Anda di halaman 1dari 44

7

Desember
2022
PROGRAM KEDARURATAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3 PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022 1
Pokok - Pokok Bahasan

• Pendahuluan
• Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah
• Identifikasi Risiko KedaruratanLimbah B3
• Infrastruktur
• Fungsi Penanggulangan
• Kesimpulan dan Penutup
PENDAHULUAN

Tujuan
1. Pedoman dalam rangka pencegahan dan penanggulangan apabila
terjadi peristiwa kedaruratan yang diakibatkan kegiatan
Pengelolaan Limbah B3
2. Arahan penyediaan infrastruktur
3. Upaya pelaksanaan pencegahan kedaruratan Pengelolaan Limbah
B3
4. Pelaksanaan penanggulangan kedaruratan Pengelolaan Limbah
B3, jika terjadi kondisi darurat
Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah • Provinsi Jawa Twngah memiliki
luas wilayah mencapai 32 544,12
km2
• Provinsi Jawa Tengah terletak
diantara 2 (dua) provinsi besar,
yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur.
Secara astronomis, terletak pada
5⁰40’ dan 8⁰30’ Lintang Selatan
dan antara 108⁰30’ dan 111⁰30’
Bujur Timur dengan jarak 263 km
dari barat ke timur (termasuk
Pulau Karimunjawa) dan 226 km
dari utara ke selatan (tidak
termasuk Pulau Karimunjawa.
• Jumlah penduduk Provinsi Jawa
Tengah sebesar 36.742.501 jiwa.
Jumlah penduduk juga dijadikan
sebagai perhitungan jumlah
penduduk terpapar berdasarkan
kondisi jiwa pada wilayah rentan
setiap bencana yang berpotensi
di Provinsi Jawa Tengah (Data
KRB Jateng 2013-2020)
Lanjutan Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Tengah merupakan
penghubung antara Provinsi di Pulau
Jawa sehingga jalan sebagai prasarana
penunjang mobilisasi penduduk,
pasokan bahan makanan, termasuk
juga sebagai jalur pengangkutan
Limbah B3.

Wilayah Jawa Tengah merupakan


wilayah yang rawan bencana.
Berdasarkan Indeks Risiko Bencana
Kab/Kota di Jawa Tengah Tahun 2020,
terdapat 11 Kabupaten di Jawa
Tengah memiliki Kelas Risiko Tinggi
dan 24 kabupaten/kota di Jawa
Tengah memiliki Kelas Risiko sedang.
Tidak ada satu pun wilayah di Jawa
Tengah yang aman dari ancaman
bencana.

Berdasarkan hasil Kajian Risiko


Bencana Jateng 2020-2024, Jawa
Tengah memiliki 14 jenis ancaman
bencana
Identifikasi Data u/ Perhitungan Risiko
Kedaruratan Limbah B3

Jenis Usaha/Kegiatan di 35
01 Kab/Kota 01 Karakteristik dan Kategori

02 Lokasi dana Titik Koordinat 02 Kejadian kedaruratan PLB3

Jumlah karyawan
03 03 Kelembagaan khusus penanganan
keadaan darurat PLB3

Jenis dan Jumlah Limbah B3 Fasilitas Penangulangan kondisi


04 04 darurat PLB3

6
Tabel Identifikasi u/ Perhitungan Risiko Kedaruratan
Pengelolaan Limbah B3

2021

2022

Catatan : Mengingat si Raja hanya akomodir data jenis dan jumlah Limbah B3
maka wajib dilakukan identifikasi data DATA PRIMER
Jenis dan Jumlah Usaha dan/atau Kegiatan
Penghasil Limbah B3 di Jawa Tengah

Penghasil Limbah B3 berasal dari berbagai macam usaha


dan/atau kegiatan di 35 Kabupaten/Kota

• Data Limbah B3 dihasilkan oleh 1512 usaha dan/atau kegiatan


di wilayah Jawa Tengah
• Usaha dan/atau kegiatan penghasil Limbah B3 diklasifikasi menjadi
6 sektor yaitu manufaktur, agroindustri, pertambangan energi dan
migas, prasarana, jasa, dan fasilitas pelayanan kesehatan.
Jumlah dan Karakteristik
Limbah B3

