Anda di halaman 1dari 137

Adi Santoso, SE.

, MM
Titin Eka Ardiana, S.Ak., M.Ak
Riza Dessy Nila Ayutika, S.E, M.M
Ajeng Pipit Fitriani, S.E., M.S.A

PENGANTAR
AKUNTANSI
Buku1
Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang & Jasa

Penerbit : Unmuh Ponorogo Press


UNDANG-UNDANGREPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28TAHUN2014
TENTANG HAKCIPTA

PASAL118

KENTENTUANPIDANA SANGSIPELANGGARAN

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak


mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau
memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7
(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00
(lima milyar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan,
memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu
Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak
Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

ii
PENGANTAR
AKUNTANSI
Buku1
Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang & Jasa

Adi Santoso, SE., MM


Titin Eka Ardiana, S.Ak., M.Ak
Riza Dessy Nila Ayutika, S.E, M.M
Ajeng Pipit Fitriani, S.E., M.S.A

iii
Pengantar Akuntansi :
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang & Jasa

Penulis :
Adi Santoso, SE., MM
Titin Eka Ardiana, S.Ak., M.Ak
Riza Dessy Nila Ayutika, S.E, M.M
Ajeng Pipit Fitriani, S.E., M.S.A

Hak Cipta © 2019, Adi Santoso


Hak Terbit © 2017, Penerbit : Unmuh Ponorogo Press
Jalan Budi Utomo Nomor 10 Ponorogo-63471
Telp. (0352) 481124, 487662
Faks. (0352) 461796
E-mail : unmuhpress@umpo.ac.id

Desain Sampul: Tim Unmuh Ponorogo Press

ISBN ------------
Cetakan Pertama, September 2019

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Jumlah Halaman128, halaman, 16 x 23 cm

Dilarang keras mengutip, menjiplak, memfotocopi, atau memperbanyak


dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun keseluruhan isi buku ini, serta
memperjualbelikannya tanpa izin tertulis dari penerbit Unmuh Ponorogo
Press.

iv
KATA PENGANTAR

Buku ini secara spesifik hadir untuk membantu


menjawab pertanyaan – pertanyaan yang sering terlontarkan
di kalangan mahasiswa sehubungan bagaimana karakteristik
perusahaan dan akuntansi. Setelah mengetahui dan
memahami dengan baik mengenai jenis – jenis perusahaan,
informasi akuntansi, pengguna informasi akuntansi, proses
akuntansi, asumsi dasar dan persamaan akuntansi serta
laporan keuangan.

Berikutnya buku ini juga akan memberikam


pengetahuan kepada pembacanya mengenai seluruh aktivitas
yang terdapat didalam siklus akuntansi perusahaan yang
diawali dengan proses pencatatan, penyesuaian hingga pada
tahap penyelesaian siklus akuntansi.

Buku ini juga membahas tentang akuntansi untuk


perusahaan jasa. Sehingga sangat tepat untuk dimiliki,dan
dibaca sebagai bahan referensi bagi pembaca yang ingin
mengetahui dan melengkapi pengetahuannya tentang
akuntansi.

Ponorogo, Agustus 2019


Penulis

Team Penulis

DAFTAR ISI

v
Kata Pengantar.................................................. v
Daftar Isi............................................................. vi
BAB I. Perusahaan dan Akuntansi.................. 1
a. Lingkungan Perusahaan........................... 1
b. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi
..................................................................4
c. Definisi Akuntansi................................... 5
d. Manfaat akuntansi.................................... 6
e. Pemakai Informasi Akuntansi.................. 6
f. Akuntansi dan Pembukuan...................... 10
g. Akuntansi sebagai Profesi........................ 11
h. Bidang khusus Akuntansi........................ 12
i. Kode etik Akuntan di Indonesia.............. 13
j. Kegiatan Perusahaan dan Akuntansi........ 14
k. Soal Latihan............................................. 15

BAB II. Struktur Dasar dan Persamaan Akuntansi


a. Siklus Akuntansi...................................... 19
b. Tujuan Laporan Keuangan dan unsur –
unsurnya................................................... 22
c. Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan
Keuangan.................................................25
d. Persamaan Akuntansi............................... 31
e. Istilah – istilah dalam transaksi usaha...... 35
f. Pencatatan Transaksi Usaha..................... 36
g. Soal Latihan............................................. 43

BAB III. Akun dan Manfaatnya


a. Akun dan Transaksi Perusahaan.............. 46
b. Penggolongan Akun................................. 46
c. Karakteristik Akun................................... 47

vi
d. Kode Akun............................................... 48
e. Bentuk – bentuk Akun............................. 55
f. Pedoman Pengisian Akun........................ 57
g. Soal Latihan............................................. 71

BAB IV. Siklus Akuntansi perusahaan Jasa


a. Jurnal........................................................ 74
b. Posting...................................................... 78
c. Buku Besar............................................... 79
d. Jenis Jenis buku pembantu....................... 82
e. Laporan Keuangan................................... 87
f. Soal Latihan ............................................ 92

BAB V. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa : Proses


Penyesuaian
a. Sifat dan Proses Penyesuaian................... 95
b. Ayat Jurnal Penyesuaian.......................... 101
c. Neraca Lajur............................................. 107
d. Penyusunan Neraca Lajur........................ 108
e. Laporan Keuangan................................... 114
f. Menutup Buku Besar............................... 115
g. Neraca Saldo setelah Penutupan.............. 120

Daftar Pustaka......................................................
Glosarium.............................................................
Halaman Indeks...................................................
Tentang Penulis....................................................

vii
BAB I
PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI

A. Lingkungan Perusahaan
Saat ini banyak perusahaan dengan berbagai karakteristik
yang berbeda, berkembang di sekitar kita. Seperti warung makan,
toko, pedagang pakaian, kafe, perusahaan transpotasi, pabrik dan
pusat kebugaran. Perbedaan karakteristik perusahaan tersebut dapat
dilihat dari jenis produk, merek produk, bentuk hukum badan
usaha, pangsa pasar hingga jumlah karyawan yang dimiliki oleh
perusahaan.
Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan
adalah untuk mencapai kesuksesan dengan melipatgandakan
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan harus mampu
menghasilkan laba. Laba adalah selisih yang diperoleh oleh
perusahaan dari penjualan produk atau jasa terhadap pengorbanan
ekonomis yang dilakukan oleh perusahaan saat membuat barang
atau jasa tersebut.
Dilihat dari usaha dan produk yang dihasilkan perusahaan,
secara umum perusahaan dibedakan menjadi 3, yaitu;
1. Perusahaan jasa, yaitu perusahaan yang menawarkan
produk kepada pelanggannya, namun produknya tidak
berwujud, contohnya biro wisata, perusahaan transportasi
umum, konsultan dan kantor akuntan.
2. Perusahaan dagang, yaitu perusahaan yang membeli
barang dari perusahaan lain kemudian barang tersebut
dijual kembali kepada pihak yang membutuhkan.
Contohnya supermarket/swalayan, distributor elektronik.
3. Perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan yang membeli
bahan baku untuk di buat menjadi barang setengah jadi
ataupun barang jadi yang siap pakai kemudian menjual
produk tersebut kepada pihak yang membutuhkan atau
konsumen. Contoh perusahaan manufaktur adalah pabrik
tekstil, pabrik rokok, dll.
Ditinjau dari karakteristik bentuk organisasinya,
perusahaan dapat dibedakan menjadi;

1
1. Perusahaan perseorangan yaitu bentuk usaha yang
paling sederhana dan didirikan oleh satu orang, perusahaan
hanya dimiliki oleh satu orang saja sehingga keuntungan
yang diperoleh keseluruhannya adalah miliknya akan tetapi
jika perusahaan mengalami kerugian maka keseluruhan
kerugian harus ditanggung sendiri oleh pendiri perusahaan.
Sumber modal usaha dari perusahaan perseorangan ini
bersumber dari pribadi. Perusahaan perseorangan hanya
dikenakan pajak penghasilan, dalam perusahaan
perseorangan berlaku ketentuan non-taxable entity, artinya
penghasilan yang diperoleh perusahaan akan dikenakan
pajak pada level individu saja, tidak dikenakan pajak atas
badan usaha atau perusahaan melainkan hanya dikenakan
pajak pribadi (Hery, 2015;3).
2. Perusahaan persekutuan yaitu perusahaan yang didirikan
oleh dua orang atau lebih, dimana pendirian perusahaan ini
berdasarkan atas kepercayaan. Secara hukum, para sekutu
memiliki tanggung jawab penuh atas utang persekutuan,
tetapi juga memiliki hak atas laba perusahaan. Ada dua
jenis perusahaan persekutuan yakni firma dan
Commanditaire Vennotschaap (CV). Firma dan CV adalah
perusahaan persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau
lebih dengan tujuan mencapai laba. Perbedaan antara firma
dan CV adalah seluruh pemilik yang ada pada firma harus
aktif mewakili perusahaan, sedangkan pada CV pemilik
boleh tidak aktif mengelola perusahaan tetapi cukup
menanamkan modalnya saja.
3. Perusahaan perseroan yaitu perusahaan yang dimiliki
oleh individu atau kelompok dimana pemilik
menginvestasikan modalnya kedalam perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas operasi perusahaan.
Perusahaan perseroan, kepemilikannya terbagi kedalam
lembar saham. Modal perusahaan perseroan diperoleh dari
hasil penjualan saham kepada para pemegang saham. Pada
perusahaan perseroan berlaku taxable entity, dimana pajak
dikenakan baik pada tingkat individu (pajak atas dividen
yang diterima investor) maupun juga atas penghasilan laba

2
yang diperoleh oleh perusahaan. Sehingga pada
perusahaan perseroan cenderung sering timbul pajak
berganda (double tax).
Dalam sebuah perusahaan, informasi akuntansi yang
dibutuhkan sangat banyak dan bervariasi. Seperti informasi
akuntansi mengenai harga pokok dari produk baru, yang
diperlukan oleh kepala bagian produksi. Dengan adanya informasi
mengenai harga pokok produk baru maka akan dapat dibandingkan
dengan harga produk lama sehingga dibuat keputusan oleh
perusahaan apakah produk tersebut layak untuk dilanjutkan
produksinya atau di berhentikan produksinya.
Perusahaan – perusahaan besar juga memiliki tanggung
jawab untuk memberikan informasi akuntansinya kepada para
pemegang saham, kepada pemerintah, kreditur, supplier, serikat
kerja dan calon investor. Dengan adanya pertanggungjawaban
tersebut manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola
sumber daya yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan sebaik
mungkin. Informasi mengenai apa yang telah dicapai oleh
perusahaan dan bagaimana cara perusahaan mengelola sumber
daya tersebut harus dilaporkan kepada pihak–pihak yang harus
menerima pertanggungjawaban. Pihak–pihak yang menerima
informasi akuntansi tersebut selanjutnya dapat mengambil
keputusan yang harus mereka buat. Contohnya keputusan
peningkatan investasi, menetapkan besaran pembayaran pajak, dll.
Perusahaan sebagai organisasi pencari laba memiliki
kewajiban untuk memiliki hubungan dengan pihak-pihak yang
terkait dengan perusahaan tersebut. Perusahaan harus memberikan
informasi akuntansi menyangkut kinerja dan posisi keungannya
kepada pihak–pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
Pemberian informasi akuntansi yang berkaitan dengan informasi
keuangan perusahaan merupakan bagian dari komunikasi bisnis
sesuai dengan kebutuhan setiap pihak.

3
Dari penjabaran siklus pemakai informasi akuntansi dapat
ditarik kesimpulan bahwa akuntansi dapat menghasilkan informasi
yang disebut sebagai informasi akuntansi yang dapat bermanfaat
baik bagi pihak–pihak yang yang melakukan pelaporan
pertanggungjawaban kepada pihak yang menerima pelaporan
pertanggung-jawaban. Informasi akuntansi tersebut berguna untuk
pengambilan keputusan dan pertanggung jawaban.

B. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi


Akuntansi merupakan sistem informasi yang mengolah
data transaksi perusahaan menjadi laporan dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pemakai informasi
akuntansi. Akuntansi adalah alat komunikasi bisnis sebab dengan
adanya akuntansi sebagian besar informasi bisnis telah
terkomunikasikan. Dengan adanya informasi akuntansi pada
sebuah perusahaan maka perusahaan tersebut telah
mengkomunikasikan aktivitas perusahaannya dalam pengelolaan
kekayaan dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan kepada
pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi tersebut
seperti para pemegang saham, calon investor, pemerintah, dll.

C. Definisi Akuntansi
Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh ABP
Statement No. 4 dalam Smith Skousen (1995 : 3), akuntansi
adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat dalam pengambilan
keputusan ekonomis dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis
diantara berbagai tindakan alternatif. Sehingga dapat disimpulkan

4
bahwa pengertian akuntansi berarti memerlukan analisis dari
transaksi dan dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk
memberi penjelasan dan argumentasi.
Pengertian akuntansi menurut American  Insitute of
Certified Public Accounting (AICPA) dalam Harahap
(2003) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam
ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya
bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian akuntansi
berarti seni pencatatan (yang harus dicatat dalam buku jurnal
maupun laporan), penggolongan (yang harus dibedakan menurut
golongan apa saja transaksi tersebut), dan harus mengikhtisarkan
setiap kejadian transaksi agar bisa masuk ke dalam laporan
keuangan.
American Acounting Association (AAA) dalam
Soemarso SR. (1996 : 5) mendefinisikan akuntansi sebagai proses
pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi
tersebut. Kesimpulan dari definisi akuntansi menurut AAA yaitu,
bahwa akuntansi itu adalah menganalisa data keuangan yang
dilakukan dengan cara tertentu dan ukuran moneter yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi atau
perusahaan.
Pengertian akuntansi menurut Charles T. Horngren, dan
Walter T. Harrison (Horngren Harrison , 2007 : 4 ) menyatakan
bahwa: Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur
aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
Kesimpulan dari definisi akuntansi menurut Charles & Walter
yaitu, bahwa akuntansi itu adalah sesuatu yang mengukur bisnis,
dari mulai penggolongan transaksi dan pengumpulan data lainnya
menjadi laporan keuangan, dan setelah selesai menjadi laporan
keuangan akan diambil suatu keputusan dari laporan tersebut.
Dari keseluruhan definisi akuntansi yang telah dijabarkan
maka dapat disimpulkan definisi akuntansi yaitu sistem informasi

5
yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu
perusahaan. Proses akuntansi akan menghasilkan informasi
Laporan Keuangan yang sangat berguna bagi para pemakai
informasi keuangan, baik untuk internal perusahaan maupun pihak
di luar perusahaan termasuk pemerintah.

D. Manfaat Informasi Akuntansi


Informasi akuntansi yang diberikan oleh perusahaan akan
memberikan manfaat informasi kepada pihak yang menerima atau
pihak pemakai informasi sebagai berikut;
a. Untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan
b. Untuk mempertanggungjawabkan manajemen kepada
pemilik; dan
c. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan.

E. Pemakai Informasi Akuntansi


Menurut Rudianto (2012;5) pemakai informasi akuntansi
terdiri atas dua kelompok, yakni kelompok internal dan kelompok
eksternal. Pemakai informasi akuntansi dari kelompok internal
yakni terdiri atas direktur, manajer produksi, manajer keuangan,
manajer pemasaran, manajer personalia dan serikat kerja.
Sedangkan untuk pemakai informasi dari kelompok eksternal
adalah kreditur, pemerintah, calon investor, pemegang saham dan
supplier.
Berikut penjabaran mengenai berbagai informasi yang
dibutuhkan oleh pihak–pihak tersebut, Pihak Eksternal, yakni;
1. Kreditur adalah orang atau perusahaan yang memberikan
pinjaman dana kepada perusahaan untuk berbagai
keperluan usaha. Informasi akuntansi yang diperlukan oleh
kreditur sebelum memberikan pinjaman dana kepada
perusahaan adalah informasi mengenai besarnya kekayaan
perusahaan, kemampuan perusahaan menghasilkan laba,
perbandingan utang dengan total kekayaan perusahaan.
2. Pemerintah adalah lembaga yang memiliki kewenangan
untuk membuat peraturan usaha dan hal-hal terkait
dengannya. Sebagai pihak yang melakukan pemungutan

6
pajak penghasilan kepada perusahaan maka informasi
akuntansi yang diperlukan adalah: 1). informasi mengenai
laba usaha yang diperoleh; 2). beban yang dikeluarkan
untuk memperoleh pendapatan.
3. Calon investor adalah orang atau lembaga yang akan
menanamkan dananya dalam suatu perusahaan dimasa
mendatang. Sebelum melakukan investasi, calon investor
harus mendapatkan keyakinan bahwa perusahaan dapat
memberikan pengembalian yang memadai dalam jangka
panjang. Untuk menciptakan keyakinan tersebut maka
informasi yang diperlukan adalah: 1). informasi mengenai
laba perusahaan yang diperoleh dalam beberapa tahun
terakhir; 2). pertumbuhan kekayaan perusahaan
4. Pemasok adalah orang atau perusahaan yang menjual
berbagai barang dan jasa kepada perusahaan. Informasi
yang diperlukan oleh pemasuk dari perusahaan adalah: 1).
informasi mengenai besarnya kekayaan perusahaan, 2).
kemampuan menghasilkan laba; 3). perbandingan utang
dengan total kekayaan perusahaan
5. Pemegang saham atau pemilik adalah orang atau lembaga
yang telah menanamkan modalnya pada perusahaan.
Pemegang saham atau pemilik perusahaan harus
memperoleh imbalan atas kekayaan yang telah
diinvestasikannya, oleh karena itu informasi yang
diperlukan adalah: 1). laba yang diperoleh perusahaan; 2).
perubahan kekayaan perusahaan dalam beberapa tahun.
Menurut Hery (2015) selain lima pihak eksternal pengguna
informasi akuntansi yang sudah disebutkan dan dijelaskan, pihak
eksternal lainnya yang juga membutuhkan dan menggunakan
informasi akuntansi adalah:
1. Badan Pengawas Pasar Modal. Dalam aktivitas pasar
modal, public corporation (emiten) diwajibkan untuk
selalu melampirkan laporan keuangan kepada BAPEPAM-
LK. Dalam kegiatan pasar modal BAPEPAM memiliki
kepentingan pada kinerja keuangan emiten. Hal ini perlu
dilakukan oleh BAPEPAM untuk melindungi para investor
yang telah melakukan penanaman modal. Berdasarkan UU

7
RI No. 21 Tahun 2011 maka sekarang BAPEPAM diganti
menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Ekonom, Praktisi dan Analis. Para ekonom, praktisi dan
analis, menggunakan informasi akuntansi untuk
kepentingan prediksi situasi perekonomian, penentuan
besarnya tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan nasional
dan lain sebagainya.
Pihak internal yang menggunakan informasi akuntansi
adalah sebagai berikut;
1. Manajer produksi adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap keseluruhan proses menghasilkan produk dalam
suatu perusahaan. Manajer produksi memerlukan informasi
mengenai rincian keseluruhan biaya yang diperlukan
dalam menghasilkan produk. Informasi akuntansi
mengenai biaya diperlukan oleh manajer produksi untuk
menentukan besarnya harga pokok produksi sehingga
dapat menentukan harga jual produk per unit.
2. Manajer pemasaran adalah orang yang bertanggung
jawab terhadap keseluruhan proses pemasaran produk
perusahaan mulai dari yang berkaitan dengan promosi,
distribusi hingga purna jual. Informasi yang diperlukan
adalah data biaya produksi dari setiap produknya guna
menentukan harga jual produk dan rincian biaya
pemasaran untuk mencari alternatif biaya pemasaran yang
lebih efisien. Informasi akuntansi mengenai tren penjualan
(besarnya penjualan) untuk dapat menentukan efektif atau
tidaknya saluran distribusi maupun aktivitas pemasaran
produk yang telah dilakukan oleh perusahaan.
3. Manajer keuangan adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap keseluruhan proses keuangan perusahaan.
Informasi yang diperlukan oleh manajer keuangan adalah
laporan keuangan yang berkaitan dengan dana yang masuk
ke kas perusahaan maupun dana yang dikeluarkan dari kas
perusahaan. Untuk menentukan perusahaan memiliki
kemampuan atau tidak dalam melakukan pelunasan utang
secara tepat waktu kepada kreditur, maka direktur dan
manajer keuangan membutuhkan informasi akuntansi

8
tentang total kas yang tersedia pada perusahaan pada saat
utang akan jatuh tempo.
4. Karyawan atau berbagai pihak internal perusahaan
lainnya yang memerlukan data dan informasi keuangan
lain yang harus disediakan oleh akuntansi

Informasi
akuntansi

Akuntansi keuangan Akuntansi manajemen


(eksternal perusahaan) (internal perusahaan)

Kreditor Direktur
Pemerintah Manajer produksi
Pemegang saham Manajer keuangan
Calon investor Manajer personalia
Suplier Karyawan

F. Akuntansi dan Pembukuan


Akuntansi tidak sama dengan pembukuan. Meskipun
perbedaan antara akuntansi dan pembukuan tidak begitu tegas.
Perbedaan antara akuntansi dengan pembukuan adalah sebagai
berikut;
Pembukuan adalah aktivitas pencatatan data usaha suatu
perusahaan dengan cara tertentu. Seorang pemegang pembukuan
mungkin bertanggung jawab atas seluruh catatan usaha perusahaan
tetapi mungkin juga hanya bertanggung jawab atas sebagaian kecil
tertentu seperti catatan penjualan kepada pelanggan perusahaan
saja, sebagain besar pembukuan akan di bantu komputer.
Akuntansi terutama mementingkan aktivitasnya pada
mendesain pencatatan, menyiapkan laporan keuangan berdasarkan
data yang ada dan mengintepretasikan laporan tersebut. Akuntan
sering kali memeriksa pekerjaan para pemegang pembukuan. Di
perusahaan besar akuntan memiliki tanggung jawab yang lebih
besar dibandingkan pemegang pembukuan.

9
Akuntan seringkali memeriksa pekerjaan para pemegang
pembukuan. Akuntan memiliki tanggung jawab dan otoritas yang
lebih besar dibandingkan pemegang pembukuan.
G. Akuntansi Sebagai Profesi
Secara umum profesi akuntan dapat diklarifikasi ke dalam
beberapa kelompok profesi:
1. Akuntan perusahaan, akuntan perusahaan adalah akuntan
yang bekerja untuk suatu perusahaan, di mana akuntan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pencatatan
transaksi transaksi perusahaan tempat akuntan bekerja
berdasarkan prinsip–prinsip akuntansi yang diakui secara
umum, menyusun laporan keuangan, penyusunan anggaran
belanja dan pemeriksaan internal perusahaan dengan posisi
yang lebih spesifik yakni akuntansi keuangan, akuntansi
biaya, internal auditor, akuntansi pajak, akuntansi
anggaran, dan sistem akuntansi.
2. Akuntan publik yaitu akuntan yang memiliki posisi
independen dan bekerja untuk berbagai pihak yang
membutuhkan jasa mereka dalam memeriksa dan menilai
kewajaran laporan keuangan perusahaan.
Akuntan publik memberikan berbagai macam jasa
akuntansi seperti; auditing (pemeriksaan akuntansi), jasa
penyusunan laporan untuk kepentingan perpajakan dan
saran mengenai manajemen.
3. Akuntan pemerintah yaitu akuntan yang bekerja untuk
kepentingan pemerintah dan berfungsi mengamankan
berbagai kepentingan pemerintah.
Dalam banyak hal akuntan pemerintah serupa dengan
akuntansi perusahaan, perbedaan hanya terletak pada
pendekatan yang digunakan, karena lembaga pemerintah
tidak bertujuan untuk mencari keuntungan.
4. Akuntan pendidik yaitu akuntan yang mengabdikan
dirinya dalam institusi tertentu yang bertugas
mempersiapkan, membimbing dan melatih nara-didik
untuk menjadi akuntan profesional.
Akuntan pendidik mengabdikan pengetahuan dan
kemampuan intelektualnya dalam bidang pendidikan

10
akuntansi sebagai pendidik akuntansi dalam lembaga–
lembaga pendidikan. Selain menjadi pendidik, akuntan
pendidik juga dapat bekerja untuk melakukan
pemeriksaan, akuntan perpajakan dan bidang–bidang
akuntansi lainnya sebagai tenaga lepas atau sebagai
konsultan.

H. Bidang Khusus Akuntansi


Pengelompokan profesi akuntansi ke dalam beberapa
kelompok profesi yang telah dibahas sebelumnya. Setiap bidang
akuntansi memiliki karakteristik masing-masing. Berikut beberapa
bidang akuntansi yang lebih khusus, yaitu;
a. Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang
berfungsi menyediakan data dan informasi untuk
pengambilan keputusan manajemen, menyangkut operasi
harian dan perencanaan operasi pada masa mendatang.
Contohnya menyediakan data biaya guna penentuan harga
jual dan pertimbangan terkait.
b. Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang fungsi
utamanya adalah sebagai aktivitas dan proses pengendalian
biaya selama proses produksi yang dilakukan perusahaan.
Kegiatan utama bidang ini adalah menyediakan data biaya
aktual dan biaya yang direncanakan oleh perusahaan.
c. Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang
bertugas menjalankan keseluruhan proses akuntansi
sehingga dapat menghasilkan informasi keuangan bagi
pihak eksternal seperti laporan laba rugi, perubahan laba
ditahan, laporan arus kas. Secara umum akuntansi
keuangan berfungsi mencatat dan melaporkan keseluruhan
transaksi dan keadaan keuangan suatu badan usaha bagi
kepentingan pihak pihak diluar perusahaan.
d. Auditing adalah bidang akuntansi yang tugas utamanya
adalah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan
yang dibuat oleh perusahaan. Jika dilakukan oleh pihak
perusahaan maka disebut internal auditor dan jika oleh
pihak luar disebut auditor independen atau akuntan publik.

