Penyusun :
Nama : Ilham Sidik Saksena
NIM : 210113003
Prodi : S1 Teknologi Informasi
1. Analisis Kebutuhan
Dalam tahap analisis kebutuhan sistem informasi enterprise untuk UMKM
Piscok Lumer, langkah ini akan melibatkan interaksi dengan pemilik usaha, manajer
cabang, dan staf terkait untuk memahami kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
Berikut ini adalah contoh analisis kebutuhan untuk sistem informasi enterprise Piscok
Lumer:
a. Manajemen Persediaan:
1) Memiliki sistem yang dapat mengelola inventaris dengan efisien, termasuk
pemantauan persediaan bahan baku seperti pisang, cokelat, dan bahan
pendukung lainnya.
2) Kemampuan untuk melakukan pemesanan otomatis saat stok mencapai level
tertentu, mencegah kekurangan persediaan yang dapat mengganggu produksi
dan penjualan.
b. Penjualan:
1) Mengintegrasikan sistem penjualan di setiap cabang UMKM Piscok Lumer agar
data penjualan dapat terpusat dan diakses secara real-time.
2) Melacak penjualan harian, mingguan, dan bulanan serta menghasilkan laporan
penjualan yang dapat membantu dalam pemantauan performa penjualan dan
identifikasi tren pasar.
c. Pelayanan Pelanggan:
1) Memiliki sistem yang mencatat informasi pelanggan seperti data kontak,
riwayat pembelian, preferensi, dan umpan balik.
2) Kemampuan untuk mengelola pesanan pelanggan dengan efisien, melacak
status pesanan, dan memberikan pembaruan kepada pelanggan.
d. Analisis Bisnis:
1) Mengumpulkan dan menganalisis data penjualan, inventaris, dan pelanggan
untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang tren pasar, preferensi
pelanggan, dan performa cabang.
2) Melakukan analisis terhadap data penjualan dan persediaan untuk membantu
dalam pengambilan keputusan bisnis, seperti perencanaan produksi, strategi
pemasaran, dan pengembangan produk baru.
2. Desain Sistem
a. Perancangan Sistem:
1) Arsitektur sistem informasi enterprise: Sistem informasi terdiri dari modul-
manajemen persediaan, penjualan, pelayanan pelanggan, dan analisis bisnis.
Modul-modul ini saling terhubung untuk memastikan alur kerja yang lancar dan
berintegrasi.
2) Alur Kerja Manajemen Persediaan: Ketika persediaan bahan baku mencapai
tingkat yang ditentukan, sistem secara otomatis akan mengirim pesanan
pembelian ke pemasok terpercaya. Setelah bahan baku diterima, sistem akan
memperbarui inventaris.
3) Alur Kerja Penjualan: Pelanggan dapat membuat pesanan melalui aplikasi atau
melalui cabang fisik UMKM. Pesanan akan dicatat dalam sistem dan diarahkan
ke pusat pengolahan pesanan untuk diproses. Setelah pesanan selesai, sistem
akan menghasilkan faktur dan memperbarui stok produk.
4) Alur Kerja Pelayanan Pelanggan: Pelanggan dapat menghubungi pusat layanan
pelanggan untuk pertanyaan atau keluhan. Staf layanan pelanggan akan mencari
data pelanggan dan riwayat pembelian mereka dalam sistem untuk memberikan
respon yang cepat dan memuaskan.
5) Alur Kerja Analisis Bisnis: Sistem akan mengumpulkan data penjualan,
inventaris, dan pelanggan secara terus-menerus. Data ini akan dianalisis untuk
menghasilkan laporan penjualan, laporan inventaris, dan analisis tren bisnis
yang akan membantu dalam pengambilan keputusan strategis.
b. Perancangan Database:
1) Skema Database: Tabel-tabel seperti produk, pelanggan, pesanan, inventaris,
dan laporan akan direpresentasikan dalam skema database yang terstruktur dan
konsisten. Misalnya, tabel Produk akan memiliki atribut seperti ID Produk,
Nama Produk, Harga, dan Kategori.
2) Hubungan Tabel: Tabel-tabel tersebut akan saling terhubung melalui kunci
asing, seperti relasi antara tabel Pesanan dan Produk yang merepresentasikan
produk yang dipesan dalam satu pesanan.
3) Normalisasi Database: Proses normalisasi akan dilakukan untuk memastikan
data tersimpan dengan efisien dan tanpa redundansi. Misalnya, atribut yang
berkaitan dengan pelanggan, seperti alamat dan nomor telepon, akan
ditempatkan dalam tabel Pelanggan untuk menghindari duplikasi data.
d. Perancangan Laporan:
1) Format Laporan: Laporan akan dirancang dengan format yang mudah dibaca
dan dipahami. Misalnya, laporan penjualan harian akan mencantumkan
informasi seperti tanggal, produk yang terjual, jumlah penjualan, dan total
pendapatan.
