
Akustik

8
BETON BERTULANG

Dinding beton bertulang pada bangunan bertingkat tinggi memiliki peran utama dalam
menahan gaya lateral (gaya geser tegak lurus sumbu vertikal bangunan).
Oleh karenanya dinding tersebut disebut dinding geser (shear wall).

9
FUNGSI DINDING GESER (SHEAR WALL)

a. Menahan beban atau gaya lateral seperti gaya gempa dan angin yang
bekerja pada bangunan.
b. Menyerap gaya geser yang besar seiring dengan semakin tingginya suatu
struktur.
c. Menambah kekakuan pada struktur.
d. Mencegah kegagalan dinding eksterior dan mendukung beberapa lantai
gedung.
e. Memastikan stabilitas struktur bangunan, bahwa struktur tidak runtuh
akibat adanya gerakan lateral dalam gempa bumi.

10
KLASIFIKASI DINDING GESER (SHEAR WALL)

Frame walls adalah dinding geser yang menahan beban


lateral, dimana beban gravitasi berasal dari frame beton

Column
bertulang. Tembok-tembok ini dibangun diantara baris

Shear wall /
Frame wall
kolom di bagian dalam

Bearing walls adalah dinding geser yang juga mendukung


sebagian besar beban gravitasi. Tembok-tembok ini juga Column

dibangun diantara baris kolom di bagian dalam


Bearing
wall

Core walls adalah dinding geser yang terletak di dalam


wilayah inti pusat dalam gedung, yang biasanya diisi tangga
atau poros lift. Dinding yang terletak di kawasan inti pusat
memiliki fungsi ganda dan dianggap menjadi pilihan
Core
walls
ekonomis. 11
BATU

Batu merupakan material yang


ditambang (diambil) langsung dari
alam, misalnya dari aliran sungai,
lereng gunung api, perbukitan batu
cadas dan sebagainya.
12
KARAKTERISTIK DINDING BATU

▪ Pasangan batu dapat digunakan sebagai dinding struktural (pemikul beban).


▪ Bentuk batu tidak beraturan sehingga pemasangan menjadi lebih sulit, dan
memerlukan adukan (perekat lebih banyak).
▪ Tingkat kekerasan batu lebih tinggi dibandingkan jenis material dinding lainnya.
▪ Dinding batu umumnya digunakan sebagai dinding struktural dengan ketebalan
berkisar 20-30 cm.
▪ Dinding batu banyak digunakan pada beberapa dekade lalu, dan pada masa
sekarang, batu umumnya hanya digunakan untuk struktur fondasi
▪ Pada masa sekarang penggunaan batu alam untuk dinding lebih cenderung
sebagai material finishing pasangan dinding.

13
Contoh penggunaan dinding batu

14
Stone building in New Zeland – Dinding struktural menggunakan batu
Contoh penggunaan dinding batu

15
Contoh penggunaan dinding batu

16
Contoh penggunaan dinding batu

Batu alam sebagai material finishing dinding 17


BATA MERAH

Definisi menurut SNI

Bata merah pejal untuk pasangan


dinding
adalah bahan bangunan yang berbentuk
prisma segiempat panjang pejal atau
berlubang dengan volume lubang
maksimum 15% dan digunakan untuk
konstruksi dinding bangunan yang dibuat
dari tanah liat dengan atau tanpa dicampur
zat aditif dan dibakar pada suhu tertentu.

18
DIMENSI BATA MERAH

19
ACUAN KELAYAKAN BATA MERAH

▪ Ukuran batu bata rapi, tidak banyak yang keropos, pecah, atau hancur
meski ditumpuk di pasaran maupun ketika diturunkan dari truk
▪ Bentuk dan ukuran batu bata merah relatif seragam dengan permukaan yang
cukup rata.
▪ Batu bata yang baik cenderung memiliki sudut balok yang tajam dan tidak
melengkung.
▪ Tidak mengandung banyak garam
▪ Jika digores dengan besi tidak membekas dan tidak menimbulkan suara
garing, tidak tergores dengan kuku.
▪ Jika dibelah, warna batu bata merah relatif sama.
▪ Tidak banyak kerusakan jika dibanting

20
JENIS BATA MERAH … (1)

Bata merah biasa (konvensional)


merupakan jenis bata merah yang dibuat secara
manual tanpa menggunakan mesin, melalui teknik
tradisional dengan tangan dan alat cetak yang
terbuat dari kayu, dibakar dengan kayu bakar.