11
e. Akuntansi pajak adalah bidang akuntansi yang fungsi
utamanya adalah mempersiapkan data tentang segala
sesuatu yang terkait dengan kewajiban dan hak perpajakan
atas setiap transaksi yang dilakukan perusahaan.
f. Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang berfokus
pada aktivitas mendesain dan mengimplementasikan
prosedur serta pengamanan data keuangan perusahaan.
g. Akuntansi anggaran adalah bidang akuntansi yang
berfokus pada pembuatan rencana kerja perusahaan pada
masa mendatang, dengan menggunakan data aktual pada
masa lalu.
h. Akuntansi internasional adalah bidang akuntansi yang
berfokus pada persoalan persoalan akuntansi terkait
dengan transaksi internasional (transaksi yang melintasi
batas negara yang dilakukan oleh perusahaan multi
nasional).
i. Akuntansi sektor publik adalah bidang akuntansi yang
berfokus pada pencatatan dan pelaporan transaksi
organisasi pemerintahan dan organisasi nirlaba lainnya.
Contoh: pemerintahan, yayasan sosial, panti jompo,
BUMN dan BUMD.

I. Kode Etik Akuntan Di Indonesia


Pedoman bagi para anggota Ikatan Akuntan Indonesia
untuk bertugas secara bertanggung jawab dan objektif adalah kode
etik akuntan indonesia. Sebab gelar akuntan di lindungi oleh
Undang – Undang No. 34/1954. Kode etik akuntan indonesia berisi
berbagai pernyataan spesifik tentang etika profesi akuntan.
Beberapa hal penting yang tercantum dalam kode etik profesi
akuntan antara lain;
1. Setiap akuntan harus selalu mempertahankan nama baik
profesi dan menjunjung tinggi aturan dan etika profesi
serta hukum negara di mana ia melaksanakan pekerjaannya
2. Setiap akuntan harus mempertahankan integritas dan
objektivitas dalam melaksanakan tugasnya
3. Setiap akuntan harus melaksanakan tugasnya sesuai
dengan standar teknis dan profesional yang relevan

12
4. Setiap akuntan harus meningkatkan kecakapan
profesionalitas agar mampu memberikan manfaat optimal
dalam melaksanakan tugasnya
5. Setiap akuntan harus bisa menjaga kerahasiaan informasi
yang diperoleh dalam tugasnya
6. Setiap akuntan harus bisa mempertanggungjawabkan mutu
pekerjaan atau pelaksanaan tugasnya

J. Kegiatan Perusahaan dan Akuntansi


Seseorang atau kelompok ketika memutuskan untuk
memulai sebuah usaha maka hal tersebut menunjukan bahwa
mereka telah bersedia untuk menggunakan sebagian sumber daya
yang mereka miliki untuk digunakan sebagai modal usaha untuk
mencapai tujuan usaha. Tujuan seseorang atau kelompok untuk
melakukan sebuah kegiatan usaha adalah agar modal yang telah
mereka investasikan dapat menghasilkan laba dan berkembang.
Ditinjau dari segi sudut pandang perusahaan penanaman modal
yang dilakukan oleh para investor adalah untuk menghasilkan laba
dan tersedianya dana tunai bagi perusahaan. Ketersediaan uang
tunai ini sangat penting bagi perusahaan, guna keperluan untuk
pemenuhan kewajiban perusahaan atas kewajiban-kewajiban
perusahaan yang akan jatuh tempo.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan, maka perusahaan harus menggunakan modal yang
diterimanya dari para penanam modal untuk aktivitas usaha yang
mampu menghasilkan laba nantinya. Jika dana yang diterima oleh
perusahaan dari para penanam modal masih kurang, maka
perusahaan dapat mengajukan pinjaman kepada pihak kreditur
misalnya bank atau lembaga keuangan lainnya.
Kegiatan perusahaan berkaitan dengan usaha yang
dilakukannya dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Pendiri atau pemilik perusahaan melakukan
penyetoran modal awal ke dalam perusahaan yang
didirikannya. Jika modal tersebut belum cukup maka
dapat mengajukan pinjaman kepihak kreditur.
2. Kreditur memberikan pinjaman modal kepada
perusahaan.

13
3. Perusahaan akan mengelola modal yang disetorkan
oleh pemilik perusahaan dan dana dari kreditur
menjadi aktiva produktif seperti pendirian pabrik,
pembelian peralatan dan perlengkapan dll.
4. Perusahaan yang melakukan pengelolaan dana menjadi
aktiva produktif kemudian menghasilkan produk
barang dan jasa. Penciptaan produk barang dan jasa
tersebut menggunakan;
a. Bahan baku
b. Aktiva produktif
c. Tenaga kerja
d. Jasa pihak ketiga
e. dll
5. Barang dan jasa yang telah siap dipasarkan kemudian
dijual ke konsumen. Dari penjualan tersebut kemudian
diperoleh uang tunai.
6. Uang tunai yang diperoleh perusahaan dari penjualan
barang dan jasa tersebut kemudian digunakan oleh
perusahaan untuk membayar pinjaman kepada
kreditur. Terkadang perusahaan hanya membayar
sebagian utang kepada kreditur dan sisa utang dibayar
pada satu periode akuntansi berikutnya..
7. Setelah melakukan pembayaran sebagian utang kepada
pihak kreditur selanjutnya perusahaan membagikan
laba kepada pemilik atau pemegang saham perusahaan.
Modal yang diperoleh perusahaan dari pemilik dan
kreditur, digunakan untuk melakukan usaha yang pada
akhirnya kembali diterima dalam bentuk dana lagi bagi
perusahaan, kemudian dana tersebut sebagaian diputarkan
kembali oleh perusahaan kepada para pemilik dan kreditur.
Sehingga semua kegiatan tersebut perlu adanya pencatatan dan
adanya pelaporan atas transaksi-transaksi yang dimiliki oleh
perusahaan. Akuntansi sangat berperan penting dalam proses
pencatatan dan pelaporan tersebut.

14
SOAL LATIHAN

1-1. Apa yang menjadi tujuan operasional dari perusahaan?


1-2. Sebutkan dan Jelaskan perbedaan 2 kelompok pemakai
informasi akuntansi?
1-3. Jelaskan kegunaan informasi akuntansi bagi pemakaiannya
1-4. Sebutkan pihak – pihak yang membutuhkan informasi
akuntansi

15
1-5. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara akuntansi dan
pembukuan?
1-6. Sebutkan tahap tahap yang ada dalam proses siklus
pembukuan
1-7. Apakah ruang lingkup akuntansi lebih luas dibandingkan
pembukuan? Jelaskan !
1-8. Apakah yang dimaksud dengan akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen? Dan apa perbedaan antara
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen?
1-9. Sebutkan dan jelaskan pekerjaan apa saja yang ada dalam
bidang akuntansi?
1-10. Jelaskan 3 jenis perusahaan berdasarkan jenis dan produk
yang dihasilkannya?
1-11. Mengapa kode etik profesi akuntan perlu diterapkan pada
aktivitas para akuntan? Dan apa resikonya jika para
akuntan tidak menerapkan kode etik?berikan contoh kasus
akuntan yang tidak menerapkan kode etik?
1-12. Jelaskan aliran kas dalam kegiatan perusahaan?
1-13. Akuntan dapat bekerja diberbagai lembaga yang ada dalam
suatu Negara. Jelaskan jenis profesi akuntan dilihat dari
kepada siapa mereka bekerja?

1-14. Apakah perbedaan mendasar antara badan usaha


perseorangan, persekutuan firma, dan perseroan terbatas?
1-15. Uraikan karakteristik dari perusahaan yang memiliki
legalitas berbentuk perseroan terbatas?

16
BAB II
STRUKTUR DASAR DAN PERSAMAAN AKUNTANSI

A. Siklus Akuntansi
Untuk menjadi sebuah informasi akuntansi maka perlu
melewati beberapa tahap proses. Menurut Rudianto (2012;16)
tahapan proses penyediaan informasi akuntansi adalah proses
awal yang dimulai dari pengumpulan data atau dokumen dasar
transaksi, kemudian mengklasifikasikan jenis transaksi,
menganalisis dan meringkasnya dalam catatan, hingga membuat
pelaporan dalam bentuk laporan akuntansi atau laporan keuangan
yang dibutuhkan.
Kegiatan–kegiatan di atas merupakan proses berulang
sehingga membentuk siklus. Siklus akuntansi dimulai dari
mengumpulkan dan memilah dokumen transaksi seperti nota,
kuitansi, faktur, dll. Dokumen tersebut dipilih dan dipilah
berdasarkan jenis transaksinya. Setelah jenis dan nominalnya

17
diketahui kemudian diringkas dan catat ke dalam buku jurnal.
Transaksi yang sudah diringkas ke dalam buku jurnal kemudian
diposting ke dalam buku besar. Setelah dipindahkan ke buku
besar maka akan diperoleh informasi saldo perusahaan. Dari
informasi saldo inilah kemudian disusun laporan keuangan
perusahaan untuk periode bersangkutan. Sehingga informasi
akuntansi siap dilaporkan kepada pemakai informasi akuntansi.
Secara singkat siklus akuntansi dapat digambarkan sebagai
berikut;

1. Transaksi
Transaksi adalah kejadian yang dapat diukur dengan
menggunakan satuan moneter (satuan uang). Transaksi yang
terjadi menimbulkan perubahan pada salah satu unsur
keuangan perusahaan. Perubahan posisi keuangan tersebut
adalah dengan adanya transaksi dapat menimbulkan
berkurangnya keuangan perusahaan jika transaksi yang terjadi
adalah transaksi pengeluaran bagi perusahaan seperti transaksi
pembelian bahan baku atau transaksi pembayaran utang.
Transaksi juga dapat menimbulkan bertambahnya keuangan
perusahaan jika transaksi yang terjadi adalah transaksi
penerimaan bagi perusahaan seperti transaksi penjualan produk
atau transaksi adanya pembayaran piutang sehingga menambah
kas perusahaan. Transaksi diukur dengan satuan moneter
sehingga transaksi yang tidak dapat diukur dengan satuan
moneter maka tidak dapat dikategorikan sebagai transaksi
akuntansi (accounting transaction), seperti transaksi adanya
pengangkatan karyawan baru pada perusahaan karena transaksi

18
ini tidak dapat diukur dengan satuan moneter sehingga tidak
diproses secara lebih lanjut di dalam akuntansi.
2. Dokumen Dasar
Dokumen dasar adalah berbagai formulir atau bukti
telah dilakukannya transaksi tertentu. Contoh dokumen dasar
yang menjadi bukti terjadinya transaksi adalah kuitansi, faktur,
nota penjualan. Dokumen dasar ini sangat penting untuk
diproses menjadi sebuah informasi akuntansi. Jika transaksi
yang telah terjadi tidak memiliki dokumen dasar maka
transaksi tersebut tidak dapat dimasukkan ke dalam informasi
akuntansi sebab dokumen dasar yang timbul dari adanya
transaksi yang telah terjadi tersebut merupakan dasar atau titik
tolak penting untuk dapat dilakukannya proses akuntansi
selanjutnya. Dengan tidak adanya dokumen dasar maka
transaksi tersebut tidak dapat dilanjutkan ke dalam proses
akuntansi selanjutnya.
3. Buku Jurnal (Journal)
Jurnal adalah buku yang digunakan untuk mencatat
transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan. Menjurnal
adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi yang telah
dilakukan oleh perusahaan di buku jurnal dengan
menggunakan urutan tertentu berdasarkan dokumen dasar yang
telah dimiliki oleh perusahaan. Pencatatan transaksi artinya
mengumpulkan data secara kronologis. Secara kronologis
maksudnya pencatatan yang dilakukan berdasarkan tanggal
terjadinya transaksi.
4. Akun (Account)
Akun adalah penggolongan informasi dalam akuntansi.
Akun adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi
yang dikelompokkan atau digolongkan ke dalam kelompok
yang berhubungan. Penggolongan (classifying) transaksi
penting agar penyajian yang lebih ringkas. Contoh
penggolongan transaksi adalah semua transaksi yang berkaitan
dengan pengeluaran gaji dikelompokkan ke dalam satu pos
penyajian yakni akun beban gaji. Contoh lain penggolongan
akun kas, akun piutang, akun utang, dll.
5. Posting

19
Posting adalah aktivitas memindahkan catatan yang
telah dibuat di buku jurnal ke dalam buku besar berdasarkan
jenis transaksi dan penggolongannnya.
6. Buku Besar (Ledger)
Buku besar adalah kumpulan dari semua akun yang
dimiliki oleh perusahaan beserta saldonya. Keseluruhan akun
saling berhubungan satu dengan lainnya dan merupakan satu
kesatuan.
Akun buku besar digolongkan menjadi dua golongan
yakni; Akun Riil (akun neraca) yang terdiri atas aset, utang
dan modal, serta Akun Nominal (akun laba rugi) yang terdiri
atas pendapatan dan beban.
Pada akhir periode akuntansi, buku besar akan
menghasilkan informasi saldo seluruh akun yang dimiliki
perusahaan. Informasi saldo seluruh akun yang dimiliki
perusahaan ini nantinya akan digunakan sebagai menyusun
laporan akuntansi perusahaan oleh akuntan. Laporan akuntansi
yang dihasilkan oleh akuntansi sangat banyak ragamnya. Jenis
laporan yang dihasilkan tergantung pihak yang akan memakai
informasi laporan akuntansi. Salah satu laporan akuntansi yang
banyak digunakan oleh pemakai informasi akuntansi adalah
informasi mengenai pelaporan keuangan perusahaan.

B. Tujuan Laporan Keuangan dan Unsur–Unsurnya


Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan perusahaan, kinerja keuangan
serta arus kas yang bermanfaat bagi pengguna informasi laporan
keuangan perusahaan untuk menjadi alat bantu sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh pihak–pihak
yang nantinya akan berhubungan dengan perusahaan.
Tujuan penyajian laporan keuangan oleh sebuah
perusahaan dapat dirinci sebagai berikut;
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat
dipercaya mengenai modal atau kekayaan yang
dimiliki perusahaan serta kewajiban dan ekuitas
perusahaan

20
2. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat
dipercaya mengenai aktivitas usaha dalam memperoleh
laba
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang
bermanfaat bagi pengguna informasi laporan keuangan
untuk pengambilan keputusan mengenai strategi
perusahaan dalam menghasilkan laba pada masa
mendatang
4. Untuk memberikan informasi keuangan kepada para
pengguna informasi keuangan untuk mengetahui
aktivitas perubahan pembiayaan dan investasi
Setelah data transaksi dicatat ke dalam jurnal dan diposting
ke dalam buku besar, laporan akuntansi disiapkan untuk
memberikan informasi yang berguna bagi pemakai informasi
akuntansi sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan
keputusan pada masa mendatang. Laporan keuangan merupakan
salah satu yang dihasilkan dari informasi akuntansi. Informasi
laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan data keuangan yang dimiliki oleh perusahaan
kepada pihak–pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan
maupun perkembangan perusahaan. Tujuan khusus Informasi
laporan keuangan adalah tentang penyajian secara wajar dan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi
keuangan.
Sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di
Indonesia, laporan keuangan terdiri atas;
1. Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan
yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba untuk satu periode tertentu. Laporan
laba rugi terdiri dari unsur pendapatan dan unsur beban
usaha. Pendapatan yang di hasilkan lebih besar di
bandingkan beban usaha akan menyebabkan perusahaan
menghasilkan laba usaha.

21
a. Pendapatan adalah kenaikan atas kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan akibat terjadinya
penjualan atas produk dalam kegiatan usaha.
b. Beban usaha adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa
yang akan digunakan dalam kegiatan usahanya
c. Laba usaha adalah selisih yang diperoleh
perusahaan dari pendapatan lebih besar
dibandingkan beban usaha. Namun jika selisih
beban usaha lebih besar dibandingkan pendapatan
maka perusahaan mengalami kerugian usaha.
2. Laporan ekuitas adalah laporan yang menyajikan
perubahan hak residu atas aset perusahaan setelah
dikurangi dengan semua kewajiban. Ekuitas akan
bertambah dengan adanya investasi (setoran modal) dan
laba bersih yang diperoleh perusahaan dan sebaliknya
ekuitas akan berkurang jika ada penarikan atau
pengambilan kepentingan pribadi (prive) dan kerugian
usaha yang dialami oleh perusahaan dalam aktivitas
usahanya.
3. Neraca (balance sheet)
Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi tentang
posisi aset perusahaan serta posisi kewajiban dan ekuitas
perusahaan. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan
posisi keuangan perusahaan. Secara umum laporan neraca
atau posisi keuangan perusahaan dibagi dua sisi yakni sisi
debit dan sisi kredit. Sisi debit merupakan daftar kekayaan
yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu.
Sedangkan sisi kredit adalah sumber dana dari mana
kekayaan perusahaan tersebut diperoleh. Sumber dana
kekayaan terdiri atas dua kelompok yakni utang/kewajiban
dan ekuitas. Saldo pada sisi debit harus seimbang dengan
saldo pada sisi kredit.

22
4. Laporan arus kas (Statement of cash flows) adalah
laporan yang menggambarkan aliran uang yang diterima
dan yang digunakan perusahaan selama satu periode
tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan adalah informasi
tambahan yang harus di berikan menyangkut berbagai hal
yang terkait secara langsung dengan laporan keuangan
yang disajikan, seperti kebijakan akuntansi yang
digunakan oleh perusahaan.

C. Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan


Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan tentang
posisi keuangan atau neraca pada suatu periode tertentu. Posisi
keuangan harus menunjukan keseimbangan antara kekayaan
perusahaan dengan jumlah kewajiban ditambah ekuitas
perusahaan. Neraca yang disusun pada setiap akhir transaksi akan
menunjukan kekayaan atau aset dengan total kewajiban dan ekuitas
(modal sendiri/saham dan laba ditahan). Meskipun angka–angka
pada neraca berubah–ubah akibat adanya transaksi tetapi jumlah
kekayaan (aset) harus sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitas.
Berikut adalah penjabaran mengenai transaksi–transaksi yang
terjadi pada perusahaan dan cara pencatatan atas transaksi
tersebut;

Penyetoran Modal
Dalam siklus kegiatan perusahaan aliran kas pertama kali
terjadi pada saat penyetoran modal oleh pemilik perusahaan.
Misalkan Tn. Adiphaty mendirikan perusahaan jasa berbentuk
23
perseroan terbatas (PT) dengan nama PT. Adiphaty. Tn. Adiphaty
selaku pemilik perusahaan menyetorkan dana sebesar Rp. 100.000
pada tanggal 01 Desember 2015, sehingga perusahaan telah
memiliki modal atau uang tunai sebesar Rp. 100.000 untuk
menjalankan kegiatan usahanya atau dirubah menjadi aktiva
produktif. Kegiatan penerimaan modal dan pengeluaran yang
timbul dari penggunaan modal tersebut harus dicatat. Penerimaan
modal dari pemilik dicatat sebagai Kas sebesar Rp. 100.000 pada
sisi aktiva dan ekuitas (Modal) sebesar Rp. 100.000 pada sisi
passiva.
AKTIVA PASSIVA
Kas Modal Saham
Rp. 100.000 Rp. 100.000

Dalam contoh diatas menjelaskan bahwa posisi keuangan


perusahaan milik Tn. Adiphaty menunjukan bahwa;
a. Perusahaan memiliki modal atau kekayaan sebesar Rp.
100.000
b. Sumber modal perusahaan tersebut bersumber daya setoran
yang dilakukan oleh pemilik perusahan

Penarikan Pinjaman
Diandaikan setoran modal yang dilakukan oleh pemilik
perusahaan belum cukup, maka perusahaan dapat mengajukan
pinjaman kepada pihak kreditur. Sebagai contoh ternyata modal
perusahaan Adiphaty yang diperoleh dari setoran pemilik
perusahaan belum cukup sehingga perusahaan mendapat pinjaman
dari Bank Jawa sebesar Rp. 400.000. dari transaksi tersebut maka
perusahaan Adiphaty menerima dana sebesar Rp.400.000 dari
Bank Jawa. Pencatatan untuk transaksi penerimaan dan pinjaman
dari Bank Jawa tersebut sebagai berikut;
AKTIVA PASSIVA
Kas Modal Saham Utang Bank
Rp. 100.000 Rp. 100.000 Rp. 400.000
RP. 400.000
Rp. 500.000 Rp. 100.000 Rp. 400.000

24
Setoran dari bank yang menjadi pinjaman perusahaan
kepada bank menyebabkan bertambahnya kas perusahaan. Hal ini
disebabkan adanya penyerahan uang tunai dari Bank Jawa sebagai
dana pinjaman untuk perusahaan milik Tn. Adiphaty. Sehingga
Kas pada sisi aktiva akan bertambah Rp. 400.000 sehingga total
kas menjadi Rp. 500.000 sedangkan di sisi passiva terdapat akun
modal saham senilai Rp. 100.000 dan ditambah akun utang bank
sebesar Rp. 400.000.
Sekarang posisi keuangan perusahaan telah berubah. Harta
atau kas yang dimiliki perusahaan kini telah menjadi Rp. 500.000
dalam bentuk uang tunai. Sumber modal tersebut bersumber dari
setoran modal sendiri dan setoran pinjaman dari kreditur (Bank).

Perubahan modal usaha menjadi aktiva produktif


Dengan modal sebesar Rp.500.000 perusahaan Adiphaty
melakukan pembelian kendaraan mobil BUS seharga Rp.250.000
untuk kegiatan operasionalnya. Hal ini akan mengubah posisi
keuangan perusahaan sebab perusahaan mengelola modal
perusahaan menjadi aktiva produktif. Perubahan modal keuangan
terjadi sebab timbulnya pengeluaran yang terjadi dari transaksi
pembelian mobil. Pengeluaran dari modal perusahaan untuk
pembelian mobil dicatat sebagai berikut;
AKTIVA PASSIVA
Kas Kendaraan Modal Sendiri Utang Bank
Rp. 500.000 Rp. 250.000 Rp. 100.000 Rp.400.000
(Rp. 250.000)
RP. 250.000 RP. 250.000 Rp.100.000 Rp.400.000
Perusahaan menggunakan dana kas sebesar Rp. 250.000
untuk membeli kendaraan, itu artinya dana kas yang tersisa atau
belum terpakai adalah sebesar Rp. 250.000 dan kini perusahaan
telah memiliki kendaraan senilai Rp. 250.000. dari transaksi
tersebut hanya sisi aktiva yang mengalami pergerakan yakni
pengurangan kas sebesar Rp. 250.000 dan timbulnya akun baru
pada passiva/aset yakni akun kendaraan senilai Rp. 250.000.
Kembali pada posisi keuangan perusahaan berdasarkan
posisi keuangan perusahaan menunjukan bahwa;

25
a. Perusahaan memiliki modal usaha sebesar Rp. 500.000
yang terdiri atas kas sebesar Rp. 250.000 dan
kendaraan bus yang bernilai Rp. 250.000
b. Sumber modal usaha tersebut bersumber dari setoran
pemilik usaha sebesar Rp. 100.000 dan pinjaman dari
Bank sebesar Rp. 400.000

Penjualan Barang atau Jasa


Barang atau jasa yang telah jadi kemudian dijual ke
pasaran atau ke konsumen. Dari usaha penyediaan transportasi
umum. Perusahaan Adiphaty memperoleh pendapatan sebesar
Rp.150.000. sehingga perusahaan menerima uang tunai dari
penjualan jasa. Pencatatan atas penerimaan uang tunai dari
transaksi penjualan adalah sebagai berikut;
AKTIVA PASSIVA
Kas Kendaraan Modal Sendiri Utang Bank Laba Ditahan
Rp.250.000 Rp.250.000 Rp.100.000 Rp.400.000 Rp.150.000
Rp.150.000
Rp.400.000 Rp. 250.000 Rp. 100.000 Rp.400.000 Rp.150.000

Pengorbanan/pengeluaran dalam proses penjualan barang


dan jasa
Dalam proses menghasilkan produk perusahaan diperlukan
biaya–biaya untuk menghasilkan produk. Dicontohkan perusahaan
membayar bensin Rp. 10.000, membayar servis mobil Rp. 18.000,
gaji sopir Rp. 12.000 dan kernet Rp. 10.000 sehingga total biaya
beban sebesar Rp. 50.000. Pencatatan yang harus dilakukan dari
transaksi pengeluaran yang digolongkan kedalam kelompok
“beban-beban” tersebut adalah sebagai berikut;

AKTIVA PASSIVA
Kas Kendaraan Modal Sendiri Utang Bank Laba Ditahan

Rp.400.000 Rp.250.000 Rp.100.000 Rp.400.000 Rp.150.000


(Rp.50.000) (Rp.50.000)

Rp.350.000 Rp. 250.000 Rp. 100.000 Rp.400.000 Rp.100.000

26
Dari pembayaran atas transaksi beban–beban yang timbul
dalam proses menghasilkan produk akan menyebabkan perubahan
pada kas dan perubahan pada laba ditahan.

