LAPORAN PKL Mubarokh
LAPORAN PKL Mubarokh
OLEH :
MOHAMAD HUSNUL HARIS
F1B015053
1
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Oleh :
MOHAMAD HUSNUL HARIS
(F1B 015 053)
Lalu Muliadi
NIP. 6892166H
Mengetahui :
Manager PT PLN (Persero) UP3 Mataram, Ketua Jurusan Teknik Elektro,
2
Guruh Diyusakmana M. Syamsu Iqbal, ST.,MT.,Ph.D.
NIP. 6585054J NIP. 19720222 199903 1 002
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia yang diberikan-Nya dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) serta penyelesaian Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan judul “Sistem
Automatic Meter Reading (AMR) di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram” ini.
PKL ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa
dimana dalam kegiatan tersebut mahasiswa dapat memahami dan menerapkan ilmu
yang diperoleh saat perkuliahan serta mendapatkan hasil dari apa yang dilakukan di
lapangan.
Atas tersusunnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, Penyusun mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
2. Bapak Muhammad Syamsu Iqbal, ST., MT., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram.
5. Bapak Lalu Muliadi selaku Manager Bagian Transaksi Energi Listrik PT PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram.
7. Kepada Pak Lalu Muliadi, Pak Abdullah, Pak L. Yakub, Pak Khumroni, Pak
Made, Mas Zazit, Mas Ade, Mas Anang, Mas Ippo, Mas Arif, dan lain-lain yang
tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu, atas ilmu dan masukan yang
diberikan selama kami melaksanakan PKL.
4
8. Kepada kedua Orang Tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan
dukungan, do’a, dan restu.
9. Kepada teman-teman dan kakak-kakak tingkat yang telah memberikan bantuan dan
dukungan dalam penyusunan Laporan PKL ini.
10. Kepada Ody, Juniyan, Pras, Darma, Iman, Ikhlas, kak Asma, kak Vionna, kak
Ammar, kak Sadiq, kak Husein, kak Karina, dan kawan-kawan yang tidak bisa saya
sebut satu per satu.
11. Seluruh civitas akademika Jurusan Teknik Elektro dan Fakultas Teknik Universitas
Mataram yang telah terlibat dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL ini.
5
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 1
1.2 Ruang Lingkup Pembahasan ……………………………….. 1
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………………. 2
1.4 Maksud dan Tujuan …………………………………………. 2
1.5 Manfaat Kerja Lapangan ……………………………………. 2
1.6 Metode Penulisan …………………………………………….. 2
1.7 Sistematika Penulisan ……………………………………….. 3
1.8 Lokasi Praktek Kerja Lapangan …………………………… 4
6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Sekilas Automatic Meter Reading (AMR) …………………… 10
3.2 Konsep Automatic Meter Reading (AMR) …………………... 10
3.2.1 Konsep Basic ………………………………………………….. 10
3.2.2 Konsep Extended ……………………………………………... 11
3.3 Hirarki Automatic Meter Reading (AMR) …………………... 12
3.3.1 Perangkat Meter …………………………………………….... 12
3.3.2 Sistem Komunikasi …………………………………………… 12
3.3.3 Master AMR ………………………………………………….. 12
3.3.4 Energy Process Information ………………………….……… 13
3.4 Interface dan Protokol pada Sistem AMR …………………. 13
3.5 KWh Meter EDMI Mk10E …………………………………... 13
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 AMR (Automatic Meter Reading) ……………………………. 15
4.2 Konfigurasi Sistem AMR ……………………………………. 15
4.3 Implementasi AMR di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram …...…………………. 16
4.4 Aplikasi AMICON …………………………………………… 17
4.5 kWh Meter EDMI Mk10E ……………………...................... 19
4.6 EziView ………………………..……………………………… 19
4.7 Hasil Pengukuran ……………………………………………. 23
4.7.1 Load Profile …………………………………………………... 23
4.7.2 Billing History ………………………………………………... 24
4.7.3 Diagram Fasor ……………………………………………..... 25
4.8 Keuntungan dan Kelemahan Sistem AMR ……………….. 26
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN…………………………………………………… 27
5.2 SARAN………………………………………………………….. 27
7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
8
Untuk Integrasi AMR …………………………………... 22
Gambar 4.13 Tampilan Load Profile …………………………………. 23
Gambar 4.14 Tampilan Billing History ………………………………. 24
Gambar 4.15 Tampilan Pembacaan Diagram Fasor ………………… 25
9
BAB I
PENDAHULUAN
10
b) Alasan implementasi AMR (Automatic Meter Reading) di PT PLN (Persero)
Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram.
