Anda di halaman 1dari 8

Apa Itu Kepemimpinan dalam Organisasi?

 
Apapun posisi kita di sebuah organisasi atau perusahaan, kata “kepemimpinan”
pastinya sudah sangat akrab di telinga kita masing-masing. Dapat dipastikan hampir
semua orang ingin memiliki keahlian dalam kepemimpinan yang baik, atau setidaknya
berharap berada di bawah manajemen kepemimpinan yang benar. Kepemimpinan
adalah suatu kekuatan yang memegang peranan penting dalam keberhasilan
organisasi manapun.
 
Logikanya, tanpa hadirnya kepemimpinan yang efektif, organisasi manapun akan
kesulitan untuk bekerja secara efisien. Mengapa demikian? Karena salah satu tujuan
kepemimpinan dibentuk untuk meraih tujuan yang sama dan satu secara bersama-
sama dengan anggota tim lainnya. Dengan kata lain, penting bagi kepemimpinan
tersebut untuk dapat mengendalikan semua anggota tim agar melangkah ke arah dan
tujuan yang sama. 
 
Bagaimana dengan pengertian “kepemimpinan dalam organisasi”? Kepemimpinan
dalam organisasi adalah suatu pendekatan manajemen yang mana setiap pemimpin
membantu untuk menetapkan tujuan strategis bagi organisasi dan di satu sisi, para
pemimpin juga memberikan motivasi secara individu di dalam kelompok agar semua
orang di dalam organisasi berhasil dalam melaksanakan tugas dan tujuan yang
diharapkan. 
 
Menurut website Mckinsey dot com, ada beberapa komponen utama yang harus kita
pahami dan ketahui terkait kepemimpinan dalam organisasi. Selain itu, kita juga perlu
mengenal 5 keutamaan yang membuat kepemimpinan dalam organisasi menjadi hal
yang sangat penting untuk kita miliki. Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita simak
penjelasannya berikut ini. 
 

Kepemimpinan dalam Organisasi Tradisional


Untuk memahami kepemimpinan dalam organisasi secara baik, kita perlu memahami
hal ini dari konteks tradisionalnya terlebih dahulu. Dalam organisasi tradisional, para
pemimpin akan menempatkan fokusnya dalam memaksimalkan nilai bagi para
pemegang saham (investor). Untuk bisa melakukan hal ini, para pemimpin akan
berusaha untuk mengembangkan strategi dan menginterpretasikannya ke dalam
sebuah rencana. Pemimpin perusahaan atau yang biasa kita sebut sebagai Direktur
akan menugaskan tanggung jawab kepada karyawannya, sekaligus menjadi pengontrol
untuk memastikan bahwa semua orang menjalankan tugasnya dengan baik. 
 

Bagaimana dengan Kepemimpinan dalam Organisasi di Abad ke-21? 


Semakin berkembangnya zaman, dunia bisnis dan dunia kerja pastinya juga akan ikut
berkembang. Segala perubahan yang terjadi di dalam lingkungan bisnis dan kerja
tentunya akan memerlukan pendekatan-pendekatan baru dalam kepemimpinan.
Beberapa pendekatan yang baru harus fokus pada penciptaan nilai-nilai bersama yang
bukan hanya penting untuk para pemimpin dan pemegang saham, namun untuk
seluruh lapisan organisasi. Maksudnya, nilai-nilai ini juga akan menjadi hal yang
bermakna bagi para karyawan, klien, mitra bisnis, dan juga pelanggan. 
 

4 Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi


Dengan kata lain, fungsi kepemimpinan dalam organisasi di abad ke-21 harus
transparan bagi semua pihak yang terlibat. Jika tidak, maka organisasi harus bersiap
untuk ditinggalkan orang-orangnya secara perlahan-lahan. Dalam hal ini, ada 4 gaya
kepemimpinan dalam organisasi yang perlu untuk kita pahami bersama-sama. Yuk, kita
simak penjelasannya, rekan-rekan. 
 
1. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Visioner. 
Gaya kepemimpinan dalam organisasi yang pertama di abad ke-21 adalah visioner.
Yap, mana ada sih orang yang mau terlibat dalam organisasi yang pemimpinnya tidak
memiliki gambaran apapun di masa depan? Seorang pemimpin dalam organisasi perlu
menjadi individu yang visioner, dimana dirinya mampu untuk merancang tujuan dan visi
misi yang jelas, serta meyakinkan seluruh anggotanya bahwa mereka sedang menuju
jalan keberhasilan. 
 
Beberapa contoh kepemimpinan dalam organisasi adalah para pemimpinnya mampu
mengamati dan mendengarkan orang-orangnya dalam lapisan organisasi apapun.
Selain itu, mereka juga mampu untuk mempertimbangkan dan mengintegrasikan
berbagai perspektif orang lain dengan pemikiran original yang mereka miliki. Tidak
hanya itu, sebagai pemimpin yang visioner, mereka mampu bekerja dengan baik dalam
tim dan membimbing anggotanya untuk menuju visi misi yang diharapkan. 
 
2. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Arsitek. 
Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, seorang pemimpin sebenarnya sedang
menjadi arsitek organisasi yang terarah. Para pemimpin dalam organisasi bukan hanya
dituntut untuk merancang rencana masa depan, namun mereka juga diharapkan dapat
mendesain organisasi menjadi sebuah sistem yang transparan dan canggih. Dalam hal
ini, para pemimpin juga diharapkan secara berkala memeriksa desain inti dari dasar
organisasi tersebut. Misalnya, mengecek kembali tentang bagaimana produk-produk
organisasi dapat diproduksi secara efisien, bagaimana jumlah penjualan dapat
ditingkatkan, bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan, dan
lain-lain. Peran kepemimpinan dalam organisasi abad ke-21 harus mampu menjadi
arsitek yang tangguh dalam membangun model bisnis di dalam organisasinya. 
 
3. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Katalisator (Catalyst). 
Sebagai seorang pemimpin di dalam organisasi, terutama di abad ke-21, para
pemimpin dituntut untuk memiliki gaya kepemimpinan seperti katalisator atau catalyst.
Dalam hal ini, gaya kepemimpinan katalisator perlu melakukan hal-hal seperti di bawah
ini: 
- Menyingkirkan segala hambatan yang dirasakan oleh anggota tim dan mendukung
ide-ide cemerlang mereka agar menjadi kenyataan. 
- Membina hubungan yang baik ke seluruh lapisan organisasi. 
- Membantu orang-orang dalam menghubungkan apa yang mereka kerjakan dengan
visi dan misi organisasi. 
- Membangun lingkungan kerja yang inklusif, dan 
- Membantu meningkatkan motivasi karyawan. 
 
4. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Pelatih (Coach). 
Kepemimpinan dalam organisasi akan terasa tidak lengkap jika pemimpinnya tidak
bertindak sebagai pelatih (coach) bagi para karyawan atau anggota timnya. Ketika
seorang pemimpin berhasil membimbing para anggotanya untuk mencapai tujuan
organisasi yang diharapkan, maka secara otomatis organisasi tersebut akan lebih
mudah untuk mencapai kesuksesan. Tidak hanya itu, para karyawannya juga akan
berpikir lebih strategis dan mencoba mengasah kemampuan mereka untuk bekerja
lebih baik dalam kolaborasi yang harmonis. 
 

5 Keutamaan Kepemimpinan dalam Organisasi yang Efektif


Setelah menyimak 4 gaya kepemimpinan dalam organisasi, terutama di abad 21 yang
modern ini, sekarang waktunya bagi kita untuk mengenal dan memahami keutamaan
apa saja yang terkandung pada kepemimpinan dalam organisasi. Berikut ini adalah
beberapa keutamaan yang perlu kita ketahui. 
 
1. Membantu Mempengaruhi Perilaku Orang Lain. 
Kepemimpinan dalam organisasi yang kuat akan membentuk seorang pemimpin yang
mampu memengaruhi anggota timnya. Para pemimpin ini mampu membawa para
anggotanya untuk tetap berada di bawah kendalinya. Tentunya, pengendalian ini akan
tetap berada di jalur yang baik yaitu, jalur untuk meraih kesuksesan organisasi yang
diinginkan bersama. 
 