Pembayaran Kembali Pinjaman


Dengan telah diperolehnya pendapatan dari penjualan jasa
maka perusahaan memiliki kewajiban untuk melakukan
pengembalian pinjaman. Misalkan perusahaan Adiphaty ingin
melakukan pembayaran pinjaman bank sebesar Rp. 200.000.
kegiatan ini menyebabkan adanya pengeluaran uang sebesar Rp
200.000. Pencatatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut;
AKTIVA PASSIVA
Kas Kendaraan Modal Sendiri Utang Bank Laba Ditahan

Rp.350.000 Rp.250.000 Rp.100.000 Rp.400.000 Rp.100.000


(Rp.200.000) (Rp.200.000)

Rp.150.000 Rp. 250.000 Rp. 100.000 Rp.200.000 Rp.100.000

Pembagian Dividen/Laba
Selain melakukan pengembalian pinjaman kepada kreditur
perusahaan juga memiliki kewajiban untuk melakukan pembagian
laba kepada pemilik perusahaan. Pembagian laba kepada pemilik
perusahaan akan menyebabkan kas perusahaan mengalami
pengurangan disebabkan harus mengeluarkan uang tunai untuk
membayar dividen kepada pemilik perusahaan serta di sisi passiva
laba ditahan berkurang dengan jumlah yang sama pada
pengurangan kas. Misalkan perusahaan melakukan pembagian laba
sebesar RP. 10.000 kepada pemilik perusahaan, maka pencatatan
untuk transaksi ini adalah sebagai berikut;
AKTIVA PASSIVA
Kas Kendaraan Modal Sendiri Utang Bank Laba Ditahan

Rp.150.000 Rp.250.000 Rp.100.000 Rp.200.000 Rp.100.000


(Rp.10.000) (Rp.10.000)

Rp.140.000 Rp. 250.000 Rp. 100.000 Rp.200.000 Rp.90.000

Contoh Soal

27
Pada tanggal 1 November 2017 Tn. Sri Hartono
mendirikan usaha jasa di bidang servis komputer dengan nama UD.
Mahartika. Berikut ini adalah transaksi–transaksi yang terjadi
selama bulan november 2017;
1 november Tn. Sri hartono menyerahkan uang tunai
sebesar Rp. 150.000 sebagai modal usaha
2 november UD. Mahartika melakukan pembayaran
sewa gedung sebesar Rp. 6.000 untuk
bulan januari
5 november membeli perlengkapan kantor berupa
perlengkapan alat tulis secara kredit
sebesar Rp. 3.000
8 november UD. Mahartika melakukan pembayaran
sewa iklan yang dimuat di surat kabar
lokal sebesar Rp. 300
10 november memperoleh orderan servis komputer dari
CV. Adiphaty sebesar Rp.8.000 dan
dibayar tunai
12 november memperoleh orderan servis komputer dari
PT. Rajazhena sebesar Rp. 31.000 dibayar
secara kredit
16 november UD. Mahartika melakukan pelunasan
utang usaha atas pembelian perlengkapan
alat tulis pada tanggal 5 november 2017
25 november UD. Mahartika memperoleh pelunasan
piutang dari PT. Rajazhena sebesar Rp.
18.000
31 november Membayar Beban gaji karyawan sebesar
Rp. 22.000

Jawaban
Aktiva Passiva
Tgl Kas Piutang Perlengkapan Utang Ekuitas
1/1 150.000 150.000

28
2/1 (6.000) (6.000)
5/1 3.000 3.000
8/1 (300) (300)
10/1 8.000 8.000
12/1 31.000 31.000
16/1 (3.000) (3.000)
25/1 18.000 (18.000)
31/1 (22.000) (22.000)
Total 144.700 13.000 3.000 0 160.700
160.700 160.700

D. Persamaan Akuntansi (Accounting Equation)


Laporan keuangan merupakan satu–satunya laporan yang
dapat disusun di awal pendirian suatu perusahaan. Sebagaimana
telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa laporan posisi
keuangan menggambarkan kekayaan atau aset yang dimiliki
perusahaan berserta informasi sumber–sumber dana tersebut
diperoleh.
Laporan posisi keuangan perusahaan terdiri atas dua sisi
yakni debit pada sisi kiri dan kredit pada sisi kanan. Sisi debit
terdiri atas aset atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
seperti kas, perlengkapan, peralatan, bangunan, tanah serta piutang
usaha sedangkan pada sisi kredit terdiri kewajiban atau liabilitas
seperti utang usaha dan utang bank, selain kewajiban pada sisi
kredit juga terdapat ekuitas seperti modal sendiri/modal saham dan
laba ditahan.
Laporan Posisi Keuangan
DEBIT KREDIT
Aset: Kewajiban:
Kas Utang usaha
Bangunan Utang bank
Tanah
Kendaraan Ekuitas:
Perlengkapan Modal sendiri/modal saham
Peralatan Laba di tahan
Piutang

Persamaan Akuntansi (accounting equation) adalah


sebagai berikut;
29
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dalam akuntansi
disebut Harta (ASSETS). Aset menunjukan bentuk kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan. Aset merupakan sumber daya bagi
perusahaan untuk melakukan usaha.
Kewajiban dan ekuitas di lain pihak menunjukan siapa
yang membelanjai kekayaan tadi. Oleh karena itu, maka aktiva
harus selalu sama dengan kewajiban dan ekuitas. Bagi perusahaan
modal yang diperoleh dari kreditur membawa akibat timbulnya
kewajiban mengembalikan, sehingga hal ini disebut kewajiban
perusahaan atau utang.
Merupakan kebiasaan menempatkan kewajiban sebelum
modal, oleh karena hak kreditur memang lebih didahulukan. Jika
aset (sisi debit) suatu perusahaan maka pada saat yang sama
kewajiban atau ekuitas (sisi kredit) juga akan bertambah.

Aset = Kewajiban + Ekuitas


+ kas Utang Utang Modal Laba Ditahan
+ Tanah Usaha Bank sendiri/
+ Bangunan saham
+ Perlengkapan + Pendapatan
+ Peralatan - Beban beban
+ Piutang Usaha - Dividen

Salah satu bagian yang harus mendapat perhatian adalah


perubahan ekuitas.
Ekuitas adalah hak pemilik modal atau pemegang saham
atas aset atau kekayaan perusahaan. Ekuitas terdiri atas modal
sendiri/modal saham dan laba ditahan. Modal sendiri atau modal
saham dapat bertambah disebabkan adanya transaksi penyetoran
modal yang dilakukan oleh pemilik perusahaan atau investor,
sedangkan laba ditahan dapat bertambah disebabkan adanya
transaksi pendapatan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas
penjualan barang dan jasa dan laba ditahan dapat berkurang
disebabkan adanya transaksi pembayaran dividen dan pengeluaran
beban.

30
Liabilities (Utang) adalah kewajiban yang harus dipenuhi
oleh perusahaan kepada kreditur, dan pemasok dan pihak lainnya
seperti karyawan dan pemerintah. Pihak kreditur, karyawan dan
pemerintah memiliki hak klaim atas kekayaan perusahaan. Contoh
utang perusahaan yang timbul dari transaksi perusahaan adalah
sebagai berikut;
1. Utang usaha yakni kewajiban yang timbul akibat transaksi
pembelian perusahaan yang dilakukan secara kredit.
Dalam hal ini, perusahaan melakukan pembelian secara
kredit sehingga harus melakukan pembayaran
menggunakan uang kas perusahaan kepada pihak penjual,
yang berarti penjual memiliki hak klaim atas aset yang
dimiliki perusahaan.
2. Utang bank yakni kewajiban perusahaan yang timbul
akibat adanya transaksi pemberian kredit oleh pihak bank
kepada perusahaan. Dengan adanya transaksi peminjaman
dana oleh bank maka perusahaan berkewajiban untuk
melakukan pembayaran atau pelunasan kepada pihak bank
ketika utang tersebut telah jatuh tempo, perusahaan ketika
akan melakukan pembayaran kepada pihak bank,
perusahaan juga harus membayar jumlah tagihan beserta
bunga pinjamannya.
3. Utang gaji yakni kewajiban yang timbul akibat adanya
transaksi pembayaran gaji karyawan yang belum
terbayarkan sehingga perusahaan memiliki utang atas gaji
yang seharusnya diterima oleh karyawan. Perusahaan yang
belum membayar gaji karyawan memiliki kewajiban untuk
membayar utangnya kepada karyawan atas uang gaji
karyawan yang belum dibayarkannya. Dalam hal ini
karyawan memiliki hak atau dapat melakukan klaim atas
dana kas perusahaan.
4. Utang pajak penghasilan yakni kewajiban perusahaan
untuk melakukan pembayaran pajak yang terhutang kepada
pemerintah atas penghasilan atau keuntungan yang
diperoleh perusahaan selama melakukan kegiatan
penjualan barang atau jasa.

31
Contoh Soal
Sri Hartono merupakan seorang pengusaha sukses dari
Ponorogo, pemilik dari PT. ASIK SELALU yang bergerak di
bidang konsultasi. Dari pembukuan perusahaan pada akhir bulan
Desember 2017, diketahui bahwa PT. Asik Selalu memiliki aset
sebesar Rp. 1.000.000.000 dan utang bank sebesar Rp.
300.000.000 serta utang usaha sebesar Rp. 150.000.000. dengan
menggunakan persamaan akuntansi hitunglah modal usaha
(ekuitas) yang dimiliki oleh PT. Asik Selalu pada tanggal 31
Desember 2017?

Jawaban
Persamaan akuntansi adalah :
Aset = kewajiban + ekuitas
Diketahui,
Aset = Rp. 1.000.000.000
Kewajiban = Utang Bank + Utang Usaha
= Rp. 300.000.000 + Rp. 150.000.000
= Rp. 450.000.000
Ekuitas =?
Maka,
Aset = kewajiban + ekuitas
Rp. 1.000.000.000 = Rp. 450.000.000 + ekuitas
Ekuitas = Rp. 1.000.000.000 - Rp. 450.000.000
= Rp. 550.000.000
Jadi jumlah modal usaha (ekuitas) yang dimiliki oleh PT.
Asik Selalu adalah sebesar Rp. 550.000.000, sehingga jika
dimasukan ke dalam persamaan akuntansi menjadi:
Aset = kewajiban + ekuitas
Rp. 1.000.000.000 = Rp. 450.000.000 + Rp. 550.000.000

E. Istilah Istilah dalam Transaksi Usaha


Untuk mempelajari akuntansi maka terlebih dahulu kita
harus bisa memahami beberapa istilah–istilah yang sering
digunakan di bidang akuntansi. Berikut beberapa istilah yang
sering di pakai dalam bidang akuntansi;

32
1. Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan
siap digunakan, contohnya uang tunai serta cek kontan.
2. Piutang usaha adalah tagihan perusahaan kepada pihak
lain akibat telah terjadinya transaksi di masa lalu.
3. Perlengkapan kantor adalah barang atau bahan
pelengkap aktivitas perusahaan yang biasanya berumur
pendek (kurang dari setahun) yang habis karena pemakaian
seperti kertas, tinta, pulpen, dll.
4. Peralatan kantor adalah alat-alat yang dimiliki dan
digunakan perusahaan dalam jangka panjang, contohnya
meja, kursi, komputer, dll.
5. Kendaraan adalah alat transportasi yang dimiliki dan
digunakan perusahaan dalam kegiatan operasi perusahaan.
6. Bangunan adalah gedung permanen yang dimiliki dan
digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan usaha rutinnya.
7. Tanah adalah lahan berupa tanah kosong atau lahan
tempat bangunan berdiri yang dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan untuk aktivitas usaha rutinnya.
8. Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar sejumlah
uang atau barang atau jasa kepada pihak lain yang timbul
akibat transaksi pembelian secara kredit yang dilakukan
perusahaan di masa lalu.
9. Utang bank adalah kewajiban untuk membayar sejumlah
uang kepada pihak bank yang timbul akibat adanya
transaksi pemberian kredit oleh bank kepada pihak
perusahaan di masa lalu.
10. Modal saham adalah kontribusi pemilik pada perusahaan
yang berbentuk PT, sekaligus menunjukkan bukti
kepemilikan dan hak pemilik atas perseroan terbatas
tersebut.
11. Laba ditahan adalah akumulasi laba usaha yang diperoleh
perusahaan selama beberapa tahun dari sebuah badan
usaha berbentuk Perseroan Terbatas yang tidak dibagikan
kepada pemegang saham.
12. Dividen adalah bagian dari laba usaha perusahaan yang
dibagikan kepada pemilik perusahaan sebagai imbalan atas
setoran modal pemilik.

33
13. Pendapatan adalah kenaikan modal perusahaan akibat
penjualan produk perusahaan.
14. Biaya adalah pengorbanan ekonomis untuk memperoleh
barang atau jasa, di mana manfaat dari barang atau jasa
tersebut dinikmati dalam waktu lebih dari satu tahun.
15. Beban adalah pengorbanan ekonomis untuk memperoleh
barang atau jasa, di mana manfaat dari barang atau jasa
tersebut dinikmati dalam waktu kurang dari satu tahun.

F. Pencatatan Transaksi Usaha


Setiap transaksi yang timbul dari aktivitas perusahaan
dapat dinyatakan ke dalam bentuk persamaan akuntansi. Oleh
sebab itu persamaan akuntansi dapat digunakan untuk mencatat
semua transaksi yang terjadi dalam aktivitas perusahaan. Sebagai
contoh untuk mempermudah pemahaman kita dalam penyusunan
laporan posisi keuangan melalui persamaan akuntansi suatu
perusahaan, kita ambil contoh perusahaan Adiphaty;
Transaksi a
Tuan Adiphaty mendirikan sebuah perusahaan jasa di
bidang jasa transportasi umum pada tanggal 1 Juni 2015, dengan
nama PT. Adiphaty Sentosa. Sebagai modal awal Tuan Adiphaty
menyetorkan dana kepada PT. Adiphaty Sentosa sebesar Rp. 5.000.
Dengan adanya transaksi ini, persamaan akuntansi PT. Adiphaty
Sentosa menjadi sebagai berikut;
Saldo Aset Kewajiban Ekuitas
Kas Modal sendiri
Awal
A Rp. 5.000 Rp. 5.000
Akhir Rp. 5.000 Rp. 5.000

Transaksi b
Pada tanggal 3 Juni 2015 Tuan Adiphaty menyerahkan
bangunan beserta tanahnya yang masing–masing bernilai Rp.8.000
dan Rp. 7.000. Dan total nilai bangunan dan tanah adalah
Rp.15.000, sehingga total aset perusahaan sekarang menjadi Rp.
20.000 (Kas + Bangunan + Tanah ) dan modal sendiri menjadi Rp.
20.000 ( Setoran modal awal + penyerahan bangunan dan Tanah),
34
dari transaksi ini mengakibatkan bertambahnya aset perusahaan
pada sisi debit dan bertambahnya modal sendiri pada sisi kredit.
Dengan adanya transaksi ini, persamaan akuntansi PT. Adiphaty
Sentosa menjadi sebagai berikut;
Saldo Aset Kewajiban Ekuitas
Kas Bangunan Tanah Modal Laba
saham ditahan
Awal Rp. 5.000 Rp. 5.000

b Rp. 8.000 Rp. 7.000 Rp. 15.000

Akhir Rp. 5.000 Rp. 8.000 Rp. 7.000 Rp. 20.000

Transaksi c
Pada tanggal 5 Juni 2015 PT. Adiphaty Sentosa
memperoleh pinjaman dari bank jawa sebesar Rp. 10.000. dengan
jaminan gedung dan tanah yang dimiliki oleh perusahaan. Dari
transaksi ini maka akan menimbulkan perusahaan memiliki utang
pada Bank Jawa sebesar Rp.10.000, sedangkan untuk bangunan
dan tanah yang dijadikan jaminan tidak mempengaruhi laporan
posisi keuangan perusahaan. Dengan adanya transaksi ini,
persamaan akuntansi PT. Adiphaty Sentosa menjadi sebagai
berikut;

Saldo Aset Kewajiban Ekuitas


Kas Bangunan Tanah Utang Modal Laba
Bank saham ditahan
Awal Rp. 5.000 Rp. 8.000 Rp. 7.000 Rp. 20.000

C Rp. 10.000 Rp. 10.000

Akhir Rp. 15.000 Rp. 8.000 Rp. 7.000 Rp. 10.000 Rp. 20.000

Transaksi d
Pada tanggal 7 Juni 2015 PT. Adiphaty Sentosa melakukan
pembelian mobil dari UD. Makmur seharga Rp. 3.000 di mana Rp.
1.000 dibayar tunai dan sisanya dibayar secara kredit. Dari
transaksi ini di ketahui bahwa dari pembelian mobil seharga Rp.
3.000 dibayar tunai sebesar Rp. 1.000 sehingga kas yang
digunakan untuk membeli mobil tersebut mengalami pengurangan
sebesar Rp. 1.000 sedangkan sisa pembayaran sebesar Rp. 2.000
yang dibayar secara kredit mengakibatkan PT. Adiphaty Sentosa

35
memiliki utang usaha kepada UD. Makmur. Pencatatan atas
transaksi ini adalah sebagai berikut;
Saldo Aset Kewajiban Ekuitas
Kas Bangu Tanah Kendar Utang Utang Modal Laba
nan aan Bank Usaha saham ditahan
Awal 15.000 8.000 7.000 10.000 20.000

D (1.000) 3.000 2.000

Akhir 14.000 8.000 7.000 3.000 10.000 2.000 20.000

Transaksi e
Pada tanggal 12 Juni 2015 diperoleh pendapatan jasa
sebesar Rp. 2.000 dari UD. Tahta secara tunai sebagai imbalan
atas jasa pengiriman barang pesanan UD. Tahta dan pada tanggal
yang sama PT. Adiphaty Sentosa mendapat pesanan jasa antar
rombongan wisata para siswa SMK dari SMK Negeri Jaya, dengan
ongkos sebesar Rp. 1.500 dibayar secara kredit. Transaksi ini
menyebabkan bertambahnya kas akibat adanya pendapatan tunai
dari UD. Tahta sebesar Rp. 2.000. dan menimbulkan adanya
piutang usaha akibat adanya penjualan jasa yang belum dibayar
oleh SMK Negeri Jaya sebesar Rp. 1.500. Persamaan akuntansi
yang dapat dicatat dari transaksi ini adalah sebagai berikut;
Saldo Aset Kewajiban Ekuitas

Kas Banguna Tanah Kendara Piutang Utang Utang Modal Laba


n an Usaha Bank Usaha saham ditahan
Awal 14.000 8.000 7.000 3.000 10.000 20.000

e 2.000 1.500 2.000 3.500

Akhir 16.000 8.000 7.000 3.000 1.500 10.000 2.000 20.000 3.500

Transaksi f
Pada tanggal 20 Juni 2015 PT. Adiphaty Sentosa
melakukan pembayaran utang usaha sebesar Rp. 1.500 kepada UD.
Makmur. Transaksi ini menyebabkan perusahaan harus
mengeluarkan dana untuk membayar utang usaha, sehingga akan
mengurangi kas yang dimiliki perusahaan, sedangkan pada sisi
kredit dengan adanya pembayaran utang usaha maka akan
menyebabkan berkurangnya utang usaha yang dimiliki oleh
perusahaan. Pencatatan persamaan akuntansi atas transaksi ini
adalah sebagai berikut;
Saldo Aset Kewajiban Ekuitas

36
Kas Banguna Tanah Kendaraan Piutang Utang Utang Modal Laba
n Usaha Bank Usaha saham ditahan
Awal 16.000 8.000 7.000 3.000 1.500 10.000 2.000 20.000 3.500

f (1.500) (1.500)

Akhir 14.500 8.000 7.000 3.000 1.500 10.000 500 20.000 3.500

Transaksi g
Pada tanggal 21 Juni 2015 PT. Adiphaty Sentosa
membayar berbagai beban usaha seperti beban tenaga kerja sebesar
Rp.800, beban servis kendaraan, Rp. 500, beban bensin Rp. 700
sehingga total beban yang harus dikeluarkan berjumlah Rp. 2.000.
Transaksi pembayaran beban usaha secara tunai ini akan
menyebabkan berkurangnya kas perusahaan (pada sisi debit)
sebesar Rp. 2.000 sedangkan pada sisi kredit transaksi pembayaran
beban usaha ini akan menyebabkan berkurangnya saldo laba
ditahan sebesar Rp. 2.000. Pencatatan persamaan akuntansi atas
transaksi ini adalah sebagai berikut;

Saldo Aset Kewajiban Ekuitas

Kas Banguna Tanah Kendara Piutang Utang Utang Modal Laba


n an Usaha Bank Usaha saham ditahan
Awal 14.500 8.000 7.000 3.000 1.500 10.000 500 20.000 3.500

G (2.000) (2.000)

Akhir 12.500 8.000 7.000 3.000 1.500 10.000 500 20.000 1.500

Transaksi h
Pada tanggal 25 Juni 2015 SMK Negeri Jaya melakukan
pembayaran piutang usaha sebesar Rp. 1.500. transaksi ini
menyebabkan perusahaan memperoleh penerimaan uang tunai
sebesar Rp. 1.500 sehingga akan menyebabkan saldo kas
perusahaan mengalami penambahan sebesar Rp. 1.500 selain
menyebabkan penambahan pada saldo kas perusahaan, transaksi ini
juga menyebabkan berkurangnya saldo piutang usaha. Dari
transaksi ini maka persamaan akuntansi yang dapat di buat oleh
PT. Adiphaty Sentosa sebagai berikut;
Saldo Aset Kewajiban Ekuitas

Kas Bangu Tanah Kendaraan PiutangU Utang Utang Modal Laba ditahan

37
nan saha Bank Usaha saham
Awal 12.500 8.000 7.000 3.000 1.500 10.000 500 20.000 1.500
H 1.500 (1.500)

Akhir 14.000 8.000 7.000 3.000 0 10.000 500 20.000 1.500

Transaksi i
Pada tanggal 28 Juni 2015 PT. Adiphaty melakukan
pembagian dividen sebesar Rp 1.000. Transaksi ini dalam
pencatatan persamaan akuntansi dapat dibuat sebagai berikut;
Saldo Aset Kewajiban Ekuitas

Kas Banguna Tanah Kendaraan PiutangU Utang Utang Modal Laba


n saha Bank Usaha saham ditahan
Awal 14.000 8.000 7.000 3.000 0 10.000 500 20.000 1.500
I (1.000) (1.000)

Akhir 13.000 8.000 7.000 3.000 0 10.000 500 20.000 500

Pencatatan transaksi–transaksi yang dilakukan oleh PT.


Adiphaty Sentosa dalam satu periode di atas dapat diringkas ke
dalam bentuk persamaan akuntansi sebagai berikut;
Tanggal Aset Kewajiban Ekuitas
Transaks
i Kas Bangu Tanah Kenda Piutang Utang Utang Modal Laba ditahan
nan raan Usaha Bank Usaha saham
1/04/15 5.000 5.000

3/04/15 8.000 7.000 15.000

5/04/15 10.000 10.000

7/04/15 (1.000) 3.000 2.000

12/04/15 2.000 1.500 3.500

20/04/15 (1.500) (1.500)

21/04/15 (2.000) (2.000)

25/04/15 1.500 (1.500)

28/04/15 (1.000) (1.000)

Total 13.000 8.000 7.000 3.000 0 10.000 500 20.000 500

31.000 31.000

Dari persamaan akuntansi yang telah dijabarkan, terlihat


pada sisi aktiva ada perubahan pada saldo kas yang awalnya hanya
sebesar Rp. 5.000 pada awal bulan juni meningkat di akhir Juni

38
2015 menjadi Rp. 13.000 , dan perusahaan memiliki bangunan
yang bernilai Rp. 8.000 dan tanah yang bernilai Rp. 7.000 serta
kendaraan bernilai Rp. 3.000 sehingga Total Kekayaan (aset) yang
dimiliki perusahaan pada akhir bulan Juni 2015 adalah sebesar Rp.
31.000. Sedangkan kewajiban perusahaan pada sisi passiva
memiliki utang usaha sebesar Rp. 500, dan utang bank sebesar
Rp.10.000. Untuk ekuitas perusahaan pada akhir bulan Juni 2015
saldo modal sendiri adalah Rp. 20.000 dan laba ditahan sebesar Rp.
500 sehingga jika total kewajiban ditambah dengan total ekuitas
maka totalnya adalah Rp. 31.000.
Dari persamaan akuntansi yang telah dibuat pada
pembahasan sebelumnya selanjutnya dapat kita buat laporan
keuangan perusahaan yang terdiri atas laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas dan neraca untuk PT. Adiphaty Sentosa. Tujuan
dari pembuatan laporan keuangan ini adalah untuk menyajikan
informasi posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan–perubahan
lain dalam posisi keuangan. Informasi dari laporan keuangan dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan perusahaan atau aktivitas perusahaan kepada pihak–
pihak yang berkepentingan. Berikut ini adalah penyajian laporan
keuangan PT. Adiphaty Sentosa
PT. Adiphaty Sentosa
Laporan Laba Rugi
Untuk bulan yang berakhir pada 30 Juni 2015
Pendapatan Rp. 3.500
Beban Operasi;
Beban bensin Rp. 700
Beban servis mobil Rp. 500
Gaji tenaga kerja Rp. 800
Total Beban Operasi Rp. 2.000

(Rp. 2.000)
Laba Bersih Rp. 1.500

PT. Adiphaty Sentosa


Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan Yang Berakhir Pada 30 Juni 2015
Laba Ditahan Modal
Penyetoran modal Rp. 5.000

39
awal
Tambahan Modal Rp. 15.000
Laba Bersih Rp. 1.500
Dividen (Rp. 1.000)
Laba Ditahan Rp. 500 Rp. 20.000
Total Ekuitas Rp. 20.500

PT. Adiphaty Sentosa


Neraca
Untuk bulan yang berakhir pada 30 Juni 2015
Debit Kredit
Aset Kewajiban
Kas Rp. 13.000 Utang Bank Rp. 10.000
Bangunan Rp. 8.000 Utang Usaha Rp. 500
Tanah Rp. 7.000 Ekuitas
Kendaraan Rp. 3.000 Modal Rp. 20.000
Laba ditahan Rp. 500
Rp. 31.000 Rp. 31.000

