Anda di halaman 1dari 7

1.

Dasar pemilihan steroid pada ME TB


2. Pembagian penurunan kesadaran
3. Bedanya ME dan ensefalitis dan meningitis, bagaimana bisa menyebabkan penurunan
kesadaran
4. Patofisiologi ME TB dan menyebabkan hidrosefalus
5. Apa perbedaan terapi hidrosefalus komunikan dan obstruktif dan kenapa VP shunt
6. Marais score in english dan interpretasi
7. Berapa lama TB menularkan dan kapan tidak
8. Tuberkulin negatif bisa karena apa, pada pasien ini mantoux negatif tetapi terbukti terinfeksi
9. Apa bahan mantoux dan apa perlu disinfeksi
10. Risk TB ME
11. Fungsi ampicilin pada pasien ini bedanya ampisilin dan ampisilin sulbactam
12. Komplikasi operasi VP shunt yang dapat muncul dan harus diperhatikan
13. Hypoxia yg bikin bradikardi yang gimana, patofisnya
14. Pemeriksaan PedsQL pada pasien dengan penurunan kesadaran, kapan diperiksa dan
bagaimana melakukan pedsQL, kenapa harus diperiksa pedsQL
15. Kenapa yakin pasien ini ME TB
16. Bagaimana tatalaksana pasien dengan penurunan kesadaran
17. Kenapa terjadi penurunan kesadaran pada pasien ini
18. Jenis anemia apa aja
19. Berapa angka gizi buruk dan stunting, kelompok usia bagaimana
20. Apa imunisasi bias dan apa saja
21. Dasar quo vitam ad bonam apa
22. Apa gold standar ME TB
23. Apa arto DOTS
24. Ap target jangka pendek dan panjang pasien ini
25. Kenapa skrining HIV pada pasien ini
26. Jika pasien positif HIV, kapan mulai tepai HIV dan kenapa TB dulu
27. Bagaimana mekanisme masing2 obat OAT
28. Side effect masing2 obat OAT dan cara mengatasinya
29. Apa itu ADIH dan bagaimana cara mengatasinya
30. Interaksi antar jenis obat apakah ada dan obat apa aja yang berinteraksi
31. Patofis TB paru jadi ME TB
32. Imunisasi pada anak remaja apa aja
33. Bila pasien terdiagnosus klinisTB atau infeksi TB, kenapa hasil gene expert bisa negatif
34. Apa itu IRIS dan kapan mendiagnosis IRIS
35. Apa perbedaan infeksi TB dewasa dan anak
36. Jelaskan tertulis wallgreen (perjalanan penyakit TB)
37. Setelah investigasi kontak TB, orangtuanya diterapi TB atau profilaksis
38. BCG apa kepanjangannya, isinya apa dan fungsinya apa
39. Apa fungsi vit D pada anak apalagi dengan TB
40. Pasien dengan penyakit kronik, dari darah kengkap tampak apa
41. Pencegahan TB, infeksi TB? Primer, sekunder, tersier
42. Fungsi steroid pada TB pulmonal
43. Egeks samping jangka pendek dan panjang terapi steroid
44. Kenapa ada keterlibatan nervus kranialis pada pasien ME TB
45. Bagimana bila kumannya MDR, bagimana cara menentukan jenis kuman dan bagaimana
tatalaksananya
46. Ada berapa lini terapi OAT
47. Bagaimana bila kuman tidak ditemukan di gene expert, menentukan terapi TB SO atau RO
bagaimana
48. Bagaimana proses bernafas pada anak : ventilasi, difusi, perfusi
49. Bagaimana keterlibatan jantung pada pasien TB
50. Bagaimana mengakkan diagnosis efusi oericard pada TB
51. Trias back adalah
52. Bagaimana skrining PJB kritis pada bayi
53. Bagaimana skrining PJB non kritis pada bayi. Kapan bising jantung terdengar. Sirkulasi
fetomaternal dan natal
54. Penyebab malnutrisi pada pasien ini
55. Faktor resiko malnutrisi secara umum
56. Tatalaksana malnutrisi bagaimana
57. Macam kardiomiopati ada berapa dan jelaskan
58. Apa itu DCM dan faktor resiko DCM
59. Patofis terjadi DCM
60. Bagaimana membedakan HAP dan CAP dari batasan waktu
61. AB first line masing2 HAP dan CAP
62. Beda kuman HAP dan CAP
63. Dasar pemilihan AB jika hasil kultur keluar
64. Bagimana mencegah pneumoni ortostatik
65. Jelaskan bundle VAP
66. Berapa macam herniasi atau edem serebri
67. Berapa macam edem serebri
68. Bagaimana edem serebri bisa menyebabkan penigkatan HT
69. Apa dasar yang membedajan meningitis TB dengan abses serebri dan yang tidak dengan
abses serebri
70. Patofis terbentuk tuberkuloma pada ME TB dan kaitan dengan imunitas pasien
71. Kenapa pasien ini sudah vaksin BCG masih bisa kena meningitis TB
72. Kelainan neurologis apa yang sering terjadi pada pasien dengan gizi buruk/dampak malnutrisi
pada neurodevelopmental
73. Bagaimana membedakan sesak karena jantung atau paru
74. Berapa macam arah pertumbuhan
75. Penumonia karena virus apa saja yang bisa dicegah dengan vaksin
76. Kenapa vaksin influenza harus diulang setiap tahun
77. SDG itu apa

