Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sekarang ini cabai di Indonesia mengalami penurunan hasil produksi dari para petani.jumlah varieties
cabai yang banyak dikonsumi di Indoseia antara lain: cabai hijau rawit,cabai hijau besar,cabai merah
besar,cabai merah keriting dan banyak lainnya.Padahal di Indonesia kalua kita lihat masarakat tidak
lepas untuk mengonsumsi cabai, yang setiap harinya diguakan sebagai bahan penyedap masakan
entah di rumah, warung makan, dan lainnya. Apalagi banyak perusahaan sambal atau saus
membutuhkan pemasokan cabai dalam jumlah besar, pasalnya perusahaan itu sendiri akan
memproduksi setiap harinya. Turunnya hasil produksi cabai membuat kenaikan harga cabai
meningkat, ditingkat harga cabai menembus Rp. 55.000 per kilogram.
Kondisi seerti ini supaya masyarakat untuk mengurangi ketergantugan menggunakan cabai segar dan
mulai menggunaka cabai bubuk atau sambal olahan, agar produksi yang melimpah pada musim panen
dapat terserap menjadi produk tahan lama. Dengan demikian untuk penanggulangan turunnya hasil
produksi cabai petani dapat membudidayakan tanaman cabai dengan menerapkan etode green house
atau yang sering disebut rumah tanaman adalah sebuah bangunan untuk membudidaakan tanaman.
Green house bisa terbuat dari plastic uv atau gelas cabai yang dibudidayakan di dalam green house
dan mempunyai banyak keuntungan bagi petani karna tanaman cabai akan tahan dari hama dan
penyakit serta panen menjadi leih cepat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah penyebab turunnya hasil produktivitas tanaman cabai?
2. Bagaimana penanggulangan turunnya hasil produksi cabai dengan metode green house
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui penyebab turunnya hasil produktivitas cabai.
2. Untuk mengetahui cara penanggulangan turunnya hasil produtivitas cabai dengan metode green
house
D. MANFAAT PENULISAN
1. Secara akademis, untuk memberikan kontribusi ilmiah pada kajian tentang penanggulangan
tururnnya hasil produksi cabai dengan metode green house.
2. Secara praktis, memberikan manfaat tentang penanggulangan turunnya hasil produksi cabai dengan
metode green house.
BAB II
PEMBAHASAN

A. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURUNNYA PRODUKSI CABAI

Turunnya hasil produksi cabai seharusnya masyakat Indonesia untuk mengurangi


kebutuhan terhadap cabai. Faktor yang menyebabkan turunya hasil produksi cabai
dikarenakan oleh hama dan penyakit tanaman cabai dan musim kemarau yang panjang.
Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang cukup besar dalam
budidaya tanaman cabai.

Hama Tanaman Cabai

Serangan hama ini bisa menurunkan produktivitas tanaman,bahkan mengakibatkan gagal


panen.Beberapa jenis hama utama yang sering menyerang tanaman cabai di Indonesia

1 .Hama Ulat

Ulat yang sering menyarang tanaman cabe diantaranya ulat grayak . Ulat jenis ini
memakan daun sampai bolong-bolong sehingga menganggu kemampuan fotosintesis
tanaman. Pada tingkat yang parah ulat grayak memakan habis seluruh daun dan hanya
menyisakan tulang-tulang daun. Ulat biasanya menyerang pada malam hari atau saat
matahari teduh. Pada siang yang terik, ulat bersembunyi di pangkal tanaman atau
berlindung di balik mulsa sehingga ulat-ulat ini bisa lolos dari penyemprotan.

Pengendalian teknis. Ulat diambil saat malam hari ketika mereka mulai berkeliaran.
Pengambilan ulat sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan serempak. Pencegahannya
adalah dengan menjaga kebersihan kebun.

Pengendalian kimiawi: Penyemprotan dilakukan apabila serangan sudah parah. Jenis obat
yang digunakan adalah insektisida. Penyemprotan sebaiknya dilakukan saat malam hari.

2. Hama Tungau

Tungau yang biasa menyerang tanaman cabe ialah tungau kuning dan tungau merah
Tungau dijumpai juga menyerang tanaman tanaman singkong.

Pada tanaman cabe, serangan tungau membuat daun keriting menggulung ke bagian
kebawah seperti sendok terbalik. Daun menjadi tebal dan kaku sehingga pembentukan
pucuk terhambat. Lama kelamaan daun akan menjadi coklat dan mati.

Pengendalian teknis: Tanaman yang terserang parah dicabut sedangkan yang belum parah
dipotong pucuk-pucuknya. Sisa tanaman yang terserang dibakar agar tidak menjangkiti
yang lain. Untuk mencegahnya, usahakan areal penanaman cabe tidak berdekatan dengan
tanaman singkong. Menjaga kebersihan kebun efektif mengurangi serangan tungau.