2. Membantu dalam Menyelesaikan Konflik secara Efektif.
Kepemimpinan dalam organisasi yang efektif menuntut para pemimpin agar
mampu menyelesaikan konflik atau permasalahan seefektif mungkin. Konflik yang
muncul di dalam organisasi bisa berbagai macam, baik konflik yang terjadi antara
karyawan dengan karyawan, atau karyawan dengan atasan. Kepemimpinan dalam
organisasi yang efektif mengizinkan para pemimpin untuk mendengarkan para
karyawan dalam mengekspresikan pendapat dan ide-ide mereka. Melalui
kepemimpinan dalam organisasi yang efektif, pemimpin akan mampu mencari solusi
konflik yang tepat dan rendah risiko. 
 
3. Membantu Para Anggota dalam Memenuhi Kebutuhan Mereka. 
Seorang pemimpin yang baik akan selalu berusaha dalam menjalin hubungan yang
baik dengan para anggotanya, ini dilakukannya pada seluruh lapisan organisasi. Tidak
hanya hubungan baik yang dibina, namun para pemimpin ini juga akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan para anggotanya. Sebagai contoh, pemimpin tahu
pengembangan diri seperti apa yang diharapkan anggotanya di dalam organisasi,
sehingga dirinya berusaha untuk memenuhinya.
 
Para pemimpin yang seperti ini sangat paham bahwa setiap kali pemimpin menaruh
fokus dan perhatiannya pada kebutuhan karyawan, maka karyawan akan bekerja
dengan dedikasi dan antusiasme yang lebih tinggi. Kepemimpinan dalam organisasi
yang efektif akan membantu para pemimpin dan karyawan berada dalam hubungan
yang harmonis. 
 
4. Membantu Memperkenalkan Perubahan Baru yang Diperlukan Organisasi. 
Kepemimpinan dalam organisasi di abad 21 benar-benar menghadirkan lingkungan
bisnis yang berubah dengan sangat cepat. Konsekuensinya, organisasi yang tidak mau
beradaptasi pada perubahan yang ada, mereka harus siap untuk tertinggal dengan
organisasi lainnya. Oleh karena itu, akan ada banyak perubahan yang memang harus
diperkenalkan oleh pemimpin kepada anggota timnya di dalam organisasi. 
 
Jika hal ini tidak dilakukan, para karyawan juga tidak akan mampu untuk mengikuti
segala perkembangan dan perubahan yang ada. Sedangkan, karyawan adalah salah
satu sumber daya dan kekuatan terbesar dalam setiap organisasi. Melalui
kepemimpinan dalam organisasi yang efektif, maka pemimpin dan karyawan akan
mampu menaklukkan segala perubahan bersama-sama dengan sangat baik. 
 
5. Membantu Pelatihan dan Pengembangan Para Karyawan di dalam Organisasi. 
Keutamaan lain yang ada pada kepemimpinan dalam organisasi adalah ikut membantu
segala pelatihan dan pengembangan para karyawan atau anggota tim di dalam
organisasi. Dengan melakukan hal ini, para pemimpin secara tidak langsung sedang
membentuk calon para pemimpin baru di masa mendatang. 
 
Setelah membaca artikel di atas, kami berharap rekan-rekan pembaca lebih memahami
kepemimpinan dalam organisasi, gaya kepemimpinan dalam organisasi, dan juga
beberapa keutamaan yang akan kita dapatkan dari kepemimpinan dalam organisasi
yang efektif. Selamat berjuang menjadi pemimpin yang baik dan tangguh ya, rekan-
rekan Career Advice.
Pengertian Kepemimpinan Secara Umum
Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan? Pengertian kepemimpinan adalah sebuah
kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk memimpin dan
mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai
target (goal) yang telah ditentukan.
Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang yang diberi kepercayaan sebagai
ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi/ perusahaan. Dengan begitu, maka
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu dan mempengaruhi
seseorang atau sekelompok orang.

Secara umum, seorang pemimpin (leader) memiliki aura karismatik di dalam dirinya,
memiliki visi misi yang jelas, mampu mengendalikan apa yang dipimpin, dan tentunya
pandai dalam berkomunikasi.
Namun, pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin yang mampu menyesuaikan
gaya memimpin dan beradaptasi dengan berbagai situasi.