Kategori 1
154.424,971 ton/thn

TOTAL
LIMBAH 2.220.388,919 ton
B3
Kategori 2
2.065.963,949 ton/thn
Jumlah Limbah B3 di Jawa Tengah

Penghasil Limbah B3 berasal dari berbagai macam usaha


dan/atau kegiatan, seperti manufaktur, agroindustri, pertambangan
energi dan migas, prasarana, jasa, dan fasilitas pelayanan
kesehatan

• Data Limbah B3 dihasilkan oleh 1512 usaha dan/atau kegiatan


di wilayah Jawa Tengah
• Usaha dan/atau kegiatan penghasil Limbah B3 diklasifikasi menjadi
6 sektor yaitu manufaktur, agroindustri, pertambangan energi dan
migas, prasarana, jasa, dan fasilitas pelayanan kesehatan.
* Total Limbah B3 tahun 2021 di Jawa Tengah adalah n
KERENTANAN
ASPEK HASIL
Risiko tinggi (3) : > 2 lahan terkontaminasi LB3 dan/atau kejadian kedaruratan
(65,71 %)
Kejadian Kedaruratan PLB3 dan Risiko sedang (2) : 1-2 lahan terkontaminasi LB3 dan/atau kejadian kedaruratan
terjadinya lahan terkontaminasi LB3 (28,57 %)
Risiko rendah (1) : Tidak terdapat lahan terkontaminasi LB3 dan/atau kejadian
kedaruratan (5,71 %)
Risiko tinggi (3) : lebih tinggi dari 1.200.000 jiwa (34,29 %)

Estimasi Jumlah Manusia yang Risiko sedang (2) : 600.000-1.200.000 jiwa (51,43 %)
Berpotensi Terpapar
Risiko rendah (1) : kurang dari sama dengan 600.000 jiwa (14,29 %)

Risiko tinggi (3) : Indeks Risiko Bencana Indonesia Terbaru Tinggi (25,71 %)
Indeks Risiko Bencana Indonesia
Risiko sedang (2) : Indeks Risiko Bencana Indonesia Terbaru Sedan (74,29 %)
Terbaru (IRBI)
Risiko rendah (1) : Indeks Risiko Bencana Indonesia Terbaru Rendah (0,00 %)
KAPASITAS
ASPEK HASIL
Risiko tinggi (1) : > 2 lahan terkontaminasi LB3 dan kejadian kedaruratan yang
belum ditanggulangi (0,00 %)
Kinerja Pemda dalam menanganai
Risiko sedang (2) : 1-2 lahan terkontaminasi LB3 dan kejadian kedaruratan
kejadaian kedaruratan dan pemulihan
yang telah ditanggulangi (14,29 %)
lahan terkontaminasi Limbah B3
Risiko rendah (3) : > 2 kejadian kedaruratan dan lahan terkontaminasi LB3
yang ditanggulangi (85,71 %)

Risiko tinggi (1) : Tidak ada lembaga tanggap darurat B3 dan/atau Limbah B3
Kelembagaan yang Membidangi (100 %)
Tanggap Darurat di Kab/Kota
Risiko sedang (2) Sudah ada lembaga tanggap darurat B3 dan/atau Limbah B3
(0,00 %)

Risiko tinggi (1) : Tidak ada program kedaruratan B3 dan/atau Limbah B3


Ketersediaan Program Kedaruratan skala kabupaten/kota (100 %)
Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3
Kab/Kota Risiko sedang (2) : Terdapat program kedaruratan B3 dan/atau Limbah B3
skala kabupaten/kota (0,00 %)
JALUR PERPIPAAN MIGAS DI JAWA TENGAH

Jalur Pipa A dan B berada di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Jalur Pipa A dengan End
Banyumas, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo, Terminal Maos – Rewulu, Jalur
Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul dengan Pipa B dengan End Terminal
kilometer Pipa A terpanjang di Kabupaten Purworejo dan Rewulu – Boyolali,
Kilometer Pipa B terpanjang di Kabupaten Kebumen.