SOAL LATIHAN

2.1 Jelaskan asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan


laporan akuntansi?
2.2 Jelaskan persamaan dasar Akuntansi dan pengertian atas
aset, kewajiban dan modal ?
2.3 Jelaskan tujuan dan urutan laporan keuangan berdasarkan
proses penyajian?
2.4 Jelaskan perbedaan antara piutang dan utang usaha?
2.5 Jelaskan tujuan dari catatan atas laporan keuangan?
2.6 Sebutkan dan jelaskan istilah–istilah yang sering muncul
dalam transaksi perusahaan?
2.7 Tn. Frank memulai usaha penjualan kalkulator pada bulan
April 2017. Transaksi yang terjadi selama bulan April
2017 adalah sebagai berikut:
1/4 Tn. Frank menyerahkan modal usaha sebesar Rp.
95.000
40
3/4 Membeli perlengkapan kantor sebesar Rp. 5.000
secara tunai
6/4 Menerima pesanan pengadaan kalkulator untuk
UD. Sukamaju senilai Rp. 10.000 secara tunai
20/4 Tn. Frank mengambil uang tunai untuk
kepentingan pribadi sebesar Rp. 7.000
22/4 Menerima pesanan kalkulator dari CV. Syukur
secara kredit sebesar Rp. 33.000
30/4 Membayar beban gaji sebesar Rp. 22.000
Buatlah persamaan akuntansi atas ilustrasi transaksi Tn.
Frank di bulan April 2017?
2.8 Pada tanggal 1 Januari 2016 Tn. Ode memulai usaha
jasanya sebagai seorang konsultan di bidang investasi
saham. Transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2016
adalah sebagai berikut;
1/01 Tn. Ode menyetorkan uang tunai sebesar Rp.
95.000.000 sebagai Modal awal usahanya
2/01 Tn. Ode membayar sewa kantor untuk bulan
januari sebesar Rp. 8.000.000
4/01 Membeli perlengkapan berupa alat tulis kantor
secara Kredit dengan harga Rp. 5.000.000
10/01 Melakukan pemasangan iklan di surat kabar
Nasional dengan biaya sebesar Rp. 500.000
dibayar tunai
13/01 Diterima uang sebesar Rp. 10.000.000 atas jasa
yang telah diberikan Tn. Ode kepada klien
16/01 Tn. Ode mengambil uang tunai sebesar Rp.
7.000.000 untuk kepentingan pribadi
17/01 Mendapat orderan jasa konsultansi kepada klien
dengan biaya konsultasi sebesar Rp. 33.000.000,
namun Tn. Ode belum menerima pembayarannya
19/01 Melakukan pembayaran utang atas pembelian
perlengkapan di tanggal 6 Januari yang lalu
26/01 Menerima pembayaran piutang dari klien atas
transaksi pada tanggal 17 Januari sebesar Rp.
20.000.000
31/01 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 5.000.000

41
Buatlah persamaan akuntansi atas transaksi tersebut?
2.9. Sebuah perusahaan konsultan bernama PT. Cendekia
Research yang didirikan oleh Imelda berlokasi di Ponorogo
yang didirikan pada awal Februari 2017. Selama bulan
Februari perusahaan konsultan tersebut melakukan sejumlah
transaksi. Staff akuntansi perusahaan menyusun ringkasan
transaksi selama bulan Februari dalam bentuk persamaan
akuntansi berikut ini:
Tangga Aset Kewajiban Ekuitas
l
Kas Bangu Tanah Kenda Piutang Utang Utang Modal Laba ditahan
nan raan Usaha Bank Usaha saham
1/04 15.000 5.000

3/04 8.000 7.000 15.000

5/04 110.000 10.000

7/04 (11.000) 3.000 2.000

12/04 12.000 1.500 3.500

20/04 (11.500) (1.500)

21/04 (12.000) (2.000)

25/04 11.500 (1.500)

28/04 (11.000) (1.000)

Berdasarkan ringkasan persamaan transaksi tersebut,


jelaskanlah hal–hal berikut ini:
a. Jelaskan transaksi–transaksi yang terjadi pada
setiap tanggal tersebut?
b. Berapakah total perolehan pendapatan usaha
perusahaan selama bulan Februari 2017?
c. Berapakah beban usaha yang timbul selama bulan
februari yang menjadi tanggung perusahaan?
d. Hitunglah perolehan laba usaha perusahaan
tersebut selama bulan februari 2017?

42
BAB III
AKUN DAN MANFAATNYA

A. Akun dan Transaksi Perusahaan


Semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan akan
berdampak pada laporan posisi keuangan perusahaan. Transaksi–
transaksi tersebut dapat menyebabkan perubahan berupa
penambahan atau pengurangan kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan. Setiap kali transaksi yang terjadi harus dibuat laporan
keuangannya, untuk mempermudah hal tersebut maka diperlukan
akun untuk membantu mencatat ratusan atau bahkan ribuan
transaksi yang terjadi di perusahaan. Dengan adanya akun maka
memudahkan bagian akuntansi untuk mengelompokkan transaksi-
transaksi yang terjadi pada perusahaan dalam periode tertentu.
Akun adalah alat atau formulir khusus yang digunakan
untuk mencatat transaksi–transaksi keuangan atau sumber daya
perusahan seperti aset, kewajiban, modal, penghasilan dan
beban. Tujuan dari pemakaian akun ini adalah untuk mencatat
data-data yang timbul dari adanya transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan untuk dijadikan dasar dalam penyusunan
laporan keuangan. Dengan menggunakan akun maka transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat dicatat dengan
cepat dan lengkap.

B. Penggolongan Akun
Akun dapat digolongkan menjadi dua golongan besar
yakni;
1. Akun Riil
Akun rill atau biasa dikenal dengan sebutan akun
neraca adalah akun–akun yang timbul dari transaksi-transaksi
perusahaan yang pada saat akhir periode pelaporannya berada
pada neraca. Akun–akun yang termasuk golongan akun riil
adalah akun aset (kekayaan), akun kewajiban (akun utang
usaha dan akun utang bank) dan akun ekuitas (akun modal dan
akun laba ditahan).
2. Akun Nominal

43
Akun nominal atau akun laba rugi adalah akun-akun
yang timbul dari transaksi–transaksi perusahaan yang pada
akhir periode dilaporkan ke dalam laporan laba rugi. Akun–
akun yang digolongkan dalan akun nominal adalah akun
pendapatan dan akun beban serta dividen

Aset

Neraca Kewajiban
(Riil)
Ekuitas
AKUN
Pendapatan
Rugi Laba
(Nominal)
Beban

Dividen

Gambar. 4.1. Penggolongan Akun

C. Karakteristik Akun
Sistem akuntansi dirancang untuk menunjukan perubahan
posisi keuangan perusahaan. Perubahan posisi keuangan berupa
kenaikan atau penurunan saldo dari masing-masing komponen
laporan keuangan. Perubahan posisi keuangan perusahaan ini harus
dicatat secara rinci dan terpisah untuk masing masing komponen
laporan keuangan.
Secara lebih rinci penggolongan akun tersebut adalah
sebagai berikut;
1. Akun Aset (Harta)
2. Akun Modal (Equity)
3. Akun Pendapatan (Income)
4. Akun Beban (Expense)
5. Dividen

44
Dari keenam golongan akun yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut, masing-masing memiliki saldo normal yang berbeda,
yaitu;
Saldo Normal Akun
Penggolongan Bertambah Berkurang Saldo
akun normal
Aset Debit Kredit Debit
Kewajiban Kredit Debit Kredit
Ekuitas Kredit Debit Kredit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Beban Debit Kredit Debit
Dividen Debit Kredit Debit

D. Kode Akun
Kode akun diperlukan agar dapat mempermudah
dalam melakukan pengelompokkan aku di dalam buku besar
nantinya. Dalam pemberian pengkodean pada akun, hal
penting yang perlu diperhatikan adalah pemberian kode harus
mudah di ingat, mudah digunakan dan diperluas tanpa
mengubah kode akun yang telah ada. Terdapat beberapa
system pengkodean akun, yakni sebagai berikut;
a. Sistem numerik
Sistem numerik adalah sistem pengkodean akun dengan
menggunakan angka. Pemberian angka harus berurutan agar
mudah diingat dan mudah dimengerti hubungannya dengan
akun lain. Dalam sitem pengkodean akun dengan sistem
numerik ada 2 jenis yakni, kode kelompok dan kode blok.
1) Kode Kelompok
Kode kelompok adalah sistem pemberian kode pada akun
dengan menggunakan angka di mana angka tersebut
mewakili kelompok, golongan serta jenis akun. Jika
menggunakan dua angka maka angka pertama mewakili
kelompok dan angka kedua mewakili jenis akun. Jika
menggunakan 3 angka maka angka pertama mewakili
kelompok, angka kedua mewakili golongan dan angka
ketiga mewakili jenis akun.

45
Perhatikan contoh berikut
a) Akun Aset (Harta)
Harta Lancar (Current Asset)
- Kas 1 1 1
- Piutang Dagang 1 1 2
- Kas Kecil 1 1 3
- Surat Berharga 1 1 4
- Perlengkapan 1 1 5
- Sewa dibayar dimuka 1 1 6
- Asuransi dibayar dimuka 1 1 7
Kelompok aset
Golongan Aset Lancar
Jenis Akun
Harta Tetap (Fixed Asset)
- Tanah 1 2 1
- Gedung/Bangunan 1 2 2
- Akumulasi Penyusutan Gedung 1 2 3
- Kendaraan 1 2 4
- Akumulasi Penyusutan Kendaraan 1 2 5
- Peralatan 1 2 6
- Akumulasi Penyusutan Peralatan 1 2 7
Aset Lain – Lain (Other Asset)
- Merek Dagang (Trade Mark) 1 3 1
- Goodwill 1 3 2
b) Akun Utang (Liabilities)
Utang Lancar (Current Liabilities)
- Utang Dagang 2 1 1
- Utang Pajak Penghasilan 2 1 2
- Utang Beban 2 1 3
Utang Jangka Panjang (Long Term Payable)
- Utang Bank (Bank Loan) 2 2 1
- Utang Hipotik (Mortgage Payable) 2 2 2
- Utang Obligasi (Bond Payable) 2 2 3
c) Akun Modal (Equity) 3 1 1
- Modal Saham Biasa (Common Stock) 3 1 2
- Modal Saham Preferen (Prefered Stock) 3 1 3
- Laba Ditahan (Retained Earnings) 3 1 4

46
d) Akun Pendapatan (Income)
Pendapatan Usaha (Operating Income) 4 1 1
- Penjualan (Sales) 4 1 2
- Retur Penjualan (Sales Return) 4 1 3
- Potongan Penjualan (Sales Discount) 4 1 4
Pendapatan diluar Usaha (Other Operating Income)
- Pendapatan Bunga (Interest Income) 4 2 1
- Laba Penjualan Aktiva 4 2 2
- Laba penjualan surat berharga 4 2 3
e) Akun Beban (Expense)
Beban Usaha
- Beban gaji/komisi 5 1 1
- Beban sewa (rent expense) 5 1 2
- Pembelian (purchase) 5 1 3
- Biaya angkut pembelian (freight in) 5 1 4
- Retur pembelian (purchase return) 5 1 5
- Potongan pembelian (purchase discount) 5
1 6
- Beban iklan (advertising expense) 5 1 7
- Beban perlengkapan (supplies expense) 5 1 8
- Beban listrik, air dan telepon 5 1 9
f) Dividen 6 1 1

2) Kode Blok
Pada sistem kode blok, pemberian kode akun hanya
dengan memberikan satu blok angka untuk setiap
kelompok akun.

Kelompok akun Nomor Kode


Akun–akun Aset 100 s.d 199
Akun–akun Kewajiban 200 s.d 299
Akun–akun Ekuitas 300 s.d 399
Akun–akun Pendapatan 400 s.d 499
Akun–akun Beban 500 s.d 599
Akun–akun Dividen 600 s.d 699

b. Sistem Desimal

47
Pemberian kode akun dengan menggunakan sepuluh
unit angka yakni dari 0 sampai dengan 9 disebut sistem
pengkoden akun dengan sistem desimal. Dimana masing–
masing angka menunjukan kelompok, golongan dan jenis
akun. Perhatikan contoh berikut;
1. aset
1.0. aset lancar
1.1. aset tetap
2. utang
2.1. utang usaha
2.2. utang bank
3. modal
4. pendapatan
5. beban
5.1. beban penjualan
5.2. beban gaji
5.3. beban iklam
5.4. beban sewa
6. Dividen

c. Sistem Mnemonik
Sistem mnemonik adalah sistem pemberian kode pada
akun dengan cara penggunaan simbol kelompok akun dan
singkatan huruf awal akun yang bersangkutan.
Nama Akun Kode
Aset
aset lancar AL
kas AL.K
piutang AL.P
Liabilitas Lancar L.L
utang usaha L.L. UU
d. Sistem kombinasi huruf dan angka
Pemberian kode akun dengan sistem kombinasi yakni
menggunakan huruf dan angka disebut pengkodean akun
dengsn sistem kombinasi. Pada sistem kombinasi huruf
mewakili kelompok akun, sedangkan angka mewakili
golongan dan jenis akun. Perhatikan contoh berikut;

48
Kas A 0 1
Piutang A 0 2
Perlengkapan A 0 3
Kendaraan A 1 1
Bangunan/gedung A 1 2
Kelompok akun
Golongan akun
Jenis akun
Utang usaha B 0 1
Utang bank B 1 1
Modal C 0 1
Pendapatan D 0 1
Beban gaji E 0 1
Beban iklan E 0 2
Beban sewa E 0 3
Beban telp, air dan listrik E 0 4
Dividen F 0 1

Berikut Contoh Nomor Kode Akun


1. Kode akun perusahaan dagang
Akun Neraca Akun Laporan Laba
Rugi
100 Aktiva 400 Pendapatan
110 Kas 410 Penjualan
111 Wesel Tagih 411 Retur Dan Potongan
112 Piutang Usaha Penjualan
113 Piutang Bunga 412 Diskon Penjualan
115 Persediaan Barang 500 Biaya Dan Beban
Dagang 510 Harga Pokok
116 Perlengkapan Kantor Penjualan
117 Ansuransi Dibayar 520 Beban Gaji Poko
Dimuka 521 Beban Iklan
120 Tanah 522 Beban Penyusutan
123 Peralatan Toko Peralatan Took
124 Akutansi Penyusunan 523 Beban Pengiriman
Peralatan Toko 529 Beban Penjualan
125 Peralatan Kantor Rupa-Rupa
126 Akutansi penyusutan 530 Beban Gaji Kantor
peralatan kantor 531 Beban Sewa
200 Kewajiban 532 Beban Penyusutan

49
210 Utang Usaha Peralatan Kantor
211 Utang Gaji 534 Beban Perlengkapan
212 Sewa Diterima Dimuka Kantor
215 Wesel Bayar 539 Beban Administrasi
300 Ekuitas Pemilik Rupa-Rupa
310 Modal Tn.... 600 Pendapatan lain-
311 Penarikan Tn.... Lain
321 Ikhtisar Laba Rugi 610 Pendapatan sewa
611 Pendapatan bunga
700 Beban lain-lain
710 Beban Bunga

2. Kode Akun Perusahaan Manufaktur


Aktiva Lancar Biaya –Biata Pabrik
110 Kas 500 Pembelian Bahan
112 Bank Baku
113 Surat-Surat Berharga 501 Biaya Buruh
114 Wesel Tagih Langsung
115 Piutang Dagang 502 Biaya Bahan
116 Persediaan Bahan Baku Pembantu
117 Persediaan Barang Jadi 503 Biaya Buruh Tdk
118 Biaya Dibayar Dimuka Langsung
504 Biaya Gaji-Pabrik
Investasi Jangka Panjang 505 Biaya Listrik, Air
120 Investasi Jangka Panjang Dan Telepon
506 B. Perlengkapan
Aktiva Tetap Pabrik
130 Tanah 507 B. Pemeliharaan
131 Bangunan Dan Perbaikan
132 Ak. Peny. Bagunan 508 Biaya Ansuransi-
133 Mesin-Mesin Pabrik
134 Ak. Peny. Mesin 509 B. Penyusutan-
135 Kendaraan Pabrik
136 Ak.Peny.Kendaraan 510 B. Amortisasi-
137 Peralatan Pabrik
138 Ak. Peny. Peralatan 599 B. Pabrik Kase
Lain-Lain
Aktiva Tak Berwujud
140 Aktiva Tak Berwujud Biaya Penjualan
610 Gaji & Upah Bag.
Kewajiban Lancar Penjualan
210 Wesel Bayar 611 B. List, Air & Telp.
211 Utang Dagang Penj
212 Kredit Modal Kerja 612 B. Perlengkapan

50
213 Utang Biaya Bag. Penj
613 B. Pemeliharaan &
Kewajiban Jangka Panjang Perbaikan Bag. Penj
220 Kredit Investigasi 614 B. Asuransi Bag. Penj
615 B. Penyusutan Bag. Penj
Modal 616 B. Amortitas Bag. Penj
310 Modal 617 B. Iklan Dan Promosi
311 Saham biasa 618 Biaya Pengiriman
312 Laba ditahan 619 B. Penjualan Lain-Lain

Pendapatan dan Harga Pokok Biaya Administrasi Dan


Produksi Umum
410 Penjualan 620 Gaji Bag. Adm & Umum
421 Harga Pokok Penjualan 621 B. List, Air & Telp Bag.
422 Ikhtisar Rugi/ Laba Adm & Umum
430 Pendapatan lain-lain 622 B. Perlengkapan Bag.
Adm & Umum
623 B. Pemeliharaan &
Perbaikan Bag. Adm &
Umum
624 B. Asuransi Bag. Adm &
Umum
625 B. Peny. Bag. Amd &
Umum
626 B. Amortisasi Bag. Amd
& Umum
628 B. Adm & Umum Lain-
Lain

Biaya Lain-Lain
631 Biaya Bunga

51
E. Bentuk - Bentuk Akun
Secara umum akun dapat berupa tabel yang dibagi menjadi
dua sisi yakni sisi debit pada bagian kanan dan sisi kredit pada
bagian kiri.
Akun T
Akun yang paling sederhana dan sering kita temui dan
digunakan dalam mekanisme belajar akuntansi di sekolah
adalah akun T. Akun T terdiri atas dua sisi kredit di bagian
kanan dan sisi kredit di bagian kiri. Secara sederhana dapat
digambarkan sebagai berikut;

Nama Akun
Sisi debit Sisi kredit

Akun Dua Kolom


Disebut akun dua kolom karena pada dasarnya akun
ini dibagi atas dua bagian besar yakni bagian debit dan bagian
kredit. Pada kolom debit terdiri dari kolom tanggal, kolom
keterangan, kolom referensi dan kolom debit. Begitu pula pada
kolom kredit terdiri atas kolom tanggal, kolom keterangan,
kolom referensi dan kolom kredit. Untuk lebih jelasnya
perhatikan akun dua kolom berikut ini;
Nama Akun : No. Akun:
Tgl Ket. Ref Debit Tgl Ket. Ref Debit

Dalam pengisian akun dua kolom maka yang perlu


diperhatikan adalah pada kolom tanggal diisikan berdasarkan
tanggal terjadinya transaksi. Pada kolom keterangan diisikan oleh
keterangan yang diperlukan untuk memperjelas pencatatan
transaksi ke dalam akun tersebut. Pada kolom referensi diisi
dengan nomor atau halaman jurnal umum yang menjadi dasar
pencatatan akun tersebut. Pada kolom debit diisikan jumlah

52
nominal yang timbul dari transaksi tersebut. Demikian pula
pengisian kolom pada sisi debit. Sebagai contoh pengisian akun
dua kolom, perhatikan akun dua kolom berikut;

Nama Akun : No. Akun:


Tgl Ket. Ref Debit Tgl Ket. Ref Debit
2016
01 mei Setoran 1 500 05 Beli 1 150
modal mei mobil
05 mei Pinjaman 1 200 07 Beban 1 20
bank mei usaha
10 mei Pendapatan 2 50 15 Bayar 1 80
jasa mei utang
Total debit 750 Total kredit 250

Akun Empat Kolom


Akun empat kolom terdiri atas empat bagian yakni
kolom tanggal, kolom keterangan, kolom debit dan kredit.
Pada akun empat kolom juga ada kolom saldo yang terdiri atas
kolom debit dan kolom kredit. Fungsi kolom saldo ini adalah
untuk mengetahui nominal saldo debit dan kredit yang akan
selalu berubah setiap ada pengisian transaksi pada akun
tersebut. Dengan adanya kolom saldo pada akun empat kolom
ini menyebabkan saldo akun dapat diketahui setiap dibutuhkan
pada setiap tanggal transaksinya, sebab bentuk akun empat
kolom ini mengharuskan kita untuk menghitung saldo pada
setiap tanggal transaksi. Berikut adalah bentuk dan pengisian
akun empat kolom;
Nama Akun; No. Akun;
Saldo
Tgl Ket Ref Debit kredit debit kredi
t
2016
01 Setoran 1 500 500
mei modal

53
F. Pedoman Pengisian Akun
Pedoman pencatatan transaksi transaksi yang terjadi dalam
aktivitas perusahaan adalah dengan mengikuti peraturan sebagai
berikut;
Aset
Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan perusahaan
menggunakan atau menginvestasikan kekayaan tersebut untuk
mencapai tujuan perusahaan, maka kekayaan tersebut disebut aset.
Perusahaan yang tidak memiliki aset maka tidak dapat
melaksanakan kegiatan operasionalnya, sehingga perusahaan wajib
memiliki aset agar dapat dapat beroperasi dan menjalankan
usahanya. Dalam perusahaan dikenal aset lancar dan aset tetap,
aset lancar adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
dapat diubah menjadi uang dalam kurun waktu kurang dari setahun
sejak disusunnya laporan keuangan perusahaan. Sedangkan aset
tetap kekayaan yang berwujud maupun tidak berwujud yang
dimiliki oleh perusahaan yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan jangka panjang (lebih dari satu tahun)
sejak disusunnya laporan keuangan perusahaan.
Jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan satu dengan
perusahaan lainnya berbeda. Dalam perspektif akuntansi aset
digolongkan menjadi beberapa golongan dan setiap golongan
terdiri atas beberapa jenis aset perusahaan, yakni;
Aset/Harta Lancar (Current Asset)
- Kas (Cash)
- Piutang Dagang (Account Receivable)
- Perlengkapan (Suppliers)
- Sewa di bayar dimuka (Repaid Rent)
- Asuransi dibayar dimuka (Prepaid Insurance)
Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
- Investasi saham (Investment Stock)
- Investasi Obligasi (Investment Bond)
Harta Tetap (Fixed Asset)
- Tanah (Land)
- Gedung/ Bangunan (Building at Cost)
- Akumulasi Penyusutan Gedung (Building Accumulation
Depreation)

54
- Kendaraan (Vehicle at cost)
- Akumulasi Penyusutan Kendaraan (Vehicle Accumulation
Depreation)
- Peralatan (Equipment at Cost)
- Akumulasi Penyusutan Peralatan (Equipment
Accumulation Depreation)
Setiap akun dari kelompok aset yang timbul dari
transaksi yang telah terjadi menimbulkan penambahan saldo
aset maka harus dicatat di sisi debit. Pencatatan di sisi debit
menunjukan adanya informasi penambahan saldo aset tersebut
dan sebaliknya jika dari transaksi yang telah terjadi
menimbulkan pengurangan saldo aset maka harus dicatat di
sisi kredit.
Kas Piutang
Debit Kredit Debit Kredit
+ - + -

Perlengkapan Peralatan
Debit Kredit Debit Kredit
+ - + -

Sewa di bayar dimuka Bangunan


Debit Kredit Debit Kredit
+ - + -

Akumulasi Penyusutan Investasi Sekuritas


Debit Kredit Debit Kredit
- + + -

Tanah Kendaraan
Debit Kredit Debit Kredit
+ - + -

55
Liabilitas/Utang
Utang adalah kewajiban perusahaan untuk melakukan
pembayaran dengan sejumlah uang kepada pihak kreditur atau
pihak pemberi pinjaman akibat telah terjadinya transaksi di masa
lalu. Terdapat dua jenis utang, yakni utang jangka pendek dan
utang jangka panjang. Utang jangka pendek adalah kewajiban
perusahaan untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain atau
kreditur dengan masa jatuh tempo pembayaran kurang dari satu
periode akuntansi atau kurang dari satu tahun sejak disusunnya
laporan keuangan perusahaan. Sedangkan utang jangka panjang
adalah kewajiban perusahaan untuk membayar sejumlah uang
kepada pihak kreditur atau pihak lain akibat telah terjadinya
transaksi di masa lalu di mana jatuh tempo pembayarannya lebih
dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.
Dalam perspektif akuntansi, utang yang dimiliki oleh
perusahaan dikelompokkan menjadi dua golongan di mana setiap
golongan utang terdiri atas beberapa jenis utang, yakni sebagai
berikut;
Akun Utang (Liabilities)
Utang Lancar (Current Liabilities)
- Utang Dagang (Account Payable)
- Utang Pajak Penghasilan (Income Tax Payable)
- Utang Beban (Expense Payable)
Utang Jangka Panjang (Long Term Payable)
- Utang Bank (Bank Loan)
- Utang Hipotik (Mortgage Payable)
- Utang Obligasi (Bond Payable)
Utang atau liabilitas memiliki saldo normal di sisi
kredit. Sehingga jika terjadi transaksi pembelian yang
dilakukan secara kredit maka pencatatan dilakukan di sisi
kredit sebab sifatnya menambah saldo utang perusahaan.
Sebaliknya jika terjadi transaksi pembayaran utang maka
pencatatannya dilakukan di sisi debit karena pembayaran utang
sifatnya mengurangi utang perusahaan.

