Pdf-Lp-Tumbuh-Kembang 3
Pdf-Lp-Tumbuh-Kembang 3
OLEH:
NI KADEK PEBRI DWI ARIASTUTI
17089014063
individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) ukuran
panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium
dan nitrogen tubuh).
Sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan
serta struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur,
dapat diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang terorganisasi dan berkembang
sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Dalam
hal ini perkembangan juga termasuk perkembangan emosi, intelektual dan
perilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 2012).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
mempunyai dampak terhadap aspek fisik (kuantitas), sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu yang
merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan
bicara, emosi dan sosialisasi (kualitas). Kesemua fungsi tersebut berperan penting
dalam kehidupan manusia secara utuh.
2. Epidemiologi
Di Indonesia jumlah anak usia balita sebanyak 23,7 juta, 10,4 % dari total
penduduk Indonesia (IDAI, 2008). Pertumbuhan dan perkembangan yang baik
merupakan syarat mutlak untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal,
gangguan tumbuh kembang akan menghambat terciptanya sumber daya manusia
yang berkualitas sebagai penentu masa depan pembangunan bangsa dan
Negara (Nyoman, 2002). Pada anak balita jika ada kelainan/penyimpangan
sekecil apapun, apabila tidak terdeteksi apalagi tidak ditangani dengan baik,
akan mengurangi kualitas sumber daya manusia kelak di kemudian hari
(Soetjiningsih, 2012).
3. Klasifikasi Tumbuh Kembang
Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Berdasarkan beberapa teori,
maka proses tumbuh kembang anak dibagi menjadi beberapa tahap (Depkes,
2006), yaitu:
1. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan). Masa
ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
1) Masa zigot/mudigah, yaitu sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan
2 minggu.
2) Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.
Sel telur/ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu
organism, terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan cepat,
terbentuk sistem organ dalam tubuh.
3) Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir
kehamilan.
2. Masa bayi (infancy) umur 0-11 bulan.
Masa ini dibagi menjadi 2 periode,
yaitu:
a. Masa neonatal, umur 0-28 hari.
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi
perubahan sirkulasi darah serta mulai berfungsinya organ-organ.
Masa neonatal dibagi menjadi dua periode:
- Masa neonatal dini, umur 0-7 hari.
- Masa neonatal lanjut, umur 8-28 hari.
b. Masa post neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses
pematangan berlangsung secara terus-menerus terutama
meningkatnya fungsi sistem saraf. Selain itu untuk menjamin
berlangsungnya proses tumbuh kembang optimal, bayi membutuhkan
pemeliharaan kesehatan yang baik termasuk mendapatkan ASI
eksklusif selama 6 bulan, diperkenalkan pada makanan pendamping
ASI sesuai dengan umurnya, mendapatkan imunisasi sesuai jadwal
serta mendapatkan pola asuh yang sesuai. Masa ini juga masa dimana
kontak ibu dan bayi berlangsung sangat erat, sehingga dalam masa
ini pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
3. Masa anak toddler (umur 1-3 tahun).
Pada periode ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat
kemajuan dalam perkembangan motorik kasar dan motorik halus serta
fungsi ekskresi. Setelah lahir sampai 3 tahun pertama kehidupannya (masa
toddler), pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung
dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya sehingga
terbentuk jaringan saraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan
hubungan antar sel saraf ini akan sangat mempengaruhi kinerja otak
mulai dari
kemampuan belajar berjalan, mengenal hurup hingga bersosialisasi. Pada
masa ini perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran
sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral dan dasar-dasar
kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini sehingga setiap
Berikan hak anak untuk mendapatkan ASI eksklusif, yaitu hanya ASI
sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu tambahkan makanan
pendamping ASI (MP ASI), yang diberikan sesuai dengan usia anak.
2) Penyakit kronis/kelainan congenital.
Penyakit-penyakit kronis seperti tuberculosis, anemia serta kelainan
kongenital seperti kelainan jantung bawaan atau penyakit keturunan
seperti thalasemia dapat mengakibatkan gangguan pada proses
pertumbuhan.