78. KLB itu apa


KLB, adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna
secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan
yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. (Kemenkes,2020)

79. Bagaimana pendapatmu KLB polio di Indonesia


Karena masih ada kmasyarakat yang merasa tidak perlu imunisasi, tidak tahu ada penyakit-
penyakit tersebut dan hal itu dapat berakibat fatal bagi anak. Takut diimunisasi karena anak bisa
demam dan KIPI lain yang menyebabkan orang tua enggan membawa anaknya imunisasi.
Sebagai dokter anak seharusnya lebih mensosialisasikan pentingnya imunisasi, dampak besar
yang dapat di cegah dengan pemberian imunisasi.

80. Program PD3I pada tahun ini apa

Tema PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi )2023 tema nasional Ayo Lindungi
Diri, Keluarga, dan Masyarakat dengan Imunisasi Lengkap. diharapkan tema ini dapat
menjadi pengingat dan penyemangat bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mampu mengejar
ketertinggalan imunisasi bagi dirinya, keluarganya, dan tentu untuk perlindungan bagi masyarakat
di sekitarnya.

Tujuan PD3I 2023:

1. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat terutama orang tua dan pengasuh anak dalam
mencapai status imunisasi rutin lengkap sesuai jadwal.
2. Mendorong keterlibatan lintas program, lintas sektor, organisasi profesi, L S M , dunia usaha,
dan mitra lainnya dalam program imunisasi melalui inovasi berbasis bukti, guna mencapai
eradikasi dan eliminasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
3. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepercayaan masyarakat akan nilai penting dan
manfaat imunisasi untuk kesehatan keluarga sepanjang usia.
(https://ayosehat.kemkes.go.id/pub/files/
Final_Revisi3_Layout_Buku_Panduan_PID_2023_A4.pdf)
81. Cara kerja pulse oxymetri
oksimetri nadi mengukur saturasi oksigen dengan menyinari kulit dan mengukur perubahan
dalam penyerapan cahaya pada oksigen (oksihemoglobin) dan darah terdeoksigenasi
(hemoglobin tereduksi) menggunakan dua gelombang cahaya: 660 nm (merah) dan 940 nm
(inframerah). Rasio penyerapan pada panjang gelombang ini dihitung dan dikalibrasi terhadap
pengukuran langsung saturasi oksigen arteri (SaO2) untuk menetapkan ukuran saturasi arteri
(SpO2. Bentuk gelombang, yang tersedia pada sebagian besar oksimeter, membantu dokter
dalam membedakan artefak dari sinyal sebenarnya.

82. Bagaimana pembeian TPN pada sakit kritis berdasarkan metabolisme dan anabolisme
RCT multisenter menunjukkan bahwa menunda TPN selama minggu pertama di PICU secara
klinis lebih unggul untuk hasil jangka pendek dibandingkan dengan memulai TPN tambahan
dalam waktu 24 jam setelah dirawat. Asam amino yang diberikan secara khusus tampaknya
menjelaskan dampak buruk dari pemberian TPN dini, melalui penekanan aktivasi autophagy
yang diperlukan dan pergantian asam amino ke produksi urea dengan efek berbahaya pada
hati dan ginjal. menunda TPN selama minggu pertama penyakit kritis tidak menunjukkan
bahaya, dan justru meningkatkan fungsi eksekutif, masalah perilaku, dan integrasi visual-
motor, dibandingkan dengan pemberian TPN lebih awal. Temuan ini memiliki dampak penting
pada pedoman TPN anak ESPGHAN (European Society for Pediatric Gastroenterology
Hepatology and Nutrition), di mana disarankan untuk mempertimbangkan menunda TPN,
termasuk asam amino, selama satu minggu pada bayi yang sakit kritis, anak-anak dan
remaja. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6616588/)