56
Utang Bank Utang Usaha
Debit Kredit Debit Kredit
- + - +

Ekuitas
Ekuitas adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik
perusahaan atau pemegang saham perusahaan. Ekuitas merupakan
salah satu sumber aset yang dimiliki oleh perusahaan dari pemilik
perusahaan dan dari akumulasi perolehan laba selama beberapa
tahun.
Dalam perspektif akuntansi ekuitas terdiri atas beberapa
jenis, yakni;
- Modal Saham
- Laba Ditahan
Ekuitas memiliki saldo normal di sisi kredit. Sehingga jika
terjadi transaksi yang menyebabkan bertambahnya saldo ekuitas
maka harus dicatat pada sisi kredit, dan sebaliknya jika transaksi
yang terjadi menyebabkan berkurangnya saldo ekuitas maka
dicatat di sisi debit.

Modal Laba ditahan


Debit Kredit Debit Kredit
- + - +

Pendapatan
Pendapatan adalah hasil dari penjualan produk perusahaan
yang menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah aset perusahaan.
Jumlah pendapatan ditentukan oleh bidang usaha yang digeluti
oleh perusahaan. Semakin banyak bidang usaha yang digeluti maka
akan semakin banyak pula jenis pendapatan yang akan diperoleh
perusahaan.
Beberapa jenis pendapatan dalam perspektif akuntansi
adalah sebagai berikut;
Akun Pendapatan (Income)
Pendapatan Usaha (Operating Income)

57
- Penjualan (Sales)
- Retur Penjualan (Sales return)
- Potongan Penjualan (Sales Discount)
Pendapatan di Luar Usaha (Other Operating Income)
- Pendapatan Bunga (Interest Income)
- Laba Penjualan Aktiva (Gain on sale fixed asset)
- Laba penjualan surat berharga (Gain on sale marketable
securities)
Pendapatan memiliki saldo normal di sisi kredit. Sehingga
setiap transaksi yang menimbulkan pertambahan saldo
pendapatan harus dicatat disisi kredit sedangkan transaksi yang
dapat mengurangi saldo pendapatan harus dicatat disisi debit.

Pendapatan
Debit Kredit
- +

Beban Usaha
Beban usaha adalah biaya yang dikeluarkan atau
pengorbanan ekonomis perusahaan demi memperoleh pendapatan.
Beban usaha digolongkan menjadi dua golongan dan setiap
golongan terdiri atas beberpa jenis beban usaha, yakni;
Beban pemasaran
- Beban iklan
- Beban transportasi
- Komisi wiraniaga

Beban Administrasi & umum


- Beban listrik
- Beban telepon
- Beban air
- Beban internet
- Gaji pegawai
- Beban penyusustan aset tetap

58
Beban usaha memiliki saldo normal di sisi debit. Sehingga
setiap transaksi yang menimbulkan penambahan jumlah saldo
beban usaha harus dicatat di sisi debit. Dan sebaliknya jika
transaksi tersebut menyebabkan pengurangan saldo beban usaha
maka harus dicatat di sisi kredit.

Beban Usaha
Debit Kredit
+ -

Dividen
Dividen adalah kewajiban perusahaan untuk memberikan
imbalan kepada pemegang saham karena telah menginvestasikan
dananya ke dalam perusahaan.
Dividen memiliki saldo normal di sisi debit sehingga setiap
transaksi yang menimbulkan penambahan jumlah saldo dividen
harus dicatat di sisi debit sedangkan transaksi yang menimbulkan
pengurangan saldo dividen harus dicatat di sisi kredit.

Dividen
Debit Kredit
+ -

59
Contoh Latihan

Pada tanggal 1 November 2017 Adi mendirikan


perusahaan servis komputer yang di beri nama Adiphaty Servis.
Berikut ini adalah sejumlah transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan adiphaty servis selama bulan November 2017;
1/11 menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 15.000
sebagai setoran modal awal
3/11 membeli sebidang tanah sebesar Rp. 10.000
secara tunai
5/11 membeli perlengkapan komputer sebesar Rp.
1.350 secara kredit
16/11 mendapat orderan servis komputer sebesar Rp.
4.000 dari UD. Maju yang dibayar secara tunai
18/11 membayar beban gaji sebesar Rp. 2.125, beban
sewa Rp. 800, beban listrik Rp. 450 dan beban lain
– lain sebesar Rp. 275
22/11 mendapat orderan servis dari klien sebesar Rp.
3.500 dibayar secara kredit
24/11 membayar utang usaha pada tanggal 5 November
sebesar Rp. 950
28/11 Tn. Adi mengambil uang sebesar Rp. 2.000 untuk
kepentingan pribadi
Catatlah transaksi–transaksi di atas ke dalam akun-akun
yang sesuai?

Jawab
1/11 menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 15.000 sebagai
setoran modal awal
Dari transaksi pada tanggal 1/11 tersebut dapat diketahui
bahwa ada dua akun yang muncul yakni akun kas dan akun modal.
Akun kas timbul disebabkan adanya penyerahan uang tunai. Akun
kas hanya timbul pada transaksi–transaksi yang berkaitan dengan
uang tunai, seperti pembelian atau penjualan menggunakan uang
tunai maupun penyerahan uang tunai, sedangkan akun modal
muncul disebabkan oleh penyerahan dari uang tunai tersebut

60
dimaksudkan sebagai modal usaha maka akan timbullah akun
modal pada transaksi tersebut sehingga dapat dijabarkan ke dalam
akun sebagai berikut;

Akun Kas
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
01 /11 Setoran Rp. 15.000 Rp.15.000
modal

Akun Modal
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
01 /11 Setoran Rp. 15.000 Rp. 15.000
modal

3/11 membeli sebidang tanah sebesar Rp. 10.000 secara


tunai
Pada transaksi tanggal 3/11 diketahui bahwa perusahaan
membeli sebidang tanah maka tentu saja transaksi tersebut
memunculkan akun tanah, karena pembelian tanah tersebut
dilakukan dengan pembayaran tunai maka mucul pula akun kas.
Sehingga akun dari transaksi tanggal 3/11 adalah sebagai berikut;
Akun Kas
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
1/11 Setoran Rp. Rp. 15.000
modal 15.000
3/11 Beli Rp. 10.000 Rp. 5.000
tanah

61
Akun Tanah
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
3 /11 Beli Rp. 10.000 Rp. 10.000
tanah

5/11 membeli perlengkapan komputer sebesar Rp. 1.350


secara kredit
Pada transaksi tanggal 5/11 pembelian perlengkapan tidak
menggunakan uang tunai melainkan secara kredit sehingga
menyebabkan perusahaan memiliki utang. Sehingga dapat
dijabarkan bahwa akun yang muncul dari transaksi tersebut adalah
akun perlengkapan dan akun utang usaha.
Akun Perlengkapan
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit kredit
2016
3 /11 Beli Rp. 1.350 Rp. 1.350
Perlengk
apan

Akun Utang usaha


Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit kredit
2016
3 /11 Beli Rp. 1.350 Rp. 1.350
Perlengk
apan

16/11 mendapat orderan servis komputer sebesar Rp. 4.000


dari UD. Maju yang dibayar secara tunai
Dari transaksi tanggal 16/11 dapat diketahui bahwa
perusahaan memperoleh pendapatan atas jasa servis komputer dan
memperoleh pembayaran tunai sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa dari transaksi tersebut ada dua akun yang muncul yakni
akun pendapatan (timbul dari transaksi mendapat orderan servis
komputer) dan akun kas (karena orderan servis tersebut di bayar

62
tunai). Sehingga dari transaksi tersebut dapat dijabarkan ke dalam
akun sebagai berikut;

Akun Kas
Saldo
Tgl Ket Re Debit Kredit Debit Kredit
f
2016
1/11 Setoran Rp. 15.000 Rp. 15.000
modal
3/11 Beli Rp. 10.000 Rp. 5.000
tanah
16/11 Mendap Rp. 4.000 Rp. 9.000
at
orderan

Akun Pendapatan
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
16/11 Mendapa Rp. 4.000 Rp. 4.000
t orderan

18/11 membayar beban gaji sebesar Rp. 2.125, beban sewa


Rp. 800, beban listrik Rp. 450 dan beban lain – lain
sebesar Rp. 275
Transaksi pembayaran beban maka memunculkan akun kas
dan akun–akun beban yang muncul dalam transaksi pada tanggal
18/11. Yang dapat dijabarkan ke dalam akun sebagai berikut;
Akun Kas
Saldo
Tgl Ket Re Debit Kredit Debit Kredit
f
2016
1/11 Setoran Rp. 15.000 Rp. 15.000
modal
3/11 Beli Rp. 10.000 Rp. 5.000
tanah
16/11 Mendap Rp. 4.000 Rp. 9.000
at

63
orderan

18/11 Beban Rp. 2.125 Rp. 6.875


gaji
Beban Rp. 800 Rp. 6.075
Sewa
Beban Rp. 450 Rp. 5.625
listrik
Beban Rp. 275 Rp. 5.350
lain –
lain

Akun Beban Gaji


Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
3 /11 Bayar Rp. 2.125 Rp. 2.125
Gaji

Akun Beban Sewa


Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
3 /11 Bayar Rp. 800 Rp. 800
Sewa

Akun Beban Listrik


Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
3 /11 Bayar Rp. 450 Rp. 450
listrik

64
Akun Beban Lain lain
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
3 /11 Bayar Rp. 275 Rp. 275
Gaji

22/11 mendapat orderan servis dari klien sebesar 3.500 di


bayar secara kredit
Perusahaan mendapat orderan servis artinya ada
pendapatan dari transaksi ini, dengan pembayaran secara kredit
artinya perusahaan tidak menerima uang tunai, pendapatan yang
tidak dibayar tunai maka akan memunculkan akun piutang.
Akun Pendapatan
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
16/11 Dapat Rp. 4.000 Rp. 4.000
Orderan
22/11 Dapat Rp. 3.500 Rp. 7.500
orderan

Akun Piutang
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
22/11 Dapat Rp. 3.500 Rp. 3.500
orderan

24/11 membayar utang usaha pada tanggal 5 November


sebesar Rp. 950
Pada transaksi ini perusahaan membayar utang maka akan
memunculkan akun utang usaha, aktivitas membayar utang maka
perusahaan akan mengeluarkan uang tunai untuk membayar utang
usaha tersebut, karena mengeluarkan uang tunai maka akan
memunculkan akun kas yang ditampilkan sebagai berikut;

65
Akun Kas
Saldo
Tgl Ket Re Debit Kredit Debit Kredit
f
2016
1/11 Setoran Rp. 15.000 Rp. 15.000
modal
3/11 Beli Rp. 10.000 Rp. 5.000
tanah
16/11 Mendap Rp. 4.000 Rp. 9.000
at
orderan

18/11 Beban Rp. 2.125 Rp. 6.875


gaji
Beban Rp. 800 Rp. 6.075
Sewa
Beban Rp. 450 Rp. 5.625
listrik
Beban Rp. 275 Rp. 5.350
lain –
lain
24/11 Bayar Rp. 950 Rp. 4.400
utang

Akun Utang usaha


Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit kredit
2016
3 /11 Beli Rp. 1.350 Rp. 1.350
Perlengk
apan
24/11 Membay Rp. 950 Rp. 400
ar utang

66
28/11 Tn. Adi mengambil uang sebesar Rp. 2.000 untuk
kepentingan pribadi
Pengambilan pribadi akan memunculkan akun prive dan
karena dari adanya aktivitas pengambilan uang tersebut maka
perusahaan harus mengeluarkan uang tunai maka transaksi ini juga
memunculkan akun kas.
Akun Kas
Saldo
Tgl Ket Re Debit Kredit Debit Kredit
f
2016
1/11 Setoran Rp. 15.000 Rp. 15.000
modal
3/11 Beli Rp. 10.000 Rp. 5.000
tanah
16/11 Mendap Rp. 4.000 Rp. 9.000
at
orderan
18/11 Beban Rp. 2.125 Rp. 6.875
gaji
Beban Rp. 800 Rp. 6.075
Sewa
Beban Rp. 450 Rp. 5.625
listrik
Beban Rp. 275 Rp. 5.350
lain –
lain
24 Bayar Rp. 950 Rp. 4.400
utang
28 Prive Rp. 2.000 Rp. 2.400

Akun Prive
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit debit Kredi
t
2016
3 /11 Pengamb Rp. 2.000 Rp. 2.000
ilan
pribadi

67
SOAL LATIHAN

3.1 Dari akun – akun dibawah ini, kelompokkanlah kedalam


kelompok akun aktiva, kelompok akun modal, kelompok
akun kewajiban, kelompok akun beban dan kelompok akun
pendapatan :
a. Utang usaha
b. Beban gaji
c. Akumulasi penyusutan kendaraan
d. Piutang
e. Investasi saham
f. Modal usaha
g. Beban serba – serbi
h. Kas
i. Laba di tahan
j. Dividen
k. Pendapatan bunga
l. Kendaraan
m. Utang gaji

3.2 Pada tgl 1 november 2014 adi mendirikan sebuah


perusahaan servis komputer yang di beri nama Adiphaty
Komputer. Berikut ini adalah transaksi yg terjadi selama
november 2014 :
Tanggal 1 Adi menyetorkan uang milik pribadinya sebagai
setoran modal usaha sebesar Rp.15.000
Tanggal 2 Perusahaan membeli sebidang tanah secara tunai
seharga Rp.10.000
Tanggal 15 Membeli perlengkapan komputer secara kredit
sebesar Rp.1.350
Tanggal 18 Memperoleh orderan servis komputer dari
pelanggan dan menerima bayaran secara tunai
sebesar Rp. 4.000
Tanggal 25 Membayar beban gaji Rp. 2.125, beban sewa Rp
800, beban listrik Rp. 450 dan beban macam –
macam Rp. 275

68
Tanggal 26 Menyelesaikan perbaikan komputer dari bapak Sri
Hartono namunbiaya servis sebesar Rp. 3.500
dibayar secara kredit
Tanggal 28 Membayar utang usaha sebesar Rp. 950
Tanggal29 Adi mengambil uang untuk keperluan pribadi
sebesar Rp. 2.000
Tugas yang diminta, lakukanlah pencatatan atas transaksi -
transaksi di atas ke dalam akun yang sesuai?

3.3 Tn. Fery mendirikan perusahaan jasa yang dibery nama PT.
Celebes Travel, diawal bulan oktober 2016 menyerahkan uang
tunai sebesar Rp. 128.000.000 sebagai modal awal bagi
perusahaannya. Masukkanlah tiap tiap transaksi berikut ini
kedalam akun - akunya. Selanjutnya susunlah neraca saldo
bulan Oktober 2016.
10 Oktober Tn. Fery melalui PT. Celebes travel
melakukan pembelian kendaraan sebesar Rp.
64.000.000 secara tunai
18 Oktober Membeli bangunan dari PT. Adiphaty sebesar
RP. 76.000.000, dari jumlah tersebut telah
dibayar tunai sebesar 22.000.000, sisanya akan
dibayarkan setelah 3 bulan
24 Oktober Membeli peralatan kantor sebanyak Rp.
16.400.000, dari jumlah tersebut sebesar
4.100.000 tekah dibayar tunai sedangkan
sisanya akan di bayarkan 30 hari kemudian
28 Oktober Membayar gaji karyawan sebesar Rp.
6.400.000.

3.4. Ny. Imelda baru saja mendirikan sebuah perusahaan


market digital yang diberi nama ZIG ZAG . Berikut ini adalah
transaksi – transaksi dari perusahaan ZIG ZAG selama bulan
Mei 2017.
1 Mei Ny. Imelda menyerahkan uang tunai sebagai
setoran modal awal usahanya sebesar Rp.
100.000.000, serta menyerahkan Sebidang tanah

69
beserta bangunanya yang masing – masing
bernilai Rp. 200.000.000 dan Rp. 250.000.000
2 Mei Membayar biaya pemasangan iklan di surat
kabar nasional sebesar Rp. 750.000
5 Mei Menerima Pendapatan jasa sebesar Rp.
1.400.000 dari Tn. Frank secara tunai
8 Mei membayar premi asuransi di muka sebesar Rp.
6.000.000
10 Mei Membeli seperangkat komputer sebesar Rp.
3.000.000 secara kredit
17 Mei Membayar Biaya listrik, air dan telepon sebesar
Rp. 800.000
20 Mei Memperoleh Pendapatan Jasa dari PT. Celebes
Travel sebesar Rp. 2.100.000
22 Mei Menerima Orderan mengiklankan secara online
produk PT. Mobil Kita sebesar 1.300.000 secara
kredit
23 Mei Membayar utang usaha yang dilakukan pada
tanggal 10 mei 2017 sebesar Rp. 2.000.000
26 Mei Menerima Pendapatan jasa dari Tn. Riawan
secara tunai sebesar Rp. 2.600.000
27 Mei Membayar gaji karyawan sebesar 1.100.000
28 Mei Menerima pelunasan utang PT. Mobil kita
31 Mei Imelda mengambil uang tunai sebesar 1.500.000
untuk kepentingan pribadi
Diminta :
a. Buatlah akun Kas, Piutang, Asuransi dibayar dimuka,
peralatan, utang usaha, modal, pendapatan, beban serta
prive
b. Buatlah neraca saldo per 31 Mei 2017

BAB IV
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA:
PENJURNALAN

A. Jurnal

70
Alat yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi
perusahaan yang dilakukan berdasarkan urutan waktu terjadinya
transaksi disebut dengan jurnal. Seluruh transaksi yang dilakukan
didalam aktivitas perusahaan harus dicatat kedalam jurnal sebelum
dimasukkan kedalam buku besar.
Terdapat dua jenis bentuk jurnal yakni jurnal umum dan
jurnal khusus. Jurnal umum merupakan jenis yang paling
sederhana dalam transaksi akuntansi. Dipergunakan bila tidak ada
jurnal khusus untuk mencatat transaksi, biasanya bila ada transaksi
yang jarang terjadi. Sedangkan jurnal khusus untuk mencatat
transaksi khusus yang bersifat sama.
Jurnal Umum
Berikut ini bentuk dari jurnal umum.
Tanggal Keterangan/akun Ref Debit kredit

Komponen Jurnal Umum:


1. Halaman jurnal:
Terkadang halaman pada jurnal lebih dari satu halaman,
hal ini disebabkan oleh jumlah transaksi yang dilakukan
oleh perusahan jumlahnya banyak, sehingga transaksi –
transaksi keuangan tersebut tidak cukup jika hanya dicatat
kedalam satu halaman jurnal saja.
2. Kolom Tanggal:
Kolom tanggal pada jurnal diisikan oleh tanggal terjadi
transaksi berdasarkan kronologis waktu transaksinya.
3. Kolom keterangan/akun:
Kolom keterangan atau kolom akun diisi dengan nama –
nama akun yang timbul dari pencatatan transaksi keuangan
dengan meletakkan posisi akun tersebut di debit atau kredit
berdasarkan terjadinya transaksi. Letak akun yang didebit
harus terlebih dahulu di tulis di bandingkan akun yang di
kredit. Letak akun kredit tidak boleh sejajar dengan akun
yang didebit tetapi letaknya harus agak kekanan sedikit.
Dan mencantumkan keterangan transaksi secara singkat di
bawah akun – akun tersebut.
71
4. Kolom referensi
Berisikan nomor kode akun sebagai tempat
pemindahbukuan atas data tersebut. Kolom ref diisi saat
data dari jurnal akan dipindahkan ke buku besar.
5. Kolom debit
Diisi nominal dari akun yang di debit sesuai dengan
transaksi keuangan yang telah dicatat dan akunnya di
debit, maka nominal pada akun yang didebit tersebut juga
harus diletakkan di kolom debit.
6. Kolom kredit
Diisikan nominal dari transaksi keuangan yang telah
terjadi dan akunnya dikredit, sehingga nominalnya pun
harus diletakkan di kredit.

Contoh jurnal Umum:


Transaksi yang terjadi selama bulan januari 2016 untuk PT.
Adiphaty Cendekia sebagai berikut:
Jan. 2 Tn. Adiphaty menginvestasikan uang sebesar Rp.
5.000.000,- dan sebuah kendaraan seharga Rp.
15.000.000,- untuk mendirikan PT. Adiphaty Cendekia
Jan. 3 Dibeli perlengkapan tunai seharga Rp. 150.000,-
Jan. 4 Dibeli peralatan seharga Rp. 4.000.000,- diantaranya
dibayar tunai sebesar Rp. 500.000,- sisanya dibayar 3
bulan kemudian
Jan. 5 Dibayar dimuka sewa ruang kursus sebesar Rp.
600.000,- untuk masa 1 tahun
Jan. 8 Dibayar rekening listrik, air dan telepon untuk bulan
januari sebesar Rp. 125.000,-
Jan. 10 Diterima pendapatan kursus sebesar Rp. 1.500.000,-
Jan. 14 Dibayar biaya pemasangan iklan pada harian Republika
sebesar Rp. 150.000,- untu 6 kali penerbitan mingguan
Jan. 16 Dibayar premi asuransi sebesar Rp. 120.000,-
Jan. 20 Difakturkan tagihan pada indotex sebagai biaya
pendidikan karyawan yang telah diselesaikan sebesar Rp.
2.500.000,-
Jan. 21 Ditutup pinjaman dari BNI sebesar Rp. 5.000.000,-

72
Jan. 25 Diambil uang tunai sebesar Rp. 500.000,- untuk
keperluan pribadi pemilik
Jan. 27 Dibayar biaya lain-lain sebesar Rp. 50.000,-
Jan. 29 Dibayar gaji karyawan bulan januari sebesar Rp.
600.000,-
Jan. 30 Dibayar angsuran utang tas pembelian peralatan sebesar
Rp. 500.000,-

Dari informasi transaksi tersebut kemudia kita masukkan


ke jurnal umum menjadi seperti berikut;

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


200x 2 Kas 5,000,000
Jan. Kendaraan 15,000,000
Modal Sungkono 20,000,000
3 Perlengkapan 150,000
Kas 150,000
4 Peralatan 4,000,000
Kas 500,000
Utang Usaha 3,500,000
5 Sewa bayar dimuka 600,000
Kas 600,000
Beban listrik, air dan
8 125,000
telepon
Kas 125,000
10 Kas 1,500,000
Pendapatan kursus 1,500,000
14 Iklan dibayar dimuka 150,000
Kas 150,000
16 Bebas Asuransi 120,000
Kas 120,000
20 Piutang Usaha 2,500,000
Pendapatan kursus 2,500,000
21 Kas 5,000,000
Utang bank 5,000,000
25 Prive Sungkono 500,000

73
Kas 500,000
27 Beban lain-lain 50,000
Kas 50,000
29 Beban gaji 600,000
Kas 600,000
30 Utang Usaha 500,000
Kas 500,000

Jurnal Khusus
Kalau perusahaan tersebut kecil dan jumlah transaksi
serta jenis transaksi keuangannya sedikit, maka dapat dicatat
dalam buku harian yaitu jurnal umum. Tapi ada perusahaan
besar jumlah transaksi dsan jenisnya banyak, kalau dipakai
jurnal umum kurang praktis dan efisien. Oleh karena itu, kalau
perusahaan yang transaksinya beraneka ragam jenisnya
mencatat transaksi yang sejenis yang sering terjadi kedalam
jurnal khusus.
Jurnal khusus digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan perusahaan yang jenis transaksinya sama dan sering
terjadi, bentuk dari jurnal khusus disesuaikan dengan
kebutuhan atas transaksi–keuangan yang sering terjadi di
perusahaan.

Keuntungan menggunakan jurnal khusus:


1. Dapat menghemat waktu, tenaga, beban yang
dikeluarkan
2. Mudah melakukan posting.
3. Memungkinkan kontrol intern yang lebih baik.

B. Posting
Setiap transaksi akuntansi perusahaan yang telah dicatat
secara kronologis kedalam jurnal umum dipindahkan kedalam
akun yang sesuai dengan transaksi tersebut. Kumpulan dari akun –
akun tersebut dinamakan buku besar, jadi buku besar adalah

74
kumpulan dari akun – akun yang saling berhubungan dan
merupakan kesatuan yang sistematis. Pemindahan pencatatan dari
jurnal ke adalam akun buku besar disebut dengan posting.
Tata cara posting :
a. Tentukan akun yang akan dipengaruhi.
b. Siapkan format akun yang diperlukan
c. Catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang
bersangkutan.
d. Tuliskan nomor akun dan nomor kode akun.
e. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal
umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di
akun. Penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila
referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai.
f. Catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun
yang sesuai.
g. Isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk
jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal
umum adalah JU.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar pemostingan


atau pemidahbukuan dari sejumlah transaksi yag sudah dicatat
ke jurnal umum dan akan dipindahkan keakun buku besar
berikut ini;

Jurnal Umum Halaman 01


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
200x 2 Kas 101 5,000
Jan. Kendaraan  105 15,000
Modal Sungkono  301 20,000
3 Perlengkapan  103 150
Kas  101 150

Buku Besar
Akun Kas No.101
Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit debit Kredit

75
2016
2 /01 Setoran 01 Rp. 5.000 Rp. 5.000
modal

Akun Kendaraan No. 105


Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit debit Kredit
2016
2 /01 Setoran 01 Rp. 15.000 Rp. 15.000
modal

Akun Modal No. 301


Saldo
Tgl Ket Ref Debit Kredit Debit Kredit
2016
2 /01 Setoran 01 Rp. 20.000 Rp. 20.000
modal
awal

C. Buku Besar
Setiap perusahaan yang melakukan pencatatan secara
teratur akan memiliki sekumpulan transaksi yang dicatat kedalam
jurnal, setelah dicatat kedalam jurnal selanjutnya adalah melakukan
pemostingan setiap saldo akun kedalam buku besar. Intinya adalah
bahwa setiap akun akan diakumulasikan kedalam buku besar sesuai
masing masing akun.
Buku besar untuk masing – masing akun akan
memperlihatkan secara terperinci mengenai setiap perubahan posisi
keuangan (perubahan debit dan kredit) yang ditimbulkan dari
seluruh transaksi yang terjadi selama periode akuntansi
Buku besar adalah sekumpulan dari seluruh akun yang
timbul dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang saling
berhubungan satu dengan lainnya dan merupakan satu kesatuan.
Buku besar dibedakan menjadi dua yakni buku besar
umum dan buku besar pembantu. Untuk perusahaan yang sudah
menerapkan system komputerisasi, proses posting dari jurnal ke
buku besar tidak lagi dilakukan secara manual tetapi sudah secara
otomatis terposting lewat program computer. Sedangkan untuk

76
buku besar pembantu, tidak semua akun memerlukan buku besar
pembantu. Buku besar pembantu hanya akan dibuat oleh
perusahaan hanya khusus untuk akun piutang dagang dan utang
dagang. Buku besar pembantu diperlukan oleh perusahaan untuk
melakukan perincian atas saldo yang terdapat dalam buku besar
umum.

Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan buku


besar
a) Buku besar yang diperlukan tersedia.
b) Rekapitulalsi jurnal tersedia.
c) Bukti-bukti transaksi tersedia.
d) Buku pembantu yang diperlukan tersedia.
Fungsi buku besar dan buku pembantu
a) Fungsi buku besar adalah mengelompokkan atau
mengklasifikasikan akun-akun yang sejenis yang ada
dalam jurnal baik jurnal umum maupun jurnal
khusus.
b) Fungsi buku pembantu adalah merinci akun-akun
tertentu yang ada dalam buku besar.

1. Bentuk-bentuk buku besar


a) Bentuk dua kolom
Akun buku besar dengan dua kolom ada dua macam yakni
bentuk T dan bentuk T disempurnakan.
Akun bentuk T
Akun bentuk T merupakan bantuk akun yang paling
sederhana yakni menyerupai bentuk huruf T dan terdiri atas
dua sisi yakni sisi debit dan sisi kredit. Berikut ini adalah
akun bentuk T;
Debit Nama Akun Kredit

Bentuk Akun T disempurnakan;

77
Bentuk akun T yang disempurnakan merupakan
akun penyempurnaan dari akun bentuk T. Berikut adalah
bentuk dari akun bentu T yang disempurnakan;
Tgl Ket Ref Debit Tgl Ket Ref Kredit

Penjelasan:
1. Sebelum membuat kolom akun bentuk T yang
disempurnakan, terlebih dahulu menuliskan nama akun
di tengah bagian atas kolom bentuk T yang
disempurnakan.
2. Tuliskan nomor kode akun di pojok kanan atas,
penomoran dilakukan berdasarkan sistem penomoran
yang digunakan.
3. Kolom tanggal diisi sesuai tanggal terjadinya transaksi
keuangan perusahaan atau pada aktivitas pemostingan.
4. Kolom debit diisikan nominal akun yang di debit
5. Kolom debit disikan nominal dari akun yang dikredit
sesuai dengan transaksinya.
6. Untuk menghitung jumlah saldo akun maka, dilakukan
pengurangan antara angka nominal di sisi debit dengan
nominal disisi kredit jika jika nominal debit lebih besar
di bandingkan nominal kredit maka di sebut saldo
debit, sedangkan jika nominal kredit lebih besar
dibandingkan nominal debit maka selisinya disebut
saldo kredit.

b) Akun Bentuk Staffel


1. Bentuk tiga kolom :
Nama Akun : ……… No. Akun : …
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

78
2. Bentuk empat kolom :
Nama Akun : …………. No. Akun : ……
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
D K

3. Jenis-jenis buku pembantu


a) Buku pembantu utang : Buku tempat mencatat secara
rinci utang perusahaan menurut nama kreditur perusahaan
yang digunakan untuk mencatat saldo utang kepada tiap
debitur.
b) Buku Pembantu piutang : Buku tempat mencatat secara
rinci piutang perusahaan yang disusun menurut nama
debitur perusahaan yang digunakan untuk mencatat saldo
piutang kepada tiap debitur serta digunakan sebagai
sumber informasi untuk pembuatan pernyataan piutang
yang dikirim kepada tiap debitur secara periodik.
c) Buku Pembantu harga pokok produk : Buku pembantu
ini terdiri dari kartU harga pokok produk yang digunakan
untuk mencatat harga pokok pesanan yang diproduksi
perusahaan.
d) Buku Pembantu biaya : Buku pembantu ini terdiri dari
kartu biaya yang digunakan untuk mencatat biaya yang
tidak bersangkutan dengan pesanan tertentu.
e) Buku Pembantu aktiva tetap : Buku pembantu yang
terdiri kartu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat
semua informasi mengenai aktiva tetap seperti tanggal
perolehan, jenis aktiva tetap, spesifikasi, lokasi, depresiasi
dan pengeluaran modal.
f) Buku pembantu persediaan : Buku tempat mencatat
semua transaksi yang berkaitan dengan mutasi-mutasi dari
seluruh persediaan barang dagangan dalam perusahaan,
baik itu pembelian maupun penjualan, baik secara tunai
maupun secara kredit, termasuk di dalamnya adalah jika
terjadi adanya retur pembelian maupun retur penjualan.
79
Sebagai contoh untuk mempermudah pemahaman kita
tentang pemostingan akun ke buku besar, berikut adalah
serangkaian transaksi yang terjadi pada kantor akuntan public Sri
Hartono selama bulan pertama operasionalnya, yaitu September
2015;
1 September Tn. Sri Hartono melakukan penyetoran uang
tunai kepada perusahaan akuntan publiknya
sebagai modal awal sebesar Rp. 50.000.000,
2 September Tn. Sri Hartono melakukan pembayaran sewa
kantor untuk bulan September sebesar Rp.
10.000.000, serta melakukan pembelian
komputer seharga Rp. 15.000.000, dimana
sebesar Rp. 10.000.000 telah di bayar tunai
dan sisanya akan dibayar dikemudian hari.
3 September Tn. Sri Hartono melakukan pembelian
perabotan kantor berupa meja dan kursi
seharga Rp. 5.000.000 secara tunai.
4 September dibeli perlengkapan kantor berupa kertas dan
alat tulis kantor sebesar Rp. 1.500.000, secara
tunai.
11 September Tn. Sri Hartono menerima pembayaran atas
jasa konsultasi system akuntansi dari klien PT.
Adiphaty Rhajasena sebesar Rp. 22.500.000,
13 September Tn. Sri Hartono melakukan pembayaran utang
atas transaksi pada tanggal 2 september 2015
sebesar Rp. 2.000.000,
16 September Tn. Sri Hartono mendapat orderan jasa
konsultasi penyusunan laporan keuangan dari
klien PT. Jaya Sentosa sebesar Rp.
25.000.000, dimana sebesar Rp. 23.500.000
telah dibayarkan dan sisanya sebesar Rp.
1.500.000, akan dilunasi oleh klien PT. Jaya
Sentosa dalam jangka waktu beberapa minggu
kemudian.
19 September Tn Sri Hartono melakukan pembelian
perlengkapan kantor sebagai tambahan atas
perlengkapan yang telah dibeli pada transaksi

80
tanggal 4 september 2015 sebesar Rp. 500.000
secara kredit
25 September Tn. Sri Hartono melakukan pembayaran gaji
karyawan sebesar Rp. 2.000.000
27 September Tn. Sri Hartono melakukan Pelunasan utang
atas transaksi yang terjadi pada tanggal 19
September 2015.
28 September Tn. Sri Hartono melakukan Pembayaran beban
pemakaian listrik, dan telepon sebesar Rp.
300.000,
Dari data transaksi kantor akuntan public milik Tn. Sri
Hartono di atas, berikut adalah buku besar umum yang dibuat;
Akun Kas No....
Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
1/09 Setoran modal 50.000.000 50.000.000
2/09 Bayar sewa 10.000.000 40.000.000
kantor
Beli computer 30.000.000
10.000.000
Beli meja dan 25.000.000
3/09 5.000.000
kursi
Beli kertas dan
4/09 1.500.000 23.500.000
alat tulis
Dapat bayaran
11/09 dari orderan 46.000.000
22.500.000
PT. Adiphaty
13/09 Bayar Utang 44.000.000
2.000.000
Dapat orderan
16/09 PT. Jaya 67.500.000
25/09 Bayar gaji 23.500.000 65.500.000
Bayar Utang 2.000.000
Bayar tagihan 65.000.000
27/09
Listrik dan 500.000 64.700.000
28/09
Telepon 300.000

Akun Piutang No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
16/09 PT. Jaya 1.500.000 1.500.000

Akun Perlengkapan Kantor No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo

81
4/09 Kertas dan 1.500.000 1.500.000
Alat Tulis
19/09 Kertas 500.000 2.000.000

Akun Peralatan Kantor No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
2/09 Beli 15.000.000 15.000.000
Komputer
3/09 Beli meja 5.000.000 20.000.000
dan kursi

Akun Utang No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
2/09 Beli 5.000.000 5.000.000
Komputer
13/09 Bayar Utang 2.000.000 3.000.000
Komputer
Beli kertas
19/09 Bayar utang 3.500.000
500.000
27/09 kertas

500.000 3.000.000

Akun Modal Tn. Sri Hartono No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
16/09 Setoran 50.000.000 50.000.000
Modal

AkunPendapatan Usaha No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
1/09 PT. 22.500.000 22.500.000
Adiphaty

PT. Jaya 25.000.000 47.500.000

AkunBeban Gaji No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo

82
25/09 Gaji 2.000.000 2.000.000
Karyawan
September

AkunBeban Sewa Kantor No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
2/09 Sewa Kantor 10.000.000 10.000.000
September

AkunBeban Listrik Dan Telepon No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
28/09 Listrik dan 300.000 300.000
Telpon
September

Kolom referensi (Ref) di isi dengan nomor jurnal seperti


j1, j2 dan seterusnya dimana jumlah debit atau kredit yang
diposting ke buku besar diambil dari jurnal bersangkutan.
4. Laporan Keuangan
Rangkuman informasi keuangan suatu perusahaan yang
menggambarkan kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode
akuntansi disebut laporan keuangan. Proses akhir dari akuntansi
adalah laporan keuangan. Dengan adanya laporan keuangan maka
akan tersedia informasi yang menggambarkan seluruh kinerja
keuangan perusahaan serta perubahan posisi keuangan perusahaan
yang dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang
menggunakan laporan keuangan tersebut sebagai salah satu
indikator untuk pengambilan keputusan.
Jenis Laporan keuangan
Berdasarkan pedoman standar akuntansi keuangan
(PSAK), laporan keuangan perusahaan terdiri atas beberapa
item yakni;
1. Neraca Saldo
Neraca saldo diperlukan untuk mengetahui apakah
sudah tidak ada kesalahan yang terjadi dalam pemostingan
jumlah debit dan kredit dari jurnal ke buku besar. Setelah
83
melakukan pemostingan ke buku besar maka diperlukan
kecocokan antara jumlah debit dan kredit yang harus
dibuktikan disetiap akhir periode laporan akuntansi. Untuk
mengetahui kecocokan antara jumlah debit dan kredit yang
telah diposting ke buku besar maka seluruh saldo akhir untuk
tiap-tiap akun dalam buku besar harus dipindahkan ke dalam
neraca saldo.
Perlu diketahui bahwa neraca saldo dibuat hanya untuk
mengetahui dan membuktikan bahwa jumlah antara debit dan
kredit telah sama. Neraca saldo tidak menjamin kelengkapan
dan keakuratan data transaksi. Dengan adanya neraca saldo
kita dapat mengetahui bahwa telah terjadi kesalahan posting
pada buku besar jika pada neraca saldo tidak ditemukan
kesamaaan jumlah saldo debit dan jumlah saldo kredit. Dan
bila pada neraca saldo ditemukan kesamaan antara jumlah
saldo debit dan saldo debit, hal ini pun tidak dapat dijadikan
jaminan bahwa semua transaksi telah dicatat dengan benar
kedalam jurnal.
Dengan menggunakan saldo akhir dari masing -
masing akun yang ada pada buku besar kantor akuntan public
milik Tn. Sri Hartono, berikut ini adalah neraca saldo yang di
buat;
Kantor Akuntan Publik Sri Hartono
Neraca Saldo
30 September 2015
Kode Akun Nama AKun Debit Kerdit
1.1 Kas 64.700.000
1.2 Piutang 1.500.000
1.4 Perlengkapan 2.000.000
1.7 Peralatan 20.000.000
2.1 Utang 3.000.000
3.1 Modal 50.000.000
4.1 Pendapatan 47.500.000
5.1 Beban Gaji 2.000.000
5.3 Beban Sewa 10.000.000
5.4 Beban Listrik 300.000
dan Telpon
84
100.500.000 100.500.000

Apabila neraca saldo yang telah dicatat oleh


perusahaan menunjukan perbedaan antara jumlah saldo debit
dan saldo kredit, maka hal ini menunjukan bahwa telah terjadi
kesalahan. Hal – hal yang dapat menyebabkan terjadinya
perbedaan saldo debit dan saldo kredit adalah sebagai berikut;
a. Kesalahan dalam melakukan penyusunan neraca saldo.
hal ini bisa terjadi disebabkan oleh ketidaktelitian
dalam menjumlahkan saldo atau adanya akun yang
tidak dimasukkan kedalam neraca saldo dan adanya
kesalahan pencatatan jumlah saldo dalam buku besar.
b. kesalahan dalam melakukan pencatatan didalam
transaksi buku besar. Kesalahan pencatatan ini
meliputi; pendebitan yang di catat sebagai saldo kredit
dan sebaliknya, melakukan kesalahan pencatatan
saldo.
Pencatatan di dalam buku besar harus dilakukan
dengan teliti dan menggunakan akun yang tepat dan jumlah
saldo yang benar. Sebab setiap kesalahan yang timbul dalam
pencatatan buku besar akan berdampak pada kesalahan
penyusunan neraca saldo dan selanjutnya laporan keuangan
perusahaan tidak akan memberikan informasi keuangan
perusahaan yang benar.
2. Laporan Laba Rugi
Berdasarkan laporan neraca saldo yang telah di buat
oleh perusahaan, maka selanjutnya perusahaan dapat memulai
untuk menyusun laporan keuangan perusahaan.
Penyusunan laporan keuangan perusahaan berdasarkan
proses penyajiannya adalah sebagai berikut;
1. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang sistematis
yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan (laba) selama satu periode
akuntansi (dalam setahun). Laporan sistematis ini
menunjukan besaran pendapatan dan beban yang
dimiliki oleh perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Laba perusahaan diperoleh perusahaan dengan cara
85
mengurangkan seluruh beban perusahaan dengan
pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode akuntansi yang sama.
Dalam contoh transaksi Kantor Akuntan Publik (KAP)
Tn. Sri Hartono sebelumnya, berdasarkan laporan posisi
keuangan saldo (neraca saldo) yang telah disusun, maka dapat
disusun laporan keuangan KAP Tn. Sri Hartono sebagai
berikut;
KAP Tn. Sri Hartono
Laporan Laba Rugi
30 September 2015

Pendapatan 47.500.000
- Beban Gaji 2.000.000
- Beban Sewa 10.000.000
- Beban Listrik 300.000
dan Telpon
Beban Usaha 12.300.000
Laba Usaha 35.200.000

2. Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang


menyajikan perubahan ekuitas pemilik suatu
perusahaan selama suatu periode akuntansi yang
timbul akibat transaksi usaha selama periode tersebut.
ekuitas akan mengalami penambahan saldo jika terjadi
transaksi investasi (setoran modal) dan laba bersih.
Jika perusahaannya adalah perusahaan perseorangan
maka transaksi prive dapat menyebabkan pengurangan
saldo ekuitas.

KAP Tn. Sri Hartono


Laporan Perubahan Ekuitas
30 September 2015

Keterangan Modal Laba di tahan Ekuitas


Modal awal Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000
Laba usaha Rp. 35.200.000 Rp. 35.200.000

86
Total Rp. 50.000.000 Rp. 35.200.000 Rp. 85.200.000

3. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) adalah daftar atau


laporan yang sistematis yang menunjukan tentang
posisi aset perusahaan, kewajiban perusahaan serta
ekuitas perusahaan yang diperoleh perusahaan dalam
satu periode akuntansi.
KAP Tn. Sri Hartono
Laporan Posisi Keuangan
30 September 2015

Kas Rp. Utang usaha Rp. 3.000.000


Piutang 64.700.000 Utang Bank
Perlengkapan Rp.
Peralatan 1.500.000 Modal Rp. 50.000.000
Rp. Laba di tahan Rp. 35.200.000
2.000.000
Rp. 20.000.000
Total Rp. 88.200.000 Rp. 88.200.000

87
SOAL LATIHAN

4.1. Apakah fungsi kolom referensi dalam jurnal?


4.2. Kapankah pencatatan transaksi kedalam jurnal dilakukan?
4.3. Jelaskan langkah – langkah untuk melakukan
pemostingan?
4.4. Jelaskan mengapa pencatatan pada jurnal umum harus di
posting?
4.5. Buatlah jurnal dari transaksi – transaksi yang terjadi pada
perusahaan Haluoleo Travel selama bulan Januari 2017
berikut ini:
5 Januari Haluoleo Travel melakukan pembayaran
sewa kantor sebesar Rp. 4.500
8 Januari perusahaan membayar sewa pemasangan
iklan di surat kabar sebesar Rp. 1.200
10 Januari Perusahaan menerima komisi atas jasa
penyewaan kendaraan sebesar Rp. 300
12 Januari Perusahaan mendapat orderan penyewaan
kendaraan untuk PT. Adi Karya sebesar
Rp. 3.000
15 Januari Membeli perlengkapan kantor secara tunai
sebesar Rp. 400
17 januari Membeli peralatan kantor sebesar Rp. 800
secara kredit
20 Januari Perusahaan Membeli kendaraan senilai
Rp. 25.000 dimana dari jumlah tersebut
sebesar Rp. 5.000 telah di bayar tunai
sedangkan selisihnya dikredit
23 Januari mendapat orderan penyewaan kendaraan
dari Tn. Sri Hartono sebesar Rp. 1.600
namun perusahaan Haluoleo Travel
belum menerima pembayaran.
25 Januari perusahaan Membayar utang pada
transaksi tanggal 17 januari sebesar Rp.
800

88
28 Januari Perusahaan membayar premi asuransi
untuk satu tahun sebesar Rp. 500
31 Januari dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 600

4.6. Berikut ini adalah Neraca awal yang dimiliki oleh Tn.
Frank untuk periode Maret 2016.
Tn. Frank
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 Maret 2016
Kas Rp. 5.000 Utang usaha Rp. 1.000
Piutang dagang Rp. 10.000
Persediaan Rp. 800
Peralatan Rp. 15.000 Modal Rp. 34.000
Ak. Penyusutan -
peralatan (Rp 2.800)
Tanah Rp. 7.000

Transaksi yang terjadi selama bulan Maret 2016 adalah sebagai


berikut;
2 Maret membayar sewa tempat untuk bulan maret sebesar
Rp. 500.000
4 Maret membeli perlengkapan sebesar Rp. 400.000
dibayar tunai sebesar Rp. 250.000 dan sisanya
secara kredit
5 Maret menerima pembayaran piutang dari pelanggan
sebesar Rp. 2.500.000
10 Maret membayar gaji karyawan sebesar Rp. 750.000
15 Maret menerima orderan jahit senilai Rp. 1500.000 di
bayar tunai
20 Maret telah menyelesaikan orderan menjahit sebesar Rp.
1.250.000 di bayarkan satu bulan kemudian
22 Maret diterima pembayaran piutang dari pelanggan
sebesar Rp. 1.750.000
28 Maret Tn. Frank membayar utang usahanya sebesar Rp.
500.000

89
30 Maret membeli peralatan menjahit senilai Rp. 5.000.000,
dibayar tunai sebesar Rp. 3.500.000 dan sisanya
kredit
Berdasarkan laporan posisi keuangan 1 Maret 2016
dan transaksi yang terjadi selama bulan maret buatlah:
a. Jurnal umum bulan maret
b. Buku besar
c. Neraca saldo
4.7. Pada tanggal 1 September 2017 Ny. Imelda membuka
salon kecantikan dengan nama Icon Beauty. Transaksi
yang terjadi selama bulan september 2017 adalah sebagai
berikut;
1 September Ny. Imelda menyerahkan uang tunai
sebesar Rp. 30.000.000 sebagai modal
awal usaha
3 September membayar beban pemasangan papan
nama Rp. 1.200.000
5 September membeli peralatan salon secara kredit
sebesar Rp. 10.000.000
8 September membeli perlengkapan Rp. 900.000
secara tunai
10 September memperoleh pendapatan jasa sebesar
1.500.000
20 September mengambil uang tunai sebesar Rp.
1.000.000 untuk kepentingan pribadi
22 September membayar utang usaha sebesar Rp.
5.000.000
25 September memperoleh uang jasa dari pelanggan
senilai Rp. 2.100.000
30 September membayar gaji karyawan Rp. 850.000
Di minta:
a. Jurnal Umum
b. Buku besar
c. Neraca Saldo
BAB V
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA:
PROSES PENYESUAIAN

90
A. Sifat Dan Proses Penyesuaian
Setelah melakukan pemostingan dari jurnal ke buku besar,
kemudian membuat neraca saldo. Neraca saldo di siapkan sebelum
melakukan penyesuaian. Siklus akuntansi tidak hanya berhenti
sampai di neraca saldo. Diperlukan beberapa tahan lagi untuk
mencapai proses akhir yakni laporan keuangan perusahaan yang
siap untuk dipergunakan oleh para pengguna informasi keuangan
perusahaan baik, pemakai informasi dari internal perusahaan
maupun pemakain informasi dari eksternal perusahaan. Salah satu
proses yang muncul dari neraca saldo ke laporan keuangan adalah
proses jurnal penyesuaian. Kemudian neraca saldo yang telah
disesuaikan dan seterusnya.
Jurnal penyesuaian merupakan pencatatan pada akhir
periode terhadap transaksi-transaksi tertentu dalam rangka
penyajian laporan keuangan yang senyatanya. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa Jurnal penyesuaian diperlukan agar
laporan keuangan menggambarkan informasi keuangan yang
senyatanya.
Beberapa ketentuan Prinsip Akuntansi yang Berlaku
(PABU) pada jurnal penyesuaian:
a) Akrual (accrual)
b) Alokasi Kos (Cost Allocation)
c) Konservatisme (conservatism)
d) Analisis Biaya vs Manfaat (Cost vs. Benefit
Analysis)
1. Akrual (Accrual)
Prinsip akuntansi yang berlaku pada jurnal penyesuaian
adalah akrual yakni pengakuan biaya dan pendapatan berdasar
waktu, bukan berdasar kas.

Terdapat 2 (dua) peristiwa:


a) Penerimaan dan pembayaran kas dimuka
b) Penerimaan dan pembayaran kas
dibelakang

91
Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya)
Contoh :
Pada tanggal 1 Oktober 17 perusahaan menyewa gedung
sebesar Rp12.000.000 untuk satu tahun – biaya sewa dibayar di
muka (01 Okt ‘17).
01 Okt ‘17 31 Des ’17 30 Sept ’18

Biaya sewa gedung 2017: (3/12) X 12.000.000 = 3.000.000


Biaya sewa gedung 2018: (9/12) X 12.000.000 = 9.000.000

Jurnal Reguler:
01/10 Sewa gedung dibayar dimuka Rp12.000.000
Kas Rp12.000.000
(Pembayaran dimuka biaya sewa gedung)
Jurnal Penyesuaian:
31/12 Beban sewa gedung Rp3.000.000
Sewa gedung dibayar dimuka Rp3.000.000
(Pencatatan biaya sewa gedung untuk 3 bulan)
Buku Besar
Akun: Sewa gedung dibayar dimuka
Tgl Ket Debit Kredit Saldo
1/10 Sewa gedung 1 9.000.0000 9.000.000
tahun

31/12 Jurnal 6.000.000


3.000.000
penyesuaian

Akun: Beban Sewa Gedung


Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Beban Sewa 3.000.0000 3.000.000
gedung

Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya)


Contoh :
Pada tanggal 01 Juli 2017 PT Adiphaty Rhajazhena
menyewa kendaraan Rp14.000.000 untuk 1 tahun – dibayar di
belakang (30 Juni 2018).
01 Juli ‘17 31 Des ’17 30 Jun ’18
92
Biaya sewa kendaraan 2017: (6/12) X 14.000.000 = 7.000.000
Biaya sewa kendaraan 2018: (6/12) X 14.000.000 = 7.000.000

Jurnal Reguler:
01/07 TIDAK ADA PENCATATAN
Jurnal Penyesuaian:
31/12 Biaya sewa kendaraan Rp 7.000.000
Utang sewa kendaraan Rp 7.000.000
(Pencatatan biaya sewa kendaraan yang dibayar dibelakang)
Buku Besar
Akun: Sewa kendaraan di bayar dimuka
Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Jurnal 3.000.0000 3.000.000
penyesuaian

Akun: Beban Sewa kendaraan


Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Jurnal 3.000.0000 3.000.000
penyesuaian

Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)


Contoh :
Pada tanggal 01 Desember 2017 PT. Adiphaty Rhajazhena
menerima pembayaran dimuka untuk sewa Kamera digital sebesar
Rp4.000.000 selama 4 bulan (01 Desember 2017 s/d 31 Maret
2018).
01 Des ‘17 31 Des ’17 31 Mar ’18

Pendapatan sewa kamera 2017: (1/4) X 4.000.000 = 1.000.000


Pendapatan sewa kamera 2018: (3/4) X 4.000.000 = 3.000.000
Jurnal Reguler:
01/12 Kas Rp4.000.000
Sewa kamera diterima dimuka Rp4.000.000
(Penerimaan dimuka pendapatan sewa kamera)
Jurnal Penyesuaian:
31/12 Sewa kamera diterima dimuka Rp1.000.000

93
Pendapatan sewa kamera Rp1.000.000
(Pencatatan pendapatan sewa kamera untuk 1 bulan)
Buku Besar
Akun: Sewa kamera di bayar dimuka
Tgl Ket Debit Kredit Saldo
01/12 Pembayaran 4.000.0000 4.000.000
sewa kamera

31/12 Jurnal 3.000.000


1.000.000
penyesuaian

Akun: Pendapatansewa kamera


Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Jurnal 1.000.0000 1.000.000
penyesuaian

Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan)


Contoh :
Pada tanggal 01 Agustus 2017 PT. Adiphaty Rajazhena
menyewakan kendaraan sebesar Rp60.000.000 untuk 1 tahun.
Pembayaran akan diterima di belakang (Jatuh Tempo 31 Juli
2018).
01 Agt ‘17 31 Des ’17 31 Jul ’18

Biaya sewa Kendaraan 2017: (5/12) X 60.000.000 = 25.000.000


Biaya sewa kendaraan 2018: (7/12) X 60.000.000 = 35.000.000
Jurnal Reguler:
01/08 TIDAK ADA PENCATATAN

Jurnal Penyesuaian:
31/12 Piutang sewa kendaraan Rp25.000.000
Pendapatan sewa kendaraan Rp25.000.000
(Pencatatan pendapatan sewa kendaraan 5 bulan)
Buku Besar

94
Akun: Piutang Sewa kendaraan
Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Jurnal 25.000.0000 25.000.000
penyesuaian

Akun: pendapatan Sewa kendaraan


Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Jurnal 25.000.0000 25.000.000
penyesuaian

2. Pengalokasian Kos (Cost Allocation)


Kos (harga perolehan) aktiva yang memberi manfaat lebih
dari 1 periode harus dialokasikan ke periode-periode yang
menikmati manfaat dari kos tersebut.
Contoh:
Pada tanggal 01 Januari 2017 PT Adiphaty Rajazhena
membeli mesin Rp200.000.000 yang memiliki masa manfaat 5
tahun. Penyusutan per tahun adalah 10% dari biaya yang
dikeluarkan untuk membeli mesin.

01 Jan ’17 31 Des ’17 31 Des’18 31 Des ‘19 31 Des ‘20 31 Des ‘11

Biaya penyusutan mesin 2017: (10%) X 200.000.000 = 20.000.000


Jurnal Reguler (2017):
01/01 Mesin Rp200.000.000
Kas Rp200.000.000
(Pembelian tunai mesin)
Jurnal Penyesuaian (2017):
31/12 Beban penyusutan mesinRp20.000.000
Akumulasi penyusutan mesinRp20.000.000
(Pencatatan biaya penyusutan)
Buku Besar
Akun: mesin
Tgl Ket Debit Kredit Saldo
01/01 Pembelian 20.000.0000 20.000.000

95
Akun: Beban Penyusutan Mesin
Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Jurnal 20.000.0000 20.000.000
penyesuaian

Akun: Akumulasi penyusutan mesin


Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Jurnal 20.000.0000 20.000.000
penyesuaian

3. Konservatisme (Conservatism)
Lazim diterjemahkan “Prinsip kehati-hatian” Dalam
prinsip konservatisme “... Akuntansi akan segera mengakui biaya
atau rugi yang kemungkinan besar terjadi ...” (Suwardjono, 1989).
Salah resiko di dalam berbisnis adalah piutang tak tertagih. Di
bisnis, adalah lazim terdapat sebagian kecil pelanggan yang pada
akhirnya tidak mampu melunasi utangnya.
Contoh :
31 Desember 2017 perusahaan menetapkan bahwa dari
saldo piutang Rp50.000.000 diperkirakan terdapat piutang yang
tidak tertagih 1%. Maka dapat dihitung besaran piutang tak
tertagihnya sebagai berikut:
Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih: (1%) X 50.000.000
= 500.000

Jurnal Penyesuaian (2017):


31/12 Beban Kerugian piutang tak tertagih Rp500.000
Cadangan kerugian piutang tak tertagih Rp500.000
(Pencatatan biaya kerugian dari piutang tak tertagih)

Buku Besar
Akun: Piutang
Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Saldo sebelum 50.000.0000 50.000.000
neraca saldo

96
Akun: beban kerugian piutang tak tertagih
Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Jurnal 500.0000 500.000
penyesuaian

Akun: Cadangan kerugian piutang tak tertagih


Tgl Ket Debit Kredit Saldo
31/12 Jurnal 500.0000 500.000
penyesuaian

4. Analisis Biaya VS. Manfaat (Cost Vs. Benefit Analysis)


Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang manfaat yang
diperoleh lebih besar dibanding biaya yang harus ditanggung.
Transaksi tertentu dianggap tidak praktis jika dicatat setiap
terjadi transaksi tersebut:
1) Karena transaksi tersebut sangat sering terjadi, Dan,
2) Transaksi tersebut terjadi di dalam (internal)
perusahaan sehingga dapat dikendalikan oleh
perusahaan.

B. Ayat Jurnal Penyesuaian


Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) adalah aktivitas untuk
melakukan pembetulan atau koreksi akun sehingga diperoleh
informasi akun yang benar dan menghasilkan laporan keuangan
perusahaan yang sesuai.
Untuk lebih memahami proses pembentukan jurnal
penyesuaian, perhatikan Contoh transaksi – transaksi berikut;
a. Perlengkapan
Misalkan diketahui pada neraca saldo diperlihatkan bahwa
perlengkapan sebesar Rp. 1.000.000, di akhir bulan ketika
dilakukan perhitungan ternyata perlengkapan tersisa Rp. 300.000.
hal ini menunjukan bahwa selama periode bulan tersebut telah ada
pemakaian perlengkapan sebesar Rp. 700.000 untuk kegiatan
perusahaan. (Rp. 1.000.000 – Rp. 300.000 = Rp. 700.000).
sehingga perlu dilakukannya penyesuaian melalui jurnal
penyesuaian untuk mencatat beban perlengkapan.Jurnal
penyesuaian beban perlengkapannya sebagai berikut;

97
Beban perlengkapan Rp. 700.000
Perlengkapan Rp. 700.000

b. Beban yang masih harus di bayar


Perusahaan membayar upah mingguan karyawannya setiap
hari sabtu, dengan upah sebesar Rp. 60.000 per harinya, di bulan
desember 2017 pembayaran upah mingguan karyawan terakhir
pada tanggal 28 desember 2017. Dengan demikian pada tanggal 30
dan 31 desember 2017 upah karyawan belum di bayarkan sebab
pembayaran akan dilakukan di minggu berikutnya yakni tanggal 4
bulan januari 2018. Hal ini berarti di periode desember ada upah
karyawan selama dua hari yang belum di bayarkan. (2 hari x Rp.
60.000 = Rp. 120.000). jurnal koreksi atau jurnal penyesuaiannya
sebagai berikut;

Beban gaji Rp. 120.000


Utang Gaji Rp. 120.000

c. Beban Penyusutan Aset Tetap


Pencatatan penyesuaian beban penyusutan aset tetap untuk
mencatat menfaat yang diperoleh dari pemakaian aset tetap selama
suatu periode akuntansi. Dibuatnya penyesuaian ini sebagai akibat
dari pemakaiaan manfaat atas pengalokasian harga beli aset
selama periode akuntansi. Jurnal penyesuaiannya sebagai berikut;

Beban Penyusutan Aset tetap Rp. xxxxx


Akumulasi Penyusutan Aset tetap Rp. Xxxx
Pada neraca saldo perusahaan Adijaya Travel diketahui
bahwa nilai peralatan kantor sebesar Rp. 10.000.000 yang
mengalami penyusutan sebesar 10%, sehingga besarnya
penyusutan peralatan kantor dapat dicatat kedalam jurnal
penyesuaian penyusutan peralatan kantor pada 31 desember 2016
sebagai berikut;

Beban Penyusutan Peralatan Rp. 1.000.000


Akumulasi Penyus. Peralatan Rp. 1.000.000

98
d. Beban di bayar dimuka
Aktivitas perusahaan yang memerlukan pembayaran di
awal transaksi adalah biaya sewa gedung yang di bayar dimuka dan
biaya asuransi yang di bayar dimuka. Pembayaran sewa gedung
atau kantor di muka adalah pembayaran yang dilakukan dimuka
untuk jangka waktu beberapa bulan atau tahun. Demikian pula
dengan biaya asuransi yang dibayar dimuka merupakan transaksi
perusahaan yang melakukan pembayaran premi asuransi di awal
transaksi untuk jangka waktu beberapa bulan atau tahun
kedepannya. Jurnal penyesuaian dari kedua transaksi tersebut
adalah sebagai berikut;

Beban Sewa gedung Rp. xxxx


Sewa Gedung dibayar dimukaRp. Xxxx

Beban Asuransi Rp. xxxx


Asuransi dibayar dimuka Rp. xxxx

Pada tanggal 1 April 2016 perusahaan melakukan


pembayaran premi asuransi untuk satu tahun sebesar RP. 300.000.
Dari transaksi tersebut dapat kita buat jurnal untuk tanggal 1 April
2016 serta jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2016
sebagai berikut;

Jurnal reguler untuk transaksi 1 April 2016


Asuransi di bayar dimuka Rp. 300.000
Kas Rp. 300.000
(Pembayaran Premi asuransi sebagai bagian dari Aset)

Jurnal Penyesuaian
Beban Asuransi Rp. 225.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 225.000
(Pencatatan beban asuransi/ pemakaian atas premi asuransi yang
telah di bayarkan dari 1 April – 31 desember 2016)

99
e. Jurnal Penyesuaian Akibat Salah Pencatatan
Pencatatan dilakukan hanya jika terjadi kesalahan
penjurnalan yang baru diketahui pada akhir periode.
Jenis-jenis Kesalahan:
a) Lupa pencatatan
b) Salah penulisan nilai rupiah
c) Salah akun
d) Kombinasi kesalahan

a) Lupa Pencatatan
Contoh :
Pada31 Desember 2017 diketahui transaksi pembelian
Perlengkapan Rp. 3.000.000 Pada Tanggal 5 Desember 2017
belum dicatat.
Jurnal Koreksi :
31/12 Perlengkapan Rp. 3.000.000
Kas Rp. 3.000.000
(Jurnal Koreksi karena lupa pencatatan)

b) Salah Penulisan Nilai Rupiah


Contoh :
31 Desember 2017 diketahui transaksi pembelian kredit
komputer Rp. 6.000.000 tertanggal 16 Desember 2017 ditulis
sebesar Rp. 9.000.000.

Jurnal Regular (Salah):


16/12 Peralatan kantor Rp9.000.000
Utang Rp9.000.000
(Pembelian kredit komputer)

Jurnal Koreksi:
31/12 Utang Rp3.000.000
Peralatan kantor Rp3.000.000
(Koreksi karena salah penulisan nilai rupiah (Kelebihan))

c) Salah Akun

100
Contoh :
31 Desember 2017 diketahui transaksi penerimaan
pendapatan tunai Rp. 5.000.000 tertanggal 25 Desember 2017
dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp.
5.000.000.
Pencatatan Alternatif 1
Jurnal Regular (Salah):
20/12 Kas Rp. 5.000.000
Piutang Rp. 5.000.000
(Pelunasan piutang)
Jurnal Koreksi:
31/12 Piutang Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000
(Pembatalan pencatatan yang salah)
31/12 Kas Rp. 5.000.000
Pendapatan Rp. 5.000.000
(Pencatatan secara benar transaksi penerimaan pendapatan)

Pencatatan Alternatif 2
Jurnal Regular (Salah):
20/12 Kas Rp. 5.000.000
Piutang Rp. 5.000.000
(Pelunasan piutang)

Jurnal Koreksi:
31/12 Piutang Rp. 5.000.000
Pendapatan Rp. 5.000.000
(Koreksi kesalahan akun)

d) Kombinasi Kesalahan
Contoh :
31 Desember 2017 diketahui transaksi penerimaan
pendapatan tunai Rp. 6.000.000 tertanggal 25 Desember
2017dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp.
9.000.000.

101
Pencatatan Alternatif 1
Jurnal Regular (Salah):
20/12 Kas Rp. 9.000.000
Piutang Rp. 9.000.000
(Pelunasan piutang)
Jurnal Koreksi:
31/12 Piutang Rp. 9.000.000
Kas Rp. 9.000.000
(Pembatalan pencatatan yang salah)
31/12 Kas Rp. 6.000.000
Pendapatan Rp. 6.000.000
(Pencatatan transaksi dengan benar)

Pencatatan Alternatif 2
Jurnal Regular (Salah):
20/12 Kas Rp. 9.000.000
Piutang Rp. 9.000.000
(Pelunasan piutang)
Jurnal Koreksi:
31/12 Piutang Rp. 9.000.000
Kas Rp. 3.000.000
Pendapatan Rp. 6.000.000
(Koreksi atas kesalahan kombinasi)

C. Neraca Lajur
Neraca lajur atau dikenal juga dengan kertas kerja (work
sheet) adalah selembar kertas berkolom yang digunakan dalam
melakukan pekerjaan akuntansi secara manual. Neraca lajur
berfungsi sebagai konsep untuk menyusun laporan keuangan.
Neraca lanjur merupakan alat akuntansin yang harus dibuat
sebelum menyusun laporan keuangan.
1. Bentuk Neraca Lajur
Neraca lajur sebagai alat bantu menyusun laporan
keuangan belum seragam. Dimana masih banyak dijumpai
perbedaan bentuk neraca lajur (work sheet) dalam
penggunaannya. Pada umumnya bentuk neraca lajur yang

102
digunakan adalah neraca lajur dengan 10 kolom, namun
adapula beberapa akuntan yang menggunakan 8 kolom
ataupun 12 kolom sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini
adalah bentuk dari neraca lajur;

Neraca lajur 8 kolom


No Nama Neraca Penyesuaian/AJP Laba Neraca
Akun Saldo Rugi
D K D K D K D K

Neraca lajur 10 kolom


No Nama Neraca AJP Neraca saldo Laba Neraca
Akun Saldo disesuaikan Rugi
D K D K D K D K D K

Neraca lajur 10 kolom


No Nama Neraca AJP Neraca saldo Laba Ekuitas Neraca
Akun Saldo disesuaikan Rugi
D K D K D K D K D K D K

D. Penyusunan Neraca Lajur


Neraca lajur di buat setelah terlebih dahulu membuat jurnal
penyesuaian. Neraca lajur alat untuk menyusun laporan keuangan
perusahaan yang mencerminkan penyusunan ayat jurnal
penyesuaian dan laporan keuangan perusahaan.
Langkah – langkah penyusunan neraca lajur 10 kolom
adalah sebagai berikut;
1. Menyiapkan lembar neraca lajur dan mengisi kolom
neraca saldo yang telah lebih dahulu disiapkan
2. Mengisi kolom penyesuaian, sesuai akun yang telah
dibuat jurnal penyesuaiannya, apabila akun
penyesuaian tersebut belum ada di kolom neraca saldo

103
maka tulislah akun tersebut dibawah akun yang sudah
ada
3. Setelah mengisi kolom penyesuaian selanjurnya
mengisi kolom neraca saldo yang disesuaikan yang
bersumber dari penggabungan nilai dari kolom neraca
saldo dengan kolom penyesuaian untuk masing –
masing akun.
Letak nilai akun yang sama ( kolom debit ketemu
kolom debit) di kolom neraca saldo dan penyesuaian
maka kedua nilai tersebut dijumlahkan dan hasil
penjumlahannya di masukkan di kolom neraca saldo
yang disesuaikan untuk letak nilainya sama dengan
letak sebelumnya.
Jika letak nilai akun pada neraca saldo berbeda dengan
letak nilainya di kolom penyesuaian (kolom debeit
ketemu kolom kredit) maka kedua nilai tersebut harus
saling mengurangi dan selisihnya dimasukkan kedalam
kolom neraca saldo yang disesuaikan untuk letak
nilainya di letakkan dikolom yang sesuai dengan sisi
nilai yang lebih besar dalam pengurangan tersebut.
4. Mengisi kolom laba rugi yakni dengan memasukan
akun pendapatan dan akun beban kedalam kolom laba
rugi, selisih dari pendapatan yang dikurangi beban
maka itulah laba usaha.
Hasil selisih tersebut diletakkan di kolom dengan nilai
terkecil, misalkan nilai beban lebih kecil dibandingkan
nilai pendapatan maka selisihnya harus diletakkan
disisi beban agar nilai debit dan kredit menjadi sama
Pindahkan nilai laba usaha kesisi yang berlawanan di
kolom neraca. Misalkan laba bersih berada disisi debit
maka pada kolom neraca laba usaha diletakkan disisi
kredit.
5. Masukkan semua akun riil yakni akun aktiva,
kewajiban, ekuitas dan dividen ke dalam kolom
neraca.

104
Contoh Soal

Perhatikan neraca saldo milik KAP Sri Hartono pada


Tanggal 30 September 2015, berikut ini;

Kantor Akuntan Publik Sri Hartono


Neraca Saldo
30 September 2015
Kode Akun Nama AKun Debit Kerdit
101 Kas 64.700
102 Piutang 1.500
104 Perlengkapan 2.000
107 Peralatan 20.000
201 Utang 3.000
301 Modal 50.000
401 Pendapatan 47.500
501 Beban Gaji 2.000
503 Beban Sewa 10.000
504 Beban Listrik 300
dan Telpon
100.500 100.500
Data Penyesuaian;
a. Perlengkapan yang tersisa pada tanggal 30 September
2015 Rp. 300
b. Peralatan kantor mengalami penyusutan sebsar 10%

Berdasarkan data akuntansi diatas, maka susunlah neraca


lajur dan jurnal penyesuaian?

Jawab.

Jurnal Penyesuaian
a. Perlengkapan
Perlengkapan pada neraca saldo nominalnya adalah Rp.
2.000, sedangkan pada perhitungan terakhir perlengkapan
tersisa Rp. 300, hal ini menunjukan bahwa dalam periode

105
september 2015 ada pemakaian perlengkapan sebesar Rp.
1.700 (Rp. 2.000 – Rp. 300 = Rp. 1.700)
Sehingga jurnal penyesuaian pemakaian perlengkapan
adalah sebagai berikut;

Beban perlengkapan Rp. 1.700


Perlengkapan Rp. 1.700

b. Peralatan
Saldo peralatan pada neraca adalah sebesar Rp. 20.000 dan
mengalami penyusutan sebesar 10 % maka beban
penyusutan yang ditimbulkan adalah Rp. 20.000 x 10% =
Rp. 2.000 sehingga jurnal penyesuaian penyusutan
peralatan adalah sebagai berikut;

Beban penyusutan Peralatan Rp. 2.000


Akumulasi Penyu. Peralatan Rp. 2.000

106
KAP Tn. Sri Hartono
Neraca lajur
Per 30 September 2015
No Nama Akun Neraca Saldo Penyesuaian Neraca saldo Laba Rugi Neraca
disesuaikan
D K D K D K D K D K
1 Kas 64.700 64.700 64.700
2 Piutang 1.500 1.500 1.500
3 Perlengkapan 2.000 1.700 300 300
4 Peralatan 20.000 20.000 20.000
5 Utang 3.000 3.000 3.000
6 Modal 50.000 50.000 50.000
7 Pendapatan 47.500 47.500 47.500
8 Beban Gaji 2.000 2.000 2.000
9 Beban sewa 10.000 10.000 10.000
10 Beban telpon 300 300 300
11 Beban 1.700 1.700 1.700
Perlengkapan
12 Beban 2.000 2.000 2.000
penyusutan
peralatan
13 Ak.Penyu. 2.000 2.000 2.000
peralatan
TOTAL 16.000 47.500 86.500 55.000

1
31.500 31.500

2
E. Laporan Keuangan
Dari penyusunan neraca lajur dapat disusun laporan
keuangan. Penyusunan laporan keuangan tersebut dimulai dengan
membuat laporan laba rugi, kemudian membuat laporan perubahan
ekuitas dan terakhir membuat laporan posisi keuangan atau neraca.
Sebagai contoh kita membuat laporan keuangan berdasarkan
neraca lajur KAP. Tn Sri Hartono sebagai berikut;

KAP. Tn Sri hartono


Laporan Laba Rugi
Periode 30 September 2015

Pendapatan Rp. 47.500


Beban – beban:
Beban Gaji Rp. 2.000
Beban Sewa Rp. 10.000
Beban Telepon dan listrik Rp. 300
Beban Perlengkapan Rp. 1.700
Beban penyusutan peralatan Rp.2.000
Jumlah beban Rp. 16.000 Rp. 16.000 (-)
Laba Bersih Rp. 31.500

KAP Tn. Sri Hartono


Laporan Perubahan Ekuitas
Periode 30 September 2015

Keterangan Modal Laba di tahan Ekuitas


Modal awal Rp. 50.000 Rp. 50.000
Laba usaha Rp. 31.500 Rp. 31.500
Total Rp. 50.000 Rp. 31.500 Rp. 81.500

KAP Tn. Sri Hartono


Laporan Posisi Keuangan

114
Periode 30 September 2015

Kas Rp. 64.700 Utang usaha Rp. 3.000


Piutang Rp. 1.500 Utang Bank
Perlengkapan Rp. 300
Peralatan Rp. 20.000 Modal Rp. 50.000
Ak. Peny.- (Rp. 2.000) Laba di tahan Rp. 31.500
Peralatan Rp. 18.000

Total Rp. 84.500 Rp. 84.500

F. Menutup Buku Besar


Menutup buku besar merupakan aktivitas memindahkan
sisa akun nominal ke akun ekuitas sehingga akun nominal menjadi
tertutup atau saldo pada akun nominal menjadi nol. Dengan
melakukan penutupan buku besar maka akan diperoleh nilai sisa
saldo akun ekuitas yang sebenarnya. Aktivitas menutup buku besar
dilakukan dengan membuat jurnal yang dikenal dengan jurnal
penutupsetelah membuat jurnal penutup selanjutnya diposting ke
dalam buku besar dan setelah buku besar ditutup selanjutnya dibuat
neraca saldo.
1. Tujuan Menutup Buku besar
Tujuan dari penutupan buku besar adalah sebagai berikut;
a. Menghitung laba rugi pada periode tertentu
b. Untuk memisahkan transaksi pendapatan dengan
transaksi beban pada periode saat ini dengan periode
akuntansi berikutnya
c. Memperoleh neraca akhir yakni neraca saldo setelah
penutupan yang merupakan nilai neraca awal pada
periode akuntansi yang akan datang (periode
berikutnya)
d. Pemisahan pencatatan pada periode tertentu dengan
periode berikutnya sehingga memudahkan untuk
dilakukannya pemeriksaan.
2. Langkah – langkah penutupan Buku Besar

115
Untuk melakukan penutupan buku besar maka diperlukan
beberapa langkah – langkah seperti berikut ini;
a. Menyusun jurnal penutup dengan langkah berikut ini;
- Memindahkan saldo akun laba rugi (ikhtisar laba
rugi) yakni dengan mendebit akun pendapatan dan
mengkreditkan akun laba rugi sebesar nilai saldo
akunnya.

Penjualan Rp. xxxx


Ikhtisar Laba rugi Rp. Xxxxx
(Menutup Akun Pendapatan)

- Memindahkan saldo akun beban ke akun laba rugi


dengan mengkreditkan akun beban dan mendebit
akun laba rugi sebesar nilai saldo akunnya

Ikhtisar laba rugi Rp. xxxx


Beban gaji Rp. xxxx
Beban sewa Rp. xxxx
Beban telepon Rp. xxxx
Beban lain – lain Rp. Xxxx
(menutup akun beban)
- Memindahkan saldo akun laba rugi (laba ditahan)
ke akun ekuitas yakni dengan mendebit akun laba
rugi dan mengkredit akun ekuitas

Ikhtisar laba rugi Rp. xxxx


Ekuitas Rp. Xxxxx
(menutup akun laba rugi)
- Memindahkan akun prive atau dividen ke akun
ekuitas

Ekuitas Rp. xxxx


Prive/Dividen Rp. Xxxx
(menutup akun prive atau dividen)

116
b. Memindahkan jurnal penyesuaian ke akun buku besar
c. Memindahkan jurnal penutup ke buku besar
d. Memberi dua garis pada akhir baris akun nominal,
yang menunjukan bahwa akun tersebut telah dituup
dan tidak berlaku pada periode berikutnya.
Berdasarkan neraca lajur KAP. Tn. Sri hartono, maka
dapat dibuatkan ayat jurnal penutup sebagai berikut;
a. Ayat Jurnal Penutup
Tgl Keterangan Debit Kredit
1 Penjualan/Pendapatan Rp.47.500
Ikhtisar Laba Rugi Rp. 47.500
(menutup Akun pendapatan)
2 Ikhtisar laba Rugi Rp. 16.000
Beban Gaji Rp. 2.000
Beban Sewa Rp. 10.000
Beban telepon Rp. 300
Beban Perlengkapan Rp. 1.700
Beban Peny. Peralatan Rp.2.000
(menutup Akun Beban)
3 Ikhtisar Laba Rugi Rp. 31.500
Laba ditahan Rp. 31.500
(menutup Akun Laba Rugi)

b. Buku Besar
Setelah melakukan penutupan buku besar maka buku besar
akan nampak sebagai berikut;

Akun Kas No....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30 /09 Saldo akhir Rp.64.700 - Rp.64.700

Akun Piutang No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo Akhir Rp. 1.500 - Rp. 1.500

117
Akun Perlengkapan Kantor No.....
Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo akhir Rp.300 - Rp.300

Akun Peralatan Kantor No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo Akhir Rp.20.000 - Rp. 20.000

AkunAk. Penyu. Peralatan Kantor No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo Akhir - Rp.2.000 Rp. 2.000

Akun Utang No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo akhir - Rp.3.000 Rp.3.000

Akun Modal Tn. Sri Hartono No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo akhir - Rp.50.000 Rp.50.000
30/09 R/L - Rp.31.500 Rp.81.500
Penutupan
Akun Pendapatan Usaha No.....
Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo Akhir - Rp. 47.500 Rp. 47.500
30/09 Penutupan Rp. 47.500 - -

Akun Beban Gaji No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo akhir Rp.2.000 - Rp.2.000
30/09 penutupan - Rp.2.000 -

Akun Beban Sewa Kantor No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo akhir Rp.10.000 - Rp.10.000
Penutupan
30/09 - Rp.10.000 -

118
Akun Beban Listrik Dan Telepon No.....
Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo akhir Rp. 300 - Rp. 300
30/09 Penutupan - Rp. 300 -

Akun Beban Perlengkapan No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo akhir Rp. 1.700 - Rp. 1.700
30/09 Penutupan - Rp. 1.700 -

Akun Beban Ak. Penyu. Peralatasn No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Saldo akhir Rp. 2.000 - Rp. 2.000
30/09 Penutupan - Rp. 2.000 -

Akun Ikhtisar laba rugi No.....


Tgl Ket Ref Debit Kredit Saldo
30/09 Menutup Rp. 16.000 - Rp.16.000
beban
30/09 Dipindahkan Rp. 31.500 - Rp.47.500
ke ekuitas
30/09 Menutup Rp.47.500 -
pendapatan

G. Neraca Saldo Setelah Penutupan


Setelah melakukan penutupan buku besar selanjutnya
dilakukan penyusunan neraca saldo setelah penutupan. Penyusunan
neraca saldo setelah penutupan buku besar bertujuan untuk
memastikan bahwa sebelum melakukan pencatatan siklus
akuntansi di periode berikutnya, maka akun pada buku besar harus
telah dalam keadaan balance.
Neraca saldo penutupan yang dibuat KAP Tn. Sri Hartono
sebagai berikut;

119
Kantor Akuntan Publik Sri Hartono
Neraca Saldo
30 September 2015
No. Nama AKun Debit Kerdit
Akun
101 Kas Rp.64.700
102 Piutang Rp.1.500
104 Perlengkapan Rp.300
107 Peralatan Rp.20.000
201 Ak. Peny. Peralatan Rp.2.000
301 Utang Rp.3.000
Modal Rp.81.500
Rp.86.500 Rp.86.500

SOAL LATIHAN

5.1. Kansa Calista telah menjalankan usaha konsultasi paruh


waktu dari rumahnya selama beberapa tahun. Pada tanggal 1
Juni 2018, Kansa memutuskan untuk pindah ke kantor
sewaan dan menjalankan usahanya dengan professional atau
penuh waktu. Selanjutnya, perusahaan jasanya tersebut

120
dinamakan Kansa Consulting. Selama bulan Juni 2018 Kansa
Consulting melakukan transaksi-transaksi sebagai berikut :
Juni 1 Aset-aset berikut diterima dari Kansa Calista : Kas Rp
13.100.000, Piutang Usaha Rp 3.000.000, Bahan habis
pakai Rp 1.400.000 dan peralatan kantor Rp 12.500.000
1 Membayar sewa tiga bulan sesuai kontrak sewa, Rp
4.800.000
2 Membayar premi asuransi kerugian dan kebakaran untuk
property Rp 1.800.000
4 Menerima kas dari klien sebagai pembayaran di muka
untuk jasa yang akan disediakan dan dicatat sebagai
pendapatan diterima dimuka Rp 5.000.000
5 Membeli tambahan peralatan kantor secara kredit dari
CV Office Station Rp 2.000.000
6 Menerima kas dari klien atas pelunasan piutang usaha
Rp 1.800.000
10 Membayar tunai untuk iklan Koran Rp 120.000
12 Membayar CV Office Station sebagian dari utang
pembelian tanggal 5 Juni Rp 1.200.000
12 Mencatat jasa yang disediakan secara kredit untuk
periode 1-12 Juni Rp 4.200.000
14 Membayar gaji dua mingguan resepsionis paruh waktu
Rp 750.000
17 Menerims kas dari klien atas honor periode 1-16 Juni
Rp 6.250.000
18 Membayar Tunai atas pembelian habis pakai Rp
800.000
20 Mencatat pendapatan honor yang masih terutang untuk
periode 13-20 Juni Rp 2.100.000
24 Menerima kas dari klien atas honor periode 17-24 Juni
Rp 3.850.000
26 Menerima kas dari klien atas pelunasan piutang usaha
Rp 5.600.000
27 Membayar gaji dua mingguan resepsionis paruh waktu
Rp 750.000
29 Membayar tagihan telepon bulan Juni Rp 130.000
30 Membayar tagihan listrik bulan Juni Rp 200.000

121
30 Menerima kas dari klien atas honor periode 25-30 Juni
Rp 3.050.000
30 Mencatat pendapatan honor yang masih terutang untuk
sisa bulan Juni Rp 1.500.000
30 Kansa melakukan penarikan tunai sebesar Rp 6.000.000
untuk keperluan pribadi
Diminta : kerjakanlah siklus akuntansi berikut untuk kansa
consulting pada bulan Juni 2018

1. Menganalisis dan mencatat transaksi ke dalam jurnal


2. Posting transaksi ke buku besar
3. Siapkan neraca saldo sebelum penyesuaian
4. Menganalisis dan menjurnal data penyesuaian, biasanya
ada empat jenis akun yang harus disesuaikan pada akhir
periode (bulan) yaitu beban dibayar dimuka, pendapatan
diterima dimuka, piutang usaha, dan beban yang masih
terutang, selain itu beban penyusutan dan beban bahan
habis pakai juga harus disesuaikan. Berikut ini adalah
informasi untuk penyesuaian pada kansa consulting pada
bulan Juni :
a. Asuransi yang terpakai selama bulan Juni adalah Rp
300.000
b. Sisa bahan habis pakai selama bulan Juni adalah Rp
1.350.000
c. Penyusutan peralatan kantor untuk bulan Juni adalah Rp
330.000
d. Gaji resepsionis yang terutang pada tanggal 30 Juni Rp
120.000
e. Sewa yang terpakai selama bulan Juni adalah Rp
1.600.000
f. Pendapatan yang diterima dimuka pada tanggal 30 Juni
adalah Rp 2.500.000
5. Menyiapkan kertas kerja akhir periode
6. Posting ayat Jurnal Penyesuaian kedalam buku besar
7. Menyiapkan neraca saldo setelah penyesuaian
8. Menyiapkan laporan Keuangan

122
9. Membuat Jurnal penutup dan posting kedalam buku besar
10. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan

5.2. Pada tanggal 1 Januari 2017, Tn. Wisnu memulai usaha


“Gudang Servis dan Reparasi”. Tn. Wisnu menaruh uang
tunai ke kas perusahaan sebesar Rp 10.000.000. Selanjutnya
bengkel tersebut melakukan transaksi seperti berikut :

Jan   2  peralatan bengkel dan perlengkapan bengkel dibeli


dengan harga masing-masing Rp 2.000.000 dan Rp
750.000 secara tunai.
Jan 3  bayar sewa tempat untuk bengkel Rp 3.000.000 secara
tunai.
Jan 5  pendapatan servis diterima sebesar Rp 800.000 secara
tunai.
Jan 6  uang muka untuk pekerjaan cat mobil sebesar Rp
4.000.000 sebagai pendapatan servis.
Jan 8  dibayar gaji pegawai sebesar Rp 150.000 secara tunai.
Jan 9  faktur penagihan atas pekerjaan cat mobil sebesar Rp
1.200.000 kepada usaha pengangkutan ‘Makmur’.
Jan 16  membayar utang kepada PD Banget sebesar Rp
1.500.000 dengan jadwal transaksi pada 4 Januari.
Jan 20  membayar biaya telepon sebesar Rp 20.000 secara
tunai.
Jan 22  membeli perlengkapan kantor seharga Rp 150.000 dan
peralatan kantor seharga Rp 400.000 secara tunai.
Jan 23  Wisnu mengambil uang untuk kepentingan pribadi
sebesar Rp 150.000 secara langsung.
Jan 27  pendapatan jasa reparasi sebesar Rp 600.000 secara
tunai.
Jan 28 pendapatan servis sebesar Rp 400.000 diterima secara
tunai.
Jan 29 dibayarkan gaji pegawai sebesar Rp 250.000 secara
langsung melalui transfer.
Jan 30 pendapatan servis mobil yang telah selesai dikerjakan
sebesar Rp 550.000 secara tunai.
Buatlah buku besar dari jurnal umum di atas!

123
5.3. CV. KZL selama bulan Pebruari, telah menyelesaikan
beberapa transaksi sebagai berikut : 

Feb 2  Membayar sewa untuk satu bulan Rp. 140.000,-


3 Pebruari    Menerima pembayaran atas satu bulan pelayanan 
Rp. 400.000,- 
4 Pebruari    Membeli perlengkapan dengan kredit Rp. 85.000,
5 Pebruari    Pembelian bahan bakar (gas) Rp. 20.000,-
7 Pebruari    Membayar asisten untuk masa kerja dua minggu
Rp. 230.000,- 
8 Pebruari    Membayar hutang Rp. 170.000,-
9 Pebruari    Menerima Rp. 1.200.000,- dari langganan atas
tagihan sebelumnya.
10 Pebruari    Menerima dari langganan Rp. 700.000,- tunai atas
jasa yang diberikan. 
11 Pebruari    Membayar untuk perlengkapan yang Membeli
kredit tanggal 4 Pebruari 
13 Pebruari    Membeli peralatan permainan anak-anak Rp.
1.000.000,-
14 Pebruari    Diambil untuk keperluan pribadi Rp. 110.000,-
17 Pebruari    Menyerahkan peralatan seharga Rp. 90.000,-
untuk digunakan dalam perusahaan.
19 Pebruari    Membayar tagihan utilitas Rp. 45.000,-
22 Pebruari    Menerima pembayaran untuk satu bulan
pelayanan dari langganan yang telah ditagih sebelumnya
Rp. 500.000,-
25 Pebruari    Membayar asisten untuk masa kerja dua minggu
Rp. 320.000,-
27 Pebruari    Membeli olie dan bahan bakar untuk kendaraan
bus dengan kredit Rp.35.000,- 
28 Pebruari    Membayar Rp. 290.000,- premi asuransi untuk
satu tahun.
Berdasarkan data diatas susunlah Jurnal Umum, Buku Besar,
dan Neraca Saldonya.

124
5.4. Pada tanggal 01 Agustus 2012 Nona Pretty mendirikan
sebuah salon kecantikan yang diberi nama “Pretty
Salon”. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan
Agustus 2012 adalah sebagai berikut
Agustus  : Nona Pretty menyetor uang pribadinya Rp.
01 15.000.000,00 ke dalam perusahaannya sebagai modal
awal (Bukti No. 01)
               : Dibayar sewa ruangan untuk bulan Agustus 2008
02 sebesar Rp. 500.000,00 (Bukti No. 02)
            05 : Dibeli secara tunai peralatan salon seharga Rp.
4.500.000,00 (Bukti No. 03)
               : Dibeli secara kredit perlengkapan salon dengan harga
07 Rp. 1.000.000,00 (Bukti No. 04)
               : Dibayar biaya pemasangan iklan mini di Harian
08 Kompas sebesar Rp. 300.000,00 (Bukti No. 05)
               : Diterima uang kas sebanyak Rp. 2.500.000,00 dari
15 hasil penjualan jasa salon selama setengah bulan
pertama kegiatannya (Bukti No. 06)
               Dibayar gaji para karyawan untuk setengah bulan
16 pertama sebesar Rp. 500.000,00 (Bukti No. 07)
               Diterima Kredit Usaha Kecil (KUK) dari BNI 1946
20 Surakarta sebesar  Rp. 10.000.000,00 (Bukti No. 08)
               Dibeli secara tunai peralatan salon seharga Rp.
23 5.500.000,00 (Bukti No. 09)
               Nona Pretty mengambil uang sebesar Rp. 500.000,00
25 untuk keperluan pribadi (Bukti No. 10)
               Diterima uang kas sebanyak Rp. 5.250.000,00 dari
31 hasil penjualan jasa salon selama setengah bulan
terakhir kegiatannya (Bukti No. 11)
               Dibayar gaji para karyawan untuk bulan terakhir
31 sebesar Rp. 300.000,00 (Bukti No. 12)

125
Pada tanggal 31 Agustus 2012 Nona Pretty memeriksa neraca
saldo kemudian memutuskan sebagai berikut :

200. Penyusutan peralatan salon untuk bulan Agustus 2012


diperhitungkan sebesar 200.000,00 (Bukti No. 13)
201. Perlengkapan yang telah terpakai untuk kegiatan usaha
selama bulan Agustus 2012 adalah sebesar Rp. 600.000,00
(Bukti No. 14)
202. Bunga pinjaman Kredit UKM dari BNI 1946 untuk bulan
Agustus 2012 diperhitungkan sebesar Rp. 100.000,00
(Bukti No. 15)
Sejak akan memulai usahanya, Nona pretty telah mencoba
membuat bagan akun (bentuk T) yang akan digunakan untuk
mencatat transaksi-transaksi usahanya. Adapun akun-akun yang
dimaksud adalah sebagai berikut :

11 Kas 41 Pendapatan Jasa Salon

12 Piutang Usaha 42 Pendapatan Lain-lain

13 Perlengkapan salon 51 Biaya Gaji

14 Peralatan Salon 52 Biaya Perlengkapan

15 Akumulasi Penyususan Peralatan 53 Biaya Sewa

21 Hutang Usaha 54 Biaya Bunga

22 Hutang Bank 55 Biaya Penyusutan Peralatan

23 Hutang Bunga 56 Biaya Macam-macam

31 Modal Nona Pretty 90 Ikhtisar Laba-Rugi

32 Prive Nona Pretty

Berdasarkan informasi tersebut di atas, diminta :


 Catatlah transaksi-transaksi tersebut dalam jurnal umum,
postinglah ke akun-akun yang bersangkutan, kemudian
susunlah neraca saldo per 31 Agustus 2012.
 Buatlah ayat jurnal penyesuaian dalam bentuk jurnal
umum, neraca lajur 10 kolom, laporan keuangan, jurnal

126
penutup, dan neraca saldo setelah penutup per 31 Agustus
2012

5.5. Berikut adalah transaksi yang terjadi pada Fitria Tailor


selama bulan Maret 2019, Buatlah jurnal umum yang sesuai
dengan transaksi yang terjadi !

Maret
1.  Fitria menyetorkan Rp 35.000.000 sebagai modal awal di
rekening bank atas nama Fitria Tailor 
2. Fitria Tailor membeli tanah seharga Rp 30.000.000 secara
tunai
5.  Fitria Tailor membeli bahan habis pakai secara kredit
sebesar 2.350.000
5. Fitria tailor menerima honor sebesar Rp 9.500.000 atas jasa
yang telah diberikan
7. Muncul beberapa beban untuk Fitria Tailor sebagai
berikut : beban upah Rp 3.250.000; beban sewa Rp
400.000; Beban ulitilas(telepon, air, listrik) Rp 650.000;
dan beban lain-lain Rp. 100.000
10.Fitria tailor membayar kepada kreditur sebesar Rp.
850.000 atas transaksi tanggal 5
11.Fitria mengambil uang Rp 1.500.000 dari Astuti Tailor
untuk keperluan pribadi
12.Dilakukan pembelian peralatan Rp 3.000.000 secara tunai
14.Fitria Tailor,membayar asuransi untuk jangka waktu satu
tahun sebesar Rp 1.200.000
15.Melakukan jasa kepada Ahmad sebesar Rp.150.000 tetapi
belum dibayar
15.Fitria Tailor melunasi utang atas transaksi tanggal 5
18.Membeli perlengkapan sebesar Rp 1.500.000 secara kredit
20.Diterima pembayaran piutang atas transaksi pada tanggal
15 sebesar Rp 100.000
25.Fitria Tailor menerima uang sebesar Rp 2.000.000 dari
Cita untuk jasa yang akan dilakukan di bulan depan.

127
GLOSARIUM

Akun : alat atau formulir khusus yang digunakan untuk mencatat


transaksi – transaksi keuangan atau sumber daya
perusahan.
Akun Nominal : akun-akun yang timbul dari transaksi-transaksi
perusahaan yang di akhir periode dilaporkan ke dalam
laporan laba rugi
Akun Riil : akun – akun yang timbul dari transaksi-transaksi
perusahaan yang di saat akhir periode pelaporannya
berada pada neraca.
Akuntansi : sistem informasi yang menghasilkan informasi
keuangan kepada pihak pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu
perusahaan.
Akrual : pengakuan biaya dan pendapatan berdasar waktu.
Alokasi Kos : Kos (harga perolehan) aktiva yang memberi
manfaat lebih dari 1 periode harus dialokasikan ke
periode-periode yang menikmati manfaat dari kos
tersebut.
Aset : kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan perusahaan
menggunakan atau menginvestasikan kekayaan
tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan.
Biaya : pengorbanan ekonomis untuk memperoleh barang atau
jasa, dimana manfaat dari barangg atau jasa tersebut
dinikmati dalam waktu lebih dari satu tahun.
Beban : pengorbanan ekonomis untuk memperoleh barang atau
jasa, dimana manfaat dari barang atau jasa tersebut
dinikmati dalam waktu kurang dari satu tahun.
Buku Besar : sekumpulan dari seluruh akun yang timbul dari
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang saling
berhubungan satu dengan lainnya dan merupakan
satu kesatuan.
Buku Jurnal : buku yang digunakan untuk mencatat transaksi
yang telah dilakukan oleh perusahaan.

128
Catatan Atas Laporan Keuangan : informasi tambahan yang
harus di berikan menyangkut berbagai hal yang terkait
secara langsung dengan laporan keuangan yang
disajikan.
Dividen : kewajiban perusahaan untuk memberikan imbalan
kepada pemegang saham karena telah
menginvestasikan dananya kedalam perusahaan.
Dokumen Dasar : berbagai formulir atau bukti telah dilakukannya
transaksi tertentu.
Ekuitas : hak pemilik modal atau pemegang saham atas aset atau
kekayaan perusahaan .
Utang : kewajiban perusahaan untuk melakukan pembayaran
dengan sejumlah uang kepada pihak kreditur atau
pihak pemberi pinjaman akibat telah terjadinya
transaksi dimasa lalu.
Investor : orang atau lembaga yang akan menanamkan dananya
dalam suatu perusahaan.
Jurnal : alat yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi
perusahaan yang dilakukan berdasarkan urutan waktu
terjadinya transaksi.
Jurnal Penyesuaian : aktivitas untuk melakukan pembetulan atau
koreksi akun sehingga diperoleh informasi akun yang
benar dan menghasilkan laporan keuangan perusahaan
yang sesuai.
Kas : alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap
digunakan.
Konservatisme : prinsip dalam akuntansi yang akan segera
mengakui biaya atau rugi yang kemungkinan besar
terjadi.
Kreditur : orang atau perusahaan yang memberikan pinjaman
dana kepada perusahaan untuk berbagai keperluan
usaha.
Laba Ditahan : akumulasi laba usaha yang diperoleh perusahaan
selama beberapa tahun dari sebuah badan usaha
berbentuk perseroan terbatas yang tidak dibagikan
kepada pemegang saham.

129
Laba Usaha : selisih yang diperoleh perusahaan dari pendapatan
lebih besar di bandingkan beban usaha.
Laporan Arus Kas : laporan yang menggambarkan aliran uang
yang diterima dan yang digunakan perusahaan selama
satu periode tertentu.
Laporan Ekuitas : laporan yang menyajikan perubahan hak residu
atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan semua
kewajiban.
Laporan Keuangan : rangkuman informasi keuangan suatu
perusahaan yang menggambarkan kinerja suatu
perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Laporan Laba Rugi : laporan yang menunjukan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba untuk satu
periode tertentu.
Modal Saham : kontribusi pemilik pada perusahaan yang
berbentuk PT, sekaligus menunjukan bukti
kepemilikan dan hak pemilik atas perseroan terbatas
tersebut.
Neraca : laporan menyajikan informasi tentang posisi aset
perusahaan serta posisi kewajiban dan ekuitas
perusahaan.
Neraca Saldo : laporan yang diperlukan untuk mengetahui apakah
sudah tidak ada kesalahan yang terjadi dalam
pemostingan jumlah debit dan kredit dari jurnal ke
buku besar
Neraca Lajur : selembar kertas berkolom yang digunakan dalam
melakukan pekerjaan akuntansi secara manual.
Pemasok : orang atau perusahaan yang menjual berbagai barang
dan jasa kepada perusahaan.
Pembukuan : aktivitas pencatatan data usaha suatu perusahaan
dengan cara tertentu.
Pemegang saham : orang atau lembaga yang telah menanamkan
modalnya pada perusahaan.
Pendapatan : kenaikan atas kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan akibat terjadinya penjualan atas produk
dalam kegiatan usaha.

130
Peralatan Kantor : alat-alat yang dimiliki dan digunakan
perusahaan dalam jangka panjang.
Perlengkapan Kantor : barang atau bahan pelengkap aktivitas
perusahaan yang biasanya berumur pendek (kurang
dari setahun) yang habis karena pemakaian.
Perusahaan Jasa : perusahaan yang menawarkan produk kepada
pelanggannya, namun produknya tidak berwujud.
Piutang Usaha : tagihan perusahaan kepada pihak lain akibat telah
terjadinya transaksi di masa lalu.
Posting : aktivitas memindahkan catatan yang telah di buat di
buku jurnal ke kedalam buku besar berdasarkan jenis
transaksi dan penggolongannnya.
Siklus Akuntansi : kegiatan yang dimulai dari pengumpulan data,
pengklasifikasian jenis transaksi, menganalisis dan
meringkas ke dalam bentuk catatan hingga membuat
pelaporan dalam bentuk laporan keuangan, di mana
kegiatan tersebut akan terus berulang.
Sistem Desimal : Pemberian kode akun dengan menggunakan
sepuluh unit angka yakni dari 0 sampai dengan 9.
Sistem Numerik : sistem pengkodean akun dengan menggunakan
angka.
Sistem Mnemonik : sistem pemberian kode pada akun dengan
cara penggunaan simbol kelompok akun dan
singkatan huruf awal akun yang bersangkutan.
Transaksi : kejadian yang dapat di ukur dengan menggunakan
satuan moneter (satuan uang).

131
HALAMAN INDEKS

Akun Nominal, 21, 47, 115


Akun Riil, 21, 46, 109
Akuntansi Biaya, 11, 12
Akuntansi Keuangan, 12, 17, 23, 87
Akuntansi Manajemen, 12, 17
Akuntansi Pajak, 11, 13
Akuntan Publik, 11, 13, 83, 88, 120
Akrual, 95
Aktiva Produktif, 15, 25, 27,
Alokasi Kos, 95
Auditing, 11, 12
Buku Besar, 21, 23, 48, 74, 80, 81, 83, 87
Buku Jurnal, 21
Catatan Atas Laporan Keuangan, 25
Dividen, 36, 62, 109
Dokumen Dasar, 19, 20
Ekuitas, 24, 32
Investor, 3, 7, 8, 14, 33
Jurnal, 5, 19, 21, 23, 55, 74, 75
Jurnal Penyesuaian, 95, 96, 97, 100, 104
Konservatisme, 95, 100
Kreditur, 3, 7, 59
Laba Usaha, 7, 23, 36, 90, 109, 114
Laporan Arus Kas, 12, 24
Laporan Ekuitas, 24
Modal Saham, 26, 27, 31, 32, 35, 50, 60,
Neraca Saldo, 72, 87, 88, 89, 95, 108, 115
Neraca Lajur, 107, 108, 110, 117
Pemasok, 7, 33
Pembukuan, 10, 17, 34
Pemegang saham, 3, 5, 15, 32, 60, 62
Peralatan Kantor, 35, 53, 72, 85, 92, 103
Perlengkapan Kantor, 30, 35, 43, 52, 85, 92
Perusahaan Jasa, 1, 25, 36, 72, 74, 95, 121

132
Piutang Usaha, 31, 35, 38, 44, 52, 122
Posting, 19, 21, 23, 78, 80,115, 127
Praktisi, 8
Siklus Akuntansi, 19, 74, 95, 120, 122
Sistem Akuntansi, 11, 13
Sistem Desimal, 51
Sistem Numerik, 48
Sistem Mnemonik, 51

133
Adi Santoso, SE., MM, Lulus Magister
Manajemen pada tahun 2014 dari
Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Saat ini, aktif sebagai dosen dengan
mengajar Pengantar Akuntansi di Prodi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Ponorogo. Selain sebagai dosen juga aktif
didalam pendampingan kewirausahaan dan telah menulis buku
“Pengantar Akuntansi” dan buku “Jadi Entrepreneur Sukses Tanpa
Modal Uang”.

Riza Dessy Nila Ayutika, S.E, M.M.


Lahir di Kota Ponorogo pada tanggal 27
Juli 1991, telah menyelesaikan studi S1
Akuntansi tahun 2014 di Universitas
Muhammadiyah Ponorogo, melanjutkan
program Magister prodi Manajemen tahun
2018 di Universitas Muhammadiyah
Malang. Saat ini aktif menjadi Dosen di Universitas
Muhammadiyah Ponorogo Program studi Akuntansi.

Ajeng Pipit Fitriani, S.E., M.S.A. Menyelesaikan pendidikan S1


Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
ASIA Malang tahun 2014 dan Magister
Sains Akuntansi di Universitas Brawijaya
Malang tahun 2018. Penulis aktif sebagai

134
dosen Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Ponorogo. Mata kuliah utama yang diampu adalah
Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan Menengah, Akuntansi
Keuangan Lanjutan, dan Auditing.

135

Anda mungkin juga menyukai