Jalur Pipa X dengan End Terminal


Jalur Pipa X dan Y berada di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Tasikmalaya – Ujungberung
Ciamis, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tasikmalaya
kilometer Pipa X dan kilometer Pipa Y terpanjang di
Kabupaten Cilacap. Jalur Pipa Y dengan End Terminal
Ujungberung-Padalarang dengan
produk pertamax, pertalite, dan
solar.

Jalur Pipa B memiliki


kapasitas/tahun (KL) terbesar.
JALUR PENGANGKUTAN B3 DAN/ATAU LIMBAH B3 DI JAWA TENGAH

Pengangkutan B3
dan/atau Limbah B3 dari
Luar Jawa Tengah
menuju Jawa Tengah

Pengangkutan B3
dan/atau Limbah B3
dari Luar Jawa Tengah
melintasi Jawa Tengah
Peta sebaran
Penyebaran Sektor Penghasil Limbah B3 di Provinsi Jawa Tengah
Komposisi Limbah B3 Kategori 1 dan 2 di Provinsi Kepadatan (kg/km2) Limbah B3 Kategori 1 di Provinsi
JawaTengah JawaTengah

Kepadatan
(kg/km2)
Limbah B3
Kategori 2 di
Provinsi
JawaTengah
Tabel Data Limbah B3 (Ton/Tahun) Menurut Sektor di Jawa Tengah
Tahun 2021

Sektor IndustriSektor Penghasil LB3 (n=1233) Jumlah Rerata Minimal – Maksimal SDStandar Deviasi

Manufaktur 536.869,545 260,49 0,00005 – 231.202 5.575,143

Agroindustri 498,171 11,071 0,0009 – 300 50,119

Pertambangan Energi dan Migas 461.341,423 2.059,56 0,0001 – 346.244,91 23.602,727

Prasarana 2,235 0,106 0,0001 – 0,963 0,23

Jasa 18.421,396 84,502 0,00023 – 6104 611,851

Fasilitas Pelayanan Kesehatan 1.869.841,254 1.082,084 0,00001 – 1.541.386 37.210,985

24.510,193
Total 2.886.974,024 671,858 0,00001 – 1.541.386

Sumber: Data Olahan, 2022


Identifikasi Bahaya
Sektor Hazard (LB3) Karakteristik Risiko

Adesif atau perekat sisa dan kadaluarsa (lem bekas) Dangerous, iritan • Korosi/Iritasi Kulit - Kategori 2
• Kerusakan/Iritasi Mata Serius - Kategori 2A

Manufaktur
• Toksisitas Organ Sasaran Spesifik (Paparan Tunggal) - Iritasi Saluran Pernapasan Kategori 3

Air Lindi (Leachate) Toxicity


Gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan
Aki Bekas/ Baterai Bekas Korosif, toxicity
Gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan.

Antitack Tidak ada bahan berbahaya • Potensi Efek Kesehatan


Mata: Jika terkena, cuci area yang terbuka dengan banyak air.
Dapatkan perhatian medis jika perlu.
• Kulit: Cuci area yang terkena dengan sabun dan air. Dapatkan
tindakan medis bila iritasi berkelanjutan.
• Tertelan: Minum beberapa gelas air untuk mengencerkan.
Dapatkan saran medis.
• Terhisap: Pindahkan ke udara segar. Dapatkan perhatian medis
untuk setiap kesulitan bernapas.
• Bahaya Kesehatan Akut: Tidak ada.
• Bahaya Kesehatan Kronis: Tidak ada.
• Kondisi Medis Secara Umum Diperbaiki oleh Paparan: Orang
dengan kelainan kulit yang sudah ada sebelumnya, gangguan
fungsi pernapasan, atau riwayat penyakit paru harus berhati-hati
saat menggunakan ini atau bahan kimia lainnya.
Bahan kimia kedaluwarsaToxicity Gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan
Bearing bekas Toxicity Pencemaran lingkungan
Bottom Ash Dangerous, karsinogen, iritan Gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan
Bulb TL Toxicity Gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan
Cairan H2O2 Oxidizing, korosif, iritan • Dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan
• Pengoksidasi kuat
• Berbahaya jika tertelan
• Menyebabkan luka bakar kulit yang parah dan kerusakan mata
• Berbahaya jika terhirup
Cat Sisa/Rusak Dangerous, karsinogen, toxicity Gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan
Cartridge bekas Dangerous Pencemaran Lingkungan
Chemical Dangerous, karsinogen, toxicity, iritan Gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan
Debu dari Unit Pengendalian Pencemaran Iritan Gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan
Udara
Filter bekas dari fasilitas pengendalian Mudah menyala, reaktif, beracun, infeksius Kebakaran dan ledakan, gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan
pencemaran udara
Filter Paper Ex. analisa Toxicity Gangguan kesehatan
Fly Ash Dangerous, karsinogen, iritan Gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan
Grease bekas Toxicity Ganggguan kesehatan
Kain Majun Bekas Padatan mudah menyala Kebakaran
Karet Toxicity Pencemaran lingkungan
Karet Gulung Toxicity Pencemaran lingkungan
Kemasan Bekas B3 Toxicity Kebakaran
Kemasan Terkontaminasi Toxicity Kebakaran
HASIL IDENTIFIKASI RISIKO KEDARURATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
BAHAYA KERENTANAN KAPASITAS

