Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Penambahan Pasir terhadap Sifat Mekanik

Sharpening Stone Berbahan Dasar Limbah Abu Batu


Eva Setyawati*, Margi Fitriawan, Agus Yuliyanto dan
Mahardika Prasetya Aji

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Semarang
Jl. Raya Sekaran, Gunung Pati, Semarang 50229
*Email: evasetyawati0109@gmail.com

Abstrak. Pemanfaatan abu batu limbah dari industri pemecah batu sebagai bahan bangunan belum
dimanfaatkan secara maksimal. Akibatnya abu batu tetap menjadi limbah yang terus menumpuk dan
mencemari lingkungan. Solusi baru untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan abu batu
menjadi bahan dasar pembuatan sharpening stone atau sering dikenal dengan sebutan batu asahan. Sifat
mekanik yang menjadi parameter uji dalam penelitian ini adalah kuat tekan sharpening stone, dengan pasir
sebagai bahan tambahan dan epoxy resin sebagai perekat. Benda uji penelitian dibuat enam, dengan
perbedaan perbandingan komposisi massa abu batu dan massa pasir yaitu 1:1; 1:1,2; 1:1,4; 1:1,6; 1:1,8; dan
1:2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan sharpening stone, semakin naik seiring
bertambahnya massa pasir. Nilai kuat tekan sharpening stone yang didapatkan dari hasil pengujian ini
berturut-turut adalah 5,53 Mpa, 7,12 Mpa, 9,92 Mpa, 11,77 Mpa, 12,83 Mpa dan 18,81 Mpa.

Kata kunci : sharpening stone, kuat tekan, abu batu, pasir


PENDAHULUAN Evaluation Of Strength Characteristics Of Concrete
Using Crushed Stone Dust As Fine Aggregate [5].
Di era globalisasi seperti ini, proses produksi di Dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan,
upaya penanganan abu batu ini cenderung sebagai
berbagai industri terus berkembang. Salah satu
bahan bangunan. Akan tetapi penanganan yang
industri tersebut adalah industi stone crusher atau
seperti in dikatakan masih kurang maksimal, karena
industri pemecah batu. Dengan meningkatnya abu batu kini susah untuk dipasarkan.
industri stone crusher , meningkat pula limbah yang Abu batu ini sering digunakan dalam industri
dihasilkan oleh industri tersebut. Limbah yang konstruksi, akan tetapi saat ini abu batu tidak begitu
dihasilkan oleh industri ini adalah abu batu. laku untuk dijual karena pemakaian dalam industri
Keberadaan abu batu yang terus meningkat konstruksi sudah sangat sedikit, mengingat
tentu sarat akan pencemaran lingkungan. Penelitian konstruksi perkerasan jalan dengan Lapen sudah
yang berjudul Effect Of Stone Crusher Dust On banyak beralih ke lapisan aspal beton. Perkerasan
Butea Monosperma (Lam.) (Bastard Teak), Lapen yang biasanya penaburan lapis atas dengan
mengungkapkan bahwa industri pemecah batu abu batu sudah banyak diganti dengan pasir,
merupakan industri yang penting di berbagai negara, sehingga abu batu pada stone crusher menjadi
karena ia dibutuhkan untuk memecah batu menjadi bahan limbah yang harus diupayakan
bahan untuk berbagai kegiatan pembangunan. Akan penanganannya [3].
tetapi, limbah yang dihasilkan dari industri ini yaitu Dalam penelitian kali ini , peneliti mencoba
berupa abu batu menyebabkan pencemaran memberikan inovasi baru mengenai pemanfaatan
lingkungan, salah satunya adalah menghambat limbah abu batu, yaitu dilakukan pengkajian
pertumbuhan tanaman [1]. pemakaian abu batu sebagai bahan pembuat
Melihat fenomena limbah abu batu yang kian sharpening stone atau batu asahan. Sharpening
hari kian meningkat, para peneliti sebelumnya stone biasa digunakan untuk mengasah tepi alat
sudah memikirkan penanganan yang tepat terhadap baja. Proses pembuatan sharpening stone ini adalah
abu batu yang terus menumpuk menjadi limbah dengan penambahan pasir. Pasir digunakan sebagai
tersebut, diantaranya adalah penelitian yang bahan tambahan karena pembuatan sharpening
berjudul, Manfaat Abu Batu Limbah Stone Crusher stone harus memiliki sifat yang halus dan tajam
Sebagai Bahan Bangunan Di Kota Rembang [2], serta memiliki daya serap yang tinggi.
Pemanfaatan Abu Batu Limbah Stone Crusher Di daerah Magelang, khususnya Muntilan
Untuk Bahan Paving Block [3], Influence Of Stone banyak dihasilkan pasir-pasir yang berkualitas
Dust As Partially Replacing Material Of Cement yang mengalir di setiap sungai. Pasir ini sering
And Sand On Some Mechanical Properties Of digunakan sebagai bahan bangunan masyarakat
Mortar [4], dan sekitar. Sebagai bahan bangunan, pasir Muntilan

243
243
243
sudah terpercaya memiliki kualitas yang sangat untuk merekatkan campuran tersebut, yaitu dengan
bagus, karena dihasilkan dari material gunung mengaduk kembali selama 5 menit agar partikel
Merapi secara langsung, sehingga kualitasnya tidak benar-benar tercampur secara merata. Adukan
diragukan lagi oleh masyarakat sekitar. Hal ini tersebut kemudian dituangkan pada alat cetak
sudah dibuktikan dari berbagi penelitian yang sharpening stone yang sudah dipersiapkan, yaitu
mengkaji tentang kualitas pasir yang berada di ukuran 15 cm x 4 cm x 5 cm, dan ditekan atau
kawasan Muntilan. diratakan. Setelah sampel mulai mengeras maka
Ada perbedaan yang sangat signifikan tentang dapat dilepaskan dari alat cetaknya. Hasil cetakan
angka kekekalan pasir Muntilan antar masing- tersebut kemudian dikeringkan dan didiamkan
masing tempat pengambilan dengan angka selama tujuh hari.
F=70,913 dan taraf signifikansi < 0,01. Urutan
dari yang terbaik adalah pasir dari kali Krasak,
Kali Lamat, dan pasir Kali Putih [6].
Untuk mencampurkan abu batu dengan pasir
menjadi sharpening stone dibutuhkan perekat yang
dapat mengikat butiran-butiran pengasah pasir
bersama-sama abu batu dengan kekuatan dan
kekerasan. Perekat yang digunakan dalam
penelitian kali ini adalah menggunakan epoxy resin.
Mechanical Properties Of Epoxy Resin Based
On Granite Stone Powder From The Sergipe Fold (a)
And Thrust Belt Composites [7], mengungkapkan
bahwa epoxy resin banyak digunakan dalam
berbagai sifat mekanik karena memiliki adhesif
yang bagus, rigiditas, memiliki kestabilan dimensi,
ketahanan kimia yang tinggi dan mudah dalam
pembuatannya.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kuat tekan sharpening
stone dengan bahan dasar abu batu limbah stone
crusher dan penambahan pasir.

METODE PENELITIAN (b)

Alat dan Bahan GAMBAR 1. Sampel sharpening stone (a) proses


pencetakan (b) sampel jadi
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah saringan atau ayakan untuk mengayak abu
batu dan pasir, plastik, baskom atau tempat Prosedur pengambilan data
pengaduk, wangkil sebagai pengaduk, sendok, Sifat mekanik berupa kuat tekan sharpening stone
meteran, neraca digital, alat cetak sharpening stone dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
dan alat uji UTM. Universal Testing Machine.
Bahan pembuatan sharpening stone ini adalah
limbah abu batu, pasir dan perekat merk MR LUX
Epoxy Resin and Epoxy Hardener.

Prosedur pembuatan sampel


Penelitian ini dilaksanakan secara
eksperimental dengan rancangan sebagai berikut :
(1) Variabel bebas berupa variasi penambahan
massa pasir. Masing-masing perbandingan abu
batu : pasir adalah 1:1, 1:1,2; 1:1,4; 1:1,6; 1:1,8
dan 1: 2 dengan 1=250 gram, (2) Variabel terikat
berupa kuat tekan yang dihasilkan.
GAMBAR 2. Proses pengujian kuat tekan sharpening
Pembuatan sampel sharpening stone diawali stone menggunakan UTM
dengan mencampurkan abu batu dan pasir secara
Prosedur pengujian kuat tekan sharpening
manual yang dituangkan dalam wadah kemudian stone diawali dengan menyalakan alat Universal
diaduk selama 3 menit. Setelah abu batu dan pasir Testing Machine, dan memposisikan jarum skala
benar-benar menyatu, ditambahkan perekat resin gaya pada skala nol. Kemudian meletakkan benda

244
244
244
uji pada dasar alat UTM secara mendatar, yaitu Hasil nilai kuat tekan masing-masing
posisi permukaan dengan dimensi 15 cm x 4 cm. perbandingan ditunjukkan dalam tabel sebagai
Menekan tombol on pada mesin, dan mengamati berikut:
beban maksimum yang mampu ditahan oleh benda
uji, yang ditunjukkan dengan keadaan sampel yang TABEL 2. Hubungan perbandingan massa pasir
retak. Setelah sampel retak (tampak pada terhadap kuat tekan sharpening stone berbahan dasar
penglihatan mata), mesin dimatikan dan mencatat limbah abu batu.
beban maksimum yang ditunjukkan dalam layar
display. Perbanding Kuat
an massa Pasir tekan (Mpa)
(gram)
Perhitungan nilai kuat tekan dengan
1 5,533
menggunakan rumus:
1,2 7,117
1,4 9,917
F 1,6 11,77
P (1) 1,8 12,83
A 2 18,81

TABEL 2, menunjukkan bahwa penambahan


di mana ; massa pasir sangat berpengaruh terhadap kuat
P = kuat tekan sharpening stone (Mpa) tekan sharpening stone. Nilai kuat tekan semakin
F = beban maksimum (N) besar seiring bertambahnya massa pasir. Hal ini
A = luas penampang benda uji (m2) karena butiran-butiran pasir memiliki sifat yang
tajam dan keras, sehingga mampu meningkatkan
kuat tekan. Penelitian sebelumnya mengatakan,
HASIL DAN PEMBAHASAN Batu abu mempunyai sifat lebih elastis atau ulet
bila dicampur dengan pasir sehingga batu abu baik
Sharpening stone , dibuat dengan bahan dasar sekali sebagi pengganti sebagian pasir dalam
abu batu karena abu batu merupakan agregat baik campuran pembuatan tegel [10]. Hal ini
yang memiliki ukuran sangat kecil (lolos saringan membuktikan bahwa pembuatan sharpening stone
0,075 mm) dan mampu berperan meningkatkan dengan bahan dasar abu batu dan penambahan
kuat tekan [8,9]. Selain itu abu batu juga memiliki pasir sangat cocok dilakukan, untuk menghasilkan
sifat mudah untuk dicetak, sehingga cocok untuk kuat tekan yang baik.
dijadikan bahan dasar pembuat sharpening stone.
Dari hasil penelitian pengujian sharpening stone KESIMPULAN
berbahan dasar limbah abu batu dengan
penambahan massa pasir, dihasilkan kuat tekan Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan
yang semakin meningkat. bahwa penambahan massa pasir mempengaruhi
nilai kuat tekan sharpening stone berbahan dasar
Tabel pengamatan hasil uji kuat tekan limbah abu batu. Nilai kuat tekan sharpening stone
sharpening stone berbahan dasar abu batu dengan
semakin meningkat seiring bertambahnya massa
penambahan pasir, dimensi permukaan 15 cm x 4
cm, dengan 1=250 gram adalah sebagai berikut : pasir.