83. Prinsip terapi nutrisi pada sakit kritis


Pada pasien sakit kiritis, jenis nutrisi enteral yang disukai adalah oral atau melalui NGT. Pada
fase akut enyakit kritis, karena glukoneogenesis dan kerusakan otot dengan proteolisis,
kebutuhan protein tinggi harus ditekan atau dikurangi. Setelah stabilisasi (pada 7 hari
perawatan) kondisi pasien, fase akut dengan katabolisme dominan berubah menjadi fase
anabolik dan rehabilitasi intensif, di mana kebutuhan energi yang tinggi merupakan kunci dari
hasil yang positif sehingga pasien mulai diberikan nutrisi sesuai kebutuhannya dan
ditambahkan stress factor.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9318205/)

84. Bayi lahir dengan ibu HIV dan TB, bagaimana tatalkasananya
Cegah transmisi vertical:
Primer: konseling Wanita usia subur
Sekunder:
1. Pemberian antiretrovirus profilaksis: 1x nevirapine pada saat persalinan pada ibu dilanjutkan
1x pada bayi 48-72 jam setelah lahir (menurunkan 50%) jika dibandingkan pmeberian
zidovudine oral intrapartum dan pada bayi selama 1 minggu.
2. Lahir secara SC
3. Dibantu petugas terampil
4. Membersihakan dengan chlorhexidine pada jalan lahir
5. Jaga Kesehatan ibu
Terapi:
- ARV : zidovudine 3mg/kg PO per 6 jam (bayi<4 minggu) dan anak 180mg/m2 per 6 jam.
- Stop ASI, berikan susu formula
- Imunisasi : diberikan semua kecuali vaksin hidup (BCG, polio, campak)
(saripediatri)

85. Apa gejala congenital TB


The most common manifestations of congenital tuberculosis are poor appetite, fever, irritability,
hypoplasia, weight loss, cough, respiratory distress, hepatosplenomegaly, splenomegaly,
lymphadenopathy and abdominal distention and severe another manifestation such as Severe
manifestations include meningitis, septicemia, miliary tuberculosis, unremitting or recurrent
pneumonia, and disseminated intravascular coagulation.
(https://ojrd.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13023-019-1101-x#:~:text=The%20most
%20common%20manifestations%20of,and%20abdominal%20distention%20%5B13%5D.)

86. Hubungan anemia dan cognitif apa


Untuk mengaktifkan hantaran pada serabut syaraf, sel-sel otak membutuhkan zat besi. Anemia
atau kekurangan sel darah merah karena kekurangan zat besi menghambat mielinisasi. Oleh
karena itu, anak-anak dengan anemia dapat berkembang menjadi hiperaktif dan kurang perhatian
di kemudian hari. Dari kekurangan myelin, sistem saraf tidak akan belajar mengisolasi dan
mengarahkan sinyal dengan baik. Hal ini dapat berdampak pada kecerdasannya di kemudian hari
(https://www.intechopen.com/chapters/66374)

87. Bahan makanan apa yang kaya zat besi


Sumber zat besi yang mudah di serap tubuh dari sumber hewani
Contoh: daging merah, kerrang,ikan laut,
Brokoli , bayam

88. Definisi anak apa dan remaja apa


Anak: berdasarkan WHO: individu yang tumbuh dan berkembang sejak intrauterine s/d 19 tahun
Remaja: masa transisi anak menjadi dewasa. Perubahan hormone, fisik, psikologis, dan sosial.
(WHO rentang usia 10 tahun – 19 tahun)
(WHO, buku mbak yuni)