Baca juga: Pengertian Manajemen


Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Dalam berbagai aspek, memahami pengertian kepemimpinan dalam organisasi menjadi
sesuatu yang krusial. Beberapa ahli, menjelaskan mengenai definisi kepemimpinan,
diantaranya adalah:
1. Wahjosumidjo
Menurut Wahjosumidjo, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang ada pada
diri seorang leader yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti:

 Kepribadian (personality)
 Kemampuan (ability)
 Kesanggupan (capability)
Kepemimpinan merupakan rangkaian aktivitas pemimpin yang tidak dapat dipisahkan
dengan kedudukan, gaya dan perilaku pemimpin tersebut, serta interaksi antara
pemimpin, pengikut dan situasi.

2. Sutarto Wijono
Menurut Sutarto, arti kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu
agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. S. P. Siagian
Menurut S. P. Siagian, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan
seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, khususnya bawahannya agar berpikir dan bertindak
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian
tujuan organisasi.

4. Imam Moejiono
Menurut Imam Moedjiono, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dalam
memberikan pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas
tertentu yang membuatnya berbeda dengan pengikutnya.

5. George R. Terry
Menurut George R. Terry, pengertian leadership adalah kegiatan mempengaruhi orang
lain untuk diarahkan mewujudkan tujuan organisasi.
6. James A.F. Stoner
Menurut Stoner, pengertian leadership adalah sebuah proses mengarahkan dan usaha
dalam mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok atau
organisasi.
7. Jacobs dan Jacques
Menurut Jacobs dan Jacques arti kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti
terhadap usaha kolektif, sehingga ada kesediaan untuk melakukan usaha yang
diinginkan untuk mencapai tujuan.
8. Hemhiel dan Coons
Menurut Hemhiel dan Coons, pengertian kepemimpinan adalah perilaku seseorang
individu dalam memimpin berbagai aktivitas sebuah organisasi atau kelompok dalam
mencapai tujuan bersama (shared goal).
9. Ralph M. Stogdill
Menurut Ralph M. Stogdill, defenisi kepemimpinan adalah suatu proses memberikan
pengaruh terhadap berbagai kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam
usaha mereka menetapkan dan mencapai target.

10. Charles F. Rauch dan Orlando Behling


Menurut Rauch dan Behling, arti kepemimpinan adalah proses mempengaruhi berbagai
aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.

11. Kenneth N. Wexley dan Gary Yukl


Menurut Wexley dan Yukl, pengertian kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
orang lain untuk lebih berupaya dalam mengarahkan tenaga dalam tugasnya, atau
mengubah perilaku mereka.

Baca juga: Budaya Organisasi


Tujuan Kepemimpinan Dalam Organisasi
Setelah memahami pengertian kepemimpinan, tentunya kita juga perlu mengetahui apa
tujuan kepemimpinan tersebut. Berikut penjelasannya:

1. Sarana untuk Mencapai Tujuan


Kepemimpinan adalah sarana penting untuk mencapai tujuan. Dengan memperhatikan
apakah tujuan tercapai atau tidak dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut, maka
kita bisa mengetahui jiwa kepemimpinan dari seseorang.

2. Memotivasi Orang Lain


Tujuan kepemimpinan yang lain adalah untuk membantu orang lain menjadi termotivasi,
mempertahankan serta meningkatkan motivasi di dalam diri mereka. Dengan kata lain,
pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memotivasi pengikut/ bawahan untuk
mencapai tujuang yang diinginkan.

Fungsi Kepemimpinan Dalam Organisasi


Setelah memahami tujuan kepemimpinan, kita juga harus mengerti apa fungsi
kepemimpinan di dalam sebuah organisasi. Pemimpin memiliki fungsi yang sangat
penting dalam sebuah organisasi, baik untuk keberadaan dan juga kemajuan organisasi
tersebut.