c) Cara kerja AMR (Automatic Meter Reading).
11
1) Bagi Mahasiswa
a. Sebagai kesempatan untuk menerapkan dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa
perkuliahan.
b. Mampu beradaptasi, bersosialisasi dengan dunia kerja, dan memahami
suasana dan kondisi di lingkungan kerja.
2) Bagi Perguruan Tinggi
a. Perguruan Tinggi dapat dikenal dan mengadakan hubungan kemitraan
dengan perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan PKL.
b. Untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa sebagai bekal
setelah lulus perkuliahan.
3) Bagi Perusahaan
a. Mampu melihat kemampuan potensial yang dimiliki mahasiswa peserta
Praktek Kerja Lapangan (PKL), sehingga akan lebih mudah untuk
perencanaan peningkatan di bidang Sumber Daya Manusia.
b. Membantu instansi atau perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan
sehari – hari selama Praktek Kerja Lapangan.
1.6 Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
1) Wawancara
Pada metode ini, melakukan komunikasi dan diskusi dengan karyawan
atau staf yang bekerja di sistem operasi khususnya di bidang yang berkaitan
dengan topik yang diangkat.
2) Studi literatur
Studi literatur dimaksudkan untuk memperoleh informasi-informasi dari
berbagai referensi baik itu media cetak maupun internet, tentang topik yang
akan diangkat.
3) Observasi
Observasi di sini dilakukan dengan mengamati dan mempelajari secara
langsung topik yang akan diangkat untuk memperoleh informasinya.
1.7 Sistematika Penulisan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disusun menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut:
12
BAB I Pendahuluan
Merupakan bagian yang berisikan uraian singkat tentang objek
Praktek Kerja Lapangan meliputi latar belakang penulisan, ruang lingkup
pembahasan, maksud dan tujuan, metode penulisan, sistematika penulisan
dan lokasi PKL.
BAB II Tinjauan Umum Perusahaan
Merupakan bagian-bagian yang berisikan tentang profil dari organisasi
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram yang
bergerak di bagian pendistribusian tenaga listrik.
BAB III Tinjauan Pustaka
Merupakan bagian-bagian yang berisikan teori-teori dasar sebagai
penunjang pembahasan permasalahan yang diperoleh dari buku-buku dan
literatur yang ada di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram serta referensi lainnya.
BAB IV Pembahasan
Merupakan bagian yang berisikan uraian tentang aplikasi Automatic
Meter Reading (AMR) di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram.
BAB V PENUTUP
Merupakan bagian akhir yang berisikan kesimpulan dan saran yang
didapat dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
1.8 Lokasi Praktek Kerja Lapangan
13
d) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Tanjung
14
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
Gambar 2.1 Kantor PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram
15
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram
memiliki profil perusahaan dengan data sebagai berikut:
Nama : PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram
Alamat kantor : Jln. Yos Sudarso No. 2 Mataram 83114
No. Tlp/Fax. : (0370) 622793, 632346, 636802, 636804
Bisnis inti : Distribusi dan Penyaluran Tenaga Listrik
Wilayah usaha : Pulau Lombok - Nusa Tenggara Barat
2.2 Visi dan Misi PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram
2.2.1 Visi
“Diakui menjadi organisasi pengatur distribusi dan penyaluran
kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan
bertumpu pada Potensi Insani”
2.2.2 Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan tentang pengaturan distribusi dan
penyaluran yang berorientasi kepada kepuasan pengguna jasa, anggota
perusahaan dan pemegang saham
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.3 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram
Industri kelistrikan di Mataram dimulai pada tahun 1933 yang
ditandai dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
pemerintah Belanda. PLTD pertama ini berlokasi di Kampung Melayu,
Ampenan.
