Abstrak. Pemanfaatan abu batu limbah dari industri pemecah batu sebagai bahan bangunan belum
dimanfaatkan secara maksimal. Akibatnya abu batu tetap menjadi limbah yang terus menumpuk dan
mencemari lingkungan. Solusi baru untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan abu batu
menjadi bahan dasar pembuatan sharpening stone atau sering dikenal dengan sebutan batu asahan. Sifat
mekanik yang menjadi parameter uji dalam penelitian ini adalah kuat tekan sharpening stone, dengan pasir
sebagai bahan tambahan dan epoxy resin sebagai perekat. Benda uji penelitian dibuat enam, dengan
perbedaan perbandingan komposisi massa abu batu dan massa pasir yaitu 1:1; 1:1,2; 1:1,4; 1:1,6; 1:1,8; dan
1:2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan sharpening stone, semakin naik seiring
bertambahnya massa pasir. Nilai kuat tekan sharpening stone yang didapatkan dari hasil pengujian ini
berturut-turut adalah 5,53 Mpa, 7,12 Mpa, 9,92 Mpa, 11,77 Mpa, 12,83 Mpa dan 18,81 Mpa.
243
243
243
sudah terpercaya memiliki kualitas yang sangat untuk merekatkan campuran tersebut, yaitu dengan
bagus, karena dihasilkan dari material gunung mengaduk kembali selama 5 menit agar partikel
Merapi secara langsung, sehingga kualitasnya tidak benar-benar tercampur secara merata. Adukan
diragukan lagi oleh masyarakat sekitar. Hal ini tersebut kemudian dituangkan pada alat cetak
sudah dibuktikan dari berbagi penelitian yang sharpening stone yang sudah dipersiapkan, yaitu
mengkaji tentang kualitas pasir yang berada di ukuran 15 cm x 4 cm x 5 cm, dan ditekan atau
kawasan Muntilan. diratakan. Setelah sampel mulai mengeras maka
Ada perbedaan yang sangat signifikan tentang dapat dilepaskan dari alat cetaknya. Hasil cetakan
angka kekekalan pasir Muntilan antar masing- tersebut kemudian dikeringkan dan didiamkan
masing tempat pengambilan dengan angka selama tujuh hari.
F=70,913 dan taraf signifikansi < 0,01. Urutan
dari yang terbaik adalah pasir dari kali Krasak,
Kali Lamat, dan pasir Kali Putih [6].
Untuk mencampurkan abu batu dengan pasir
menjadi sharpening stone dibutuhkan perekat yang
dapat mengikat butiran-butiran pengasah pasir
bersama-sama abu batu dengan kekuatan dan
kekerasan. Perekat yang digunakan dalam
penelitian kali ini adalah menggunakan epoxy resin.
Mechanical Properties Of Epoxy Resin Based
On Granite Stone Powder From The Sergipe Fold (a)
And Thrust Belt Composites [7], mengungkapkan
bahwa epoxy resin banyak digunakan dalam
berbagai sifat mekanik karena memiliki adhesif
yang bagus, rigiditas, memiliki kestabilan dimensi,
ketahanan kimia yang tinggi dan mudah dalam
pembuatannya.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kuat tekan sharpening
stone dengan bahan dasar abu batu limbah stone
crusher dan penambahan pasir.
244
244
244
uji pada dasar alat UTM secara mendatar, yaitu Hasil nilai kuat tekan masing-masing
posisi permukaan dengan dimensi 15 cm x 4 cm. perbandingan ditunjukkan dalam tabel sebagai
Menekan tombol on pada mesin, dan mengamati berikut:
beban maksimum yang mampu ditahan oleh benda
uji, yang ditunjukkan dengan keadaan sampel yang TABEL 2. Hubungan perbandingan massa pasir
retak. Setelah sampel retak (tampak pada terhadap kuat tekan sharpening stone berbahan dasar
penglihatan mata), mesin dimatikan dan mencatat limbah abu batu.
beban maksimum yang ditunjukkan dalam layar
display. Perbanding Kuat
an massa Pasir tekan (Mpa)
(gram)
Perhitungan nilai kuat tekan dengan
1 5,533
menggunakan rumus:
1,2 7,117
1,4 9,917
F 1,6 11,77
P (1) 1,8 12,83
A 2 18,81
245
245
245
REFERENSI
1. Rahul, Jitin. Effect of Stone Crusher Dust on
Butea monosperma (Lam.)(Bastard
Teak).IJESER Vol 4(2):1-5,2013.
2. Hadi, Tjokro.2012.Manfaat Abu Batu Limbah
Stone Crusher Sebagai Bahan Bangunan Di
Kota Rembang.Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Semarang, 7(1):16-20.
3. Sutarno.2007.Pemanfaatan Abu batu Limbah
Stone Crusher Untuk Bahan Paving Block.Jurnal
Ilmiah Teknik Sipil, 12 (3):185-193.
4. Hoque,Tasnia, Muhammad Harunur Rashid,
Rokon Hasan, and Ebna Forhad Mondol.
Influence of Stone Dust As Partially Replacing
Material of Cement and Sand on Some
Mechanical Properties of Mortar. International
Journal of Advanced Structure and Geotechnical,
Vol. 02, No 02, April 2013.
5. Nagpal, Er Lakhan, Arvind Dewangan, Sandep
Dhiman and Sumit Kumar. Evaluation of
Strenghth Characteristics of Concrete Using
Crushed Stone Dust As Fine Agregat.
Internatioanl Journal of Innovating Technology
and Exploring Engineering, Vol 2, Issue 6, May
2013.
6. Endroyo, Bambang. 2007. Kualitas Pasir
Muntilan (Jawa Tengah) Ditinjau Dari Tempat
Pengambilan Dan Musim Pengambilan. Jurnal
Ilmiah Teknik Sipil, 12 (1): 1-8.
7. Goncalves, Jorge Antonio Viera, Diego
Adalberto Teles Campos, Gislane de Jesus
Oliveira, Maria de Lourdes da Silva Rosa and
Marcelo Andrade Macedo. Mechanical
Properties of Epoxy Resin Based on Granite
Stone Pwoder from the Sergipe Fold and Thrust
Belt Composites. Material Research. Received
July,10 2013; Revised April 26, 2014.
8. Slamet Widodo,dkk.Pemanfaatan Limbah abu
Batu Sebagai bahan Pengisi Dalam Produksi
Self-Compacting Concrete.Staf Pengajar
Universitas Negri Yogyakarta.
9. Rajput, S.P.S and Chauchan. Suitability of
Crushed Stone Dust As Fine Aggregat in
Mortars. International Journal of Emerging
Technology and Engineering, Vol. 4, Issue 3,
March 2014.
10. Sudarno, A.P., 2006. Batu Abu Sebagai Bahan
Campuran Pembuatan Tegel. Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
246