Umumnya memiliki bentuk yang


kurang halus, mulai dari
permukaan hingga sisi tepi bata
merah. Berbentuk balok, tetapi
tampak bergerigi dan kurang
rata.

21
JENIS BATA MERAH … (2)

Bata merah press


adalah bata merah yang dibuat melalui teknik
pressing menggunakan mesin cetak khusus,
berbeda dari cara tradisional yang menggunakan
tangan. Meski memiliki komposisi yang sama,
penggunaan mesin cetak dan pembakaran dengan
oven akan membuat hasil akhir yang berbeda.

Bata merah press memiliki karakteristik yang lebih kuat, padat dan halus.
Permukaannya jauh lebih rata daripada bata merah konvensional. Bentuknya juga
lebih presisi antara bata merah yang satu dengan yang lainnya.
Bata ini dapat digunakan sebagai bata ekspose (dinding bata tanpa plesteran)

22
JENIS BATA MERAH … (3)

Bata merah berlubang


adalah bata merah yang dibuat melalui teknik
pressing menggunakan mesin cetak khusus, sama
dengan bata merah press, hanya ada lubang-
lubang pada bagian sisinya permukaannya untuk
menghemat bahan baku tanah liat.

Karakteristik bata merah berlubang mirip dengan bata merah press, hanya
kekuatannya lebih rendah karena ada lubangnya. Meski demikian, bata merah ini juga
dapat digunakan sebagai bata ekspose.

23
JENIS BATA MERAH … (4)

Bata merah tempel


Bata jenis ini bukan merupakan
material pembentuk dinding,
tetapi hanya merupakan bahan
finishing permukaan dinding.

bata merah tempel memiliki bentuk yang pipih dengan ketebalan sekitar 2 cm.
Pemasangannya cukup ditempel pada plesteran semen dinding.
Bata jenis ini digunakan untuk memunculkan kesan dinding bata ekspose, meskipun
material konstruksi dindingnya menggunakan bahan lain.

24
METODE KONSTRUSI DINDING BATA MERAH

a. Membersihkan area yang akan dipasang dinding bata merah, pasang benang
acuan.
b. Rendam bata dalam air sebelum dipasang, angkat dan biarkan permukaan tidak
basah.
c. Bata merah dipasang mulai dari ujung jalur dinding lapis demi lapis mengikuti
benang acuan menggunakan perekat adukan semen pasir.
d. Periksa kerataan tiap pasangannya, lalu bata merah dipukul perlahan sampai
mencapai elevasi yang diinginkan
e. Lanjutkan pekerjaan sampai dengan tinggi maksimum 1 m, kemudian periksa lagi
kelurusan dan kerataan dan dilanjutkan dengan pemasangan bata merah sampai
ketinggian yang direncanakan.
f. Selanjutnya lakukan pekerjaan plesteran sesuai dengan ketebalan yang di
inginkan, sebelum pekerjaan plesteran pasangan bata merah harus dibasahi dengan
air.
g. Setelah plesteran kering dan rata kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan acian
menggunakan acian semen.

25
Contoh penggunaan dinding bata merah

26
Rumah dengan dinding bata ekspose
Contoh penggunaan dinding bata merah

27
Rumah dengan dinding bata ekspose
BATAKO

Batako adalah jenis batu bata padatan


atau concrete brick dari bahan dasar air
semen, kerikil/koral dan pasir yang
dicampur dan dicetak membentuk blok
persegi panjang.

28
JENIS BATAKO … (1)

Batako Beton
Jenis batako ini terbuat dari campuran
semen Portland (PC), pasir, dan
kerikil/koral. Bahan-bahan tersebut
dicampur kemudian dicetak sedemikian
rupa dan diangin-anginkan hingga
mengeras.

Ukuran batako press cukup bervariasi.


Di pasaran ukuran batako press memiliki panjang 30 hingga 40 cm, tinggi 15 hingga
20 cm dan tebal 8 hingga 10 cm.
.
29
JENIS BATAKO … (2)

Batako Press
Batako ini terbuat dari campuran semen
dan pasir yang kemudian diproses
dengan teknik penekanan atau di press.
Teknik press dapat menggunakan mesin
pres batako yang dapat memproduksi
lebih cepat dari cara manual.

Ukuran batako press cukup bervariasi.