2) Parameter Laporan: Sistem akan menyediakan parameter laporan yang dapat
disesuaikan, misalnya, pengguna dapat memilih rentang tanggal tertentu atau
memfilter laporan berdasarkan kategori produk.
e. Perancangan Keamanan:
1) Otentikasi Pengguna: Pengguna akan menggunakan username dan password
unik untuk mengakses sistem. Misalnya, setiap karyawan akan memiliki akun
dengan hak akses yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka.
2) Hak Akses Pengguna: Sistem akan menetapkan tingkat akses dan izin pengguna
berdasarkan peran mereka dalam organisasi. Misalnya, manajer cabang akan
memiliki hak akses untuk melihat laporan penjualan dan inventaris cabang
mereka sendiri, sedangkan staf produksi hanya akan memiliki akses ke modul
manajemen persediaan.
3) Enkripsi Data: Data pelanggan, data penjualan, dan informasi bisnis yang
sensitif akan dienkripsi untuk melindungi kerahasiaan dan integritasnya.
Desain ini memberikan gambaran tentang bagaimana sistem informasi enterprise
Piscok Lumer akan dibangun, termasuk struktur, antarmuka pengguna, laporan,
keamanan, dan integrasi modul. Desain ini akan menjadi panduan bagi tim pengembang
dalam mengimplementasikan sistem yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan UMKM
Piscok Lumer.
3. Implementasi
a. Pengembangan Modul Manajemen Persediaan:
1) Tim pengembang akan mulai dengan menganalisis kebutuhan persediaan
Piscok Lumer dan merancang struktur database yang sesuai.
2) Mereka akan membangun modul manajemen persediaan dengan fitur seperti
pemantauan stok, pembaruan inventaris, dan pemesanan otomatis bahan baku.
3) Modul ini akan diimplementasikan dalam bahasa pemrograman tertentu dan
diintegrasikan dengan basis data yang telah dirancang sebelumnya.
4. Verifikasi
a. Verifikasi Kebutuhan
Tim pengembang melakukan pertemuan dengan pemilik UMKM Piscok Lumer
dan memastikan bahwa kebutuhan bisnis seperti manajemen persediaan, penjualan,
pelayanan pelanggan, dan analisis bisnis telah terdokumentasi dengan jelas dan
disepakati oleh kedua belah pihak.
c. Pemeliharaan Database:
1) Tim pemeliharaan akan melakukan tugas pemeliharaan database, seperti
mencadangkan data secara berkala dan melakukan pemulihan data dalam situasi
darurat.
2) Mereka juga akan melakukan optimasi database, seperti mengindeks tabel yang
diperlukan, melakukan analisis kinerja query, dan mengoptimalkan struktur
database untuk meningkatkan efisiensi operasional.
e. Dukungan Pengguna:
1) Tim pemeliharaan akan memberikan dukungan teknis kepada pengguna dalam
hal penggunaan sistem, pemecahan masalah, dan permintaan bantuan lainnya.
2) Mereka akan menjawab pertanyaan pengguna, memberikan pelatihan jika
diperlukan, dan memberikan panduan pengguna untuk memastikan penggunaan
yang efektif dan efisien dari sistem.
Dalam tahap pemeliharaan, tim pemeliharaan akan bertanggung jawab untuk
menjaga dan meningkatkan sistem informasi enterprise Piscok Lumer setelah sistem
tersebut diimplementasikan. Melalui pemantauan, pembaruan, pemeliharaan database,
perbaikan, dan dukungan pengguna yang terus-menerus, sistem akan tetap berfungsi
dengan baik, aman, dan mendukung operasional UMKM Piscok Lumer secara
berkelanjutan.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam proses perancangan dan pengembangan Sistem Informasi Enterprise Piscok
Lumer, telah dilakukan serangkaian tahapan yang meliputi analisis kebutuhan, desain
sistem, implementasi, verifikasi, dan pemeliharaan. Kesimpulan dari semua proses ini
adalah sebagai berikut:
a. Analisis kebutuhan adalah tahapan awal yang penting dalam memahami kebutuhan
bisnis UMKM Piscok Lumer. Dalam tahap ini, kebutuhan yang spesifik telah
diidentifikasi dan disepakati, yang menjadi dasar untuk perancangan sistem yang
efektif.
d. Tahap verifikasi merupakan tahap yang penting untuk memastikan bahwa sistem
yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi dan desain
yang telah disepakati sebelumnya. Dalam tahap ini, verifikasi kebutuhan, verifikasi
desain, verifikasi implementasi, verifikasi pengujian, dan verifikasi kepuasan
pengguna dilakukan untuk memastikan kesesuaian sistem dengan ekspektasi dan
persyaratan bisnis.