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3)
Mataram merupakan unit kerja dibawah struktur organisasi PT. PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Wilayah NTB dengan
bisnis inti yaitu distribusi dan Penyaluran tenaga listrik. Ada 6 (enam) sub unit
pelaksana yang dibawahi oleh PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram antara lain adalah:
16
a) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Pringgabaya
b) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Selong
c) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Praya
d) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Tanjung
e) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Cakranegara
f) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Ampenan
Gambar 2.2 Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3)
Mataram
17
Selain Mataram, 2 kota lain di pulau Lombok, yaitu Praya dan
Selong, diserahterimakan pemerintah Belanda ke pemerintah Indonesia pada
tahun 1958. Jadi sejak saat itu, kelistrikan di pulau Lombok sepenuhnya
ditangani oleh pemerintah Indonesia.
Pada tahun 1955, sektor ketenagalistrikan di wilayah Ampenan mulai
dipegang oleh warga Indonesia, yaitu Sunardi. Saat itu, namanya berubah
menjadi PLN Cabang Mataram, yang masih berada di bawah PLN Wilayah XI.
Wilayah XI yang membawahi usaha ketenagalistrikan di wilayah Bali, NTB,
NTT, dan Timor Timor yang terbagi menjadi PLN Cabang Mataram, PLN
Cabang Denpasar, PLN Cabang Kupang, PLN Cabang Bima, PLN Cabang
Sumbawa, PLN Cabang Ende, PLN Cabang Waingapu, dan PLN Cabang Dili.
Kemudian tahun 2002 dengan semangat otonomi daerah, PLN Wilayah XI
terbagi menjadi beberapa wilayah, sesuai dengan propinsinya masing-masing,
yaitu PLN Wilayah Bali, PLN Wilayah NTB, dan PLN Wilayah NTT (Timor
Timur melepaskan diri dari wilayah NKRI). Sejak saat itu, PLN Cabang
Mataram resmi menjadi bagian dari PLN Wilayah NTB.
PLN Cabang Mataram pada saat itu menangani 2 bidang sekaligus, yaitu
pembangkitan dan pendistribusian listrik. Tahun 2004, untuk lebih
memfokuskan diri pada proses bisnis distribusi dan pencapaian kepuasan
pengguna jasa, dibentuklah PLN Sektor Lombok yang khusus menangani
bidang pembangkitan. Sejak tahun tersebut, PLN Cabang Mataram hanya
menangani pendistribusian listrik yang dayanya disuplai dari PLN Sektor
Lombok. Wilayahnya meliputi seluruh daerah pulau Lombok, mulai dari
Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Dan di tahun 2018, demi
untuk meningkatkan kinerja operasional dan keandalan sistem serta
pendistribusian di wilayah Pulau Lombok, maka perlu dibentuknya unit baru
yaitu PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram.
18
e) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Cakranegara
PEJABAT PEJABAT
PERENCANA PELAKSANA
PENGADAAN K3L
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram
19
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 3.1 kWh Meter Elektromekanik dan kWh Meter Elektronik (Tonga Power, 2011)
20
Sesuai dengan peruntukan awalnya, pembacaan Meter Elektronik
untuk tarif/billing secara minimum diperlukan hanya sebulan sekali.Untuk
keandalan data (safety & reliability), umumnya dilakukan pengambilan data
berkala harian.
Pada umumnya sistem AMR dengan konsep basic ini masih mengikuti
pola sistem AMR yang dikembangkan sejak awal, yakni dengan
menggunakan sistem komunikasi dial-up satu arah (dial-up dari Master ke
setiap Remote/Meter) secara periodik sekali sehari. Perkembangan dalam 5 –
10 tahun terkahir ini hanyalah pada penggunaan infrastruktur GSM dial-up,
disamping standar PSTN dial-up.
