Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN ARUS LISTRIK
Sebelum membahas mengenai arus listrik, kami akan membahas sedikit mengenai
rangkaian listrik, karena arus listrik itu tidak jauh dari yang namanya rangkaian.  pembahasan
tentang arus  listrik, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu beberapa hal megenai apa itu
yang dimaksud dengan listrik. Untuk memahami tentang listrik, perlu kita ketahui terlebih
dahulu pengertian dari arus. Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau
muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol I (dari kata Perancis : intensite),
dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan
muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang.
Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan adalah
satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern
menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifat netral) yang
dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral. Muatan terdiri dari dua
jenis yaitu muatan positif dan muatan negative Arah arus searah dengan arah muatan positif
(arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi
muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima
elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari International System of Units (SI)
yang digunakan untuk mengukur muatan listrik. Di mana muatan 1 elektron = -1,6021 x 10-19
coulomb, dan
1 coulomb = -6,24 x 1018 elektron
Dari uraian diatas sehingga dapat disimpulkan bahwa Arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui
suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere  Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari
yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus
yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir   Dalam kebanyakan
sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga
besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai
dengan hukum Ohm.
Arus listrik juga dapat kita analogikan dengan arus air. Air mengalir dari tempat tinggi ke
tempat yang lebih rendah, dan akan menggenang di tempat yang tidak mempunyai perbedaan
ketinggian. Demikian halnya dengan listrik. Listrik akan mengalir dari tempat yang mempunyai
potensial tinggi ke tempat yang berpotensial lebih rendah. Kalau arus air, jelas medium yang
mengalir adalah air. Lalu bagaimana dengan arus listrik, medium apa yang mengalir?
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A).Secara formal satuan Ampere didefinisikan
sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-
7
 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
 
Secara matematis dapat ditulis:
Contoh cara menghitung arus listrik:
1.   Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama 0,5 menit. Hitung
besar arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui: Q = 60 C
                 t  = 0,5 menit
                    = 30 sekon
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:   
I= Q/t
I = 60 / 30
I = 2 ampere
Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar 2 ampere.  
               
Medium yang mengalir sebenarnya adalah elektron atau (muatan negatif) yang tidak bisa
kita lihat dengan kasat mata. Contoh sederhananya, bila kita menghubungkan kutub positif
dengan kutub negatif battery dengan kabel, maka akan terjadi aliran elektron dari kutub negatif
ke kutub positif battery. Arus listrik ternyata didefinisikan sebagai aliran muatan
positif (hole) yang ‘seolah-olah’ mengalir dari kutub positif ke kutub negatif karena aliran
elektron dari arah sebaliknya seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Dianggap sebagai aliran muatan positif, karena sebenarnya muatan positif tidak dapat
bergerak. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rengah, dari kutub positif ke kutub
negative, dari anode menuju katode. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan arus electron.
Di dalam bahan semikonduktor, hantaran arus listrik tidak hanya dilakukan oleh electron-
elektron yang ada pada pita konduksi, tetapi juga oleh kekosongan energy pada pita valensi, yang
ditinggalkan electron. Kekosongan ini disebut hole, seolah-olah sebagai muatan positif yang
lindah dan dapat mengantarkan arus.
Dalam teori rangkaian arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika terjadi beda
potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus dimaan arah arus positif
mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus  negatif mengalir sebaliknya.

B.     MACAM-MACAM ARUS
Arus dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1.      Arus searah (Direct Current/DC)
Arus searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya negatif saja (tidak berubah dari
positif  kenegatif, atau sebaliknya
Arus DC juga bias diartikan sebagai arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan
terhadap satuan waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama Rangkaian Listrik.

2.      Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)


Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan
karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai perida waktu : T).

Anda mungkin juga menyukai