Pada dasarnya, fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu:

 Fungsi administratif; yang dimaksud dengan fungsi administratif adalah


pengadaan formula kebijakan administrasi di dalam suatu organisasi dan
menyediakan segala fasilitasnya.
 Fungsi sebagai top manajemen; Fungsi sebagai Top Manajemen adalah fungsi
pemimpin dalam proses aktivitas pembuatan Planning, Organizing, Staffing,
Directing, Commanding, dan Controlling.
Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi
Dalam bukunya “Kepemimpinan yang Efektif”, Hadari Nawawi menyebutkan beberapa
fungsi kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif
Pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah),
bagaimana (cara melakukan), bilamana (waktu pelaksanaan), dan di mana (tempat
mengerjakan) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Dengan kata lain, fungsi
orang yang dipimpin hanyalah untuk melaksanakan perintah pemimpin.

2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara berkomunikasi dua arah dalam
upaya menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan
konsultasi dari orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi
Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan maupun
dalam melaksanakannya.

4. Fungsi Delegasi
Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain, misalnya membuat
dan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk kepercayaan seorang
pemimpin kepada seseorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung
jawab.
5. Fungsi Pengendalian
Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan,
terhadapa kegiatan para anggotanya.

Artikel lain: Manajemen Perusahaan


Contoh Skill Kepemimpinan Dalam Organisasi
Jack Zenger dan Joseph Folkman menanyakan ke lebih dari 330,000 bos, rekan, dan
juga bawahan. Mereka akhirnya mengklasifikasikan 10 skill utama yang wajib dimiliki
oleh seorang pemimpin, antara lain:
1. Menginspirasi dan Memotivasi
Pemimpin yang hebat menciptakan proyeksi masa depan. Ia akan memberikan
gambaran masa depan yang jelas dan menarik juga memotivasi orang lain agar mampu
meraihnya.

Nah, jika Anda sedang memegang jabatan sebagai manejer, memotivasi dan
mendorong rekan tim menjadi tugas utama Anda suapaya tujuan perusahaan tercapai.
Ini juga termasuk bisnis yang baru berkembang.

2. Memiliki Integritas dan Kejujuran Tinggi


Pengertian kepemimpinan juga mencakup integritas dan kejujuran yang tinggi. Lakukan
apa yang pernah Anda katakan dan mereka akan melakukan hal yang sama. Dalam
beberapa kasus, bawahan atau tim akan menanyakan beberapa pertanyaan krusial.

Penting sekali untuk menjawabnya dengan jujur. Meskipun mereka pada akhirnya tidak
menyukai jawaban Anda, namun mereka pasti bisa menerima dan melaluinya dengan
baik asal Anda tetap bekerja bersama mereka.

3. Mempelajari dan Menyelesaikan Masalah


Seorang pemimpin direkrut, dilatih, dan dipilih untuk menyelesaikan masalah dan
mencari peluang pasar. Tidak hanya kecerdasan yang dibutuhkan, tapi juga
kemampuan menganalisa yang baik dan skill lain yang tidak dimiliki oleh rekanan
lainnya.

4. Bekerja Agar Hasilnya Tercapai


Beberapa orang biasanya hanya menonon di belakang dan melihat prosesnya. Namun
seorang leader yang baik akan terjun bersama timnya agar tujuan organisasi tercapai
dengan baik. Seorang leader memiliki ketekunan, patuh dan dorongan yang tinggi agar
targetnya tercapai di waktu yang tepat.

5. Komunikasi yang Bagus


Ada banyak cara berkomunikasi seorang leader dengan timya. Ada yang menggunakan
skype, telepon, meeting, email, blog dan media lainnya. Nah, dalam hal ini menjadi
tidak penting sering-sering bertemu tapi tugas tidak segera dijalankan.

Hal yang paling penting bagi pemimpin adalah tugas selesai dengan baik dan targetnya
tercapai. Apa pun media komunikasinya. Tidak lupa ia memberikan detail job yang jelas
dan terus berkomunikasi dengan tim agar pekerjaan berjalan di jalan yang benar.

6. Memiliki Hubungan Erat


Pengertian kepemimpinan juga harus mengikutsertan hubungan yang erat antar
anggota. Ia percaya pada bawahan dan begitu sebaliknya. Seorang pemimpin memikul
tanggung jawab yang besar atas pekerjaan timnya. Itu artinya hubungan yang baik di
lingkaran mereka harus tercipta dengan baik.