Di pasaran ukuran batako press memiliki panjang 30 hingga 40 cm, tinggi 15 hingga
20 cm dan tebal 8 hingga 10 cm.
Ciri khas dari batako press adalah adanya penampang lubang di sisinya yang berfungsi
untuk memasukkan adukan pengikat.
30
JENIS BATAKO … (3)

Batako Trass
Pembuatan batako trass ini sedikit
Batako ini terbuat dari campuran air,
berbeda dari batako lainnya, yaitu
trass dan kapur. Trass sendiri merupakan
dengan cara dibakar hingga
jenis tanah berwarna putih yang berasal
mengeras.
dari batu gunung api yang telah lapuk.
Ukurannya sendiri sama seperti
Karena itulah, batako ini disebut juga
ukuran batako normal pada
dengan batako putih.
umumnya.
Untuk satu batako trass yang
biasanya dijual di pasaran memiliki
ukuran tinggi 14-18 cm, panjang 20-
30 cm dan tebal 8-10 cm.

31
UKURAN BATAKO - SNI

Sumber: SNI 03-0349-1989

Catatan:
Ukuran batako yang paling umum digunakan masyarakat
umum dan banyak tersedia di pasaran adalah:
15x30x10 cm (tebal 10 cm)
20x40x10 cm (tebal 10 cm)

32
METODE KONSTRUSI DINDING BATAKO

a. Membersihkan area yang akan dipasang batako, pasang benang acuan.


b. Siram batako dengan air sebelum dipasang
c. Batako dipasang mulai dari ujung jalur dinding lapis demi lapis mengikuti benang
acuan menggunakan perekat adukan semen pasir.
d. Periksa kerataan tiap pasangannya, lalu batako dipukul perlahan atau digeser
sampai mencapai posisi yang diinginkan sesuai benang acuuan.
e. Lanjutkan pekerjaan sampai dengan tinggi maksimum 1 m, kemudian periksa lagi
kelurusan dan kerataan dan dilanjutkan dengan pemasangan batako sampai
ketinggian yang direncanakan.
f. Selanjutnya lakukan pekerjaan plesteran sesuai dengan ketebalan yang di
inginkan, sebelum pekerjaan plesteran pasangan batako harus dibasahi dengan air.
g. Setelah plesteran kering dan rata kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan acian
menggunakan acian semen.
33
KELEBIHAN & KEKURANGAN BATAKO

Kelebihan batako:
▪ Ukurannya lebih besar daripada bata merah sehingga membutuhkan lebih sedikit
jumlah batako dan material perekat saat pembangunan
▪ Ukurannya cenderung sama dan cetakannya lebih rapi dibandingkan bata merah
▪ Ukurannya yang lebih besar dapat menghemat waktu dan tenaga saat
pembangunan
▪ Lebih ringan dibandingan bata merah (karena ada rongga di bagian tengahnya)

Kekurangan batako:
▪ Mudah retak
▪ Mudah dilubangi dan pecah karena terdapat rongga di bagian tengahnya
▪ Menyerap panas sehingga membuat ruangan lebih panas
34
Contoh penggunaan dinding bata ringan

Konstruksi dinding batako tanpa plesteran 35


BATA RINGAN

Bata ringan merupakan bata berpori


yang memiliki nilai berat jenis
(density) lebih ringan daripada bata
pada umumnya.
Berat volumenya antara 600-1600
kg/m³ dengan kekuatannya tergantung
pada komposisi campuran (mix design)
(Ngabdurrochman, 2009).

Bata ringan terbuat dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan
alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi).

36
KELEBIHAN & KEKURANGAN BATA RINGAN

Kelebihan bata ringan


▪ Mempunyai kekedapan suara dan kekedapan air yang cukup baik.
▪ Ringan sehingga bangunan lebih aman terhadap gempa bumi.
▪ Pelaksanaan lebih cepat dibandingkan dengan bata merah.
▪ Tidak memerlukan plesteran yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat.
▪ Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam, mudah dipotong sehingga
menghasilkan dinding yang rapih.

Kekurangan bata ringan:


▪ Harga lebih mahal dibanding bata merah.
▪ Memerlukan keahlian khusus untuk memasang bata ringan.
▪ Memerlukan perekat (mortar) instan untuk hasil yang lebih baik.
▪ Waktu kering lebih lama jika telah meresapkan air
▪ Ketersediaan saat ini hanya di toko material yang cukup besar.
▪ Sisa potongan relatif lebih banyak karena ukuran besar.