Protokol yang umum digunakan pada pola basic ini kebanyakan
menggunakan Protokol AMR (yang mempunyai standar security /
login encryption algorithm), seperti:
a) IEC 62056-21 (formerly IEC 62056 / FLAG),
b) IEC 62056-31 (EURIDIS), dan
c) Hak milik pabrik.
Protokol SCADA (seperti Modbus dan DNP3) tidak umum digunakan
(tetapi tetap ada beberapa sistem AMR yang menggunakan Protokol ini),
utamanya pada Meter yang ditempatkan di lokasi Pelanggan (Billing Meter).
21
Untuk keperluan sistem AMR extended ini, sistem komunikasi harus
memungkinkan data dari Meter dikirimkan dengan metoda “push” (inisiatif
dari Remote/Meter), dengan tetap mendukung mode “pull” dari Master setiap
saat dibutuhkan, baik secara otomatik maupun secara manual oleh operator
Master AMR.
3.3 Hirarki Sistem Automatic Meter Reading (AMR)
3.3.1 Perangkat Meter
Jenis/klasifikasi Perangkat Meter yang akan digunakan dapat
ditentukan berdasarkan lokasi pemasangan dan jenis pelanggan, yakni
a) Pada jaringan internal (Pembangkit, Transmisi dan Distribusi)
b) Pada lokasi pelanggan (Perumahan dan Industri)
3.3.2Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi yang digunakan untuk komunikasi Master
AMR dengan Meter yang umum dipakai adalah sbb :
a) GSM Data Packet (GPRS & 3G)
b) LAN (Cable & Wireless)
c) Dial-Up (PSTN and GSM)
d) Power Line Carrier (PLC)
e) Radio Data (transparent / packet data / trunking)
Pemilihan sistem komunikasi haruslah disesuaikan dengan
lokasi/cakupan area, protokol yang digunakan, dan kebutuhan update data
(real-time, periodik, dan lain-lain).
3.3.3 Master AMR
Master AMR dapat terdiri dari standalone PC, atau berarsitektur
Clients-Server, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah koneksi
Meter. Perangkat komunikasi yang terhubung ke Master AMR akan
mengikuti model komunikasi yang diaplikasikan, apakah berupa beberapa
Dial-Up Modem, Router ke WAN (Intranet/Internet), Radio, dll.
22
Secara minimum, software AMR terdiri atas tiga bagian, yakni :
a) Protokol Driver (fungsi pengambilan/penerimaan data)
b) Gateway / Data Handler (fungsi pemisahan dan pengolahan data)
c) Database (fungsi penyimpanan data)
3.3.4 Energy Process Information
Data yang diperoleh dari Gateway dan Database sistem AMR
dapat didistribusikan (digunakan secara bersama) untuk aplikasi-aplikasi
proses bisnis dan operasi, antara lain: customer service, billing metering, site
management, balance settlement, network operations.
23
d) Rentang Pengoperasian: 52V – 290V.
e) Frekuensi: 45-65 Hz.
f) CT range: 1/4A, 1/10A, 5/6A, 5/10A, 5/20A.
g) Pasokan Tambahan: 57.7V - 240V (tersedia dalam pesanan khusus).
h) Mode Pengukuran: 3 fase 3 kawat atau 3 fase 4 kawat.
i) Nilai yang Terukur: 3 elemen 4 kuadran.
j) Komunikasi: Optik ANSI tipe 2, IEC 61107, RS-232, RS-485 (2 atau
4 kawat multidrop), SCADA, Modem (GSM/PSTN/CDMA/GPRS dan
lain-lain), MV90, MODBUS, PPP/GPRS,DNP3, Komunikasi master
diakses melalui satu master gateway meter.
k) Rentang Suhu: Beroperasi pada (-40˚C hingga +70˚C), proses
penyimpanan pada (-40˚C hingga +80˚C).
l) Waktu Penggunaan: Tarif terpadu ditambah 8, 32 register impor dan
ekspor yang terpisah, memblokir atau menggulirkan permintaan
maksimum, khusus 200 hari yang dapat diprogramkan, 61 previous
billing periods plus.
m) Survei Beban: Terdapat 32 saluran dan terdapat 4 kali pemeriksaan
(interval diprogram dari 1 hingga 60 menit).
n) Tampilan: Layar alfanumerik 7 segmen dengan ukuran besar yaitu
ukuran digit 10.7mm x 6.67mm.
o) Layar alfanumerik 7 segmen dengan ukuran besar yaitu ukuran digit
10.5mm x 5.1mm, hingga 60 layar yang dapat ditentukan oleh
pengguna dari parameter meteran apa pun.
p) Keamanan: Keamanan bertingkat (termasuk nama pengguna dan
kata sandi), hingga 7 tingkat keamanan untuk pengguna, hingga 6
pengguna individu.
q) Perangkat Lunak: Perangkat lunak yang digunakan yaitu EDMI
EziView yang berfungsi sebagai pemrograman meteran dan
membaca meteran.
24
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 AMR (Automatic Meter Reading)
AMR kepanjangan dari Automatic Meter Reading merupakan suatu
teknologi pembacaan kwh meter yang dilakukan secara otomatis. Awalnya,
pembacaan kWh meter dilakukan secara langsung dengan menggunakan
optical probe atau direct meter. Dengan cara menghubungkan langsung
optical probe ke kWh meter. Namun, seiring dengan perkembangan jaman
banyak teknologi dan inovasi terbaru sehingga pembacaan kWh meter dapat
dilakukan pada jarak jauh dengan menggunakan modem, telepon rumah,
bahkan jaringan LAN/WAN/WIFI untuk meter yang sudah support TCP/IP.
Modem Modem
PSTN / GSM
Gambar 4.1 Konfigurasi Komunikasi Menggunakan Jaringan Internet
25
Gambar 4.1 merupakan konfigurasi komunikasi dengan menggunakan
jaringan internet (modem) dimana kWh dan modem dikonfigurasikan seperti
Gambar 4.1 kemudian terhubung ke jaringan GSM, sehingga PC Server dapat
membaca data dari modem.
4.3 Implementasi AMR di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram
PLN
PUSAT
PLN UP3
MATARAM
Gambar 4.2 Implementasi AMR di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram
26
data-data tersebut terdapat data Tegangan Perfasa, Arus Perfasa, Cos Phi dan
Sudut Phasor yang digunakan untuk evaluasi pemakaian energi pelanggan.
4.4 Aplikasi AMICON
AMICON merupakan sistem AMR PLN yang difungsikan sebagai
sistem AMR Terpusat dan diimplementasikan di lingkungan PT. PLN
(persero) unit Distribusi. AMICON dibangun dan dikelola oleh PT. Indonesia
ICON+ selaku anak perusahaan yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan, operasional dan pemeliharaan sistem AMICON.
Setiap data yang ada dalam system AMICON akan melewati tiga
tahap seperti yang digambarkan pada bagan diatas. Tiga tahap tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Register
Kegiatan ini merupakan kegiatan pendataan asset dan location. Setiap
asset atau location yang melewati fase registrasi akan berstatus “STOCK”
2. Commissioning
Kegiatan ini merupakan kegiatan menghubungkan asset-asset dengan
location (binding data). Kegiatan ini akan merubah status data menjadi
”ACTIVE”
27
3. DeCommissioning
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memutuskan/memecah
kembali binding data yang sudah terbentuk pada proses Commissioning. Hal
ini dilakukan pada saat dilakukan pembongkaran asset atau penggantian salah
satu asset pada data yang sudah commissioning untuk dilakukan
commissioning ulang.
Dashboard AMICON
Dashboard AMICON dapat menyajikan berupa informasi data
pelanggan, BWR data instant , Billing dan Load Profile. Aplikasi
AMICON ini dapat diakses dengan baik menggunakan browser Google
Chromeversi 67.0 dan Mozilla Firefox versi 61.0.
28
4.5 kWh Meter EDMI Mk10E
Dari Gambar 4.5 terdapat bagian-bagian dari kWh meter itu sendiri
dimana simbol-simbol tersebut ada tombol billing reset, tombol select, optical
port, LED Impules Daya Aktif dan Reaktif Varh serta Display LCD.
Apabila tutupan kWh dibuka maka akan lebih banyak lagi bagian-bagian dari
kWh meter EDMI Mk10E yaitu digital input-output, baterai, modem port, t
erminal tegangan RSTN dan terminal arus RST.
4.6 EziView
EziView adalah software berbasis window yang digunakan untuk
membaca, mengambil data dan mengkonfigurasi energi meter merk EDMI.
Setting kWh pada aplikasi EziView
1) Menyiapkan kWh Meter yang akan di konfigurasi.
2) Membuka laptop/PC yang sudah terinstal aplikasi Eziview.
3) Memasang probe dari PC ke kWh.
4) Membuka aplikasi :
a. Mengatur Parameter
29
b. Mengatur dan Menyesuaikan USB Serial Port Hub
Gambar 4.7 Tampilan Pengaturan dan Penyesuaian USB Serial Port Hub
30
Gambar 4.8 Tampilan Pengaturan Timeout
31
Gambar 4.9 Tampilan pada Site Map yang telah di Setting
Gambar 4.10 Tampilan Pengaturan TOU (Time Of Use) Setup Kwh Meter Edmi Mk10E Untuk
Integrasi AMR
32
Gambar 4.11 Tampilan Pengaturan Load Survey Setup Kwh Meter Edmi Mk10E Untuk
Integrasi AMR
33
Gambar 4.12 Tampilan Mengatur Billing Reset Kwh Meter Edmi Mk10E Untuk
Integrasi AMR
34
Load Profile adalah pembacaan data yang merupakan hasil
pengukuran yang di rekam dan disimpan dalam memori meter. Jadi untuk
data yang dibaca yaitu secara periodik (mis. per 30 menit) untuk tegangan,
arus dan energi dalam bentuk tabel atau dan grafik.
35
Billing History adalah penerbitan rekening listrik pelanggan, sistem
billing merupakan sistem yang mengatur dan mencatat segala transaksi yang
terjadi. Jadi untuk proses penerbitan rekening diperlukan berupa Stand Billing
(kWh, kVarh) Beginning Of Mound yaitu data Stand yaitu tanggal 1 jam 10
sesuai settingan di kWh Meter.
36
Diagram fasor merupakan sebuah gambar anak panah yang digunakan
unuk menyatakan suatu besaran bolak-balik. Untuk gambar di bawah ini
merupakan hasil kwh meter yang telah terpasang pada diagram phasor akan
membaca tegangan dan arus yang berasal dari ter minal tegangan R S T dan
arus R S T dari kWh Meter.
37
4.8 Keuntungan dan Kelemahan Sistem AMR
Keuntungan :
b) Proses penerbitan rekening lebih cepat (hasil pembacaan diolah oleh sistem
Billing secara otomatis.
d) Menekan losses yang terjadi dengan adanya sistem yang dapat memonitor.
Kelemahan :
38
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1) AMR kepanjangan dari Automatic Meter Reading merupakan suatu
teknologi pembacaan kwh meter yang dilakukan secara otomatis dan
memudahkan pembacaan meter karena bisa diakses dari jarak jauh, selain
itu semua data AMR tersimpan dengan baik di database sehingga apabila
terjadi sesuatu pada kWh meter, data-datanya masih bisa terselamatkan.
2) AMR bukan suatu aplikasi yang sempurna maka dari itu terdapat beberapa
masalah data yang tidak bisa diakses seperti kabel LAN yang rusak atau
longgar dan tidak ada koneksi. Kabel LAN rusak terjadi apabila
menggunakan jaringan intranet sedangkan apabila menggunakan jaringan
internet masalah yang terjadi yaitu tidak ada koneksi.
5.2 SARAN
Dari semua pembahasan sebelumnya, maka dapat diberikan beberapa
saran baik bagi pihak instansi maupun bagi mahasiswa, yaitu sebagai berikut:
1) Bagi pihak instansi (PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram), diharapkan adanya kerjasama yang berkelanjutan dengan
pihak Universitas dan khususnya Fakultas Teknik untuk membantu dan
mendukung terlaksananya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi
mahasiswa.
2) Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL):
a) Sebelum melaksanakan PKL ada baiknya untuk mempersiapkan diri
dan materi sesuai dengan tujuan dilaksanakannya PKL.
b) Tetap menjaga nama baik pribadi maupun almamater yang dibawa
saat melaksanakan PKL.
c) Mentaati peraturan-peraturan yang diterapkan perusahaan maupun
instansi tempat pelaksaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
39
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Bab II kWh Meter, untuk mengukur energi listrik, sumber: http:
//digilib. mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi2827571539567.pdf,
(Diakses pada tanggal 24 September 2018)
Anonim, 2011, kWh Meter elektronik EDMI, sumber:
https://www.scribd.com/doc/156623338/ KWHMETER-ELEKTRONIK-
EDMI, (Diakses pada tanggal 24 September 2018)
Budiana, A., 2017, SISTEM TENAGA LISTRIK sumber: http://3.bp.blogspot.com/-
qjYe3aIvf6E/
UMWyIls1ZI/AAAAAAAAAHc/BOZWyabgPYU/s1600/Transmisi.JPG,
(Diakses pada tanggal 24 September 2018).
EDMI Pty Ltd, 2004, User Manual Mk6GeniusEnergyMeter Mk6E Energy Meter,
Australia: EDMI Pty Ltd, (Diakses pada tanggal 26 September 2018)
Power, T., 2011, Smart Metering Trials, sumber: http://www.tongapower. to/portals/2/
Images/Headlines/SmartMeterTrails/smartmeter.png, (Diakses pada tanggal
24 September 2018).
Prasetiyo, A., 2017, Apa itu AMR?, sumber: http://duniapembangkitlistrik.blogspot.
co.id/2017/02/apa-itu-amr.html, (Diakses pada tanggal 26 September 2018).
Prawara, A., 2014, EDMI Mk10E, sumber: http://www.adyotaprawara.
com/images/produk/ EDMI%20MK%206N.jpg, Diakses pada tanggal 26
September 2018).
Puspita, L., 2014, “PEMBACAAN METER ELEKTRONIK (SISTEM AMR)”,
sumber: https://www.scribd.com/presentation/208024412/4-2-Pembacaan-
Meter-Elektronik-Amr, (Diakses pada tanggal 28 September 2018).
Silient, P., 2011, “Standarisasi Pengiriman Data AMR melalui protokol berbasis IP,
sumber: https://www.scribd.com/document/46957128/Makalah-AMR-By-
InTek. (Diakses pada tanggal 30 September 2018).
Supriyatna, 2012, Sistem Distribusi Tenaga Listrik, Diktat Mata Kuliah, Mataram,
Universitas Mataram.
40
LAMPIRAN
I. Surat Permohonan PKL
41
II. Surat Balasan PKL
42
III. Laporan Mingguan
Minggu I
43
Minggu II
44
Minggu II
45
Minggu III
46
Minggu IV
47
Minggu V
48
Minggu VI
49
Minggu VIII
50
Minggu IX
51
Minggu X
52
IV. Kegiatan Selama PKL
53
Pemeliharaan Kubikel
54
Ganti Wiring dari 4x4 mm ke 4x6 mm2
V. Berita Acara
55
VI. Data Identitas Mahasiswa PKL
56
VII. Permohonan Dosen Pembimbing
57
VIII. Surat Tugas
58
IX. Format Penilaian PKL (Dari Instansi Tempat PKL)
59
X. Format Penilaian Seminar Hasil PKL
60
XI. Berita Acara Seminar Hasil PKL
61
XII. Surat Puas Tugas
Untuk Jurusan
62
Untuk Mahasiswa
63
XIII. Daftar Hasil Peserta Seminar PKL
64
65
XIV.
66
67