Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Inti Kalimat

Inti kalimat adalah bagian dari unsur terpenting dari sebuah kalimat yang terdiri atas
subjek (unsur penting), predikat (unsur penting), objek (unsur tambahan), dan pelengkap
(unsur tambahan). Jadi, sebelum masuk ke dalam pemahaman mengenai inti kalimat,
Anda harus mengetahui terlebih dulu bahwa kalimat itu setidaknya harus terdiri atas
unsur subjek dan predikat. Untuk lebih jelas, Anda dapat memahami contoh berikut ini.

Pada Minggu pagi, Dita datang ke Gelora Bung Karno untuk lari pagi.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:


Kalimat Tanggapan
Gagasan Pokok
Teks Eksplanasi
Kalimat tersebut, jika disusun berdasarkan fungsi sintaksisnya, dapat disajikan sebagai
berikut.

 Pada Minggu pagi (keterangan waktu)


 Dita (subjek)
 datang (predikat)
 ke Gelora Bung Karno (keterangan tempat)
 untuk lari pagi (pelengkap).
Kalimat inti dari contoh tersebut adalah Dita (subjek) datang (predikat). Sementara itu,
inti kalimat adalah kalimat yang susunannya berasal dari kalimat inti. Artinya, jika
dianalisis lebih dalam, inti kalimat memiliki kemiripan dengan kalimat inti sebab tidak 
hanya kalimat inti, tetapi inti kalimat juga memiliki alur, antara lain
1. S—P—Pel
2. S—P—O
3. S—P
Dengan kata lain, kalimat inti hanya terdiri atas subjek dan predikat, sedangkan inti
kalimat terdiri atas subjek dan predikat, serta unsur yang lain (objek, keterangan,
ataupun pelengkap). Selain itu, inti kalimat juga bergantung jenis atau tipe kalimat,
seperti kalimat intransitif (kalimat yang tidak membutuhkan objek) harus terdapat
pelengkap dan transitif (yang membutuhkan objek). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa inti kalimat, meskipun tidak semuanya, mempunyai struktur yang
sama dengan kalimat inti. Misalnya,

Sekarang, Dita sedang memasak nasi goreng dengan penuh semangat.

 Kalimat inti: Dita sedang memasak. (S—P)


 Inti kalimat: Dita sedang memasak nasi goreng. (S—P—O)
Bunda yang saat ini berada di Madiun sedang menjual rumah.

 Kalimat inti: Bunda sedang menjual. (S—P)


 Inti kalimat: Bunda sedang menjual rumah. (S—P—O)
Cara Menentukan Inti Kalimat
Pada umumnya, penentuan inti kalimat menjadi salah satu soal yang paling sering
muncul setelah ide pokok bacaan, penarikan kesimpulan, dan kalimat efektif, pada
beberapa soal Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Terdapat beberapa cara yang
dapat Anda lakukan dalam penentuan inti kalimat, antara lain.
1. Pahamilah terlebih dulu secara baik-baik kalimat yang ingin dicari inti
kalimatnya dengan seksama hingga dapat diuraikan dengan kata-kata
sendiri. Hal ini disebabkan oleh kalimat tersebut, yang pada umumnya,
berbentuk kompleks.
2. Pastikan terlebih dulu bahwa kalimat tersebut setidaknya harus terdiri atas
subjek dan predikat. Artinya, Anda harus paham bahwa terdapat aturan yang
mengharuskan subjek tidak boleh diawali preposisi (dari, ke, dalam, untuk,
pada, bagi, dsb), konjungsi (karena, meskipun, lantaran, walaupun,
sedangkan, sehingga, tetapi, dsb), ataupun adverbia (dengan). Contohnya,
 Bagi mahasiswa yang belum mengisi lembar formulir
pengambilan toga wisuda harap segera datang ke Ruangan
Himpunan Mahasiswa Jurusan.
Kata bagi, yang termasuk preposisi, mendahului frasa nomina mahasiswa yang belum
mengisi lembar formulir pengambilan toga wisuda yang mengagalkannya menjadi subjek.
Agar bersubjek, kata bagi harus dihilangkan.
Selain subjek, predikat juga harus dipastikan tidak didahului dengan konjungsi sebab
dapat menggagalkannya menjadi predikat. Misalnya,

 Ibu yang sudah memasak lumpia basah pagi tadi.


Konjungsi yang menyebabkan kalimat tersebut, yang tadinya memiliki predikat yang
terletak pada frasa sudah memasak, gagal menjadi predikat.
Perbedaan antara Inti Kalimat dan Kalimat Inti
Meskipun dilihat dari namanya sangat mirip, inti kalimat dan kalimat inti memiliki
perbedaan sebab tak jarang menjadi bahan penulisan soal. Berikut perbedaannya.

1. Bibian sungguh-sungguh belajar bahasa Inggris di teras rumah. (S—Pel—P


—K)
Kalimat inti: Bibian belajar. (S—P)

Inti kalimat: Bibian sungguh-sungguh  belajar bahasa Inggris. (S—P—Pel)

2. Perempuan yang memakai gaun merah bermotif bunga kamboja itu sedang
membacakan anaknya buku cerita. (S—P—O—O—K)
Kalimat inti: Perempuan membacakan anaknya. (S—P—O)

Catatan: Karena kalimat tersebut termasuk jenis kalimat intransitif (kalimat yang
membutuhkan objek), unsur objek dimasukkan.

Inti kalimat: Perempuan membacakan anaknya buku cerita. (S—P—O—Pel)

3. Sejak pagi, Bianca berlatih menari. (K—S—P—Pel)


Kalimat inti: Bianca berlatih. (S—P)

Inti kalimat: Bianca berlatih menari (S—P—Pel)


4. Buktinya, banyak alumnus perguruan tinggi yang lulus dengan nilai sangat
memuaskan, bahkan cumlaude, sulit mendapatkan pekerjaan. (K—S—Pel—P
—O)
Kalimat inti: Banyak alumnus perguruan tinggi sulit mendapatkan pekerjaan. (S—P—O)

Inti Kalimat: Banyak alumnus perguruan tinggi sulit mendapatkan pekerjaan. (S—P—O)

5. Nenek yang bertudung putih itu sedang menunggu seseorang dari sore.
Kalimat inti: Nenek sedang menunggu. (S—P)

Inti kalimat: Nenek sedang menunggu seseorang. (S—P—O)

6. Setelah dipertimbakan oleh tim, meskipun sudah terlau sering berbuat


pelanggaran, Bambang tetap dipilih menjadi kapten Timnas Futsal SMAN 99
Jakarta.
Kalimat inti: Bambang tetap dilipih. (S—P)

Inti kalimat: Bambang tetap dipilih menjadi kapten. (S—P—Pelengkap).

Anda mungkin juga menyukai