37
PEMASANGAN BATA RINGAN

1. Gunakan Semen instan sebagai 2. Letakkan Bata Ringan pertama 3. Hamparkan Semen Instan untuk
dasar pekerjaan dengan ketebalan 10 diatas permukaan semen instan / pemasangan Bata Ringan berikutnya
– 20 mm. Ratakan di permukaan mortar, kemudian pukul secara secara tipis (3 mm) menggunakan
pondasi, untuk mempemudah perlahan menggunakan palu karet, Trowel.
gunakan benang atau waterpass sehingga sejajar dengan benang.

4. Letakkan Bata Ringan berikutnya


5. Gunakan Semen Instan/mortar 6. Gunakan Palu Karet untuk
kemudian gunakan waterpass untuk
secara tipis pada bagian vertical dan memastikan kerataan susunan bata
memastikan kerataan ke dua Bata
horizontal bata ringan untuk ringan, ulangi cara ini hingga
Ringan Tersebut.
pemasangan selanjutnya. memenuhi bidang pengerjaan. 38
BERBAGAI PRODUK MORTAR INSTAN

39
Contoh penggunaan dinding bata ringan

Konstruksi dinding bata ringan 40


ROSTER (VENTILATION BLOCK)

Roster merupakan material bangunan pracetak,


sejenis bata yang memiliki lubang-lubang,
sehingga memungkinkan udara dan cahaya
masuk.
Roster cocok digunakan di negara-negara tropis
yang beriklim panas dan lembap.
Bentuknya yang bervariasi juga membuat bata
roster sering digunakan sebagai dinding fasad
yang mempercantik tampilan luar sebuah
properti serta sebagai dinding partisi.

41
JENIS ROSTER … (1)

Roster Beton
Dibuat menggunakan adukan semen pasir yang dicetak dengan metode yang sama
seperti pada pembuatan batako.

42
JENIS ROSTER … (2)

Roster Keramik
Bahan keramik yang dilapisi glasur membuat roster keramik memiliki tampilan yang
bersih, halus dan mengkilap sehingga tidak memerlukan finishing (pengecatan).

43
JENIS ROSTER … (3)

Roster GRC (Glass Fibre Reinforced Concrete)


Bahan menggunakan beton yang mengandung serat fiberglas dan alkali. Roster jenis ini
memiliki permukaan yang lebih halus dan rapi dibanding roster beton biasa.
Kelebihan roster GRC lainnya adalah dapat dicetak dalam ukuran besar sesuai pesanan
(desain) yang dibuat oleh perencana bangunan.

44
JENIS ROSTER … (4)

Roster Bata Merah (terakota)


Bahan menggunakan tanah liat seperti pada bahan bata merah. Proses pembuatan juga
hampir sama dengan bata merah namun dengan cetakan yang bervariasi ukuran dan
motifnya.

45
DINDING PARTISI

Dinding partisi merupakan sesuatu yang dapat


membatasi ruangan satu dengan ruangan yang
lainnya.
Partisi merupakan pembatas ruangan yang
fleksibel, penyekat ruang yang dapat dipindah
pasang sesuai keinginan (semi permanen).

Penggunaan partisi ini sebagai pembatas ruangan


dimana ruangan yang satu dan ruangan lainnya
memiliki fungsi yang berbeda.

46
JENIS PARTISI … (1)

Partisi Kayu
Kayu dapat digunakan untuk
partisi yang memunculkan nuansa
alami dan hangat pada bangunan-
bangunan tropis.
Kayu yang digunakan sebagai
partisi dapat berupa papan
maupun kayu balok yang disusun
berjajar.
Partisi kayu juga dapat dibentuk
berupa ukir-ukiran.

47
JENIS PARTISI … (2)

Partisi Kaca
Pada bangunan perkantoran,
partisi menggunakan kaca sangat
lazim digunakan karena material
kaca bersifat transparan.
Pada bagian-bagian tertentu yang
memerlukan privasi, kaca dapat
ditutup/dilapisi stiker sanblast
dengan berbagai motif atau pola
tertentu sesuai kebutuhan.

48
JENIS PARTISI … (3)

Partisi papan kalsium:


Gypsum Board, GRC Board
Partisi ini menggunakan papan
gypsum atau GRC yang umumnya
diproduksi dengan ukuran
120x240cm dan dipasang
menggunakan rangka besi hollow.
Tampilan partisi ini bisa sama
persis seperti dinding bata yang
diplester aci dan di cat tembok.