89. Fase pertumbuhan anak apa aja


90. Ciri khas anak yang membedakan dengan dewasa
91. Tanda awal adolescent
92. Tanda awal pubertas pada anak perempuan dan laki
93. Kelainan pencernaan pada remaja
94. Tatalaksana konstipasi
95. Bagaimana opinimu ttg measles outbreak di indonesia, apa yang akan kamu lakukan dan
nama programnya apa
96. Bagiaman respon imun pada tuberculosis
97. Imunisasi dasar sampai usia berapa, imunisasi booster buat apa dan apa aja
98. Vaksin hidup yang dilemahkan apa saja
99. Apa bahaya efusi perikard masif
100. Apa itu tamponade jantug dan bagimana tatalaksanannya
101. Mac laren skor apa aja
102. Bradiakrdi pada anak disebabkan oleh apa
103. Bagaimana membedakan bardikardi fisologi dan patologis
104. DD penyakit anemia berdasar mcv mchc
105. Berapa jumlah anak di indonesi dan brp% dari populasi
106. Angka kelahiran pertahun berapa
107. Apa bedanya DT dengan Td kenapa Pertusis tidak diberikan di usia sekolah,
kenapa diberikan berbeda/dibedaka DT atau Td
108. Kapan anak berhenti tumbuh, dimana letah epiphyseal growth plate dan letaknya
dimana
109. Kalau liat foto bone age, yg difoto apa
110. 10 penyakit terbanyak di indoneisa
111. Apa dampak DCM pada gizi buruk dan TB
112. Beda furosemid dan mannitol
113. Kontraindikasi imunisasi apa aja
114. Bagaimana membedakan UMN dan LMN
115. Penyakit yg termasuk UMN atau LMN
116. Indikasi dan kontraindikasi LP
117. Bila pasien TB kambuh, butuh berapa l;ama evaluasinya
118. Kapan curiga terinfeksi TB MDR
119. Tanda CT scan hidrosefalus ditunjukkan dengan apa?
120. Bagaimana fisiologi cairan LCS
121. Beda hidrosefalus communicatin, non cimmunicating dan obstruktif
122. Efikasi vaksin BCG
123. Bagaimana menntukan pasien dalam keadaan imunokmpromise
124. Apakah TB bisa manifest di ginjal
125. Kapan terjadi pecerepatan pertumbuhan pada anak
126. Efek samping steroid pada saluran cerna
127. Bedanya mantoux dan BCG
128. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan sputum SPS
129. Dasar anemia ok penyakit kronis
130. Apa beda CP dan GDD
131. Jika pasien ini defisiensi besi, kapan dberi suplementasi Fe dan kapan diberikan
dan dosis berapa
132. Imunisasi yang boleh dalm keadaan imunokompromise
133. Efek steroid oada sistem imun
134. Efek steroid pada infeksi TB
135. Kapan menggunakan TST, kapan IGRA
136. Apakah pemeriksaan IGRA tidak dipengaruhi steroid
137. Bilas TST + berapa cutoffnya, pada immunocompromised kenapa cutoff 5mm
138. Infeksi oportunistik pada pasie yang mendapat steroid jangka panjang
139. Apa perbedaan setiap jenis steroid
140. Efek kortikosteroid pada vaksin hidup
141. Apa definisi TB laten
142. Bagaimana menulis status pubertas
143. Efek steroid pada saluran cerna
144. Definisi CP
145. Hasil HDT yg menunjukkan infeksi seperti apa
146. Berapa target kenaikan BB
147. Prinsip terapi nutrisi setelah operasi
148. 1000 HPK adalah
149. Infeksi parasit dan virus yang menyebbabkan def Fe
150. Dampak steroid pada neurodevelopment, sistem hematologi dan imunodefisiensi
151. Kenapa MPASI doberiksan saat usia 6 bulan
152. Isi MPASI apa aja
153. Tatalaksana anafilaktik
154. Imunisasi dasar itu samapai usia brp
155. Apa fungsi Hb dalam delievery O2
156. Apa yang terjadi pada pasien TB dengan gizi buruk
157. Mengapa terjadi hipoglikemi pada gizi buruk (patofisnya) dan efeknya apa
158. Bagaimana patofis anemia pada gizi buruk

Song and Wang (2017) referred to the MOVESTUPID mnemonic, which stands for:
 Metabolic
 Oxygen insufficiency
 Vascular/cardiac causes
 Endocrine/electrolytes
 Seizures/shock
 Tumour/trauma/temperature/toxins
 Uraemia
 Psychiatric/porphyria
 Infection/sepsis/intussusception/injury
 Drugs/drama (non-accidental injury).

The risk factors for infection or progression to TB disease fall into three categories: 1) Birth or
significant time spent in a TB endemic setting; 2) Known or suspected TB exposure, or a high risk of
TB exposure, and 3) Immunosuppression. Immunosuppression can be due to HIV infection, cancer,
organ transplantation, biologic response modifiers (including anti-TNF alpha inhibitors), and prolonged
steroid use. Children with HIV are at an increased risk of TB disease, and should be tested annually if
previously negative.13 Additional risk factors, such as renal failure requiring hemodialysis,
homelessness, or ingestion of unpasteurized milk products, should be included as relevant to the local
demographics of TB disease in the community.

Without Bacille CalmetteGuerin (BCG) vaccination, approximately 30% of infected infants

The risk of mortality despite treatment was 19.3 percent, and the chances of survival without disability
was 36.7 percent. Children diagnosed in the advanced stages of disease had poor outcomes. In a
study from southern India, children treated for TBM were reviewed after 2 to 7 year, 46 percent had
behavioural problems, 46 percent had poor schooling performance, 22 percent had neurological
deficit and 15 percent had seizure disorder. Miftodeet al reported that children had higher frequency of
neurological deficits; however, mortality rates were similar to adults (Daniel et al., 2019).
Tanya dokmel gibur mulai kapan, kenapa pasien ini BB nya tidak naik, kapan BB pasien dikatakan
turun dan normal
Slide anemia dr santo
Tumbuh kmbang remaja
Slide dr ery
Dr satrio : diare, fungsi hati
Pasien anda termasuk kelompok remaja yang apa

Anda mungkin juga menyukai