Kinerja Pemda
Ketersediaan
dalam Kelembagaan
Kategori Kejadian Program
Tonase Limbah B3 di Estimasi Jumlah menanganai yang
Limbah B3 Kedaruratan PLB3 Kedaruratan BAHA KAPASITA
NO
Kab/Kota Kab/Kota dalam Manusia yang Indeks Risiko Bencana kejadaian Membidangi Kerentanan NILAI RISIKO
Dominan di dan terjadinya Pengelolaan YA S
Periode Satu Tahun Berpotensi Indonesia Terbaru (IRBI) kedaruratan dan Tanggap
Kabupaten/Kot lahan B3 dan/atau
(Ton) Terpapar pemulihan lahan Darurat di
a terkontaminasi LB3 Limbah B3
terkontaminasi Kab/Kota
Kab/Kota
Limbah B3
Katego Belum Renda
1
Banjarnegara 2 2 1 2 Sedang 2 3 1 1 4 5 5 4
218.232 ri 1 Pernah 1,026,866 h
Katego Belum Renda
2
Batang 2 1 1 2 Tinggi 3 3 1 1 3 6 5 3.6
45,285.000 ri 2 Pernah 807,005 h
Pernah
Katego tumpahan Sedan
3
Blora 2 2 2 2 Sedang 2 2 1 1 4 6 4 6
3,131.659 ri 1 minyak 886,147 g
bumi
Katego Renda
4
Boyolali 2 1 Dumping 2 2 Sedang 2 3 1 1 3 6 5 3.6
5,122.430 ri 2 1,070,247 h
Katego Belum Renda
5
Brebes 2 1 1 3 Tinggi 3 3 1 1 3 7 5 4.2
3,363.090 ri 2 Pernah 1,992,685 h
Pernah 7 Sedan
Katego tumpahan g
6
Cilacap 3 1 2 3 Sedang 2 2 1 1 4 7 4
546,440.275 ri 2 minyak
bumi 1,963,824
Katego Pernah 7 Sedan
7
Demak 2 2 2 3 Sedang 2 2 1 1 4 7 4
20,386.000 ri 1 Kebakaran 1,212,377 g
Katego Renda
8
Grobogan 3 1 Dumping 2 3 Sedang 2 3 1 1 4 7 5 5.6
494,111.550 ri 2 1,460,873 h
Katego Belum Renda
9
Jepara 3 1 1 2 Sedang 2 3 1 1 4 5 5 4
450,850.718 ri 2 Pernah 1,188,510 h
Kab Katego Belum Renda
10
2 1 1 3 Sedang 2 3 1 1 3 6 5 3.6
Magelang 14,956.573 ri 2 Pernah 1,305,512 h
Kab Katego Renda
11
2 1 Dumping 3 2 Tinggi 3 3 1 1 3 8 5 4.8
Pekalongan 5,479.868 ri 2 976,504 h
Kab Katego Belum Renda
12
1 1 3
Semarang 7,191.341 2 ri 2 1 Pernah 1 1,059,844 2 Sedang 2 3 3 5 5 h
lahan
Katego Sedan
13
Kab Tegal 3 1 terkontamin 3 3 Tinggi 3 2 1 1 4 9 4 9
65,764.176 ri 2 1,608,611 g
asi
Katego Belum Renda
14
1 1 4
Kendal 131.253 2 ri 1 2 Pernah 1 1,025,020 2 Sedang 2 3 4 5 5 h
KETERANGAN
BAHAYA
Jumlah Limbah B3 di Kabupaten/Kot dalam Periode Satu
A Tahun

Risiko tinggi skor 3 Lebih dari 29.452,1742 ton


Risiko sedang skor
2 31,521 ton-29.452,1742 ton
Risiko rendah skor
1 0-31,521 ton

Kategori Limbah B3 Dominan


B Kabupaten/Kota

Risiko tinggi skor 2 Kategori 1


Risiko rendah skor
1 Kategori 2

KERENTANAN
A Estimasi Jumlah Manusia yang Berpotensi Terpapar

Risiko tinggi skor 3 lebih tinggi dari 1.200.000 jiwa


Risiko sedang skor
2 600.000-1.200.000 jiwa
Risiko rendah skor
1 kurang dari sama dengan 600.000 jiwa

B Indeks Risiko Bencana Indonesia Terbaru

Risiko tinggi skor 3 IRBI tinggi (IRB= Indeks Risiko Bencana Indonesia)
Risiko sedang skor
2 IRBI sedang
Risiko rendah skor
1 IRBI rendah

Kejadian Kedaruratan PLB3 dan lahan terkontaminasi LB3 pada Periode Satu Tahun Terakhir
C

Risiko tinggi skor 3 Terdapat lebih dari 2 lahan terkontaminasi LB3 dan/atau kejadian kedaruratan
Risiko sedang skor
2 Terdapat 1 sampai 2 lahan terkontaminasi LB3 dan/atau kejadian kedaruratan
Risiko rendah skor
HASIL KAJI RISIKO B3
ANALISIS RISIKO KEDARURATAN LIMBAH B3 PROVINSI JAWA TENGAH

BAHAYA KERENTANAN KAPASITAS

Kinerja Pemda
Ketersediaan
dalam Kelembagaan
N Kategori Program BAHA KAPASITA
Provinsi Kejadian menanganai yang Kerentanan NILAI RISIKO
O Tonase Limbah B3 di Limbah B3 Estimasi Jumlah Kedaruratan YA S
Kedaruratan PLB3 Indeks Risiko Bencana kejadaian Membidangi
Kab/Kota dalam Periode Dominan di Manusia yang Pengelolaan
dan terjadinya lahan Indonesia Terbaru (IRBI) kedaruratan dan Tanggap
Satu Tahun (Ton) Kabupaten/Kot Berpotensi Terpapar B3 dan/atau
terkontaminasi LB3 pemulihan lahan Darurat di
a Limbah B3
terkontaminasi Kab/Kota
Kab/Kota
Limbah B3

8
Kategor Sedan
Jawa Tengah 2,220,388.919 3 i2 1 Lebih dari 3 3 36,742,501 3 Sedang 2 2 1 1 4 8 4 g
Simulasi nilai maksimal 3 2 3 3 3 1 1 1 5 9 3

15.0
KETERANGAN
BAHAYA
A Jumlah Limbah B3 di Provinsi dalam Periode Satu Tahun
Risiko tinggi skor 3 Lebih dari 984.980,935 ton
Risiko sedang skor 2 39.832,61 ton – 984.980,935 ton
Risiko rendah skor 1 0 – 39.832,61 ton

Kategori Limbah B3 Dominan Kabupaten/Kota


B
Risiko tinggi skor 2 Kategori 1
Risiko rendah skor 1 Kategori 2

KERENTANAN
A Estimasi Jumlah Manusia yang Berpotensi Terpapar
Risiko tinggi skor 3 lebih dari 32 juta jiwa
Risiko sedang skor 2 16 juta-32 juta jiwa
Risiko rendah skor 1 kurang dari 16 juta jiwa

B Indeks Risiko Bencana Indonesia Terbaru


Risiko tinggi skor 3 IRBI tinggi (IRB= Indeks Risiko Bencana Indonesia)
Risiko sedang skor 2 IRBI sedang
Risiko rendah skor 1 IRBI rendah

C Kejadian Kedaruratan PLB3 dan lahan terkontaminasi LB3 pada Periode Satu Tahun Terakhir
Risiko tinggi skor 3 Terdapat lebih dari 2 lahan terkontaminasi LB3 dan/atau kejadian kedaruratan
Risiko sedang skor 2 Terdapat 1 sampai 2 lahan terkontaminasi LB3 dan/atau kejadian kedaruratan
Risiko rendah skor 1 Tidak terdapat lahan terkontaminasi LB3 dan/atau kejadian kedaruratan

KAPASITAS PENGELOLAAN LIMBAH B3


Kinerja Pemda dalam menanganai kejadian kedaruratan dan pemulihan lahan terkontaminasi Limbah B3
A
Risiko tinggi skor 1 Terdapat lebih dari 2 lahan terkontaminasi LB3 dan kejadian kedaruratan yang belum ditanggulangi
Risiko sedang skor 2 Terdapat 1 sd 2 lahan terkontaminasi LB3 dan kejadian kedaruratan yang ditanggulangi
Risiko rendah skor 3 Terdapat lebih dari dua kejadian kedaruratan dan lahan terkontaminasi LB3 yang ditanggulangii LB3

B Kelembagaan yang Membidangi Tanggap Darurat di Kab/Kota


Risiko tinggi skor 1 Tidak ada lembaga tanggap darurat B3 dan/atau Limbah B3
Risiko sedang skor 2 Sudah ada lembaga tanggap darurat B3 dan/atau Limbah B3

C Ketersediaan Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3 Kab/Kota


Risiko tinggi skor 1 Tidak ada program kedaruratan skala kabupaten/kota

Risiko sedang skor 2 Sudah ada program kedaruratan skala kabupaten/kota

HASIL AKHIR
1. Risiko tinggi (10,1-15)
2. Risiko sedang (5,1 sd 10)
3. Risiko rendah (0 sd 5)
Infrastruktur
Identifikasi Fasilitas dan Peralatan Kedaruratan Limbah B3 di Jateng
Sektor Fasilitas dan Peralatan Kedaruratan LB3

Manufaktur Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 12. Smoke detector


Hydrant 12. Spill kit
Oil boom 12. Alat Pelindung Diri (APD)
Eye washer 12. oil dispersant
Emergency shower 12. Tandu
Klinik 12. Mobil pemadam kebakaran
Kotak P3K 12. Ambulans
Saw dust 12. Petunjuk dan rute evakuasi
Oil separator 12. Titik kumpul
Alarm 12. Jalur evakuasi
Water sprinkler
Agroindustri 1. Alarm 3. Kotak P3K
1. APAR 3. Shower/Kran Air
Pertambangan Energi dan Migas 1. Hydrant 7. Kotak P3K
1. APAR 7. Smoke detector
1. APD 7. Mobil road sweeper
1. Serbuk gergaji 7. Mobil pemadam kebakaran

1. Bak penampungan air 7. Emergency shower


1. Eye washer
Prasarana Bangunan penyimpanan B3 5. Emergency shower
Wadah Penyimpanan B3 5. Eye washer
Alarm 5. Kotak P3K
APAR
Jasa 1. Pintu Darurat 7. Emergency shower
1. APAR 7. Pasir
1. Eye washer 7. Karung goni
1. Kotak P3K 7. APD
1. Klinik 7. Jalur evakuasi
1. Hydrant
Fasilitas Pelayanan Kesehatan 1. APAR 5. Spill kit
1. Hydrant 5. APD
1. Eye washer & wastafel 5. Kotak P3K
1. Bak pasir
Skema Organisasi Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3
Provinsi Jawa Tengah
Penanggung Jawab

Gubernur

Koordinator
Sekda selaku Ketua Pelaksana BPBD

Sekretaris
1. Kepala Pelaksana BPBD
2. Kepala DLHK
3. Kepala Bappeda

Tim Sekretariat
Tim Operasional Kedaruratan PLB3 Tim Pemulihan

Terdiri dari beberapa anggota dar BPBD,


DLHK dan Bappeda
Tim Kaji Cepat. Dinas PU,
Tim Tanggap Darurat, aparat tingkat kabupaten/kota,
Tim Kesehatan, kecamatan, dan kelurahan
Tim Keamanan,
Tim Evakuasi,
Tim Logistik
Skema Koordinasi Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3
Provinsi Jawa Tengah
Nomor Telepon Darurat Provinsi Jawa Tengah

NO URAIAN NOMOR TELEPON

KEBENCANAAN

1 BPBD +62 881-3809-409

KESEHATAN

2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan 119

KEPOLISIAN

3 Polisi 112

PEMADAM KEBAKARAN

4 Dinas Kebakaran 113


Fungsi
Penanggulangan
Prosedur Penanggulangan
Pelaporan kejadian
Setiap laporan kejadian yang masuk ke pusat layanan informasi harus terlebih dahulu diverifikasi kebenarannya.
Setiap laporan kejadian yang masuk harus direspon dengan cepat dan tepat. Untuk kejadian kedaruratan di
tingkat kota/kabupaten, pelaporan dilakukan setiap hari sampai dengan penanggulangan selesai, dilaksanakan
dengan tembusan ke provinsi dan KLHK.
Pengaktifan
Setelah laporan kejadian yang diterima, diyakini kebenarannya, maka koordinator tim kedaruratan segera
menugaskan anggota tim untuk melakukan penanggulangan kedaruratan di lokasi kejadian.
Identifikasi kejadian kecelakaan
Identifikasi kejadian kedaruratan bertujuan untuk mengetahui informasi yang paling sedikit meliputi:
Jenis dan karakteristik limbah B3 yang terdapat pada kejadian kecelakaan
Jumlah limbah B3
Jenis kecelakaan
Lokasi kecelakaan
Waktu kejadian kecelakaan
Besaran/ luasan kejadian kecelakaan
Lanjutan
Tindakan mitigasi
Tindakan mitigasi harus dilakukan sesuai dengan jenis kegiatan pengelolaan limbah B3, jenis limbah B3, serta bahaya dan
risiko kecelakaan yang mungkin dihadapi. Tindakan mitigasi adalah upaya untuk mengurangi riiko dampak kecelakaan.
Tindakan perlindungan segera
Tindakan perlindungan segera harus sesuai dengan jenis kegiatan, jenis limbah B3, serta bahaya dan risiko yang mungkin
dihadapi. Tindakan perlindungan segera difokuskan pada keselamatan jiwa manusia dan lingkungan hidup di lokasi kejadian.
Tindakan perlindungan untuk petugas penanggulangan keadaan darurat, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup.
Tindakan perlindungan untuk petugas penanggulangan keadaan darurat, pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup
dilakukan sesuai dengan jenis kegiatan PLB3, jenis limbah B3, serta bahaya dan risiko kecelakaan yang mungkin dihadapi.
Tindakan ini berfokus pada keselamatan jiwa manusia dan lingkungan hidup yang diperkirakan terkena dampak paparan
limbah B3 dalam jangka waktu yang singkat.
Pemberian informasi untuk instruksi pada masyarakat
Masyarakat berhak untuk menerima informasi terkait dengan kedaruratan yang terjadi. Hal ini akan mencegah paparan
dampak yang lebih luas yang ada di masyarakat. Koordinator Tim Tanggap Darurat harus menyampaikan informasi yang
diterima melalui kepala wilayah terdekat (Ketua RT/RW, Lurah, Camat, Bupati/Walikota).
Pelatihan Dan Geladi Kedaruratan
Penyelenggaraan pelatihan dan geladi kedaruratan (skala desa, kecamatan, kabupaten, provinsi)

Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi personel


Latihan Pemadaman Kebakaran
Latihan pemadaman kebakaran dapat dilakukan dengan latihan dengan api nyata atau hanya latihan basah atau latihan
kering untuk meningkatkan pemahaman dan strategi penanggulangan yang tepat jika ditemukan keadaan darurat.
Latihan Evakuasi
Latihan Evakuasi korban perlu dilakukan oleh rescue team yang telah terlatih dan bersertifikasi. Pelatihan diperlukan
untuk menjaga agar setiap rescue team tetap update dan handal dalam memberikan pertolongan pertama dan evakuasi
korban.
Latihan Pertolongan Pertama (First Aider)
Latihan pertolongan pertama diperlukan untuk first aider ataupun yang bertugas sebagai medical team. Tim medis
bertanggung jawab untuk memastikan seluruh fasilitas pertolongan terpenuhi.
Aspek yang terkandung dalam Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat, seperti Sistem Managemen insiden dan Sistem
Manajemen Komando, Sistem Koordinasi dan Komunikasi, Fire Fighting & Strategy, Latihan Evakuasi dan Pertolongan
Pertama
Renkon dan Standar Operasional Prosedur (SOP)

kewajiban bagi pusat kegiatan usaha, khususnya berskala


industri besar untuk melakukan penyusunan dokumen rencana
kontijensi pengelolaan limbah B3 dan SOP teknis
penanganannya. Renkon PB dan SOP tersebut merupakan satu
kesatuan dalam penyusunan proper kegiatan/usaha. Dokumen
renkon PB dan SOP dimaksudkan untuk mendasarkan skala
dampak akibat bencana yang ditimbulkan dengan prediksi
cakupan luas bencana yang terjadi.
Penanggulangan Limbah B3 Cair
Identifikasi Kejadian Limbah B3 Cair
Pelaporan Kegiatan Limbah B3 Cair
Pengaktifan atau Penugasan Tim Kedaruratan Pengelolaan
Limbah B3 Cair
Tindakan Mitigasi B3 dan/atau Limbah B3 Cair

Tindakan Perlindungan untuk Petugas


Penanggulangan Keadaan Darurat, Pekerja,
Masyarakat, Lingkungan Hidup (B3 dan/atau Limbah
B3 Cair)
Skema Penanggulangan Tumpahan Limbah B3 Cair
Penanggulangan Limbah B3 Padat dan Gas
Pelaporan Kegiatan
Pengaktifan atau Penugasan Tim Kedaruratan Pengelolaan
Limbah B3
Tindakan Mitigasi

Tindakan Perlindungan untuk Petugas Penanggulangan Keadaan Darurat, Pekerja,


Masyarakat, Lingkungan Hidup

Skema Penanggulangan
Limbah B3 Padat dan
Gas
Rekomendasi Alat Pelindung Diri (APD)
Peta Zona Sistem Informasi Geografi (GIS)
Peta Lokasi industri di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.
Dilakukan pemetaan pada lokasi tersebut karena merupakan lokasi yang memilki
kerentanan tinggi yaitu mudah terjadi kebakaran dan ledakan.
Peta Jalur Limbah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.
Dilakukan pemetaan pada jalur tersebut karena untuk mempermudah pengawasan
serta apabila terjadi kondisi tidak diinginkan seperti tumpahan (tercecer) maka
untuk tahap penanganan dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat.
Peta Lokasi Kegiatan dan Zona Rentan Kedaruratan di Provinsi Jawa Tengah Tahun
2021.
Dilakukan pemetaan pada lokasi tersebut karena untuk mempermudah proses
selanjutnya dalam koordinasi dan tim apa saja yang secara cepat dapat menangani
kedaruratan tersebut, terlebih lokasi industri berjarak dan rentan tercemar ke
pesisir dan laut.
Peta Jalur Pipa Bawah Laut di Provinsi Jawa Tengah (jika ada).
Peta Jalur Sebaran Fire Hydrant di Provinsi Jawa Tengah
Evaluasi Program Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3

Evaluasi direncanakan akan dilakukan secara internal setiap


tahun dengan memperhatikan :
1. Kinerja Program Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 yang
telah dilaksanakan
2. Kendala dan permasalahan yang dihadapi
3. Kedaruratan yang terjadi
4. Dinamika faktual pada unit kerja dan sekitarnya :
a. Perubahan personil, kebijakan, SOP, infrastruktur.
b. Limbah B3 yang dihasilkan dalam proses produksi.
c. Perubahan desain teknologi, metode, proses dan kapasitas
produksi.
KESIMPULAN

1. .

Anda mungkin juga menyukai