49
JENIS PARTISI … (4)

Partisi PVC
Partisi ini menggunakan papan berbahan PVC
yang memiliki permukaan dengan berbagai
warna dan motif.
Pemasangan umumnya menggunakan rangka
besi hollow, hampir sama seperti pada gypsum
atau GRC board.
Partisi ini tidak memerlukan pengecatan
karena sudah siap pakai dengan berbagai
warna dan motif finishingnya.

50
DINDING AKUSTIK

Secara umum, dinding akustik berperan sebagai


salah satu peredam suara yang dapat
memperbaiki kualitas suara didalam sebauh
ruangan.
Adapun cara memperbaikinya adalah dengan
fungsi sebagai berikut :
▪ Mengurangi terjadinya gema didalam ruangan
▪ Mengurangi suara dengung yang kerap
muncul dalam ruangan tertutup
▪ Menyerap suara bising dalam ruangandan
ruangan lainnya memiliki fungsi yang
berbeda.

51
JENIS MATERIAL AKUSTIK … (1)

Material Penyerap (Absorber)


Material penyerap digunakan jika di dalam
ruang didinginkan adanya pengurangan
waktu dengung.
Material penyerap ini juga memiliki
beberapa jenis:
• Penyerap berporous, seperti rockwool,
glasswool, fabric.
• Penyerap membran, seperti papan kayu
berlubang, multipleks dsb, yang
menciptakan rongga udara antara
dinding dan membran akustik.

52
JENIS MATERIAL AKUSTIK … (2)

Material Pemantul (Reflektor)


Panel pemantul digunakan jika
menginginkan adanya bunyi pantul yang
mendukung kualitas akustik di posisi
tertentu. Bahan yang digunakan biasanya
bersifat licin dan keras sehingga pemantulan
spekular dapat terjadi.
Perhitungan oantulan bunyi dengan time
delay yang tepat akan meningkatkan
intensitas bunyi dan lebih jelas bagi para
audiens dalam ruangan.

53
JENIS MATERIAL AKUSTIK … (3)

Material Penyebar (difuser)


Material penyebar bunyi / diffuser dibutuhkan jika
menginginkan adanya distribusi bunyi yang merata
dengan mempertahankan waktu dengung ruang.
Dengan adanya diffuser, respon ruang terhadap
bunyi menjadi lebih “diffuse” sehingga tidak
terdapat adanya “focusing effect” atau “flutter
echo” atau bahkan “echo” / gema itu sendiri yang
dapat mengurangi kejelasan bunyi. Selain itu,
diffuser juga membuat kesan ruang menjadi lebih
“live” karena peluruhan waktu dengung menjadi
lebih “smooth”.

54
BAGIAN 3

Tugas 9
Kelompok & Individu

55
TUGAS minggu – 9 (KELOMPOK)

Berkelompok 4-5 orang


Kumpulkan katalog produk atau spesifikasi material yang dijual di pasaran (hasil
browsing) yang menunjukkan Merk, Tipe, Ukuran, Gambar Sampel untuk material:
▪ Bata Merah
▪ Batako
▪ Bata Ringan dan mortar instan
▪ Roster
▪ Partisi
▪ Akustik
(semakin lengkap semakin baik)

Isi daftar anggota kelompok pada google spreadsheet di link elearning


Format ukuran A4, konversi ke format file PDF (atau sesuai brosur dari pabrikan)
Format nama file: Katalog Dinding_Nomor Kelompok
Pengumpulan dapat diwakilkan kepada 1 anggota kelompok saja, maksimal 4 hari sejak
jadwal kuliah. (sampai Minggu sore jam 16.00 wib).
56
TUGAS minggu – 9 (INDIVIDU)

Kerjakan secara mandiri, menggunakan sumber gambar dari tugas kuliah studio

masing-masing.

• Buatlah gambar sketsa manual (boleh 3d rendering), perspektif bagian-bagian

dinding yang didesain untuk memunculkan nilai estetika atau efek tertentu.

• Berikan keterangan detail spesifikasi material lantai yang digunakan seperti: Jenis

material, tipe, ukuran, dsb.

Format ukuran A3, konversi ke format file PDF


Format nama file: TM_Kelas_NIM_Nama (Tugas 9)
contoh: TM_F_51900000_Budiman (Tugas 9)
Kumpulkan (individu) di elearning UTY selambatnya 4 hari sejak jadwal kuliah
(sampai Minggu sore jam 16.00 wib).
57
Selamat Belajar

58

Anda mungkin juga menyukai