Pengendalian kimiawi: Tungau hanya bisa diberantas dengan racun tungau seperti
akarisida, bukan dengan insektisida. Dilihat dari fisiknya, tungau berkaki delapan berbeda
dengan serangga (insek) yang berkaki empat.

3. Hama Kutu Daun

Kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun. Daun menjadi kering dan
permukaan daun keriting.

Selain itu, kutu daun bisa mengundang berbagai penyakit secara tidak langsung. Kutu ini
bisa menjadi vektor pembawa virus, menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun yang
mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan jelaga
hitam pada permukaan daun.

Pengendalian teknis: Petik daun-daun yang terserang kemudian musnahkan. Hindari juga
penanaman cabe berdekatan dengan semangka, melon dan kacang panjang. Menjaga
kebersihan kebun dan penggunaan plastik mulsa perak efektif menekan perkembangan
kutu daun.

Pengendalian kimiawi: Gunakan jenis insektisida yang mengandung fipronil atau


diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan pada sore hari.

4 . Hama lalat buah

Serangan lalat buah pada tanaman cabe menyebabkan kerontokan buah. Buah cabe tidak
sempat dipanen karena keburu rontok ke tanah. Pada buah yang terserang apabila di belah
terdapat larva lalat. Bila tidak dibersihkan, larva pada buah cabe yang rontok akan menjadi
pupa di dalam tanah, sehingga siklus serangan akan terus berulang.

Pengendalian teknis: Pungut dan kumpulkan buah cabe yang rontok, kemudian musnahkan
dengan cara membakarnya Lalat buah biasa juga menyerang jenis buah-buahan lain seperti
belimbing, pisang, jeruk, dll. Jadi hindari membudidayakan tanaman cabe berdekatan
dengan kebun buah.

Pengendalian kimiawi: Bisa menggunakan perangkap lalat dengan menggunakan atraktan


yang mengandung methyl eugenol. Pemasangan perangkap bisa dilakukan setelah umur
tanaman cabe satu bulan. Bila serangan parah, semprot dengan insektisida pada pagi hari,
ketika daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.
5. Hama Trips

Tanaman cabe yang terserang trips daunnya akan terlihat garis-garis keperakan, terdapat
bercak-bercak kuning hingga kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan daun
akan kering dan mati. Serangan trips biasanya menghebat pada musim kemarau. Hama ini
juga berperan sebagai pembawa virus dan mudah sekali menyebar.

Pengendalian teknis: Bisa memanfaatkan predator alami hama ini, seperti kumbang dan
kepik. Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan kebun efektif menekan
perkembangannya. Selain itu, rotasi tanaman membantu mengendalikan hama jenis ini.

Pengendalian kimiawi: Penyemprotan dilakukan bila serangan meluas. Gunakan


insektisida yang berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore hari.

Penyakit Tanaman Cabai

Penyakit yang menyerang tanaman cabe bisa disebabkan virus, bakteri, cendawan maupun
jamur. Setidaknya ada enam macam penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe,
diantranya:

1. Bercak Daun

Penyakit yang menyerang tanaman cabe bisa disebabkan virus, bakteri, cendawan maupun
jamur. Setidaknya ada enam macam penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe,
diantranya: Pencegahan terhadap penyakit ini dengan memilih benih yang sehat bebas
patogen. Merenggangkan jarak tanam berguna meminimalkan serangan agar lingkungan
tidak terlalu lembab. Pengendalian teknis bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman
yang terinfeksi dengan cara dibakar. 

2. Patek atau Antraknosa

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum


capsici dan Colletotrichum gloeosporioides.Pencegahan terhadap penyakit ini dengan
memilih benih yang sehat bebas patogen. Merenggangkan jarak tanam berguna
meminimalkan serangan agar lingkungan tidak terlalu lembab.

Pengendalian teknis: bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terinfeksi


dengan cara dibakar.

3. Busuk
Terdapat dua macam penyakit busuk yang biasa menyerang tanaman cabe, yakni busuk
cabang dan busuk kuncup. Busuk cabang pada tanaman cabe disebabkan
oleh Phytophthora capsici. Menyerang saat musim hujan dan penyebarannya sangat cepat.

Busuk kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum sp. Penyakit ini masih jarang


dijumpai di Indonesia. Gejalanya, kuncup tanaman berwarna hitam dan lama kelamaan
mati.

Penyakit ini bisa dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan nitrogen seperti urea
dan ZA. Kemudian mengatur jarak tanam agar sirkulasi udara berjalan lancar. Tanaman
yang terinfeksi sebaiknya dicabut dan dibakar. Penyemprotan bisa dilakukan dengan
fungisida, bila dilakukan saat musim hujan pilih fungisida yang memiliki perekat.

4. Layu

Penyakit layu merupakan penyakit yang cukup sulit dikendalikan pada budidaya tanaman
cabe. Penyakit layu bisa ditumbulkan oleh beragam jasad penganggu tanaman seperti
berbagai jenis cendawan dan bakteri.
Layu yang disebabkan cendawan disebut layu fusarium. Jenis cendawannya
adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini hidup di lingkungan
yang masam.