3) Lingkungan fisik dan kimia.
Lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar
radio aktif, zat kimia tertentu (plumbum, mercuri, rokok dan
sebagainya) mempunyai dampak negatif terhadap pertumbuhan anak.
4) Psikologis.
Faktor psikologis yang dimaksud adalah bagaimana hubungan anak
dengan orang di sekitarnya.
5) Sosio-ekonomi.
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan.
6) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan,
demikian juga dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf
yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
6. Perkembangan Anak Balita
Krasenburg,dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening
Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai
perkembangan anak balita yaitu :
1. Personal social (kepribadian/tingkah laku social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungan.
2. Fine Motor Adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan
yang melibatkan bagian tubuh dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan
koordinasi yang cermat, missal : keterampilan menggambar.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk member respon terhadap suara, mengikuti perintah
berbicara spontan.
4. Gross Motor (Motorik Kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa
“milestone” pokok yang harus diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan
secara awal. Milestone adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai
anak umur tertentu, misalnya :
• 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2
minggu kemudian
• 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke
arah suara
• 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya
• 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
lainnya
• 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda
dengan dengan jari telunjuk dan ibu jari
• 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal
7. Jenis-Jenis Perkembangan Anak Prasekolah
1) Perkembangan Fisik dan Motorik
Usia prasekolah otot-otot anak menjadi lebih kuat dan tulang-tulang
tumbuh menjadi besar dan keras. Keterampilan motorik sangat berfungsi
untuk penyesuaian sosial dan penyesuian pribadi anak. Adapun
Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Kata
estetika disini dalam arti bahwa pada masa ini perkembangan anak yang terutama
adalah fungsi panca indra.
9. Penilaian Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Penilaian terhadap perkembangan anak adalah melalui Denver
Developmental Screening test ( DDST). DDST adalah salah satu dari metode
skreening terhadap kelainan perkembangan anak, ini bukanlah test diagnostik
atau test IQ.DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk
metode skreening yang baik. Test ini mudah dan cepat ( 15-0 menit ), dapat
diandalkan dan emnunjukkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian
yang pernah dilakukan DDST secara efekti 85-100% bayi dan anak-anak
prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan ( Soetjiningsih,
1998 ).
Frankenbeburg mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai
dalam menilai perkembangan anak baliti yaitu :
- Personal sosial ( keperibadian sosial atau tingkah laku sosial ) yaitu aspek
yang berhubungan dengna kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya
- Gerakan motorik halus yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan
anak untuk mengamati sesuatu, melakukkan gerakan yang melibatkan
- Umur
- Alamat
- Tempat/tanggal lahir
- Jenis kelamin
- Agama
- Suku
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat kesehatan dahulu
e. Tinjauan sistem, meliputi menyeluruh/umum, integument, kepala, mata,
telinga, hidung, mulut, tenggorokan, leher, dada, respirasi, kardiovaskuler,
gastrointestinal, genitourinaria, ginekologik, muskuluskeletal, neurologik,
endokrin
f. Riwayat pengobatan keluarga
g. Riwayat psikososial
h. Riwayat keluarga
i. Pengkajian nutrisi
j. Pengakajian Pertumbuhan dan Perkembangan
- Riwayat pranatal
- Riwayat kelahiran
- Riwayat fisik yang meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala, lingkar lengan atas dan lingkar dada
B. DIAGNOSA
1. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk
meningkatkan status imunisasi
2. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan b/d situasi yang
terjadi di lingkungan
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
C. INTERVENSI
1. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk
meningkatkan status imunisasi
- Memberikan penjelasan tentang imunisasi yang seharusnya
didapatkan oleh anaknya
Rasional: meningkatkan pemahaman tentang imunisasi yang harus
didapatkan oleh anak
- Memberikan penjelasan tentang imunisasi tambahan yang dapat
Yuliastati dan Arnis, Amelia. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Anak.
Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan