Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM AUTOMATIC METER READING (AMR)


DI PT PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANA PELAYANAN
PELANGGAN (UP3) MATARAM

OLEH :
MOHAMAD HUSNUL HARIS
F1B015053

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2018

1
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM AUTOMATIC METER READING (AMR)

Oleh :
MOHAMAD HUSNUL HARIS
(F1B 015 053)

Telah diperiksa dan disetujui oleh tim pembimbing :

Dosen Pembimbing, Pada Tanggal :

Budi Darmawan, ST., M.Eng


NIP. 19850526 201504 1 002

Pembimbing PKL, Pada Tanggal :

Lalu Muliadi
NIP. 6892166H

Mengetahui :
Manager PT PLN (Persero) UP3 Mataram, Ketua Jurusan Teknik Elektro,

2
Guruh Diyusakmana M. Syamsu Iqbal, ST.,MT.,Ph.D.
NIP. 6585054J NIP. 19720222 199903 1 002

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia yang diberikan-Nya dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) serta penyelesaian Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan judul “Sistem
Automatic Meter Reading (AMR) di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram” ini.

PKL ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa
dimana dalam kegiatan tersebut mahasiswa dapat memahami dan menerapkan ilmu
yang diperoleh saat perkuliahan serta mendapatkan hasil dari apa yang dilakukan di
lapangan.
Atas tersusunnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, Penyusun mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Akmaluddin, ST., M.Sc.(Eng)., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik


Universitas Mataram.

2. Bapak Muhammad Syamsu Iqbal, ST., MT., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram.

3. Bapak Budi Darmawan, ST., M.Eng. selaku Dosen Pembimbing.

4. Bapak Guruh Diyusakmana selaku Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana


Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram.

5. Bapak Lalu Muliadi selaku Manager Bagian Transaksi Energi Listrik PT PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram.

6. Mas Zazit Bustomi selaku Pembimbing Lapangan.

7. Kepada Pak Lalu Muliadi, Pak Abdullah, Pak L. Yakub, Pak Khumroni, Pak
Made, Mas Zazit, Mas Ade, Mas Anang, Mas Ippo, Mas Arif, dan lain-lain yang
tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu, atas ilmu dan masukan yang
diberikan selama kami melaksanakan PKL.

4
8. Kepada kedua Orang Tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan
dukungan, do’a, dan restu.

9. Kepada teman-teman dan kakak-kakak tingkat yang telah memberikan bantuan dan
dukungan dalam penyusunan Laporan PKL ini.

10. Kepada Ody, Juniyan, Pras, Darma, Iman, Ikhlas, kak Asma, kak Vionna, kak
Ammar, kak Sadiq, kak Husein, kak Karina, dan kawan-kawan yang tidak bisa saya
sebut satu per satu.

11. Seluruh civitas akademika Jurusan Teknik Elektro dan Fakultas Teknik Universitas
Mataram yang telah terlibat dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL ini.

Penyusun menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak terlepas dari


keterbatasan yang menyebabkan ketidaksempurnaan dari pelaksanaan PKL (Praktek
Kerja Lapangan) dan penyusunan Laporan ini. Oleh karena itu Penyusun selalu
terbuka terhadap masukan dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun
untuk mendekati kesempurnaan. Tidak lupa Penyusun menyampaikan permohonan
maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penyusunan Laporan ini terdapat kesalahan
dan kekeliruan. Akhir kata, semoga Laporan PKL ini dapat memberikan manfaat
sebagaimana mestinya.

Mataram, 1 Oktober 2018


Penyusun,

(Mohamad Husnul Haris)


NIM: F1B 015 053

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i


LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………… iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… vii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 1
1.2 Ruang Lingkup Pembahasan ……………………………….. 1
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………………. 2
1.4 Maksud dan Tujuan …………………………………………. 2
1.5 Manfaat Kerja Lapangan ……………………………………. 2
1.6 Metode Penulisan …………………………………………….. 2
1.7 Sistematika Penulisan ……………………………………….. 3
1.8 Lokasi Praktek Kerja Lapangan …………………………… 4

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN


2.1 Profil PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram ………………………………………………… 5
2.2 Visi dan Misi PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram ….………………………………… 6
2.3 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram …………………………………… 6
2.4 Organisasi ……………………………………………………... 9
2.4.1 Susunan Organisasi …………………………………………… 9
2.4.2 Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram ……………………..... 9

6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Sekilas Automatic Meter Reading (AMR) …………………… 10
3.2 Konsep Automatic Meter Reading (AMR) …………………... 10
3.2.1 Konsep Basic ………………………………………………….. 10
3.2.2 Konsep Extended ……………………………………………... 11
3.3 Hirarki Automatic Meter Reading (AMR) …………………... 12
3.3.1 Perangkat Meter …………………………………………….... 12
3.3.2 Sistem Komunikasi …………………………………………… 12
3.3.3 Master AMR ………………………………………………….. 12
3.3.4 Energy Process Information ………………………….……… 13
3.4 Interface dan Protokol pada Sistem AMR …………………. 13
3.5 KWh Meter EDMI Mk10E …………………………………... 13

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 AMR (Automatic Meter Reading) ……………………………. 15
4.2 Konfigurasi Sistem AMR ……………………………………. 15
4.3 Implementasi AMR di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram …...…………………. 16
4.4 Aplikasi AMICON …………………………………………… 17
4.5 kWh Meter EDMI Mk10E ……………………...................... 19
4.6 EziView ………………………..……………………………… 19
4.7 Hasil Pengukuran ……………………………………………. 23
4.7.1 Load Profile …………………………………………………... 23
4.7.2 Billing History ………………………………………………... 24
4.7.3 Diagram Fasor ……………………………………………..... 25
4.8 Keuntungan dan Kelemahan Sistem AMR ……………….. 26

BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN…………………………………………………… 27
5.2 SARAN………………………………………………………….. 27

7
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kantor PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan


Pelanggan (UP3) Mataram …………………….………… 5
Gambar2.2 Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram ………………….. 7
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO)Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram .............................. 9
Gambar 3.1 kWh Meter Elektromekanik dan kWh Meter Elektronik 10
Gambar 3.2 kWh Meter EDMI Mk10E ……………………………….. 13
Gambar 4.1 Konfigurasi Komunikasi Menggunakan Jaringan Internet 15
Gambar 4.2 Implementasi AMR di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram ………………….. 16
Gambar 4.3 Data Lifecycle .…………………….................................... 17
Gambar 4.4 Tampilan Awal AMICON ……………………………… 18
Gambar 4.5 kWh Meter EDMI Tipe Mk10E ………………………... 19
Gambar 4.6 Tampilan Awal Sebelum Setting …………….................. 19
Gambar 4.7 Tampilan Pengaturan dan Penyesuaian USB Serial
Port Hub ………………………………………………….. 20
Gambar 4.8 Tampilan Pengaturan Timeout ………………………… 20
Gambar 4.9 Tampilan pada Site Map yang Telah di Setting ……….. 21
Gambar 4.10 Tampilan Pengaturan TOU (Time Of Use) Setup kWh
Meter Edmi Mk10E Untuk Integrasi ………………...… 21
Gambar 4.11 Tampilan Pengaturan Load Survey Setup kWh Meter
Edmi Mk10E Untuk Integrasi …………………….......... 22
Gambar 4.12 Tampilan Mengatur Reset kWh Meter Edmi Mk10E

8
Untuk Integrasi AMR …………………………………... 22
Gambar 4.13 Tampilan Load Profile …………………………………. 23
Gambar 4.14 Tampilan Billing History ………………………………. 24
Gambar 4.15 Tampilan Pembacaan Diagram Fasor ………………… 25

9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik merupakan salah satu bentuk energi. Listrik sesuatu yang sangat
penting karena kebutuhan manusia tidak terlepas dari yang namanya listrik,
seperti penerangan, peralatan rumah tangga, peralatan industri maupun kantor
bahkan peralatan transportasi membutuhkan energi listrik.
Namun penggunaan listrik harus dibayarkan sesuai dengan jumlah
penggunaannya. Semakin banyak energi yang digunakan maka semakin besar
pula biaya yang harus dibayarkan. Maka dari itu diperlukan suatu instrumen
untuk dapat mengukur berapa banyak energi yang digunakan, instrumen ini
biasa disebut dengan meter energi/kWh meter.
Perusahaan penyedia listrik seperti PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram menggunakan kwh meter sebagai media
pembaca energi yang diterima dari pembangkit disalurkan melalui jaringan
transmisi dan didistribusikan kepada pelanggan. Adanya pembacaan energi ini
dapat mengetahui susut daya atau rugi daya listrik.
Untuk menghindari kesalahan dalam pembacaan pengukuran meter
listrik, PLN melakukan inovasi–inovasi produk layanan kelistrikan terbaru yang
sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini untuk menghasilkan kualitas dan
kenyamanan yang mampu memberikan kepuasan pada pelanggan. Salah satu
inovasi layanan kelistrikan untuk mengatasi masalah tersebut adalah Automatic
Meter Reading (AMR). Automatic Meter Reading (AMR) ini dapat melakukan
pembacaan meter jarak jauh secara otomatis dengan menggunakan software
tertentu melalui saluran komunikasi intranet maupun internet yang terpusat dan
terintegrasi dari ruang control, sehingga pembacaan datanya lebih akurat.
Hal tersebut yang melatarbelakangi saya untuk mengetahui lebih jauh
mengenai Automatic Meter Reading (AMR) sehingga topik ini dapat menjadi
laporan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di sebuah perusahaan penyedia
jasa kelistrikan nasional yaitu PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram.
1.2 Ruang Lingkup Pembahasan
Permasalahan yang dibahas terbatas pada pokok bahasan sebagai berikut:
a) Pengertian AMR (Automatic Meter Reading).

10
b) Alasan implementasi AMR (Automatic Meter Reading) di PT PLN (Persero)
Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram.
c) Cara kerja AMR (Automatic Meter Reading).

d) Permasalahan dalam sistem AMR (Automatic Meter Reading) beserta solusi


yang dilakukan.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat pada kegiatan PKL ini adalah
sebagai berikut
a) Bagaimana proses sistem Auto Mater Reading di PT PLN (Persero) Unit
Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram?
b) Bagaimana cara sistem Auto Mater Reading di operasikan?
c) Bagaimana cara pemeliharaan sistem Auto Mater Reading pada pelanggan?
d) Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang biasa terjadi dalam sistem
AMR (Automatic Meter Reading) beserta solusi yang dilakukan?
1.4 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini
antara lain sebagai berikut :
1. Maksud dari Praktek Kerja Lapangan (PKL)ini adalah:
a) Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam dunia kelistrikan yang
sebenarnya.
b) Menambah pengalaman dalam menyesuaikan diri dengan dunia kerja
yang akan dihadapi nanti.
2. Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah:
a) Untuk memenuhi salah satu kewajiban setiap mahasiswa/i strata satu
(S1) Jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram.
b) Untuk mengenal lebih jauh tentang sistem AMR (Automatic Meter
Reading) yang ada di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram.
c) Untuk mengetahui konfigurasi dan cara kerja AMR (Automatic Meter
Reading).
d) Untuk mengetahui cara setting kWh pada aplikasi Eziview
1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Dengan adanya pelaksanaan program Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa, perguruan tinggi dan institusi
atau perusahaan. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

11
1) Bagi Mahasiswa
a. Sebagai kesempatan untuk menerapkan dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa
perkuliahan.
b. Mampu beradaptasi, bersosialisasi dengan dunia kerja, dan memahami
suasana dan kondisi di lingkungan kerja.
2) Bagi Perguruan Tinggi
a. Perguruan Tinggi dapat dikenal dan mengadakan hubungan kemitraan
dengan perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan PKL.
b. Untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa sebagai bekal
setelah lulus perkuliahan.
3) Bagi Perusahaan
a. Mampu melihat kemampuan potensial yang dimiliki mahasiswa peserta
Praktek Kerja Lapangan (PKL), sehingga akan lebih mudah untuk
perencanaan peningkatan di bidang Sumber Daya Manusia.
b. Membantu instansi atau perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan
sehari – hari selama Praktek Kerja Lapangan.

1.6 Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
1) Wawancara
Pada metode ini, melakukan komunikasi dan diskusi dengan karyawan
atau staf yang bekerja di sistem operasi khususnya di bidang yang berkaitan
dengan topik yang diangkat.
2) Studi literatur
Studi literatur dimaksudkan untuk memperoleh informasi-informasi dari
berbagai referensi baik itu media cetak maupun internet, tentang topik yang
akan diangkat.
3) Observasi
Observasi di sini dilakukan dengan mengamati dan mempelajari secara
langsung topik yang akan diangkat untuk memperoleh informasinya.
1.7 Sistematika Penulisan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disusun menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut:

12
BAB I Pendahuluan
Merupakan bagian yang berisikan uraian singkat tentang objek
Praktek Kerja Lapangan meliputi latar belakang penulisan, ruang lingkup
pembahasan, maksud dan tujuan, metode penulisan, sistematika penulisan
dan lokasi PKL.
BAB II Tinjauan Umum Perusahaan
Merupakan bagian-bagian yang berisikan tentang profil dari organisasi
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram yang
bergerak di bagian pendistribusian tenaga listrik.
BAB III Tinjauan Pustaka
Merupakan bagian-bagian yang berisikan teori-teori dasar sebagai
penunjang pembahasan permasalahan yang diperoleh dari buku-buku dan
literatur yang ada di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram serta referensi lainnya.
BAB IV Pembahasan
Merupakan bagian yang berisikan uraian tentang aplikasi Automatic
Meter Reading (AMR) di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram.
BAB V PENUTUP
Merupakan bagian akhir yang berisikan kesimpulan dan saran yang
didapat dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
1.8 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT PLN (Persero)


Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram yang merupakan bagian
dari PT PLN PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat
yang bergerak dibidang pendistribusian tenaga listrik. Ada 6 (enam) sub unit
pelaksana yang dibawahi oleh PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram antara lain adalah:

a) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Pringgabaya

b) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Selong

c) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Praya

13
d) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Tanjung

e) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Cakranegara

f) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Ampenan.

PT PLN PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan


(UP3) Mataram beralamat di Jalan Yos Sudarso No.2 Mataram 83114. Waktu
pelaksanaan PKL dimulai dari tanggal 1 Agustus 2018 sampai dengan 30
September 2018.

14
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Profil PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3)


Mataram
Berawal berdiri pada tahun 2002 dengan nama perusahaan yaitu PT PLN
(Persero) Wilayah NTB Area Mataram dirubah pada tahun 2018 menjadi PT
PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram karena
telah dilaksanakan video conference dan telah di berlakukan Reorganisasi PT
PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram. PT PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram adalah satu unit
bisnis dari PT PLN (Persero) yang berkedudukan di Mataram. Pembentukanya
berdasarkan Keputusan Direksi Nomor : 086.K/010/DIR/2018 tanggal 1 bulan
Oktober tahun 2018.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram berada di bawah PLN Unit Bisnis Bali, NTB, NTT yang
berkedudukan di Denpasar. Dari tahun ke tahun bisnis yang ditangani semakin
berkembang dan besar, sehingga Direksi PLN memutuskan agar unit bisnis
dipecah dan NTB berdiri sendiri sehingga bisa fokus melayani pelanggan dan
menjalin hubungan dengan stakeholder lainya.

Gambar 2.1 Kantor PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram

15
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram
memiliki profil perusahaan dengan data sebagai berikut:
Nama : PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram
Alamat kantor : Jln. Yos Sudarso No. 2 Mataram 83114
No. Tlp/Fax. : (0370) 622793, 632346, 636802, 636804
Bisnis inti : Distribusi dan Penyaluran Tenaga Listrik
Wilayah usaha : Pulau Lombok - Nusa Tenggara Barat

2.2 Visi dan Misi PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram
2.2.1 Visi
“Diakui menjadi organisasi pengatur distribusi dan penyaluran
kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan
bertumpu pada Potensi Insani”
2.2.2 Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan tentang pengaturan distribusi dan
penyaluran yang berorientasi kepada kepuasan pengguna jasa, anggota
perusahaan dan pemegang saham
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.3 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram
Industri kelistrikan di Mataram dimulai pada tahun 1933 yang
ditandai dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
pemerintah Belanda. PLTD pertama ini berlokasi di Kampung Melayu,
Ampenan.
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3)
Mataram merupakan unit kerja dibawah struktur organisasi PT. PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Wilayah NTB dengan
bisnis inti yaitu distribusi dan Penyaluran tenaga listrik. Ada 6 (enam) sub unit
pelaksana yang dibawahi oleh PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram antara lain adalah:

16
a) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Pringgabaya
b) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Selong
c) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Praya
d) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Tanjung
e) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Cakranegara
f) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Ampenan

PETA ASET JARINGAN UP3 MATARAM


ULP Ampenan ULP Tanjung

ULP Cakranegara ULP Pringgabaya

ULP Praya ULP Selog

Gambar 2.2 Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3)
Mataram

PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Mataram


merupakan salah satu bagian dari Unit Pelayanan dan Jaringan dari PT PLN
(Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat. PT PLN (Persero) Unit
Pelaksana Pelayanan Pelanggan Mataram yang terletak di Jalan Yos Sudarso
No.2, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat 83114. Mempunyai
komitmen dalam menjalankan aktivitas usaha jasa pelayanan kelistrikan dan
berusaha untuk memenuhi harapan kepuasan pelanggan.

Tabel 2.3.1 Pimpinan Kelistrikan Mataram Pada Waktu Dikuasai Asing


No Nama Pimpinan Kebangsaan Tahun
1 Nicolay Rusia 1939 – 1945
2 Guldenar Belanda 1945 – 1948
3 Lava Leftte Perancis 1948 – 1952
4 Vanlar Belanda 1952 – 1955

17
Selain Mataram, 2 kota lain di pulau Lombok, yaitu Praya dan
Selong, diserahterimakan pemerintah Belanda ke pemerintah Indonesia pada
tahun 1958. Jadi sejak saat itu, kelistrikan di pulau Lombok sepenuhnya
ditangani oleh pemerintah Indonesia.
Pada tahun 1955, sektor ketenagalistrikan di wilayah Ampenan mulai
dipegang oleh warga Indonesia, yaitu Sunardi. Saat itu, namanya berubah
menjadi PLN Cabang Mataram, yang masih berada di bawah PLN Wilayah XI.
Wilayah XI yang membawahi usaha ketenagalistrikan di wilayah Bali, NTB,
NTT, dan Timor Timor yang terbagi menjadi PLN Cabang Mataram, PLN
Cabang Denpasar, PLN Cabang Kupang, PLN Cabang Bima, PLN Cabang
Sumbawa, PLN Cabang Ende, PLN Cabang Waingapu, dan PLN Cabang Dili.
Kemudian tahun 2002 dengan semangat otonomi daerah, PLN Wilayah XI
terbagi menjadi beberapa wilayah, sesuai dengan propinsinya masing-masing,
yaitu PLN Wilayah Bali, PLN Wilayah NTB, dan PLN Wilayah NTT (Timor
Timur melepaskan diri dari wilayah NKRI). Sejak saat itu, PLN Cabang
Mataram resmi menjadi bagian dari PLN Wilayah NTB.
PLN Cabang Mataram pada saat itu menangani 2 bidang sekaligus, yaitu
pembangkitan dan pendistribusian listrik. Tahun 2004, untuk lebih
memfokuskan diri pada proses bisnis distribusi dan pencapaian kepuasan
pengguna jasa, dibentuklah PLN Sektor Lombok yang khusus menangani
bidang pembangkitan. Sejak tahun tersebut, PLN Cabang Mataram hanya
menangani pendistribusian listrik yang dayanya disuplai dari PLN Sektor
Lombok. Wilayahnya meliputi seluruh daerah pulau Lombok, mulai dari
Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Dan di tahun 2018, demi
untuk meningkatkan kinerja operasional dan keandalan sistem serta
pendistribusian di wilayah Pulau Lombok, maka perlu dibentuknya unit baru
yaitu PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram.

PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram


saat ini Ada 6 (enam) sub unit pelaksana yang dibawahi antara lain adalah:

a) PT PLN (Persero) Unit Unit Layanan Pelanggan Pringgabaya

b) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Selong

c) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Praya

d) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Tanjung

18
e) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Cakranegara

f) PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Ampenan

Dengan demikian, semakin banyak unit yang dibentuk untuk melayani


pengguna jasa dan sebagai bentuk komitmen untuk selalu menjaga dan
meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan terhadap pengguna jasa.
2.4 Organisasi
2.4.1 Susunan Organisasi
Susunan organisasi PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram berlaku dari tanggal 1
Oktober 2018 sesuai Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor :
558.K/DIR/2018 tentang Transformasi Struktur Organisasi PT PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram.
2.4.2 Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) Unit Pelaksana
Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram

Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN


PERENCANAAN JARINGAN KONSTRUKSI TRANSAKSI ENERGI PEMASARAN & KEUANGAN SDM
LISTRIK PELAYANAN & ADMINISTRASI
PELANGGAN
SEKSI SEKSI SEKSI
PERENCANAAN OPERASI LOGISTIK
SEKSI TRANSAKSI SEKSI
SISTEM SEKSI
ENERG LISTRIK KEUANGAN &
PEMASARAN &
AKUNTANSI
PELAYANAN
SEKSI PELANGGAN
SEKSI MAPPING PEMELIHARAAN SEKSI
PENGENDALIAN SEKSI SDM &
DATA &
SUSUT ADMINISTRASI
JARINGAN
PELANGGAN
SEKSI PDKB
SEKSI
PEMELIHARAAN
METER PEJABAT
TRANSAKSI PELAKSANA
PENGADAAN

PEJABAT PEJABAT
PERENCANA PELAKSANA
PENGADAAN K3L

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram

19
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Sekilas Automatic Meter Reading (AMR)


AMR merupakan bagian dari pengembangan meter elektronik (meter
digital), yang menggantikan meter elektromekanik, seperti terlihat pada
Gambar 3.1.

Gambar 3.1 kWh Meter Elektromekanik dan kWh Meter Elektronik (Tonga Power, 2011)

Sistem AMR (Automatic Meter Reading) merupakan sistem


pengambilan data tersentralisasi, dimana data reguler yang berupa :
a) Energi (kWh & kVArh)
b) Max Demand (VA), dan
c) Load Profile (kW, kVAr, dan kVA)
Secara periodik dibaca dari setiap Meter dan dikumpulkan di Master AMR
untuk keperluan billing dan juga untuk analisa profil customer dalam
kerangka antisipasi kebutuhan daya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dalam 3 – 5 tahun terkahir
ini, Meter Elektronik yang digunakan pada sistem Billing telah dilengkapi
dengan fungsi/fitur Power Quality serta data real-time, dan didukung dengan
ketersediaan Protokol yang memungkinkan pengiriman data-data tersebut
secara transparan.
3.2 Konsep Automatic Meter Reading (AMR)
3.2.1 Konsep Basic

20
Sesuai dengan peruntukan awalnya, pembacaan Meter Elektronik
untuk tarif/billing secara minimum diperlukan hanya sebulan sekali.Untuk
keandalan data (safety & reliability), umumnya dilakukan pengambilan data
berkala harian.
Pada umumnya sistem AMR dengan konsep basic ini masih mengikuti
pola sistem AMR yang dikembangkan sejak awal, yakni dengan
menggunakan sistem komunikasi dial-up satu arah (dial-up dari Master ke
setiap Remote/Meter) secara periodik sekali sehari. Perkembangan dalam 5 –
10 tahun terkahir ini hanyalah pada penggunaan infrastruktur GSM dial-up,
disamping standar PSTN dial-up.
Protokol yang umum digunakan pada pola basic ini kebanyakan
menggunakan Protokol AMR (yang mempunyai standar security /
login encryption algorithm), seperti:
a) IEC 62056-21 (formerly IEC 62056 / FLAG),
b) IEC 62056-31 (EURIDIS), dan
c) Hak milik pabrik.
Protokol SCADA (seperti Modbus dan DNP3) tidak umum digunakan
(tetapi tetap ada beberapa sistem AMR yang menggunakan Protokol ini),
utamanya pada Meter yang ditempatkan di lokasi Pelanggan (Billing Meter).

3.2.2 Konsep Extended


Konsep AMR Extended muncul dengan adanya standar Protokol
COSEM-DLMS dan dukungan dari pabrikan meter terhadap standari ini,
dimana pada standar Protokol tersebut diregulasikan obyek-obyek tarif, real-
time, power quality, dan profile, sehingga memungkinkan data tersebut
dikirimkan ke sistem lain seperti DMS dan SCADA untuk keperluan :
a) Low voltage network fault management,
b) Network analyses,
c) Outage & electricity quality management,
d) Real-Time value monitoring pada jaringan di titik Meter berada.

Pengambilan berbagai variasi data yang tersedia pada meter tersebut


membutuhkan skema sistem komunikasi yang lebih cepat dan pada beberapa
aplikasi sistem membutuhkan sistem on-line dua arah yang terhubung secara
kontinyu, sehingga master dan setiap Remote/Meter mempunyai wewenang
inisiasi pengiriman data setiap saat.

21
Untuk keperluan sistem AMR extended ini, sistem komunikasi harus
memungkinkan data dari Meter dikirimkan dengan metoda “push” (inisiatif
dari Remote/Meter), dengan tetap mendukung mode “pull” dari Master setiap
saat dibutuhkan, baik secara otomatik maupun secara manual oleh operator
Master AMR.
3.3 Hirarki Sistem Automatic Meter Reading (AMR)
3.3.1 Perangkat Meter
Jenis/klasifikasi Perangkat Meter yang akan digunakan dapat
ditentukan berdasarkan lokasi pemasangan dan jenis pelanggan, yakni
a) Pada jaringan internal (Pembangkit, Transmisi dan Distribusi)
b) Pada lokasi pelanggan (Perumahan dan Industri)
3.3.2Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi yang digunakan untuk komunikasi Master
AMR dengan Meter yang umum dipakai adalah sbb :
a) GSM Data Packet (GPRS & 3G)
b) LAN (Cable & Wireless)
c) Dial-Up (PSTN and GSM)
d) Power Line Carrier (PLC)
e) Radio Data (transparent / packet data / trunking)
Pemilihan sistem komunikasi haruslah disesuaikan dengan
lokasi/cakupan area, protokol yang digunakan, dan kebutuhan update data
(real-time, periodik, dan lain-lain).
3.3.3 Master AMR
Master AMR dapat terdiri dari standalone PC, atau berarsitektur
Clients-Server, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah koneksi
Meter. Perangkat komunikasi yang terhubung ke Master AMR akan
mengikuti model komunikasi yang diaplikasikan, apakah berupa beberapa
Dial-Up Modem, Router ke WAN (Intranet/Internet), Radio, dll.

Software AMR mempunyai fungsi utama untuk menyimpan data-


data yang dibaca dari Meter ke dalam format/table database, untuk
digunakan oleh aplikasi lainnya (Energy Process Information). Beberapa
software AMR juga telah menyediakan fungsi parsial Energy Process
Information.

22
Secara minimum, software AMR terdiri atas tiga bagian, yakni :
a) Protokol Driver (fungsi pengambilan/penerimaan data)
b) Gateway / Data Handler (fungsi pemisahan dan pengolahan data)
c) Database (fungsi penyimpanan data)
3.3.4 Energy Process Information
Data yang diperoleh dari Gateway dan Database sistem AMR
dapat didistribusikan (digunakan secara bersama) untuk aplikasi-aplikasi
proses bisnis dan operasi, antara lain: customer service, billing metering, site
management, balance settlement, network operations.

3.4 Interface dan Protokol pada Sistem AMR


Interface komunikasi yang paling umum tersedia di Meter Elektronik
juga pada IED (Intelligent Electronic Device) lainnya, adalah interface
Serial (RS-485 / RS-232). Beberapa Meter dan IED untuk saat ini telah
mendukung Interface Ethernet, disamping tetap menyediakan interface Serial.
Beberapa Meter/IED juga menyediakan interface USB, tetapi umumnya
hanya digunakan sebagai port untuk konfigurasi. Interfaces : serial (RS232 /
RS485), Ethernet TCP/IP (hanya pada DLMS, DNP3 dan Modbus TCP), dan
USB.
3.5 KWh Meter EDMI Mk10E

Gambar 3.2 kWh Meter EDMI Mk10E (Adyota Prawara, 2014)

a) Energi Aktif (kWh) Akurasi: 0,5 kelas (IEC 62053-21).


b) Energi Reaktif (kVARh) Akurasi: 2 kelas (IEC62053-23).
c) Tegangan Nominal: 57.7V-240V (fasa ke netral).

23
d) Rentang Pengoperasian: 52V – 290V.
e) Frekuensi: 45-65 Hz.
f) CT range: 1/4A, 1/10A, 5/6A, 5/10A, 5/20A.
g) Pasokan Tambahan: 57.7V - 240V (tersedia dalam pesanan khusus).
h) Mode Pengukuran: 3 fase 3 kawat atau 3 fase 4 kawat.
i) Nilai yang Terukur: 3 elemen 4 kuadran.
j) Komunikasi: Optik ANSI tipe 2, IEC 61107, RS-232, RS-485 (2 atau
4 kawat multidrop), SCADA, Modem (GSM/PSTN/CDMA/GPRS dan
lain-lain), MV90, MODBUS, PPP/GPRS,DNP3, Komunikasi master
diakses melalui satu master gateway meter.
k) Rentang Suhu: Beroperasi pada (-40˚C hingga +70˚C), proses
penyimpanan pada (-40˚C hingga +80˚C).
l) Waktu Penggunaan: Tarif terpadu ditambah 8, 32 register impor dan
ekspor yang terpisah, memblokir atau menggulirkan permintaan
maksimum, khusus 200 hari yang dapat diprogramkan, 61 previous
billing periods plus.
m) Survei Beban: Terdapat 32 saluran dan terdapat 4 kali pemeriksaan
(interval diprogram dari 1 hingga 60 menit).
n) Tampilan: Layar alfanumerik 7 segmen dengan ukuran besar yaitu
ukuran digit 10.7mm x 6.67mm.
o) Layar alfanumerik 7 segmen dengan ukuran besar yaitu ukuran digit
10.5mm x 5.1mm, hingga 60 layar yang dapat ditentukan oleh
pengguna dari parameter meteran apa pun.
p) Keamanan: Keamanan bertingkat (termasuk nama pengguna dan
kata sandi), hingga 7 tingkat keamanan untuk pengguna, hingga 6
pengguna individu.
q) Perangkat Lunak: Perangkat lunak yang digunakan yaitu EDMI
EziView yang berfungsi sebagai pemrograman meteran dan
membaca meteran.

24
BAB IV

PEMBAHASAN
4.1 AMR (Automatic Meter Reading)
AMR kepanjangan dari Automatic Meter Reading merupakan suatu
teknologi pembacaan kwh meter yang dilakukan secara otomatis. Awalnya,
pembacaan kWh meter dilakukan secara langsung dengan menggunakan
optical probe atau direct meter. Dengan cara menghubungkan langsung
optical probe ke kWh meter. Namun, seiring dengan perkembangan jaman
banyak teknologi dan inovasi terbaru sehingga pembacaan kWh meter dapat
dilakukan pada jarak jauh dengan menggunakan modem, telepon rumah,
bahkan jaringan LAN/WAN/WIFI untuk meter yang sudah support TCP/IP.

Saat ini, pembacaan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan


media komunikasi. Parameter yang biasanya dibaca yaitu seperti billing
history dan load profile. Agar dapat dibaca oleh aplikasi AMR, kWh meter
harus dipasang terlebih dahulu, kemudian dihubungkan ke server, lalu
memasukkan alamat kWh ke web. Parameter-parameter tersebut harus
didefinisikan terlebih dahulu ke meter elektronik agar meter dapat membaca
data-data sesuai yang diinginkan. Kemudian data hasil pembacaan disimpan
ke dalam database. Teknologi ini yang dapat membantu perusahaan penyedia
jasa elektronik untuk menekan biaya operasional, serta menjadi nilai tambah
kepada pengguna dalam hal penyediaan, ketepatan dan keakurasian data yang
dibaca, dan tentu saja dapat menguntungkan pengguna jasa tersebut.

Penggunaan sistem Automatic Meter Reading (AMR) di PT PLN


(Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram
menggunakan sistem terpusat dengan aplikasi Amicon. Untuk perangkat kWh
Meter menggunakan kWh meter menggunakan kWh Elektronik diantaranya
kWh Wasion, EDMI Mk6N, EDMI Mk10, EDMI Mk10E dengan class
meter antara 0,5 sampai dengan class 1.
4.2 Konfigurasi Sistem AMR
 Dengan komunikasi jaringan internet
Komputer Meter Elektronik

Modem Modem

PSTN / GSM
Gambar 4.1 Konfigurasi Komunikasi Menggunakan Jaringan Internet

25
Gambar 4.1 merupakan konfigurasi komunikasi dengan menggunakan
jaringan internet (modem) dimana kWh dan modem dikonfigurasikan seperti
Gambar 4.1 kemudian terhubung ke jaringan GSM, sehingga PC Server dapat
membaca data dari modem.
4.3 Implementasi AMR di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan (UP3) Mataram

PLN
PUSAT

PLN UP3
MATARAM

Gambar 4.2 Implementasi AMR di PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram

Sebagai suatu perusahaan yang membeli, menjual, serta


mendistribusikan listrik ke lingkugan masyarakat, PT PLN (Persero) Unit
Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram memerlukan adanya
Automatic Meter Reading (AMR) sebagai media pembaca dan analisa energi
yang akan di salurkan ke pelanggan utamanya pelanggan potensial 41.5
kVA keatas. Penggunaan Automatic Meter Reading (AMR) memudahkan
pembacaan meter karena bisa diakses dari jarak jauh selain itu semua datanya
tersimpan dengan baik di database sehingga apabila terjadi sesuatu pada kWh
meter, data-datanya masih bisa terselamatkan.Dimana data-data yang treesord
berupa data Stand Mete (WPOP, LWPOP, Total kWh maupun kVarh) yang
akan digunakan pada proses billing bulanan PT PLN UP3 Mataram. Selain

26
data-data tersebut terdapat data Tegangan Perfasa, Arus Perfasa, Cos Phi dan
Sudut Phasor yang digunakan untuk evaluasi pemakaian energi pelanggan.
4.4 Aplikasi AMICON
AMICON merupakan sistem AMR PLN yang difungsikan sebagai
sistem AMR Terpusat dan diimplementasikan di lingkungan PT. PLN
(persero) unit Distribusi. AMICON dibangun dan dikelola oleh PT. Indonesia
ICON+ selaku anak perusahaan yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan, operasional dan pemeliharaan sistem AMICON.

Gambar 4.3 Data Lifecycle

Setiap data yang ada dalam system AMICON akan melewati tiga
tahap seperti yang digambarkan pada bagan diatas. Tiga tahap tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Register
Kegiatan ini merupakan kegiatan pendataan asset dan location. Setiap
asset atau location yang melewati fase registrasi akan berstatus “STOCK”
2. Commissioning
Kegiatan ini merupakan kegiatan menghubungkan asset-asset dengan
location (binding data). Kegiatan ini akan merubah status data menjadi
”ACTIVE”

27
3. DeCommissioning
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memutuskan/memecah
kembali binding data yang sudah terbentuk pada proses Commissioning. Hal
ini dilakukan pada saat dilakukan pembongkaran asset atau penggantian salah
satu asset pada data yang sudah commissioning untuk dilakukan
commissioning ulang.
 Dashboard AMICON
Dashboard AMICON dapat menyajikan berupa informasi data
pelanggan, BWR data instant , Billing dan Load Profile. Aplikasi
AMICON ini dapat diakses dengan baik menggunakan browser Google
Chromeversi 67.0 dan Mozilla Firefox versi 61.0.

Gambar 4.4 Tampiilan Awal AMICON

28
4.5 kWh Meter EDMI Mk10E

Gambar 4.5 kWh Meter EDMI Tipe Mk10E

Dari Gambar 4.5 terdapat bagian-bagian dari kWh meter itu sendiri
dimana simbol-simbol tersebut ada tombol billing reset, tombol select, optical
port, LED Impules Daya Aktif dan Reaktif Varh serta Display LCD.
Apabila tutupan kWh dibuka maka akan lebih banyak lagi bagian-bagian dari
kWh meter EDMI Mk10E yaitu digital input-output, baterai, modem port, t
erminal tegangan RSTN dan terminal arus RST.

4.6 EziView
EziView adalah software berbasis window yang digunakan untuk
membaca, mengambil data dan mengkonfigurasi energi meter merk EDMI.
 Setting kWh pada aplikasi EziView
1) Menyiapkan kWh Meter yang akan di konfigurasi.
2) Membuka laptop/PC yang sudah terinstal aplikasi Eziview.
3) Memasang probe dari PC ke kWh.
4) Membuka aplikasi :
a. Mengatur Parameter

Gambar 4.6 Tampilan Awal Sebelum Setting

29
b. Mengatur dan Menyesuaikan USB Serial Port Hub

Gambar 4.7 Tampilan Pengaturan dan Penyesuaian USB Serial Port Hub

c. Setelah itu Mengatur dan Menyesuaikan Timeout pada Site Properties

30
Gambar 4.8 Tampilan Pengaturan Timeout

d. Kemudian Membuka Tampilan Setelah di Mapsite

31
Gambar 4.9 Tampilan pada Site Map yang telah di Setting

e. Kemudian mengatur TOU (Time Of Use) Setup Kwh Meter Edmi


Mk10E Untuk Integrasi AMR

Gambar 4.10 Tampilan Pengaturan TOU (Time Of Use) Setup Kwh Meter Edmi Mk10E Untuk
Integrasi AMR

f. Selanjutnya Mengatur Load Survey Setup Kwh Meter Edmi Mk10E


Untuk Integrasi AMR

32
Gambar 4.11 Tampilan Pengaturan Load Survey Setup Kwh Meter Edmi Mk10E Untuk
Integrasi AMR

g. Untuk Selanjutnya Mengatur Billing Reset Kwh Meter Edmi Mk10E


Untuk Integrasi AMR

33
Gambar 4.12 Tampilan Mengatur Billing Reset Kwh Meter Edmi Mk10E Untuk
Integrasi AMR

4.7 Hasil dari Pengukuran

4.7.1 Load Profile

34
Load Profile adalah pembacaan data yang merupakan hasil
pengukuran yang di rekam dan disimpan dalam memori meter. Jadi untuk
data yang dibaca yaitu secara periodik (mis. per 30 menit) untuk tegangan,
arus dan energi dalam bentuk tabel atau dan grafik.

Gambar 4.13 Tampilan Load Profile

4.7.2 Billing History

35
Billing History adalah penerbitan rekening listrik pelanggan, sistem
billing merupakan sistem yang mengatur dan mencatat segala transaksi yang
terjadi. Jadi untuk proses penerbitan rekening diperlukan berupa Stand Billing
(kWh, kVarh) Beginning Of Mound yaitu data Stand yaitu tanggal 1 jam 10
sesuai settingan di kWh Meter.

Gambar 4.14 Tampilan Billing History

4.7.3 Diagram Fasor

36
Diagram fasor merupakan sebuah gambar anak panah yang digunakan
unuk menyatakan suatu besaran bolak-balik. Untuk gambar di bawah ini
merupakan hasil kwh meter yang telah terpasang pada diagram phasor akan
membaca tegangan dan arus yang berasal dari ter minal tegangan R S T dan
arus R S T dari kWh Meter.

Gambar 4.15 Tampilan Pembacaan Diagram Fasor

37
4.8 Keuntungan dan Kelemahan Sistem AMR
 Keuntungan :

a) Pencatan meter lebih akurat.

b) Proses penerbitan rekening lebih cepat (hasil pembacaan diolah oleh sistem
Billing secara otomatis.

c) Upaya peningkatan mutu pelayanan melalui informasi data penggunaan energi


listrik secara langsung yang dikonsumsi oleh pelanggan dalam bentuk record.

d) Menekan losses yang terjadi dengan adanya sistem yang dapat memonitor.

e) Biaya pengoperasian cukup rendah jika dibandingkan dengan keuntungan


yang didapatkan dan investasi yang besar dapat tertupi dengan cukup lamanya
pemakaian

 Kelemahan :

a) Biaya investasi mahal.

b) Biaya komunikasi GSM yang cukup mahal.

c) Media komunikasi masih sering terganggu dan ketergantungan kepada


provider.

38
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1) AMR kepanjangan dari Automatic Meter Reading merupakan suatu
teknologi pembacaan kwh meter yang dilakukan secara otomatis dan
memudahkan pembacaan meter karena bisa diakses dari jarak jauh, selain
itu semua data AMR tersimpan dengan baik di database sehingga apabila
terjadi sesuatu pada kWh meter, data-datanya masih bisa terselamatkan.
2) AMR bukan suatu aplikasi yang sempurna maka dari itu terdapat beberapa
masalah data yang tidak bisa diakses seperti kabel LAN yang rusak atau
longgar dan tidak ada koneksi. Kabel LAN rusak terjadi apabila
menggunakan jaringan intranet sedangkan apabila menggunakan jaringan
internet masalah yang terjadi yaitu tidak ada koneksi.
5.2 SARAN
Dari semua pembahasan sebelumnya, maka dapat diberikan beberapa
saran baik bagi pihak instansi maupun bagi mahasiswa, yaitu sebagai berikut:
1) Bagi pihak instansi (PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(UP3) Mataram), diharapkan adanya kerjasama yang berkelanjutan dengan
pihak Universitas dan khususnya Fakultas Teknik untuk membantu dan
mendukung terlaksananya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi
mahasiswa.
2) Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL):
a) Sebelum melaksanakan PKL ada baiknya untuk mempersiapkan diri
dan materi sesuai dengan tujuan dilaksanakannya PKL.
b) Tetap menjaga nama baik pribadi maupun almamater yang dibawa
saat melaksanakan PKL.
c) Mentaati peraturan-peraturan yang diterapkan perusahaan maupun
instansi tempat pelaksaan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

39
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009, Bab II kWh Meter, untuk mengukur energi listrik, sumber: http:
//digilib. mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi2827571539567.pdf,
(Diakses pada tanggal 24 September 2018)
Anonim, 2011, kWh Meter elektronik EDMI, sumber:
https://www.scribd.com/doc/156623338/ KWHMETER-ELEKTRONIK-
EDMI, (Diakses pada tanggal 24 September 2018)
Budiana, A., 2017, SISTEM TENAGA LISTRIK sumber: http://3.bp.blogspot.com/-
qjYe3aIvf6E/
UMWyIls1ZI/AAAAAAAAAHc/BOZWyabgPYU/s1600/Transmisi.JPG,
(Diakses pada tanggal 24 September 2018).
EDMI Pty Ltd, 2004, User Manual Mk6GeniusEnergyMeter Mk6E Energy Meter,
Australia: EDMI Pty Ltd, (Diakses pada tanggal 26 September 2018)
Power, T., 2011, Smart Metering Trials, sumber: http://www.tongapower. to/portals/2/
Images/Headlines/SmartMeterTrails/smartmeter.png, (Diakses pada tanggal
24 September 2018).
Prasetiyo, A., 2017, Apa itu AMR?, sumber: http://duniapembangkitlistrik.blogspot.
co.id/2017/02/apa-itu-amr.html, (Diakses pada tanggal 26 September 2018).
Prawara, A., 2014, EDMI Mk10E, sumber: http://www.adyotaprawara.
com/images/produk/ EDMI%20MK%206N.jpg, Diakses pada tanggal 26
September 2018).
Puspita, L., 2014, “PEMBACAAN METER ELEKTRONIK (SISTEM AMR)”,
sumber: https://www.scribd.com/presentation/208024412/4-2-Pembacaan-
Meter-Elektronik-Amr, (Diakses pada tanggal 28 September 2018).
Silient, P., 2011, “Standarisasi Pengiriman Data AMR melalui protokol berbasis IP,
sumber: https://www.scribd.com/document/46957128/Makalah-AMR-By-
InTek. (Diakses pada tanggal 30 September 2018).
Supriyatna, 2012, Sistem Distribusi Tenaga Listrik, Diktat Mata Kuliah, Mataram,
Universitas Mataram.

40
LAMPIRAN
I. Surat Permohonan PKL

41
II. Surat Balasan PKL

42
III. Laporan Mingguan

 Minggu I

43
 Minggu II

44
 Minggu II

45
 Minggu III

46
 Minggu IV

47
 Minggu V

48
 Minggu VI

49
 Minggu VIII

50
 Minggu IX

51
 Minggu X

52
IV. Kegiatan Selama PKL

Kegiatan Penggantian Meter AMR (Automatic Meter Reading)

53
Pemeliharaan Kubikel

54
Ganti Wiring dari 4x4 mm ke 4x6 mm2

Setting kWh Meter

V. Berita Acara

55
VI. Data Identitas Mahasiswa PKL

56
VII. Permohonan Dosen Pembimbing

57
VIII. Surat Tugas

58
IX. Format Penilaian PKL (Dari Instansi Tempat PKL)

59
X. Format Penilaian Seminar Hasil PKL

60
XI. Berita Acara Seminar Hasil PKL

61
XII. Surat Puas Tugas

 Untuk Jurusan

62
 Untuk Mahasiswa

63
XIII. Daftar Hasil Peserta Seminar PKL

64
65
XIV.

66
67

Anda mungkin juga menyukai