Sedangkan layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini


hidup di jaringan batang. Pengendalian penyakit layu harus diamati dengan lebih spesifik
agar penanganannya bisa lebih tepat

5.Bule atau virus kuning

Tanaman cabe yang terserang virus kuning, daun dan batangnya akan terlihat menguning.
Penyakit ini disebut juga penyakit bule atau bulai. Penyebabnya adalah virus gemini,
penyakit ini bisa dibawa dari benih atau biji dan ditularkan oleh kutu.

Penyakit yang disebabkan virus tidak akan mempan dengan penyemprotan racun-racun
kimia. Pengendalian harus dilakukan semenjak dini, dengan memilih benih unggul dan
tahan serangan virus. Selain itu bisa juga dengan membasmi hama yang menjadi
vektornya, seperti kutu.

6. Keriting daun atau mosaik


Penyebab serangan penyakit mosaik adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV). Gejalanya,
pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan hijau muda, ukuran
daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning.

Penyakit ini bisa menyebar dan menular ke tanaman lain oleh aktivitas serangga.
Penyemprotan kimia bertujuan untuk menghilangkan serangga bukan penyakitnya. Untuk
mengurangi penyakit, musnahkan tanaman cabe yang telah parah terserang.

Musim Kemarau yang Panjang

Musim kemarau yang panjang menyebabkan petani menjadi gagal panen ,walaupun
ketersedian air yang melimpah untuk penyiraman tanaman cabai tetapi suhu panas
dimusim kemarau menyebabbkan tanaman menjadi mati.Di Indonesia sendiri pun juga
belum menemukan varietes unggul tanaman cabai untuk musim kemarau, ini
menyebabkan harga jual cabai di pasaran menjadi mahal.Yang setiap tahunnya masyarakat
mengeluhkan akan harga cabai yang meningkat ,pemerintah menghimbau masyarakat
untuk menanam cabai sendiri di pekarangan sekitar rumahnya agar saat terjadi kelangkaan
cabai pada musim kemarau yg panjang masyarakat tidak mengeluhkan lagi harga cabai
yang naik.

B. PENANGGULANGAN TURUNNYA HASIL PRODUKTIVITAS CABAI DENGAN


METODE GREEN HOUSE

Rumah tanaman atau sering disebut greenhouse yaitu sebuah bangunan yang dipakai
untuk membudidayakan tanaman. Greenhouse bisa terbuat dari gelas ataupun plastik UV.
Cabe yang di budidayakan di dalam greenhouse mempunyai banyak keuntungan bagi
petani karena tanaman cabe akan lebih tahan dari hama dan penyakit serta panen menjadi
lebih cepat. Pemakaian plastik UV mempunyai manfaat pada sistem fotosintesis yang lebih
efektif pada daun, bisa melindungi tanaman dari hujan dan membuat perlindungan
kestabilan suhu udara.

Green house disarankan karena tanaman cabai termasuk tanaman yang rentan terhadap
air. Cara ini dilakukan agar penanaman cabai mampu dilakukan walaupun musim
penghujan dan cabai tetap berproduksi tinggi. Dengan green house air yang diberikan ke
tanaman bisa diatur. Dengan green house dapat dipastikan panen yang didapat akan tinggi
dan pengendalian hama serta penyakit tanaman lebih mudah. Namun cara ini
membutuhkan dana yang besar karena untuk membangun green house yang benar tidaklah

mudah dan murah.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan paparan diatas turunnya hasil produksi cabai disebabkan oleh faktor
hama,penyakit dan musim kemarau yang Panjang.Hal ini,membuat para petani resah
akan turunnya produksi cabai menyebabkan petani sendiri rugi dan tidak bisa
memperoleh keuntungan dari membudidayakan tanaman cabai.Akan tetapi,hal itu
dapat ditanggulangi dengan cara membudidayakan tanaman dengan metode
greenhouse.Membudidayakan tanaman dengan metode greenhouse cukup mudah bisa
dibuat dari gelas ataupun pastik uv.Dengan greenhouse petani dapat memiliki
keuntungan yang cukup besar dan lebih cepat panen.

SARAN

Perlunya membudidayakan tanaman cabai dengan metode greenhouse agar para


petani mempunyai banyak keuntungan dan panen lebih cepat,karena dengan metode
greenhouse tanaman cabai tidak mudah terserang hama dan penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
Munawir,Ahmad. 2019 .”hama dan penyakit tanaman cabai”
http://agenpupuk.com/hama-penyakit-tanaman-cabai/
putra sasmito,Harjo. 2019.” Kelebihan dan tipe green house hidroponik”
https://bibitonline.com/artikel/kelebihan-dan-tipe-greenhouse-hidroponik

Anda mungkin juga menyukai