7. Bersikap Profesional
Seorang pemimpin juga harus memiliki keahlian yang khusus. Tentu saja untuk
membimbing timnya.

8. Memberikan Strategi
Pemimpin tentu saja memiliki visi jangka panjang. Ia tahu bagaimana menghindari
kesalahan fatal yang berakibat pada perkembangan bisnis. Mereka kadang dituntut
menjadi orang yang taktis dalam menghadapi persaingan pasar.

9. Bersifat Membangun
Pengertian kepemimpinan menurut temuan Jack Zenger dan Joseph Folkman ini juga
mengikutkan aspek pembangunan. Maksudnya, pemimpin yang baik hendaknya terus
belajar mengembangkan skill teknis dan profesionalitasnya. Mereka mencari karyawan
yang paling menjanjikan dan memberikan training yang baik sehingga bisa menjadi
generasi penerus perusahaan.

10. Melakukan Inovasi


Dalam bidang bisnis, inovasi bukan lagi barang baru. Bahkan secara langsung pasar
menggeret pelaku bisnis dan perusahaan untuk terus berinovasi agar bisa bertahan di
tengah kompetisi yang ketat.

Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi


Setiap pemimpin organisasi memiliki gaya kepemimpinan yang unik dan berbeda satu
dengan yang lainnya. Berikut ini adalah beberapa gaya kepemimpinan yang ada dalam
organisasi:

1. Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan birokrasi dilakukan dengan cara mengatur berbagai hal secara
sistematis. Gaya kepemimpinan ini pada umumnya dapat ditemukan pada kantor/
instansi pemerintahan dan perusahaan besar yang telah mempunyai budaya organisasi
yang kuat sejak lama.
Dalam penerapannya, terdapat aturan-aturan tertentu yang membuat para bawahan
harus mengikuti semua regulasi yang ada dan tidak punya ruang untuk mendobraknya.

2. Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis menempatkan seorang pemimpin yang dominan dalam
berbagai keputusan dan tindakan. Dengan kata lain, pemimpin memiliki kekuasan
mutlak dan nyaris tidak ada celah bagi bawahan untuk memberikan masukan.

Gaya kepemimpinan seperti ini dapat ditemukan pada organisasi kemiliteran dimana
kekuasaan pemimpin sangat mutlak. Selain itu, terdapat batasan yang tegas antara
atasan dengan bawahan.

3. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan delegatif memungkinkan para bawahan untuk mendapat
kebebasan dari para pemimpin. Dengan kata lain, bawahan memiliki ruang untuk
mengambil keputusan atau melakukan sesuatu sesuai dengan yang mereka yakini.

Meskipun demikian, gaya kepemimpinan ini umumnya hanya diterapkan jika bawahan
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam membuat sebuah keputusan.

4. Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif memberikan kesempatan bagi para bawahan untuk ikut
berpartisipasi lebih banyak dalam membuat sebuah keputusan. Artinya, pendapat para
bawahan akan menjadi bahan pertimbangan bila sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Selain itu, dalam gaya kepemimpinan ini biasanya terjalin hubungan yang baik antara
atasan dan bawahan karena tidak ada suasana otoriter. Biasanya gaya kepemimpinan
seperti ini dapat ditemukan pada perusahaan startup atau organisasi nirlaba.

Baca juga: Pengertian Struktur Organisasi


Kesimpulan
Pada dasarnya setiap orang memiliki jiwa kepemimpinan di dalam dirinya, meskipun
beberapa orang memang lebih dominan. Dalam penerapannya, setiap orang memiliki
gaya kepemimpinan yang unik sesuai dengan karakter dan situasi tertentu.

Seharusnya memahami kepemimpinan tidak hanya sebagai wacana saja, tetapi dapat
diterapkan di lingkungan kerja demi membentuk budaya organisasi yang baik. Dan
yang pasti, para anggota atau karyawan akan mengikuti langkah seorang pemimpin
yang menginspirasi.

Anda mungkin juga menyukai