TABEL 1. Pengamatan beban maksimum yang UCAPAN TERIMA KASIH


mampu menekan sharpening stone sampai menunjukkan
keretakan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
massa abu beban
batu : massa tekan
terima kasih kepada
terselenggaranya pihak-pihak
penelitian yang Dr.
ini, yaitu membantu
Agus
pasir maksimum Yulianto, M.Si dan Mahardika Prasetya Aji, S.Si.,
(gram) (kg) M.Si, selaku dosen pembimbing, mahasiswa
1:1 3320 UNNES yang membantu pelaksanaan penelitian
1:1,2 4270
ini, dan Kepala Laboratorium Jurusan Teknik Sipil,
1:1,4 5950
1:1,6 7060 FT UNNES yang telah memberikan bantuan
1:1,8 7700 berupa sarana untuk melakukan pengujian
1:2 11285 sharpening stone.

Nilai kuat tekan diperoleh dengan melakukan


perhitungan menggunakan persamaan (1).

245
245
245
REFERENSI
1. Rahul, Jitin. Effect of Stone Crusher Dust on
Butea monosperma (Lam.)(Bastard
Teak).IJESER Vol 4(2):1-5,2013.
2. Hadi, Tjokro.2012.Manfaat Abu Batu Limbah
Stone Crusher Sebagai Bahan Bangunan Di
Kota Rembang.Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Semarang, 7(1):16-20.
3. Sutarno.2007.Pemanfaatan Abu batu Limbah
Stone Crusher Untuk Bahan Paving Block.Jurnal
Ilmiah Teknik Sipil, 12 (3):185-193.
4. Hoque,Tasnia, Muhammad Harunur Rashid,
Rokon Hasan, and Ebna Forhad Mondol.
Influence of Stone Dust As Partially Replacing
Material of Cement and Sand on Some
Mechanical Properties of Mortar. International
Journal of Advanced Structure and Geotechnical,
Vol. 02, No 02, April 2013.
5. Nagpal, Er Lakhan, Arvind Dewangan, Sandep
Dhiman and Sumit Kumar. Evaluation of
Strenghth Characteristics of Concrete Using
Crushed Stone Dust As Fine Agregat.
Internatioanl Journal of Innovating Technology
and Exploring Engineering, Vol 2, Issue 6, May
2013.
6. Endroyo, Bambang. 2007. Kualitas Pasir
Muntilan (Jawa Tengah) Ditinjau Dari Tempat
Pengambilan Dan Musim Pengambilan. Jurnal
Ilmiah Teknik Sipil, 12 (1): 1-8.
7. Goncalves, Jorge Antonio Viera, Diego
Adalberto Teles Campos, Gislane de Jesus
Oliveira, Maria de Lourdes da Silva Rosa and
Marcelo Andrade Macedo. Mechanical
Properties of Epoxy Resin Based on Granite
Stone Pwoder from the Sergipe Fold and Thrust
Belt Composites. Material Research. Received
July,10 2013; Revised April 26, 2014.
8. Slamet Widodo,dkk.Pemanfaatan Limbah abu
Batu Sebagai bahan Pengisi Dalam Produksi
Self-Compacting Concrete.Staf Pengajar
Universitas Negri Yogyakarta.
9. Rajput, S.P.S and Chauchan. Suitability of
Crushed Stone Dust As Fine Aggregat in
Mortars. International Journal of Emerging
Technology and Engineering, Vol. 4, Issue 3,
March 2014.
10. Sudarno, A.P., 2006. Batu Abu Sebagai Bahan
Campuran Pembuatan Tegel. Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

246

Anda mungkin juga menyukai